Makalah - Sumber Daya Manusia
Makalah - Sumber Daya Manusia
Makalah - Sumber Daya Manusia
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, yang telah memberi kemudahan bagi kami dalam menyusun makalah ini dan
memberikan kelancaran serta waktu yang tepat agar kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sumber Daya Manusia di Universitas Mahasaraswati.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan supaya membuat makalah
ini menjadi lebih baik dengan tutur kata dan penjelasan yang terperinci sehingga bermanfaat bagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia adalah penggerak jalannya sebuah organisasi. Begitu juga
dalam sebuah bisnis ataupun Perusahaan, maju mundurnya sebuah Perusahaan ditentukan
oleh besaran sumber daya manusianya. Sehingga sumber daya manusia atau karyawan
dalam perusaahan menjadi perhatian penting dalam usaha mencapai tujuan Perusahaan.
Dimana fungsi penting dari manajemen sumber daya manusia, salah satu fungsi
yang tepat mengacu pada kapasitas karyawan untuk memenuhi standar tingkat kinerja
( Elena P, 2000). Apabila karyawan dikembangkan, maka kinerja mereka akan lebih
produktif (Chamather, 2006). Karyawan adalah sumber daya penting yang mahal. Dalam
karyawan dipengaruhi oleh beberapa factor baik yang berhubungan secara langsung
dengan lingkungan Perusahaan atau organisasi. Kinerja adalah hasil atau tingkataj
sasaran ataupun kriteria yang ditentukan terlebih dahulub dan telah disepakati bersama.
antara input atau output rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya. Karyawan
1
bekerja secara maksimal dan menghasilkan pelayanan terbaik sehingga tujuan utama
yang tinggi sangatlah penting. Hal ini berhubungan dengan hasil produksi yang
dihasilkan. Jadi terdapat hubungan saling timbal balik. Intraksi individu dengan individu,
individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Interaksi antar kelompok –
kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai kesatuan dan kebiasaannya
hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara
Pengembangan karyawan adalah salah satu fungsi yang paling penting dari
organisasi, organisasi akan lebih berkembang dan kinerja karyawan akan meningkat
(Elena P, 2006).
Penarikan karyawan baru bagi suatu organisasi merupakan tantangan bagi semua
departemen personalia. Kadang – kadang kebutuhan karyawan baru diketahui secara jelas
sebelumnya karena rencana – rencana sumber daya manusia disusun dengan baik.
Menurut Hani Handoko, penarikan adalah proses pencarian dan pemikatan para
calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai kareyawan. Proses ini
dimulai Ketika para pelamar dicari dan berakhri bila lamaran – lamaran mereka
2
diserahkan. Hasilnya adalah sekumpulan pencari kerja dari mana para karyawan baru
personalia, meskipun kadang digunakan para spesialis proses penarikan yang disebut
recruiters.
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka
3
BAB II
PEMBAHASAN
Penarikan sumber daya manusia adalah usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja atau
karyawan supaya mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Sementara, proses penarikan tenaga kerja yang baik setidaknya harus seperti berikut:
Penarikan sumber daya manusia berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah
harus diuraikan secara terperinci dan jelas agar para pelamar pekerjaan mengetahui
4
(2) Penentuan sumber-sumber penarikan
Kemudian, setelah diketahui spesifikasi pekerjaan sumber daya manusia atau pekerja yang
diperlukan, juga menen- tukan sumber pengambilan calon pekerja. Sumber pengambilan calon
Sumber internal ini adalah pekerja yang akan menaruh kekosongan jawatan yang diambil
di lembaga. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memutasi atau mengalihkan
pekerja yang melengkapi persyaratan pekerjaan. Pengalihan karyawan ini dapat bersifat
memanfaatkan
5
(2) promosi atau mutasi yang dipaksakan mungkin terjadi.
b) Sumber eksternal
karyawan yang berasal dari luar perusahaan. Karyawan yang akan mengisi jabatan yang
(1) pemohon tidak diketahui (asing) sehingga sukar untuk memperoleh informasi yang
6
Penarikan dari sumber eksternal dapat dilakukan melalui:
(2) iklan atau advertising jika anda memerlukan sejumlah besar pekerja.
(6) penyewaan.
Oleh karena itu, dapat dilihat ada dua metode dalam rekrutmen sumber daya manusia,
yaitu, metode tertutup yang penarikan hanya diinformasikan kepada para karyawan atau
orang-orang tertentu saja dan metode terbuka yang penarikannya diinformasikan secara
luas dengan memasang iklan pada misalnya media cetak maupun elektronik dengan
pekerjaan, kondisi tenaga kerja, solidaritas perusahaan, dan juga lingkungan eksternal.
1.2.1 Seleksi
7
Kegiatan yang menentukan terjadinya pemilihan serta penentuan pelamar di mana
bisa diterima dan ditolak oleh perusahaan sebagai karyawan disebut dengan seleksi.
