Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Yth. Kuasa Pengguna Angaran Satuan Kerja Mitra KPPN Sumbawa Besar
Sehubungan dengan PMK Nomor 39 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pembayaran Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas Kepada Aparatur Negara, Pensiunan,
Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2023 yang Bersumber dari Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara dan pelaksanaan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada
Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan, serta pembayaran
Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR Keagamaan) tahun 2023 dan Nota Dinas Direktur
Jenderal perbendaharaan Nomor ND-1/PB/PB.2/2023, dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembayaran THR tahun 2023 dilaksanakan dengan ketentuan:
a. SPM THR dan SPM THR Keagamaan tahun 2023 dapat diajukan ke KPPN mulai tanggal
4 April 2023.
b. KPPN membuka jam layanan penerimaan SPM sampai dengan pukul 17.00 waktu
setempat sesuai dengan ketentuan berlaku, dalam hal diperlukan dapat dilakukan
perpanjangan jam layanan penerimaan SPM;
c. KPPN membuka layanan khusus penerimaan SPM pada hari Sabtu dan Minggu tanggal
8 dan 9 April 2023 hanya untuk pengajuan SPM THR dan SPM THR Keagamaan tahun
2023.
d. Tata cara pembuatan SPM THR dan THR Keagamaan Tahun 2023 pada aplikasi SAKTI
sesuai Petunjuk Teknis Aplikasi SAKTI terlampir.
2. Petunjuk teknis mengenai pelaksanaan pembayaran THR dan THR Keagamaan tahun 2023
adalah sebagaimana diatur dalam lampiran yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari surat
ini.
Tembusan:
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dokumen ini telah ditandatangani menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertfikat Elektronik (BSrE), BSSN. Untuk memastikan keaslian tanda tangan
elektronik, silakan pindai QR Code pada laman https://office.kemenkeu.go.id atau unggah dokumen pada laman https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF
LAMPIRAN I
Nota Dinas Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : ND-1/PB/PB.2/2023
Tanggal : 3 April 2023
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA TAHUN 2023
KEPADA APARATUR NEGARA, PENSIUNAN, PENERIMA PENSIUN, DAN PENERIMA
TUNJANGAN, SERTA TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN TAHUN 2023 BAGI
PEGAWAI NON-ASN
1. Pokok-pokok pengaturan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) tahun 2023 kepada Aparatur
Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan yang Bersumber dari APBN
antara lain:
a. THR tahun 2023 diberikan kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan
Penerima Tunjangan.
b. THR tahun 2023 tidak diberikan kepada PNS, Prajurit TNI, dan Anggota Polri yang sedang
cuti di luar tanggungan negara atau sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah baik di
dalam negeri maupun di luar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi tempat penugasan.
c. Komponen yang diberikan dalam THR tahun 2023 diatur sebagai berikut:
1) PNS, PPPK, Prajurit TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Dewan Pengawas Komisi
Pemberantasan Korupsi, Pimpinan Lembaga Penyiaran Publik, dan Pegawai Non-
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada Lembaga Penyiaran Publik,
diberikan gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang,
tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan 50% (lima puluh persen) tunjangan
kinerja sesuai pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas jabatannya;
2) Guru dan dosen yang tidak menerima tunjangan kinerja, dapat diberikan tunjangan
kinerja setinggi-tingginya sebesar 50% (lima puluh persen) tunjangan profesi guru atau
50% (lima puluh persen) tunjangan profesi dosen yang diterima dalam 1 (satu) bulan;
3) Dosen yang memiliki jabatan akademik professor yang tidak menerima tunjangan
kinerja, dapat diberikan tunjangan kinerja setinggi-tingginya 50% (lima puluh persen)
tunjangan profesi dosen atau 50% (lima puluh persen) tunjangan kehormatan yang
diterima dalam 1 (satu) bulan;
4) PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri, dan Pejabat Negara yang ditempatkan atau
ditugaskan di perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang tidak menerima
tunjangan kinerja, dapat diberikan tunjangan kinerja setinggi-tingginya 50% (lima puluh
persen) tunjangan penghidupan luar negeri yang diterima dalam 1 (satu) bulan sesuai
pangkat, jabatan, atau jenjang gelar diplomatik.
