Makalah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah Islam dan Iptek

“Pendidikan Sepanjang Masa”

Dosen Pengampu : Yeti Dahliana, S.Si., S.Th.I., M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Gilang Dicky Setiawan

Kurnia Anisa Santi

Wahyu Imam Bayu Aji

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2022
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk
mewujudan pendidikan yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak
hanya terpancang pada pendidikan formal saja. Melainkan juga diperlukan pendidikan
informal dan nonformal. Karena sejatinya pendidikan itu merupakan suatu proses
yang komplek di mana kesemuanya merupakan satu kesatuan. Begitu pentingnya
pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam menyusun makalah ini.
Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti
yang diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan
pendidikan yang merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan
pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kedasaran dan
kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tecapai. Karena
pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran masyarakat
untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.
Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar
sangat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan
tersebut, harkat dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab
itu, perlu adanya pemerataan pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah,
namun juga dapat terwujud dalam perpustakaan umum untuk meningkatkan minat
baca masyarakat

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa yang dimaksut dengan Pendidikan Sepanjang Hayat?
3. Apa tujuan dari pendidikan sepanjang hayat?
4. Bagaimana peran pendidikan sepanjang hayat?
5. Apa saja wadah pendidikan sepanjang hayat?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan
2. Mengetahui pengertian pendidikan sepanjang hayat
3. Memahami tujuan dari pendidikan sepanjang hayat
4. Memahami peran pendidikan sepanjang hayat
5. Mengetahui wadah pendidikan sepanjang hayat
BAB II
Isi
A. Pengertian Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan secara etimologis :
Pendidikan berasal dari kata dasar didik, mendapat imbuhan pe-an,
menjadi kata benda “pendidikan” dan kerja “mendidik”
“Pendidikan” :pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.
Yunani Kuno dengan istilah :”paedagogiek”: seni menuntun
anak.”paedagogia:: pergaulan dengan anak-anak. Orang yang menuntun
anak adalah “paedagog”.
Romawi, dengan istilah educare : mengeluarkan dan menuntun,
tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu lahir.
Jerman, dengan istilah Erziehung, setara dengan educare :
membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan potensi
anak.Inggris dengan istilah education (kata benda) dan educate (kata kerja)
: mendidik.
Oxford Learner's Pocket Dictionary, pendidikan : pelatihan dan
pengajaran. Education is training and instruction.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan : proses perubahan sikap
dan tingkah laku individu/ kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui proses pengajaran dan pelatihan.
Jawa dikenal istilah ‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan
pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.

2. Pengertian Pendidikan secara terminologis :


 Crow and Crow
Pendidikan adalah proses yang berisi aneka macam kegiatan
yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan
membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan
sosial dari generasi ke generasi.
 Carter V. Good
Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku
lainnya yg bernilai di dalam masyarakat dimana ia hidup.
 John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-
kecakapan fundamental baik secara intelektual maupun
emosional ke arah alam dan sesama manusia.
 Jean Jaques Rousseau
Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada
masa kanak-kanak tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.
 J. Gielen and S. Strasser
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam
pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah kedewasaan.
 John S. Brubacher
Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan
kapasitas yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan,
disempurnakan dengan kebiasaan yang baik dengan alat
disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk
menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan.
 Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada masa anak baik sebagai individu manusia
maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai
kesempurnaan hidup.

B. Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat


Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education)
adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa,
tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi
lebih tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia perlu terus menerus
menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan
masyarakatnya yang selalu berubah.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik
yang dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami
kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat
cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
atau tuntutan-tuntutan manusia yang semakin meningkat. Pendidikan di
sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai
dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia
yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan
suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal
inovasi secara terus-menerus. Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah
manusia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara terus-menerus,
mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan
masyarakat yang diakibatkannya dan budaya untuk menghadapi tantangan
masa depan, serta mau dan mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

C. Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat


a. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan
demikian, secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi sesuai
kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.
b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung
selama manusia hidup.
c. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk
masyarakat belajar (Learning society)
d. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri
dengan perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalam
sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri guna
mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
e. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu,
organisasi, tempat kerja, dan negara.
f. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang
dimilikinya.

D. Peran Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan
persamaan distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang
menyenangkan, dan esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah
terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan
peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus
dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus dalam
kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam
kehidupan ini, dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya.
Pengaruh pendidikan sepanjang hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan
tetapi di segala bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang hayat sangat
penting dan akan terbawa selama perjalanan kehidupan.
Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan
seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan
hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia
mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan
peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). Dengan potensi,
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian dikembangkan
seiring berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut dapat mendorong
manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani hidup, dengan
pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah, dengan
ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan
berguna.Melalui pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif
untuk keluar dari suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan.
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih
banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan
formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang
kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah
sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat merupakan solusi
dari masalah orang tua karena mengubah pandangan mereka yang semula
bersikap acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi berpikiran positif yaitu
dengan pendidikan mampu mengubah sikap, lebih terampil dan lebih berguna
bagi keluarga.Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda
oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai
produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik,
sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan
dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka dari itu
pendidikan sepanjang hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki
maupun yang belum diketahui.
Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh
besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu,
perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang
menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya
kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah
yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan
motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya,
memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi
dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan
itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas
pendidikan seumur hidup atau lifelong education.

E. Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat


1. Tinjauan Idiologis
Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama,
khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya.
2. Tinjauan Ekonomis
Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan
kemelaratan ialah dengan pendidikan seumur hidup.
3. Tinjauan Sosiologis
Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah
pemborosan pendidikan yang disebabkan oleh sebagian orang tua kurang
menyadari pentingnya pendidikan, putus sekolah bahkan tidak sekolah
sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya
jumlah buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.
4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara
wajib menyadari hak dan kewajibannya di samping memahami fungsi
pemerintah.
5. Tinjauan Teknologis
Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin,
teknisi, guru dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu harus senantiasa
menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus menerus untuk
menambah cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.
6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis
Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik
penyampaiannya. Oleh karena perkembangan ilmu dan teknologi makin
luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan
kepada anak di sekolah.
Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah
bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat
kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya, memberi keterampilan
kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada lingkungan
masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah.

F. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat


Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi
umat Islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah
mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan oleh Hadis Nabi
Muhammad SAW yang berbunyi:
ْ ُ‫ا‬
‫طلُبُ ْال ِع ْل َم ِم َن ْال َم ْه ِد اِلَى اللَّ ْه ِد‬
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat”
Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa
proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini
mencakup bentuk-bentuk belajar informal, maupun formal baik yang
berlangsung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam
kehidupan masyarakat.
BAB III
Kesimpulan
Daftar Pustaka
https://alfinmaulani407.wordpress.com/2016/06/06/makalah-pendidikan-sepanjang-hayat/
http://www.cronyos.com/makalah-pendidikan-sepenjang-hayat/
http://roebyarto.multiply.com/journal/item/91?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Anda mungkin juga menyukai