Tugas 1 Sefar Geomorfologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

MATA KULIAH GEOMORFOLOGI

TUGAS INDIVIDU 1

OLEH :

SEFAR PAROTOK
F 121 22 044

PALU

2023
SOAL :

1. Apa yang menyebabkan terjadinya Rejuvination

2. Bagaimana hubungan siklus erosi dengan siklus batuan

JAWABAN :

1) Dalam konteks geologi, "rejuvenation" merujuk pada proses pemulihan


atau peremajaan dari suatu wilayah atau lapisan tanah yang telah
mengalami erosi, pelapukan, atau perubahan lainnya. Ada beberapa
penyebab terjadinya rejuvenation yaitu:
a) Tektonika Lempeng : Gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan
terangkatnya lapisan tanah yang lebih dalam ke permukaan. Proses ini
dapat memperkenankan lapisan tanah yang lebih baru dan lebih keras
untuk menggantikan lapisan yang telah tererosi atau lapuk.
b) Perubahan Iklim : Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola hujan
dan erosi di suatu wilayah. Peningkatan hujan atau perubahan dalam
pola curah hujan bisa mempercepat erosi, tetapi juga dapat membawa
sedimen baru ke wilayah yang telah tererosi.
c) Aktivitas Sungai : Aktivitas sungai dan aliran air dapat merusak
lapisan tanah di sekitarnya melalui erosi. Namun, dalam beberapa
kasus, sedimentasi yang dibawa oleh sungai dapat mengisi kembali
dan memperbarui daerah yang tererosi.
d) Gempa Bumi dan Vulkanisme : Gempa bumi dan letusan gunung
berapi dapat menciptakan perubahan topografi yang signifikan,
termasuk terangkatnya lapisan tanah yang lebih dalam ke permukaan
dan pengendapan materi baru dari letusan gunung berapi.
e) Glasiologi : Proses pergerakan gletser dan pembentukan glaciation
bisa merusak lapisan tanah di daerah yang terkena dampak. Ketika
gletser mencair atau bergerak, mereka dapat mengubah bentuk
topografi dan mengganti lapisan tanah.
f) Aktivitas Manusia : Aktivitas manusia seperti pertanian,
pertambangan, dan konstruksi dapat menyebabkan perubahan
signifikan dalam lanskap dan tanah. Terkadang, aktivitas ini dapat
menciptakan pengendapan sedimen baru atau penggantian lapisan
tanah yang telah tererosi.Rejuvenation dalam konteks geologi
seringkali merupakan hasil dari interaksi kompleks berbagai proses
alam dan aktivitas manusia. Ini bisa berarti pengembalian lapisan
tanah baru ke wilayah yang terpengaruh atau perubahan dalam
topografi dan geologi regional.

2) Sebelum kita masuk dalam hubungan dari kedua siklus tersebut, kita harus
tahu dulu bagaimana siklus dari erosi dan batuan :

a) Siklus erosi dapat diuraikan dalam beberapa tahapan yang berulang-


ulang:
 Pengikisan (Weathering) : Tahap pertama dalam siklus erosi adalah
pengikisan. Ini adalah proses fisik, kimia, atau biologis yang
merusak batuan dan material padat lainnya menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil.
 Transportasi: Setelah material tererosi, mereka akan diangkut dari
tempat asalnya. Transportasi material dapat terjadi melalui berbagai
agen, termasuk air sungai, aliran lumpur, angin, gletser, dan
gravitasi. Air sungai adalah agen erosi utama, karena dapat
mengangkut material jauh dari wilayah asalnya.
 Deposisi: Ketika kecepatan aliran air atau angin berkurang,
material yang terangkut akan mengendap dan terakumulasi di suatu
tempat. Proses ini disebut sedimentasi atau deposisi. Materi yang
mengendap ini dapat membentuk deposit seperti sungai, danau,
delta, atau bahkan lapisan batuan sedimen baru.
Siklus Lanjutan, Material yang terdeposisi kemudian dapat mengalami
siklus erosi berulang.
b) Siklus batuan
 Pembekuan magma : Siklus batuan dimulai dari magma yaitu batuan
cair dari bawah permukaan bumi. Berjalannya waktu dan adanya
tekanan yang meningkat membuat magma membeku dan terjadi proses
kristalisasi dan menjadi batuan beku.
 Pelapukan batuan beku : batuan beku muncul di permukaan bumi lalu
mengalami pelapukan. Proses batuan beku hancur dan terurai ini
berlangsung secara perlahan. Faktor yang mempengaruhi penguraian
batuan beku adalah cuaca, hidrosfer, dan biosfer dan menjadi batuan
sedimen
 Sedimentasi : Proses ini terjadi di sekitar sungai, cekungan gurun yang
tertransportasi melalui media air angin ataupun juga es dan bertumpuk
pada suatu cekungan kemudian tertumpuk dan memadat
 Metamorf : Batuan sedimen akan terkubur jauh di dalam permukaan
bumi dan mengalami tekanan dan suhu yang tinggi sehingga terjadi
perubahan lagi yaitu batuan metamorf
 Pencairan kembali ke magma, batuan metaorf yg berada jauh
dipermukaan bumi akan terdorong lebih dalam lagi sampai
mendapatkkan suhu panas yang semakin tinggi dan kemudian siklus ini
terjadi secara berulang.

Jadi ada bebeapa hubungan antara siklus erosi dan siklus batuan dapat diuraikan
sebagai berikut:

a) Litifikasi (Pembentukan Batuan) Siklus batuan dimulai dengan


pembentukan batuan. Batuan dapat terbentuk melalui berbagai proses
seperti pendinginan dan pembekuan lava, pengendapan sedimen, atau
metamorfosis batuan yang sudah ada. Proses ini adalah bagian dari siklus
batuan yang tidak langsung terkait dengan erosi.
b) Erosi Setelah batuan terbentuk, mereka akan berinteraksi dengan
lingkungannya. Salah satu interaksi utama ini adalah erosi. Erosi adalah
proses fisik, kimia, dan biologis yang menggerus, mengangkut, dan
menghilangkan material batuan dari suatu area. Faktor-faktor seperti
angin, air, gletser, dan aktivitas manusia dapat menyebabkan erosi. Erosi
ini menghapus lapisan tanah dan batuan dari permukaan bumi.
c) Transportasi dan Sedimentasi : Material yang tererosi, seperti pasir,
lumpur, dan kerikil, kemudian diangkut oleh air, angin, atau gletser ke
tempat-tempat lain. Proses ini dikenal sebagai sedimentasi. Material yang
terakumulasi ini kemudian dapat mengalami litifikasi dan mengeras
menjadi batuan sedimen baru.
d) Metamorfosis dan Siklus Lanjutan : Batuan sedimen yang terbentuk
melalui proses sedimentasi dapat menjadi batuan yang lebih keras dan
lebih dalam lagi melalui proses metamorfosis. Proses ini adalah bagian
dari siklus batuan yang berlanjut, di mana batuan bisa terangkat kembali
ke permukaan melalui proses tektonik dan kemudian mengalami erosi lagi.

Jadi, siklus erosi adalah bagian penting dari siklus batuan sedimen karena
erosi menghilangkan material batuan dari suatu wilayah, yang kemudian dapat
menjadi bahan dasar bagi pembentukan batuan sedimen baru melalui proses
sedimentasi.

Anda mungkin juga menyukai