2019-211 - Adiwidya Bagas P

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS STRUKTUR JEMBBATAN

NAMA : ADIWIDYA BAGAS P


NIM : 201910340311211
STRUKTUR JEMBATAN/F

1. JEMBATAN PELENGKUNG

Jembatan pelengkung adalah sebuah jembatan dengan kepala jembatan di setiap akhir
berbentuk seperti kurva melengkung. Lengkungan jembatan bekerja dengan memindahkan berat
dari jembatan dan beban yang sebagian ke dorong horisontal tertahan oleh kepala jembatan di
kedua sisi. Sebuah jembatan (jembatan panjang) dapat dibuat dari serangkaian lengkungan,
meskipun struktur lebih ekonomis lainnya biasanya digunakan saat ini.
2. JEMBATAN RANGKA BATANG

jembatan yang superstrukturnya terdiri dari truss, struktur elemen yang terhubung
biasanya berbentuk segitiga. Elemen yang terhubung (pada bagian yang lurus) dapat
menerima gaya tekan, tarik, atau kombinasi keduanya sebagai respons terhadap beban
yang bergerak dinamis. Jembatan truss termasuk ekonomis untuk dibangun karena
menggunakan bahan secara efisien.

3. JEMBATAN GANTUNG

Jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan


samping . Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai
yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan
berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.

BAGIAN/KOMPONEN JEMBATAN DAN FUNGSINYA

1. Struktur Atas
Menurut Pranowo, dkk (2007) struktur atas jembatan adalah bagian dari
struktur jembatan yang secara langsung menahan beban lalu lintas untuk selanjutnya
disalurkan ke bangunan bawah jembatan. Bagian-bagian bangunan atas tersebut
terdiri dari :

a. Trotoar
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih
tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki
yang bersangkutan.

b. Lantai Kendaraan
Lantai kendaraan adalah bagian tengah dari plat jembatan yang berfungsi
sebagai perlintasan kendaraan.

c. Gelagar Lengkung
Bagian struktur ini mengubah gaya-gaya yang bekerja dari beban vertical
diubah menjadi gaya horizontal/tekan sehingga menjadi keuntungan sendiri
bagi jembatan tersebut.

d. Balok Lantai
Berfungsi menerima beban lantai kendaraan, trotoar dan beban lainnya dan
menyalurkannya ke rangka utama

e. Spandrel Columns
Berfungsi menyalurkan beban dari dari balok lantai ke gelagar lengung

f. Landasan/Perletakan
Landasan/Perletakan dibuat untuk menerima gaya-gaya dari konstruksi
bangunan atas baik secara horizontal, maupun vertical dan menyalurkannya ke
bangunan di bawahnya.

g. Hanger
Hanger yang berfungsi sebagai komponen penghubung dek jembatan ke
gelagar lengkung. Harus ada dalam jembatan pelengkung karena sebagai
penahan Tarik

h. Ikatan Angin
Befungsi untuk melawan atau menahan gaya yang diakibatkan oleh angin, baik
pada bagian atas atau bagian bawah jembatan.

2. Struktur Bawah
Struktur bawah mempunyai fungsi utama sebagai pemikul beban-beban
bangunan atas dan pada bangunan bawahnya sendiri untuk di salurkan ke pondasi.
Bagian-bagian struktu bawah terdiri dari :

a. Abutment
Salah satu bagian konstruksi jembatan yang terdapat pada ujung-ujung jembatan
yang berfungsi sebagai pendukung bagi bangunan

b. Pelat Injak
Pelat injak berfungsi untuk menahan hentakan pertama roda kendaraan Ketika
akan memasuki pangkal jembatan.

c. Pondasi
Pondasi berfungsi sebagai pemikul beban di ata dan meneruskannya ke lapisan
tanah pendukung tanpa mengalami konsolidasi atau penurunan yang berlebihan.

CARA KERJA JEMBATAN

1. JembatanPelengkung
Jembatan pelengkung adalah sebuah jembatan dengan kepala jembatan di setiap
akhir berbentuk seperti kurva melengkung. Lengkungan jembatan bekerja dengan
memindahkan berat dari jembatan dan beban yang sebagian ke dorong horisontal
tertahan oleh kepala jembatan di kedua sisi. Sebuah jembatan (jembatan panjang)
dapat dibuat dari serangkaian lengkungan, meskipun struktur lebih ekonomis
lainnya biasanya digunakan saat ini.

