Laporan PPKM Kelompok 6 Okk

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT


(PPKM)

“Balita Sehat Bebas Stunting”


dan
“Pemeriksaan Sanitasi Air”

Di
Kelurahan : Singosari
Kecamatan : Kebomas
Kabupaten : Gresik

Disusun oleh :
Dosen Pembimbing : Nur Yaqin, S.T., M.Pd.
Nama Anggota Kelompok 6 :
Rifda Izzatun Nada 20210100008
Syafi’atur Rohmah 20210100025
M. Dymas Afif R. 20210100033
Siska Ariyanti 20210100035

AAK DELIMA HUSADA GRESIK


2023
LAPORAN
PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PPKM)

Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kewajiban mata
kuliah
Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM)

Program D3 Analis Kesehatan

Di
Kelurahan : Singosari
Kecamatan : Kebomas
Kabupaten : Gresik

Disusun oleh :
Dosen Pembimbing : Nur Yaqin, S.T., M.Pd.
Nama Anggota Kelompok 6 :
Rifda Izzatun Nada 20210100008
Syafi’atur Rohmah 20210100025
M. Dymas Afif R. 20210100033
Siska Ariyanti 20210100035

AAK DELIMA HUSADA GRESIK


2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PPKM) ini telah


disahkan oleh Pembimbing Institusi dan Pembimbing Lapangan PPKM AAK
Delima Husada Gresik dengan judul
“Balita Sehat Bebas Stunting”
Dan
“Pemeriksaan Sanitasi Air”

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Gresik,

Pembimbing Institusi Kepala Kelurahan

Nur Yaqin, S.T., M.Pd Nastain, S.TP


NIDN. 0731077401 NIP. 19660315 198803 1 019

Mengetahui,
Direktur

Saudi Fitri Susanti, S.Pd., M.Si


NIPY. 07412120160011

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Penulisan Laporan Program
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) Akademi Analis Kesehatan Delima
Husada Gresik Tahun 2023 dengan tema “Balita Sehat Bebas Stunting”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam pelaksanaan Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(PPKM) dikelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr.H. Sukiyat, SH, M.Si selaku Rektor Akademi Analis
Kesehatan Delima Husada Gresik.
2. Ibu Saudi Fitri Susanti, S.Pd.,M.Si selaku Direktur Akademi Analis
Kesehatan Delima Husada Gresik dan pelindung pelaksanaan PPKM.
3. Ibu Masfah Raudlotus Shofiyyah, S.Si., M.Si selaku penanggungjawab
pelaksanaan PPKM.
4. Ibu Shifa Fauziyah, S.Si., M.Ked.Trop selaku Ketua Pelaksana
Kegiatan PPKM.
5. Bapak Nur Yaqin, S.T., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Institusi yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan dan dukungan kepada
mahasiswa PPKM di Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas,
Kabupaten Gresik.
6. Bapak Nastain, S.TP selaku Kepala Kelurahan Singosari beserta
staffnya, yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan
PPKM di Kelurahan Singosari.
7. Ibu Emy Nurmala, S.ST beserta para kader yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam pelaksanaan PPKM.
8. Pemerintah Kabupaten Gresik, yang telah memberikan izin kepada
mahasiswa untuk melaksanakan PPKM di Kelurahan Singosari.
9. Masyarakat Kelurahan Singosari yang telah mendukung dan
berpartisipasi dalam pelaksanaan PPKM.

ii
Demikian laporan ini kami susun, dengan segala kerendahan hati semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu kami menerima kritik
dan saran untuk kesempurnaan laporan ini.

