1.3 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Akhmadjailani

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak


Oleh :
Akhmad Jailani
SMKN 2 Bangkalan
CGP Angkatan 9

Kali ini saya akan menyampaikan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Pendidikan
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 tentang visi guru penggerak. Model jurnal yang saya
akan gunakan adalah model 4C( Connection, Challenge, Concept dan Change).

Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran anda sebagai calon guru
penggerak?

Setelah mempelajari modul 1. 2 tentang nilai dan peran guru penggerak kami lanjut belajar
modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Pada modul ini saya di pertemukan dengan
instruktur DRS. HM Imron Rosyadi, M.M pada sesi elaborasi. Pada sesi ini memberikan
pengalaman belajar mengelaborasi materi yang di peroleh secara mandiri dan diskusi
kelompok. Pada kesempatan ini saya mengaitkan materi dengan materi sebelumnya secara
mandiri dan diskusi kelompok dengan pengalaman dan pendapat instruktur. Saya membuat
keterkaitan antara materi satu dengan materi lainnya.

Keterkaitan visi guru penggerak dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, visi guru penggerak
harus sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Tujuan pendidikan adalah menuntun
segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselatan dan kebahagiaan
yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Sehingga dalam merumuskan visi guru penggerak harus berfokus pada murid agar murid
dapat berkembang sesuai kodratnya yaitu kodrat alam dan kodrat zaman.

Keterkaitan visi guru penggerak dengan nilai dan peran guru penggerak, nilai guru
penggerak: berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan reflektif. Peran guru
penggerak: menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong
kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, menggerakkan komunitas praktisi. Visi guru
penggerak harus mampu mencerminkan nilai dan peran guru penggerak dalam
mewujudkan profil pelajar Pancasila. Sehingga guru penggerak haruslah memiliki nilai dan
mampu menerapkan peran sebagai guru penggerak. Apabila guru penggerak telah memiliki
nilai dan menerapkan peran guru penggerak maka akan mampu mewujudkan visi guru
penggerak. Visi akan terwujud melalui rancangan IA dengan tahapan BAGJA.
IA (Inkuiri Apresiatif) merupakan manajemen perubahan kolaboratif dan berbasis kekuatan.
Pendekatan IA dimulai dengan mengidentifikasi hal positif yang telah dilakukan, menacari
cara bagaimana hal positif tersebut dapat dipertahankan untuk mewujudkan perubahan
positif. BAGJA adalah akronim dari: Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan
rencana dan Atur eksekusi. Kelima langkah tersebut dimplementasikan dalam proses IA.

Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik
yang anda jalankan selama ini?

Secara umum, semua ide, materi dan pendapat dari narasumber tidak berbeda dari
implementasi yang selama ini saya lakukan di sekolah. Hanya saja saya mendapatkan
pencerahan terkait sistem kerja otak manusia. Fokus pikiran manusia cenderung ke hal
negatif karena ingatan buruk muncul disebabkan memori buruk di masa lalu. Hal ini
menyadarkan saya bahwa kenapa banyak anak yang merasa tidak nyaman belajar, ini
dikarenakan murid berpikir negatif dulu tentang pelajarannya. Sehinnga murid mengalami
kesulitan dalam belajar.

Selama ini saya juga tidak terlalu banyak terlibat dengan kegiatan-kegiatan di sekolah.
Kalaupun terlibat saya biasanya hanya melakukan apa yang seharusnya menjadi tugas saya.
Sebenarnya itu tidak salah, karena setiap guru punya tupoksi (tugas pokok dan fungsi)nya
sendiri-sendiri, namun begitu tidak dibenarkan juga kalau kita cuek/acuh tak acuh dengan
yang lainnya. Kita di sekolah adalah satu sistem yang harus saling bahu-membahu, saling
dukung demi terciptanya murid/sekolah yang diimpikan semua pihak. Kita bisa saling
menguatkan bila ada program sekolah yang tidak terlaksana dan berusaha untuk bisa
merealisasikannya. Dan saling mendukung untuk program yang sudah berjalan dengan baik
dan lancar.

Concept: Ceritakan konsep- konsep utama yang anda pelajari dan menurut anda penting
untuk terus dibawa selama menjadi calon guru penggerak atau bahkan setelah menjadi
guru penggerak?

Konsep utama yang saya pelajari pada modul 1.3 adalah bagaimana menguatkan nilai dan
peran guru penggerak dalam membentuk sebuah visi seorang guru penggerak. Saya
mendapatkan banyak ide dari diskusi bersama rekan CGP, pemaparan dari fasilitator dan
materi dari instruktur. Peran guru penggerak yang selama ini saya lakukan dikuatkan
dengan nilai-nilai guru penggerak sehingga dapat memfasilitasi murid agar merdeka
belajar. Nilai dan peran guru penggerak apabila saling berkoneksi dengan visi guru
penggerak dapat terwujud pembelajaran yang menyenangkan bagi murid, pembelajaran
yang berpihak pada murid. Dengan adanya visi maka arah yang kita jalani akan lebih
terarah. Ada yang akan kita capai.
Ada hal yang menarik dalam pelaksanaan aksi nyata pada modul 1.3 ini, dimana dari
prakarsa perubahan yang saya lakukan, setiap tahapannya seakan-akan saya terlibat
langsung sebagai waka kesiswaan khususnya pembina ekstrakurikuler, padahal saya belum
pernah menjabat sebagai waka, saya biasanya hanya menjabat atau lebih tepatnya
membantu kegiatan ekstra murid dibidang OSN IPA maupun Karya Ilmiah. Menariknya apa
yang saya sampaikan pada tahap-tahap BAGJA ternyata sama persis dengan yang ditempuh
oleh Kepala Sekolah saya yang baru yang kebetulan memang beliau seorang akademisi
yang sangat perhatian untuk mengembangkan prestasi akademis/non akademis siswa.
Karena bapak kepsek saya juga dulunya seorang akademisi yang berprestasi bukan hanya
tingkat kabupaten bahkan sudah pernah juara nasional. Saya merasa apa yang saya
tuangkan dalam tahapan BAGJA ternyata sejalan dengan yang direalisasikan bapak kepala
sekolah.

Change: Apa perubahan dalam diri anda yang ingin anda lakukan setelah mendapatkan
materi pada hari ini?

Setelah mempelajari modul 1.3, berdiskusi dan menyimak pemaparan fasilitator dan
instuktur diharapkan saya dapat melakukan perubahan. Ternyata untuk menciptakan visi
murid impian bisa dimulai dari kita sendiri. Kita harus bisa memprakarsai perubahan itu baik
dilakukan kita sendiri maupun berkolaborasi dengan guru/tendik yang lain. Jika kita
memiliki impian terhadap murid/sekolah maka kita pasti akan berjuang untuk bisa
merealisasikannya. Kita bisa membangun semuanya dimulai dari Inkuiri Apresiatif BAGJA,
bila semua tahapan kita pikirkan matang, maka hasil yang akan dicapai akan lebih
maksimal.

Setelah saya membuat prakarsa perubahan, saya menjadi lebih semangat dan lebih
tertantang untuk menjadi lebih aktif lagi di sekolah, saya harus benar-benar peduli dengan
sekolah, bukan hanya datang untuk mengajar demi terpenuhinya jam mengajar saja, tapi
saya harus berubah, karena sejatinya sebagai pendidik banyak hal yang harus dilakukan
daripada hanya mengajar/transfer ilmu semata, masih banyak peran lain menunggu kita
demi suksesnya anak didik kita, demi tercapainya visi misi sekolah yang kita impikan.

Anda mungkin juga menyukai