Materi 7. Supplay Chain Management
Materi 7. Supplay Chain Management
Materi 7. Supplay Chain Management
ARIF RACHMAN
ARS UNIVERSITY@2023
TEORI-TEORI
o Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)
adalah sistem antar perusahaan lintas fungsi, yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu
mendukung, serta mengelola berbagai hubungan antara
beberapa proses bisnis utama perusahaan dan dengan
pemasok, pelanggan, dan para mitra bisnis. J. A. O'Brien
(2006)
o SCM sebagai pendekatan yang holistik dan strategis dalam
hal permintaan, operasional, pembelian, dan manajemen
proses logistik. Chow et.al. (2006)
DEFINISI
o Supply Chain Management merupakan pengintegrasian
sumber-sumber bisnis yang kompeten baik dalam maupun
di luar perusahaan untuk mendapatkan sistem suplai yang
kompetitif dan berfokus kepada sinkronisasi aliran produk
dan informasi untuk menciptakan nilai pelanggan
(customer value) yang tinggi. Sumber-sumber bisnis yang
diintegrasikan meliputi Pemasok (Supplier), Pabrikan,
Gudang, Pengangkut, Distributor, Retailer dan Konsumen
yang bekerja secara efisien sehingga produk yang
dihasilkan dan didistribusikan memenuhi tepat jumlah,
kualitas, waktu dan lokasi
Bagaimana membangun SCN yang optimal?
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyeimbangan antara
permintaan dan pasokan untuk menentukan tindakan
terbaik dalam memenuhi kebutuhan.
2. Pengadaan
Penentuan sumber pengadaan dan pemilihan pemasok
yang terbaik serta pelaksanaan kontrak untuk menjaga
kualitas, komitmen, transportasi, waktu penyerahaan
barang serta sistem pembayaran.
3. Produksi
Mentransformasi bahan baku (raw material) menjadi
produk jadi (finished product) sesuai kebutuhan
pelanggan.
4. Pengiriman
Pengaturan pengiriman pesanan pelanggan, jaringan
pergudangan dan distribusi, pemilihan distributor dan
sistem ekspedisi.
5. Pengembalian
Mengidentifikasi kondisi produk dan menangani proses
pengembalian barang dari konsumen karena kesalahan
pengiriman dan carat atau rusak.
Konsep SCM
• integrasi mundur bisa menjadi berbahaya bagi perusahaan yang sedang mengalami
perubahan teknologi, karena jika salah menginvestasikan uang yang mereka miliki maka
mereka akan kesusahan dalam menghadapi gelombang teknologi yang berikutnya.
Bagaimana strategi guna menghadapi
tantangan dan permasalahan SCM?
o Jaringan Keiretsu
✓ Kombinasi dari sedikit pemasok dengan integrasi vertikal.
✓ Dengan strategi ini pemasok akan menjadi bagian dari perusahaan dan yang
pasti akan terjadihubungan kerja sama jangka panjang antar keduanya.
✓ Diharapakan dari strategi ini, mutu dari produk yang dihasilkan akan tetap
terjaga.
o Virtual Company
✓ mengembangkan perusahaan maya (virtual company) yang menggunakan
para pemasok sesuai kebutuhan.
✓ Strategi ini mengandalkan berbagai jenis hubungan pemasok untuk
menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan.
✓ Jika perusahaan menggabungkan keunggulan dari perusahaan maya,
manajemen perusahaan yang bagus, biaya yang rendah, maka perusahaan
akan mendapatkan efisiensi.
Komponen Utama Supply Chain Management
o Upstream Supply Chain
✓ Upstream supply chain manajemen mengurus hubungan antara perusahaan
dengan vendor atau pihak lain dalam hal transfer barang.
✓ Barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak langsung sampai ke
tangan konsumen tapi disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya.
1. Biaya
2. Waktu
3. Kapasitas
4. Kapabilitas
5. Produktivitas
6. Utilisasi
7. Outcome
Proses Supply Chain Management
3 macam tanggungjawab:
1. Arus Material
Arus material ini melibatkan pergerakan produk mentah
dari suplier ke konsumen dan juga dari konsumen yang
dikembalikan atau retur produk, layanan, daur ulang dan
pembuangan.
