Modul Logoterapi Revisi 2

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MODUL PELATIHAN

(Menemukan Makna Hidup


dan Meraih Hidup Bermakna)

MODUL PELATIHAN MENEMUKAN MAKNA HIDUP UNTUK ORANG

DENGAN CACAT FISIK BUKAN BAWAAN AKIBAT KECELAKAAN

A. PENDAHULUAN

Terkait dengan pelatihan menemukan makna hidup. Makna hidup dijabarkan

oleh Frankl (2004) melalui teori Logoterapi. Logoterapi berasal dari bahasa Yunani

yaitu Logos yang berarti makna dan juga Spirituality (keruhanian). Logoterapi adalah

psikoterapi yang memusatkan upayanya pada pencarian makna hidup. Lebih lanjut

Frankl mengemukakan bahwa makna hidup bisa berbeda antara manusia satu dengan

lainnya, dapat berubah sewaktu-waktu, dan tersembunyi dalam setiap situasi yang

dihadapi seseorang sepanjang rentang kehidupan.

Pelatihan makna hidup adalah metode untuk proses penyembuhan atau

pengobatan bagi individu guna meraih taraf kehidupan bermakna yang

didambakannya. Bila makna hidup berhasil ditemukan akan menyebabkan individu

merasakan kehidupan yang berarti dan pada akhirnya menimbulkan perasaan bahagia.

Makna hidup merupakan tema sentral dari kajian Logoterapi (Bastaman, 2007).

Pelatian menemukan makna hidup memandang manusia sebagai totalitas yang

terdiri dari tiga dimensi yaitu fisik, psikis, spiritual. Frankl menyebut dimensi spiritual

sebagai "noos" yang mengandung semua sifat khas manusia, seperti keinginan untuk

memberi makna, orientasi-orientasi tujuan, kreativitas, imajinasi, intuisi, keimanan,

visi akan menjadi apa, kemampuan untuk mencintai di luar kecintaan yang fisik

psikologis, kemampuan mendengarkan hati nurani kita di luar kendali superego, secara

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 1


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

humor. Di dalamnya juga terkandung pembebasan diri atau kemampuan untuk

melangkah ke luar dan memandang diri, dan transendensi diri atau kemampuan untuk

menggapai orang yang dicintai atau mengejar tujuan yang diyakini. Dalam dunia

spiritual, manusia tidak dipandu, manusia adalah pemandu, pengambil keputusan.

Semuanya itu terdapat di alam tak sadar.

Bastaman (2007) mengungkapkan inti makna hidup, antara lain :

a. Hidup itu tetap memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam

penderitaan dan kepedihan sekalipun. Makna adalah sesuatu yang dirasakan

penting, benar, berharga dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi

individu dan layak dijadikan tujuan hidup. Makna hidup apabila telah ditemukan

dan dipenuhi akan menyebabkan hidup ini akan berarti. Merasakan kebahagiaan

sekaligus terhindar dari keputusasaan. Sebenarnya makna hidup terdapat dalam

kehidupan itu sendiri dan telah terpatri di dalamnya, baik dalam kondisi kehidupan

senang maupun susah.

b. Setiap manusia memiliki kebebasan yang hampir tak terbatas untuk menemukan

sendiri makna hidupnya.

c. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap terhadap penderitaan

dan peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan yang menimpa diri dan lingkungan

sekitarnya, setelah upaya mengatasinya telah dilakukan secara optimal tetapi tidak

berhasil.

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 2


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan menemukan

makna hidup erat kaitannya dengan psikologi positif dan berpusat pada kebermaknaan

hidup, dimana lebih mengarah kepada masa depan individu itu sendiri dan tidak

terpusat pada masa lalu seseorang. Manusia, meskipun pernah mengalami kondisi

masa lalu yang tidak menyenangkan atau penderitaan, masih dipandang sebagai

makhluk yang memilik potensi-potensi positif yang bisa dikembangkan. Adapun untuk

bisa berkembang atau berubah ke arah yang lebih baik manusia bisa melakukannya

dengan menjalani hidup yang bermakna dan memaknai hidup yang pernah dijalani dan

dilaluinya untuk masa depan yang lebih baik.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PELATIHAN

1. Tujuan Pelatihan

Pelatihan menemukan makna hidup di sini ditujuakan untuk membantu

individu (orang dengan cacat fisik bukan bawaan akibat kecelakaan) untuk

menghilangkan penderitaan, menghapus berbagai kendala dan hendaya yang

menghambat optimalisasi pengembangan pribadi, penyesuaian diri, serta

mengaktualisasikan potensi diri.

