Materi Standar Kompetensi Arsiparis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 65

STANDAR

KOMPETENSI
ARSIPARIS
Biodata
Nama : Widya Wahyuni Setianingrum, ST
NIP : 19800320 200112 2 001
Pangkat/ Golongan : Penata Tk I/ IIId
Riwayat Jabatan:
 2002 – 2011 : Staf Reproduksi Arsip
 2011 – 2012 : Plt Kasubag Diskestra Pegawai
 2012 – 2014 : Kasie Administrasi SDM Kearsipan
 2014 – sekarang : Arsiparis Muda
No. Hp : 085892419736
Email : [email protected]
DASAR HUKUM.....(1)
 Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48 Tahun
2014 tentang Jabatan Fungsional Arsiparis
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 13
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 48 Tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis
 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38 Tahun
2017 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai ASN
 Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kualitas Hasil Kerja
(SKHK) Pejabat Fungsional Arsiparis jo Perka ANRI Nomor 23 Tahun 2017
perubahan atas Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kualitas
Hasil Kerja (SKHK) tentang Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) Pejabat
Fungsional Arsiparis
DASAR HUKUM.....(2)
 Perka ANRI Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Sertifikasi JFA;

 Perka BKN Nomor 24 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis


Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis;

 Perka ANRI Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tugas


Jabatan Fungsional Arsiparis;

 Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Penilaian


Prestasi Kerja Jabatan Fungsional Arsiparis
KOMPETENSI
DALAM UU NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

5
Latar belakang UU no : 5 Tahun 2014 ttg ASN

Diktum :
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara belum


berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi
yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi
yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata
kelola pemerintahan yang baik;
DASAR HUKUM UU 5/2014 tentang ASN
 Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem
Merit
Pasal  Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang
51 berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
(1) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada
Instansi Pemerintah.
(2) Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
Pasal 68
, ayat (1),
perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
(2) dan 4 persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh
pegawai.
(4) PNS dapat berpindah antar dan antara Jabatan Pimpinan
Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di
Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan7
(1) PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu
pada Instansi Pemerintah.

(2) Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan perbandingan objektif
antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
Pasal 68 , yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi,
ayat (1), (2)
kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki oleh
dan (4)
pegawai.

(4) PNS dapat berpindah antar dan antara Jabatan


Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrasi, dan Jabatan
Fungsional di Instansi Pusat dan Instansi Daerah
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian
kinerja

8
(1) Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
Instansi Pemerintah.

(2) Pengembangan karier PNS sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan integritas dan moralitas.

(3) Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1)


Pasal 69 meliputi :
ayat (1) a. kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan
spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional,
dan pengalaman bekerja secara teknis;
b. kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat
pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan; dan
c. kompetensi sosial kultural yang diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya
sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

9
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL

Pengangkatan Pertama JF

Pengangkatan dalam JF keahlian melalui pengangkatan pertama


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf a harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
Pasal c. sehat jasmani dan rohani;
75 d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan
kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
telah disusun oleh instansi pembina;
f. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan
g. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.

10
Pengangkatan Perpindahan dari jabatan lain

Pengangkatan dalam JF keahlian melalui perpindahan dari Jabatan lain


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 huruf b harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan
kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan;
Pasal e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,
76 dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang
telah disusun oleh instansi pembina
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang
akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
h. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan JF ahli
muda;
2) 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli madya; dan
3) 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi PNS yang telah
menduduki JPT; dan
i. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. 11
Pengangkatan Promosi

(1) Pengangkatan dalam JF keahlian dan JF keterampilan


melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74
huruf d harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
Pasal standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi
81 pembina;
b. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir; dan
c. syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.

(2) Pengangkatan JF keahlian dan JF keterampilan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan
untuk JF yang akan diduduki.

12
Pasal 26 , ayat (1) dan (2)

(1) Menteri berwenang menetapkan kebijakan di bidang pendayagunaan


Pegawai ASN.

(2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :


a. kebijakan reformasi birokrasi di bidang sumber daya manusia;
b. kebijakan umum pembinaan profesi ASN;
c. kebijakan umum Manajemen ASN, klasifikasi jabatan ASN, standar
kompetensi jabatan Pegawai ASN, kebutuhan Pegawai ASN secara
nasional, skala penggajian, tunjangan Pegawai ASN, dan sistem pensiun
PNS.
d. pemindahan PNS antar jabatan, antar daerah, dan antar instansi;
e. pertimbangan kepada Presiden dalam penindakan terhadap Pejabat yang
Berwenang dan Pejabat Pembina Kepegawaian atas penyimpangan
Sistem Merit dalam penyelenggaraan Manajemen ASN; dan
f. penyusunan kebijakan rencana kerja KASN, LAN, dan BKN di bidang
Manajemen ASN

13
PP nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Pasal 109 ayat (4) dan (5)

(4) Standar Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan


Kompetensi Sosial Kultural sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Menteri
berdasarkan usulan Instansi Pemerintah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman penyusunan


Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
Kompetensi Sosial Kultural sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan
Menteri.
PENYUSUNAN
STANDAR
KOMPETENSI
ASN
PERMENPAN-38
TAHUN 2017
Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai ASN
Per-Menpan-RB : 38 Tahun 2017
Standar Kompetensi
 Kamus Kompetensi Manajerial
Manajerial dan Sosial
Kultural
 Kamus Kompetensi Sosial kultural
Standar Kompetensi Manajerial dan
Kompetensi Sosial Kultural untuk :
JPT : Utama, Madya dan Pratama
JA : Administrator, Pengawas Pelaksana
JF : Keahlian Keterampilan semua jenjang