Gresik, 17 Agustus 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar belakang .............................................................................. 1


1.2 Permasalahan ................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan manfaat ...................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .......................................................... 5

2.1. Tempat dan waktu ........................................................................ 5


2.2. Sasaran ......................................................................................... 5
2.3. Jenis kegiatan dan metode ............................................................. 6
2.4. Kendala dan pemecahan ............................................................... 6
2.5. Rencana biaya dan realisasi biaya PPKM ...................................... 7

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .................................... 10

3.1 Hasil kegiatan ............................................................................. 10


3.2 Pembahasan .................................................................................. 12

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 15

4.1. Kesimpulan ................................................................................. 16


4.2 Saran ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

LAMPIRAN .................................................................................................. 18

1. Surat izin pelaksanaan kegiatan PPKM ................................................ 18


2. Foto kegiatan PPKM ......................................................................... 19
3. Daftar hadir peserta kegiatan PPKM .................................................. 21
4. Leaflet kegiatan .................................................................................. 22

iv
5. Materi kegiatan dalam bentuk PPT ..................................................... 24
6. Surat keterangan telah selesai melaksanakan PPKM ........................... 25
7. Lembar konsultasi/pembimbing .......................................................... 26

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perguruan tinggi merupakan suatu institusi tertinggi dalam pendidikan
yang memiliki pedoman yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sesuai dengan namanya, Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki tiga bidang
yang menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan pendidikan di perguruan
tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah
satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang
pengabdian kepada masyarakat ialah melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat lahir dari dasar pemikiran bahwa


mahasiswa adalah sebagai penerus pembangunan yang juga harus dapat
bekerja untuk memecahkan masalah-masalah pembangunan yang ada dalam
masyarakat. Permasalahan di dalam pembangunan sangat kompleks dan perlu
penanggulangan secara pragmatis. Sehingga perlu adanya persiapan atau
pendidikan yang melatih para mahasiswa sebagai penerus pembangunan untuk
bekerja secara interdisipliner dan menanggulangi permasalahan sesuai
kompetisi hard skill dan soft skill-nya.

Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu pada paradigma sehat


yang memberikan prioritas pada pelayanan peningkatan kesehatan (promotif)
dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan
penyembuhan atau pengobatan (kuratif).

Salah satu program mahasiswa Akademi Analis Kesehatan (AAK) Delima


Husada Gresik yang dapat meningkatkan pencegahan penyakit dan pelayanan
kesehatan yaitu adanya Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(PPKM). PPKM merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari
perguruan tinggi. Kegiatan PPKM dapat pula memikirkan dan memecahkan
permasalahan yang dihadapi masyarakat kota, disamping masyarakat
pedesaan, terutama masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya kesehatan
lingkungan.

1
Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui PPKM,
mahasiswa mengamalkan ilmu dan teknologi untuk memecahkan masalah
yang terjadi seperti potensi dan kelemahan pada masyarakat secara pragmatis,
melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengamalan ilmu, teknologi, dan
kesehatan. Pada program PPKM, mahasiswa dibagi menjadi beberapa
kelompok yang disebar secara acak ke beberapa wilayah di Kecamatan
Kebomas, Kabupaten Gresik. Kelompok kami diterjunkan di Kecamatan
Kebomas, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Dengan adanya permasalahan tersebut Lembaga Penelitian dan Pengabdian


kepada Masyarakat (LPPM) AAK Delima Husada Gresik menggagas kegiatan
akademik yakni Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM)
dengan tema “Balita Sehat Bebas Stunting”

1.2. PERMASALAHAN
Di Kelurahan Singosari angka stunting masih terbilang tinggi dan
menjadi permasalahan penting yang menjadi fokus utama pada kegiatan
Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini. Penyebab
kejadian stunting di Kelurahan Singosari sendiri disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya faktor kesalahan pola asuh seperti kebersihan anak,
pemberian nutrisi makanan, dan sanitasi lingkungan rumah. Pengetahuan
orang tua balita yang kurang tentang hubungan perilaku cuci tangan pakai
sabun, sarana air bersih dan kepemilikan jamban sehat juga dapat menjadi
pemicu faktor terjadinya stunting pada balita.

