Pedoman No. 1 Tahun 2021 QAIP Versi PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

[Date]

Kata Pengantar

APIP memiliki peran penting mengawal pencapaian tugas dan


fungsi organisasi dengan memberikan peran penjaminan
(assurance) dan konsultansi (consulting) dalam rangka
meningkatkan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian
intern. Peran APIP saat ini juga berkembang tidak lagi sebagai
watchdog, namun menjadi mitra strategis atau bahkan
penasehat terpercaya (trusted advisor) bagi manajemen
organisasi. Oleh karena itu, APIP perlu mengembangkan dirinya
untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalitasnya
sehingga hasil pengawasannya berkualitas dan dapat
memberikan rekomendasi yang tepat.

Standar Audit Intern AAIPI mengatur bahwa APIP harus memiliki program pengembangan dan
penjaminan kualitas (Quality Assurance and Improvement Program /QAIP) untuk menjamin
kualitas APIP dalam melaksanakan semua tahapan pengawasan internal sesuai dengan Standar
Audit Intern. Program pengembangan dan penjaminan kualitas merupakan penilaian
berkelanjutan dan berkala atas seluruh spektrum kegiatan audit dan konsultasi pada pelaksanaan
pengawasan intern.
Atas dasar Standar Audit Intern AAIPI tersebut, Inspektorat Utama Kementerian PPN/Bappenas
menyusun Pedoman Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas dengan merujuk pada
standar dan pedoman telaah sejawat AAIPI dan benchmarking pada APIP Kementerian/Lembaga
lain yang telah lebih dahulu menyusun pedoman serupa. Pedoman ini, diharapkan dapat
dimanfaatkan di lingkungan Inspektorat Utama Kementerian PPN/Bappenas agar dapat
meningkatkan dan menjaga kualitas pengawasan internal Inspektorat Utama secara terus-
menerus.

Jakarta, September 2021


Inspektur Utama

Ir. Wismana Adi Suryabrata, MIA

[Date] i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................................ ii
Daftar Lampiran .................................................................................................................... iii
PEDOMAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN KUALITAS ....................... 1
A. Definisi Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas ....................................... 1
B. Tujuan program pengembangan dan penjaminan kualitas ......................................... 2
C. Ruang Lingkup Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas ........................... 2
D. Perspektif penerapan program pengembangan dan penjaminan kualitas ................... 2
E. Kerangka Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas ................................... 3
F. Elemen Kegiatan Pengawasan Intern......................................................................... 5
G. Penilaian Intern .......................................................................................................... 5
H. Penilaian Ekternal ...................................................................................................... 7

[Date] ii
Daftar Lampiran
Lampiran I Tata Cara Penilaian Mandiri Secara Berkala
Lampiran II Kertas Kerja Penilaian
Lampiran III Berita Acara Pembahasan Hasil Penilaian Mandiri Secara Berkala
Lampiran IV Berita Acara Hasil Pembahasan Quality Assurance
Lampiran V Format Laporan Hasil Penilaian Mandiri

[Date] iii
PEDOMAN
PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN PENJAMINAN KUALITAS

A. Definisi Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas


Definisi Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas menurut The International
Professional Practices Framework (IPPF):

“A Quality Assurance and Improvement Program (QAIP) is an ongoing and periodic


assessment of the entire spectrum of audit and consulting work performed by the internal audit
activity. These ongoing and periodic assessments are composed of rigorous, comprehensive
processes; continuous supervision and testing of internal audit and consulting work; and
periodic validation of conformance with the Definition of Internal Auditing, the code of ethics,
and the standards. This also includes ongoing measurements and analyses of performance
metrics (e.g., internal audit plan accomplishment, cycle time, recommendations accepted, and
customer satisfaction). If the assessments results indicate areas for improvement by the
internal audit activity, the chief audit executive (CAE) will implement the improvements through
the QAIP”.

Dari definisi di atas, maka program pengembangan dan penjaminan kualitas mengandung
makna:

1. Suatu penilaian berkelanjutan dan berkala atas seluruh spektrum kegiatan audit dan
konsultasi pada pelaksanaan pengawasan intern.
2. Penilaian tersebut meliputi proses yang tepat dan menyeluruh; supervisi dan pengujian
berkelanjutan atas kegiatan audit dan konsultasi; serta adanya validasi secara berkala
atas kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengawasan intern dengan definisi pengawasan
intern, kode etik, dan standar audit.
3. Penilaian juga mencakup analisis dan pengukuran berkelanjutan atas indikator kinerja
(contoh : pencapaian Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), rekomendasi yang
ditindaklanjuti, dan tingkat kepuasan pengguna layanan).
4. Apabila hasil penilaian menemukan adanya area-area untuk peningkatan dalam kegiatan
pengawasan intern, maka Inspektorat Utama akan melaksanakan peningkatan-
peningkatan tersebut melalui program pengembangan dan penjaminan kualitas

[Date] 1
B. Tujuan program pengembangan dan penjaminan kualitas
Program pengembangan dan penjaminan kualitas bertujuan untuk:
1. Mendorong kesesuaian kegiatan pengawasan intern dengan Definisi Pengawasan Intern
dan Standar serta penerapan Kode Etik oleh auditor;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pengawasan intern termasuk pemenuhan
harapan pemangku kepentingan; dan
3. Mengidentifikasi peluang untuk peningkatan (opportunities for improvement).

