MPB Proposal
MPB Proposal
MPB Proposal
Oleh :
Hanifah Evi Maulida 145040201111288
Kelas B
Prinsipnya hampir sama dengan analisis R/C, hanya pada B/C ini
data yang dipentingkan adalah besarnya manfaat. Jika B/C > 1 suatu
usahatani dapat dikatakan memberikan manfaat.
3. Analisis Titik Impas atau Break Even Point
Titik Impas adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan
pendapatan. Titik impas memberikan petunjuk bahwa tingkat produksi
telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan biaya
produksi yang dikeluarkan. Asumsi dari Break Even Point adalah;
1. Biaya dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan
biaya tetap.
2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara
proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti
biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.
3. Besarnya biaya tetap secara totalitas adalah tidak berubah meskipun
ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa
biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan
volume produksi.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk, apabila
diproduksi lebih dari satu macam produk pertimbangan penghasilan
penjualan antara masing-masing produk adalah tetap konstan.
(Agustina, 2011)
Dengan asumsi tersebut, maka jumlah unit pada titik impas dihitung
sebagai berikut:
Pendapatan = Biaya Produksi
= Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
= FC + (Qi X VC)
Dengan perumusan untuk Analisis Break Even Point adalah sebagai
berikut (Rochaeni, 2011);
BEP Produksi =
BEP Harga Jual =
BEP Penerimaan =
1 ( )
BEP Per unit =
Keterangan:
NPV : net present value ( nilai netto sekarang)
n : banyaknya kegiatan/ umur ekonomis proyek
t : lamanya waktu investasi
B : benefit (keuntungan)
C : cost (Biaya)
NPV1 : NPV yang bernilai positif
NPV2 : NPV yang bernilai negatif
i1 : Discount factor (DF) pertama, tingkat bunga yang menghasilkan
NPV positif
i2 : Discount factor (DF) kedua, tingkat bunga yang menghasilkan NPV
negatif
III. ANALISIS USAHA
3.1 Rencana Produksi
Proses produksi pembibitan tanaman secara kultur jaringan ada berbagai
tahap. Berikut bagan produksi pembibitan tanaman jati di in vitro atau di
Laboratorium.
Pembuatan Media
Inisiasi
Multiplikasi jati
1100 botol
Pengakaran
3. Pendapatan
Pendapatan yang didapatkan dari pembibitan tanaman baik bibit kultur
maupun tanaman dewasa adalah hasil penerimaan yang didapatkan dikurangi
dengan biaya total yang dikeluarkan. Ada beberapa analisis pendapatan yang
dianalisis disini diantarany; Pendapatan dengan hasil produksi dengan harga
pemerintah, Pendapatan dengan hasil produksi dengan harga pasar bebas,
Pendapatan dengan hasil penjualan dengan harga pemerintah (pendapatan yang
didapatkan sesungguhnya) dan pendapatan dengan hasil penjualan dengan
harga pasar bebas.
1. Pendapatan Penjualan
Penetapan Penerimaan Pendapatan
Jenis Biaya (Rp) Total (Rp)
Harga (Rp) (Rp)
Botol - - -
Pemerintah 19.225.673
Polibag 380.000 19.605.673 19.225.673
Botol - - -
Pasar bebas 18.845.673
Polibag 760.000 19.605.673 18.845.673