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT


Kegiatan PPKM yang dilaksanakan mulai tanggal 31 Juli sampai dengan
21 Agustus 2023 oleh mahasiswa AAK Delima Husada Gresik adalah sebuah
kegiatan yang mengajarkan mahasiswa untuk peduli dengan masyarakat luas.
Berikut merupakan tujuan dan pelaksanaan PPKM, diantaranya:

2
1. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hubungan
antara sanitasi air dengan kejadian stunting di Kelurahan Singosari,
Kabupaten Gresik.
2. Untuk menganalisis hubungan antara kepemilikan Jamban Sehat
dengan kejadian stunting di Kelurahan Singosari, Kabupaten Gresik.
3. Untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya penerapan PHBS
dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa-siswi TK Nurul Fitrah

Adapun manfaat dari Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat


(PPKM) adalah sebagai berikut:

1. Manfaat PPKM bagi mahasiswa


a. Memperdalam cara berpikir dan berkerja secara interdisiplin dalam
upaya memecahkan permasalahan yang ada dimasyarakat.
b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu
pengetahuan, khususnya dibidang kesehatan dalam upaya
pencegahan stunting.
c. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver
d. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelahan,
merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung, akan
lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial
dalam diri mhasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung
jawab, maupun rasa kesejawatan.

2. Manfaat PPKM bagi masyarakat


a. Memperoleh informasi tentang pentingnya sanitasi lingkungan
rumah yang sehat untuk menunjang pertumbuhan balita sehingga
dapat mencegah terjadinya stunting pada balita
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
langsung kepada warga mengenai kualitas air di rumah. Hal ini

3
diharapkan warga lebih tepat mengolah sanitasi air di rumah
masing-masing dalam upaya pencegahan stunting pada balita
c. Memperoleh informasi tentang pentingnya melakukan penerapan
PHBS di kehidupan sehari-hari guna mencegah terjadinya
penularan penyakit lainnya.

3. Manfaat PPKM bagi AAK Delima Husada Gresik


a. Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa
dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakatnya,
sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu
yang diampuh AAKDHG lebih sesuai dengan tuntutan nyata
pembangunan masyarakat desa
b. Memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat digunakan
sebagai contoh-contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan
menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian
c. Meninkatkan, memperluas dan mempererat kerjasamadengan
instansi serta departemen lain untuk merintis kerjasama dari
mahasiswa AAKDHG yang melaksankan PPKM

4
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Tempat dan Waktu

A. Tempat

Kegiatan Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini


bertempat di Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

B. Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan Program pembangunan Kesehatan


Masyarakat (PPKM) berlangsung mulai dari tanggal 31 s.d 21 Agustus 2023.

2.2. SASARAN

Sasaran dari masing-masing program kerja yang dilakukan adalah:

a. Sosialisasi sanitasi air


Sasaran : Warga Kelurahan Singosari dan orang tua balita stunting
di Kelurahan Singosari.
b. Pemeriksaan sanitasi air
Sasaran : Warga kelurahan Singosari dan orang tua balita stunting
di Kelurahan Singosari
c. Pemeriksaan feses ballita stunting
Sasaran : Balita stunting
d. Edukasi PHBS
Sasaran : Siswa-siswi TK NURUL FITRAH
e. Observasi Hubungan Sanitasi Air Dengan Kejadian Stunting
Sasaran : Warga Keluarahan Singosari dan orang tua balita
stunting
f. Pembagian Produk Reagen Nessler ( Ammonium Test)
Sasaran :Warga Kelurahan Singosari

5
2.3. JENIS KEGIATAN DAN METODE

a. Nama Kegiatan : Sosialisasi Sanitasi Air

Metode : Ceramah

b. Nama Kegiatan : Pemeriksaan Sanitasi

Metode : Cross sectional

c. Nama Kegiatan : Pemeriksaan Feses Balita Stunting

Metode : Cross Sectional

d. Nama Kegiatan : Edukasi PHBS

Metode : Ceramah

e. Nama Kegaiatan : Obeservasi Hubungan Sanitasi Air dengan Kejadian


Stunting

Metode : Cross Sectional

2.4. KENDALA DAN PEMECAHAN

A. Kendala

1. Kendala saat pengambilan sampel feses balita stunting.

- Ada orang tua yang tidak berkenan untuk diambil feses balitanya.

