KAK Fisik BLANGPIDIE

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENGADAAN KONTRUKSI PEMBANGUNAN

NOMOR : W1-A21/462/PL.01/4/2022
TANGGAL : 14 April 2022
SATUAN KERJA : MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE
NAMA PEKERJAAN : PENGADAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR SATUAN
KERJA BARU MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE
LOKASI : ACEH BARAT DAYA

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR SATUAN KERJA BARU


MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE
Nomor : W1-A21/462/PL.01/4/2021
Tanggal : 14 April 2022

1. UMUM

Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru


Mahkamah Syar’iyah Blangpidie

Jln. Bukit Hijau Kompleks Perkantoran Kabupaten Aceh


Lokasi Pekerjaan : Barat Daya Provinsi Aceh

Nilai Pagu Anggaran : Rp. 36.561.000.000,00

Nilai HPS : Rp. 36.560.883.581,65

Jenis Kontrak : Gabungan Lumsump dan Harga Satuan

Sumber Pendanaan : APBN Tahun Anggaran 2022

Nomor DIPA : SP DIPA - 005.01.2.401905/2022;

Tanggal : 17 November 2021


2. PENDAHULUAN
Umum
a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah
lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif
bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
b. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan dan dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari
segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
c. Pemberi jasa konstruksi untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan secara
baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya konstruksi teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan konstruksi perlu disiapkan secara
matang sehingga memang mampu mendorong perwujudan karya bangunan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan.

Khusus
a. Berdasarkan dari DIPA Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2022 kegiatan yang
dilaksanakan merupakan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru
Mahkamah Syar’iyah Blangpidie berdasarkan Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara untuk ruang lingkup pekerjaan bangunan gedung
termasuk dengan fasilitas prasana dan sarana disekitar bangunan.
b. Untuk besaran dan ukuran kapasitas Gedung yang akan direncanakan dalam
pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah Syar’iyah
Blangpidie berpedoman pada Perencanaan Teknis/Detail Engineering Design (DED)
dan Standar Pembangunan Gedung Negara oleh pemerintah.

3. LATAR BELAKANG
A. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal
ini adalah Mahkamah Agung Republik Indonesia;
B. Pekerjaan yang akan dilakukan merupakan bagian lingkup Organisasi Mahkamah
Agung
C. Dasar Pelaksanaan Pekerjaan adalah DIPA Mahkamah Agung RI.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Umum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pelaksana konstruksi
(kontraktor) yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan konstruksi.
Dengan penugasan ini diharapkan penyedia jasa konstruksi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan pekerjaan fisik yang memadai
sesuai KAK ini.

Khusus
Melaksanakan pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah

Syar’iyah Blangpidie yang sesuai dengan Detail Engineer Design (DED) dan spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar acuan pada saat pelaksanaan proses pembangunan pekerjaanfisik.

5. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna jasa adalah Mahkamah Agung melalui Mahkamah Syar’iyah Blangpidie,
dengan tim pelaksana, sebagai berikut :
a. Pengguna Anggaran adalah Sekretaris Mahkamah Agung R.I ;
b. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Sekretaris Mahkamah Syar’iyah Blangpidie;
c. Pejabat Pembuat Komitmen adalah melekat Sekretaris Mahkamah Syar’iyah
Blangpidie;
d. Bendahara adalah Bendaharan Pengeluaran Mahkamah Syar’iyah Blangpidie;

6. DASAR HUKUM
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG).
b) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden No. 12 Tahun
2021 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
c) Peraturan Presiden RI Nomor : 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
d) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan
Lingkungan.
e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
f) Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait
g) Peraturan Daerah No. 7 tahun 2010 tentang harga Dasar Bahan Bangunan.

7. KLASIFIKASI BANGUNAN
Klasifikasi Bangunan Gedung Kantor Mahkamah Syar’iyah Blangpidie adalah
Klasifikasi Bangunan Gedung Negara “Bangunan Tidak Sederhana” merupakan
bangunan gedung negara dengan karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas
dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah
selama paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
a) Gedung kantor Mahkamah Syar’iyah sesuai dengan Juknis Standar 4 Pilar
Peradilan, dengan luas bangunan 2.121 m2.