Ditetapkan oleh Menteri PAN-RB

Kamus Kompetensi Teknis disusun oleh K/L


yang membidangi urusan pemerintahan

Kamus Kompetensi Teknis ditetapkan oleh


PPK/Pyb K/L yang bersangkutan
Standar Kompetensi Jabatan (untuk seluruh 17
jabatan dilingkungan instansi K/L, Pemda Prov,
Pemda Kab/Kota)

Di susun oleh Instansi masing masing


berdasarkan (meramu dari) :
 Standar kompetensi manajerial dan sosial
kultural yang telah ditetapkan oleh MenPAN-RB
Standar  Kamus kompetensi teknis yang ditetapkan oleh
Kompetensi K/L
Jabatan
ASN

Ditetapkan/disyahkan oleh Menpan-RB


(diberikan kode jabatan)
Setelah dilakukan konvensi dg melibatkan instansi
pengusul, K/L terkait, Pemda terkait, asosiasi
profesi
Standar kompetensi yang telah
ditetapkan/disyahkan berlaku secara nasional
Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai ASN
Permen.PAN-RB : 38 Tahun 2017
Standar Kompetensi
 Kamus Kompetensi Manajerial
Manajerial dan Sosial
Kultural
 Kamus Kompetensi Sosial kultural

Standar Kompetensi Manajerial dan


Kompetensi Sosial Kultural untuk :
JPT : Utama, Madya dan Pratama
JA : Administrator, Pengawas Pelaksana
JF : Keahlian Keterampilan semua jenjang

Ditetapkan oleh Menteri PAN-RB

Kamus Kompetensi Teknis disusun oleh K/L


yang membidangi urusan pemerintahan

Kamus Kompetensi Teknis ditetapkan oleh


PPK K/L yang bersangkutan
Pasal 166,
PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

Standar kompetensi Jabatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 165 ayat (4) huruf a berisi paling sedikit
Ayat (1 informasi tentang :
) a. nama Jabatan;
b. uraian Jabatan;
c. kode Jabatan;
d. pangkat yang sesuai;
e. kompetensi Teknis;
f. kompetensi Manajerial;
g. kompetensi Sosial Kultural; dan
h. ukuran kinerja Jabatan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman


Ayat (2) penyusunan standar Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Standar Kompetensi Jabatan ASN
Pengambilan Integritas
Keputusan
Mengelola
Kerjasama
Perubahan
Kompetensi
Pengembangan Manajerial Orientasi
diri & orang pada Hasil
lain

Komunikasi Pelayanan
Kompetensi Perekat Publik
Sosial Kultural Bangsa

Teknis
Teknis

Teknis Kompetensi Teknis


Teknis
Teknis
Teknis

Jenjang Manajerial Indikator


Kualifikasi Pengalaman
Diklat Teknis Pangkat kinerja
Pendidikan Jurusan kerja
Fungsional Utama
Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural
Kompetensi Manajerial

Integritas

Pengambilan Kerjasama
Keputusan

Perekat Orientasi
Perekat pada Hasil
Mengelola Bangsa
Bangsa
Perubahan

Pelayanan
Pengembangan Publik
diri & orang lain

Komunikasi Kompetensi Sosial Kultural


PENGEMBANGAN KOMPETENSI
APARATUR SIPIL NEGARA

22
Pengembangan Kompetensi dalam UU 5 Tahun 2014

Pasal 70

1) Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk


mengembangkan kompetensi.

2) Pengembangan kompetensi antara lain melalui pendidikan


dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.

3) Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh Pejabat yang


Berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam
pengangkatan jabatan dan pengembangan karier.
Pengembangan Kompetensi dalam UU 5 Tahun 2014
Pasal 70

4) Dalam mengembangkan kompetensi setiap Instansi Pemerintah wajib


menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang
tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-
masing.

5) Dalam mengembangkan kompetensi PNS diberikan kesempatan


untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di pusat dan daerah
dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.

6) Selain pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1), pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui pertukaran
antara PNS dengan pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu)
tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian wajib

 Menetapkan kebutuhan dan rencana pengembangan


kompetensi

 Melaksanakan pengembangan kompetensi

 Melaksanakan evaluasi pengembangan kompetensi

 Rencana pengembangan kompetensi dilaksanakan dalam


jangka waktu 1 (satu) tahun dengan pembiayyan tertuang
dalam anggaran instansi

 Penyusunan kebutuhan dan rencana pengembangan


kompetensi dilakukan analisis kesenjangan kompeteni dan
analisis kesenjangan kinerja
BENTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Bentuk Pengembangan Pendidikan dan atau


Kompetensi
Pasal 210
Pelatihan

Pendidikan Pemberian Tugas Belajar


Pasal 211

Pelatihan, seminar kursus


Klasikal
penataran
Pelatihan
Pasal 212
Non Klasikal Pertukaran PNS ke Swasta
(Magang)
BENTUK PENGEMBANGAN
KOMPETENSI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SEMINAR

KURSUS

PENATARAN

PRAKTEK KERJA DI INSTANSI


LAINNYA
PERTUKARAN ANTARA PNS
DENGAN PEGAWAI SWASTA
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi

Mandiri oleh instansi bersangkutan

Pelaksanaan Bersama dengan instansi pemerintah


Pengembangan lain memiliki akreditasi untuk
Kompetensi kompetensi tertentu
Pasal 213
Bersama dengan Lembaga
pengembangan independen
Pengembangan Kompetensi Teknis

Pengembangan Pelatihan
Kompetensi Teknis  Dapat dilakukan secara
Pasal 214 berjenjang