5) Wakil Menteri diberikan THR setinggi-tingginya sebesar 85% (delapan puluh lima
persen) dari THR yang diberikan kepada menteri;
6) Staf Khusus di lingkungan kementerian/lembaga dan pejabat yang hak keuangan atau
hak administratifnya disetarakan atau setingkat dengan Menteri, Wakil Menteri, Pejabat
Pimpinan Tinggi, Administrator, atau Pengawas diberikan THR setinggi-tingginya
sebesar THR yang diberikan kepada pejabat yang setara atau setingkat hak
keuangannya atau hak administratifnya;
7) Hakim ad hoc diberikan THR sebesar tunjangan hakim ad hoc sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
8) Pimpinan dan Anggota Lembaga Nonstruktural, serta Pegawai Non-Pegawai ASN
yang bertugas pada Lembaga Nonstruktural atau Perguruan Tinggi Negeri Baru
diberikan THR sebesar penghasilan atau dengan sebutan lain yang diterima setiap
bulan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan besaran
setinggi-tingginya sesuai dengan lampiran PMK;
9) Calon PNS diberikan 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok PNS, tunjangan
keluarga, tunjangan pangan dalam bentuk uang, tunjangan umum, dan 50% (lima
puluh persen) tunjangan kinerja sesuai pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas
jabatannya;
10) Pensiunan dan Penerima Pensiun diberikan pensiun pokok, tunjangan keluarga,
tunjangan pangan dalam bentuk uang, dan tambahan penghasilan; dan
11) Penerima Tunjangan diberikan sebesar tunjangan yang diterima oleh Penerima
Tunjangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. THR tahun 2023 didasarkan komponen penghasilan yang dibayarkan pada bulan Maret
tahun 2023.
e. THR tahun 2023 bagi penerima gaji terusan dari PNS, Prajurit TNI, atau Anggota Polri yang
meninggal dunia atau tewas, didasarkan komponen penghasilan yang dibayarkan pada
bulan Maret tahun 2023 dan anggarannya dibebankan pada instansi atau lembaga tempat
PNS, Prajurit TNI, atau Anggota Polri bekerja.
f. THR tahun 2023 bagi penerima gaji dari PNS, Prajurit TNI, atau Anggota Polri yang
dinyatakan hilang, didasarkan komponen penghasilan yang dibayarkan pada bulan Maret
tahun 2023 dan anggarannya dibebankan pada instansi atau lembaga tempat PNS, Prajurit
TNI, atau Anggota Polri bekerja.
g. Dalam hal THR tahun 2023 belum dibayarkan sebesar yang seharusnya diterima, kepada
yang bersangkutan tetap diberikan selisih kekurangan THR.
h. Pemberian THR tahun 2023 tidak dikenakan potongan iuran dan/atau potongan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
i. Pemberian THR tahun 2023 dikenakan pajak penghasilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan ditanggung pemerintah.
j. Aparatur Negara yang memenuhi ketentuan untuk menerima lebih dari (satu) THR, hanya
dibayarkan 1 (satu) THR yang nilainya paling besar.
k. Aparatur Negara yang sekaligus sebagai Pensiunan atau sebaliknya Pensiunan sekaligus
sebagai Aparatur Negara memenuhi ketentuan untuk menerima lebih dari 1 (satu) THR,
hanya diberikan THR yang nilainya paling besar.
l. Aparatur Negara atau Pensiunan yang menerima lebih dari 1 (satu) Tunjangan Hari Raya,
kelebihan pembayaran tersebut merupakan utang dan wajib mengembalikan kepada
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
m. Aparatur Negara atau Pensiunan yang karena status/kedudukannya sekaligus sebagai
Penerima Pensiun dan/atau Penerima Tunjangan maka kepada yang bersangkutan tetap
diberikan THR sebagai Aparatur Negara dan THR sebagai Penerima Pensiun dan/atau
Penerima Tunjangan.
