C011171347 Skripsi (FILEminimizer) 1-2
C011171347 Skripsi (FILEminimizer) 1-2
C011171347 Skripsi (FILEminimizer) 1-2
2020
HUBUNGAN CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA ANAK DI PUSKESMAS JAGONG, KABUPATEN PANGKAJENE
KEPULAUAN TAHUN 2020
OLEH:
Yustika Swasiyka Yusuf
C011171347
PEMBIMBING:
Dr. dr. St. Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
HUBUNGAN CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA ANAK DI PUSKESMAS JAGONG, KABUPATEN PANGKAJENE
KEPULAUAN TAHUN 2020
Diajukan kepada Universitas Hasanuddin
Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran
PEMBIMBING :
Dr. dr. St. Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes
Makassar,
Mengetahui,
ii
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Judul Skripsi :
“HUBUNGAN CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN DENGAN KEJADIAN
DIARE PADA ANAK DI PUSKESMAS JAGONG, KABUPATEN PANGKAJENE
KEPULAUAN TAHUN 2020 ”
Makassar,
Pembimbing,
iii
PANITIA SIDANG UJIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
HASANUDDIN
Skripsi ini diajukan oleh:
Nama : Yustika Swasiyka Yusuf
NIM : C011171347
Fakultas/Program Studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
Judul Skripsi : HUBUNGAN CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN
DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK DI PUSKESMAS JAGONG,
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TAHUN 2020
Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran
pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. dr. St. Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes
(....................................)
Penguji 1 : dr. Setia Budi, Sp.A(K)
(.....................................)
Penguji 2 : dr. Ratna Dewi Artati, Sp.A(K)
(....................................)
Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : 27 Oktober 2020
iv
HALAMAN PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.
Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain berupa tulisan, data,
gambar, atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum dipublikasi, telah direferensi
sesuai dengan ketentuan akademis.
Saya menyadari plagiarisme adalah kejahatan akademik, dan melakukannya
akan menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademik
yang lain.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Cuci
Tangan Sebelum Makan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Di Puskesmas Jagong,
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2020”. Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu syarat mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan, dorongan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. dr. Budu, P.hD., Sp.M(K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Univertas
Hasanuddin yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
menimba ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
2. Dr. dr. St. Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes, selaku pembimbing skripsi yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan
motivasi, petunjuk, dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan berjalan dengan lancar.
3. dr. Setia Budi, Sp.A(K) dan dr. Ratna Dewi Artati, Sp.A(K), selaku penguji
skripsi yang telah memberikan saran dan masukan pada saat ujian seminar
proposal hingga seminar akhir.
4. Kedua orang tua penulis, H. Muhammad Yusuf dan Hj. Kumalasari Majid, S.H
yang selalu memberikan dorongan, motivasi, semangat, dan selalu mendoakan
penulis.
5. Saudara-saudara tercinta penulis, Achmad Rizaldy Yusuf, Tenri Abeng, Asty
Awuliyah, Tirsa Majid, Tenri Hafel, Thya pratiwi serta keluarga besar penulis
yang juga memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis
6. Sahabat penulis Muhammad Alif Fatur Rahman, Hasyemi Rafsan, Widya
Rezkita, Mona Siradja, Yolanda Geraldy , Nuranggunsari Igusti, Ayu Sutra,
Syahrun Ramadhan Nur, Henny Puspita, Naura Nazifah, Luh Putu Gita Laksmi
yang selalu menemani dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi serta
vi
memberikan motivasi dan semangat untuk penulis sejak awal semester hingga
saat ini.
7. Teman-teman angkatan 2017 (V17REOUS) atas dukungan dan semangat yang
telah diberikan selama ini.
8. Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan serta Para Staff Puskesmas
Jagong yang telah memberikan izin dan membantu penulis selama penelitian
dilaksanakan.