(2) rancangan sumber daya manusia masa depan, dalam bentuk program tenaga kerja
oleh internal maupun eksternal perusahaan merupakan dasar dari proses seleksi. Hal
ini dilakukan agar pelaksanaan dan hasil seleksi dapat dipertanggungjawabkan, baik
Seleksi karyawan atau tenaga kerja sebagai sumber daya manusia dalam sebuah
Dalam prinsip spesifikasi jabatan atau pekerjaan yang digunakan adalah “the right
man on the right place and the right man behind the right igun”. Sehingga, tumpuan
utama dalam seleksi seharusnya adalah kepada apa yang akan dikerjakan, lalu
kemudian baru menentukan siapa yang akan mengambil alih jawatan dan
8
dalam bentuk apa pun harus diisi dengan pemilihan berdasarkan spesifikasi
pekerjaan.
(3) Ekonomis
Dalam proses seleksi, ekonomi adalah asas pelaksanaanya sehingga biaya, waktu,
dan pemikiran dapat digunakan dengan efektif sehingga hasil pemilihan dapat
dengan pengeluaran serendah mungkin untuk mendapatkan pekerja yang terbaik dan
sesuai
dengan kebutuhan.
Etika sosial dapat dilihat sebagai memperhatikan norma- norma hukum, agama,
kebudayaan, dan adat-istiadat masyarakat serta hukum yang berlaku di negara yang
bersangkutan.
Tujuan pemilihan pekerja baru adalah untuk mendapatkan pekerja yang berpotensi,
berkelayakan, jujur, berdisiplin dan cakap dengan penempatan yang tepat, terlatih
dan bersemangat di tempat kerja, yang mampu bekerja dengan baik, dinamik, kreatif,
(4) Wawancara.
9
Untuk tes penerimaan biasanya berupa physical test atau tes fisik, academic test atau
(1) kesulitan untuk mendapatkan standar ukur yang dinilai tepat yang akan
kualifikasi.
serta jujur.
(3) kesulitan agar pelamar bisa menjawab pertanyaan wawancara dengan jujur.
ahli. Menurut Hariandja (2007), ini adalah suatu proses kembali menugaskan para
pegawai atau karyawan pada tugas atau posisi jabatan yang baru atau posisi
seseorang ke kedudukan kerja yang sesuai, dan seberapa baik pekerja merasa
sesuai dengan kinerja yang akan menjelaskan bilangan dan kualitas kerja.
ditempatkan sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan
tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang telah mengadopsi pemilihan yang
10
akan dilakukan sesuai dengan ruang lingkup yang ditentukan dan juga dapat
ke posisi kerja yang sesuai. Yang paling penting penempatan sumber manusia
calon karyawan dengan tujuan agar karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam
1. Kemampuan.
2. Kecakapan.
3. Keahlian.
11
2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penempatan SDM
Beberapa faktor diketahui bisa memberikan pengaruh pada penempatan SDM. Menurut
dalam penempatan kerja para tenaga kerja atau karyawan adalah sebagai berikut:
Faktor prestasi akademik yang sudah dicapai oleh karyawan selama mengikuti jenjang
serta tanggungjawab.
2) Pengalaman
Pengalaman pada karyawan sejenis yang sudah dialami sebelumnya perlu mendapatkan
keterampilan kerja yang relatif tinggi. Sebaliknya, pengalaman kerja yang sedikit
Dalam penempatan karyawan, faktor fisik dan faktor kesehatan mental perlu dilihat.
Ujian kesehatan terutamanya dibuat untuk menguji keadaan fisik, tetapi gambaran
keseluruhan keadaan fisik pekerja dijadikan pertimbangan mengenai pada tempat mana
yang tepat dan pantas untuk karyawan tersebut diberikan tugas dan pekerjaan yang cocok
12
(4) Sikap
Salah satu faktor yang paling utama dari kepribadian seseorang adalah sikap. Di dalam
penempatan karyawan, faktor sikap menjadi pertimbangan bagi manajer sumber daya
manusia karena berpengaruh secara langsung baik bagi individu maupun perusahaan,
Bagian penting dari karyawan lainnya adalah faktor status perkawinan. Dengan
kota. Sebaliknya karyawan yang sudah menikah ditempatkan pada perusahaan di dalam
(6) Usia
dihasilkan oleh karyawan. Biasanya karyawan yang usianya sudah tua mempunyai
tingkat produktivitas lebih rendah jika dibandingkan dengan karyawan yang usianya lebih
muda.
