KTI FIX SELI OKTAV - Seli Oktaviani
KTI FIX SELI OKTAV - Seli Oktaviani
KTI FIX SELI OKTAV - Seli Oktaviani
Oleh :
SELI OKTAVIANI
16080170
2019
UJI AKTIVITAS DIURETIK DARI KOMBINASI EKSTRAK
DAUN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DAN DAUN SAWI
PUTIH (Brassica chinensis L.) TERHADAP MENCIT
PUTIH JANTAN (Mus musculus L.)
Oleh :
SELI OKTAVIANI
16080170
i
ii
NIDN. 09.011.063
iii
iv
v
HALAMAN MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kepada orang tua tercinta tugas akhir ini kupersembahkan. Tiada kata yang bisa
menggantikan segala sayang, usaha, dan semangat yang telah dicurahkan untuk
putrimu ini. Tiada kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang paling khusuk
selain doa yang terucap dari orang tua.
Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji, dan pengajar di Politeknik Harapan
Bersama yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan ilmu, terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen
jasamu akan selalu di hati.
Sahabat dan Teman tersayang, tanpa semangat dukungan dan bantuan kalian
semua tak akan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis
dan perjuangan yang bisa lewati bersama. Terimakasih untuk kenangan manis
yang telah mengukir selama ini.
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur senantiasa penulis harapkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabatnya. Atas perjuangan dan bimbingan beliaulah hari ini kita bisa
menghirup udara di alam yang penuh dengan Nur ilmu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini tidak mungkin
terselesaikan tanpa petunjuk, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak,
untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan ucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Ir.Mc. Chambali, B.Eng, EE, M.Kom, selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama.
2. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc.,Apt.,, selaku Ketua Progam Studi
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama dan selaku Dosen
Pembimbing I yang telah memerikan bantuan dan bimbingan hingga
terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Meliyana Perwitasari, M.Farm.,Apt, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan
Tugas Akhir ini.
4. Orang tua yang senantiasa memberi semangat dan mendukung baik secara
material maupun non material sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Teman-teman baik di kampus maupun di rumah, yang telah memberikan
dorongan dan semangat serta semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung yang turut membantu selesainya Tugas Akhir ini.
viii
INTISARI
ix
Abstract
Diuretics are drugs that can increase the speed of urine formation. One of
the plants empirically traditional medicine used as diuretics is caisim and Chinese
cabbage. This study aims to determine diuretic activity of a combination of caisim
and Chinese cabbage with concentration comparison (1: 2), (2: 1), (1: 1) for male
white mice.
The method used in this study was the reflux method with 95% ethanol
solvent. The diuretic activity test was carried out by measuring the urine volume
of the mice every 3 hours for 6 hours after administration of the drug. Data
analysis using a one-way ANOVA test.
The results of this study showed the average cumulative value of each
treatment, namely CMC 0.5% by 0.22%, furosemide 0.1% at 71.39%, a
combination of caisim and Chinese cabbage s 1: 2 by 14 , 60%, the combination
of caisim extract and 2: 1 chinese cabbage amounted to 19.66%, a combination of
caisim extract and 1: 1 chinese cabbage of 9.67%.
Keywords: Diuretics, Caisim and Chinese Cabbage, Reflux, Male White Mice
x
xi
DAFTAR ISI
xi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
obat tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat
juga dapat digunakan sebagai senyawa penuntun untuk penemuan obat obat
dulu, sejak peradaban manusia itu ada. Tumbuhan merupakan gudang bahan
kimia yang memiliki sejuta manfaat, termasuk berbagai obat untuk berbagai
1
2
tradisional adalah tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) dan sawi putih
vitamin E, kalsium, kalium, protein, dan karbohidrat (Edi dan Yusri, 2010).
