PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP Aziz

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan pembangunan Iptek mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat
dalam masyarakat pada berbagai bidang. Alat komunikasi yang tak mengenal jarak dan waktu
semakin memudahkan manusia untuk terus melakukan interaksi dimanapun dan kapanpun.
Begitu cepat perubahan dan perkembangan itu terjadi, hal ini menuntut manusia harus terus
belajar dimanapun dan kapanpun. Pendidikan di tuntut untuk membantu individu agar dapat
mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep kehidupan
seumur hidup. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan
yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
Pada dasarnya manusia dilahirkan kealam dunia ini dalam keadaan fitrah atau suci
sesuai dengan hadist Rasululullah Saw, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka
kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” Sejak anak
dilahirkan ke alam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia mulai belajar, karena di
dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak ia lahir hingga ia masuk ke dalam
liang lahat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan seumur hidup?

2. Bagaimana konsep pendidikan seumur hidup?

3. Bagaimana pendidikan manusia seutuhnya?

4. Apa dasar-dasar, tujuan,dan implikasi dari pendidikann seumur hidup?


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan seumur hidup

2. Untuk mengetahui konsep pendidikan seumur hidup

3. Untuk mengetahui pendidikan manusia yang seutuhnya

4. Untuk mengetahui Tujuan dan implikasi dari pendidikan seumur hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKEKAT PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha manusia dalam proses pembentukan manusia seutuhnya
mencakup kemampuan mental, fikir dan kepribadian, sebagai bekal manusia untuk meraih
keberhasilan dan kesuksehsan dalam hidup. Pendidikan adalah karya bersama yang
berlangsung dalam suatupola kehidupan insani tertentu, sebagai Proses pelatihan
dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran dan karakter manusia. Pendidikan
adalah lembaga atau usaha pembangunan watak bangsa, yang menacakup ruang lingkup
kemampuan mental, fikir dan kepribadian manusia.1 Pendidikan terkait dengan perkembangan
manusia, mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan pikiran, perasaan,
kemauan, sosial sampai kepada perkembangan iman, mental, spiritual maka akan didapatkan
hasil secara seimbang. Pendidikan membuat manusia lebih berkualitas dalam meningkatkan
hidupnya, dari taraf kehidupan alamiah ke taraf kehidupan berbudaya. Budaya adalah segala
hasil pikiran, kemauan dan karya manusi baik secara individual maupun kelompok yang
berguna bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Semakin tinggi budaya suatu bangsa berarti
semakin tinggi pendidikannya. Semakin tinggi budaya suatu bangsa berarti semakin tinggi
harkat kemanusiaannya. “Kegagalan dunia pendidikan dalam menyiapkan masa depan umat
manusia, merupakan kegagalan bagi kelangsungankehidupan bangsa.”2 Kemajuan suatu
bangsa berkorelasi positif dengan keberhasilan masyarakat dalam studi dan mengaplikasikan
ilmunya pada dunia kerja.”3 Pernyataan ini menunjukan, bahwa Pendidikan
merupakan lembaga yang dikelola masyarakat secara sadar yang bertujuan mengembangkan
kepribadian dan kemampuan sumber daya manusia. Pendidikan dapat menumbuhkan dan
mengembangkan kreatifitas manusia sebagai makhluk yang terus berfikir dengan akan
mengantarkan sesorang mencapai cita-cita yang diimpikan berdampak positif bagi kemajuan
peradaban manusia. Seseorang dengan kemampuan intelektual dan kecerdasan yang tinggi,
telah mampu meraih tingkat keberhasilan. dalam kehidupannya. Masyarakat yang maju atau
modern adalah masyarakat yang ditandai oleh munculnya berbagai peradaban dan
1
Abudin Nata, Manejemen Pendidikan : Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia,
(Jakarta,Prenada Media, 2003) hal.159
2