n. Pensiunan yang sekaligus sebagai Penerima Pensiun dan/atau Penerima Tunjangan maka
kepada yang bersangkutan tetap diberikan THR sebagai Pensiunan dan THR sebagai
Penerima Pensiun dan/atau Penerima Tunjangan.
o. Pensiun yang sekaligus Penerima Tunjangan maka kepada yang bersangkutan diberikan
THR sebagai Penerima Pensiun dan THR sebagai Penerima Tunjangan.
p. Komponen yang tidak diberikan dalam THR tahun 2023 adalah:
1) Insentif kinerja;
2) Insentif kerja;
3) Tunjangan pengelolaan arsip statis;
4) Tunjangan bahaya, tunjangan risiko, tunjangan kompensasi, atau tunjangan lain yang
sejenis;
5) Tunjangan pengamanan;
6) Tunjangan khusus bagi guru dan dosen;
7) Insentif khusus;
8) Tunjangan khusus Provinsi Papua;
9) Tunjangan pengabdian bagi PNS yang bekerja dan bertempat tinggal di daerah
terpencil;
10) Tunjangan operasi pengamanan bagi Prajurit TNI dan PNS yang bertugas dalam
operasi pengamanan pada pulau-pulau kecil terluar dan wilayah perbatasan;
11) Tunjangan khusus wilayah pulau kecil terluar dan/atau wilayah perbatasan bagi PNS
pada Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas secara penuh pada wilayah
pulau-pulau kecil terluar dan/atau wilayah perbatasan;
12) Tunjangan selisih penghasilan bagi PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan
Keahlian, dan Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah; dan
13) Tunjangan atau insentif yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan atau
peraturan internal instansi pemerintah.
2. Pokok-pokok pengaturan pemberian THR Keagamaan tahun 2023 kepada Pegawai Non-ASN
yang bertugas sebagai satpam, pengemudi, petugas kebersihan, dan pramubakti adalah
sebagai berikut:
a. Kepada Pegawai Non-ASN yang bertugas sebagai satpam, pengemudi, petugas
kebersihan, dan pramubakti dibayarkan tambahan honorarium sebanyak 1 (satu) bulan
sebagai THR Keagamaan.
b. Pemberian THR Keagamaan dilaksanakan dengan ketentuan:
1) Pegawai Non-ASN yang bertugas sebagai satpam, pengemudi, petugas kebersihan,
dan pramubakti diangkat berdasarkan surat keputusan pejabat yang
berwenang/kontrak kerja;
2) Anggarannya tersedia dalam DIPA satuan kerja berkenaan; dan
3) Memperhatikan besaran satuan biaya yang diatur dalam PMK Nomor 83/PMK.02/2022
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023.
3. SPM THR dan SPM THR Keagamaan tahun 2023, termasuk untuk pembayaran kekurangan,
terusan, dan susulan THR dan THR Keagamaan tahun 2023, dibuat menggunakan jenis
dokumen sebagai berikut:
KODE
NO JENIS DOKUMEN APLIKASI KETERANGAN
SPAN & SAKTI
4. Dasar pembayaran yang dicantumkan pada SPM THR dan SPM THR Keagamaan tahun 2023
yaitu UU APBN 2023 dan DIPA Satker berkenaan.
5. Uraian SPM THR tahun 2023 menggunakan uraian “Pembayaran THR Tahun 2023 Untuk….
Pegawai/Anggota Polri/Prajurit TNI.”
6. Uraian SPM THR Keagamaan tahun 2023 menggunakan uraian “Pembayaran THR
Keagamaan Tahun 2023 Untuk…. Pegawai.”
7. Dalam rangka penerbitan SP2D, pemilihan pembebanan/paygroup diatur sebagai berikut:
a. SPM THR Gaji PNS/TNI/Polri, SPM THR PPPK, SPM Pejabat Negara, dan SPM THR
PPNPN menggunakan rekening RPKBUNP Gaji;
b. SPM THR Tunjangan Kinerja dan SPM THR Pensiun menggunakan rekening RPKBUNP
SPAN; dan
c. SP2D THR dan SP2D THR Keagamaan tahun 2023 yang tertanggal 2 Mei 2023 dan
seterusnya, diterbitkan dengan tanggal aktual sesuai ketentuan yang berlaku dan
menggunakan paygroup RPKBUNP SPAN.
