Kak JB Pembangunan Jembatan Bian 2023
Kak JB Pembangunan Jembatan Bian 2023
Kak JB Pembangunan Jembatan Bian 2023
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Jembatan Bian yang akan dibangun terletak di Ruas Jalan Merauke – Kaliki – Nakias – Bade
(Merauke – Mappi) merupakan ruas penghubung antara Kabupaten Merauke dengan Kabupaten
Mappi. Proyek ini dicanangkan berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua
Barat, dan Peraturan Presiden nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2020-2024 dimana Jembatan Bian masuk dalam rencana penanganan
oleh kementerian PUPR.
Jembatan Bian terletak di sungai/kali bian dengan bentang basah ± 400 meter dan Rencana
Panjang bentang Jembatan Bian adalah 500 meter terdiri dari 8 pilar.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pembangunan Jembatan Bian (MYC) ini adalah :
a. untuk melaksanakan pembangunan jembatan melintasi Kali Bian;
b. untuk meningkatkan konektivitas antara Kabupaten Merauke dengan Kabupaten Mappi;
c. untuk menunjang kelancaran aktifitas masyarakat menuju tempat kerja, tempat ibadah,
belajar di sekolahan dan fasilitas umum lainnya;
d. untuk memperlancar kegiatan ekonomi antara Kabupaten Merauke dengan Kabupaten
Mappi.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah pembangunan jembatan sehingga bermanfaat untuk masyarakat
(publik) dan memperlancar pertumbuhan ekonomi, transportasi serta menyediakan jalur logistik
yang handal sehingga kebutuhan sehari-hari dapat diakses dengan mudah.
4. Lokasi Pekerjaan
Kegiatan Pembangunan Jembatan Bian dilaksanakan di Kab Merauke berjarak 125 km dari kota
Merauke menuju ke arah Kabupaten Mappi (perbatasan Distrik Kaptel dan Distrik Animha).
5. Kondisi Eksisting
Lokasi Pembangunan Jembatan Bian (MYC) berada di kampung Tamulik yang memiliki jenis
tanah lembek atau lanau dan berada di daerah rawa.
Pada saat ini telah terdapat kelompok pancang yang telah terpancang pada tahun 2010 yaitu Pier
P2 dan P4 yang harus dilakukan pengujian Uji Statik dan Uji Dinamik untuk mengetahui
kekuatan kapasitas tiang.
Terdapat pipa pancang eksisting diameter 80 cm dan 60 cm yang belum terpancang di lokasi
pekerjaan. Seluruh pipa pancang harus dilakukan pengecekan quality control untuk mengetahui
kelayakannya dan kemudian dilakukan sandblasting dan pengecetan anti korosi terlebih dahulu
sebelum di gunakan pada pembangunan Jembatan Bian (MYC).
Dari sisi penyelidikan tanah, di beberapa lokasi titik pier masih belum di lakukan pengeboran
untuk pengujian tanah yaitu pada pier P4 sampai P8, yang mana harus dilakukan pengeboran
pada saat pelaksanaan.
Kondisi sungai Kali bian dengan lebar penampang basah ± 400 meter memiliki pasang surut
yang dikategorikan tinggi yaitu 3-5 meter dan kecepatan arus yaitu 2,2 m/s – 3,5 m/s jadi
membutuhkan perhatian khusus untuk metode pemancangan dan pengecoran pilar yang berada
diatas sungai.
6. Sumber Pendanaan
APBN Rupiah Murni (RM) TA. 2023-2024 dengan nilai total Rp 164.468.327.000,- yang terbagi
menjadi 2 tahun pelaksanaan sebagai berikut :
Tahun Panjang Alokasi Biaya Penanganan
RO Komponen
Anggaran Penanganan (m) (Rp)
TA 2023 365 M 120.000.000.000, -
2409.CBF.001 339 44.468.327.000, -
TA 2024 135 M
Jumlah Biaya Keluaran Paket 500 M 164.468.327.000, -
DATA PENUNJANG
8. Data Dasar
a. Nota Dinas Direktur Pembangunan Jalan Nomor 76.1/ND/Bg/2022 perihal Rencana
Penanganan Ruas Jalan Merauke – Kaliki – Nakias – Bade;
b. SE Direktur Jenderal Bina Marga 2020 Nomor 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum
Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2).
c. Surat Direktur Jenderal Bina Marga Nomor PR.02.01-Db/1419 tanggal 28 Oktober 2022
perihal Persetujuan Reviu Perkiraan Biaya (RPB) Paket Pembangunan Jembatan Bian (MYC)
9. Standar Teknis
- Standar teknis menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2)
- Panduan Praktis Perencanaan Teknis Jembatan (No 02/M/BM/2021) dan SOP yang
menunjang palaksanaan
10. Studi – Studi Terdahulu
Studi-studi terdahulu yang pernah dilakukan untuk dipelajari antara lain :
a. AMDAL;
b. Data Perencanaan;
c. Data kondisi dan pengujian lapangan.
