Bab-I Pendahuluan PKKM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional ). Kurikulum 2013 yang lebih dikenal dengan Kurtilas disusun
oleh Pusat (Mendiknas) dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
Pengembangan Kurikulum 2013 yang mengacu pada standar nasional pendidikan
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan
terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan (SKL), standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
standar isi & standar kompetensi lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum. Dalam rangka memenuhi amanat undang-undang tersebut di
atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan satuan pendidikan
pada khususnya, MTs Miftahul Huda Kec. Megamendung Kab. Bogor sebagai lembaga pendidikan
tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013 yang berkiblat pada
Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional. Pengembangan kurikulum pada tiap
satuan pendidikan harus berdasarkan karakter satuan pendidikan, potensi daerah atau karakteristik
daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan


kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan
adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan
dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan
maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan


yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai
jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk
merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

Hal 1
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik.

2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan
iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan
minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan
nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite madrasah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.

Sesuai dengan acuan di atas, Kurikulum MTs Miftahul Huda tahun ini disusun sebagai
sarana untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 serta mengembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di madrasah. Nilai-nilai
yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab.
Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap
pembelajaran yakni pada KI-1 dan KI-2 setiap mata pelajaran maupun dalam kegiatan
pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat proses
mengamati, melaksanakan/mencoba, dan mengkomunikasikan dalam bentuk pembiasaan/perilaku.

Potensi –potensi yang dimiliki dan karakteristik MTs Miftahul Huda

a. Peserta didik

Peserta didik yang ada di MTs Miftahul Huda berada di daerah dengan akses transportasi
yang mudah, membuat MTs Miftahul Huda menjadi pilihan utama bagi peserta didik yang tinggal
di daerah wilayah kecamatan Megemendung, sehingga hal ini merupakan potensi peserta didik
yang cukup baik bagi MTs Miftahul Huda.

b. Pendidik

Pendidik di MTs Miftahul Huda rata-rata usia produktif dengan kualifikasi Sarjana (S1)
sudah mencapai 99 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 98 % dan 95% bertempat tinggal sekitar
kecamatan Wilayah kec. Megemendung, sehingga transportasi sangat lancar.

c. Sarana

Prasarana MTs Miftahul Huda yang didalamnya terdapat bangunan ruang belajar 9 Ruang,
ruang Perpustakaan bersama satu ruang, Laboratorium Komputer satu ruang, Masjid Miftahul
Huda yang dapat menampung 600 jamaah, satu ruang guru, satu ruang Kepala Madrasah, satu

Hal 2
ruang kesiswaan, satu ruang kurikulum dan satu ruang operator, satu kamar mandi/WC peserta
didik 3 ruang

d. Pembiayaan

Pembiayaan operasional madrasah sepenuhnya didanai dari dana BOS dan sumbangan
pendidikan Komite madrasah. Sedangkan untuk pembangunan gedung- gedung baru atau
rehabilitasi gedung MTs Miftahul Huda mendapatkan bantuan dari Pemerintah daerah maupun
Pemerintah Pusat yang bersifat tentatif.

e. Program

Program unggulan yang dikembangkan MTs Miftahul Huda adalah sebagai berikut:

1) Pembiasaan

Program ini merupakan bentuk implementasi dari Visi madrasah. Adapun kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan adalah tadarus al Qur’an atau Asmaul Husna setiap pagi 10 menit sebelum
pembelajaran dimulai, pembiasaan berdoa sebelum dan setelah pembelajaran, sholat dhuhur
berjamaah, sholat dhuha dan istighotsah yang wajib diikuti seluruh peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan.

2) Pengembangan bakat dan ketrampilan

Program ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal eskul dengan tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran. Bentuk kegiatannya meliputi :

- Marching Band

- Silat,

- Taekwondo,

- Hadroh,

- Ketrampilan Baris-berbaris

- Vocal Group

- Paduan Suara

- Band

f. Komite Madrasah

Komite madrasah yang ada di MTs Miftahul Huda keberadaannya benar-benar bermanfaat
bagi Madrasah, sebagai mitra, Komite Madrasah MTs Miftahul Huda sangat banyak membantu
memberi masukan kepada madrasah dalam menyusun program mapun membantu mengawasi
pelaksanaan program tersebut sehingga apa yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan baik
dan sukses.

g. Pengawas Pembina

Peran serta Pengawas Pembina Madrasah Kabupaten Bogor dalam penyelenggaraan


pendidikan yang baik di MTs Miftahul Huda sangat dirasakan misalnya dengan diadakannnya
monitoring dan evaluasi kinerja pendidik maupun tenaga kependidikan, sehingga dapat lebih
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Hal 3
h. Pengembangan Instrumen

Untuk mendukung terlaksanannya program dengan baik, maka perlu dibuatkan instrumen.
Instrumen yang sudah dikembangkan di MTs Miftahul Huda antara lain analisis hasil penilaian,
analis butir soal, analisis kegiatan pengembangan SDM, analisis program lingkungan.

Memperhatikan letak geografis yang berada di Wilayah kec. Megemendung dengan kondisi
budaya yang agamis, serta melihat begitu besar pengaruh globalisasi yang dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat maka MTs Miftahul Huda memandang perlu mempunyai ciri-ciri yang bisa
mewadahi alasan tersebut di atas.

B. Landasan Teori
1. Landasan Filosofis Kurikulum MTs Miftahul Huda
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum MTs Miftahul Huda menentukan
kualitas peserta didik . Kurikulum MTs Miftahul Huda dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum MTs Miftahul Huda dikembangkan dengan filosofi
sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan
pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum MTs
Miftahul Huda mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka
sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum MTs Miftahul
Huda memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

Hal 4
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
MTs Miftahul Huda bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum MTs Miftahul Huda menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,
seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri
seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis Kurikulum MTs Miftahul Huda


Kurikulum MTs Miftahul Huda dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi
pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan
selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran
MTs Miftahul Huda akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis Kurikulum MTs Miftahul Huda


Kurikulum MTs Miftahul Huda dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
Kurikulum MTs Miftahul Huda menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman

Hal 5
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
C. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum MTs Miftahul Huda
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun  2013 Tentang Kerangka 
Dasar  dan  Struktur  Kurikulum Sekolah  Menengah  Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor No.81a Tahun 2013Tentang
Implementasi Kurikulum;
3. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Agama Nomor 5 / VIII / PB / 2014, Nomor 05 /
SKB / MENPAN, RB / VIII / 2014, Nomor 14 / PBM / s014 tentang Penempatan Guru Pegawai
Negeri Sipil Di Sekolah/Madrasah yang Diselenggarakan oleh Masyarakat;
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di
Madrasah; Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah
Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab;
5. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Pembelajaran Muatan
Lokal Bahasa Dan Sastra Daerah Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
6. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor 423/2372/Se/Dis-dik
Tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah pada jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 103 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemenuhan Beban Kerja
Guru Madrasah yang Bersertifikat Pendidik;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar;
14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan
Penilaian hasilbelajar oleh Satuan Pendidikan;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3036 Tahun 2019 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah tahun Pelajaran 2019/2020.

