Suroso Bab Iii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

26

BAB III
METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Metode Penelitian

1. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian adalah para petani berstatus pemilik maupun penyewa yang

mengusahakan tanaman padi semi organik secara monokultur pada musim

tanam bulan April-September 2011.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini hanya dilakukan di Desa Sawangan, Kecamatan Kebasen,

Kabupaten Banyumas. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan sengaja

(purposive) dengan pertimbangan dikarenakan desa ini merupakan penghasil

tanaman pangan terutama padi semi organik. Adapun waktu penelitian ini

dimulai pada bulan Oktober 2011– Maret 2012.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif.

Metode ini dianggap sesuai untuk menggambarkan keadaan petani padi semi

organik di Desa Sawangan

4. Sumber Data

1) Data primer diperoleh dengan cara survey melalui tatap muka langsung

dengan menggunakan alat bantu kuisioner yang berisi daftar pertanyaaan

mengenai identitas responden, input dan output usahatani padi semi

organik di lahan sawah pada tahun 2011.

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


27

2) Data sekunder diperoleh dari buku – buku atau literatur yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

5. Cara Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel metode yang digunakan adalah metode sensus,

karena objek penelitian bersifat homogen dan serta jumlah petani padi semi

organik yang masih sedikit, yaitu hanya sebanyak 15 orang. Oleh karena itu

dalam metode sensus ini maka semua petani yang berjumlah 15 orang tersebut

ditetapkan sebagai sampel.

6. Teknik Pengambilan Data

a. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengambilan data melalui tanya jawab langsung

ke petani sampel yang membudidayakan tanaman padi semi organik

dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan

peneliti (Questioner)

b. Observasi

Observasi yaitu metode pengambilan data dengan cara pengamatan

langsung terhadap kegiatan budidaya padi semi organik, metode ini kita

gunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang objek yang kita

teliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan dan penelaahan data yang

bersumber pada literatur atau sumber data lainya seperti monografi desa,

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


28

catatan kelompok tani dan studi pustaka yang dapat mendukung

penelitian.

7. Variabel yang Diukur

1) Luas Lahan (X1 )

Luas lahan sawah dianggap sebagai faktor produksi yang tetap. Lahan

merupakan tempat dimana petani melakukan usahataninya. Ukuran yang

digunakan untuk menunjukan luas lahan ialah hektar. Biaya korbanan

marginal (BKMX1 ) yang dihitung adalah pajak lahan atau sewa per hektar

per musim tanam dalam satuan rupiah.

2) Tenaga Kerja (X2 )

Tenaga kerja yaitu jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh para petani

untuk proses produksi padi. Satuan yang digunakan diukur berdasarkan

satu kesatuan Hari Kerja Orang (HKO), sebagai biaya korbanan marginal

tenaga kerja (BKMX2 )

3) Benih (X3 )

Benih sebagai faktor produksi yang dipakai dalam proses produksi,

dihitung dalam satuan kilogram. Biaya korbanan marginal benih

(BKMX3 ) adalah besarnya biaya dalam rupiah yang dikeluarkan petani

untuk membeli benih.

4) Pupuk Organik (X4 )

Jumlah pupuk yang digunakan dalam satuan luas usahatani selama satu

kali musim tanam, dinyatakan dalam kilogram. Biaya korbanan marginal

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


29

pupuk (BKMX4 ) adalah besarnya biaya dalam rupiah yang dikeluarkan

petani untuk membeli setiap kilogramnya.

5) Pupuk Kimia (X5 )

Pupuk kimia yang digunakan dalam usahatani padi semi organik selama

satu kali musim tanam, dinyatakan dalam kilogram. Biaya korbanan

marginal pupuk kimia (BKMX5 ) adalah besarnya biaya dalam rupiah

yang dikeluarkan petani untuk membeli setiap kilogramnya.

6) Pestisida Hayati (X6 )

Pestisida yang digunakan dalam satuan luas usahatani selama satu kali

musim tanam dinyatakan dalam satuan liter. Biaya korbanan marginal

pestisida hayati (BKMX5 ) besarnya biaya dinyatakan dalam satuan

rupiah, yang dikeluarkan petani untuk membeli pestisida hayati

perliternya.

7) Pestisida Kimia (X7 )

Pestisida yang digunakan dalam satuan luas usahatani selama satu kali

musim tanam dinyatakan dalam satuan liter. Biaya korbanan marginal

pestisida kimia (BKMX7 ) besarnya biaya dinyatakan dalam satuan rupiah,

yang dikeluarkan petani untuk membeli pestisida kimia perliternya

8) Biaya produksi

Biaya produksi yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk

menghasilkan produksi berdasarkan harga yang berlaku di pasar

dinyatakan dengan rupiah.

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


30

9) Produksi padi semi organik

Jumlah produk padi semi organik yang dihasilkan petani dari

usahataninya pada musim tanam April–September 2011, satuannya

kilogram.

10) Pendapatan

Pendapatan usahatani adalah jumlah penerimaan dikurangi biaya produksi

usahatani di lahan sawah selama satu musim tanam, diukur dalam satuan

rupiah.

B. Analisis Data

Pada analisis usahatani, maka tentang penerimaan, biaya dan pendapatan

usahatani perlu diketahui. Cara analisis terhadap tiga variabel ini sering disebut

sengan analisis anggaran arus uang tunai (Soekartawi, 1995).

