Keperawtan Kritis Syncope Dan Hiperglikemia
Keperawtan Kritis Syncope Dan Hiperglikemia
Keperawtan Kritis Syncope Dan Hiperglikemia
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.M DENGAN SYNCOPE
(PENURUNAN KESADARAN) DAN DM DI RUANG ICU RSUD UNGARAN
Disusun Oleh:
Nama : Azizah Syifa Saniyyah
NIM : P1337420119090
Kelas : 3 A2 Reguler
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn.M
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Tanggal lahir : 10 April 1974
4) Umur : 47 tahun
5) Pendidikan : SMK
6) Agama : Islam
7) Pekerjaan : Karyawan Swasta
8) Status : Kawin
9) Alamat : Gunungpati, Semarang
10) Tanggal masuk : 16 Maret 2022
11) Jam masuk : 0 0 . 2 1 WIB
12) Cara masuk : Rawat darurat
13) Diagnosa medis : Obs.Syncope, hiperglikemia
14) No.RM : 601xxx
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama : Ny.M
2) Umur : 45 tahun
3) Alamat : Gunungpati, Semarang
4) Pekerjaan : IRT
5) Hubungan dengan px : Istri
I. PENGKAJIAN PRIMER
1. Circulation
Irama nadi regular, HR 119 kali/ menit, tekanan darah 109/76 mmHg, MAP 98,
warna kulit baik, capillary refille <2 detik, akral dan kulit teraba hangat, membran
mukosa kering
2. Airway
Tidak terdapat pergerakan abnormal pada dada dan abdomen (look), tidak terdapat
suara napas tambahan/abnormal (listen), tidak terdapat sumbatan jalan napas pada
Tn.M (feel)
3. Breathing
Pengembangan paru simetris, pola nafas teratur, tidak ada nafas cuping hidung, tidak
ada tarikan otot bantu napas, tidak terjadi hiperventilasi dengan RR 23 x/menit, SPO2
98 %, pasien tidak merasakan sesak napas
4. Disability
Kesadaran pasien somnolen dengan GCS E3M5V2 pupil isokor 2 mm, reaksi mata
kanan dan kiri terhadap cahaya baik, serta tidak terdapat paresis
5. Exposure
Tidak ada jejas pada pasien, tidak terdapat edema..
II. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
a. Saat masuk Rumah Sakit Umum Daerah Gondo Suwarno (16 Maret 2022)
Pasien mengalami penurunan kesadaran, demam 2 hari, mual dan muntah
b. Saat pengkajian (14 Februari 2022, jam 15.00 WIB)
Saat dirawat di ruang ICU kesadaran umum somnolen dengan GCS E3M5V2,
TD 109/76 mmHg, T 37oC, HR 119 x/menit, RR 23x/menit, SPO2 98 %.
c. Alasan dirawat di ICU
Pasien dirawat di ICU mengalami penurunan kesadaran, hiperglikemia, dan post
kejang 2x di IGD sehingga perlu dimonitoring tanda-tanda vitalnya secara
kontinu.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu :
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat DM tipe 2. Keluarga pasien
mengatakan pasien jarang kontrol untuk memeriksakan kesehatannya
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluaga pasien mengatakan apabila keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
seperti DM.
4. Riwayat
operasi Tidak
ada.
Keadaan Umum :
Lemah Kesadaran
: Somnolen GCS
: E3M5V2
Tanda- tanda
Vital
TD : 109/76 mmHg
MAP : 98 mmHg
HR : 119 kali/ menit
RR : 23 kali/ menit
SpO2 : 98%
Temp : 37,00C
Pengkajian Head To Toe
1. Sistem pernapasan
Inspeksi : Bentuk simetris kanan dan kiri, gerakan dada simetris
saat bernapas, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan.