D. Tujuan Penyusunan Kurikulum MTs Miftahul Huda

Kurikulum MTs Miftahul Huda disusun sebagai pedoman bagi semua warga madrasah
dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik madrasah, tujuan
pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan serta tujuan madrasah baik jangka pendek,
menengah, maupun panjang.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum MTs Miftahul Huda

Hal 6
Pengembangan Kurikulum MTs Miftahul Huda berpedoman pada prinsip-prinsip yang
terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia  Nomor No. 81a Tahun
2013, sebagai berikut;
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan
pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib dan muatan lokal.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard
skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan
kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Hal 7
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika
dalam kerangka NKRI.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Kualitas lain yang dilaksanakan kurikulum MTs Miftahul Huda dan harus terealisasikan
dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas,
kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta
meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:
o berpusat pada peserta didik,
o mengembangkan kreativitas peserta didik,
o menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
o bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan
o menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam
ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu.
Kurikulum MTs Miftahul Huda dalam pelaksanaannya menganut pandangan dasar
bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik.Peserta didik
adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi,
dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar
benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya. Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan
suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide
mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.
Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang
membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan
guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari
“diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.
Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta
didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju
kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan

Hal 8
dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik
telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori
motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal.
Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang
kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar,
sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar. Proses
pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi
akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula
terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu.
Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam
proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik.
Didalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan
potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang
dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum MTs Miftahul
Huda . Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar
mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.Dalam suatu kegiatan
belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan
penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang
berbeda dari kegiatan belajar laintergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian,
pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain dalam
pelaksanaan kurikulum MTs Miftahul Huda .

F. Nilai-Nilai yang dikembangkan MTs Miftahul Huda


1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi
dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu
antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global,
memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam
proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan Peserta Didik. Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan Daerah memiliki keragaman
potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup

Hal 9
sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi,
kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Pendidikan perlu mengantisipasi
dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman,
takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan
penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku
yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri
khas satuan pendidikan.

BAB II

Hal 10
VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional ditulis dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Arti pendidikan sendiri menurut Ki Hajar Dewantara adalah daya upaya untuk memajukan
budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup
dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakat.

Arti pendidikan juga tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang
menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tertuang dalam UUD 1945 alinea ke-4
yang merupakan tujuan utama nasional, menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mendidik
dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa
yang cerdas.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan
nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”

Kemudian Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

B. Visi

Mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan menganalisa potensi yang ada di MTs
Miftahul Huda baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, lingkungan madrasah, peran serta masyarakat, dan outcome/ keberhasilan lulusan
MTs Miftahul Huda serta masyarakat sekitar madrasah yang religius, serta melalui komunikasi dan
koordinasi yang intensif antar madrasah dengan warga madrasah maupun dengan stakeholder, dan
dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional, MTs Miftahul Huda membangun visi

”Terwujudnya Generasi Milenial Yang Qur’ani”

C. Misi

Hal 11
Dalam upaya mencapai visi yang telah dibangun, Miftahul Huda mengemban misi ;
1. Membangun peserta didik yang berbudaya islami, cerdas, aktif, kreatif, inovatif, dan berbudi
luhur yang berwawasan IPTEK dan berlandaskan IMTAQ,
2. Membangun peserta didik yang trampil, mandiri dan bertanggung jawab
3. Mempersiapkan pemimpin-pemimpin masa depan yang amanah dan visioner

D. Indikator Misi
1. Mewujudkan pembelajaran dengan pendidikan islami sehingga terbangun insan yang beriman,
bertaqwa, mandiri, berakhlak mulia, terampil, dan siap mendukung pendidikan / jenjang
berikutnya.
2. Menjadikan peserta didik yang berprestasi baik akademik maupun non akademik.
3. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
dengan pendekatan SCIENTIFIC
4. Mewujudkan pembelajaran dalam penguasaan IPTEK dan penerapannya serta mampu
mengikuti arus perkembangannya.

E. Tujuan MTs Miftahul Huda

a) Tujuan 1 Tahun Berjalan

Mengacu pada visi dan misi madrasah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
madrasah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Terpenuhinya perangkat pembelajaran untuk semua mata pelajaran dengan
mempertimbangkan pengembangan nilai religius dan budi pekerti luhur.
2. Terwujudnya budaya gemar membaca, kerjasama, saling menghargai, displin, jujur, kerja
keras, kreatif dan inovatif.
3. Terwujudnya peningkatan Prestasi dibidang Akademik dan non-Akademik
4. Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa
takut salah, dan demokratis.
5. Terwujudnya efisiensi waktu belajar, optimalisasi penggunaan sumber belajar
dilingkungan untuk menghasilkan karya dan prestasi yang maksimal.
6. Terwujudnya lingkungan madrasah yang memiliki kepedulian sosial dan lingkungan,
cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan, serta hidup demokratis.

b) Tujuan MTs Miftahul Huda sesuai RKJM 4 Tahun

Sejak Tahun 2018/2019 sampai dengan tahun 2019/2020 MTs Miftahul Huda sebagai
Sekolah Standar Nasional, selanjutnya mulai tahun 2019/2020 MTs Miftahul Huda tetap
melanjutkan Program Sekolah Standar Nasional Mandiri, artinya tetap melanjutkan dan
mengedepankan kualitas mutu baik proses maupun hasil.
Dalam upaya peningkatan mutu tersebut MTs Miftahul Huda mulai tahun pelajaran
2019/2020 mengembangkan program kelas unggulan (excelent class center) sebagi upaya
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan dan bakat di atas rata-
rata serta membekali kesiapan untuk menghadapi persaingan global utamanya dibidang
pendidikan.