 Jenis dan jenjang pengemb


komp oleh instansi teknis

 Dilaksanakan oleh lembaga


terakreditasi

 Akreditasi teknis oleh instansi


teknis mengacu pedoman LAN
Pengembangan Kompetensi Fungsional

Pengembangan Pelatihan
Kompetensi  Untuk mencapai kompetensi
Fungsional sesuai jenjang JF
Pasal 215
 Jenis dan jenjang pengemb komp
oleh instansi Pembina JF

 Dilaksanakan oleh lembaga


terakreditasi

 Akreditasi teknis oleh instansi


pembina jafung mengacu
pedoman LAN
Pengembangan Kompetensi Sosial Kultural

Pengembangan Kompetensi Pelatihan


Sosial Kultural  Untuk mencapai persyaratan
Pasal 216 jabatan dan pengembangan
karier

 Pengembangaan kompetensi
ditetapakan oleh LAN

 Dilaksanakan oleh lembaga


terakreditasi

 Akreditasi oleh LAN


Pengembangan Kompetensi Manajerial
Pelatihan :
 Pelatihan kompetensi manajerial
Pengembangan
Kompetensi Manajerial melalui pelatihan struktural
Pasal 217
 Pelatihan struktural terdiri :
a. KepemimpinanMadya
b. Kepemimpinan Pratama
c. Kepemimpinan Administrator
d. KepemimpinanMadya

 Pelatihan Struktural Kepemimpinan


Madya oleh LAN

 Pelatihan Struktural Kepemimpinan


Pratama, Administrator, Pengawas
dilaksanakan oleh lembaga
terakreditasi

 Akreditasi oleh LAN


(3) Dalam melaksanakan peran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), instansi pembina
memiliki tugas sebagai berikut:
i. menyelenggarakan uji kompetensi JF;
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional
dengan mengacu kepada ketentuan yang
telah ditetapkan oleh LAN;
Pasal 99,
ayat (3) ayat (4) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dan ayat (3) huruf i dapat dilakukan oleh Instansi
(7)
pemerintah pengguna JF setelah mendapat
akreditasi dari instansi pembina.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai


penyelenggaraan uji kompetensi JF
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf i
diatur dengan Peraturan Menteri.

33
(1) Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167
huruf d merupakan informasi mengenai kemampuan PNS dalam
melaksanakan tugas Jabatan.
(2) Dalam rangka menyediakan informasi mengenai kompetensi PNS
dalam profil PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi.
Pasal (3) Uji kompetensi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
171 dapat dilakukan oleh assessor internal pemerintah atau
bekerjasama dengan assessor independen.
(4) Uji kompetensi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mencakup pengukuran Kompetensi Teknis, Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural.

34
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI
Proficiency Levels Competence

Level 5
Level 4 Expert
 Mengkreasikan
Level 3- Advance mengembangka
Intermediate  Mengevaluasi
n, konsep, teori,
Level 2  Menerapkan suatu proses
kebijakan
Basic dg analisis pekerjaan
 Sebagai
Menerapkan  Tdk  Mengembang
sumber rujukan
Level 1 sesuai memerlukan kan teknik
utama
Awaeness pedoman bimbingan metode kerja
(mentor)
 Memberi
 Tingkat memahami, Berdasar  Dapat
pedoman/pa membimbing arahan atau
mengerti substansi
nduan orang lain tanpa
 pekerjaan sederhana
panduan
dg pedoman/ memerlukan  memecahkan
panduan bimbingan masalah
 Bimbingan intensif teknis
operasional
PENGGUNAAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
ASN
PENEMPATAN ASN
 Perencanaan Pengembangan Kompetensi  Penempatan sesuai kualifikasi dan
 Pemberian Tugas Belajar atau pengalaman jabatan
 Pelatihan (manajerial, teknis, fungsional  Penempatan sesuai kompetensi
 Coaching, Mentoring  Panduan the right man on the right job
 Magang di instansi pemerintah / swasta
 Pengembangan kompetensi terstruktur
 Acuan penyusunan kurikulum diklat PROMOSI & MUTASI
PENGEMBANGAN KARIER  Promosi berdasarkan persyaratan
jabatan. kompetensi, kinerja
 Menyusun pola/alur karier
 Seleksi Administrasi
STANDAR  mutasi berdasarkan kesesuaian
kompetensi
(persyaratan jabatan0
 Seleksi Kompetensi manajerial
KOMPETENSI  Mutasi, Promosi hrs sudah
memenuhi kompetensi (mengikuti
dan sosial kultural
 Seleksi Kompetensi Teknis
JABATAN dan lulus uji kompetensi

REKRUItMEN SDM ASN


ASN UJI KOMPETENSI
 Acuan menyusun materi uji
kompetensi
 Seleksi Administrasi (syarat jabatan)
 Acuan penyusunan kurikulum
 Seleksi Kompetensi Dasar (komp
diklat.
manajerial sosial kultural
 Uji kompetensi oleh Lembaga
 Seleksi Kompetensi Bidang (kompetensi
terakreditasi
teknis)
SISTIM INFORMASI ASN & TALENT POOL
PERENCANAAN SDM ASN
 Kompetensi sbg salah satu informasi
 Kebutuhan Jabatan (kompetensi, kualifikasi) pokok dalam sistim informasi ASN
 Proyeksi Kebutuhan  kecocokan kompetensi menjadi
 Persediaan SDM ASN tools untuk pengawasan sistem merit
 Proyeksi Persediaan
 Perencanaan Pemenuhan
Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara (ASN)

Standar Kompetensi ASN adalah deskripsi


pengetahuan, keterampilan dan perilaku
yang diperlukan seorang Aparatur Sipil
Negara dalam melaksanakan tugas jabatan
MAKSUD dan TUJUAN
STANDAR KOMPETENSI ARSIPARIS