- Balita yang susah buang air besar.

2. Kendala saat pengambilan sampel air.

- Kurangnya koordinasi dengan ibu kader posyandu untuk membawa


sampel air.

- Orang tua balita tidak ada dirumah ketika akan dilakukan pengambilan
sampel air.

6
3. Kendala pada saat kegiatan edukasi PHBS dan Mini game di TK

- Kesulitan menertibkan siswa siswi TK.

B. Pemecahan

1. Mencari orang tua balita stunting lain yang berkenan diambil sampelnya.

2. Berkoordinasi dengan ibu kader untuk diantar kerumah balita stunting, agar
lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan sanitasi air secara langsung dirumah
dan meminta arahan dari ibu kader.

3. Berkoordinasi dengan ibu TK untuk membantu mengkondusifkan siswa


siswinya.

2.5. RENCANA BIAYA DAN REALISASI BIAYA PPKM

A. Pendapatan
NO SUMBER DANA JUMLAH TOTAL
1. Bantuan dana LPPM Rp. 250.000 x 4 Rp. 1.000.000
2. Fee pengambilan sampel Rp. 50.000 x 4 Rp. 200.000
(UNAIR)
JUMLAH Rp. 1.200.000

B. Pengeluaran
1) Sosialisasi dan Pemeriksaan Sanitasi Air

NO. JENIS BARANG JUMLAH TOTAL

1. Botol Reagent RP. 50.000 RP. 50.000

2. Kuisioner RP. 15.000 RP. 15.000

3. Map RP. 2000 RP. 2000

4. Stiker RP. 10.000 RP. 10.000

JUMLAH RP. 77.000

7
2) Pemeriksaan Feses pada Balita Stunting

NO. JENIS BARANG JUMLAH TOTAL

1. Pot Feses RP. 0 RP. 0

JUMLAH RP. 0

3) Edukasi PHBS dan Mini Game di TK NURUL FITRAH

NO. JENIS BARANG JUMLAH TOTAL

1. Nampan RP.20.000 RP. 20.000

2. Sunlight RP. 5.000 RP. 5.000

3. Ladaku RP. 10.000 RP.10.000

4. Snack RP. 165.000 RP. 165.000

JUMLAH RP. 200.000

C. Biaya Lain – Lain

NO. JENIS BARANG JUMLAH TOTAL

1. Print Laporan (Validasi) RP. 10.000 RP. 10.000

2. Dabel Tip RP. 12.000 RP. 12.000

3. Banner RP. 70.000 RP. 70.000

4. Konsumsi Bapak Lurah RP. 64.000 RP. 64.000

5. Konsumsi TK (Guru) RP. 41.000 RP. 41. 000

6. Konsumsi Bidan RP. 31.000 RP. 31.000

7. Kenang-Kenangan (Hijab) RP. 80.000 RP. 80.000

8. Booklet RP. 90.000 RP. 90.000

8
9. X Banner RP. 65.000 RP. 65.000

10. Konsumsi (Ibu RT) RP. 46.000 RP. 46.000

11. Print Surat RP. 10.000 RP. 10.000

12. Kenang-kenangan RP. 190.000 RP. 190.000


Kelurahan
13. Transport Kegiatan RP. 150.000 RP. 150.000

14. Penyusunan laporan RP. 95.000 RP. 95.000

JUMLAH RP. 953.000

 Total pengeluaran kegiatan PPKM 2023 berjumlah RP. 1.230.000

9
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Kegiatan

Hasil yang dicapai dari program kerja yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik pada Program
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) di Kelurahan Singosari adalah
sebagai berikut :

A. Sosialisasi dan Pemeriksaan Sanitasi Air Warga

No. NAMA USIA KEPEMILIKAN HASIL


RUMAH
1 Y 42 Pribadi Negatif

2 S.S 39 Pribadi Negatif

3 S 53 Pribadi Negatif

4 S 51 Pribadi Negatif

5 S 40 Pribadi Negatif

6 S 59 Pribadi Negatif

Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu kualitas air di 6 rumah
warga Kelurahan Singosari yang kami periksa didapatkan hasil negatif dari
cemaran limbah tinja.