Kandungan senyawa dari daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan
daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yang digunakan sebagai diuretik
air. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang
Pada umumnya, tekanan darah dianggap optimal adalah kurang dari 120
sementara tekanan yang dianggap hipertensi adalah lebih dari 140 mmHg
untuk sistolik dan lebih dari 90 mmHg untuk diastolik (Corwin, 2009).
Sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica
itu, sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis
1. Apakah kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan
juncea L.) dan ekstrak daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yang
memiliki aktivitas diuretik paling besar pada mencit putih jantan (Mus
musculus L.)?
1. Ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan ekstrak daun sawi putih
2. Ekstraksi daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
etanol 96%.
3. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan (Mus musculus L.)
hijau (Brassica juncea L.) dengan daun sawi putih (Brassica chinensis L.)
(Brassica juncea L.) dengan daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yang
hijau (Brassica juncea L.) dengan daun sawi putih (Brassica chinensis
hijau (Brassica juncea L.) dengan daun sawi putih (Brassica chinensis
L.) yang memiliki aktivitas diuretik paling besar terhadap mencit putih
4. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang khasiat daun sawi
hijau (Brassica juncea L.) dengan daun sawi putih (Brassica chinensis
1. Judul Uji Efek Diuretik Aktivitas Diuretik Uji aktivitas diuretik dari
Ekstrak Daun Sawi Kombinasi Ekstrak Biji kombinasi ekstrak daun
Putih (Brassica Pepaya (Carica papaya sawi hijau (Brassica
Chinensis L.) Pada L) Dan Biji Salak juncea L.) dan daun sawi
Tikus Putih Jantan (Salacca zalacca varietas putih Brassica chinensis
Galur Wistar zalacca) Pada Tikus L.) pada mencit putih
Jantan Galur Wistar jantan (Mus musculus
(Rattus norvegicus L) L.)
2. Sampel Ekstrak daun sawi Kombinasi ekstrak biji Kombinasi ekstrak daun
(subjek) putih pepaya dan biji salak sawi hijau dan daun sawi
Penelitian putih
3. Variabel a.Variabel bebas: a.Variabel bebas: a.Variabel bebas:
Penelitian konsentrasi ekstrak konsentrasi kombinasi konsentrasi kombinasi
daun sawi putih ekstrak biji pepaya dan ekstrak daun sawi hijau
b. Variabel tergantung: biji salak dan daun sawi putih
volume urin tikus b. Variabel tergantung: b. Variabel tergantung:
c.Variabel kontrol: jenis volume urin tikus volume urin mencit
kelamin dan berat c.Variabel kontrol: jenis c.Variabel kontrol: jenis
badan tikus kelamin tikus dan berat kelamin dan berat badan
badan tikus mencit
4. Metode Uji makroskopik, Pembuatan ekstrak biji Uji makroskopis,
Penelitian pembuatan ekstrak pepaya dan biji salak pembuatan ekstrak daun
secara maserasi, uji secara maserasi, skrining sawi hijau dan daun sawi
bebas etanol, fitokimia, perlakuan putih, uji bebas etanol,
identifikasi flavonoid, tikus identifikasi flavonoid,
perlakuan tikus perlakuan mencit
5. Teknik Random sampling Random sampling Random sampling
sampling
6. Analisis One Way Anova One Way Anova One Way Anova
Data
7. Hasil Hasil penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian
Penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa menunjukan nilai
perbedaan bermakna kombinasi dosis ekstrak kumulatif urin rata-rata
antara kelompok yang efektif adalah dosis kombinasi ekstrak daun
kontrol positif K5 (ekstrak biji salak sawi hijau dan daun sawi
dengan kelompok uji. 140 mg/kgBB dan biji putih 1:2 sebesar
Hasil perhitungan pepaya dosis 30 14,60%, kombinasi
koefisien korelasi mg/kgBB) dengan indeks ekstrak daun sawi hijau
menyimpulkan tidak aktivitas diuretik sebesar dan daun sawi putih 2:1
adanya hubungan 1,48; pH urin 7,52; sebesar 19,66%,
antara peningkatan indeks saluretik natrium kombinasi ekstrak daun
dosis dengan sebesar 1,62 dan indeks sawi hijau dan daun sawi
peningkatan efek saluretik kalium 1,56. putih 1:1 sebesar 9,67%
diuretik.