Hal 12
Beberapa upaya mewujudkan rencana tersebut di atas, maka pada tahun 2019/2020
ditetapkan dua tujuan pokok yaitu bidang akademik dan Non Akademik, dengan rincian
sebagi berikut:
1. Tertingkatnya hasil kenaikan kelas minimal sesuai KBM.
2. Tertingkatnya rata-rata hasil Ujian Nasional
3. Peningkatan prestasi di berbagai lomba akademik, dengan indikator:
a. Memperoleh juara tingkat Kabupaten lomba MIPA.
b. Menjadi juara tingkat Kabupaten lomba Rumpun Mata pelajaran.
c. Menjadi juara lomba siswa berprestasi tingkat kabupaten, dan tingkat Provinsi.
d. Memperoleh peringkat 1 tingkat Kabupaten dalam lomba Tahfidz Qur’an
4. Peningkatan prestasi di bidang Non akademik, meliputi : Pramuka, Olahraga dan seni.
5. Peningkatan prestasi dibidang olah raga dan seni, dengan indikator :
a. Memiliki Tim bola voli yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten
b. Memiliki Tim Atletik yang dapat menjuarai lomba ditingkat kabupaten.
c. Dapat menjuarai lomba MAPSI (Mata Pelajaran dan Seni Islam) di tingkat kabupaten.
6. Peningkatan mutu di bidang Iman dan Takwa, dengan indikator:
a. Terlaksanannya Pendidikan Karakter dan budaya bangsa dengan baik dan benar
b. Terlaksananya pembiasaan shalat berjamaah dan membaca Al Quran bagi siswa disetiap
jenjang kelas.
c. Siswa mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar.
d. Siswa memiliki kepribadian baik dan berakhlakul karimah.
7. Peningkatan mutu sarana dan prasarana belajar dan lingkungan.
a. Tercukupinya sarana parasarana belajar secara memadai.
b. Memiliki ruang kantor, ruang pertemuan yang representatif.
c. Memiliki ruang multimedia yang memadai.
d. Memiliki Laboratorium Komputer yang memadai.
e. Memiliki lapangan upacara dan olah raga yang representatif.
f. Tercukupinya sarana dan prasarana kebersihan, peningkatan pemeliharaan taman dan
halaman sekolah, serta kamar mandi dan WC siswa.
8. Peningkatan mutu kegiatan dan hasil prestasi siswa
a. Tertingkatnya kualitas kegiatan dan hasil prestasi siswa
b. Tertingkatnya kegiatan ekstrakurikuler
c. Diperolehnya berbagai kejuaraan di tingkat Kabupaten maupun Provinsi

Tujuan MTs Miftahul Huda secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang dibakukan secara nasional, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan.
2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan
lingkungan secara bertanggung jawab.
3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta
berkomunikasi melalui berbagai media.
4. Menyenangi dan menghargai seni.

Hal 13
5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa
dan tanah air.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL dirinci sebagai berikut:
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak
mulia dan iman taqwa.
2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya.
3. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, excel, dan desain
grafis.
4. Mampu melanjutkan ke MA/SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian
target pilihan yang ditentukan sendiri.
5. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
6. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, dan sosial.

Hal 14
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi Inti (KI)
dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok A dan Kelompok B Kompetensi
Inti dikelompokkan menjadi:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum semua jenjang kelas
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi Mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Memuat 17 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen kelompok A : 11 Mata Pelajaran,
Kelompok B : 4 mata pelajaran dan Kelompok C : 2 mata pelajaran pengembangan kurikulum.
b. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/ diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri di MTs Miftahul Huda
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru mata pelajaran atau tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang
ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh madrasah.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
c. Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

Hal 15
TABEL 1
STRUKTUR KURIKULUM 2013 KELAS VII, VIII dan IX
Alokasi Waktu Belajar Per
Mata Pelajaran Minggu
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2
b. Aqidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. S K I 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Bahasa Arab 3 3 3
6. Matematika 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
8. lmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, OR dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya (Informatika) 2 2 2
4. Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2
Kelompok C
Pengembangan Kurikulum
1. Kepramukaan 2 2
2. Pendidikan Lingkungan Hidup 2
3. Tahfidz 2 2
4. Akuntasi dan Bisnis 2
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 50 50 50

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 2

Hal 16
TABEL 2
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
Mulia
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan


patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
Teknologi pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni yang mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Kesehatan pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup


sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Hal 17
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum MTs Miftahul Huda meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke
dalam isi kurikulum. Secara rinci muatan kurikulum MTs Miftahul Huda dijelaskan sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi. Sesuai dengan
kurikulum yang digunakan pada tahun pelajaran 2019/2020, maka mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Kelas VII, VIII dan IX
1) Al-Qur'an-Hadis
Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan
mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan
kemampuan membaca al-Qur'an-hadis, pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya
dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al Qur’an dan Hadist
2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur'an dan hadis sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan
hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat pendek yang
mereka baca.

2) Akidah Akhlak
Akidah-Akhlak adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan
dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari
tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan
dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna
dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan
individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan
akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk
dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat
dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi
dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

Hal 18
(1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
(2) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai
manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
3) Fikih
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami
pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam
kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara
kaaffah (sempurna).
Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat:
(1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur
dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih
muamalah;
(2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan
tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

4) Sejarah Kebudayaan Islam


Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para
tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan
masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani
ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara
substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan
untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
(1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,
nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam
rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
(2) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
(3) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.

Hal 19
(4) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah
Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
(5) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

5) Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut
sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan
Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
(1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara
(kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
(2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
ajaran Islam.
(3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki
wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
6) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Hal 20
7) Bahasa Indonesia

Hal 21
8) Matematika

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargaidan menghayati ajaran 1.1. Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya agama yang dianutnya.