B. Pemeriksaan Sanitasi Air di Rumah Balita Stunting

No. NAMA USIA NAMA USIA KEPEMILIKAN HASIL


BALITA BALITA RUMAH
1 E.Y 32 S.S 3 Pribadi Negatif

2 D.K 43 M.M.A 4 Pribadi Negatif

3 M 46 K.D.A 3 Pribadi Negatif

4 F 36 M.H 3 Pribadi Negatif

10
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu kualitas air di 4 rumah
orang tua dari balita stunting di Kelurahan Singosari yang kami periksa
didapatkan hasil negatif dari cemaran limbah tinja. Kemungkinan balita
stunting disebabkan oleh faktor lain dan bukan karena air yang digunakan
dirumah, karena mayoritas orang tua balita untuk konsumsi balitanya
menggunkan air mineral kemasan.

C. Pemeriksaan Feses Balita Stunting

No. Nama Balita Umur Nama Orang Hasil


(inisial) Balita Tua(inisial)
1. M.M.A 4 thn N.M negatif

2. K.D.A 3 thn H.N negatif

3. A 2,5 thn A.R negatif

Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan 3 sampel feses pada balita


stunting di Kelurahan Singosari didapatkan hasil negatif.

D. Edukasi PHBS
Hasil dari program kerja ini yaitu dihadiri oleh 34 murid TK Nurul
Fitrah di Kelurahan Singosari dengan antusiasme yang sangat tinggi
dari murid-murid TK Nurul Fitrah ketika mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan, dengan harapan mampu memberikan
pengetahuan tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat di
kehidupan sehari-hari terutama pentingnya cuci tangan setelah bermain
bagi murid TK Nurul Fitrah.

E. Observasi Hubungan Sanitasi Air dengan Kejadian Stunting

Hasil dari observasi ini adalah didapatkan 10 responden dengan 4


responden yang rutin membersihkan bak penampung air 1-2 kali dalam
satu minggu, 4 responden yang membersihkan bak penampung air

11
kadang-kadang, 1 responden yang membersihkannya setiap hari dan 1
responden yang membersihkan 1 bulan 1 kali. Diketahui dari hasil
observasi ini 5 responden menggunakan air PDAM untuk keperluan
sehari-hari dan 5 responden menggunakan air sumur/bor. Mayoritas
warga sudah menggunakan jamban sehat dirumahnya. 4 dari 10 warga
mengaku belum pernah mendapat sosialisasi terkait air bersih di
wilayahnya.

3.2. PEMBAHASAN
A. Sosialisasi dan Pemeriksaan Sanitasi Air Warga
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990).
Air, sebagai salah satu media transmisi penyakit, karena itu perlu untuk
diawasi kualitasnya agar nilainya tetap sesuai standar baku mutu
kesehatan agar penularan penyakit melalu air dapat dicegah dan
dihilangkan.
Kebutuhan masyarakat akan air bersih menegaskan bahwa
pegawasan air harus dilakukan dengan teliti dan teratur serta perlunya
dilakukan tindakan pengawasan serta pencegahan pencemaran sumber-
sumber air bersih masyarakat.
Pencemaran air pada umumnya disebabkan oleh limbah industri
ataupun domestik yang dibuang sembarangan tanpa proses pengolahan,
baik yang dibuang langsung ke badan air maupun yang masuk ke badan
air melalui aliran air tanah.
Pencemaran air oleh zat-zat pencemar, salah satu diantaranya dapat
berupa agent penyakit, dapat menyebabkan terjadinya waterborne disease
(penyakit menular yang disebarkan melalui air). Salah satu contoh water
borne disease adalah diare dan cacingan yang nantinya akan menyerap
nutrisi pada tubuh anak dan membuat nafsu makan menurun. Hal ini
dapat menyebabkan anak mengalami malnutrisi dan pertumbuhan anak
melambat. Sehingga mengakibatkan seseorang mengalami stunting akibat