2
kebudayaan, yang dihasilkan dari proses pelaksanaan pendidikan, karena pendidikan juga
berarti mempersiapkan manusia menjadi pelaku sejarah. Pendidikan adalah modal utama yang
harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia
dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki
pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Pendidikan salah satu pranata sosial yang
menawarkan jasa layanan bersifat intelektual, afeksi, psikomotorik, emosional dan spiritual
dalam menyiapkan masa depan umat. Dizaman modern seperti sekarang, pendidikan masih
dianggap sebagai kekuatan utama dalam komunitas sosial, sebagai amunisi yang mampu
memberikan kemampuan teknologi, fungsional, informatif dan terbuka bagi pilihan utama
masyarakat dalam memasuki masa depan. Institusi pendidikan merupakan instrumen penting
dalam kerangka penyiapan sumber daya manusia di dunia kerja dan masyarakat. Perguruan
Tinggi merupakan sebuah lembaga pelayanan jasa pendidikan yang dalam pelaksanaan
kegiatannya harus selalu berorientasi pada perkembangan zaman dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelanggan. Dilihat dari sistem penjenjangan yang berlaku pada suatu
negara, pendidikan tinggi merupakan pintu terakhir bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia
kerja, karena pengetahuan, pengalaman dan skill yang dimiliki mahasiswa merupakan
kontribusi penting bagi pembangunan suatu bangsa. Tujuan pendidikan adalah
mempersiapkan hidup. Pendidikan bertujuan memenuhi seperangkat hasil pendidikan yang
dapat dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Tujuan
pendidikan dilaksanakan bertingkat, pertama; Tujuan pendidikan nasional yang hendak
dicapai dalam system pendidikan yang berskala nsional. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
oleh UUSPN No. 20 tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan; Kedua, Tujuan institusional yaitu
tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu;
Ketiga, Tujuan kurikulum yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh suatu bidang ilmu atau
program studi, bidang studi, mata pelajaran, dan suatau ajaran yang disusun berdasarkan
tujuan institusional; dan keempat, Tujuan instruksional atau tujuan pengajaran yaitu tujuan
yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakan suatu proses pembelajaran disususn

3
berdasarkan tujuan kurikulum sesuai pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang dituangkan
dalam alokasi waktu tertentu. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Indonesia adalah mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya dan menguasai ilmu pengetahuan, dengan sasaran menjangkau segenap peserta
didik dari semua jenis dan kategori umur sepajang hayat.
B. PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan
tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan kepribadian
yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Proses pembinaan
kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan berlangsung seumur
hidup.
Pendapat ini menunjukan, pendidikan bukan hanya didapat dari bangku sekolah atau
pendidikan formal, namun juga dapat diperoleh dari pendidikan informal dan non formal.
Pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam
kehidupan manusia. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam keseleuruhan kehidupan
manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinyu dan tidak terbatas oleh
waktu, dan tempat sepanjang perjalanan hidup manusia sejak lahir hingga meninggal dunia
baik secara formal maupun non formal. Proses pendidikan seumur hidup tidak hanya
dilakukan leh seseorang yang sedang belajar pada pendidikan formal, manun bagi semua
lapisan masyarakat.4
Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan para tokoh
pendidikan dan Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, jauh sebelum orang-orang
barat mempopolerkannya. Umat Islam juga menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup

4
M. Noor Syam, Pengantar Dasar-Dasar pendidikan, (Jakarta,Nsaha Nasional,1998) hal. 123

4
dengan tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia. Ungkapan ini menunjukan bahwa
pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai manusia mengakhiri hidup.
Selain itu Islam juga mengajarkan untuk mempelajari tidak hanya ayat qauliyah saja,
tetapi ayat-ayat kauniyah, atau kejadian-kejadian di sekitar manusia. Maka jelaslah sudah
bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya di dalam kehidupan. Lahirnya
manusia yang beriman dan berpengetahuan merupakan salah satu langkah pokok yang dapat
menumbuhkan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan membawa misi suci, secara horisontal manusia sebagai khalifah yang bertugas
sebagai tauladan bagi sesama dan sebagai menata seluruh kehidupan alam semesta, secara
vertikal manusia sebagai hamba yang harus beribadah dan mengabdi kepada
Tuhannya. Pendapat di atas menerangkan bahwa Pendidikan sebagai semua pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan (dalam keluarga/sekolah dan atau
masyarakat) dan berlangsung sepanjang hidup. Melalui pendidikan ada ranah dalam diri
manusia yang akan dikembangkan pada anak didik yaitu ranah afeksi (rasa dan karsa)
atau yang lazim disebut perasaan dan kemauan. Ranah kognisi yaitu cipta otak (pikiran) dan
ranah psikomotor yaitu keterampilan. Pendidikan yang berlangsung terus menerus
keseimbangan hidup antara jasmani dan rohani, kemudian akan melahirkan manusia yang
beriman dan berpengetahuan sehingga dapat menjalankan misi penciptaannya
sebagai khalifah yang dapat mengelola alam dengan penuh pengabdian
kepada penciptanya. Pendidikan Islam senantiasa bersambung dan tidak terbatas oleh tempat
dan waktu, karena hahekat pendidikan merupakan proses tanpa akhir (Life Long Education).
Maka pendidikan bersifat dinamis dan progresif mengikuti kebutuhan anak didik.5
Azas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azas bahwa proses pendidikan
merupakan suatu proses kontinyu, yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal
dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal
maupun formal baik yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam
kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesian telah merumuskan konsep pendidikan seumur hidup
baru mulai dimasyarakat melalui kebijakan Negara dalam Tap MPR No.IV/MPR/ 1970 jo. Tap
No. IV/ MPR / 1978 Tentang GBHN)14 yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan
nasional,antara lain :
5
Muslih Usa dan Aden Wijaya,Pendidikan islam dalam peradaban Industrial, (Yogyakarta,Aditya
Pradana,1997) hal. 15