2. Manfaat Pelatihan

Pelatihan menemukan makna hidup diharapkan mendatangkan manfaat sebagai

berikut:

a. Individu yang mencapai kebermaknaan hidup akan merasakan hidupnya penuh

makna, berharga dan memiliki tujuan mulia, sehingga individu terbebas dari

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 3


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

perasaan hampa dan kosong. Jika individu tidak berhasil memenuhi kebutuhan

makna hidup, maka individu akan mengalami kehampaan eksistensial. Adanya

kehampaan eksistensial akan memunculkan gangguan neurosis noogenik yaitu

suatu gangguan perasaan yang cukup menghambat prestasi dan penyesuaian diri

seseorang.

b. Makna hidup seseorang akan memberikan pedoman dan arah terhadap kegiatan-

kegiatan yang dilakukannya, sehingga makna hidup seakan-akan menantang

(challenging) dan mengundang (inviting) seseorang untuk memenuhinya.

c. Ada upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk melakukan kegiatan

terarah (directed activities) menuju pengembangan potensi pribadi (bakat,

kemampuan, dan keterampilan) yang positif.

C. SASARAN PELATIHAN

Subjek pelatihan adalah orang dengan cacat fisik bukan bawaan akibat kecelakaan

yaitu karena kecelakaan lalu lintas, atau kecelakaan kerja berusia 18-40 tahun, karena

usia demikian merupakan masa penentuan kemantapan hidup. Orang dengan cacat

fisik yang telah menemukan pola hidup yang sesuai dengan dirinya akan merasakan

kepuasan dan kebahagiaan sepanjang hidup karena telah berhasil membuat keputusan

yang tepat dan matang pada usia ini (Hurlock, 2006).

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 4


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

D. STANDAR PERSYARATAN TRAINER

1. Kualifikasi Trainer

a) Psikolog ataupun praktisi kesehatan yang memiliki sertifikasi pelatihan

menemukan makna hidup dan pengalaman untuk melaksanakan pelatihan

menemukan makna hidup

b) Pernah menjadi terapis atau ko-terapis dalam pelatihan

c) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan memiliki beberapa

keterampilan sebagai konselor antara lain hangat, penuh penerimaan dan

empatik

2. Kualifikasi Ko-Trainer

a) Mahasiswa magister profesi yang telah melakukan praktek kerja profesi

b) Memiliki pengalaman dalam melakukan asesmen psikologis

c) Pernah menjadi ko-terapis dalam pelatihan/terapi

d) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan memiliki beberapa

keterampilan sebagai konselor antara lain hangat, penuh penerimaan dan

empatik.

E. JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN

Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan dalam dua hari secara bertahap.

Sesinya diberikan sesuai standar perkiraan kemampuan dan kebutuhan subjek

penelitian dalam menerima materi pelatihan

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 5


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

Jadwal kegiatan pelatihan:

Hari SESI Waktu Kegiatan

I SESI 1 15.00-15.15 Pembukaan dan ice breaking

SESI 2 15.15-15.30 Apakah Logoterapi itu??


- Menonton video tentang “Cacat
bukat halangan”
15.30-16.00 Review & diskusi

SESI 3 16.00-16.30 “Memahami diriku”

16.30-17.00 Review & diskusi

17.00-17.40 Coffe break

SESI 4 17.40-18.10 “Ternyata aku dapat melakukan


sesuatu yang positif”

18.10-18.30 Review & tugas harian (homework)

18.30 Closing

II SESI 5 15.00-15.15 Review dan sharing (homework)

15.45-16.10 “Kueratkan hubunganku”

16.10-16.40 Review & diskusi

SESI 6 16.10-16.40 Pendalaman catur nilai:


- Nonton video “Lena maria sukses
dengan keterbatasan”
- Tafsir ayat kitab suci
- Dongeng “kisah hidup Gotami”

16.40- 17.00 Coffe Break

17.00- 17.45 Review & diskusi

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 6


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

SESI 7 17.45-18.00 “Mari berdoa”

18.00-18.30 Review& diskusi

18.30 Closing dan evaluasi terakhir

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 7


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

F. ALUR PELATIHAN

Sesi 1 Penjelasan Kontrak


pealatihan

Hari pertama Sesi 2 “ Apakah Makna Hidup


itu?”

Sesi 3“ Memahami
diriku”

Sesi 4 ”Ternyata aku dapat mengerjakan sesuatu yang


positif”

Hari ke dua Sesi 5 ”Kueratkan


hubungan”

Sesi 6 “Pendalaman Tri-Nilai”

Sesi 7 “Mari berdoa”

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 8


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

G. Kesusaian Sesi inti dengan Konsep Pelatihan Menemukan Makna Hidup

Aspek-aspek pelatihan menemukan makna hidup mengacu pada teori

Bastaman (1997) . Aspek-aspek terdiri dari: (1)Kebebasan berkehendak, (2) Hasrat

hidup bermakna, (3)Makna hidup.