Hal 22
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghargai dan menghayati perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli dalam melakukan aktivitas di rumah,
(toleransi, gotong royong), santun, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud
percaya diri, dalam berinteraksi secara implementasi pemahaman tentang operasi
efektif dengan lingkungan sosial dan hitung bilangan bulat dan pecahan
alam dalam jangkauan pergaulan dan 2.2 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam
keberadaannya melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
masyarakat sebagai wujud implementasi
penyelidikan operasi bilangan bulat
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan
bertanggung jawab sebagai wujud
implementasi kejujuran dalam melaporkan
data pengamatan
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dalam
melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
masyarakat sebagai wujud implementasi
pelaksanakan prosedur dalam menggambar
segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat,
dan garis sumbunya menggunakan
penggaris, jangka, dan busur
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1 Membandingkan dan mengurutkan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu operasi hitung bilangan bulat dan bilangan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya pecahan dengan memanfaatkan berbagai
terkait fenomena dan kejadian tampak sifat operasi
mata 3.2 Memahami pengertian himpunan,
himpunan bagian, komplemen himpunan,
operasi himpunan dan menunjukkan contoh
dan bukan contoh
3.3 Menentukan nilai variabel dalam
persamaan dan pertaksamaan linear satu
variabel
3.4 Memahami konsep perbandingan dan
menggunakan bahasa perbandingan dalam
mendeskripsikan hubungan dua besaran
3.5 Memahami pola dan menggunakannya
untuk menduga dan membuat generalisasi
(kesimpulan)
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan
menggunakannya untuk menentukan
keliling dan luas
3.7 Mendeskripsikan lokasi benda dalam
koordinat Kartesius
3.8 Menaksir dan menghitung luas permukaan
bangun datar yang tidak beraturan dengan
menerapkan prinsip-prinsip geometri
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi,
translasi, pencerminan, rotasi)
menggunakan objek-objek geometri
3.10 Menemukan peluang empirik dari data
luaran (output) yang mungkin diperoleh
berdasarkan sekelompok data
3.11 Memahami teknik penataan data dari dua
variabel menggunakan tabel, grafik batang,
diagram lingkaran, dan grafik garis
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.1 Menggunakan konsep aljabar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, menyelesaikan masalah aritmatika sosial
merangkai, memodifikasi, dan membuat) sederhana

Hal 23
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dan ranah abstrak (menulis, membaca, 4.2 Membuat dan menyelesaikan model
menghitung, menggambar, dan matematika dari masalah nyata yang
mengarang) sesuai dengan yang berkaitan dengan persamaan dan
dipelajari di sekolah dan sumber lain pertidaksamaan linier satu variabel
yang sama dalam sudut pandang/teori 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk
menyelesaikan masalah
4.4 Menggunakan konsep perbandingan untuk
menyelesaikan masalah nyata dengan
menggunakan tabel dan grafik
4.5 Menyelesaikan permasalahan dengan
menaksir besaran yang tidak diketahui
menggunakan grafik
4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi
(dilatasi, translasi, pencerminan, rotasi)
dalam memecahkan permasalahan nyata
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang
terkait penerapan sifat-sifat persegi
panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat, dan layang-layang
4.8 Mengumpulkan, mengolah,
menginterpretasi, dan menyajikan data
hasil pengamatan dalam bentuk tabel,
diagram, dan grafik
4.9 melakukan percobaan untuk menemukan
peluang empirik dari masalah nyata serta
menyajikannya dalam bentuk tabel dan
grafik

9). Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
ajaran agama yang dianutnya Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
perilaku jujur, disiplin, ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
tanggungjawab, peduli hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
(toleransi, gotong royong), kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
santun, percaya diri, dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
berinteraksi secara efektif sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
dengan lingkungan sosial dan 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
alam dalam jangkauan aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
pergaulan dan keberadaannya melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam
memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga
kesehatan diri dan lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi perilaku menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran

Hal 24
konseptual, dan prosedural) yang ada pada diri, makhluk hidup, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari
tentang ilmu pengetahuan, observasi, serta pentingnyaperumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran
teknologi, seni, budaya terkait
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari
fenomena dan kejadian tampak benda-benda dan makhluk hidup yang ada di
mata lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk
hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian
kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup
berdasarkan ciri yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta komposisi bahan kimia
utama penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan
fisika dan kimia pada zat yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari
(misalnya pemisahan campuran)
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan, transformasi energi dalam
sel, metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan serta dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup
dan lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya
bagi makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya
pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran
menyaji dalam ranah pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan
konkret menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
(menggunakan,mengurai, 4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda
merangkai, (makhluk) hidup dan tak hidup
memodifikasi,dan 4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap
membuat) dan ranah benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di
abstrak (menulis, lingkungan sekitar
membaca, menghitung, 4.4 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-
menggambar, dan bagiannya
mengarang) sesuai
4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika
dengan yang dipelajari di
dan kimia
sekolah dan sumber lain
4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
yang sama dalam sudut
proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
pandang/teori
4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda
4.8 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik
perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
4.9 Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi pada
hewan
4.10 Melakukanpengamatan dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur mikro tumbuhan dan hewan
4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan
yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator
buatan maupun alami
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global

Hal 25
dan memberikan usulan penanggulangan masalah

10). Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan
menghayati ajaran agama waktu dengan segala perubahannya
yang dianutnya 1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku
sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan 2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli,
menghayati perilaku santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh
jujur, disiplin, tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam
tanggungjawab, peduli
kehidupannya sekarang
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai,
diri, dalam berinteraksi dan bertanggungjawab terhadap kelembagaan social,
secara efektif dengan budaya, ekonomi dan politik
lingkungan sosial dan 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam
alam dalam jangkauan melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman
pergaulan dan sebaya
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang
(faktual, konseptual, dan dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan
prosedural)berdasarkan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial,
rasa ingin tahunya budaya, pendidikan dan politik)
tentang ilmu 3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa
pengetahuan, teknologi, praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam
seni, budaya terkait aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
fenomena dan kejadian 3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya,
tampak mata ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil
menyaji dalam ranah kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa
konkret (menggunakan, praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam
mengurai, merangkai, aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih
memodifikasi, dan hidup dalam masyarakat sekarang
membuat) dan ranah 4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahamijenis-jenis
abstrak (menulis, kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di
membaca, menghitung, lingkungan masyarakat sekitar
menggambar, dan 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika
mengarang) sesuai interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial,
dengan yang dipelajari di budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori

11). Bahasa Inggris

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam
menghayati perilaku berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah

Hal 26
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

jujur, disiplin, dan sekolah


tanggungjawab, peduli 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi internal
(toleransi, gotong untuk pengembangan kemampuan berbahasa
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal berbagai cara berbeda dalam membuka


(faktual, konseptual, dan percakapan (menyapa, memperkenalkan diri,
prosedural) berdasarkan menginisiasi topik percakapan)
rasa ingin tahunya 3.2 Mengenal berbagai cara berbeda dalam mengakhiri
tentang ilmu percakapan (menutup percakapan, leave-taking)
pengetahuan, teknologi, 3.3 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
seni, budaya terkait mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni
fenomena dan kejadian budaya di sekitarnya (generic structure/language feature
tampak mata descriptive text)
3.4 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
menyampaikan informasi dan instruksi yang diperoleh
dari pengumuman, undangan, pesan singkat, iklan, dan
teks label pada obat/makanan/minuman
3.5 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
mengungkapkan kegiatan rutinnya (generic
structure/language feature descriptive text)
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Membuka dan menutup percakapan interpersonal dengan
menyaji dalam ranah ungkapan bervariasi melalui kegiatan menyimak dan
konkret (menggunakan, berbicara
mengurai, merangkai, 4.2 Mengakhiri percakapan interpersonaldengan ungkapan
memodifikasi, dan bervariasi untuk tujuan menutup percakapan dan leave-
membuat) dan ranah taking melalui kegiatan menyimak dan berbicara
abstrak (menulis, 4.3 Merangkai cara dan fakta yang diperlukan untuk
membaca, menghitung, mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni
menggambar, dan budaya di sekitarnya (generic structure/ language feature
mengarang) sesuai descriptive text) melalui kegiatan menyimak, membaca,
dengan yang dipelajari di menulis, dan berbicara
sekolah dan sumber lain 4.4 Menyampaikan informasi dan instruksi dengan ungkapan
yang sama dalam sudut bervariasi tentang fakta dengan benar dalam bentuk short
pandang/teori functional textberupa pengumuman, undangan, pesan
singkat, iklan, dan teks label pada obat/ makanan/
minuman melalui kegiatan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis
4.5 Menyampaikan fakta dengan ungkapan bervariasi
tentang kegiatan rutin dalam bentuk recount textmelalui
kegiatan menulis dan berbicara

2. MATA PELAJARAN KELOMPOK B


1) Seni Budaya

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan
1.1 Mengapresiasi keragaman dan keunikan karya seni
menghayati ajaran daerah sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah
agama yang dianutnya Tuhan dan memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan
tanah air

Hal 27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghargai dan
2.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keragaman dan
menghayati perilaku keunikan (ciri-ciri yang menjadi daya tarik) gagasan,
jujur, disiplin, struktur, makna dan teknik karya musik, karya tari, karya
tanggungjawab, peduli rupa dan karya teater sebagai kekayaan budaya bangsa
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi konseptual, operasional dan sintesis
(faktual, konseptual, dan seni rupa
prosedural) berdasarkan 3.2 Memahami teknik vokal dan pemainan musik ansambel
3.3 Memahami teknik vokal dan karakteristik lagu daerah
rasa ingin tahunya
3.4 Mengidentifikasi gerak tari kreasi tradisi dan kreasi non
tentang ilmu tradisi berdasarkan level Tempo dan dinamika gerak
pengetahuan, teknologi, 3.5 Memahami teknik penyusunan konsep/naskah
seni, budaya terkait pertunjukan teater
fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menggambar flora dan fauna
menyaji dalam ranah 4.2 Menggambar ragam hias
konkret (menggunakan, 4.3 Membuat karya kriya tekstil dengan memanfaatkan
berbagai teknik dan corak
mengurai, merangkai,
4.4 Membuat karya kriya kayu dengan memanfaatkan
memodifikasi, dan berbagai teknik dan corak
membuat) dan ranah 4.5 Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan teknik
abstrak (menulis, vokal
membaca, menghitung, 4.6 Menampilkan teknik permainan musik sederhana secara
menggambar, dan perseorangan dan berkelompok
mengarang) sesuai 4.7 Menyanyikan lagu daerah bentuk vokal groupdengan
teknik vokal
dengan yang dipelajari di
4.8 Menampilkan musik ansambel campuran
sekolah dan sumber lain 4.9 Menemukan gerak tari kreasi tradisi berdasarkan level,
yang sama dalam sudut tempo dan dinamika gerak
pandang/teori 4.10 Memperagakan teknik gerak tari kreasi tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak sesuai
iringan
4.11 Mengembangkangerak tari kreasi non tradisi berdasarkan
level, tempo dan dinamika gerak
4.12 Memperagakan teknik gerak tari non kreasi non tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak sesuai
iringan
4.13 Menerapkan teknik olah tubuh, olah suara, dan olah rasa
yang mengacu pada sumber alam sekitar sebagai
inspirasi
4.14 Mengembangkanpembuatan konsep/naskah teater yang
berkaitan dengan tema alam
4.15 Merancang pementasan dan menerapkan prinsip
kerjasama dalam berteater, menari dan praktik musik
4.16 Menampilkan pertunjukan teater, musik dan tari

2) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan

Hal 28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut
menghayati ajaran agama dalam melakukan aktivitas jasmani, permainan, dan
yang dianut olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal dengan
hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam berolahraga dan
latihan.
2. Menghargai dan 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain
menghayati perilaku 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan
jujur, disiplin, diri sendiri dan orang lain, lingkungan sekitar, serta dalam
penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran
tanggungjawab, peduli
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
(toleransi, gotong melakukan berbagai aktivitas fisik
royong), santun, percaya 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
diri, dalam berinteraksi berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
secara efektif dengan 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam
lingkungan sosial dan penggunaan peralatan dan kesempatan
alam dalam jangkauan 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
pergaulan dan
permainan
keberadaannya 2.8 Memiliki perilaku hidup sehat
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami pengetahuan dan tindakan P3K pada kejadian
(faktual, konseptual, dan darurat, baik pada diri sendiri maupun orang lain
prosedural)berdasarkan 3.2 Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah
rasa ingin tahunya berbagai penyakit
tentang ilmu 3.3 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
pengetahuan, teknologi, permainan bola besar
seni, budaya terkait 3.4 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
fenomena dan kejadian permainan bola kecil
tampak mata 3.5 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar atletik
(jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)
3.6 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar olahraga
beladiri
3.7 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar senam
lantai dalam bentuk rangkaian sederhana
3.8 Memahami pengetahuan modifikasi aktivitas gerak
berirama dalam bentuk rangkaian sederhana
3.9 Memahami pengetahuan pengembangan komponen
kebugaran jasmani
3.10 Memahami pengetahuan teknik dasar beberapa gaya
renang
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan bola
menyaji dalam ranah besar dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya
konkret (menggunakan, 4.2 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan bola
mengurai, merangkai, kecil dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya
memodifikasi, dan 4.3 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar dasar atletik (jalan
membuat) dan ranah cepat, lari, lompat dan lempar) menekankan gerak dasar
abstrak (menulis, fundamentalnya
membaca, menghitung, 4.4 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar olahraga beladiri
menggambar, dan dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya
mengarang) sesuai 4.5 Mempraktikkan gabungan pola gerak dominan menuju
dengan yang dipelajari di teknik dasar senam lantai dalam bentuk rangkaian
sekolah dan sumber lain sederhana
yang sama dalam sudut 4.6 Mempraktikkan aktivitas gerak berirama dalam bentuk
pandang/teori rangkaian sederhana
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani terkait
kesehatan dan keterampilan berdasarkan norma instrumen

Hal 29
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

yang digunakan
4.8 Mempraktikkan satu atau dua teknik dasar gaya renang
dengan koordinasi yang baik dengan jarak tertentu

3) Prakarya / Kerajinan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan 1.1 Menerima keberagaman karya kerajinan dan produk


menghayati ajaran rekayasa, hasil budidaya dan pengolahan di daerah
agama yang dianutnya setempat sebagai anugerah Tuhan

2. Menghargai dan 2.1 Memperlihatkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam
menghayati perilaku menggali informasi tentang keberagaman karya kerajinan,
jujur, disiplin, produk rekayasa, hasil budidaya dan pengolahan daerah
setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada
tanggungjawab, peduli
produk Indonesia
(toleransi, gotong 2.2 Memperlihatkan perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri
royong), santun, percaya dalam merancang dan membuat karya kerajinan, produk
diri, dalam berinteraksi rekayasa, hasil budidaya dan pengolahan
secara efektif dengan 2.3 Menunjukkan kemauan bertoleransi, disiplin dan
lingkungan sosial dan bertanggung jawab dalam penggunaan alat dan bahan, serta
alam dalam jangkauan teliti dan rapi saat melakukan berbagai kegiatan pembuatan
karya kerajinan, produk rekayasa, hasil budidaya dan
pergaulan dan
pengolahan
keberadaannya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal aneka jenis bahan alami dan buatan yang dapat
(faktual, konseptual, dan dimanfaatkan sebagai karya kerajinan etnik
prosedural) berdasarkan 3.2 Mengidentifikasi bahan dan teknik karya kerajinan etnik
dari bahan alami dan buatan yang ada di daerah setempat
rasa ingin tahunya
dan daerah lain
tentang ilmu 3.3 Merancang karya kerajinan etnik dari bahan alami dan
pengetahuan, teknologi, buatan sesuai tradisi daerah setempat
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata

Hal 30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mencoba, mengolah, 4.1 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan alamiyang ada
dan menyaji dalam di daerah setempat
ranah konkret 4.2 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan di
daerah setempat
(menggunakan,
4.3 Membuat karya kerajinan etnik dari bahan buatan yang ada
mengurai, merangkai, di daerah setempat
memodifikasi, dan 4.4 Memodifikasi karya kerajinan etnik dari bahan buatan di
membuat) dan ranah daerah setempat
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

4) Bahasa dan Sastra Daerah (Sunda)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1.Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Daerah
ajaran agama yang sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dianutnya 1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Daerah
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Daerah
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam
menghayati perilaku jujur, menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
disiplin, tanggung jawab, berdasarkan hasil observasi
peduli (toleransi, gotong 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam
royong), santun, percaya membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat
diri, dalam berinteraksi Indonesia yang penuh makna
secara efektif dengan 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
lingkungan sosial dan dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu
alam dalam jangkauan masalah yang terjadi pada masyarakat
pergaulan dan 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
keberadaannya langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam
merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
(faktual, konseptual, dan eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan
prosedural)berdasarkan maupun tulisan
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
ilmu pengetahuan, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan
teknologi, seni, budaya maupun tulisan Mengklasifikasi teks hasil observasi,
terkait fenomena dan tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
kejadian tampak mata pendek baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi,

Hal 31
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita


pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan
maupun tulisan
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan
menyaji dalam ranah deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
konkret (menggunakan, secara lisan maupun tulisan.
mengurai, merangkai, 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
memodifikasi, dan eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan
membuat) dan ranah karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
abstrak (menulis, maupun tulisan.
membaca, menghitung, 4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan
menggambar, dan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai
mengarang) sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun
dengan yang dipelajari di tulisan.
sekolah dan sumber lain 4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
yang sama dalam sudut eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan
pandang/teori maupun tulisan

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan kesempatan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni budaya, kolompok
tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan MTs Miftahul Huda antara lain sebagai
berikut :
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
Kegiatan pelayanan konseling bertujuan :
1) membantu melayani masalah kesulitan belajar pribadi siswa;
2) melayani pengembangan karier siswa;
3) membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4) membantu dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sosial siswa.
b. Kepramukaan
Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib yang memiliki tujuan ;
1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
2) melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;
3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
4) memiliki sikap kerja sama kelompok;
5) memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
6) dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
c. Kegiatan Marching Band
Marching Band merupakan ekstrakulikuer yang memiliki tujuan ;