MAKSUD, tersedianya ASN yang didukung oleh


pengetahuan, keterampilan & perilaku dalam
menjalankan tugas jabatannya sebagai Arsiparis
TUJUAN;
(1) memberikan kejelasan karier JFA;
(2) meningkatkan keahlian & keterampilan bid.
Kearsipan sesuai kompetensinya;
(3) memberikan jaminan kualitas profesi Arsiparis;
(4) materi acuan penyusunan kurukulum diklat,
serta materi uji kompetensi;

38
SASARAN
STANDAR KOMPETENSI ARSIPARIS

Arsiparis dapat memenuhi standar kompetensi


yg dipersyaratkan untuk dapat melaksanakan
tugas sesuai jenjang jabatan

39
PENGERTIAN

⬡ KOMPETENSI, kemampuan & karakteristik yg


dimiliki ASN berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yg diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai Arsiparis
⬡ STANDAR KOMPETENSI JFA, rumusan
kemampuan kerja di bidang kearsipan yg
tercakup didalam unit kompetensi yg tersusun
sesuai jenjang jabatan

40
KONSEP KOMPETENSI

Knowledge Skill
(Pengetahuan) (Keterampilan)

Attitude (Etos Kerja)

Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI JABATAN
DALAM PROSES ANALISIS

Apa yg dikerjakan ? Tugas, Aktivitas &


Tanggung Jawab

Bagaimana caranya ? Metode, Teknik & Peralatan

Kemampuan apa yg Pengetahuan, Keterampilan,


diperlukan ? Keahlian & Perilaku,

Apa yg dihasilkan ? Produk atau Jasa


MUATAN STANDAR KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Terampil, Mahir, Penyelia, Ahli
⬡ Identitas Jabatan Pertama, Ahli Muda, Ahli
Madya & Ahli Utama

Pangkat, Kualifikasi Pendidikan,


⬡ Persyaratan Jabatan Jenis Pelatihan & Pengalaman
kerja

Kompetensi Teknis
⬡ Kompetensi Jabatan
Kompetensi Manajerial
Kompetensi Sosial Kultuural
IKHTISAR JABATAN
KATEGORI ARSIPARIS KETERAMPILAN
⬡ ARSIPARIS TERAMPIL :
Kompetensi Arsiparis Terampil dengan kualifikasi teknis atau penunjang
professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya serta
kewenangannya mensyaratkan penguasaan teknis di bidang kearsipan
pada tingkat paham (awareness)
⬡ ARSIPARIS MAHIR :
Kompetensi Arsiparis Mahir dengan kualifikasi teknis atau penunjang
professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya serta
kewenangannya mensyaratkan penguasaan teknis di bidang kearsipan
pada tingkat dasar (basic)
⬡ ARSIPARIS PENYELIA :
Kompetensi Arsiparis Penyelia dengan kualifikasi teknis atau penunjang
professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya serta
kewenangannya mensyaratkan penguasaan teknis di bidang kearsipan
pada tingkat Lanjutan/menengah (intermediate)
IKHTISAR JABATAN
KATEGORI ARSIPARIS KEAHLIAN… 1)

⬡ ARSIPARIS AHLI PERTAMA :


Kompetensi Arsiparis Ahli Pertama dengan kualifikasi teknis atau
penunjang professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya
serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan pada tingkat
dasar (basic)
⬡ ARSIPARIS AHLI MUDA :
Kompetensi Arsiparis Ahli Muda dengan kualifikasi teknis atau
penunjang professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya
serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan pada tingkat
menengah/lanjutan (intermediate)
IKHTISAR JABATAN
KATEGORI ARSIPARIS KEAHLIAN… 2)

⬡ ARSIPARIS AHLI MADYA:


Kompetensi Arsiparis Ahli Madya dengan kualifikasi teknis atau
penunjang professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya
serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan pada tingkat
mumpuni (advance)
⬡ ARSIPARIS AHLI UTAMA :
Kompetensi Arsiparis Ahli Utama dengan kualifikasi teknis atau
penunjang professional yang pelaksanaan fungsi dan tugasnya
serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan pada tingkat
ahli (expert)
PERSYARATAN KOMPETENSI
JABATAN ARSIPARIS

⬡ KATEGORI ⬡ KATEGORI KEAHLIAN


KETERAMPILAN

- Pangkat minimal III/a


- Pangkat minimal II/c
- Pendidikan minimal D.III - Pendidikan minimal
Kearsipan D.IV/S1 Kearsipan
- Lulus pendidikan & - Lulus pendidikan &
pelatihan Arsiparis jenjang pelatihan Arsiparis jenjang
Keterampilan bagi yg
pendidikan nonkearsipan Keahlian bagi yg
pendidikan nonkearsipan
KOMPETENSI TEKNIS
ARSIPARIS

PEMBINAAN
KEARSIPAN

PENGELOLAAN PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS ARSIP STATIS
PENGOLAHAN
ARSIP &
PENYAJIAN
ARSIP MENJADI
INFORMASI
MUATAN KOMPETENSI TEKNIS ARSIPARIS
sesuai FUNGSI dan TUGAS ARSIPARIS
 Menjaga TERCIPTANYA ARSIP dari kegiatan yang dilakukan oleh LN, Pemda, PTN;
 Menjaga ketersediaan arsip yang AUTENTIK dan TERPERCAYA sbg alat bukti yang
sah
 Menjaga TERWUJUDNYA PENGELOLAAN ARSIP yang andal, dan pemanfaatan
arsip sesuai ketentuan per UU an
 Menjaga KEAMANAN DAN KESELAMATAN arsip yang berfungsi untuk menjamin
arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui
pengelolaan dan pemanfataan arsip yang autentik dan terpercaya.
 Menjaga KESELAMATAN DAN KELESTARIAN arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
 Menjaga KESELAMATAN ASET NASIONAL dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa;
 MENYEDIAKAN INFORMASI guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
KAMUS KOMPETENSI
INDIKATOR PELAKU