9. Seluruh dosen, staf akademik, staf tata usaha, dan staf perpustakaan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin yang telah banyak memberikan bantuan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang diberikan
oleh pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua serta bagi perkembangan ilmu kedepannya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1
2.2Etiologi .......................................................................... 5
viii
2.6 Manifestasi klinis ............................................................ 11
2.7.5 Komplikasi................................................................. 15
ix
3.6.3 Cara Pengambilan Sampel .......................................... 23
4.3 Analisis.................................................................................... 29
6.2 Saran........................................................................................ 37
LAMPIRAN......... ............................................................................................ 40
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Skripsi, Agustus 2020
Yustika Swasiyka Yusuf ,Dr. dr. Siti Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes2
1
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar angkatan 2017
2
Pembimbing
ABSTRAK
LATAR BELAKANG : Tangan merupakan salah satu media tempat masuknya kuman
penyakit. Beberapa penyakit yang dapat menular melalui tangan antara lain diare,
thypoid, inluenza, ISPA, kecacingan dan flu burung. Mencuci tangan secara tepat
sebelum makan dapat mengurangi risiko penyakit diare sebesar 42 sampai 47%.
TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku cuci tangan
sebelum makan dengan kejadian diare pada anak di Puskesmas Jagong Pangkep tahun
2020.
METODE : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kuisioner. Pengambilan
sampel dengan teknik Total Sampling. Besar sampel 50 responden. Pengolahan data
dengan uji chi square.
HASIL : Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan perempuan lebih
banyak yaitu 29 orang dibandingkan laki-laki yaitu 21 orang. Karakteristik responden
berdasarkan umur didapatkan yang paling banyak pada rentan usia 9-12 tahun yaitu 20
orang. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan cuci tangan dengan pengetahuan
kurang lebih banyak ditemukan yaitu 30 orang. Karakteristik responden berdasarkan
perilaku cuci tangan didapatkan responden dengan perilaku kurang lebih banyak yaitu 44
orang. Karakteristik responden berdasarkan kejadian diare didapatkan responden yang
pernah mengalami diare lebih banyak yaitu 47 orang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai
p = 0,048 (p < 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan cuci tangan dengan kejadian diare dan nilai p = 0,035 (p < 0,05) yang
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku cuci tangan dengan
kejadian diare.
KESIMPULAN : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku
cuci tangan sebelum makan dengan kejadian diare.
xiii
FACULTY OF MEDICINE
UNIVERSITY OF HASANUDDIN MAKASSAR
Undergraduate Thesis, August 2020
Yustika Swasiyka Yusuf ,Dr. dr. Siti Aizah Lawang, Sp.A(K), M.Kes2
1
1
Students of the Faculty of Medicine, University of Hasanuddin Makassar, class of 2017
2
Supervisor
ABSTRACT
BACKGROUND : Hand is a medium where germs can enter. Some diseases that can be
transmitted by hand include diarrhea, typhoid, influenza, ARI, worms and bird flu.
Washing hands properly before eating can reduce the risk of diarrheal disease by 42 to
47%.
OBJECTIVE: To determine the relationship between the level of knowledge and
behavior of washing hands before eating with the incidence of diarrhea in children at
Jagong Primary Health Care Pangkep in 2020.
METHODS : This type of research is analytic with a cross sectional approach. This
research was conducted by collecting data through a questionnaire. Sampling with total
sampling technique. The sample size is 50 respondents. Data processing using the chi
square test.
RESULTS : Characteristics of respondents based on gender found more women (29
people) than men (21 people). Characteristics of respondents based on age were found the
most vulnerable people aged 9-12 years (20 people). Characteristics of respondents based
on knowledge of hand washing with less knowledge were found more (30 people).
Characteristics of respondents based on behavior of hand washing with less behavior
were found more (44 people). Characteristics of respondents based on the incidence of
diarrhea that respondents who had experienced diarrhea were found more (47 people).
The results of statistical tests showed p value = 0.048 (p < 0.05) which indicated that
there was a significant relationship between knowledge of washing hands and the
incidence of diarrhea and p value = 0.035 (p <0.05) which indicated that there was a
significant relationship between hand washing behavior with the incidence of diarrhea.
CONCLUSION : There is a significant relationship between knowledge and behavior of
washing hands before eating with the incidence of diarrhea.