Ketika menahan beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap bagian
pelengkung menerima gaya tekan, karena alasan itulah jembatan busur harus
terdiri dari material yang tahan terhadap gaya tekan.

Walaupun pelengkung tidak mengalami gaya tarik yang membuat pelengkung


lebih efisien dari jembatan balok, namun kekuatan struktur jembatan pelengkung
juga masih dibatasi. Misal, untuk jembatan yang struktur utamanya diatas lantai
kendaraan, semakin besar sudut kelengkungannya (semakin tinggi
lengkungannya) maka pengaruh gaya tekan akan semakin kecil, namun itu berarti
bentangnya menjadi lebih kecil, jika diinginkan membuat jembatan pelengkung
dengan bentang panjang, maka sudut pelengkung harus diperkecil sehingga gaya
tekanpun menjadi lebih besar dan diperlukan abutmen yang lebih besar untuk
menahan gaya horizontal tersebut. Jadi sama seperti jembatan balok bentang dari
jembatan pelengkung juga dibatasi hingga 50 sampai 150 m.

Bentuk melengkung dari struktur memungkinkan berat sendiri struktur disalurkan


ke pondasi sebagai gaya normal tekan tanpa lenturan. Hal ini sangat penting untuk
material pasangan batu dan beton yang memiliki kuat tekan relatif sangat tinggi
dibandingkan kuat tariknya., bahan tersebut juga memiliki kekakuan yang sangat
besar sehingga faktor tekukan akibat gaya aksial tekan tidak menjadi masalah
utama.
Karena bentuk struktur utamanya yang melengkung maka diperlukan lantai kerja
untuk lalu lintas yang bisa diletakkan diatas, dibawah, atau diantara struktur
utamanya. Untuk struktur lengkung yang dikakukan oleh lantai kerjanya (Deck
Stiffened- arch) atau jembatan lengkung yang struktur utamanya diatas lantai
kerja, seperti pada jembatan Sydney Harbour, Australia, lantai kerja tersebut
harus lebih tebal dari lengkungnya karena lantai kerja harus dapat mengatasi dari
kemungkinan melentur/menekuk dan pelengkung tetap menerima gaya tekan.
Pada beberapa jembatan, lantai kerja bisa lebih tipis dari balok sedehana biasa
karena berat sendirinya sudah ditopang oleh pelengkung dan lengkung bisa juga
lebih tipis dari pelengkung biasa karena sudah dikakukan oleh balok diatasnya.
Karena alasan inilah jembatan lengkung bisa membentang lebih panjang dari
jembatan balok.

2. Jembatan Rangka
Gaya yang terjadi berupa gaya tari dan tekan pada komponen rangka batang
dimana akan membuat struktur menjadi stabil disebut gaya luar atau gaya
eksternal. Untuk gaya lentur sendiri hal tersebut tidak akan terjadi jika gaya luar
tetap pada titik pertemuan diantara dua batang.
Gaya tekan pada rangka batang terjadi di batang tepi atas dimana berfungsi untuk
menahan beban vertikal. Gaya tarik sendiri terjadi pada batang tepi bawah.
Menurut Schodek, 1999 gaya tekan dan tarik akan terjadi pada setiap batang dan
akan membetuk pola yang berubah antara gaya tekan dan tarik.

3. Jembatan Gantung
Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan kabel
sebagai pemikul utama beban lalu lintas di atasnya, pada sistem ini kabel utama
(main cable) memikul beberapa kabel penggantung (suspension cables/hanger)
yang menghubungkan antara kabel utama dengan gelagar jembatan. Kabel utama
dihubungkan pada kedua tower jembatan dan memanjang disepanjang jembatan
yang berakhir pada pengangkeran pada kedua ujung jembatan untuk menahan
pergerakan vertikal dan horizontal akibat beban-beban yang bekerja.

Anda mungkin juga menyukai