⬡ Level 1  Paham (awareness) untuk ARSIPARIS TERAMPIL

⬡ Level 2  Dasar (basic) untuk ARSIPARIS MAHIR dan


ARSIPARIS AHLI PERTAMA

⬡ Level 3  Lanjutan/Menengah (intermediate) untuk


ARSIPARIS PENYELIA dan ARSIPARIS AHLI MUDA

⬡ Level 4  Mumpuni (advance) untuk ARSIPARIS AHLI MADYA

⬡ Level 5  Ahli (expert) untuk ARSIPARIS AHLI UTAMA


KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI PERTAMA
A MANAJERIAL
KOMPETENSI LEVEL DESKRIPSI INDIKATOR KOMPETENSI
1. Intergritas 2 Mampu mengingatkan dan 2.1. Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai
mengajak rekan kerja untuk dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala
bertindak sesuai nilai, norma, situasi dan kondisi; Mengajak orang lain untuk bertindak
etika organisasi sesuai etika dan kode etik;

2.2. Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam


setiap situasi pada unit kerja; dan
2.3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai
dengan etika organisasi.
2 Kerja sama 2 Menumbuhkan tim kerja yang 2.1. Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-
partisipatif dan efektif tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;

2.2. Berbagi informasi yang bermanfaat pada anggota tim,


mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota lain
serta bersedia untuk belajar dari orang lain;

2.3. Membangun komitmen yang tinggi untuk


menyelesaikan tugas tim.
3 Komunikasi 2 Aktif menjalankan komunikasi 2.1 Menggunakan gaya komunikasi informal untuk
secara formal dan informal; meningkatkan hubungan profesional;
bersedia mendengarkan orang 2.2. Mendengarkan [ihak lain secara aktif, menangkap dan
lain, menginterpretasikan pesan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain, serta
dengan reespon yang sesuai, memberikan respon yang sesuai;
mampu menyusun materi
presentasi pidato, naskah,
laporan dan lain-lain
2.3. Membuat materi presentasi, pidato, draf naskah,
laporan dan lain-lain sesuai arahan pimpinan.
4. Orientasi 2 Berupaya meningkatkan hasil 2.1. Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja
pada hasil kerja pribadi yang lebih tinggi pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan
dari standar yang ditetapkan, organisasi;
mencari, mencoba metode
alternatif untuk peningkatan
kinerja.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI PERTAMA
5. Pelayanan 2 Mampu 2.1. Menunjukkan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas
Publik mensupervisi/ pemerintahan/pelayanan publik, mampu menyelia dan menjelaskan secara
mengawasi/menyelia objektif bila ada yang mempertanyakan kebijakan yang diambil;
dan menjelaskan 2.2. Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemangku
proses pelaksanaan kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan,
tugas -tugas pembangunan dan pelayanan publik secara cepat dan tanggap;
pemerintahan/pelaya
2.3. Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi tertentu
nan publik secara
sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku kepentingan
transparan
dalam hal penyelesaian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan
pelayanan publik.
6. Pengemban 2 Meningkatkan 2.1. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi,
gan diri dan kemampuan penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam
orang lain bawahan dengan menyelesaikan suatu pekerjaan;
memberikan contoh 2.2. Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
dan penjelasan cara
melaksanakan suatu 2.3. Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah
pekerjaan. memahami penjelasan dan pengarahan.

7. Mengelola 2 Proaktif beradaptasi 2.1. Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses batu
perubahan mengikuti perubahan selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain;
2.2. Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan;
2.3. Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.
8. Pengambila 2 Menganalisis 2.1. Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia
n keputusan masalah secara dalam upaya mencari solusi;
mendalam
2.2. Mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sebelum membuat
kesimpulan;
2.3. Membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai
sumber informasi sesuai dengan pedoman yang ada.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI PERTAMA

B SOSIAL KULTURAL

KOMPETENSI LEVEL DESKRIPSI INDIKATOR KOMPETENSI


9. Perekat 2 Aktif mengembangkan sikap 2.1. Menampilkan sikap dan perilaku
Bangsa saling menghargai, yang peduli akan nilai-nilai
menekankan persamaan dan keberagaman dan menghargai
persatuan. perbedaan;
2.2. Membangun hubungan baik
antarindividu dalam organisasi, mitra
kerja, pemangku kepentingan; dan

2.3. Bersikap tenang, mampu


mengendalikan emosi, kemarahan dan
frustasi dalam menghadapi
pertentangan yang ditimbulkan oleh
perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku, jender,
sosial ekonomi, preferensi politik, di
lingkungan unit kerjanya.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI PERTAMA
C. TEKNIS
10. Pengelolaan arsip 2 Mampu melaksanakan proses 2.1. Mampu melaksanakan tahapan kegiatan
dinamis pemberkasan arsip dan mampu pemberkasan arsip mulai cara memeriksa arsip yang
menyediakan arsip dinamis yang akan diberkaskan, menentukan indeks, memberi kode
utuh dan lengkap sesuai terhadap indeks yang telah ditentukan, membuat/
prosedur/pedoman kerja dengan memberi label, membuat tunjuk silang bilamana
menggunakan instrumen diperlukan, dan menata arsip ke dalam suatu sistem
klasifikasi arsip serta klasifikasi pemberkasan, serta mampu menemukan arsip secara
keamanan dan akses arsip, cepat, tepat dan lengkap;
termasuk pengelolaan arsip 2.2. Mampu melaksanakan tahapan prosedur
terjaga, baik secara manual penyediaan arsip dinamis sebagai informasi publik, serta
ataupun elektronik menguasai pemanfaatan penggunaan Klasifikasi Arsip
dan Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip; dan
2.3. Mampu menjelaskan secara lengkap, rinci dan jelas
kepada stakeholder mengenai prosedur dan tahapan
dalam pengelolaan arsip terjaga.

