Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SALINAN

GUBERNUR DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 6 TAHUN 2023

TENTANG

TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA DAN GAJI KETIGA


BELAS YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan


Pemerintah Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pemberian Tunjangan Hari
Raya dan Gaji Ketiga Belas kepada Aparatur Negara, Pensiunan,
Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2023, perlu
menetapkan Peraturan Gubernur tentang Teknis Pemberian
Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan


Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4744);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pemberian


Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas kepada Aparatur
Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun dan Penerima Tunjangan
Tahun 2023 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023
Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6855);
2

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang


Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80
Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TEKNIS PEMBERIAN


TUNJANGAN HARI RAYA DAN GAJI KETIGA BELAS YANG
BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga


negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

2. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS


adalah Calon Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya


disingkat PPPK adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

4. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai


ASN adalah PNS dan PPPK.

5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD


adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis
dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
daerah pada umumnya.

6. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang


selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola pengelolaan
keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.

7. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang selanjutnya disebut


Provinsi DKI Jakarta adalah provinsi yang mempunyai
kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3

8. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah Gubernur dan perangkat


daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

9. Gubernur adalah kepala daerah Provinsi DKI Jakarta yang karena


jabatannya berkedudukan juga sebagai wakil pemerintah di
wilayah Provinsi DKI Jakarta.

10. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat


DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI
Jakarta.

11. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta.

12. Unit Kerja pada Perangkat Daerah adalah Unit Kerja pada
Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta.

13. Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat TPP


adalah tunjangan kinerja yang diberikan kepada PNS, PPPK, dan
CPNS berdasarkan hasil penilaian kinerja.

14. Tunjangan Kinerja Daerah yang selanjutnya disingkat TKD adalah


tunjangan yang diberikan kepada PNS dan CPNS bagi yang
menduduki jabatan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
pengawas sekolah, penilik dan pamong belajar.

15. Hari Raya adalah hari raya Idul Fitri.

BAB II

PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA DAN GAJI KETIGA BELAS

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 2

(1) PNS dan Calon PNS, Gubernur, pimpinan dan anggota DPRD,
pegawai non-Pegawai ASN yang bertugas pada Perangkat
Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah yang menerapkan PPK-
BLUD serta PPPK diberikan tunjangan Hari Raya dan gaji ketiga
belas.

(2) Pemberian tunjangan Hari Raya dan gaji ketiga belas tidak
diberikan kepada PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam
hal:
a. sedang cuti di luar tanggungan negara; atau
b. sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah baik di dalam
negeri maupun diluar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi
tempat penugasan.

Bagian Kedua

Pemberian Tunjangan Hari Raya

Pasal 3

(1) Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) bagi Gubernur meliputi:
a. gaji pokok;
b. tunjangan keluarga;
4

c. tunjangan pangan; dan


d. tunjangan jabatan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur kedudukan keuangan kepala daerah.

(2) Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) diberikan sebesar penghasilan 1 (satu) bulan bagi PNS dan
PPPK meliputi:
a. gaji pokok;
b. tunjangan keluarga;
c. tunjangan pangan;
d. tunjangan jabatan atau tunjangan umum; dan
e. 50% (lima puluh persen) TPP atau TKD,
sesuai jabatan, pangkat dan/atau golongan, peringkat jabatan,
atau kelas jabatannya.

(3) Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) diberikan sebesar penghasilan 1 (satu) bulan bagi CPNS
meliputi:
a. 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok PNS;
b. tunjangan keluarga;
c. tunjangan pangan;
d. tunjangan umum; dan
e. 50% (lima puluh persen) TPP atau TKD,
sesuai jabatan, pangkat dan golongan, peringkat jabatan, atau
kelas jabatannya.

(4) Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) bagi pimpinan dan anggota DPRD, paling banyak sebesar
akumulasi dari uang representasi, tunjangan keluarga, dan
tunjangan jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur hak keuangan dan administratif
pimpinan dan anggota DPRD.

(5) Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) bagi pegawai non-Pegawai ASN yang bertugas pada Perangkat
Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah yang menerapkan PPK-
BLUD, paling banyak sebesar tunjangan Hari Raya yang diberikan
kepada PNS pada BLUD tersebut yang jabatan, pangkat, peringkat
jabatan, atau kelas jabatannya setara.

(6) Dalam hal penghasilan 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) dan ayat (3) belum dibayarkan sebesar penghasilan yang
seharusnya diterima karena berubahnya penghasilan, kepada
yang bersangkutan tetap diberikan selisih kekurangan tunjangan
Hari Raya.