5
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan jangka
panjang)
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam keluarga (rumah
tangga), sekolah dan masyarakat.
pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang pendidikan seumur hidup,
dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi
dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu
1. jalur pendidikan sekolah
2. jalur pendidikan di luar sekolah15.
Ketetapan di atas menunjukkan, bahwa setiap warga Negara berkesempatan seluas-
luasnya untuk menjadi peserta didik melalui pendidikan sekolah ataupun luar sekolah. Setiap
warga negara diharapkan dapat belajar pada tahap-tahap mana saja dari kehidupanya dalam
mengembangkan dirinya sebagai manusia Indonesia Masyarakat dan pemerintah diharapkan
dapat bekerja sama dalam menciptakan situasi yang dapat memotivasi anak untuk terus
belajar. Sekolah formal bukan satu-satunya tempat dan waktu utnyuk belajar. Dasar
pendidikan seumur hidup adalah adanya keyakinan, bahwa proses pendidikan berlangsung
selama manusia hidup, baik dalam maupun diluar sekolah. Pendidikan sekolah meliputi
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.6
pendidikan ini mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi,
keagamaan dan khusus. Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah meliputi pendidikan
nonformal dan informal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap kepribadian
hidup. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan,

6
Hasbullah,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,(Jakarta,Raja Grafindo Pasada,2003) hal. 63

6
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pel
atihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan
untuk mengembangkan peserta didik.

D. TUJUAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN SEUMUR


HIDUP
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu
pengembangan personal sepanjang hidup. Konsepsipendidikan semur hidup merupakan alat un
tuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai
bagi masyarakat.
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk
mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk
menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu kehidupan.
Dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting, dan
dapat ditinjau dari beberapa aspek/tinjauan.7
1. Tinjauan Ideologis, yaitu pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang
mengembangkan potensinya dengan terus menerus sepanjang hidupnya, memberikan
skill agar mampu beradaptasi dengan masyarakat, karena pada dasarnya manusia
dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan serta
peningkatan pengetahuan dan keterampilan
2. Tinjauan ekonomis, yaitu pendidikan seumur hidup adalah cara paling efektif untuk
keluar dari kebodohan yang menyebabkan kemelaratan, karena pendidikan seumur
hidup dapat meningkatkan produktifitas, memelihara & mengembangkan sumber-sumber
yang
dimiliki, memungkinkan hidup dalam suasana menyenangkan dan sehat, memiliki motiva
si dalam mengasuh & mendidik anak secara tepat.
3. Tinjauan sosiologis, yaitu pada umumnya negara-negara berkembang masih banyak
orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.

7
Fuad Hasin, Dasar-Dasar Pendidkan, cet 6. ( jakarta, Reneka Cipta,2010) hal.42

7
Pendidikan seumur hidup merupakan solusi bagi anak-anak yang kurang mendapatkan
pendidikan formal, atau tidak bersekolah sama sekali.
4. Tinjauan Politis, yaitu negara menghendaki seluruh rakyat menyadari pentingnya hak
milik pribadi dan memahami fungsi pemerintah.
5. Tinjauan Teknologis, yaitu dunia saat ini dilanda oleh eksplotasi ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan berbagai produk yang dihasilkannya, yang menuntut untuk
selalu mengembangkan dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya agar
seperti yang terjadi pada negara-negara maju agar mampu tidak hanya menjadi penonton
di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Tinjauan filosofis, yaitu kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral potensi
yang meliputi manusia sebagai
7. Tinjauan Psikologis adalah dasar kejiwaan dan jasmani yaitu manusia merupakan
kesatuan kesadaran rohani, baik dari
8. Paedagogis, yaitu perkembangan IPTEK yang pesat mempunyai pengaruh yang besar
terhadap konsep, teknik dan metode pendidikan Pendidikan seumur hidup merupakan
azas pendidikan pendewasaan dan terus menerus.

