Paparan Digest PKST TA 2024

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TINDAK LANJUT HASIL

PENELAAHAN INTERNAL
BKT DAN MASUKAN
PERUMUSAN KEBIJAKAN
OLEH PANEL AHLI
TAHUN 2024
PUSAT KEBIJAKAN SARANA TRANSPORTASI

JAKARTA, 09 JUNI 2023


DIGEST KEGIATAN
TAHUN 2024
PUSAT KEBIJAKAN SARANA TRANSPORTASI

2
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
1. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Melakukan identifikasi dan inventarisasi regulasi terkait • Fokus Prioritas
Tipe Kapal Keruk yang kegiatan pengerukan; Tahun 2024
a. Undang-Undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran; Output
Efisien Dalam b. Melakukan identifikasi dan inventarisasi kondisi geologi, Sektor Perhubungan
b. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Policy brief atau policy paper lingkungan hidup, dan oceanografi Pelabuhan; oleh Bappenas
Penyelenggaraan
Nomor PM 53 tahun 2021 tentang Pengerukan dan Naskah akademik (jika dianggap
Pengerukan Alur dan c. Melakukan identifikasi dan inventarisasi tipe dan
Reklamasi. perlu penyusunan regulasi baru karakteristik kapal keruk;
Kolam Pelabuhan
atau revisi peraturan yg ada). d. Lokasi pelabuhan (survei)
Latar Belakang:
- Pelabuhan laut
PIC ABDI Alur dan kolam pelabuhan sebagai bagian dari DLKr dan DLKp
pelabuhan memerlukan pengerukan sebagai salah satu upaya Tersusunnya rekomendasi - Pelabuhan penyeberangan (selat)
kebijakan terkait pemilihan tipe
maintenance untuk menjaga kedalaman wilayah perairannya - Pelabuhan sungai
kapal keruk dalam rangka
agar dapat diakses secara aman oleh kapal. Selain itu mendukung pekerjaan pengerukan - Pelabuhan danau
pengerukan juga dapat dilakukan untuk pengembangan alur dan kolam pelabuhan yang e. Menyusun rancangan kebijakan pemilihan tipe kapal
atau peningkatan kapasitas pelayanan sehingga pelabuhan efisien.
keruk;
dapat melayani kapal yang lebih besar dari sebelumnya.
f. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
Kapal keruk merupakan instrumen utama dalam
g. Penyusunan Policy Brief atau Policy Paper;
pengerukan sebagai sebuah pekerjaan yang bersifat high cost
h. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
dan high risk yang didasarkan atas
pertimbangan kondisi geologi, lingkungan hidup maritim dan Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
data oceanografi wilayah setempat. Dengan yang telah disusun;
sebaran pelabuhan dan bentang geografis Indonesia yang i. Penyampaian rekomendasi kebijakan kepada
beragam diperlukan dukungan regulasi sebagai panduan stakeholder.
dalam pemilihan tipe kapal keruk yang sesuai agar kegiatan
pengerukan dapat dilaksanakan secara efisien mengingat
sebagian besar pengerjaan pengerukan sangat bergantung
dari pendanaan pemerintah.

3
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
2. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Inventarisasi dan identifikasi peraturan terkait; - Usulan Ditjen
Penerapan Standar UN a. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Tersusunnya konsep rekomendasi b. Inventarisasi dan identifikasi standar internasional Perhubungan Darat
ECE Pada Bus dan Angkutan Jalan; kebijakan terkait standar uji tipe tentang uji tipe kendaraan bus (UN ECE) yang terkait nomor surat
b. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan bus dalam rangka dengan keselamatan dan daya saing produksi; LT.106/1/6/DJPD/2023
Kendaraan; meningkatkan keselamatan dan tanggal 24 Februari
c. Menghimpun data dan informasi terkait pelaksanaan uji 2023.
PIC IBU YESSY c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2018 daya saing produksi karoseri bus tipe kendaraan bus saat ini dan peralatan uji serta SDM
tentang Pengujian TIpe Kendaraan Bermotor; Indonesia yang sesuai dengan yang tersedia;
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2020 sandar internasional.
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan d. Inventarisasi dan identifikasi permasalahan dalam
Nomor PM 33 Tahun Tentang Pengujian TIpe Kendaraan pelaksanaan uji tipe kendaraan bus;
Bermotor; e. Menganalisis dan melakukan diskusi terkait adopsi
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2021 standar internasional tentang uji tipe kendaraan bus
tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor; (UN ECE) yang terkait dengan keselamatan dan daya
f. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor saing produksi;
SK5637/AJ.403/DRJD/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan f. Menyusun konsep rekomendasi kebijakan terkait
Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. standar uji tipe kendaraan bus dalam rangka
Latar Belakang: meningkatkan keselamatan dan daya saing produksi
karoseri bus Indonesia yang sesuai dengan sandar
Saat ini Indonesia telah melakukan uji tipe kendaraan sesuai internasional;
dengan peraturan PM 33/2018 dan perubahannya.
Keselamatan dan keberlanjutan dalam bertransportasi juga g. Penyusunan Policy Paper;
menjadi konsentrasi bagi penyelenggara/pemerintah, h. Melakukan harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
sehingga secara bertahap terus dilakukan usaha perbaikan Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
dan peningkatan. Salah satu cara yang ditempuh adalah yang telah disusun.
mengikuti standar internasional yang di keluarkan UN ECE
(United Nations Economic Commision for Eurpe).
Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan daya saing
produksi karoseri bus di Indonesia, maka perlu mengacu pada
standar internasional (UN ECE).