BAB II
1. Klasifikasi
Ordo : Capparales
Genus : Brassica
(Tika, 2012)
7
8
2. Nama daerah
2012).
3. Morfologi
siliqua (Tika,2012).
4. Kegunaan
yaitu sebagai peluruh air seni, obat batuk, obat nyeri tenggorongan
9
5. Kandungan
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
10
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
2. Nama Daerah
atau diolah menjadi asinan) ada juga yang menyebut sawi putih
3. Morfologi
namun ada yang berdaun halus dan tidak berbulu), berwarna hijau
4. Kegunaan
5. Kandungan
2.1.3 Ekstraksi
dimana zat yang aktif diinginkan larut dalam pelarut yang digunakan.
Karena tiap bahan mentah obat berisi sejumlah unsur yang dapat larut
(Ansel,1989).
Sebagai cairan penyari digunakan air, eter atau campuran etanol dan
maksimum dari zat aktif dan seminimum mungkin bagi unsur yang
2.1.4 Refluks
suhu dan waktu tertentu. Serta uap yang terbentuk diembunkan dalam
Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan
cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan
14
menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian
1987).
2.1.5 Diuretik
1. Definisi Diuretik
yang difiltrasi per hari, 1,5 liter menjadi urin untuk di ekskresikan
(Sherwood 2016).
sebagai berikut :
ml per hari
a. Diuretik osmotik
diklorofenamid.
Efeknya lebih lemah dan lambat tetapi tertahan lebih lama (6-
triamteren.
17
e. Diuretik kuat
Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak singkat (4-6
2.1.6 Furosemid
hidroksida.
proksimal dan tubulus distal, serta henle loop. Onset furosemid per
per oral 6-8 jam. Furosemid efektif pada keadaan edema di otak dan
praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, dalam
metanol, agak sukar larut dalam etanol, sukar larut dalam eter, sangat
2.1.7 Flavonoid
Na+ dan Cl- sehingga menyebabkan peningkatan Na+ dan air dalam
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Subfilum :Vertebrata
Kelas :Mamalia
Ordo :Rodentia
Famili :Muridae
Genus :Mus
(Moriwaki, 1994).
kuat, polifilik, kecil, dan jinak. Selain itu, hewan ini juga mudah
badan dan kepala. Mencit memiliki warna bulu yang berbeda yang
2006).
tengah ekor mencit, leher dipegang dengan tangan kanan dan jangan
terlalu ditekan, jari telunjuk dan ibu jari memegang kuduk dan jari
berdekatan antara lubang anus dan lubang genitalnya. Testis pada Mus
(Muliani, 2011).
2.2 Hipotesis
Ho1 : Tidak ada aktivitas diuretik pada kombinasi ekstrak daun sawi hijau
(Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brasssica chinensis L.)
Ha1 : Ada aktivitas diuretik pada kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica
juncea L.) dan daun sawi putih (Brasssica chinensis L.) terhadap
Ho2 : Tidak ada pengaruh konsentrasi pada kombinasi ekstrak daun sawi hijau
(Brassica juncea L.) dan ekstrak daun sawi putih (Brassica chinensis
L.) terhadap aktivitas diuretik pada mencit putih jantan (Mus musculus
L.).
Ha2 : Ada pengaruh konsentrasi pada kombinasi ekstrak daun sawi hijau
(Brassica juncea L.) dan ekstrak daun sawi putih (Brassica chinensis
L.) terhadap aktivitas diuretik pada mencit putih jantan (Mus musculus
L.).