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. (Kartika M dkk, 2016)
Menurut data WHO tahun 2013, setiap tahunnya terjadi kematian akibat
diare sebesar 760.000 jiwa dan yang paling banyak terkena diare adalah
anak yang berumur di bawah lima tahun. (Estiani dan Supamo, 2015)
Sedangkan Menurut kajian morbiditas diare pada tahun 2012, angka
kesakitan diare pada semua umur sebesar 214 per 1000 penduduk dan angka
kesakitan diare pada balita 900 per 1000 penduduk. (Sutarjo U, 2015)
Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2014) yang mengutip dari hasil
riskesdas tahun 2007 mengatakan bahwa diare merupakan penyebab
kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita ( 25,2 %). (Sutarjo U,
2015)
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah di atas, maka penulis
berniat mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah
hubungan cuci tangan sebelum makan dengan kejadian diare pada anak di
Puskesmas Jagong Pangkep tahun 2020?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Memperoleh informasi mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan
perilaku cuci tangan sebelum makan dengan kejadian diare pada anak di
Puskesmas Jagong Pangkep tahun 2020.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Enteritis akut atau gastroenteritis akut atau sering disebut sebagai diare,
yaitu frekuensi yang abnormal dan konsistensi tinja yang lebih encer/cair.
Diare disebabkan oleh berbagai infeksi atau proses peradangan pada usus yang
secara langsung mempengaruhi sekresi enterosit dan fungsi absorbsi.
Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan merupakan penyakit yang
paling umum terjadi pada anak di berbagai negara. (Marcdante, dkk., 2013.
Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Keenam. Elsevier - Local. Jakarta)
2.2 Etiologi
Organisme Patogen yang Seringkali menyebabkan diare dan mekanisme
virulensinya (Marcdante, dkk., 2013. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial
Edisi Keenam. Elsevier - Local. Jakarta)
-Bakteri : Shigella sp.,Escherichia coli patogen,Vibrio sp.,Salmonella
sp.,Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Staphylococcus auerus,
Klebsiella, pseudomonas, aeromonas, proteus dll.
5
Berikut adalah data persebaran virus dan bakteri yang
paling sering menyebabkan diare pada anak.
Tabel 2.2.1 Data Virus Penyebab Diare pada Anak
Prodromal/
Usia penularan lama
Virus Genom penjamu Cara penularan sakit
Sumber : robun dan kotran. Dasar Patologi Penyakit. Edisi 7. (Behman dkk, 2015)
Gejala
Organisme Masa inkubasi dan Tanda
6
Escherichia coli (Shiga- 24-72 jam Watery diarrhea
toxin producing: STEC ) dan disentri
25rh
Edition:Patogenesis of bacterial infection. (Jawetz dkk, 2015)
2.3 Cara Penularan dan Faktor Risiko
Cara penularan diare pada umumnya melalui cara fekal – oral yaitu
melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau
kontak langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah
tercemar tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat. ( melalui 4 F =
finger, flies, fluid, field).
Faktor resiko yang dapat meningkatkan penularan enteropatogen
antara lain : tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4 – 6 bulan pertama
kehidupan bayi, tidak memadainya penyediaan air bersih, pencemaran air oleh
tinja, kurangnya sarana kebersihan (MCK), kebersihan lingkungan dan pribadi
yang buruk, penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara
penyapihan yang tidak baik. Selain hal-hal tersebut, beberapa faktor pada
penderita dapat meningkatkan kecenderungan untuk dijangkiti diare antara lain :
gizi buruk, imunodefisiensi, berkurangnya keasaman lambung, menurunnya
motilitas usus, menderita campak dalam 4 minggu terakhir dan faktor genetik.
3. Faktor musim Variasi pola musiman diare dapat terjadi menurut letak
geografis. Didaerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada
musim panas, sedangkan diare karena virus terutama rotavirus puncaknya terjadi
pada musim dingin. Didaerah tropik (termasuk Indonesia), diare yang
disebabkan oleh rotavirus dapat terjadi sepanjang tahun dengan peningkatan
sepanjang musim kemarau, sedangkan diare karena bakteri cenderung
meningkat pada musim hujan.