C. Ruang Lingkup Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas


Ruang lingkup Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas adalah kualitas dari
kegiatan pengawasan intern dan pemberian rekomendasi untuk pengembangan, yang
mencakup evaluasi atas kesesuaian dengan definisi pengawasan intern, kode etik, dan
standar audit.

D. Perspektif penerapan program pengembangan dan penjaminan


kualitas
Untuk dapat mencakup seluruh aspek kegiatan pengawasan intern, Program Pengembangan
dan Penjaminan Kualitas diterapkan pada tiga perspektif, yaitu:

1. Perspektif Penugasan Pengawasan Intern (level operasional)


Inspektur/Pengendali Mutu/Pengendali Teknis bertanggung jawab dalam memberikan
keyakinan bahwa:
a. Penugasan pengawasan intern telah mengacu pada Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT)
b. Perencanaan, pelaksanaan, dan komunikasi hasil pengawasan intern telah sesuai
dengan definisi pengawasan intern, kode etik, dan standar audit
c. Mekanisme pemantauan tindak lanjut hasil rekomendasi pengawasan intern telah
ditetapkan dan dijalankan

2. Perspektif kegiatan pengawasan intern (level organisasi)


Inspektur Utama/Inspektur bertanggungjawab dalam memberikan keyakinan bahwa:
a. Kebijakan dan prosedur dalam bentuk pedoman, baik yang mencakup pedoman teknis
maupun pedoman administrasi, telah ditetapkan sebagai panduan oleh auditor dalam
melaksanakan kegiatan pengawasan intern agar konsisten sesuai dengan definisi
pengawasan intern, kode etik, dan standar audit.

[Date] 2
b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern telah sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan.
c. Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern telah memenuhi tujuan, wewenang dan
tanggung jawab yang tercantum pada piagam pengawasan intern (audit charter).
d. Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern telah sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan.
e. Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern telah memberikan nilai tambah dan
meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian.
f. Survei kepuasan pelanggan dan peningkatan kapabilitas auditor telah dijalankan.
g. Seluruh sumber daya telah dimanfaatkan secara efisien dan efektif.

3. Penugasan dan Kegiatan Pengawasan Intern (Perspektif Eksternal)


Kegiatan penilaian eksternal yang mencakup penilaian, baik atas penugasan pengawasan
intern maupun kegiatan pengawasan intern, telah dilaksanakan oleh tim yang independen
dan memiliki kompetensi yang cukup dalam praktik pengawasan intern dan proses
penilaian kualitas. Penilaian eksternal dilakukan mengikuti Pedoman Telaah Sejawat yang
dikeluarkan AAIPI.

E. Kerangka Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas


Dalam rangka menanamkan penjaminan kualitas dan peningkatan berkelanjutan ke dalam
kegiatan pengawasan intern, maka kerangka program pengembangan dan penjaminan
kualitas dapat dilihat pada Gambar 1.

[Date] 3
Gambar 1. Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas

Gambar 1 menunjukkan suatu kerangka untuk melekatkan (embedding) penjaminan kualitas


dan peningkatan berkelanjutan ke dalam suatu kegiatan pengawasan intern. Kerangka ini
membagi kegiatan pengawasan intern ke dalam tiga elemen utama, yaitu governance (tata
kelola), professional practice (praktik profesional), dan communication (komunikasi). Ketiga
elemen utama tersebut selanjutnya akan dilakukan penjaminan kualitas melalui suatu proses
penilaian kualitas (quality assessment) yang mencakup pemantauan berkelanjutan (ongoing
monitoring), penilaian mandiri secara berkala (periodic self assessment), dan penilaian
ekstern (external assessment). Proses penilaian kualitas ini juga harus senantiasa melakukan
proses peningkatan berkelanjutan pada Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas.
Hasil-hasil penilaian kualitas berupa pelaporan atas temuan dan rekomendasi, serta
pelaksanaan tindak lanjutnya akan menjadi suatu peningkatan berkelanjutan pada proses-
proses kegiatan pengawasan intern yang pada gilirannya akan menanamkan kualitas (built in
quality) pada kegiatan pengawasan intern.

[Date] 4
F. Elemen Kegiatan Pengawasan Intern
Dalam kerangka Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas, kegiatan pengawasan
intern dibagi menjadi tiga elemen utama, governance (tata Kelola), professional practice
(praktik professional), dan communication (komunikasi). Unsur-unsur yang tercakup pada
ketiga elemen utama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tata Kelola, mencakup:


a. Tata Kelola Pengawasan Intern;
b. Piagam Pengawasan Intern;
c. Independensi & Objektivitas;
d. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
e. Manajemen Risiko;
f. Kode Etik; dan
g. Pengelolaan Sumber Daya.