Pendidikan seumur hidup adalah kegiatan yang dipandang sebagai pelayanan untuk
membantu pengembangan personal seumur hidup. Konsep pendidikan seumur hidup
merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu berlangsung terus menerus agar lebih
bernilai dalam masyarakat. Dalam penerapannya diperlukan adanya suatu strategi, sehingga
pendidikan bagi manusia dapat diartikan secara tepat dan benar. Menurut Soelaiman Joesoef,
strategi pendidikan seumur hidup meliputi :
A. Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup yaitu :
1. Sebagai tujuan/ide formal,
2. Sebagai respon terhadap keinginan,
3. Sebagai cara yg logis untuk mengatasi problem,
4. Sebagai dasar desain kurikulum
Arah dan alasan pendidikan seumur hidup Pendidikan seumur hidup dalam rangka
menambah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dalam hidup, umumnya
diarahkan:

8
1. Kepada orang dewasa, yaitu sebagai generasi penerus, kaum muda/dewasa membutuhkan
pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan ”self interest” yang merupakan tuntutan
hidup sepanjang masa.
2. Kepada anak-anak, yaitu anak adalah tempat awal bagi orang dewasa, maka pendidikan
bagi anak perlu mendapat perhatian, dengan program kegiatan tersusun mulai
dari peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar, mempertinggi daya pikir,
sehingga membuat anak belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan hidup ke depan.

E. KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


Implikasi merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Dengan
demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up dari suatu
kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Penerapan azas
pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat
mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program
pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan baca tulis fungsional.
Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relevansinya
yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta
huruf, mereka lebih senang menonton TV, mendengarkan Radio, mengakses internet dari pada
membaca. Meskipun cukup sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap
pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan
masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena pengetahuanpengetahuan baru pada
mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui bahan bacaan utamanya.
Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu: 1,Memberikan kecakapan
membaca, menulis, menghitung yang fungsional bagi anak didik; 2. Menyediakan bahan-bahan
bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.
2. Pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di
luar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program
pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang

9
produktif menjadi sangat penting. Namun yang lebih penting ialah bahwa pendidikan
vokasional ini tidak boleh dipandang sekali jadi lantas selesai.dengan terus berkembang dan
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin meluasnya industrialisasi, menuntut
pendidikan
vokasiaonal itu tetap dilaksanakan secara kontinyu.

3. Pendidikan profesional.
Realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built in
Mechanism yang memungkinkan golongan professional terus mengikuti berbagai kemajuan
dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya.
Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi profesional,
bahkan tantangan buat mereka lebih besar.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan.
Era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK,
telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba
menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja
konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinyu (lifelong education).
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu
mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari
azas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Selain tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi
sekarang dimana pola pikir masyarakat. Yang semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa,
maupun pemimpin pemerintahan di negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewargan
egaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara. Pendidikan seumur hidup yang
bersifat kontinyu dalam konteks ini merupakan konsekuensinya.

10
f. TAHAPAN PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Menurut, Abu Ahmadi menyatakan bahwa tahap-tahap tujuan pendidikan
islam meliputi
1. Tujuan tertinggi/teakhir
Tujuan ini bersipat mutlak, tidak mengalami perubahan dan perilaku umum,
karnah sesuai dengan konse ketuhanan yang mengandumg kebenaran mutlak
universal. Tujuan tertinggi tersebut dirumuskan dalam satu istila yang disebut
“insan kamil” ( manusia paripurnah ).
2. Tujuan umum
Berbeda dengan tujuan tertinggi yang lebih mengutamakan filosofi, tujuan umum
lebih bersipat mperic dan realistic. Tujuan umum berfungsi sebagai arah yang tarap
pencapaiannya dapat diukur karanah menyangkut perubahan sikap, perilaku peserta
didik.8

8
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,(Jakarta,2011) hal.30

11
BAB III
PENUTUP

F. KESIMPULAN
Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu berlangsung tanpa
batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai akhir hayat manusia. Pendidikan ini
dilaksanakan di jalur Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya pendidikan formal, non formal
maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam
kehidupan masyarakat. Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup
adalah untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta mengembangkan dan meningkatkan
harapan hidup manusia. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat
langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur hidup pada
program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu pendidikan baca
tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan
dan pembangunan dan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

12

Anda mungkin juga menyukai