12
infeksi cacing, yang salah satu penyebabnya adalah bakteri Echerchia
coli, yang pada umumnya terdapat di dalam sumber air bersih karena
sumber air tersebut sudah tercemar oleh tinja. (Meithyra, Surya & Evi,
2014)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel air warga


Kelurahan Singosari yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
diperiksa secara kualitatif untuk melihat apakah terdapat cemaran dari
limbah tinja. kegiatan preventif (pencegahan) untuk meminimalisir
terjadinya kenaikan angka stunting di Kelurahan Singosari adalah dengan
memberikan edukasi tentang pentingnya sanitasi dan penggunaan air
bersih yang merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya
stunting.

B. Pemeriksaan Sanitasi Air di Rumah Balita Stunting


Sanitasi yang tidak layak merupakan faktor penyebab terjadinya
stunting yang berisiko terhadap terjadinya penyakit infeksi. Fasilitas
sanitasi yang buruk dan kualitas air minum yang tidak baik adalah sebuah
kombinasi yang berisiko terjadinya stunting. Hal ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan Prendergast & Humphrey (2014) di 137 negara
berkembang. Penyakit infeksi pada balita dapat terjadi akibat akses
terhadap sumber air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk sehingga
energi untuk pertumbuhan digunakan untuk melawan infeksi. Proses
penyerapan gizi akan terganggu sehingga akan menghambat pertumbuhan
balita.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel air di


rumah orang tua balita stunting melalui kegiatan posyandu yang kemudian
diperiksa secara langsung dengan metode kualitatif menggunakan reagen
nessler agar orang tua balita tahu keaadan air yang digunakan.

C. Pemeriksaan Feses Balita Stunting


Selain malnutrisi, salah satu faktor yang dapat menyebabkan balita
stunting adalah kecacingan. Penyebaran kasus kecacingan dengan
terkontaminasisnya tanah dengan feses yang mengandung telur cacing

13
yang keluar bersama feses. Infeksi ini terjadi bila telur cacing jenis
infektif masuk kedalam tubuh melalui mulut bersama dengan minuman
yang telah terkontaminasi dengan kotoran (Desyana, 2018).

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memberikan pot feses kepada


orang tua balita stunting. Sampel feses yang telah didapat kemudian
diperiksa di laboratorium Akademi Analis Kesehatan Delima Husada
Gresik dengan metode langsung (direct) menggunakan pewarna eosin.

Cara mencegah terjadinya infeksi kecacingan pada anak


diantaranya yaitu menjaga kebersihan seperti Cuci tangan menggunakan
sabun, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi, sebelum
memasak, dan sebelum makan.
D. Edukasi PHBS
Program kerja ini dilaksanakan di TK Nurul Fitrah Kelurahan
Singosari dan dihadiri oleh 34 murid dari kelompok TK B.
Pelaksanaannya yaitu dengan mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan
benar kemudian di visualisasikan melalui mini game tentang pentingnya
mencuci tangan menggunakan sabun.
Program kerja ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
kepada murid-murid TK Nurul Fitrah akan pentingnya menerapkan
perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama setelah
beraktivitas diluar ruangan. Hal ini juga merupakan upaya untuk
mencegah terjadinya stunting pada anak.
E. Observasi Hubungan Sanitasi Air dengan Kejadian Stunting