8. Aparatur Negara yang pensiun dengan TMT 1 April 2023, maka THR tahun 2023 dibayarkan
oleh satuan kerja berkenaan. Untuk Aparatur Negara pensiun dengan TMT 1 Maret 2023,
maka kepada Aparatur Negara tersebut diberikan THR tahun 2023 sebagai Pensiunan yang
dibayarkan oleh PT. Taspen atau PT. ASABRI.
9. Dalam hal diperkirakan pagu dana DIPA untuk belanja pegawai tidak mencukupi, Satker agar
melakukan pembayaran THR tahun 2023 terlebih dahulu dan baru melakukan revisi DIPA
sesuai dengan PMK mengenai Revisi Anggaran.
PEREKAMAN SPM
TUNJANGAN HARI RAYA (THR)
I. INFORMASI UMUM
A. DESKRIPSI
Modul PEM
Role User Operator, Validator, Approver
Modul Lain terkait KOM
Transaksi yang Terkait KOM:
- Supplier Pegawai
- Import GPP Terpusat
- Monitoring ADK GPP
a. Pilih Jenis Pegawai (Silakan pilih jenis pegawai sesuai dengan kebutuhan).
b. Pilih Kode Jenis Gaji (Tunjangan Hari Raya).
c. Input informasi:
i. Tahun Bulan Gaji
ii. Kode Anak Satker
iii. Klik tombol ‘Cari nomor gaji’
iv. Pilih Nomor Gaji
4. Klik import data gaji, pastikan data gaji berhasil di import semua.
3) Monitoring ADK GAJI (THR)
a. Cek pada Monitoring ADK Gaji, pada menu Komitmen-> Monitoring-> Monitoring ADK Gaji.
b. Pastikan Jumlah Gaji Kotor, Potongan, Gaji Bersih sudah sesuai dengan Rekap Gaji dan Lampiran.
a. Input informasi:
i. Jenis Pegawai: PNS Pusat/Personil TNI/Anggota Polri/PNS TNI/PNS Polri.
ii. Bulan: THR.
iii. Pilih nomor gaji sesuai nomor Gaji THR yang dibuat.
b. Klik Rekam SPP.
Input informasi:
a. Pilih Dasar Pembayaran sesuai aturan THR Tahun berkenaan.
b. Isi Uraian Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Form RUH SPP 251 – THR Gaji PNS/TNI/Polri - Supplier, Distribusi COA (akun)
a. Distribusi COA akan terinput otomatis sebagaimana langkah sebelumnya yang telah
dilakukan sesuai poin nomor 3.
b. Input informasi:
i. Cari supplier pilih tipe 3 - Pegawai
ii. RUH Akun, jika masih terdapat akun/COA yang masih perlu disesuaikan.
c. Klik tombol ‘Simpan’.
d. Lanjutkan Cetak SPP, Validasi SPP, ADK SPP, Cetak SPM, Upload Dokumen Pendukung,
Validasi SPM, ADK SPM dan Catat SP2D.
C. PEREKAMAN SPM 252 - THR PPPK
SPM Ini digunakan untuk Untuk pembayaran THR bagi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja)
a. Input informasi:
i. Jenis Pegawai: PPPK
ii. Bulan: THR.
iii. Pilih Nomor gaji sesuai no Gaji THR yang dibuat.
b. Klik ‘Rekam SPP’.
3) Form RUH SPP 252 – THR PPPK - Pendetailan.
Input informasi:
a. Pilih Dasar Pembayaran sesuai aturan THR Tahun berkenaan.
b. Isi Uraian Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Form RUH SPP 252 – THR PPPK - Supplier, Distribusi COA (akun).
a. Distribusi COA akan terinput otomatis sebagaimana Langkah sebelumnya yang telah
dilakukan sesuai poin nomor 3).
b. Input informasi:
i. Cari supplier pilih tipe 3 - Pegawai
ii. RUH Akun, jika masih terdapat akun/COA yang masih perlu disesuaikan.
c. Klik tombol ‘Simpan’.
d. Lanjutkan Cetak SPP, Validasi SPP, ADK SPP, Cetak SPM, Upload Dokumen Pendukung,
Validasi SPM, ADK SPM dan Catat SP2D.