8. LINGKUP PEKERJAAN
1. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan gedung negara sudah termasuk tahap
pemeliharaan konstruksi.
2. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi dengan segala tambahan dan perubahannya
pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis
(pedoman dan standar teknis) yang dipersyaratkan.
3. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan: kualitas masukan (bahan,
tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas
hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam RKS.
4. Pelaksanaan konstruksi harus mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi.
5. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
6. Penyusunan Kontrak Kerja sesuai dengan undang-undang yang berlaku..
7. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan
dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
8. Dalam masa pemeliharaan semua peralatan yang dipasang di dalam dan di luar
gedung, harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau
kerusakan yang menyebabkan peralatan tidak berfungsi, maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.
9. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak kerja pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung negara, masa pemeliharaan konstruksi adalah minimal 6 (enam) bulan
terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
10. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah:
a. Bangunan gedung negara yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi;
b. Dokumen hasil Pelaksanaan Konstruksi, meliputi:
 gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings).

 semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik, termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

 kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan pengawasan beserta
segala perubahan/addendum-nya.

 laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik, laporan akhir manajemen konstruksi/pengawasan, dan
laporan akhir pengawasan berkala.

 berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima
I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik. 

 foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.

 manual pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut pengoperasian dan perawatan peralatan dan
perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.


9. LINGKUP PEKERJAAN SESUAI DENGAN PERENCANAAN DAN KELUARAN.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan, pemborong melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rincian pekerjaan yang tercantum pada Gambar Perencanaan, Bill Of Quantity (BQ) /
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/
Spesifikasi Teknisnya yang terlampir pada Dokumen Pengadaan, meliputi:

1. PEKERJAAN STANDAR
a. Pekerjaan Struktur
b. Pekerjaan Arsitektur
c. Pekerjaan Elektrikal
d. Pekerjaan Mekanikal
2. PEKERJAAN NON STANDAR
a. Pekerjaan Arsitek
b. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
c. Instalasi Informasi Dan Teknologi
d. Pekerjaan Elektronikal
e. Pekerjaan Interior
f. Pekerjaan Lainnya sesuai yang tercantum dalam RAB / BQ

Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud bangunan dan
kelengkapan yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan serta penyelesaian
kelengkapan pembangunan
2. Membuat Dokumen Proses Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
a. Metode Pelaksanaan Program Kerja, Alokasi Tenaga dan Konsep
Pelaksanaan Pekerjaan
b. Program mutu dan program K3 terkait pelaksanaan pembangunan fisik
c. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang
dilaksanakan
d. Membuat Laporan Harian yang berisikan tentang;
 Tenaga Kerja

 Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak

 Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan

 Kegiatan perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan

 Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan 

 Kejadian-Kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan

e. Membuat Laporan Mingguan, sebagai resume laporan harian (Kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja) dan Laporan bulanan
f. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan untuk pembayaran
termin

g. Membuat Surat Permintaan Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara


Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang (Jika ada tambahan atau
perubahan pekerjaan)
h. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan
i. Membuat Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan
j. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan
k. Membuat Gambar-Gambar sesuai dengan pelaksanaan (As Built Drawing)
l. Membuat Jadwal Pelaksanaan (Kurva S)

10. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan, sesuai dengan
lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang
harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas adalah :

A. Laporan Harian
 Laporan Harian ini harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan terhitung
setelah SPMK sebanyak 3 (Empat) eksemplar yang berisi antara lain, buku
harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari
Konsultan Pengawas/ Direksi, yang dapat pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian pekerjaan dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.


 Laporan harian berisikan keterangan antara lain : 

a. Tenaga
b. Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
c. Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan Kegiatan
perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan
d. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
e. Kejadian-Kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan

B. Laporan Pelaksanaan
 Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga
dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari
setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain : 
a. Review terhadap rencana kerja kontraktor;
b. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
selama seminggu tersebut
c. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
d. Monitor masalah teknis di lapangan;
e. Permasalahan non teknis yang dihadapi
f. Monitor Kendali Mutu
g. Pemeriksaan Gambar Kerja;
h. Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
i. Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

11. PRODUK DALAM NEGERI


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam
negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam
negeri tidak dapat digunakan.

12. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Pembangunan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru

Mahkamah Syar’iyah Blangpidie didalam perhitungan volume berpedoman kepada


peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi Nasional maupun Internasional
yang mengatur, Standard Umum Bangunan Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah/ Daerah yang berlaku.

13. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil kegiatan/ Unit kerja Kuasa Pengguna Anggaran.

14. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan
beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di
dalam buku ini.Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
A. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara
bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditempat
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar
baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja di tempat dapat tercapai.

2. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang
ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di lokasi pekerjaan setelah Konsultan Pengawas berdiskusi terlebih
dahulu dengan konsultan Perencanaan.

Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan. Semua ukuran yang tertera dalam gambar
adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.

Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan


dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar. Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan konsultan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan
Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi
tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.

Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua


salinan, segala gambar-gambar, Spesifikasi teknis, addendum (apabila ada),
berita acara perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di
tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan
Pengawas/MK dan Direksi setiap saat sampai dengan serahterima pertama.
Setelah serah terima pertama, dokumen-dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

3. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


 Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,
ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub
Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau
sebagian pekerjaan.

 Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Perencana.

 Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan
dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda
sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas/MK. Kontraktor harus
melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan
Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.

 Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.

 Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu
sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan
dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan
syarat-syarat keindahan
 Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh sampai disetujui.

 Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya
atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.

 Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana,
tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas dan Perencana.

 Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu
salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang
kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan
kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya. 

 Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila
menurut Konsultan Pengawas hal-halyang sudah ditentukan dalam katalog
atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang
cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing
jenis dan diperlukan samaseperti butir di atas.
 Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana.

 Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-
katalog kepada Konsultan Pengawas/MK dan Perencana menjadi tanggung
jawab Kontraktor.


4. JAMINAN KUALITAS
 Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. 
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan
telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

5. NAMA PABRIKAN/ MEREK YANG DITENTUKAN


 Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang
harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus
sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor
telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu)
bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada
Pemberi Tugas, fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen
ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut
telah dipesan (order import).


6. CONTOH-CONTOH
 Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap
bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan
bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai
dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi. 

 Produk yang disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas,
aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yangsetara, disertai data-data yaang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
 Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas,
akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di
dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama 
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan
adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkanpersetujuan dari Pemilik/Perencana.

7. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


 Seluruh material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan
material harus tahan terhadap iklim tropis. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan
dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang
memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan
Kontraktor harus melaksanakannya.


 Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat Keahlian/Sertifikat Keterampilan
yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut
telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-
pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan
Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut
tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.Jika terjadi hal yang
saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari
patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.


8. KOORDINASI PEKERJAAN
 Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas. 



9. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM
 Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran
lalulintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

 Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang siapapun
yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga. 

 Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa pelaksanaan
Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan
yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-
operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

 Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas
penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.

 Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang
yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yangtelah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
 Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas
mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang
berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan
pengganti uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.
15. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan dibagi 2 bagian :
A. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan fisik selama 210 (Dua Ratus Sepuluh Hari)
kalender, dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama pekerjaan Fisik.
B. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan fisik selama 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua pekerjaan Fisik.

16. PERSYARATAN PENYEDIA KONSTRUKSI


Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah Syar’iyah Blangpidie Tahun
Anggaran 2022 terdiri dari Pekerjaan Standard (Struktur), yang mesti dikerjakan dalam
waktu yang dibutuhkan kualifikasi/kopetensi khusus sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan
yang dikerjakan. Untuk mendapatkan hasil Produk Bangunan beserta kelengkapan lainnya
yang berkualitas maka Penyedia Jasa yang akan mengerjakan Pekerjaan tersebut harus
memiliki Kualifikasi dan Kompetensi dengan persyaratan kualifikasi sebagai berikut :

A. Persyaratan Administrasi Kualifikasi


1. Memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK);
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Subkualifikasi menengah yang masih
berlaku yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang, dengan klasifikasi dan
kualifikasi sebagai berikut:
a) Sub Klasifikasi Bangunan Gedung, Sub-Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk
(BG004) (Sub bidang Bangunan Komersil yang diutamakan untuk KD)
b) SBU Klasifikasi Jasa Pelaksana Instalasi Tenaga Listrik Gedung dan
Pabrik (EL 010)

3. Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya (apabila ada);