Faktor sanitasi yang tidak layak mempunyai hubungan signifikan


dengan stunting, sehingga anak dengan kondisi sanitasi yang tidak layak
mempunyai risiko 5,0 kali lebih besar mengalami stunting (Apriliuana and
Fikawati, 2018). Akses sanitasi yang layak dapat melindungi balita
terhadap stunting sebesar 70,6% (Vilcins, Sly and Jagals, 2018). Air
minum yang bersih dan memadai, sanitasi layak, saluran air untuk air
limbah dan pengelolaan limbah padat yang tepat adalah intervensi
kesehatan ekuitas yang utama (WHO, 2018).

14
Program kerja ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan
pengisian kuesioner dengan responden yang merupakan masyarakat dan
orang tua dari balita stunting yang ada di Kelurahan Singosari. Responden
yang didapat sejumlah 10 orang. Wawancara dan pengisian kuisioner
tersebut dilakukan untuk mendapatkan data dari responden dan untuk
mengetahui perilaku masyarakat dalam menjaga sanitasi lingkungan
rumah terutama sarana air bersih dan jamban yang digunakan keluarga di
rumah.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) adalah suatu
bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan
secara langsung mengidentifikasi serta menangani maasalah-masalah pemangunan
yang dihadapi.

Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini dilaksanakan


dalam upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa.
Pelaksanaan PPKM di Kelurahan Singosari, Kecamatan Kebomas, Kabupaten
Gresik mulai tanggal 31 Juli 2023 sampai tanggal 21 Agustus 2023 merupakan
serangkaian kegiatan yang berhubungan antara pelaksanaan dan pelaporan hasil
kegiatan. Adapun kesimpulan dari program yang telah terlaksana adalah sebagai
berikut:

Bahwa sebelum kegiatan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi air


sekitar 60% warga telah mendapatkan penyuluhan terkait air bersih dan 40%
warga belum pernah mendapatkan penyuluhan terkait air bersih. Namun, dari 10
sampel air dan 3 sampel feses yang kami periksa hasilnya negatif.

Sehingga diharapkan kegiatan yang telah kami laksanakan dapat


bermanfaat dan membuka pemikiran masyarakat terutama yang memiliki balita
untuk menjaga kesehatan lingkungan dan menerapkan PHBS di kehidupan sehari-
hari agar tidak menjadi sumber timbulnya penyakit.

4.2. SARAN
Penulis sadar bahwa program PPKM yang telah disusun masih jauh dari kata
sempurna, namun setiaknya karya program ini dapat menambah pengetahuan
mengenai upaya pencegahan stunting pada balita. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun semua pihak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nisa, S. K., Lustiyati, E. D., & Fitriani, A. (2021). Sanitasi Penyediaan Air Bersih
dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(1), 17-25.
Simatupang, M. M. (2014). Hubungan sanitasi jamban dan air bersih dengan
kejadian diare pada balita di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan
Kota Medan tahun 2014. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 3(3),
14517.
Adzura, M., Yulia, Y., & Fathmawati, F. (2021). Hubungan sanitasi, air bersih dan
mencuci tangan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia.
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 21(1), 79-
89.
Hasanuddin, A. P. (2021). Hubungan Kecacingan Dengan Stunting Pada Balita
Dengan Menggunakan Metode Sedimentasi di Kabupaten Bulukumba.
Jurnal TLM Blood Smear, 2(2), 31-40.

17
LAMPIRAN
1. SURAT IZIN PELAKSANAAN KEGIATAN PPKM

18
2. FOTO KEGIATAN PPKM

19
20
3. DAFTAR HADIR PESERTA KEGIATAN PPKM

21
4. LEAFLET KEGIATAN

22
4. LEAFLET KEGIATAN

23
5. MATERI KEGIATAN DALAM BENTUK PPT

24
6. SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI MELAKSANAKAN PPKM

25
7. LEMBAR KONSULTASI / PEMBIMBING

26

Anda mungkin juga menyukai