Pemahaman diri Kebebasan Berkehendak

Bertindak Positif, Kueratkan hubunganku Hasrat hidup bermakna

h
H
KK
Pendalaman Tri nilai, Ibadah Makna Hidup

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 9


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

H. URAIAN LANGKAH PER SESI

Hari pertama

SESI I
Pembukaan dan Ice breaking

Tujuan

Agar peserta mencapai kondisi siap melalui perkenalan, mencairkan suasana.


Bahan/ alat

Perangkat laptop, kertas lipat, isolasi, , kertas A4, pena.

Metode

permainan.

Waktu

15”
Prosedur

1. Sambutan dari peneliti dan perkenalan tim penelitian


2. Trainer memperkenalkan diri
3. Trainer penyampaian tujuan penelitian yaitu menemukan makna hidup dan meraih
hidup bermakna
4. Peserta diminta menyampaikan harapan-harapannya mengikuti terapi

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 10


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

5. Ice breaking: Peserta diminta memperkenalkan diri satu persatu melalui


permainan “aku dan ciri khasku” dengan cara maju ke depan satu persatu
menyebutkan nama dan cirri khas yang mudah diingat oleh orang lain dengan
menggunakan gaya yang menunjukkan ciri khasnya tersebut, contoh: “Nama saya
Citra untuk mengingat saya dengan mudah, ingat saya mata saya indah” (sambil
mengedipkan mata), kemudian mengambil kertas lipat warna-warni dan menulis
nama pada kertas tersebut dan menempelkannya pada dinding yang disediakan
dengan menggunakan isolasi

SESI 2 “ Apakah makna hidup itu?”

Tujuan

Memahami konsep makna hidup dengan menentukan sikap dalam hidup, menentukan
apa saja yang dianggap penting dan berharga bagi dirinya, hasrat atau memotivasi
individu untuk mengantarkan bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan penting
lainnya.

Bahan/ alat

Nonton video , diskusi, pena, kertas A4

Metode

Pemutaran video “Tuhan itu adil”, diskusi

Waktu

45”
Prosedur

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 11


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

1. Trainer memutarkan video “Cacat bukan halangan”


2. Peserta diminta untuk mendiskusikan makna apa yang ditangkap dari video
“Cacat bukan halangan”.
3. Peserta diajak berdiskusi tentang
a) Apa yang dirasakan setelah menonton video?
b) Tindakan atau sikap apa yang akan diambil ketika berada dalam situasi
tersebut?
c) Semangat apa yang ditangkap dari video?
d) Dari video tadi, makna hidup apa yang sesuai dengan kehidupan peserta?

SESI 3 “Memahami diriku”

Tujuan

1. Menyadari keadaan diri sendiri pada saat ini, termasuk bakat, kemampuan dan
sifat-sifat positif yang selama ini terpendam dan belum dikembangkan serta
menyadari apa yang didambakan selama ini.
2. Pencatatan anugerah, mampu menemukan anugerah-anugerah yang diberikan
Tuhan sekecil apapun itu yang mungkin seringkali tidak disadari individu. Dengan
adanya pencatatan terhadap anugerah yang individu dapatkan setiap harinya
diharapkan klien akan semakin menemukan makna hidup yang ia jalani.
3. Dari hasil pengisian lembar kerja diharapkan peserta mampu memberikan
penilaian terhadap apa yang yang sudah dikerjakan dan memberikan pemaknaan
dalam hidupnya.

Bahan/ alat

Laptop, LCD, lembar kerja, 3.1. pena, kertas A4

Metode

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 12


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

Ceramah, eksplorasi, diskusi.

Waktu

60’’

Prosedur

1. Trainer meminta peserta untuk memahami dirinya dengan:


a) Meminta peserta untuk mencatat di kertas potensi-potensi apa yang dimiliki
dan kelemahan-kelemahannya.
b) Meminta peserta untuk mencatat di kertas keinginan masa remaja, masa
dewasa, masa lanjut usia, dan keinginan-keinginan pada waktu sekarang,
merumuskan secara jelas cita-cita dan hal-hal yang diinginkan di masa
mendatang.
c) Trainer meminta peserta untuk mencatat anugerah yang diberikan Tuhan
sekecil apapun itu.
d) Trainer meminta peserta mengisi lembar kerja tentang “siapakah saya”?
e) Trainer memberikan tugas anugerah yang diberikan Tuhan.
2. Trainer meminta peserta diskusi
a) Apa yang dirasakan dengan latihan “memahami diriku”?
b) Manfaat apa yang dirasakan dengan latihan “memahami diriku”?
c) Apakah ada perubahan yang dirasakan dengan latihan “memahami diriku?