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah uji efek
diuretik dari kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan
ekstrak daun sawi putih (Brassica chinensis L.) terhadap mencit putih
L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yang diambil dari pasar
antara lain :
23
24
sawi hijau (Brassica juncea L.) dan ekstrak daun sawi putih
kontrol pada penelitian ini adalah jenis kelamin mencit, berat badan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain spuit 1ml,
beaker glass 100 ml, 500ml, kompor spirtus, gelas ukur 10 ml,
50 ml, dan 100 ml, timbangan analitik, sarung tangan, kaki tiga,
2. Bahan
daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
chinensis L.) yang masih segar dan tidak terserang hama yang
3.5.3 Pembuatan Ekstrak Daun Sawi Hijau (Brassica juncea L.) dan
Refluks
berikut ini :
dan daun sawi putih yaitu flavonoid, maka perlu dilakukan uji
Menambahkan 2 ml HCl 2N
juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yaitu
hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis
L.) dengan perbandingan ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi
putih 1:2, ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih 2:1, ekstrak
daun sawi hijau dan daun sawi putih 1:1. Pengamatan dilakukan
32
2012). Adapun rute pemberian obat pada mencit dapat dilihat pada
Menyiapkan 15 ekor mencit putih jantan yang berumur 2-3 bulan dengan
berat badan 20-30 gram
Mencit dipuasakan selama 16 jam dengan memberi air hangat per oral
kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi
putih (Brassica chinensis L.) terhadap mencit putih jantan (Mus musculus
kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
(Brassica chinensis L.) pada mencit putih jantan (Mus musculus L.).Bagian
tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daunnya.Daun sawi
hijau dan daun sawi putih diperoleh dari pasar Kemantran Kecamatan Kramat
KabupatenTegal.
daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis L.)
disortasi basah dan dicuci bersih dengan air mengalir yang bertujuan untuk
Sebelum daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
(Brassica chinensis L.) di ekstrak dilakukan uji kebenaran sampel dengan uji
makroskopis. Berikut ini adalah hasil uji makroskopis daun sawi hijau (Brassica
34
35
Tabel 4.1 Hasil Uji Makroskopis Daun Sawi Hijau dan Daun Sawi Putih
Literatur
Gambar Keterangan Hasil
(Rukmana, 1994)
Hasil pengamatan uji makroskopis pada daun sawi hijau (Brassica juncea
L.) menunjukan bahwa daun sawi hijau (Brassica juncea L.) yang digunakan
dalam penelitian ini sesuai dengan karakteristik daun sawi hijau (Brassica juncea
L.), yaitu berbentuk lonjong, berwarna hijau tua dan berbau khas lemah.
Sedangkan hasil pengamatan uji makroskopis pada daun sawi putih (Brassica
chinensis L.) menunjukan bahwa daun sawi putih (Brassica chinensis L.) yang
digunakan sesuai dengan karakteristik daun sawi putih (Brassica chinensis L.),
yaitu berbentuk lonjong lebar, berwarna putih kekuningan, bau khas lemah
(Rukmana, 1994).
Fragmen-fragmen daun sawi hijau meliputi epidermis dengan palisade, sel besar,
Tabel 4.2 Hasil Uji Mikroskopis Daun Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Epidermis dengan
1.
palisade
2. Sel besar
3. Kotiledon
4. Butir aleuron
5. Tetes minyak
mikroskop, diperoleh hasil pada penelitian ini bahwa fragmen atau bagian-bagian
yang terdapat pada daun sawi hijau meliputi fragmen epidermis dengan palisade,
sel besar, kotiledon, butir aleuron, dan tetes minyak. Hal ini sesuai dengan
37
literatur, maka sampel yang digunakan terbukti kebenarannya yaitu daun sawi
hijau.
daun sawi hijau dengan cara yang sama. Fragmen-fragmen daun sawi putih
meliputi epidermis, kotiledon, butir aleuron, dan tetes minyak (Depkes RI, 1995).
Tabel 4.3 Hasil Uji Mikroskopis Daun Sawi Putih (Brassica chinensis L.)
