Pendapatan Nasional

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

PENDAPATAN NASIONAL &

KESENJANGAN EKONOMI

________________
Anggota Kelompok

Alvinsa Renata N Icha Nur A


04 16
Pendapatan
nasional

Pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa


yang diproduksi oleh masyarakat suatu negara
dalam satu periode waktu tertentu. Pendapatan
nasional sering disebut juga dengan output
nasional atau pengeluaran nasional.
1. Metode penghitungan
pendapatan nasional

Penghitungan pendapatan nasional


merupakan pendekatan yang digunakan untuk
menghitung pendapatan nasional suatu negara
A. Pendapat produksi atau nilai
tambah

pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan


nilai tambah (value added) dari seluruh faktor
produksi selama satu periode tertentu.
Penghitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi dapat dihitung dengan rumus :

(P1xQ1)+(P1xQ)+(PxQ)
A. Pendapat produksi atau nilai
tambah
B. Pendekatan pengeluaran
pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
tambah (value added) dari seluruh faktor produksi selama
satu periode tertentu.Pelaku ekonomi yang dimaksud
terdiri dari rumah tangga konsumen, produsen,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri
Penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
pengeluaran dapat dihitung dengan rumus :

Y-C+I+G+(X-M)
B. Pendekatan pengeluaran
C. Pendapatan penerimaan
Dengan menggunakan metode penerimaan, pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan semua balas jasa
yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi.
Penghitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan penerimaan dapat dihitung dengan
rumus :

Y=w+r+i+p
C. Pendapatan penerimaan
2. KONSEP pendapatan
nasional

Pendapatan nasional
memiliki beberapa konsep.
Setiap konsep memiliki
kegunaan ging dalam
penghitungan pendapatan
nasional
a. Produk Domestik Bruto/Gross
Domestic Product (PDB/Gdp)

nilai total dari barang dan jasa yang


diproduksi di sebuah negara. Produk
domestik bruto inilah yang dihitung dengan
menggunakan tiga pendekatan (produksi,
penerimaan, dan pengeluaran).
a. Produk Domestik Bruto/Gross
Domestic Product (PDB/GDp)
b. Produk Nasional Bruto/ Gross
National Product (PNB/ GNP)

nilai moneter dari output yang dihasilkan


oleh penduduk suatu negara.
Adapun menghitung PNB menggunakan
rumus :
PNB PDB (PWNI - PWNA)
b. Produk Nasional Bruto/ Gross
National Product (PNB/ GNP)

PENYELESAIAN

PNB = PBD + (PWNI –PWNA )


PNB = 1.825 + (100-105)
PNB = 1.820
c. Produk Nasional Neto/ Net National
Product (PNN/NNP)

adalah nilai moneter dari produk nasional


bruto dikurangi dengan penyusutan
(depresiasi). Formula untuk menghitung
PNN yaitu:
PNN-PNB penyusutan
c. Produk Nasional Neto/ Net National
Product (PNN/NNP)

PENYELESAIAN :

PNN = PNB – penyusutan


PNN = 1.820 – 100
PNN = 1.720
D. Pendapatan Nasional Neto/Net
National Income (PN/NNI)

merupakan produk nasional neto (PNN) dikurangi


dengan pajak tidak langsung dan ditambahkan dengan
subsidi.
Contoh dari pajak tidak langsung adalah pajak
pertambahan nilai, cukai, dan materai. Formula untuk
menghitung pendapatan nasional neto yaitu:
PN PNN - pajak tidak langsung + subsidi
D. Pendapatan Nasional Neto/Net
National Income (PN/NNI)

PENYELESAIAN :
PN = PNN – pajak tidak
langsung + subsidi
PN = 1.720 – 110
PN = 1.830
e. Pendapatan Perseorangan/Personal
Income (PP/PI)

merupakan semua pendapatan yang diterima oleh


semua individu atau rumah tangga di suatu negara
secara kolektif.
Pendapatan perseorangan dapat dihitung dengan
rumus :
PIPN - (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan
sosial + pajak perseroan) + transfer payment
e. Pendapatan Perseorangan/Personal
Income (PP/PI)

PENYELESAIAN :

PI = PN – (laba ditahan + iuran


asuransi + iuran jaminan sosial +pajak
perseroan) + transfer payment
PI = 1.830 – (20 + 50 + 45 + 110) + 175
PI = 1.780
f. Pendapatan Disposabel/Disposable
Income (PD/DI)

merupakan pendapatan yang


siap untuk digunakan oleh masyarakat setelah
dikurangi dengan pajak langsung.
Contoh pajak langsung yaitu pajak bumi dan bangunan,
pajak penghasilan, dan pajak berkendara bermotor.
PD-PI-pajak langsung
f. Pendapatan Disposabel/Disposable
Income (PD/DI)