SESI 4 “ Aku dapat melakukan sesuatu yang positif”

Tujuan

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 13


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

1. Individu yang menyadari tindakan-tindakan positif meskipun kecil seringkali


diabaikan jika diperhatikan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh akan
memberikan kebermaknaan terhadap diri dan hidup individu.
2. Individu melihat dirinya sendiri melalui kaca dan memaknai apa yang dilihat
melalui kaca yang seringkali tanpa disadarinya juga ia tampilkan dihadapan orang
lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan melihat kondisi dirinya sendiri dibalik kaca, menyadarkan individu bahwa
itulah kondisi dirinya yang seringkali tampak dalam aktivitasnya sehari-hari.
4. Individu menyadari dan menemukan makna tersembunyi dari apa yang ia lakukan,
dimulai dari aktivitas-aktivitas kecil yang selama ini mungkin tidak disadarinya.

Bahan/ Media
Laptop, pena, lembar kerja 4.1

Metode

Evaluasi, ceramah, diskusi, role play

Waktu

60”
Prosedur

1. Melatih diri dengan beautiful smile


Dengan latihan tersenyum dan memulai aktivitas dengan senyum diharapkan
individu lebih bisa memaknai dirinya dan lebih positif dalam melangkah melalui
lembar kerja 4.1. Bermain peran:
a) Peserta berhadapan dengan pasangannya kemudaian trainer meminta peserta
untuk melakukan roleplay, bagaimana merespon jabat tangan teman yang ada
di sebelahnya dengan hangat, memandang matanya dengan lembut, dan
katakan (dalam hati) “saya senang berkenalan dengan Anda”.

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 14


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

b) Trainer meminta peserta mengucapkan lebih dahulu salam kepada anggota


keluarga yang ditemui besok pagi. Peserta diminta mengungkapkan bagaimana
perasaannya waktu mengucapkan salam itu.
c) Trainer meminta peserta untuk melatih diri dengan tersenyum. Senyum adalah
hadiah paling berharga apabila senyum itu diberikan secara tulus, tepat dan
benar. Trainer meminta peserta bercermin, sambil berkata “lihat wajah Anda
baik-baik: apakah wajah itu dingin, judes, cemberut? Kalau demikian
tersenyumlah, wajah Anda akan berubah lebih cerah dan ramah”.
2. Trainer meminta peserta untuk berdiskusi
a) Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan beautiful smile?
b) Manfaat apa yang dirasakan dari latihan beautiful smile ?
c) Apakah ada perubahan yang dirasakan setelah melakukan latihan beautiful
smile ? Perubahan seperti apa yang dirasakan?

Hari ke II

SESI 5 “Kueratkan hubungan”

Tujuan

1. Mereviu kembali ingatan subjek terhadap materi dan sharing (homework) yang
diberikan.
2. Meningkatkan hubungan yang baik dengan pribadi-pribadi tertentu (misalnya
anggota keluarga, teman, rekan kerja,) sehingga saling mempercayai, saling
membutuhkan dan saling membantu.
3. Dalam hubungan keakraban, seseorang merasa merasa berharga dan bermakna,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Alat / Bahan

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 15


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

Lembar kerja 5.2, pulpen


Metode

Role play, ceramah


Waktu

70”
Prosedur
1. T rainer melakukan evaluasi:
1. Trainer mereviu dan sharing (homework) “pencatatan anugerah Tuhan”.
2. Trainer meminta peserta untuk membagi diri menjadi dua kelompok dan mulai
bermain peran dalam menjalin hubungan. Prosedur:
a) Trainer meminta peserta memandang pasangannya, memulai berkenalan dan
mengajak bercerita.
b) Trainer meminta peserta memandang pasangannya, lebih banyak memberi
(perhatian) dan memberikan bantuan daripada menuntut dan memintanya
c) Trainer meminta peserta memandang pasangannya, mengagumi sifat-sifat
baiknya dan mengungkapkan perhatian secara nyata melalui kata-kata dan
tindakan
d) Trainer meminta peserta memandang pasangannya, memuji perbuatan dan
orangnya sekaligus, sedangkan kalau mengecam hanya perbuatannya saja.
3. Trainer meminta peserta untuk diskusi
a) Setelah melakukan latihan kueratkan hubunganku tadi, gagasan dan pikiran
apa yang timbul pada diri peserta?
b) Apa yang dirasakan setelah anda melakukan latihan kueratkan hubungan?
c) Manfaat apa yang didapatkan dari latihan kueratkan hubungan?