1. Epidermis
2. Kotiledon
3. Butir aleuron
4. Tetes minyak
mikroskop, diperoleh hasil pada penelitian ini bahwa fragmen atau bagian-bagian
yang terdapat pada daun sawi putih meliputi fragmen epidermis, kotiledon, butir
38
aleuron, dan tetes minyak. Hal ini sesuai dengan literatur, maka sampel yang
Pembuatan ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih dilakukan dengan
menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu merangkai alat refluks yang akan
dimasukan ke dalam labu alas bulat kemudian ditambahkan 300 ml etanol 96%.
Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% karena sifatnya yang universal. Selain
itu, etanol 96% dapat menarik zat aktif yang terkandung dalam simplisia dengan
baik salah satunya yaitu flavonoid. Kemudian pasang kondensor dan nyalakan api
menggunakan kompor spiritus dengan suhu tidak boleh lebih dari 63-65oC dengan
tujuan agar zat aktif yang terkandung tidak rusak, terutama flavonoid. Tunggu
selama 3-4 jam. Kemudian di saring menggunakan kain flanel, lalu ekstrak di
daun sawi hijau adalah 13,29 dengan randemen 13,29% dan dari sampel daun
terlebih dahulu. Berikut ini merupakan tabel hasil uji bebas etanol:
Hasil
Perlakuan Ket Literatur
Sawi hijau Sawi Putih
Pengujian uji bebas etanol dilakukan dengan cara memasukan 1ml ekstrak
kental ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 2 tetes H2SO4 dan 2 tetes asam asetat
kemudian dipanaskan. Ekstrak dikatakan bebas etanol bila tidak ada bau ester
Hasil
Perlakuan Ket Literatur
Sawi hijau Sawi Putih
1 ml ekstrak + 1ml etanol
Hijau Kuning DepKes
70% + 2ml HCl 2N + 10 (+)
kekuningan jingga RI, 1898
tetes HCl pekat
ekstrak ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1ml etanol 70%, menambahkan 2ml
HCl 2N dan 10 tetes HCl pekat kemudian mengamati perubahan warna yang
terjadi. Berdasarkan tabel hasil identifikasi senyawa flavonoid pada sawi hijau
diperoleh warna hijau kekuningan dan pada sawi putih diperoleh warna kuning
jingga sehingga sesuai dengan literatur yaitu jika terbentuk warna kekuningan,
(DepKes RI 1898).
Uji aktivitas diuretik dari kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brasssica
juncea L.) dan daun sawi putih (Brassica chinensis L.) pada mencit putih jantan
Furosemid 0,1% sebagai kontrol positif, kelompok III diberikan kontrol uji yaitu
kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih dengan perbandingan 1:2,
kelompok IV diberikan kontrol uji kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun
sawi putih dengan perbandingan 2:1, dan kelompok V diberikan kontrol uji
kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih dengan perbandingan 1:1
diberikan secara oral. Kemudian dilakukan pengamatan jumlah urin selama 6 jam.
sawi hijau dan daun sawi putih kepada mencit putih jantan dengan pengamatan uji
selama 6 jam yaitu dengan cara memasukan mencit putih jantan ke dalam
kontrol positif, dan kontrol uji secara oral, mencit didiamkan di dalam kandang
corong. Pencatatan volume urin dilakukan tiap 3 jam sekali selama 6 jam untuk
Berikut data hasil pengamatan diuretik pada mencit putih jantan dapat
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Volume Urin Kontrol Negatif dan Kontrol
Positif
mencit A1 menghasikan urin 0,7 ml pada pengamatan 3 jam pertama dan pada
total volume urin yang dihasilkan mencit A1 sebanyak 0,8 ml. Mencit A2
menghasilkan urin sebanyak 0,7 ml pada pengamatan 3 jam pertama dan pada
total volume urin mencit yang dihasilkan oleh mencit A2 sebanyak 0,82 ml.