Terpasang nasal kanul 3l
Palpasi : Pola napas frekuensi 23 x/menit, irama reguler, tactil
fremitus teraba sama antara dada kanan dan kiri
Perkusi : Suara paru pekak pada apex paru sebelah kiri
Auskultasi : Tidak terdapat bunyi napas tambahan
2. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada intercosta ke I V- V garis aksila
anterior sinistra
Palpasi : Ictus kordis .teraba di ICS IV-V garis aksila anterior
sinistra Perkusi : Terdapat suara
pekak
Auskultasi : Bunyi jantung S1
S2 reguler
3. Sistem persarafan
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Somnolen, GCS E3M5V2
4. Sistem pengindraan
a. Penglihatan
5. Sistem perkemihan
Klien terpasang DC kateter, warna urin kuning normal dan tidak ada darah
6. Sistem pencernaan
a. Mulut
Mukosa mulut sedikit kering, lidah bersih
b. Abdomen
I : Bentuk abdomen simetris
c. Bowel
Selama di RS pasien BAB 1x/hari
7. Sistem integumen
Tidak terdapat lesi, warna kulit pucat , turgor kulit menurun, CRT >2 detik,
akral dingin
8. Sistem reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, kelamin normal, terpasang DC kateter
9. Sistem endokrin
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan maupun lainnya
V. PROGRAM TERAPI/PENGOBATAN
ORAL
Calcium tablet (calos) 3x500 mg
INJEKSI
Citicolin 2x500 mg
Phenitoin 1x50 mg
Diazepam 1x50 mg
Omeprazole 40 mg/12jam
Ondansetron 4 mg/12 jam
Ceftriaxon 1x1 gr
Phenitoin 1x50 mg
Digoxin 1x0,5 mg
SYRINGE PUMP
Lanzoprazole 80 mg/jam
INFUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak ditandai dengan edema serebral
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin
No Diagnosa Intervensi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan TTD
Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV Syifa
perfusi jaringan tindakan keperawatan 2. Monitor tekanan intrakranial
otak ditandai selama 3x24 jam, pasien
dengan edema diharapkan keadekuatan 3. Monitor tanda-tanda perdarahan
serebral perfusi serebral 4. Monitor intake dan output cairan
meningkat dengan 5. Posisikan pasien pada posisi
kriteria hasil: semi fowler
1. Tanda-tanda vital
dalam keadaan
normal
2. Tingkat kesadaran
meningkat
3. Mempertahakan
tekanan
intrakranial
4. Tidak ada
sakit kepala
5. Tidak ada muntah
2. Ketidakstabilan Setelah dilakukan 1. Monitor kadar glukosa darah Syifa
kadar glukosa tindakan keperawatan setiap 4 jam
darah selama 3x24 jam, 2. Monitor intake dan output cairan
berhubungan diharapkan kadar 3. Monitor TTV
dengan glukosa darah berada 4. Berikan asupan cairan oral
resistensi insulin dalam rentang normal, 5. Anjurkan monitor kadar glukosa
dengan kriteria hasil: darah secara mandiri
1. Kadar glukosa 6. Anjurkan kepatuhan terhadap
dalam darah diet dan olahraga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal / DX Implementasi Respon Klien TTD
Jam
16 Maret 1,2 Memonitor TTV DS: Syif
2022, 16.05 DO: TD 109/76 mmHg, T 37oC, a
WIB HR 119 x/menit, RR 23x/menit,
SPO2 98 %
16 Maret 1 a. Monitor tekanan DS:- Syif
2022, 16.10 intrakranial pasien DO: a
WIB b. Monitor tanda-tanda Kesadaran pasien somnolen dengan
perdarahan GCS E3M5V2
c. Monitor intake dan Tidak ada tanda-tanda perdarahan
output cairan Balance cairan pasien +396,5 cc
16 Maret 1 Memberikan posisi tidur DS : - Syif
2022, 16.10 yang nyaman untuk DO : a
WIB pasien (semi fowler) Pasien tampak nyaman setelah
posisi tidurnya diubah
16 Maret 2 Memonitor kadar DS: Syif
2022, 16.10 glukosa darah tiap 4 jam Keluarga pasien mengatakan a
WIB Memonitor tanda dan bahwa pasien mempunyai
gejala hiperglikemia riwayat DM, jarang kontrol dan
EVALUASI KEPERAWATAN