11. Pengelolaan Arsip 2 Mampu melaksanakan 2.1. Mampu melaksanakan pengelolaan arsip statis
Statis pengelolaan arsip statis melalui melalui deskripsi arsip sehingga mampu menyediakan
deskripsi arsip sehingga mampu akses (jalan masuk) terhadap arsip statis yang akan
menyediakan akses (jalan dikelola lembaga kearsipan;
masuk) terhadap arsip statis 2.2. Mampu melaksanakan teknik penyusunan sarana
yang dikelola lembaga kearsipan bantu penemuan kembali arsip statis (finding aids); dan
dan melakukan perawatan arsip 2.3 Mampu menjelaskan teknik restorasi dan reproduksi
yang mengalami kerusakan arsip statis, baik yang konvensional maupun
akibat beberapa faktor nonkonvensional;
(kimia,biota, fisika, manusia dan
bencana alam) melalui kegiatan
restorasi arsip (rewashing,
recleaning, dan reproduksi/alih
media arsip) sesuai prosedur
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI PERTAMA
12 Pembinaan 2 Mampu melaksanakan kegiatan 2.1. Mampu melaksanakan kegiatan pembinaan
Kearsipan pembinaan kearsipan dan SDM kearsipan dan SDM kearsipan sesuai prosedur dan SOP
Kearsipan sesuai prosedur/ pengelolaan arsip dinamis dan pengelolaan arsip statis
pedoman kerja, seperti: seperti bimbingan teknis SDM Kearsipan, penyuluhan
1) bimbingan teknis SDM kearsipan, pemberian/pendukung fasilitatif kearsipan,
Kearsipan; serta monitoring dan evaluasi sistem informasi
2) penyuluhan kearsipan; kearsipan;
3) pemberian/pendukung fasilitatif 2.2. Mampu melaksanakan tahapan pekerjaan dalam
kearsipan; pengelolaan arsip dinamis dan pengelolaan arsip statis
4) monitoring dan mengevaluasi sesuai prosedur kerja/pedoman;
(MONEV) sistem informasi 2.3. Mampu menjelaskan secara rinci dan lengkap
kearsipan; mengenai pengelolaan arsip dinamis termasuk
penggunaan instrumen pengelolaan arsip dinamis dan
pengelolaan arsip statis kepada pengguna (user)

13 Pengolahan arsip 2 Mampu melaksanakan proses 2.1. Mampu melaksanakan tahapan kegiatan
dan penyajian pemberkasan arsip dan mampu pemberkasan arsip mulai cara memeriksa arsip yang
arsip menjadi menyediakan arsip dinamis yang akan diberkaskan, menentukan indeks, memberi kode
informasi utuh dan lengkap sesuai terhadap indeks yang telah ditentukan, membuat/
prosedur/pedoman kerja dengan memberi label, membuat tunjuk silang bilamana
menggunakan instrumen klasifikasi diperlukan, dan menata arsip ke dalam suatu sistem
arsip dan kalsifikasi keamanan dan pemberkasan, serta mampu menemukan arsip secara
akses arsip, termasuk pengelolaan cepat, tepat dan lengkap;
arsip terjaga, baik secara manual 2.2. Mampu melaksanakan tahapan prosedur
ataupun elektronik penyediaan arsip dinamis sebagai informasi publik, serta
menguasai pemanfaatan penggunaan Klasifikasi Arsip
dan Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip; dan
2.3. Mampu menjelaskan secara lengkap, rinci dan jelas
kepada stakeholder mengenai prosedur dan tahapan
dalam pengelolaan arsip terjaga.
PERSYARATAN JABATAN ARSIPARIS AHLI PERTAMA
III PERSYARATAN JABATAN
Jenis Persyaratan Uraian Tingkat Pentingnya Terhadap
Jabatan
Mutlak Penting Perlu
A Pendidikan 1. Jenjang Minimal D.IV/S.1 V
2. Bidang Ilmu Kearsipan/ Non Kearsipan sesuai Kualifikasi V
Pendidikan yang Ditentukan
B. Pelatihan 1. Manajerial
2. Teknis Dasar-Dasar Kearsipan V
Pengelolaan Arsip Media Baru V
Pengelolaan Arsip Elektronik V
3. Fungsional Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis V
Kategori Keahlian (khusus yang berasal dari
Non- Kearsipan) atau Pendidikan dan Pelatihan
Alih Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis
(Khusus yang berasal dari Non-Diploma III
Kearsipan) dan telah lulus mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis
Kategori Keterampilan
C. Pengalama Bagi Arsiparis pengangkatan pertama dalam V
n Kerja JFA minimal 1 (satu) tahun sebagai CPNS atau
bagi Arsiparis yang promosi/alih jenjang
jabatan minimal 4 (empat) tahun telah
menduduki JFA atau bagi Arsiparis
pengangkatan dalam JFA melalui
penyesuaian/inpassing minimal 2 (dua) tahun
berpengalaman di bidang
ketatausahaan/kearsipan
D. Pangkat Penata Muda/ III-a V
E Indikator Kinerja Jabatan Mampu melaksanakan tugas/pekerjaan teknis pemberkasan dan
penyediaan arsip dinamis pada publik, tahapan penyusunan sarana
bantu penemuan kembali arsip, arsip, teknik restorasi dan reproduksi
arsip, menguasai SOP pengelolaan arsip dinamis dan NSPK Kearsipan,
menggunakan aplikasi pengelolaan arsip secara elektronik pada tingkat
dasar dengan menggunakan alat/prosedur/metode kerja yang sudah
baku dan memanfaatkan TIK dalam pengelolaan arsip di lingkungan
pemerintah
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI MUDA
II STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI LEVEL DESKRIPSI INDIKATOR KOMPETENSI
A MANAJERIAL
1. Intergritas 3 Mampu memastikan, 3.1. Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai,
menanamkan keyakinan norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
bersama agar anggota yang
dipimpin bertindak sesuai 3.2. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang
nilai, norma, dan etika dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan etika organisasi
organisasi dalam lingkup dalam segala situasi dan kondisi;
formal. 3.3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap
integritass di dalam unit kerja yang dipimpin.