Mencit A3 menghasilkan urin 0,82 pada pengamatan 3 jam pertama dan pada
pengamatan 3 jam kedua menghasilkan urin 0,14 ml sehingga jumlah total volume
mencit B1, B2, dan B3 tidak menghasilkan urin pada pengamatan 3 jam pertama.
urin yaitu sebanyak 0,01 ml, sehingga pada mencit B2 diperoleh jumlah total
menghasilkan urin sama sekali baik pada 3 jam pertama maupun 3 jam kedua.
Berdasarkan hasil volume urin pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol positif (furosemid 0,1%) menghasilkan volume urin yang lebih
banyak dibanding dengan kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%) karena pada
kontrol positif (furosemid) mengandung suatu zat aktif yang dapat meningkatkan
pembentukan urin sedangkan kelompok negatif (CMC) tidak terkandung zat aktif
Onset Kontrol Uji (1:2) Kontrol Uji (2:1) Kontrol Uji (1:1)
No
(jam) C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3
0-3
1 0,1ml 0,08ml 0,1ml 0,2ml 0,13ml 0,15ml 0,15ml 0,1ml 0,06ml
jam
4-
2 0,05ml 0,1ml 0,1ml 0,1ml 0,05ml 0,08ml 0,02ml 0,03ml 0ml
6jam
Jumlah 0,15ml 0,18ml 0,2ml 0,3ml 0,18ml 0,23ml 0,17ml 0,13ml 0,06ml
Berdasarkan hasil uji pada kelompok III kombinasi ekstrak daun sawi
hijau dan daun sawi putih (1:2) mencit C1 menghasilkan urin 0,1 ml pada
menghasilkan urin 0,05 ml sehingga jumlah total volume urin yang dihasilkan
menghasilkan urin 0,1 ml sehingga jumlah total volume urin yang dihasilkan
urin 0,1 ml sehingga jumlah total volume urin yang dihasilkan oleh mencit
hijau dan daun sawi putih (2:1) mencit D1 menghasilkan urin0,2 ml pada
urin 0,1 ml sehingga jumlah total volume urin yang dihasilkan oleh mencit D1
menghasilkan urin sebanyak 0,05 ml sehingga jumlah total volume urin yang
jam kedua menghasilkan urin sebanyak 0,08 ml sehingga jumlah total volume urin
Berdasarkan hasil uji pada kelompok V kombinasi ekstrak daun sawi hijau
dan daun sawi putih (1:1) mencit E1 menghasilkan urin sebanyak 0,15 ml pada
menghasilkan urin sebanyak 0,02 ml sehingga jumlah total volume urin yang
jam kedua menghasilkan urin sebanyak 0,03 ml sehingga jumlah total volume urin
yang dihasilkan oleh mencit E2 sebanyak 0,13 ml. Mencit E3 menghasilkan urin
jam kedua menghasilkan urin 0 ml sehingga jumlah total volume urin yang
prosentase volume kumulatif urin pada kontrol positif (furosemid 0,1%) adalah
71,39%, pada kontrol negatif (CMC 0,5%) adalah 0,22%, pada kontrol uji
kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih 1:2 adalah 14,6%, pada
kontrol uji kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih 2:1 adalah
19,66%, pada kontrol uji kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih
44
1:1 adalah 9,67%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
memiliki aktivitas diuretik paling besar yaitu pada kelompok kontrol uji
kombinasi ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi putih dengan perbandingan 2:1
yaitu sebesar 19,66%. Hal tersebut disebabkan karena daun sawi hijau memiliki
kandungan kalium yang lebih banyak dibanding dengan daun sawi putih. Kadar
kalium berlebih yang masuk ke dalam tubuh akan merangsang tubuh untuk
Berdasarkan hasil dari data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata volume
urin kumulatif pada kelompok kontrol uji 1:2, 2:1, dan 1:1 mengalami kenaikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (CMC 0,5%), hal ini menunjukan
bahwa kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi
putih (Brassica chinensis L.) dapat meningkatkan volume urin yang disebabkan
karena adanya zat aktif yang berperan dalam meningkatkan volume urin (Merry A
dkk, 2012).