4. Memiliki TDP/NIB (Nomor Induk Berusaha)
5. Melampirkan NPWP, SPT, KSWP dan KTP Pengurus Perusahaan;
6. Melampirkan Struktur Organisasi Perusahaan;
7. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
8. Tidak masuk dalam Daftar Hitam baik untuk salah satu dan / atau semua
pengurus dan untuk badan usahanya;
9. Memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Surat Domisili ;
10. Memiliki Sertifikat yang masih berlaku yaitu sebagai berikut :
a) Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3),
Perusahaan yang bersangkutan yang dikeluarkan oleh Kementerian
ketenagakerjaan Republik Indonesia
b) Sertifikat ISO 9001 : 2015, Standar Manajemen Mutu yang masih berlaku
c) Sertifikat ISO 14001 : 2015, Sistem Manajemen Lingkungan yang masih
Berlaku
d) Sertifikat OHSAS 18001 : 2007, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang masih berlaku.
e) Sertifikat kepesertaan Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan dan dilampiri
Bukti setor.
11. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP);
12. Memenuhi kewajiban perpajakan:
a) Memiliki NPWP; dan memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) Tahun 2021, dengan melampirkan Konfirmasi Status Wajib
Pajak (KSWP) yang valid;
b) Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Tahun 2022
13. Memiliki Sisa Kemampuan paket (SKP);
14. Memiliki kemampuan Financial 20% dari nilai HPS, dan dibuktikan dengan
Rekening Koran atas nama perusahaan penawar / April 2022.
15. Menyampaikan daftar perolehan yang sedang dikerjakan;
16. Mempunyai Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan
kompleksitas yang setara dengan pakerjaan yang sedang dilelangkan.
KD = 3 NPt;
NPt adalah nilai pengalaman tertinggi pada subklasifikasi (subbidang)
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, yang harus dilampirkan Kontrak Pekerjaannya, PHO dan dapat
dibuktikan aslinya.
Dalam hal kemitraan/ KSO, KD yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO (Leadfirm);
17. Surat Kuasa bermaterai Rp. 10.000,- yang ditujukan kepada Pokja Pemilihan,
untuk melakukan klarifikasi Pembuktian Modal Kerja terhadap rekening
perusahaan.
18. Jaminan Penawaran yang diserahkan kepada Pokja Pemilihan diterbitkan oleh
Bank Umum Syariah yang memiliki cabang di Provinsi Aceh
B. Persyaratan Administrasi Teknis

1. Menyampaikan Spesifikasi Teknis.


2. Menyampaikan Daftar Usulan Personil Inti
3. Menyampaikan Daftar Usulan Peralatan Utama
4. Menyampaikan Usulan Struktur Organisasi Proyek
5. Menyampaikan program mutu terkait RK3K dan sistem pengaturan lalulintas
proyek.

C. Memiliki Personil yang akan ditugaskan dalam Pelaksanaan Pekerjaan


dengan Kualifikasi Personil sebagai berikut:

N Jabatan Pendidikan Pengalaman KLASIFIKASI/ Kode


o Jumlah
Personil Minimal Minimal SUBKLASIFIKASI SKA SKA
SKA AHLI TEKNIK
Manager 1 S-2 TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
1 Pelaksana/Proyek ORANG SIPIL 3 TAHUN – MADYA 201

1 S-1 TEKNIK SKA AHLI MANAJEMEN


2 Manager Teknik ORANG SIPIL 5 TAHUN PROYEK - MADYA 602

Manajer 1
3 Keuangan ORANG S-1 Ekonomi 5 TAHUN

1 S-1 TEKNIK SKA AHLI K3


4 Ahli K3 ORANG SIPIL 5 TAHUN KONSTRUKSI - MADYA 603

Keterangan :

Tenaga Ahli yang ditugaskan yang disampaikan dalam penawaran harus


melengkapi persyaratan sebagai berikut :
a. Tenaga Ahli/ Tenaga Teknis/ Tenaga Terampil/ Tenaga Administrasi
yang dimiliki harus menyertakan bukti otentik hasil pemindaian (scan)
Curiculum Vitae (CV) / Surat Keterangan Pengalaman dan ditanda-
tangan oleh Tenaga Ahli/ Tenaga Teknis/ Tenaga Terampil/ Tenaga
Administrasi bersangkutan serta bermaterai. Hasil pemindaian (scan)
merupakan hasil dari dokumen aslinya bukan fotocopynya.
b. Tenaga Ahli/ Tenaga Teknis/ Tenaga Terampil/ Tenaga Administrasi
dilengkapi dengan surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan, yang
ditandatangani oleh Tenaga Ahli/ Tenaga Teknis/ Tenaga Terampil/
Tenaga Administrasi bersangkutan dan pimpinan perusahaan.
c. Melampirkan Ijazah.
d. Melampirkan SKA (Sertifikat Keahlian) sesuai tabel pada tabel Tenaga
Ahli/Terampil terkait yang diakreditasi oleh LPJK (No. Registrasi, Nama
dan Klasifikasi harus jelas).
e. Melampirkan NPWP Tenaga Ahli dan SPT Tahunan 2021 dan KSWP
f. Melampirkan KTP Tenaga Ahli yang bersangkutan yang masih berlaku.
g. Apabila diperlukan panitia dapat menghadirkan Tenaga Ahli yang dibutuhkan.