11. Referensi Hukum
a. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
b. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
c. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk
Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
e. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
j. Surat Edaran Menteri PUPR No 07/SE/M/2015 Pedoman Persyaratan Umum
Perencanaan Jembatan;
k. Surat Edaran Menteri PUPR NO 10/SE/M/2022 Panduan Operasional Keselamatan
Keteknikan Kontruksi.
l. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03.IN/M/2013 tentang penyusunan dan
Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) di Kementerian Pekerjaan Umum
m. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 208/PMK.02/2019 tentang Petunjuk
Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.
n. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas 16 Tahun 2018 tentang
pengadaan barang/jasa pemerintah beserta perubahannya.
o. Perka LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
p. Surat Edaran Menteri PUPR NO 10/SE/M/2022 Panduan Operasional Keselamatan
Keteknikan Kontruksi.
RUANG LINGKUP
12. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan pada Pembangunan Jembatan Bian (MYC) TA. 2023-2024 adalah :
Kom Biaya Keluaran
RO Uraian Panjang
ponen ( Rp )
2409.CBF.001 339 Pembangunan Jembatan 500 m 164.468.327.000,-
Pembangunan Pembangunan Jembatan Bian
Jembatan (MYC)
- Jembatan Bian : 500 m 164.468.327.000,-
Jumlah Biaya Keluaran Paket 500 m 164.468.327.000,-
13. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari Pembangunan Jembatan Bian (MYC) adalah pembangunan
jembatan untuk meningkatkan konektivitas antara Kabupaten Merauke dengan Kabupaten
Mappi. Metode pelaksanaan untuk mencapai keluaran adalah:
1. Divisi 1 Umum
- Pelaksanaan Mobilisasi harus sesuai dengan masa waktu yang telah di persyaratkan
pada spesifikasi Bina Marga Seksi 1.2
- Pada pekerjaan ini terdapat tambahan pengujian tanah yaitu pengeboran, termasuk
SPT pada titik pancang yang berada di sungai.
- Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi wajib diperhatikan dan
dilaksankan selama masa konstruksi.
2. Divisi 3 Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
- Pada pekerjaan oprit jembatan menggunakan pondasi cerucuk yang di
kombinasikan dengan Geoteksil Non Woven dan Geogerid 150 kN/m.
- Timbunan yang di gunakan adalah timbunan pilihan dari sumber galian, timbunan
biasa dari sumber galian, dan penimbunan kembali berbutir (Granular Backfill).
- Syarat dan ketentuan sesuai dengan spesifikasi Bina Marga Seksi 3.1, 3.2, 3.3, 3.5
dan Skh. 3.1.11(1).
3. Divisi 5 Pekerasan Berbutir
- Pada pekerjaan oprit Jembatan menggunakan Lapis Pondasi Angregat Kelas A dan
Lapis Pondasi Agregat Kelas B, dimana material di impor dari luar daerah
Kabupaten Merauke sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
- Syarat dan ketentuan sesuai dengan spesifikasi Bina Marga Seksi 5.1
4. Divisi 6 Perkerasan Aspal
- Pekerjaan aspal di kerjakan pada oprit Jembatan
- Pekerjaan Perkerasan aspal menggunakan Lataston Lapis Aus (HRS-WC).
- Syarat dan ketentuan sesuai dengan spesifikasi Bina Marga Seksi 6.1 dan 6.3
5. Divisi 7 Struktur
a. Pemancangan
- Pemancangan dilakukan dengan dua kondisi yaitu didarat dan diatas air.
- Pekerjaan pemancangan menggunakan Pile Drive Hammer yang dilakukan di 3
titik yang bersamaan antara lain arah Merauke yaitu A1, P2, P3, dan untuk daerah
yang berair air yaitu P3 sampai P7 dan arah mappi yaitu A2, P8.
- Untuk Pemancangan diatas air menggunakan Landing Craft Tank (LCT) yang
mengangkut Pile Drive Hammer dan Crane On Track.
- Untuk pipa pancang yang memenuhi quality control kemudian dilakukan
sandblasting dan pengecetan anti karat.
- Untuk pemancangan pada Abutmen dan Pier Menggunakan pipa Pancang
diameter 80 cm dan untuk Fender menggunakan pipa pancang menggunakan 60
cm
b. Pembesian
- Untuk pembesian menggunakan BJTP 280 dan BJTS 420B dan pelaksanaan
sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga seksi 7.3
c. Pengecoran
- Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan dua kondisi yaitu didarat dan diatas air.
- Untuk pengecoran yang dilakukan didarat menggunakan Mini Mobile Baching
Plan Truck dan Concrete Pump
- Untuk pengecoran yang dilakukan di atas air menggunakan Mini Mobile Baching
Plan Truck, Landing Craft Tank (LCT) dan Concrete Pump
- Mutu beton yang diisayartkan untuk pengecoran Abutmen dan Pier adalah Beton
fc’30 MPa
d. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Standar
- Untuk pemasangan Rangaka Baja Standar dilaksanakan pada dua kondisi yaitu
di darat dan di atas air
- Persyaratan dan peraturan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan spesifikasi
Bina Marga seksi 7.4
Penyediaan Rangka Baja tidak masuk dalam kontrak ini (pengadaan dilakukan
oleh Kementerian PUPR).
No Data Teknis Desain
1 Jenis Jembatan Rangka Baja Standar kelas B
2 Panjang penanganan a. Panjang jembatan penanganan total 500 m
terdiri dari
- Rangka Baja B50 x 4 Unit
- Rangka Baja B60 x 5 Unit
3 Lebar 7 Meter
4 Jenis Pondasi Pondasi tiang pancang baja
Masa Pelaksanaan
Pembangunan Jembatan