8
2.4 Klasifikasi
9
Tanpa dehidrasi - Keadaan Umum : baik
- Mata : Normal
- Rasa haus : Normal, minum biasa - --
Turgor kulit : kembali cepat
2.5 Patofisiologi
2.5.1 Diare Sekretorik
Terjadi penurunan absorbsi, dan terjadi peningkatan sekresi di
transport elektrolit. Dimana dalam pemeriksaan tinja terdapat tinja yang cair,
osmolalitas normal yang disebabkan oleh bakteri kolera, E.coli toksigenik.
Dimana tetap berlangsung selama diare, malabsorbsi garam empedu dapat
meningkatan sekresi air di usus, dan ditemukan adanya leukosit pada tinja.
2.5.2 Diare osmotik
Diare osmotik terjadi karena adanya gangguan transport,
mengkonsumsi cairan yang tidak dapat diserap dan maldigesti. Dimana
dalam pemeriksaan tinja, tinja berbentuk cair, asam, positif reducing
substance yang artinya terjadi peningkatan osmolalitas osmoles. Biasa nya
terjadi akibat defisiensi laktase, malabsorbsi glukosa-galaktosa, pemberian
laksatif yang berlebihan.
2.5.3 Motilitas dan invasi mukosa
Peningkatan motilitas dimana defekasi mengalami penurunan waktu
transit dan tinja dengan bentuk normal sampai cair, terstimulasi dengan
refleks gastrokolik, yang biasanya disebabkan oleh keadaan seperti
sindroma postvagotomy dumping, dan infeksi dapat mengakibatkan
peningkatan motilitas.
Penurunan motilitas dimana defekasi mengalami gangguan sistem
neuromuskular, terjadinya statis dan bakteri tumbuh lampau. Dimana bentuk
tinja yang normal samapai tidak berbentuk (cair). Dan kemungkinan
terjadinya bakteri tumbuh lampau.
10
Invasi mukosa mengakibatkan terjadi inflamasi, penurunan luas
permukaan mukosa dan reabsorbsi oleh kolon peningkatan motilitas usus.
Dalam pemeriksaan tinja terdapat darah dan peningkatan leukosit. (Karen
Marcdante, edisi keenam).
2.7 Diagnosis
2.7.1 Anamnesis
Informasi yang perlu diketahui dalam anamnesis pasien diare adalah
lama diare berlangsung ,frekuensi diare, volume tinja, konsistensi tinja,
warna, bau, ada/tidaknya lendir dan darah, disertai muntah atau tidak, ada
demam atau tidak, nyeri perut atau tidak, apakah anak pernah kejang
selama diare atau tidak, apakah anak rewel,gelisah, buang air kecil
terakhir, riwayat makan dan minum sebelum terjadinya diare (minimal 24
jam terakhir), apakah ada penderita diare di sekitar dan riwayat obat-obatan
yang pernah dikonsumsi atau yang sedang dikonsumsi. (Tanto C, 2015)
11
2.7.2 Pemeriksaan Fisis
1. Periksa keadaan umum,kesadaran, tanda-tanda vital dan status gizi (BB
dan TB). (Tanto C, 2015)
2. Periksa adanya tanda-tanda dehidrasi : rewel/gelisah,letargi/kesadaran
menurun, mata cekung, cubitan kulit perut kembali lambat (turgor
kulit menurun), haus/minum lahap,malas atau tidak dapat minum,
ubun-ubun cekung. (Tanto C, 2015)
3. Tanda-tanda ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit:
hipokalemia berupa kembung, kejang akibat gangguan natrium, napas
cepat dan dalam akibat asidosis metabolik. (Tanto C, 2015)
2.7.4 Penatalaksanaan
13
d. Pemberian Zinc
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam
tubuh. Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide
Synthase), dimana ekskresi enzim ini meningkat selama diare dan
mengakibatkan hipersekresi epitel usus. Zinc juga berperan dalam
epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi
selama kejadian diare.
Pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan
tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar,
mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare
pada 3 bulan berikutnya.(Black, 2003). Penelitian di Indonesia
menunjukkan bahwa Zinc mempunyai efek protektif terhadap diare
sebanyak 11 % dan menurut hasil pilot study menunjukkan bahwa Zinc
mempunyai tingkat hasil guna sebesar 67 % (Hidayat 1998 dan Soenarto
2007). Berdasarkan bukti ini semua anak diare harus diberi Zinc segera
saat anak mengalami diare.