2. Arus Informasi
Arus informasi ini berisi tentang prediksi permintaan,
informasi perpindahan barang, dan juga peng-update-an
status barang apakah sudah terkirim atau belum.
Proses Supply Chain Management
o Arus Finansial
✓ Arus finansial berisi pembayaran, alur perkreditan,
penjadwalan pembayaran hingga persetujuan
kepemilikan.
✓ Alur informasi yang akurat dan bergerak dengan
mudah di antara mata rantai, serta pergerakan barang
yang efektif dan efisien menjadi faktor kunci
keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan.
✓ Pelaku yang ada pada rantai pasokan:
1. Supplier
2. Manufacturer
3. Distributor / wholesaler
4. Retail outlets
5. Customers
o SCM berupaya mengendalikan atau menghubungkan produksi,
pengiriman, dan distribusi suatu produk secara terpusat. Dengan
mengelola rantai pasokan, perusahaan dapat memotong biaya
berlebih dan mengirimkan produk ke tangan konsumen lebih
cepat.
o Manajer rantai pasokan mengoordinasikan logistik semua aspek
rantai pasokan yang terdiri dari 5 bagian diantaranya:
1. Rencana atau strategi
2. Sumber (bahan baku atau layanan)
3. Manufaktur (fokus pada produktivitas dan efisiensi)
4. Pengiriman dan logistik
5. Sistem pengembalian (untuk produk yang cacat atau tidak
diinginkan)
o Manajer SCM mencoba meminimalkan kekurangan dan menekan
biaya.
Definisi Sukses SCM dan Akses SCM
o Sukses SCM ➔mampu memberikan keberhasilan secara
menyeluruh kepada perusahaan, berupa produk berkualitas
dan peningkatan pendapatan, daya saing, kecepatan,
ketepatan proses dan layanan.
o Pelaksanaan kegiatan SCM melalui tindakan efisiensi,
mampu mengurangi lead time pengadaan, biaya, inventori
dan kesalahan peramalan kebutuhan.
o Akses SCM➔ merupakan jalan masuk untuk lebih fokus
pada penanganan kebutuhan pelanggan, melalui tindakan
efektivitas yang berawal dan bertolak dari kepentingan dan
kebutuhan pelanggan.
Demand Chain Management (DCM) ➔
kegiatan yang berlandaskan tindakan
efektivitas, bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan pelanggan (customer service),
pangsa pasar (market share), penjualan
(sales), produk baru (new product), layanan
purna jual (after sales service) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan (costumer requirement and
satisfaction).
o Konsentrasi pelaksanaan kegiatan DCM:
1. Produk yang dihasilkan popular dan up to date.
2. Produk berkualitas.
3. Produk bervariatif.
4. Persediaan produk terjamin.
5. Pengiriman cepat, tepat waktu dan aman.
6. Harga kompetitif berdasarkan kualitas.
7. Pelayanan prima.
8. Responsif terhadap komplain pelanggan.
Perbandingan SCM dan DCM
1. Orientasi
a. SCM melaksanakan tindakan efisiensi (daya guna)
meliputi pengurangan biaya,inventori, lead time
dan proses suplai.
b. DCM melaksanakan tindakan efektivitas (hasil
guna) berorientasi pada pasar yang bertujuan
meningkatkan pelayanan pelanggan (customer
service), pangsa pasar (market share), penjualan
(sales), produk baru (new product), layanan purna
jual (after sales service) dan kepuasan pelanggan
(customer satisfication).
2. Fokus
a. SCM fokus pada engineering practices atas aliran
produk dari produsen ke distributor dan arus informasi
antar perusahaan serta mengurangi biaya operasional.
b. DCM Fokus pada kebutuhan dan layanan pelanggan.