4
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
3. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Melakukan identifikasi kebijakan yang mencakup proses - Fokus Prioritas Tahun
1. Undang-Undang 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian; pengadaan sarana kereta api yang berkelanjutan, termasuk 2024 Sektor
Skema Pengadaan dan Tersusunnya konsep rekomendasi penentuan jenis sarana yang sesuai, kriteria teknis yang harus
Pengelolaan Sarana
2. Peraturan Menteri Perhubungan No. 34 Tahun 2019 tentang Standar Perhubungan oleh
Pelayanan Sarana dan Prasarana Kereta Api; kebijakan terkait skema pengadaan dipenuhi, proses lelang atau pengadaan, serta pengadaan
sarana yang ramah lingkungan dan efisien dari sisi energi; Bappenas.
Kereta Api yang 3. Peraturan Menteri Perhubungan No. 20 Tahun 2018 tentang dan sarana kereta api yang
Berkelanjutan Keselamatan Operasional Kereta Api; b. Melakukan inventarisasi aspek operasional dan pemeliharaan
4. Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2018 tentang Standar
berkelanjutan di Indonesia
sarana kereta api yang berkelanjutan yang meliputi perencanaan
Nasional Indonesia (SNI) Sarana Kereta Api; jadwal operasional yang efisien, pemeliharaan rutin yang
5. Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana terjadwal, manajemen perawatan yang optimal, serta
PIC SUSANTI Umum Pengadaan Sarana Kereta Api. penggunaan sistem manajemen pemeliharaan yang modern;