aktifitas diuretik dari kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassia juncea L) dan
daun sawi putih (Brassica chinensis L.) pada mencit putih jantan (Mus
Anova satu arah yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
45
Descriptives
volume_urin
kelompok pemberian yang telah dilakukan. Pada kelompok mencit kontrol uji
kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
mencit kontrol negatif (CMC 0,5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho1
ditolak dan Ha1 diterima. Artinya, ada aktivitas diuretik pada kombinasi ekstrak
daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih (Brasssica chinensis L.)
Tabel 4.9 Hasil Analisis One Way Anova Pengamatan Volume Urin
ANOVA
volume_urin
kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi putih
(Brasssica chinensis L.) terhadap mencit putih jantan (Mus musculus L.)diatas
memiliki nilai F hitung 112, 774 dan F tabel 3,478. Karena F hitung lebih besar
dari F tabel (112,774 > 3,478) dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, artinya ada pengaruh
konsentrasi pada kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan
ekstrak daun sawi putih (Brassica chinensis L.) terhadap aktivitas diuretik pada
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan :
1. Kombinasi ekstrak daun daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun
kombinasi ekstrak daun sawi hijau (Brassica juncea L.) dan daun sawi
5.2 Saran
yang bereda.
berbeda.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
49
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Cet. I. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Imron dan Munif. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta:
Penerbit Sapto Agung.
Indriyati. 2004. Efek Diuretik Ekstrak Daun Senggugu (Clerodendrum serratum
L.) Terhadap Volume Urin Tikus Putih (Ratus norvegicus). Skripsi. FMIPA
UNY Yogyakarta.
Koireowa, Y. A., dkk. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Daun
Beluntas (Pluchea indica L.). Jurnal. Manado: Program Studi Farmasi
FMIPA UNSTRAT.
Kusnadi, dan Egie T. D. 2017. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada
Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolentis L.) Dengan Mrtode Refluks.
Pancasakti Science Education Journal. Tegal: Program Studi Farmasi
Politeknik Harapan Bersama.
Permadi, A. 2006. Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rahayu, L. 2006. Penanganan Hewan Percobaan Laboratorium Farmakologi.
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
Sherwood, L. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. VIII. Jakarta: Penerbit
Buku Kodekteran EGC.
50
Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kodekteran EGC.
Tanu. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI.
Tjay, dan Rahardja. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek
Sampingnya. V. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Tobo, F. 2001.Buku Pegangan Laboratotium Fitokimia. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Triwijayanti, S. 2010. Uji Efek Diuretik Ekstrak Daun Sawi Putih (Brassica
Chinensis L.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Skripsi. Surabaya:
Unika Widya Mandala.
Yuda, A. H., dkk. Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Shoncus
Arvensis L.) dan Daun Alpukat (Persea Americana Mill.) Pada Mencit (Mus
musculus L.). Jurnal.Bogor: Universitas Pakuan.
Yuniarti, T. 2008. Tanaman Obat Tradisional. Jakarta: Medpress.