5. Strategi
a. SCM merupakan kolaborasi antara pemasok,
produsen, logistik, distribusi dan pelanggan.
b. DCM merupakan kombinasi antara manajemen
pemasaran, pelanggan dan kebutuhan pelanggan.
Kolaborasi SCM dan DCM
1. DCM merupakan manajemen yang berkembang dari
nilai kebutuhan pelanggan.
2. DCM yang berorientasi pada efektivitas kebutuhan
pelanggan merupakan pelengkap bagi SCM yang
berorientasi pasa efesiensi proses produksi dan aliran
barang.
3. SCM dan DCM menyeimbangkan penerapan sistem
push dan pull.
4. Bersama meningkatkan profitabilitas perusahaan mitra.
5. Bersama menciptakan hubungan seimbang antara
semua perusahaan anggota jejaring.
Perbandingan SCM dan Manajemen Logistik
PERSAMAAN PERBEDAAN
1. Melaksanakan kegiatan aliran barang Manajemen logistik:
Mengutamakan pengelolaan aliran
barang dalam perusahaan. Berorientasi
pada perencanaan dan kerangka kerja
serta informasi internal perusahaan.
2. Melakukan kegiatan pemesanan, Supply Chain Management:
penyimpanan, pengangkutan dan Mengutamakan pengelolaan aliran
pengiriman barang. barang antar perusahaan. Berorientasi
pada perencanaan dan kerangka kerja
serta informasi yang terintegrasi antar
perusahaan, sejak dari hulu (supplier)
sampai hilir (customer)
3. Melakukan peningkatan efisiensi pada
seluruh rangkaian kegiatan aliran
barang (flow of goods).
SCM in The Future
1. Expanding the Supply Chain➔ Ekspansi sumber dan
kehandalan serta ketersediaan bahan baku sampai ke
layer kedua dan ketiga.
2. The greening of Supply Chain➔ dalam pelaksanaan
setiap proses dan aktivitas supply chain, harus
menerapkan prinsip berwawasan lingkungan.
3. Increasing Supply Chain Responsiveness➔ upaya
meningkatkan peranan dan nilai tambah serta
tanggung jawab SCM.
4. Reducing Supply Chain Costs➔ melakukan efesiensi
di sektor SCM untuk menurunkan biaya operasional.
5. Reducing Procurement Costs➔ melakukan efisiensi
di sektor pengadaan atas harga dan kualitas barang.
6. Outsourcing SC Function➔ mengalihkan sebagian
kegiatan yang bukan merupakan fungsi utama SCM
kepada pihak ketiga yang kompeten.
7. Managing inventory along the Supply Chain➔
pengendalian inventori untuk mendapaykan inventori
yang optimal.
8. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja SCM
berbasis sertifikasi kompetensi bertaraf
internasional.
Tren International SCM
1. Fokus kepada bisnis utama SCM 11. Hubungan kemitraan dengan suplier
2. Jaminan proses produksi dan mutu produk 12. Outsourcing beberapa fungsi non-core SCM
3. Memproduksi produk yang dibutuhkan 13. Dukungan top management
4. Fokus kepada pelayanan dan 14. Otomatisasi peralatan handling dan gudang
kebutuhan pelanggan 15. Peningkatan kompetensi tenaga kerja SCM
5. Optimalisasi inventori 16. Penerapan etika bisnis
6. Layanan fleksibel dan cepat 17. Berwawasan lingkungan
7. Peningkatan daya saing 18. Penerapan corporate social responsibility (CSR)
8. Optimalisasi biaya SCM 19. Pencegahan praktik korupsi
9. Peningkatan fungsi koordinasi 20. Bencmarking terhadap best practice SCM
10. Peningkatan layanan informasi
MASALAH SCM
A. Faktor Ketidakpastian SCM:
1. Kesalahan peramalan kebutuhan
2. Perubahan jumlah kebutuhan oleh konsumen
3. Pembatalan kontrak
4. Keterlambatan jadwal produksi
5. Kegagalan mesin produksi
6. Kualitas bahan baku dan produk dibawah standar
7. Keterlambatan penerimaan bahan baku
8. Kesalahan dan keterlambatan informasi
9. Kegagalan transportasi
10. Pengukuran kinerja tidak akurat
11. Customer Service tidak dilaksanakan dengan baik
12. Status data pengiriman tidak akurat
13. Sistem informasi tidak efisien
14. Diskriminasi terhadap konsumen
15. Koordinasi tidak dilaksanakan dengan baik
16. Terjadi kendala komunikasi antar perusahaan
17. Rancangan operasional tidak terintegrasi
B. Bullwhip Effect (BE)
Bullwhip Effect (BE) adalah suatu keadaan yang terjadi dalam
supply chain, dimana permintaan dari konsumen mengalami
perubahan yang menyebabkan distorsi permintaan dari setiap
tahapan supply chain.