2 Kerja sama 3 Efektif membangun tim kerja 3.1. Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat,
untuk peningkatan kinerja mengantisipasi kemungkinan hambatan, dan mencari solusi yang optimal;
organisasi
3.2. Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan
berdasarkan usulan-usulan anggota tim/kelompok, bernegosiasi secara
efektif untuk upaya penyelesaian pekerjaan yang menjadi target kinerja
kelompok dan/atau unit kerja;

3.3. Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam


rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok.
3 Komunikasi 3 Berkomunikasi secara asertif, 3.1 Menyampaikan suatu informasi yang semsitif/rumit dengan cara
terampil berkomunikasi penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat dipahami dan
lisan/tertulis untuk diterima oleh pihak lain;
menyampaikan informasi 3.2. Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah
yang sensitif/rumit/kompleks. dipahami dan diterima orang lain;
3.3. Membuat laporan tahunan/periodik/naskah/dokumen/proposal yang
kompleks; Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda; membuat propposal yang rinci dan lengkap.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI MUDA
4. Orientasi 3 Menetapkan target 3.1. Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang
pada hasil kerja yang menantang ditetapkan organisasi;
bagi unit kerja, 3.2. Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil unit
memberi apresiasi dan kerjanya;
teguran untuk 3.3. Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk
mendorong kinerja. mencapai target kerja unitnya.

5. Pelayanan 3 Mampu memanfaatkan 3.1. Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan


Publik kekuatan kelompok kelompok yang sedang berjalan di di organisasi (aliansi atau persaingan) dan
serta memperbaiki dampaknya terhadap unit kerja untuk menjalankan tugas pemerintahan secara
standar pelayanan profesional dan netral, tidak memihak;
publik di lingkup unit
3.2. Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk
kerja. secara efektif memfasilitasi kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan
cara-cara yang mengikuti standar objektif, transparan, profesional, sehingga
tidak merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya;
3.3. Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk memantau dan
mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan
masyarakat.serta mengantisipasi kebutuhan mereka saat menjalankan tugas.
6. Pengemba 3 Memberikan umpan 3.1. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh,
ngan diri balik dan membimbing instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam
dan orang menyelesaikan suatu pekerjaan;
lain
3.2. Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan
umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi dengan bawahan untuk
memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan;
3.3. Mendorong kepercayaan diri bawahana untuk mengerjakan tugas dengan
caranya sendiri; memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan
peluang untuk berkembang.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI MUDA
7. Mengelola 3 Membantu orang lain 3.1. Membantu orang lain dalam melakukan
perubahan mengikuti perubahan perubahan;
secara tepat 3.2. Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-
ulang jika diperlukan;
3.3. Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh
unit kerjanya secara tepat; Memberikan solusi efektif
terhadap masalah yang ditimbulkan oleh adanya
perubahan.
8. Pengambilan 3 Membandingkan 3.1. Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan
keputusan berbagai alternatif, implikasinya;
menyeimbangkan risiko 3.2. Memilih alternatif solusi yang terbaik, membuat
keberhasilan dalam keputusan operasional mengacu pada alternatif solusi
implementasi. terbaik yang didasarkan pada analisis data yang
sistematis, seksama, mengikuti prinsip kehati-hatian;
3.3. Menyeimbangkan antara kemungkinan risiko dan
keberhasilan dalam implementasinya.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI MUDA
B SOSIAL KULTURAL

9. Perekat 3 Mempromosikan, mengembangkan 3.1. Mempromosikan sikap menghargai


Bangsa sikap toleransi dan persatuan. perbedaan di antara orang-orang yang
mendorong toleransi dan keterbukaan;

3.2. Melakukan pemetaan sosial di


masyarakat sehingga dapat memberikan
respon yang sesuai dengan budaya yang
berlaku; Mengidentifikasi potensi
kesalahpahaman yang diakibatkan adanya
keragaman budaya yang ada; dan