Pasal 4

Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak


termasuk:
a. insentif kinerja;
5

b. insentif kerja;
c. tunjangan pengelolaan arsip statis;
d. tunjangan bahaya, tunjangan risiko, tunjangan kompensasi, atau
tunjangan lain yang sejenis;
e. tunjangan pengamanan;
f. tunjangan khusus bagi guru;
g. insentif khusus;
h. tunjangan atau insentif yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan atau peraturan gubernur; dan
i. tunjangan atau dengan sebutan lain.

Bagian Ketiga

Pemberian Gaji Ketiga Belas

Pasal 5

Ketentuan mengenai penerima dan komponen penghasilan untuk


pemberian gaji ketiga belas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) berlaku secara mutatis mutandis dengan pemberian tunjangan
Hari Raya.

BAB III

PEMBAYARAN

Pasal 6

(1) Tunjangan Hari Raya kepada PNS, PPPK, CPNS, Gubernur,


pimpinan dan anggota DPRD dibayarkan paling lambat tanggal 17
April 2023.

(2) Dalam hal tunjangan Hari Raya belum dapat dibayarkan,


tunjangan Hari Raya dapat dibayarkan setelah tanggal Hari Raya.

(3) Besaran tunjangan Hari Raya yang dibayarkan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada besaran penghasilan
yang dibayarkan pada bulan Maret Tahun 2023.

(4) Dalam hal berdasarkan ketentuan peraturan, PNS dapat menerima


lebih dari 1 (satu) tunjangan Hari Raya, maka tunjangan Hari Raya
yang dibayarkan hanya 1 (satu) yang nilainya paling besar.

(5) Tunjangan Hari Raya bagi PNS yang mencapai batas usia pensiun
pada bulan April 2023 dibayarkan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

Pasal 7

(1) Gaji ketiga belas kepada PNS, PPPK, CPNS, Gubernur, pimpinan
dan anggota DPRD dibayarkan paling cepat bulan Juni 2023.

(2) Dalam hal gaji ketiga belas belum dapat dibayarkan, gaji ketiga
belas dapat dibayarkan setelah bulan Juni Tahun 2023.

(3) Besaran gaji ketiga belas yang dibayarkan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) didasarkan pada besaran penghasilan yang
dibayarkan pada bulan Mei Tahun 2023.
6

(4) Dalam hal sesuai ketentuan peraturan, PNS dapat menerima lebih
dari 1 (satu) gaji ketiga belas, maka gaji ketiga belas yang
dibayarkan hanya 1 (satu) yang nilainya paling besar.

(5) Gaji ketiga belas bagi PNS yang mencapai batas usia pensiun pada
bulan Juni 2023 dibayarkan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

Pasal 8

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran tunjangan Hari


Raya dan gaji ketiga belas kepada pegawai non-Pegawai ASN pada
Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah yang
menerapkan PPK-BLUD ditetapkan dengan keputusan Kepala
Perangkat Daerah masing-masing.

Pasal 9

(1) PNS yang mengalami mutasi pindah ke dalam atau ke luar


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, wajib mencantumkan
keterangan pembayaran tunjangan Hari Raya dan/atau gaji ketiga
belas telah atau belum dibayarkan pada surat keterangan
penghentian pembayaran.

(2) Tunjangan Hari Raya dan/atau gaji ketiga belas bagi PNS yang
mengalami mutasi pindah ke luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dibayarkan oleh instansi tujuan mutasi dalam hal tunjangan Hari
Raya dan/atau gaji ketiga belas belum dibayarkan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta sebagaimana tercantum dalam Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran.

(3) Tunjangan Hari Raya dan/atau gaji ketiga belas bagi PNS yang
mengalami mutasi pindah ke dalam Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
hal tunjangan Hari Raya dan/atau gaji ketiga belas belum
dibayarkan oleh instansi asal sebagaimana tercantum dalam Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran.

BAB IV

PENDANAAN

Pasal 10

Pendanaan pemberian tunjangan Hari Raya dan gaji ketiga belas


bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2023 melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran masing-
masing Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur


Nomor 14 Tahun 2022 tentang Teknis Pemberian Tunjungan Hari
Raya dan Gaji Ketiga Belas Tahun Anggaran 2022 (Berita Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2022 Nomor 21007),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
7

Pasal 12

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 April 2023

Pj. GUBERNUR DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA,

ttd

HERU BUDI HARTONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 April 2023

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA,

ttd

JOKO AGUS SETYONO

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


TAHUN 2023 NOMOR 21001

Salinan sesuai dengan aslinya


Plt. KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

NUR FADJAR
NIP196803061994031007

Anda mungkin juga menyukai