Dosis pemberian Zinc pada balita: - Umur < 6 bulan : ½ tablet (
10 Mg ) per hari selama 10 hari. - Umur > 6 bulan : 1 tablet ( 20 mg) per
hari selama 10 hari. Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare
sudah berhenti. Cara pemberian tablet zinc : Larutkan tablet dalam 1
sendok makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada anak
diare. (Buletin Jendela data &Informasi, 2011)
e. Follow up
Follow up diperlukan untuk memantau tumbuh kembang anak
sekaligus memantau perkembangan hasil terapi. Anak-anak yang tidak
menunjukkan perbaikan dengan terapi membutuhkan pemeriksaan lebih
lanjut untuk menyingkirkan kemungkinan intractable diarrhea, yaitu diare
yang berlangsung ≥ 2 minggu dimana 50% kebutuhan cairan anak harus
diberikan dalam bentuk intravena. (Soenarto, 2015)
f. Edukasi/Nasihat pada Orang Tua
1) cara memberikan cairan di rumah
2) harus membawa anak kembali ke petugas kesehatan apabila:
a) berak cair lebih sering
14
b) muntah berulang dan demam
c) sangat haus
d) makan dan minum sangat sedikit
e) berak berdarah
tidak membaik dalam 3 hari (Soenarto, 2015)
2.7.5 Komplikasi
Berbagai macam komplikasi dapat terjadi pada pasien diare mulai dari
yang ringan hingga yang berat. Maka dari itu, pemantauan secara berkala
terhadap pasien diare sangat penting untuk dilakukan. Beberapa
komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
1. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan pada pasien diare dapat terjadi
apabila asupan nutrisi selama diare tidak adekuat dan kehilangan
banyak cairan yang tidak dikoreksi dengan cepat dan tepat,
terlebih jika status gizi anak ketika terkena diare tergolong dalam
status gizi kurang maka penurunan berat badan bisa terjadi dengan
cepat. Asupan nutrisi selama diare perlu diperhatikan dengan baik
untuk mencegah adanya penurunan berat badan dan malnutrisi.
(Subagyo B dan Santoso NB, 2015)
2. Gangguan elektrolit
Hiperkalemia
Hiperkalemia dapat menujukkan gejala seperti penurunan
frekuensi jantung, kelemahan otot dan denyut nadi menurun
maka perlu dilakukan koreksi secepat mungkin. Dikatakan
Hipokalemia
Gejala yang dapat muncul akibat hipokalemia adalah
gangguan saluran pencernaan seperti ileus paralitik, kelemahan
otot, aritmia jantung dan gangguan fungsi ginjal. Hipokalemia
ringan dapat dikoresi dengan pemberian makanan secara oral
dengan makanan yang kaya kalium sedangkan untuk hipokalemia
15
berat harus segera dikoreksi dengan cepat melalui pemberian
kalium secara enteral/parenteral jika kadar kalium dalam darah
sudah jauh di bawah 0,9 mg/dl. (Subagyo B dan Santoso NB, 2015)
Hipernatremia
Pasien dengan hipernatremia dapat menunjukkan gejala
seperti kesadaran menurun, kejang , perdarahan intrakranial
bahkan koma. Untuk mencegah hal ini, maka monitoring
pemeriksaan elektrolit sangat perlu dilakukan. (Subagyo B dan
Santoso NB, 2015)
Hiponatremia
16
2.7.6 Prognosis
Pada umumnya pasien yang mengalami diare dengan status gizi yang
baik, penanganan yang sesuai (rehidrasi yang tepat dan pemberian antibiotik
atas indikasi) akan mengalami pemulihan lebih cepat atau prognosisnya
lebih baik. (Kamaludin,2014)
17
2.8 Kerangka Teori
18
2.9 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Penelitian ini
mengkaji tiga variabel yang terjadi dari dua variabel bebas (independen) yang
nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi,
diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap
variabel lain. Variabel dependen (terikat) yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain. Variabel independen adalah perilaku cuci tangan pada anak di
puskesmas, sedangkan variabel dependen adalah kejadian diare pada anak di
puskesmas.
Keterangan :
: Variabel di teliti
19