KAK Fisik BLANGPIDIE
KAK Fisik BLANGPIDIE
KAK Fisik BLANGPIDIE
NOMOR : W1-A21/462/PL.01/4/2022
TANGGAL : 14 April 2022
SATUAN KERJA : MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE
NAMA PEKERJAAN : PENGADAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR SATUAN
KERJA BARU MAHKAMAH SYAR’IYAH BLANGPIDIE
LOKASI : ACEH BARAT DAYA
1. UMUM
Khusus
a. Berdasarkan dari DIPA Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2022 kegiatan yang
dilaksanakan merupakan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru
Mahkamah Syar’iyah Blangpidie berdasarkan Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara untuk ruang lingkup pekerjaan bangunan gedung
termasuk dengan fasilitas prasana dan sarana disekitar bangunan.
b. Untuk besaran dan ukuran kapasitas Gedung yang akan direncanakan dalam
pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah Syar’iyah
Blangpidie berpedoman pada Perencanaan Teknis/Detail Engineering Design (DED)
dan Standar Pembangunan Gedung Negara oleh pemerintah.
3. LATAR BELAKANG
A. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal
ini adalah Mahkamah Agung Republik Indonesia;
B. Pekerjaan yang akan dilakukan merupakan bagian lingkup Organisasi Mahkamah
Agung
C. Dasar Pelaksanaan Pekerjaan adalah DIPA Mahkamah Agung RI.
4. MAKSUD DAN TUJUAN
Umum
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pelaksana konstruksi
(kontraktor) yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan konstruksi.
Dengan penugasan ini diharapkan penyedia jasa konstruksi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan pekerjaan fisik yang memadai
sesuai KAK ini.
Khusus
Melaksanakan pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Satuan Kerja Baru Mahkamah
Syar’iyah Blangpidie yang sesuai dengan Detail Engineer Design (DED) dan spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar acuan pada saat pelaksanaan proses pembangunan pekerjaanfisik.
6. DASAR HUKUM
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG).
b) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden No. 12 Tahun
2021 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
c) Peraturan Presiden RI Nomor : 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
d) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan
Lingkungan.
e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
f) Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait
g) Peraturan Daerah No. 7 tahun 2010 tentang harga Dasar Bahan Bangunan.
7. KLASIFIKASI BANGUNAN
Klasifikasi Bangunan Gedung Kantor Mahkamah Syar’iyah Blangpidie adalah
Klasifikasi Bangunan Gedung Negara “Bangunan Tidak Sederhana” merupakan
bangunan gedung negara dengan karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas
dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah
selama paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
a) Gedung kantor Mahkamah Syar’iyah sesuai dengan Juknis Standar 4 Pilar
Peradilan, dengan luas bangunan 2.121 m2.
8. LINGKUP PEKERJAAN
1. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan gedung negara sudah termasuk tahap
pemeliharaan konstruksi.
2. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi dengan segala tambahan dan perubahannya
pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis
(pedoman dan standar teknis) yang dipersyaratkan.
3. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan: kualitas masukan (bahan,
tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas
hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam RKS.
4. Pelaksanaan konstruksi harus mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa
pengawasan konstruksi.
5. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
6. Penyusunan Kontrak Kerja sesuai dengan undang-undang yang berlaku..
7. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan
dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
8. Dalam masa pemeliharaan semua peralatan yang dipasang di dalam dan di luar
gedung, harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau
kerusakan yang menyebabkan peralatan tidak berfungsi, maka harus diperbaiki
sampai berfungsi dengan sempurna.
9. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak kerja pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung negara, masa pemeliharaan konstruksi adalah minimal 6 (enam) bulan
terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
10. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah:
a. Bangunan gedung negara yang sesuai dengan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi;
b. Dokumen hasil Pelaksanaan Konstruksi, meliputi:
gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings).
semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi
fisik, termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan pengawasan beserta
segala perubahan/addendum-nya.
laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan
konstruksi fisik, laporan akhir manajemen konstruksi/pengawasan, dan
laporan akhir pengawasan berkala.
berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima
I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.
manual pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut pengoperasian dan perawatan peralatan dan
perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.