1. Biaya Usahatani

Soekartawi (1995) mengemukakan bahwa biaya usahatani adalah semua

pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani. Biaya usahatani

biasanya diklarifikasi menjadi dua, yaitu: biaya tetap (fixed cost) dan biaya

tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya didefinisikan sebagai

biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi

yang diperoleh banyak atau sedikit. Sedangkan biaya tidak tetap atau variabel

biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh

produksi yang diperoleh. Pernyataan ini dapat ditulis sebagai berikut:

TC = TFC + TVC
Keterangan

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


31

TC = Total Cost atau biaya total


TFC = Total Fixed Cost atau biaya tetap total.
TVC = Total Varaiabel Cost atau biaya variabel total

2. Penerimaan usaha tani

Soekartawi (1995), mengemukakan bahwa penerimaan usahatani adalah

perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini

dapat ditulis sebagai berikut:

Y .

Yaitu :

TR = Total penerimaan (Total Revenue)

Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Py = Harga Y

3. Pendapatan Usahatani

Soekartawi (1995), juga mengemukakan bahwa pendapatan adalah selisih

antara penerimaan dan semua biaya usahatani, pernyataan ini dapat dituliskan

sebagai berikut :

Pd = TR – TC

Yaitu :

Pd = Pendapatan Usahatani

TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya

4. Pengaruh Penggunan Faktor- faktor Produksi Padi Semi Organik

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


32

Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi padi

semi orgnik dapat dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi tipe Cobb–

Douglas (Soekartawi, 1995), dengan cara matematis dapat ditulis sebagai

berikut :

X X33 X44 X55 6 X 7 7+ µ

Fungsi produksi ini kemudian dapat ditulis dalam linear sebagai berikut :

3 3 + 4 4 + 5 5 +

6 6 + 7 +µ

Keterangan :

Y = Produksi

A = Konstanta

1 = Luas lahan

2 = Tenaga Kerja

3 = Benih

4 = Pupuk organik

5 = Pupuk Kimia

= Pestisida Nabati

7 = Pestisida Kimia

Jumlah = 1 2 3 4 5 6 7 menyatakan “return to

scale”

5. Uji Hipotesis Faktor Produksi

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


33

Untuk menguji pengaruh faktor–faktor produksi secara simultan dan menguji

kelayakan apakah suatu persamaan itu layak dipakai sebagai model penduga

pengaruh faktor–faktor produksi secara parsial terhadap produksi padi semi

organik atau tidak, dilakukan Uji F terhadap Analisis of Variance (Anova).

Menurut Supranto (1988) prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:


SS
Fh ESS n k 1

Keterangan :

RSS = Regresion Sum of Squares

= Ŷ1 Ȳ 2
1

ESS = Error Sum of Squares

= Ȳ1 Ŷ 2
1

n = banyaknya pengamatan

k = banyaknya variabel penjelas

Kriteria uji dalam pengambilan keputusan menggunakan taraf kepercayaan 95

persen dan 99 persen sebagai berikut:

a. Jika Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh

pengggunaan faktor produksi secara bersama–sama terhadap produk padi semi

organik.

b. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh pengggunaan faktor produksi secara bersama–sama terhadap produk

padi semi organik.

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


34

Besarnya pengaruh perubahan penggunaan faktor–faktor produksi terhadap

naik turunnya produk padi semi organik digunakan koefisien determinasi (R2 ).

Menurut Soepranto (1988), cara menghitung koefisien determinasi adalah

sebagai berikut:

RSS ∑ŷ 2
R2 TSS ∑ 2

Keterangan :

RSS = Regresion Sum of Squares

= Ŷ1 Ȳ 2
1

TSS = Total Sum of Squares

= 1
Y1 Ȳ 2

Untuk menguji pengaruh masing – masing faktor produksi terhadap produk

padi organik, dilakukan dengan Uji t pada taraf kepercayaan 95 dan 99 persen,

dengan rumus sebagai berikut:

thit

Keterangan :

= koefisien regresi

Se = standart error

Kriteria Uji t dalam pengambilan keputusan :

a. Jika thitung > ttabel , Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh

penggunaan faktor produksi terhadap produk padi semi organik.

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012


35

b. Jika thitung ≤ ttabel , Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh

penggunaan faktor produksi terhadap produk padi semi organik

6. Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi

Rumus untuk menghitung tingkat efisiensi usahatani :

1
maka 1

Dimana

1 = Nilai produksi ke - X1

1 = Produk fisik marginal ke - X1

= Biaya korbanan marginal ke - X1

Keterangan :

= Elastisitas Produksi

Y = Produk rata – rata

1 = Rata – rata penggunaan faktor produksi ke – X1

Apabila :

= 1 ; berarti penggunaan faktor produksi X1 sudah efisien

≠ 1; berarti penggunaan faktor produksi X1 tidak atau belum efisien.

> 1 ; berarti penggunaan faktor produksi X1 belum efisien , untuk

mencapai efisien maka faktor X perlu ditambah.

< 1 ; berarti penggunaan faktor produksi X1 tidak efisien, untuk

mencapai efisien maka faktor X perlu dikurangi. (Soekartawi,

2001)

Efisiensi Ekonomi Usahatani..., Suroso, Fak. Pertanian UMP 2012

Anda mungkin juga menyukai