1. Perencanaan produksi
2. Proses Produksi
3. Production Scheduling
4. Decoupling Point (DP)
5. Biaya Produksi
Peranan Manajemen Logistik dalam SCM
Manajemen Logistik adalah bagian dari supply chain management yang
meencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi barang serta layanan jasa dan informasi terkait
secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. (Willem
Siahaya, 2008)
1. Strategi Logistik
Meningkatkan responsif terhadap pelanggan, kecepatan dan ketepatan
waktu, keamanan dan keselamatan produk dan nilai layanan. Menurunkan
biaya transportasi dan menghilangkan pungutan tidak resmi atau
penyuapan.
2. Peranan Logistik dalam SCM
Logistik sangat berperan dalam menentukan harga barang (produk). Biaya
transportasi merupakan bagian terbesar dari biaya logistik.
3. Kehandalan Logistik
Mengoptimalkan kinerja kegiatan logistik untuk meningkatkan daya saing.
4. Third Party Logistics (TPL)
TPL Merupakan praktik supply chain dimana sebagian fungsi
logistik perusahaan dialihkan kepada pihak ketiga yang
kompeten supaya perusahaan dapat meningkatkan daya
saing dan mengurangi biaya operasional serta fokus kepada
bisnis utama.
5. Mengukur Keberhasilan Logistik
a. Ketersediaan / Availability
b. Kemampuan / Capability
c. Mutu / Quality
d. Biaya / Cost
e. Profit Center
PENERAPAN MANAJEMEN PENGADAAN DALAM SCM
1. Jenis Gudang
3. Aktivitas Pergudangan
• Gudang tertutup
• Penerimaan (receiving)
• Gudang terbuka
• Penyimpanan (storage)
• Emperan (open shed)
• Penanganan (Handling)
• Lapangan penimbunan (yard)
• Perawatan (Up-Keep)
• Tangki
• Pengemasan (Packaging)
• Peti kemas
• Pengeluaran (Dispatching)
• Gudang khusus (bahan peledak
• Pengiriman (expediting)
2. Jenis Gudang Manufaktur
• Distribusi (distribution)
• Gudang operasional
• Pemeriksaan dan pengawasan (control)
• Gudang perlengkapan
4. Lokasi Gudang
• Gudang distribusi
5. Tata Letak (Layout) Gudang
• Gudang musiman
Peranan Manajemen distribusi dalam SCM
EOQ = √2𝑅𝐹𝑃𝐶
3. Barang Dagang
Barang dagang adalah benda dalam berbagai berntuk dan uraian, yang meliputi
bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi dan peralatan.
4. Spesifikasi material
Spesifikasi material adalah uraian rinci dari karakteristik suatu material yang
meliputi nama, jenis, ukuran, bahan, fungsi/kegunaan, rancang, bangun dan kode
dari pabrikan (tipe, model, serial number, part number dan drawing number), serta
standar material umum yang diberlakukan atau dirujuk (API, ASTM, BS, JIS, SNI).
5. Penulisan spesifikasi material
Line Pipe, 6 in, Welded, Carbon Steel (0.23% max),API 5L, Wall-thickness 5.49 mm, Schedule
40, Double Random Length, Bevelled End 30 Degree, Loose, Coated.