Latar Belakang: c. Melakukan identifikasi faktor keselamatan dan keamanan dalam


skema pengadaan dan pengelolaan sarana kereta api yang
Indonesia perlu melakukan pengembangan sistem transportasi kereta berkelanjutan yaitu terkait pemenuhan standar keselamatan,
api yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Skema ini pelatihan personel yang memadai, penerapan perlengkapan
bertujuan untuk memperbaiki kualitas sarana kereta api, meningkatkan keamanan yang efektif, dan manajemen risiko yang baik;
keandalan dan efisiensi operasional, serta mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Beberapa faktor latar belakang yang mendorong d. Melakukan identifikasi aspek keselamatan dan keamanan
pengembangan skema ini di Indonesia antara lain: dalam skema pengadaan dan pengelolaan sarana kereta api
(1) Pertumbuhan Lalu Lintas: Permintaan akan transportasi kereta api yang berkelanjutan. Hal ini mencakup faktor pemenuhan standar
terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi keselamatan, pelatihan personel yang memadai, penerapan
di Indonesia. Untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas tersebut, perlengkapan keamanan yang efektif, dan manajemen risiko
diperlukan sarana kereta api yang lebih baik dan lebih efisien; yang baik;
(2) Kepedulian Lingkungan: Pemerintah Indonesia memiliki komitmen e. Melakukan formulasi skema pembiayaan pengadaan dan
untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan pengelolaan sarana kereta api yang berkelanjutan, termasuk
lainnya. Pengadaan dan pengelolaan sarana kereta api yang sumber dana yang tersedia, skema pendanaan yang dapat
berkelanjutan dapat membantu mengurangi polusi udara dan digunakan, dan insentif atau kebijakan regulasi yang mendukung
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil; implementasi skema ini;
(3) Modernisasi Infrastruktur: Indonesia terus berupaya memodernisasi
f. Menganalisis dan melakukan diskusi kebijakan skema
infrastruktur transportasi, termasuk kereta api. Dengan memperbarui
pengadaan dan pengelolaan sarana kereta api yang sustainable;
dan meningkatkan sarana kereta api, diharapkan akan terjadi
peningkatan kapasitas, kecepatan, dan keandalan layanan; g. Menyusun rancangan kebijakan kema pengadaan
(4) Investasi Infrastruktur: Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dan pengelolaan sarana kereta api yang berkelanjutan (lnaskah
dana investasi yang signifikan untuk pengembangan infrastruktur, akademik);
termasuk sektor kereta api. Pengadaan sarana kereta api yang h. Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
berkelanjutan menjadi bagian dari strategi investasi tersebut.
i. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
j. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi Kebijakan
guna memperkuat hasil analisis kebijakan yang telah disusun.
5
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
4. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: • Melakukan identifikasi permasalahan Penggunaan - BA Hasil Program
Penggunaan Sarana Tersusunnya konsep rekomendasi Sarana Teknologi Pada Kendaraan Bermotor Sebagai Kegiatan pada
a. UU NO 22 Tahun 2009 Tahun LLAJ;
Teknologi Pada kebijakan terkait penggunaan Alat Deteksi Dini Kesesuaian Muatan; Penyusunan Pagu
b. PP NO 55 Tahun 2012 Tahun kendaraan; sarana teknologi pada kendaraan • Penyusunan formulasi kebijakan Penggunaan Kebutuhan Pusjak
Kendaraan Bermotor
bermotor sebagai alat deteksi dini Sarana Teknologi Pada Kendaraan Bermotor Sebagai Sarana Transportasi.
Sebagai Alat Deteksi c. PM No 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan. kesesuaian muatan. Alat Deteksi Dini Kesesuaian Muatan;
Dini Kesesuaian
Muatan • Menganalisis serta melakukan diskusi kebijakan
Latar Belakang: Penggunaan Sarana Teknologi Pada Kendaraan
Kendaraan bermotor merupakan sarana angkut Bermotor Sebagai Alat Deteksi Dini Kesesuaian Muatan;
PIC IRMA punumpang/orang maupun barang yang digerakkan oleh • Menyusun rancanangan kebijakan Penggunaan
mesin. Jumlah berat pada kendaraan bermotor sudah Sarana Teknologi Pada Kendaraan Bermotor Sebagai
ditentukan oleh pemerintah dan merupakan persayaratan Alat Deteksi Dini Kesesuaian Muatan;
teknis yang dijelaskan pada UU No 22 Tahun 2009 tentang
• Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report);
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, menurut rancangannya dan
menurut kelas jalan yang dilalui. Seluruh kendaraan bermotor • Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
memiliki tata cara dalam memuat orang atau barang. • Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
Pemahaman tentang muatan pada kendaraan bermotor
• Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
sangat penting untuk keselamatan para pengguna jalan.
• Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
Saat ini banyak kendaraan barang yang tidak menati jumlah
Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
muatan, dimensi kendaraaan serta tata cara pemuatan sesuai yang telah disusun.
dengan JBI atau dengan kata lain disebut Over Dimension
Over Loading (ODOL), Hal tersebut berakibat pada
peningkatan resiko kecelakaan, kerusakan jalan, dan
memperpendek umur kendaraan. Selain itu pemerintah juga
menargetkan Zero ODOL tahun 2023 yang sampai saat ini
belum dapat terealisasi secara penuh. Sehingga diharapkan
berbagai upaya dilakukan untuk menangani masalah
ini termasuk dengan potensi Penggunaan Sarana Teknologi
Pada Kendaraan Bermotor Sebagai Alat Deteksi Dini
Kesesuaian Muatan.