2. Praktik Profesional, mencakup:


a. Peran dan Tanggung Jawab;
b. Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko;
c. Perencanaan Penugasan Pengawasan;
d. Kecakapan dan Kecermatan Profesional;
e. Pelaksanaan Penugasan Pengawasan; dan
f. Penjaminan Kualitas.

3. Komunikasi, mencakup:
a. Komunikasi Hasil Pengawasan;
b. Tindak Lanjut hasil Pengawasan; dan
c. Komunikasi dengan Stakeholders.

Tujuan penilaian (assessment objective) untuk setiap unsur dari ketiga elemen utama tersebut
akan dirinci lebih lanjut pada lampiran II Kertas Kerja Penilaian Mandiri Secara Berkala.

G. Penilaian Intern
Penilaian intern atas kualitas kegiatan pengawasan intern dilakukan melalui dua cara yang
saling berhubungan satu sama lain, yaitu: pemantauan berkelanjutan (ongoing monitoring),
dan penilaian mandiri secara berkala (periodic self assessment).
1. Pemantauan berkelanjutan (ongoing monitoring)

[Date] 5
Pemantauan berkelanjutan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan
kegiatan pengawasan intern sehari-hari dengan kode etik dan standar. Pemantauan
berkelanjutan memberikan jaminan bahwa proses-proses pengawasan intern telah
berjalan secara efektif untuk dapat menjaga kualitas setiap penugasan pengawasan
intern. Pemantauan berkelanjutan dilakukan dengan menerapkan reviu berjenjang di
dalam penugasan pengawasan internal Pemantauan berkelanjutan setiap penugasan
pengawasan intern dilakukan dengan merujuk pada standar, yaitu:

a. Standar 3200 SAIPI - Perencanaan penugasan audit intern, yang mencakup:


1) Pertimbangan dalam perencanaan;
2) Penetapanan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya;
3) Program kerja penugasan;
4) Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern; dan
5) Evaluasi atas ketidakpatuhan auditi terhadap peraturan perundang-undangan,
kecurangan, dan ketidakpatutan (Abuse).

b. Standar 3300 SAIPI – Pelaksanaan penugasan audit intern, yang mencakup:


1) Mengidentifikasi Informasi;
2) Menganalisis dan Mengevaluasi informasi;
3) Mendokumentasikan Informasi; dan
4) Supervisi Penugasan.

c. Standar 4000 SAIPI – Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern, yang mencakup:
1) Kriteria Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern;
2) Kualitas Komunikasi;
3) Metodologi, Bentuk, Isi, dan Frekuensi Komunikasi;
4) Tanggapan Auditi;
5) Kesesuaian dengan Standar Audit; dan
6) Pendistribusian Hasil Audit Intern.

d. Standar 4100 SAIPI – Pemantauan Tindak Lanjut


Untuk untuk menjaga kesesuaian setiap penugasan pengawasan intern dengan kode
etik, maka dilakukan pemantauan berkelanjutan atas penerapan kode etik oleh
auditor.
Disamping pemantauan berkelanjutan atas penerapan standar dan kode etik di atas,
pemantauan berkelanjutan juga dilakukan dengan menerapkan indikator-indikator
kinerja yang diperlukan dan memantau pencapaiannya secara berkala. Setiap

[Date] 6
ditemukan adanya kelemahan-kelemahan dan/atau area-area untuk peningkatan
(areas for improvement) pada proses pemantauan berkelanjutan harus segera
ditindaklanjuti dan dilaporkan secara berkala.

2. Penilaian mandiri secara berkala (Periodic self assessment)


Penilaian mandiri secara berkala dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan
kegiatan pengawasan intern, kode etik, dan standar audit.
Penilaian mandiri secara berkala dilaksanakan melalui:
a. Penilaian atas kegiatan pengawasan intern yang pemenuhannya berada pada level
Inspektorat Utama. Penilaian ini dilakukan oleh Tim Penilai yang dikoordinasikan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha dan Program. Penilaian ini mencakup SAIPI
1000,1100,1200,2000,2100,2200,3000,3100
b. Penilaian atas kegiatan pengawasan intern yang pemenuhannya berada pada level
Inspektorat dan Tim Pengawasan. Inspektur Bidang Administrasi Umum maupun
Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan membentuk tim penilai dan tim yang dinilai.
Untuk menjaga obyektivitas, auditor dilarang rangkap peran pada kedua tim tersebut.
Penilaian juga dapat dikoordinasikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Program.
Penilaian ini mencakup SAIPI 3200,3300,4000,4100.
Tata cara penilaian mandiri secara berkala akan dirinci lebih lanjut pada Lampiran I Tata
Cara Penilaian Mandiri Secara Berkala.
Hasil penilaian mandiri secara berkala dan level kesesuaian yang dicapai harus dilaporkan
kepada Inspektur Utama. Rencana aksi berikut jangka waktu penyelesaiannya juga harus
disusun dalam rangka menindaklanjuti kelemahan-kelemahan dan/atau area-area
peningkatan yang telah diidentifikasi.

H. Penilaian Ekternal
Pelaksanaan penilaian eksternal mengikuti Pedoman Telaah Sejawat yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (AAIPI)

[Date] 7

Anda mungkin juga menyukai