Hal 32
1) melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
2) melatih siswa untuk trampil
3) sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
4) memiliki sikap kerja sama kelompok;
d. Kegiatan Hadroh
1) mengenal alat-alat hadroh
2) mampu memainkan alat-alat rebana
3) mampu menyanyikan lagu-lagu yang bersifat religius
e. Kegiatan Futsal dan Sepak Bola
Kegiatan Futsal dan Sepak Bola memiliki tujuan ;
1) Membangun fisik yang sehat untuk mendapatkan jiwa yang sehat agar jiwa menjadi kuat
2) Menggali dan menyalurkan minat dan bakat anak di bidang olah raga.
3) Membangun kesadaran untuk dapat bekerjasama
4) Untuk mengenalkan macam-macam olah raga profesi.
5) Mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap berbagai macam olah raga
f. Kegiatan Seni Beladiri Silat dan Taekwondo
1) Membangun fisik yang sehat untuk mendapatkan jiwa yang sehat agar jiwa menjadi kuat
2) Menggali dan menyalurkan minat dan bakat anak di bidang seni beladiri
3) Membangun jiwa ksatria, sabar dan toleran
4) Untuk mengenalkan macam-macam profesi baik yang berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri
5) Mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap berbagai macam olah raga
g. Kegiatan seni baca Al Qur’an dan Tahfidz
Kegiatan seni baca Al Qur’an dan Tahfidz bertujuan untuk;
1) Mampu mengalunkan ayat – ayat suci Al Qur’an dengan Indah
2) Mampu melantunkan Sholawat Nabi dengan Shahdu
3) Mampu melafalkan ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan mahrojnya
4) Mampu melakukan ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan jenis lagu

C. Pengaturan Beban Belajar

MTs Miftahul Huda dalam pengaturan beban belajar menggunakan sistem paket. Sistem
Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.

Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada MTs
Miftahul Huda selama 40 menit.

Hal 33
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di MTs Miftahul Huda adalah 50 jam
pelajaran pembelajaran di kelas VII, VIII dan IX.

Satu
Jumlah
jam Jumlah Minggu
Waktu jam per
Satuan pemb. jam Efektif
Kelas pembelajaran tahun
Pendidikan tatap pemb. Per per tahun
per tahun (@60
muka minggu ajaran
menit)
(menit)

1656-1840 jam 2160-


MTs Miftahul pembelajaran
VII s.d. IX 40 48 36-40 2400
Huda
jam

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 60%.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi maksimum
60% dari jam tatap muka dalam satu semester. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada
sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap
semesternya yakni 46 jam pelajaran per minggu.

Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal didasarkan pada


pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas
dasar pencapaian prestasi akademik siswa.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket di MTs Miftahul Huda 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.

Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun
maksimum 6 tahun. MTs Miftahul Huda tidak melaksanakan program percepatan peserta didik
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah/madrasah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah/madrasah setara dengan satu jam tatap
muka.

D. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan belajar
minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan
awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah akan secara bertahap
dan berkelanjutan menetapkan dan meningkatkan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
untuk mencapai ketuntasan ideal.

Hal 34
Ketuntasan belajar untuk kelas VII, VIII dan IX semester 1 dan 2 menggunakan Kurikulum
2013 pada tahun pelajaran 2018/2019 terlihat pada tabel berikut :

KETUNTASAN BELAJAR TAHUN 2019/2020


UNTUK KELAS VII,VIII DAN IX SEMESTER 1 DAN 2

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX


No Mata Pelajaran SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
1 Al-Qur’an-Hadist 67 67 71 71 74 74
2 Aqidah Akhlak 68 68 71 71 74 74
3 Fiqih 68 68 72 72 75 75
Sejarah kebudayaan
4 68 68 71 71 74 74
Islam
Pend.
5 66 66 70 70 73 73
Kewarganegaraan
6 Bahasa Indonesia 68 68 71 71 74 74
7 Bahasa Arab 65 65 69 69 72 72
8 Bahasa Inggris 67 67 71 71 74 74
9 Matematika 65 65 68 68 71 71
Ilmu Pengetahuan
10 66 66 70 70 73 73
Alam
Ilmu Pengetahuan
11 67 67 71 71 74 74
Sosial
12 Seni Budaya 68 68 70 70 73 73
13 Penjaskes 68 68 70 70 73 73
14 Prakarya 68 68 71 71 74 74
15 Bahasa Sunda 67 67 71 71 72 72
Pendidikan
16 67 67 70 70
Kepramukaan
17 Tahfidz 67 67 70 70
18 PLH 74 74
19 Akutansi 73 73
KKM Rata-rata 67 67 70 70 73 73

Untuk nilai Sikap (Spiritual dan Sosial) yaitu pada KI.1 dan KI. 2 minimal Baik (B)
Ket : B- (≥2.67) sedangkan B (≥ 3.00)
MTs Miftahul Huda berusaha menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar)
walaupun sistem paket. Artinya setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan kenaikan kelas
bersama-sama, sedangkan untuk yang belum tuntas KBM harus mengikuti pembelajaran remidi,
dan peserta didik yang sudah mencapai KBM mengikuti kegiatan pengayaan. KKM yang
digunakan adalah KKM tunggal yang berasal dari rata-rata KKM per mapel.

E. Program Remedial (Perbaikan)


a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KBM dalam setiap kompetensi
dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.

Hal 35
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial dibatasi maksimal 2 kali.
f. Nilai remedial maksimum sama dengan nilai KBM.

F. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KBM dalam setiap kompetensi
dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

G. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas menggunakan 3 (dua) aspek penilaia, yaitu aspek penilaian
akademis , aspek penilaian non akademis dan penilaian sikap dari hasil belajar siswa yang
meliputi;
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2). Memperoleh predikat nilai minimal B (3.00) pada penilaian akhir untuk KI-1 dan KI-2
untuk seluruh mata pelajaran
3). Memperoleh predikat nilai sama dengan atau lebih tinggi dari KBM yang ditentukan
yakni nilai minimal B- (2.67) pada penilaian akhir untuk KI-2 dan KI-3 untuk seluruh
mata pelajaran.
4) Tidak boleh ada nilai di bawah KBM untuk seluruh matapelajaran khusus untuk KI-1 dan
KI-2.
5) Boleh ada nilai di bawah KBM khusus untuk KI-2 dan KI-3 maksimal 2 Mata Pelajaran
yang dihitung dari rata-rata raport semester I dan II.
6) Memperoleh nilai sikap spiritual dan sosial minimal baik

2. Aspek Non Akademis


1) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal baik
2) Nilai kegiatan ekstarkulikuer Wajib minimal Cukup
3) Ketidak hadiran tanpa keterangan maksimal 18 (delapan belas) hari dalam 1 ( satu ) tahun
terakhir, yang ditunjukan dari catatan wali kelas.

Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh pendidik digunakan untuk menentukan
kenaikan peserta didik.
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil belajar dari paing sedikit 3 (tiga)
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, ketrampilan belum tuntas dan / atau sikap belum
baik.

2. Kelulusan

Hal 36
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018
pasal Pasal 19 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
dasar dan menengah apabila:
a) telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memperoleh nilai sikap /perilaku minimal baik; dan
c) lulus ujian - ujian satuan pendidikan

H. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup di MTs Miftahul Huda dilaksanakan secara intergrasi kepada
semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menganalisa KD pada
setiap mata pelajaran yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam kecapakan hidup
tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim pendidik pada setiap mata pelajaran melalui kegiatan
Workshop maupun MGMPS. Berdasarkan analisis tersebut, pendidik dapat mengimplementasikan
kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui pembelajaran mata
pelajaran Teknologi Informasi, seni budaya, ketrampilan dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri.

I. Pengembangan Pendidikan Karakter


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai
pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya madrasah.
Dalam Kurikulum 2013 pengembangan pendidikan karakter termasuk bagian dari kompetensi Inti 1
dan 2 atau KI-1 dan KI-2.Guru dan madrasah mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan karakter bangsa ke dalam Kurikulum, silabus dan RPP yang sudah ada.

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran akan
mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni

Mata Nilai Utama Yang Dikembangkan


Pelajaran

1. Rumpun Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,


Pendidikan kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya
Agama diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya hidup
Islam (PAI) sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja keras
2. PKn Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
nasionalisme, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran
akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3. Bahasa Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
Indonesia berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab,
keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
4. Matematika Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
berpikir logis, kritis, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, percaya diri
5. IPS Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6. IPA Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup
sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan, kemandiran,
tanggung jawab, cinta ilmu
7. Bahasa Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
Inggris menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama,

Hal 37
Mata Nilai Utama Yang Dikembangkan
Pelajaran

kepatuhan pada aturan sosial


8. Seni Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratian,
Budaya menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya orang lain, ingin
tahu, kedisiplinan
9. Penjasorkes Kereligiusan, kejujuran, keerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri, menghargai
karya dan prestasi orang lain
10.TIK/ Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulan, kedemokratisan,
Keterampil berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung jawab, dan
an menghargai karya orang lain
11. Muatan Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan,
Lokal menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalisme
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator madrasah dan kelas, dan
(2) indikator untuk mata pelajaran.Indikator madrasah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa.Indikator
ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah sehari-hari
(rutin).Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara
satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses


belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, madrasah, dan
masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara
integrasi. Di madrasah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal
tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai
bagian dari budaya madrasah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan
kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator
pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di madrasah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika
melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan
tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini.
D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal

Hal 38
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
A (4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu ruang
lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sektor.

Kegiatan nyata yang dilakukan di MTs Miftahul Huda adalah sebagai berikut:
NO NILAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1 Kebersihan dan  Membentuk piket harian
Kenyamanan  Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh warga
madrasah mulai pukul 06.30 sd 06.50
 Pembuatan taman kelas
 Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon produktif
2 Disiplin  Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga pendidik
dan kependidikan
 Menggalakan piket pintu gerbang
 Membuat aturan yang dimusyawarahkan seluruh warga
madrasah tentang kehadiran di madrasah pukul 06.30
tepat
3 Sopan  Membiasakan salam setiap bertemu dengan warga
madrasah
 Membudayakan pakaian yang rapi
 Membiasakan menyapa kepada setiap orang yang
berada di madrasah
4 Religius  Membaca al qur’an dan berdo’a setiap pagi sebelum
pembelajaran
 Sholat dhuha berjamaah setiap hari sabtu pagi
 Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
 Merayakan peringatan hari besar
 Mengadakan kegiatan siraman rohani untuk tenaga
pendidik dan kependidikan setiap mengawali rapat dinas
yang diselenggarakan madrasah.
5 Sosial  Menjenguk teman sakit/terkena musibah baik oleh siswa
maupun pendidik dan tenaga kependidikan
 Melakukan takziyah ke keluarga yang terkena musibah
kematian

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur
(TT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) yang waktunya maksimal lima puluh persen
(50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di MTs Miftahul Huda diberikan alokasi
waktu setelah siswa melakukan sholat Dhuhur berjamaah. Contoh TT diantaranya pembelajaran
remidi dan pengayaan, sedangkan contoh KMTT adalah pekerjaan rumah yang sifatnya mendalami
KD dengan metode investigasi dan penemuan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-
tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

Hal 39
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. KALDIK DAN PENJABARAN KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut secara rinci.

Hal 40
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kurikulum yang diterapkan di MTs Miftahul Huda berisi komponen yang harus dilaksanakan
dan dicapai dalam proses belajar mengajar yang meliputi visi, misi dan tujuan madrasah;
struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP.
2. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun dengan mempertimbangkan
situasi dan kondisi madrasah, peserta didik dan lingkungan.
3. Kurikulum MTs Miftahul Huda ini diperuntukkan kepada semua warga madrasah, terutama
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Kurikulum MTs Miftahul Huda diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga
kegiatan pembelajaran di madrasah berlangsung dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah
direncanakan.
5. Kegiatan Tim Pengembang kurikulum MTs Miftahul Huda diawali dengan pembentukan Tim
Pengembang Kurikulum Tingkat Madrasah kemudian Tim bekerja :
a) Menyususn draf KTSP
b) Kegiatan review, revisi dan finalisasi
c) Pemantapan dan penilaian
d) Penandatanganan oleh Kepala Madrasah, Komite dan Kepala Kantor Kementrian Agama
Kab. Bogor
6. Pembentukan budaya madrasah (school culture) dapat dilakukan oleh madrasah melalui
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada
peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif.
7. Perencanaan di tingkat madrasah pada intinya adalah melakukan penguatan terhadap
implementasi Kurikulum 2013 di tingkat MTs Miftahul Huda , seperti menetapkan visi, misi,
tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan RPP. Keseluruhan perencanaan
madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasahakan
dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa
penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya
dapat membentuk ahklak budi luhur.

Megamendung, Juli 2021


Kepala Madrasah

G.A. Amir Suryansah, SE


NUPTK : 7147 7426 4311 0063

Hal 41

Anda mungkin juga menyukai