9. LINGKUP PEKERJAAN SESUAI DENGAN PERENCANAAN DAN KELUARAN.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan, pemborong melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
rincian pekerjaan yang tercantum pada Gambar Perencanaan, Bill Of Quantity (BQ) /
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/
Spesifikasi Teknisnya yang terlampir pada Dokumen Pengadaan, meliputi:
1. PEKERJAAN STANDAR
a. Pekerjaan Struktur
b. Pekerjaan Arsitektur
c. Pekerjaan Elektrikal
d. Pekerjaan Mekanikal
2. PEKERJAAN NON STANDAR
a. Pekerjaan Arsitek
b. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
c. Instalasi Informasi Dan Teknologi
d. Pekerjaan Elektronikal
e. Pekerjaan Interior
f. Pekerjaan Lainnya sesuai yang tercantum dalam RAB / BQ
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud bangunan dan
kelengkapan yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan serta penyelesaian
kelengkapan pembangunan
2. Membuat Dokumen Proses Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
a. Metode Pelaksanaan Program Kerja, Alokasi Tenaga dan Konsep
Pelaksanaan Pekerjaan
b. Program mutu dan program K3 terkait pelaksanaan pembangunan fisik
c. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang
dilaksanakan
d. Membuat Laporan Harian yang berisikan tentang;
Tenaga Kerja
Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan
Kegiatan perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan
Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
Kejadian-Kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan
e. Membuat Laporan Mingguan, sebagai resume laporan harian (Kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja) dan Laporan bulanan
f. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan untuk pembayaran
termin
A. Laporan Harian
Laporan Harian ini harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan terhitung
setelah SPMK sebanyak 3 (Empat) eksemplar yang berisi antara lain, buku
harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari
Konsultan Pengawas/ Direksi, yang dapat pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian pekerjaan dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
Laporan harian berisikan keterangan antara lain :
a. Tenaga
b. Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
c. Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan Kegiatan
perkomponen pekerjaan yang diselenggarakan
d. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
e. Kejadian-Kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan
B. Laporan Pelaksanaan
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga
dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari
setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain :
a. Review terhadap rencana kerja kontraktor;
b. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
selama seminggu tersebut
c. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
d. Monitor masalah teknis di lapangan;
e. Permasalahan non teknis yang dihadapi
f. Monitor Kendali Mutu
g. Pemeriksaan Gambar Kerja;
h. Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
i. Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;
1. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditempat
yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar
baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja di tempat dapat tercapai.
2. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang
ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di lokasi pekerjaan setelah Konsultan Pengawas berdiskusi terlebih
dahulu dengan konsultan Perencanaan.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan. Semua ukuran yang tertera dalam gambar
adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
4. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan
telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
6. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut
diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap
bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan
bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai
dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi.
Produk yang disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas,
aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yangsetara, disertai data-data yaang lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas,
akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di
dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan
adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkanpersetujuan dari Pemilik/Perencana.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat Keahlian/Sertifikat Keterampilan
yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut
telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-
pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan
Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut
tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.Jika terjadi hal yang
saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari
patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.
8. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu
dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
9. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN
PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK UMUM
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran
lalulintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang siapapun
yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa pelaksanaan
Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan
yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-
operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas
penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang
yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yangtelah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas
mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang
berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan
pengganti uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.
15. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan dibagi 2 bagian :
A. Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan fisik selama 210 (Dua Ratus Sepuluh Hari)
kalender, dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama pekerjaan Fisik.
B. Jangka waktu pemeliharaan pekerjaan fisik selama 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Kedua pekerjaan Fisik.
Manajer 1
3 Keuangan ORANG S-1 Ekonomi 5 TAHUN
Keterangan :
4 Bulldozer 1 unit
A PEKERJAAN STRUKTUR
1 Besi
Sesuai dalam RKS/
BOQ
C PEKERJAAN INTERIOR
2 HPL
Sesuai dalam RKS/
BOQ
1 Kusen UPVC
Sesuai dalam RKS/
BOQ
1 Granit
Sesuai dalam RKS/
BOQ
2 Tata Suara
Sesuai dalam RKS/
BOQ
G PEKERJAAN ATAP
1 Plafon PVC
Sesuai dalam RKS/
BOQ
2 Atap
Sesuai dalam RKS/
BOQ
3 Baja Ringan
Sesuai dalam RKS/
BOQ
17. DAFTAR PEKERJAAN YANG MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB REKANAN
DAN SUDAH MASUK DALAM TOTAL HARGA PENAWARAN
Segala Biaya Yang Ditimbulkan Dalam Penyelesaian Pekerjaan Sudah Termasuk
Didalam Perhitungan Harga Penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Jasa
meliputi antara lain:
a. Pembuatan Akses jalan Masuk Proyek (Termasuk pembongkaran dan
perbaikan kembali pagar akses masuk)
b. Biaya yang ditimbulkan dan peralatan yang dibutuhkan saat Commisioning test
c. Pengurusan izin lalu lintas kendaraan Proyek selama pelaksanaan Pekerjaan
Fisik
d. Penjagaan keamanan bahan, material dan tenaga selama pelaksanaan
pekerjaan fisik
e. Biaya Asuransi Tenaga Kerja yang dipekerjakan dan biaya pengobatan/
santunan bila terjadi kecelakaan di areal pekerjaan
f. Biaya Pembongkaran dan Pembersihan Lahan sebelum dan setelah Pekerjaan
Selesai dan Diserahterimakan (PHO).
18. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Segala bentuk perubahan yang terkait dengan isi dari Dokumen Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini, tidak boleh dilakukan secara sepihak tanpa seijin Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
Ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Mahkamah Syar’iyah Blangpidie
TTD
Drs. Muhammad
NIP. 196703251996031001