51
LAMPIRAN
52
b. Sawi Putih
a) Perhitungan sampel
Berat beaker glass kosong : 266,67 gram (a)
Berat beaker glass + isi : 366, 71 gram (b)
Berat beaker glass + sisa : 266,68 gram (c)
Berat sampel =b–c
= 366,71 gram – 266,68 gram
= 100,03 gram (x)
b) Perhitungan ekstrak
ml, maka :
manusia)
3. Perhitungan pemberian kontrol uji (ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi
putih 1:2)
a. Mencit C1 = 25,36g / 20g × 0,5ml = 0,66 ml
Sh = 1 / 3 × 0,66ml = 0,22 ml
Sp = 2 / 3 × 0,66ml = 0,44 ml
b. Mencit C2 = 25,81g / 20g × 0,5ml = 0,65 ml
Sh = 1 / 3 × 0,65ml = 0,22 ml
Sp = 2 / 3 × 0,65ml = 0,43 ml
c. Mencit C3 = 21,98g / 20g × 0,5ml = 0,54 ml
Sh = 1 / 3 × 0,54ml = 0,18 ml
Sp = 2 / 3 × 0,54ml = 0,36 ml
59
4. Perhitungan pemberian kontrol uji (ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi
putih 2:1)
a. Mencit D1 = 25,51g / 20g × 0,5ml = 0,64 ml
Sh = 2 / 3 × 0,64ml = 0,47 ml
Sp = 1 / 3 × 0,64ml = 0,21 ml
b. Mencit D2 = 20,36g / 20g × 0,5ml = 0,51 ml
Sh = 2 / 3 × 0,51ml = 0,34 ml
Sp = 1 / 3 × 0,51ml = 0,17
c. Mencit D3 = 26,34g / 20g × 0,5ml = 0,65 ml
Sh = 2 / 3 × 0,65ml = 0,43 ml
Sp = 1 / 3 × 0,65ml = 0,22 ml
5. Perhitungan pemberian kontrol uji (ekstrak daun sawi hijau dan daun sawi
putih 1:1)
1. Mencit E1 = 26,63g / 20g × 0,5ml = 0,66 ml
Sh = 1 / 2 × 0,66ml = 0,33 ml
Sp = 1 / 2 × 0,66ml = 0,33 ml
2. Mencit E2 = 23,32g / 20g × 0,5ml = 0,58 ml
Sh = 1 / 2 × 0,58ml = 0,29 ml
Sp = 1 / 2 × 0,58ml = 0,29 ml
3. Mencit E3 = 23,86g / 20g × 0,5ml = 0,59 ml
Sh = 1 / 2 × 0,59ml = 0,29 ml
Sp = 1 / 2 × 0,59ml = 0,29 ml
60
Onset Kontrol Uji (1:2) Kontrol Uji (2:1) Kontrol Uji (1:1)
No
(jam) C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3
0-3
1 0,1ml 0,08ml 0,1ml 0,2ml 0,13ml 0,15ml 0,15ml 0,1ml 0,06ml
jam
4-8
2 0,05ml 0,1ml 0,1ml 0,1ml 0,05ml 0,08ml 0,02ml 0,03ml 0ml
jam
Jumlah 0,15ml 0,18ml 0,2ml 0,3ml 0,18ml 0,23ml 0,17ml 0,13ml 0,06ml
% vol. Kumulatif urin = vol. Urin total / vol. Air hangat × 100%
1. Kontrol positif
A1 = 0,8ml / 1,26ml × 100% = 63,49%
A2 = 0,82ml / 1,16ml × 100% = 70,68%
A3 = 0,96ml / 1,2ml × 100% = 80%
Rata-rata % vol. Kumulatif urin = 63,49% + 70,68% + 80% / 3 =
71,39%
2. Kontrol negatif
B1 = 0,01ml / 1,46ml × 100% = 0,68%
B2 = 0ml / 1,26ml × 100% = 0%
B3 = 0ml / 1,16ml × 100% = 0%
Rata-rata % vol. Kumulatif urin = 0,68% + 0% + 0% / 3 = 0,22%
Gambar Keterangan
Penimbangan bahan
Proses ekstraksi
penyaringan hasil
ekstraksi
penguapan pelarut
ekstrak kental
Uji identifikasi
flavonoid sawi hijau
Sebelum sesudah
65
Uji identifikasi
flavonoid sawi putih
Sebelum sesudah
Suspensi furosemid
0,1% dan larutan CMC
0,5%
Penimbangan mencit
66
Perlakuan mencit
Pengukuran volume
urin mencit
67
CURRICULUM VITAE