D. Memiliki Peralatan Minimal yang diperlukan untuk Pelaksanaan Pekerjaan


antara lain:

No Jenis Alat Kapasitas Jumlah

1 Dump Truck 10 m3 2 Unit

2 Excavator Standart 1 m3 2 Unit

3 Hydarulic Static Piling 2 Unit

4 Bulldozer 1 unit

7 Concrete Mixer Truck 6 m3 2 Unit

6 Crane 4 ton 1 unit

E. Memiliki Dukungan Dari Pabrikan/ Distributor Resmi

Agar pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu


yang ditetapkan, perlu didukung oleh ketersediaan material yang akan
digunakan, maka penyedia jasa konstruksi diwajibkan memiliki Surat
Dukungan dari Pabrikan atau Distributor Resmi terhadap ketersediaan
material / peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang dikerjakan pada
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah
Syar’iyah Blangpidie Tahun Anggaran 2022 sesuai RKS dan BOQ, sebagai
berikut :
No Surat Brosur/
Dukungan Sertifikasi
Uraian Keterangan

A PEKERJAAN STRUKTUR

1 Besi
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

C PEKERJAAN INTERIOR

1 ACP (Warna Khusus Pengadilan)


  Sesuai dalam RKS/
BOQ

2 HPL
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

D PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 Kusen UPVC
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

E PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


DINDING

1 Granit
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

F PEKERJAAN SISTEM ELECTRICAL


DAN MEKANIKAL
 
1 AC
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

2 Tata Suara
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

G PEKERJAAN ATAP
 
1 Plafon PVC
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

2 Atap
  Sesuai dalam RKS/
BOQ

3 Baja Ringan
  Sesuai dalam RKS/
BOQ
17. DAFTAR PEKERJAAN YANG MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB REKANAN
DAN SUDAH MASUK DALAM TOTAL HARGA PENAWARAN
Segala Biaya Yang Ditimbulkan Dalam Penyelesaian Pekerjaan Sudah Termasuk
Didalam Perhitungan Harga Penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Jasa
meliputi antara lain:
a. Pembuatan Akses jalan Masuk Proyek (Termasuk pembongkaran dan
perbaikan kembali pagar akses masuk)
b. Biaya yang ditimbulkan dan peralatan yang dibutuhkan saat Commisioning test
c. Pengurusan izin lalu lintas kendaraan Proyek selama pelaksanaan Pekerjaan
Fisik
d. Penjagaan keamanan bahan, material dan tenaga selama pelaksanaan
pekerjaan fisik
e. Biaya Asuransi Tenaga Kerja yang dipekerjakan dan biaya pengobatan/
santunan bila terjadi kecelakaan di areal pekerjaan
f. Biaya Pembongkaran dan Pembersihan Lahan sebelum dan setelah Pekerjaan
Selesai dan Diserahterimakan (PHO).
18. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru


Mahkamah Syar’iyah Blangpidie, Pelaksanaan Konstruksi harus memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang
terlampir pada Dokumen Pengadaan dan ketentuan lainnya akan diatur dalam Surat
Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).

A. Segala bentuk perubahan yang terkait dengan isi dari Dokumen Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini, tidak boleh dilakukan secara sepihak tanpa seijin Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

B. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam KAK ini, maka tidak tertutup


kemungkinan dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dijadikan acauan dan
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dicapai hasil pekerjaan yang
sesuai dengan rencana.

Banda Aceh, 14 April 2022

Ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Mahkamah Syar’iyah Blangpidie

TTD

Drs. Muhammad
NIP. 196703251996031001

Anda mungkin juga menyukai