PENYELESAIAN :

PD = PI – pajak langsung
PD = 1.780 – 280
PD = 1.500
3. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah ukuran pendapatan


dari rata-rata jumlah pendud yang ada di suatu
daerah atau wilayah geografis. Manfaat dari
menghitung pendapatan per kapita yang paling
umum adalah untuk memastikan kekayaan suatu
daerah atau sebaliknya.
B. Kesenjangan ekonomi
1. Penyebab Kesenjangan Ekonomi

A. Kondisi Demografi
Kondisi demografi berkaitan dengan kependudukan. Kondisi
penduduk di satu daerah dengan daerah lainnya tentulah
berbeda, baik itu dari segi jumlah, komposisi, dan
persebaran.Contohnya, karena merasa Pulau Jawa memberikan
peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, maka
banyak masyarakat yang pergi mencari pekerjaan di Pulau Jawa
sehingga terjadi persebaran penduduk yang cenderung hanya
terpusat di Pulau Jawa.
B. Kondisi pendidikan
Pendidikan adalah elevator bagi
masyarakat agar dapat meningkatkan
kualita hidupnya.sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualitas
dapat menjadi salah satu modal dalam
menghasilkan standar ekonomi yang tinggi
bagi masyarakat.
C. Pendapatan yang tidak
merata
Tingkat pendapatan atau upah di setiap
daerah berbeda-beda. Hal ini dapat
menyebabkan kesenjangan ekonomi sebab
masyarakat di daerah perkotaan atau daerah
industri akan memiliki kesempatan untuk
mendapatkan upah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan masyarakat di daerah
pedesaan.
D. Pembangunan yang tidak
merata
Pembangunan yang merata merupakan salah
satu langkah negara untuk mengurangi
kesenjangan ekonomi.Rendahnya pendapatan
menjadi pemicu ketidakmampuan masyarakat
memenuhi kebutuhannya, sehingga akan
timbul permasalahan kesenjangan ekonomi di
masyarakat.
E. Kurangnya lapangan kerja

Bayangkan apabila tenaga kerja yang tidak


terserap adalah kepala keluarga di usia produktif,
hal ini tentu akan berdampak tidak hanya pada
satu individu melainkan pada satu keluarga.Jika di
suatu daerah tidak mampu menciptakan lapangan
kerja, maka kesenjangan ekonomi dapat semakin
besar.
2. Ketimpangan
pendapatan
Ketimpangan pendapatan dapat terjadi akibat tidak
meratanya distribusi pendapatan. Distribusi
pendapatan menjelaskan dan menilai bagaimana
pemerataan pendapatan di suatu negara. Menurut
Bank Dunia ketimpangan pendapatan merupakan
dimensi penting untuk mengukur kesejahteraan
negara karena implikasinya pada kemampuan untuk
mengurangi kemiskinan.
A. Koefisien Gini
Koefisien gini atau indeks gini
merupakan ukuran dari distribusi
pendapatan. Teori koefisien gini
dikembangkan oleh ahli statistik dari
Italia bernama Corrado Gini pada tahun
1912.
B. Kurva Lorenz
Kurva lorenz adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara
persentase pendapatan dengan persentase penerima pendapatan selama
kurun waktu tertentu, dan biasanya berbagai negara mengukurnya dalam
waktu setahun.
3. Solusi mengatasi kesenjangan
ekonomi
A. Pendidikan
Pendidikan yang merata, maka solusi mengatasi
kesenjangan ekonomi adalah meningkatkan ku
pendidikan yang merata.
B. Infrastruktur
Salah satu pembangunan infrastruktur yang dapat
mengurangi kesenjangan adalah dengan pembangunan
pelabuhan, sehingga kegiatan mengirim dan menerima barang
akan dilakukan dengan cepat.
C. Subsidi
Subsidi dari pemerintah dapat berupa
bantuan secara langsung, maupun bantuan
dalam bentuk modal alat kepada
masyarakat agar dapat meningkatkan
kegiatan ekonominya. Hal tersebut
diharapkan dapat mendorong pendapatan
di daerah sehingga kesenjangan ekonomi
dapat teratasi

Anda mungkin juga menyukai