6
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
5. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Melakukan identifikasi transportasi perairan baik laut - BA Hasil Program
Potensi Seaplane a. Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan; Tersusunnya konsep dan sungai khususnya seaplane dalam mendukung Kegiatan pada
Sebagai Alternatif Moda
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
rekomendasi kebijakan terkait konetifitas di wilayah ibukota negara demi Penyusunan Pagu
Tata Ruang; memperlancar perpindahan dan pergerakan orang dan Kebutuhan Pusjak
untuk Daerah Laut dan c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Potensi Seaplane Sebagai
barang; Sarana Transportasi.
Sungai di Wilayah IKN Kelautan; Alternatif Moda untuk Daerah Laut
d. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
b. Penyusunan formulasi kebijakan Potensi Seaplane
dan Sungai di Wilayah IKN. Sebagai Alternatif Moda untuk Daerah Laut dan Sungai
Keselamatan Penerbangan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang di Wilayah IKN;
PIC ARMAN Kebandarudaraan; c. Menganalisis serta melakukan diskusi kebijakan Potensi
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomer 39 Tahun 2019 Tentang Seaplane Sebagai Alternatif Moda untuk Daerah Laut
Tatanan Kebandarudaraan Nasional; dan Sungai di Wilayah IKN;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM No.55 Tahun 2016
d. Menyusun rancanangan kebijakan Potensi Seaplane
tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional;
h. Peraturan Direktorat Jenderal Perhibungan Udara Nomr 326 Tahun Sebagai Alternatif Moda untuk Daerah Laut dan Sungai
2019 tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan di Wilayah IKN Penyusunan Laporan Pendahuluan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard CASR – PART (Inception Report);
139) Volume 1 Bandar Udara (Aerodrome); e. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
i. Peraturan Direktorat Jenderal Perhibungan Udara Nomr 206 Tahun f. Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
2021 tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan g. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard CASR – PART
139) Volume III Water Aerodrome; h. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
j. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
SKEP/296/XI/99 Tentang Pembangunan dan Pengoperasian Bandar yang telah disusun.
Udara Di Perairan;
k. Ketentuan/persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh ICAO
(International Civil Aviation Organization), FAA (Federal Aviation
Administration), dan IATA (International Air Transport Association).

Latar Belakang:
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan, transportasi mempunyai peranan penting dan strategis untuk
memantapkan perwujudan wawasan nusantara, dan memperkukuh
ketahanan nasional. Penerbangan sebagai salah satu moda transportasi
yang ditata dalam sistem transportasi nasional mampu mengadaptasi
kemajuan dimasa depan. Karakteristik penerbangan yang berteknologi
tinggi dan mempunyai tingkat keselamatan yang tinggi dapat mendorong
dan mempercepat pembangunan nasional demi peningkatan kesejahteraan
rakyat.
7
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN

5. Lanjutan Latar Belakang: - BA Hasil Program


Pembangunan dan pengembangan bandar udara perairan merupakan salah satu Kegiatan pada
solusi untuk memecahkan masalah konektivitas transportasi antar pulau dan antar Penyusunan Pagu
wilayah yang terisolir, terluar dan sarana sungai, laut atapun danau. Bandar udara
perairan (waterbase) adalah bandar udara yang digunakan untuk keberangkatan, Kebutuhan Pusjak
kedatangan atau pergerakan pesawat udara yang dapat mendarat di air/perairan. Sarana Transportasi
Konektivitas sistem transportasi antar moda di IKN dibutuhkan untuk terjadinya
“seamless flow”. Sebuah kota ibukota negara maka idealnya tidak boleh hanya
mengandalkan jalan raya saja tetapi juga diperlukan sarana transpotasi udara yang
dapat mendarat di laut atau sungai yaitu waterbase dan seaplane. Pengembangan
seaplane ini dengan melalui laut dan sungai untuk mendukung konektifitas di
wilayah IKN, seyogyanya terkoneksi dengan baik dengan moda lanjutan yang
berada di jantung kota IKN. Potensi water base dan seaplane dalam mendukung
konektifitas antar wilayah serta logistic untuk masyarakat disekitar IKN, perlu
adanya tindak lanjut berupa pembangunan dan pengembangan bandar udara
perairan atau water base dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan
penerbangan.
Bandar Udara Perairan adalah bandar udara yang digunakan untuk keberangkatan,
kedatangan atau pergerakan seaplane. Seaplane dapat melayani berbagai
kebutuhan akan transportasi udara. Salah satu seaplane yang terdapat di Indonesia
yaitu pesawat amfibi. Penggunaan pesawat amfibi ditujukan untuk wisata yang
dekat wilayah air yang luas seperti laut, danau, dan lainnya. Pesawat amfibi atau
seaplane juga dapat digunakan untuk mengakses daerah terpencil yang mungkin
tidak memiliki landasan pacu untuk pesawat udara normal untuk mendarat tetapi
mungkin memilki wilayah air yang cocok, di mana pesawat amfibi atau seaplane
bisa mendarat.
Pada saat ini kebutuhan tersedianya bandar udara perairan dan seaplane sangat
penting tidak hanya untuk pengembangan sektor pariwisata, akan tetapi sudah
mulai dikembangkan untuk transportasi antar pulau-pulau terluar, terdalam dan
kebutuhan dalam tugas-tugas administrasi kepemerintahan. Selanjutnya
pemanfaatan Bandar Udara Perairan dalam mendukung sektor pariwista khususnya
wisata bahari perlu didorong, karena akan mempermudah aksesibilitas.
Pemanfaatan bandar udara perairan dan seaplane untuk tujuan pariwisata tentu
perlu dukungan dari pihak swasta dan Pemerintah Daerah setempat baik dari
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Stakeholders. Selanjutnya untuk
mendukung wilayah dan geografi dari rencana Ibu Kota Negara (IKN) serta jarak
antara sungai dan lautan, perlu adanya pengembangan potensi water base dan
seplane dalam mendukung perpindahan penumpang dan barang yang dibutuhkan
di wilayah Ibu Kota Negara.
8
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
8. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Mengidentifikasi dan inventarisasi peraturan perundang - Pagu Kebutuhan TA
Penggunaan Kapal a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; -undangan terkait; 2024
Tersusunnya konsep rekomendasi
Tipikal Ro-Ro Kontainer b. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang kebijakan terkait Penggunaan b. Penyusunan formulasi kebijakan
Terkait Isu Port-Led di Angkutan di Perairan, sebagaimana telah dirubah dengan Penggunaan Kapal Tipikal RoRo Kontainer Terkait dukun
Kapal Tipikal RoRo Kontainer
Nusa Tenggara Timur Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011; gan Indonesia Port-Led Project;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang dalam mendukung Eastern
dan Maluku c. Menganalisis serta melakukan diskusi kebijakan
Kepelabuhanan; Indonesia Port-Led Project.
Penggunaan Kapal Tipikal Ro-Ro Kontainer Terkait
d. Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 432 tentang dukungan Indonesia Port-Led Project;
Rencana Induk Pelabuhan Nasional;
PIC ANDHIKA d. Menyusun rancanangan
e. The World Bank - Eastern Indonesia Port-Led
Development Project (P173879); kebijakan Penggunaan Kapal Tipikal Ro-
f. Bappenas - LIST OF MEDIUM-TERM PLANNED EXTERNAL Ro Kontainer Terkait dukunganIndonesia Port-Led
LOANS 2020-2024 - 2021 REVISION. Project (Inception Report);
e. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
Latar Belakang:
f. Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
Dalam meningkatkan kinerja logistik di Indonesia Timur diperlukan
pembangunan infrastruktur dan layanan maritim yang berkelanjutan g. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
dan partisipasi sektor swasta. Berdasarkan kajian World Bank (2021),
h. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
untuk mencapai tujuan Eastern Indonesia Port-Led Development
Project, diusulkan terdapat tempat komponen utama, yaitu:
Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
yang telah disusun.
(i) mendukung pembangunan terpadu pelabuhan Ambon dan
Kupang dan memanfaatkan pembiayaan sektor swasta;
(ii) dukungan untuk modernisasi dan peningkatan pelabuhan pulau
terluar terpilih di provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur
(NTT);
(iii) dukungan untuk meningkatkan konektivitas pelayaran antara
pelabuhan pengumpan pulau terluar dan pelabuhan hub Ambon
dan Kupang; dan
(iv) pengembangan kelembagaan dan pembangunan kapasitas.
Diperlukan peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan melalui
peningkatan kapasitas Pelabuhan infrastruktur, menciptakan
pengelolaan pelabuhan yang baik dengan meningkatkan kinerja
yang andal dan pelayanan kepelabuhanan yang efisien, serta
mengutamakan aspek keselamatan pelayaran dalam mendukung
kawasan yang berkelanjutan. 9
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
7. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: - BA Hasil Program
Kriteria Kapal Untuk a. Undangundang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; a. Mengidentifikasi dan inventarisasi peraturan perundang Kegiatan pada
Tersusunnya konsep rekomendasi
Mendukung Hub and b. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang -undangan terkait; Penyusunan Pagu
kebijakan terkait kriteria kapal b. Penyusunan formulasi kebijakan Kriteria Kapal Untuk Kebutuhan Pusjak
Spoke Angkutan Laut Angkutan di Perairan, sebagaimana telah dirubah dengan
untuk mendukung Hub and Spoke Mendukung Hub and Spoke Angkutan Laut; Sarana Transportasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun angkutan laut. c. Menganalisis serta melakukan diskusi terkait Kriteria
2002 tentang Perkapalan; Kapal Untuk Mendukung Hub and Spoke Angkutan
PIC TAUFAN
d. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Laut;
penyelenggaraan bidang pelayaran; d. Menyusun rancanangan kebijakan Kriteria Kapal Untuk
e. Permenhub Nomor PM 59 Tahun 2021 tentang Mendukung Hub and Spoke Angkutan Laut;
Penyelenggaraan Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di e. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
Perairan. f. Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
g. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
Latar Belakang: h. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
Hub and spoke angkutan laut adalah sebuah konsep yang yang telah disusun.
digunakan untuk mendukung program tol laut yang
dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Konsep ini bertujuan
untuk mengoptimalkan distribusi barang dan pengembangan
ekonomi di wilayah-wilayah yang terpencil dan terpisah oleh
lautan. Dengan konsep ini, pelabuhan utama (hub) akan
melayani kapal-kapal besar yang membawa muatan dari dan
ke berbagai daerah, sedangkan pelabuhan pengumpan
(spoke) akan melayani kapal-kapal kecil yang menghubungkan
hub dengan daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh kapal
besar. Dengan demikian, biaya operasional kapal, biaya
pengiriman, dan waktu perjalanan dapat ditekan Konsep hub
and spoke juga dapat meningkatkan konektivitas antar
wilayah. Pentingnya kriteria kapal untuk memastikan bahwa
kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut barang-barang
pokok dan strategis antar pulau di Indonesia dapat beroperasi
dengan aman, efisien, dan efektif.