SESI 6 “ Pendalaman Tri-Nilai”

Tujuan
Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 16
MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

Berupaya memahami dan memenuhi tiga ragam nilai yang dianggap sebagai sumber
makna makna hidup

Bahan/ Media

Video, diskusi. video

Metode

Ceramah, role play diskusi, Lembar kerja 6.

Waktu

60”

Prosedur

1. Trainer menampilkan video “cacat bukan halangan” dan peserta diminta untuk
mendiskusikan makna apa yang ditangkap dari video tentang “Lena maria sukses
dengan keterbatasan”
2. Trainer meminta peserta diajak untuk mentafsirkan ayat-ayat dari kitab suci.
3. Trainer mengajak peserta untuk mendengar dongeng kisah hidup Gotami yang
memotivasi penghayatan diri dalam mengambil sikap. Trainer meminta peserta
diminta merenungkan kisah hidup atau penderitaan yang pernah dialami dengan apa
yang didengar dari dongeng gotami.
4. Trainer meminta peserta mengingat kembali suatu penderitaan yang pernah dialami
alami pada waktu yang lalu. Bagaimanakah perasaannya waktu itu? Bagaimana cara
mengatasinya? Bagaimana perasaan sekarang atas pengalaman tersebut? Pelajaran
apa yang diperoleh dan hikmah apa dibalik penderitaan itu?
5. Trainer meminta peserta untuk diskusi
a) Makna apa yang ditangkap dari video “Cacat bukan halangan”?
b) Apa yang dirasakan saat mentafsirkan kitab suci?

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 17


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

c) Pesan/hikmah apa yang ditangkap dari dongeng kisah hidup Gotami?

SESI 7 “Mari berdoa”

Tujuan

Mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara-cara yang diajarkan oleh-Nya yaitu
agama. Ibadah yang dilakukan secara khusyu sering mendatangkan perasaan tentram,
mantap dan tabah serta tidak jarang menimbulkan perasaan seakan-akan kita
mendaptkan bimbingan dan petunjuk dalam melakukan suatu perbuatan. Menjalani
hidup sesuai dengan norma-norma agama memberikan corak bahagia dan maknawi
bagi kehidupan seseorang.

Bahan/ Media

Laptop,

Metode

Ceramah, diskusi
Waktu

36”
Prosedur

1. Trainer mengajak peserta untuk melakukan latihan ibadah berdoa dan mendoakan

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 18


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

a) Trainer meminta peserta duduk dengan baik, tertib, dan nyaman, menundukkan
kepala dan menututup mata, menarik napas perlahan-lahan, melakukannya
beberapa kali dan merasakan keluar masuknya udara melalui hidung, bersikap
tenang kemudian berdoa dalam hati dengan penuh perasaan. Semua diungkapkan
kepada Tuhan dengan selembut-selembutnya tentang sebuah keinginan atau
masalah yang sedang dihadapi, sambil memohon petunjuk-Nya.
b) Masih dalam posisi semula, mengingat seseorang yang paling dikasihi,
mendoakan hal-hal yang baik untuknya, melakukan hal itu dengan perasaan yang
sehalus-halusnya.
c) Masih dalam posisi semula, mengingat seseorang yang pernah menyakiti,
mendoakannya kepada Tuhan agar dilimpahkan segala kebaikan dan kebajikan,
mungkin ini akan sulit dilakukan harus dicoba.
2. Trainer meminta peserta berdiskusi
a) Apa yang dirasakan saat Anda berdoa?
b) Apa harapan peserta setelah berdoa?
c) Manfaat apa yang didapatkan dari berdoa?
d) Rencana apa yang akan dilakukan setelah berdoa?
3. Melakukan evaluasi dari keseluruhan terapi, kemudian memberikan apresiasi
berupa kenang-kenangan kepada peserta karena telah bersedia mengikuti
keseluruhan sesi terapi.

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 19


MODUL PELATIHAN
(Menemukan Makna Hidup
dan Meraih Hidup Bermakna)

DAFTAR PUSTAKA
Bastaman, H.D. (1996). Meraih Hidup Bermakna: Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis.
Jakarta. Paramadina.

Bastaman, H.D. (1997). Logoterapi: Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih
hidup bermakna. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soenarso, A. 2008. Ice breaker don’t be tegang untuk pelatihan manajemen. Yogyakarta: Andi
Offset.

Feronika Ratu, Mapro Klinis, UMBY 2011 20

Anda mungkin juga menyukai