3.3. Menjadi mediator untuk menyelesaikan


konflik atau mengurangi dampak negatif dari
konflik atau potensi konflik.
KOMPETENSI ARSIPARIS AHLI MUDA
C. TEKNIS
10. Pengelolaan 3 Mampu merancang dan 3.1. Mampu mendesain/merancang proses seleksi arsip yang akan
arsip dinamis menyelenggarakan kegiatan penyusutan dipindahkan;
arsip secara periodik dengan cara: 3.2. Mampu mensosialisasikan pentingnya penyusutan arsip dan
1) Menyeleksi arsip inaktif yang akan memberikan bimbingan, coaching/mentoring kepada pengelola arsip
dipindahkan dari unit pengolah ke unit dilingkungannya dalam melaksanakan kegiatan penyusutan arsip yang
kearsipan; akan dimusnahkan ataupun diserahkan ke lembaga kearsipan ;
2) Melaksanakan pemusnahan arsip 3.3. Mampu memecahkan masalah teknis operasional yang timbul dan
yang tidak bernilaiguna; dan mengambil keputusan dalam pelaksanaan kegiatan penyusutan arsip.
4) Menyerahkan arsip statis
11. Pengelolaan 3 Mampu merancang pelaksanaan 3.1. Mampu mendesain/merancang kegiatan penelusuran arsip dalam
Arsip Statis penelusuran referensi dan sumber arsip rangka penerbitan naskah sumber arsip dan katalog pameran arsip;
sesuai tema naskah sumber arsip dalam 3.2. Mampu mensosialisasikan informasi arsip sesuai tema penerbitan
rangka penerbitan naskah sumber arsip, naskah sumber dan mengkomunikasikan sesuai katalog pameran arsip;
termasuk penyusunan katalog dalam 3.3. Mampu memecahkan masalah teknis operasional dan mengambil
pameran arsip keputusan dalam penyusunan penerbitan naskah sumber arsip dan
katalog pameran arsip;
12 Pembinaan 3 Mampu menyelenggarakan: 3.1. Mampu mendesain/merancang pelaksanaan bimbingan teknis
Kearsipan 1) pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan arsip dinamis dan pengelolaan arsip statis, serta
pengelolaan arsip dinamis dan merancang tahapan penyelenggaraan sertifikasi SDM Kearsipan
pengelolaan arsip statis; (khusus di ANRI);
2) pelaksanaan sertifikasi SDM 3.2. Mampu mensosialisasikan pembinaan dan pengembangan karier
Kearsipan (khusus di ANRI) JFA, memberikan coaching/mentoring kepada pengelola arsip ataupun
Arsiparis dibawah jenjang jabatannya;
3.3. Mampu memecahkan masalah teknis operasional yang timbul serta
mengambil keputusan dalam pelaksanaan bimbingan teknis kearsipan.

13 Pengolahan 3 Mampu merancang proses analisis 3.1. Mampu mendesain/merancang instrumen pengolahan arsip dan
arsip dan pengolahan arsip dan penyajian arsip penyajian arsip dengan menggunakan sarana komputer;
penyajian menjadi informasi untuk dapat 3.2. Mampu mensosialisasikan fungsi dan manfaat Sistem Informasi
arsip menjadi dimanfaatkan oleh publik Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
informasi (JIKN);
3.3. Mampu memecahkan masalah teknis operasional yang timbul dan
mengambil keputusan dalam pelaksanaan pengolahan arsip dan
penyajian arsip menjadi informasi untuk dapat dimanfaatkan oleh publik.
PERSYARATAN JABATAN ARSIPARIS AHLI MUDA
III PERSYARATAN JABATAN
Jenis Persyaratan Uraian Tingkat Pentingnya Terhadap
Jabatan
Mutlak Penting Perlu
A Pendidikan 1. Jenjang Minimal D.IV/S.1 V
2. Bidang Kearsipan/ Non Kearsipan sesuai Kualifikasi V
Ilmu Pendidikan yang Ditentukan
1.
B. Pelatihan
Manajerial
2. Teknis Manajemen Arsip Dinamis V
Manajemen Arsip Statis V
Program Arsip Vital/Asset V
Manajemen Arsip Elektronik V
3. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis V
Fungsional Kategori Keahlian (khusus yang berasal dari Non-
Kearsipan) atau Pendidikan dan Pelatihan Alih
Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis (Khusus
yang berasal dari Non-Diploma III Kearsipan) dan
telah lulus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Arsiparis Kategori Keterampilan

C. Pengalaman Bagi Arsiparis yang promosi/alih jenjang jabatan V


Kerja minimal 4 (empat) tahun telah menduduki dalam
JFA atau bagi Arsiparis pengangkatan dalam JFA
melalui penyesuaian/ inpassing minimal 2 (dua)
tahun berpengalaman di bidang
ketatausahaan/kearsipan

D. Pangkat Penata III-c


E Indikator Kinerja Jabatan Mampu melaksanakan tugas /pekerjaan teknis penyeleksian arsip dan
penilaian arsip yang akan dimusnahkan, penelusuran arsip statis,
penyusunan penerbitan naskah sumber arsip, melakukan pembinaan
sistem kearsipan dan SDM kearsipan, serta menguasai pengelolaan
arsip elektronik atau dalam jaringan, yang lebih spesifik pada tingkat
menengah (intermediate) dengan menganalisis informasi secara
terbatas dalam menyelesaikan tugas pengelolaan arsip di lingkungan
pemerintah
KONSEKWENSI ADANYA STANDAR
KOMPETENSI TERHADAP ARSIPARIS

⬡ Standar kompetensi merupakan ukuran


kemampuan minimal yg harus dimiliki Arsiparis
⬡ Kompetensi Arsiparis merupakan akumulasi dari
jenjang jabatan dibawahnya
⬡ Kurikulum Diklat Arsiparis harus menyediakan
Arsiparis sesuai Standar Kompetensi Arsiparis
⬡ Arsiparis harus memenuhi standar kompetensi yg
dipersyaratkan untuk dapat melaksanakan tugas
sesuai jenjang jabatannya
PENUTUP

⬡ Standar Kompetensi Jabatan Arsiparis merupakan


sarana dasar untuk mewujudkan profesionalisme
Arsiparis dalam menyelenggarakan kearsipan
maupun bagian dari sistem merit dalam manajemen
ASN

⬡ Standar Kompetensi Jabatan Arsiparis yg ditetapkan


Menpan dan RB berlaku secara nasional, setelah
diterbitkannya Kamus Kompetensi Jabatan Arsiparis
dalam bentuk Per ANRI
65

Anda mungkin juga menyukai