10
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN

9. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Maksud : a. Mengidentifikasi dan inventarisasi peraturan perundang - Pagu Kebutuhan TA
Pengoperasian Sepeda 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan -undangan terkait; 2024/Usulan KNKT
Menyusun rekomendasi
Motor Pada Jalan Angkutan Jalan; b. Lokasi Survei di Tanjakan Sitinjau Lauik di Kabupaten nomor surat
kebijakan tentang teknik UM.006/1/6/KNKT/202
dengan Alinyemen 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan; Solok Sumatera Barat, Jalan Kelok 44 di Kabupaten
pengoperasian sepeda 3 tanggal 24 Februari
Vertikal yang Melebihi 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan; Agam Sumbar, Tanjakan Emen Subang dan Jalur
motor pada jalan dengan Alinyem Cikidang Sukabumi Jawa Barat; 2023
Standar Untuk 4. PP 37 tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan; en Vertikal yang Melebihi Standar
Mendukung c. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan
5. Peraturan Menteri Perhubungan No 12 tahun 2019 tentang Tujuan: kecelakaan sepeda motor pada jalan dengan Alinyemen
Keselamatan Pelindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan Vertikal yang Melebihi Standar;
Berkendara Untuk Kepentingan Masyarakat. Merumuskan
Latar Belakang: kebijakan untuk meningkatkan ke d. Menganalisis serta melakukan diskusi/ FGD dengan
Indonesia merupakan daerah tropis, memiliki banyak hutan, lereng serta selamatan pengoperasian sepeda Direktorat Sarana LLAJ, KNKT, AISI, AHM, Suzuki
PIC KURNI gunung berapi yang bisa mempengaruhi kondisi jalan yang berbukit-bukit, Kepolisian, Dinas Perhubungan,
motor
berkelok-kelok dengan tanjakan, tikungan dan turunan yang curam dan BPTD dan Stakholder terkait lainnya;
sering disebut jalan berbahaya yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan. pada pada jalan dengan Alinyeme
Jalan ini sering di lewati oleh pengendara sepeda motor. Data dari Asosiasi e. Penyusunan formulasi
n Vertikal yang Melebihi Standar
Industri Sepeda Motor di Indonesia pada tahun 2022 penjualan motor matic kebijakan Penggunaan Pengoperasian Sepeda Motor P
di Indonesia mencapai 5,2 juta unit melebihi target yang ditetapkan 5,1 juta Hasil yang diharapkan: ada Jalan dengan Alinyemen Vertikal yang Melebihi Sta
unit. Data dari Kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2022 jumlah ndar Untuk Mendukung Keselamatan Berkendara;
sepeda motor mencapai 126,99 juta unit. Sepeda motor sangat diminati
Tersusunnya konsep rekomendasi
oleh masyarakat karena sistem pembelian mudah, sangat membantu kebijakan pengoperasian sepeda f. Menyusun rancangan kebijakan Pengoperasian Sepeda
pergerakan orang, barang dan jasa untuk meningkatkan pertumbuhan motor pada jalan dengan Motor Pada Jalan dengan Alinyemen Vertikal yang Mele
ekonomi. Semakin banyak jumlah pengguna sepeda motor semakin banyak Alinyemen Vertikal yang Melebihi bihi Standar Untuk Mendukung Keselamatan Berkendar
juga jumlah kecelakaannya, hasil investigasi KNKT menyatakan banyak Standar. a;
motor jenis matic saat melewati jalan tanjakan mengalami mati mesin dan
saat turunan tajam mengalami kecelakaan jatuh akibat tidak terkendali. g. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
Motor matic sering mengalami kecelakaan karena sistem pengeremannya
hanya mengandalkan pengereman pada roda depan dan roda belakang, h. Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper;
tidak ada enggine break seperti sepeda motor dengan sistem gigi atau i. Penyusunan Rekomendasi Kebijakan;
kopling yang akan berkurang kecepatannya saat pindah gigi yang lebih
rendah. Data dari Ditjen Hubdat menyatakan pada tahun 2016-2021 angka j. Melakukan Harmonisasi, Konsultasi dan Sosialisasi
fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia rata-rata mencapai 30.000 Kebijakan guna memperkuat hasil analisis kebijakan
jiwa per tahun atau setara 3-4 orang meninggal per jam, sebesar 74 persen yang telah disusun.
fatalitas kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor.