2) Form RUH SPP 253 – THR Pejabat Negara - Dasar Pembayaran, Uraian, Jatuh Tempo.
Input informasi:
a. Pilih Dasar Pembayaran sesuai aturan THR Tahun berkenaan.
b. Isi Uraian Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Form RUH SPP 253 – THR Pejabat Negara - Supplier, Distribusi COA (akun).
a. Input informasi:
i. Pilih Supplier Header yang akan digunakan
ii. Klik ‘Tambah’, pilih penerima yang akan dibayar THR dan input nilai bersih masing-
masing penerima.
iii. Jika jumlah penerima pembayaran banyak, maka dapat menggunakan fitur upload
file CSV pada tombol ‘Upload File Csv’.
iv. Pilih ‘RUH Akun’, rekam akun THR lalu simpan. Jika sudah selesai menginput akun
yang akan digunakan, silakan keluar dari form RUH akun.
b. Klik tombol ‘Simpan’ untuk menyimpan SPP.
c. Lanjutkan Cetak SPP, Validasi SPP, ADK SPP, Cetak SPM, Upload Dokumen Pendukung,
Validasi SPM, ADK SPM dan Catat SP2D.
b. Mapping COA SPM digunakan untuk memapping akun belanja PPNPN, abaikan jika di
tahun anggaran berjalan mapping COA SPM PPNPN sudah pernah dilakukan.
a. Input informasi:
i. Jenis Pegawai: PPNPN.
ii. Bulan: THR
iii. Pilih Nomor gaji sesuai nomor gaji THR yang dibuat.
b. Klik Rekam SPP.
6) Form RUH SPP 254 – THR PPNPN – Pendetailan.
Input informasi:
a. Pilih Dasar Pembayaran sesuai aturan THR Tahun berkenaan.
b. Isi Uraian Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8) Form RUH SPP 254 – THR PPNPN - Distribusi COA (akun).
a. Input informasi:
i. Supplier otomatis terinput beserta nilai rupiah per masing-masing pegawai
ii. Pilih tombol ‘RUH Akun’, Jika ada yang perlu disesuaikan kembali akun
pengeluarannya.
iii. Akun potongan akan terinput secara otomatis (dapat di edit manual apabila perlu
disesuaikan).
iv. Pastikan total nilai bersih penerima pembayaran dan total pembayaran sama.
b. Klik ‘Simpan’.
c. Lanjutkan Cetak SPP, Validasi SPP, ADK SPP, Cetak SPM, Upload Dokumen Pendukung,
Validasi SPM, ADK SPM dan Catat SP2D.
2) Form RUH SPP 259 – THR Tukin - Dasar Pembayaran, Uraian, Jatuh Tempo.
Input informasi:
a. Pilih Dasar Pembayaran sesuai aturan THR tahun berkenaan.
b. Isi Uraian Pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Form RUH SPP 259 - THR Tukin - Supplier, Distribusi COA (akun).
a. Input informasi:
i. Pilih Supplier Header yang akan digunakan
ii. Klik ‘Tambah’, pilih penerima yang akan dibayar THR dan input nilai bersih masing-
masing penerima.
iii. Jika jumlah penerima pembayaran banyak, maka dapat menggunakan fitur upload
file CSV pada tombol ‘Upload File Csv’.
iv. Pilih ‘RUH Akun’, rekam akun THR lalu simpan. Jika sudah selesai menginput Akun
yang akan digunakan, silakan keluar dari form RUH akun.
b. Klik tombol ‘Simpan’ untuk menyimpan SPP.
c. Lanjutkan Cetak SPP, Validasi SPP, ADK SPP, Cetak SPM, Upload Dokumen Pendukung,
Validasi SPM, ADK SPM dan Catat SP2D.