13
Menurut Ingham (1970), orientasi adalah tingkah laku dan juga sikap karyawan yang
Dalam melakukan orientasi sumber daya manusia tentu saja terdapat beberapa tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
bagi karyawan barunya yang mana harus diketahui dengan baik oleh manajemen SDM
di antaranya:
(2) Informasi dasar harus secara pasti diberikan pada para karyawan baru yang bisa
bidangnya;
atau organisasi dengan lebih luas agar para karyawan baru bisa memahami visi, misi,
(4) Mengupayakan untuk membuat para karyawan baru merasa nyaman dalam
secara umum dilakukan dengan tujuan memberikan bantuan kepada para tenaga kerja
sehingga di kemudian hari bisa bekerja dengan baik dan mampu mencapai
14
Orientasi yang menjadi proses di mana individu belajar memahami kondisi lingkungan
Orientasi waktu ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memahami masa
bekerja, termasuk di dalamnya waktu, hari, musim, bulan dan tahun, masa yang akan
Ini adalah sebuah orientasi mengenai kemampuan seseorang dalam memahami batas-
batas tempat atau ruang yang ditempati dan kaitannya dengan lokasi-lokasi atau
tempat-tempat lain.
1. Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja
besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan
memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja
15
besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai,
budaya perusahaan dan struktur organisasi, maka membuat pegawai baru lebih mengenal
perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk
3. Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan
baik yang terkait dengan sumber daya manusia seperti reward, career, training, hubungan
kepegawaian, penilaian pegawai, sampai pemberhentian. Selain itu, terkait dengan unit
kerja tempat dia bekerja, demikian juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan.
Dengan demikian akan memper- jelas hal-hal yang perlu ditaati dan dijalankan dalam
4. Jalur Komunikasi
maupun pertanyaan. Untuk itu perlu dibuka ruang komunikasi, baik melalui komunikasi
rutin melalui tatap muka seperti pertemuan rutin, dan aktivitas lain. Jalur komunikasi bisa
5. Proses Monitoring
16
Pada awal bekerja, pegawai baru sudah disosialisasikan target kerja yang harus dicapai.
Perlu adanya monitor rutin terhadap hasil kerjanya, sehingga membantu pegawai tersebut
lebih meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal
yang perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Demikian juga jika ternyata
pegawai tersebut berhasil mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi target
kerjanya.
Dengan adanya orientasi pegawai baru tersebut diharapkan dapat membantu pegawai
dapat bekerja dengan baik, yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya, yang pada
(1) Orientasi perusahan yang berarti memahami visi, misi, nilai pusat lembaga dan aturan
yang digunakan;
(2) Pelanggan dan pesaing, yang memberi harapan untuk mempromosikan pengguna dan
pelanggan perusahaan.
(3) Pekerjaan dalam bentuk pembagian tugas yang jelas tugas yang harus dikerjakan.
(4) Kemudahan di semua bidang yang dapat mendukung dan mempermudah dalam
perusahaan.
17
daya manusia, seperti ;
Orientasi haruslah berawal dengan jenis informasi yang relevan dan segera untuk
dilanjutkan dengan kebijakan- kebijakan yang lebih umum tentang organisasi. Orientasi
haruslah berlangsung dalam kecepatan yang membuat karyawan baru tetap merasa
kepada karyawan baru tentang seperti apa rekan kerjanya, berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai standar kerja yang efektif, dan mendorong mereka mencari
Penekanan pada kertas kerja. Karyawan baru biasanya hanya diberikan sambutan sepintas
lalu mengisis formulir yang dibutuhkan oleh HRD kemudian diserahkan langsung kepada
penyelia, hal ini dapat mengakibatkan mereka merasa tidak sebagai bagian dari
perusahaan.
18
Apalagi, suatu orientasi yang cepat dan sebentar dan pegawai baru langsung ditempatkan
pada pekerjaan. Ini dapat menyebabkan stres. Tugas karyawan baru tidak signifikan yaitu
pekerjaan yang sangat mendasar dan sangat mudah, hal ini dapat mengakibatkan pegawai
baru merasa bukan bagian yang penting dalam organisasi. Proses orientasi yang terlalu
banyak dan penyampaian yang terlalu cepat dapat mengakibatkan karyawan baru stress.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Penarikan SDM harus menjadi prioritas untuk menghindari masalah rekrutmen di masa depan.
Seleksi yang baik dan penempatan yang sesuai merupakan kunci untuk memastikan bahwa
karyawan memiliki keterampilan, pengalaman, dan kecocokan yang diperlukan untuk sukses
dalam peran mereka. Proses seleksi dan penempatan harus teliti dan berfokus pada aspek-aspek
ini untuk mendukung produktivitas dan pertumbuhan organisasi. Orientasi yang efektif dapat
meningkatkan retensi karyawan dan memastikan bahwa mereka siap untuk sukses dalam
lingkungan baru. Penarikan, seleksi dan orientasi adalah tahapan krusial dalam manajemen
SDM. Keseluruhan proses ini memainkan peran penting dalam membentuk tim yang produktif
dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan.
1.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20