11
DIGEST KEGIATAN PUSJAK SARANA TAHUN 2024
MAKSUD, TUJUAN, DAN HASIL
NO JUDUL KEGIATAN DASAR HUKUM DAN LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP DASAR USULAN
YANG DIHARAPKAN
10. Perumusan Kebijakan Dasar hukum: Hasil yang diharapkan: a. Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi • Fokus Prioritas Tahun
Skema Bisnis a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; Tersusunnya dokumen eksisting; 2024 Sektor Perhubun
Pengadaan dan b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang rekomendasi Kebijakan Skema b. Menginventarisasi dan mengidentifikasi peraturan gan
Penerbangan. Bisnis Pengadaan dan perundangan yang berlaku; oleh Bappenas.
Pengoperasian
Pengoperasian Seaplane. c. Menginventarisasi dan mengidentifikasi peraturan
Seaplane Latar Belakang: yang terkait;
a. Seaplane merupakan salah satu alternatif angkutan untuk d. Penentuan metode analisis kuantitatif dan
tempat-tempat yang jauh dari bandara. Kalau lewat darat kualitatif dengan menggunakan pemilihan metode
PIC IBU LISTANTARI analisis yang sesuai dengan tujuan yang telah
jaraknya jauh dan waktu tempuhnya lama, tetapi kalau
naik seaplane bisa lebih cepat. Disamping itu seaplane disampaikan di atas;
juga menunjang konektivitas hingga ke pelosok daerah, e. Menyusun perumusan kebijakan skema bisnis
serta mendukung potensi pariwisata di Indonesia. pengadaan dan pengoperasian seaplane;
b. Beberapa wilayah potensial penggunaan seaplane adalah f. Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception
Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Report);
Timur, Kepulauan Riau, Maluku, Jawa Timur, Jawa g. Penyusunan Laporan Akhir (Final Report);
Tengah, dan Sulawesi Selatan. Wilayah yang sudah h. Penyusunan Naskah Akademik;
menggunakan seaplane untuk kepentingan tertentu yang i. Penyusunan Policy Brief dan Rekomendasi
Kepulauan Riau dan dari Nusa Tenggara Barat ke Bali. Kebijakan.
c. Seaplane dibutuhkan sebagai alternatif dalam
transportasi dan untuk mendukung pengembangan
pariwisata dan ekonomi regional, serta menyediakan
solusi transportasi yang Regenerate response sesuai
dengan RPJPN 2025-2045.

12
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai