Makalah Komunikasi Bisnis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS LEWAT SURAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis yang dibimbing oleh
Nono Sugiono, SE., MM

Disusun oleh:

Acep Ahmad Rikmayadi

NIM 381763005

Prodi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STAN-IM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Komunikasi Bisnis Lewat Surat ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Nono
Sugiono, SE., MM pada mata kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang komunikasi bisnis bagi para pembaca khususnya generasi
muda dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nono Sugiono, SE., MM selaku dosen
mata kuliah Komunikasi Bisnis, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 10 September 2023

Acep Ahmad Rikmayadi

i
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan Makalah......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 4

1. Pengertian Komunikasi Bisnis Lewat surat......................................................................... 4

2. Fungsi Surat Bisnis.............................................................................................................. 4

3. Macam-macam Surat Bisnis ................................................................................................ 5 4.

Penyusunan Pesan Bisnis .................................................................................................... 6 5.

Pengertian Direct Request ...................................................................................................6 6.

6. Pengorganisasian Direct Request ........................................................................................8

7. Permintaan Informasi Rutin ................................................................................................ 9

8. Menulis Direct Request untuk Pengaduan ........................................................................ 11

9. Surat Undangan, Pesanan dan Reservasi ........................................................................... 12

10. Permintaan Kredit ............................................................................................................. 13

11. Menangani Permintaan Kredit Rutin ................................................................................. 14

12. Pesan-Pesan Good News ................................................................................................... 15

13. Menulis Jawaban Positif .................................................................................................... 16

14. Surat Rekomendasi dan Pemberitahuan ............................................................................ 17

ii
15. Pengorganisasian Pesan-pesan Bad News ......................................................................... 19

16. mengkomunkasikan Informasi dan Jawaban Negatif ........................................................ 19

17. Penyampaian Bad News ke Pelanggan ............................................................................. 20

18. Bad News tentang Orang ...................................................................................................

22

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 23

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 23

B. Saran .......................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 25

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi bisnis melalui bisnis, atau yang sering disebut B2B (Business-
toBusiness) communication, telah menjadi unsur yang krusial dalam dunia bisnis
modern di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
mengubah paradigma interaksi perusahaan dengan mitra bisnis, pelanggan, dan
berbagai pemangku kepentingan lainnya. Dalam kerangka kompleksitas bisnis saat
ini, terdapat beberapa permasalahan yang muncul yang perlu dipahami dan diatasi
(Sari, 2021).

Perubahan paradigma bisnis menjadi salah satu isu penting dalam konteks
komunikasi bisnis di Indonesia. Perusahaan tidak lagi hanya berfokus pada hubungan
dengan pelanggan, tetapi juga harus menjalin kemitraan yang kokoh dengan berbagai
entitas dalam ekosistem bisnis mereka. Ini mencakup kerja sama dengan penyedia
layanan, pihak yang menyediakan teknologi, dan mitra bisnis lainnya (Sari, 2021).
Perubahan ini menambah tingkat kompleksitas dalam komunikasi bisnis di
Indonesia.

Selain itu, kemunculan berbagai platform digital, seperti email, media sosial,
aplikasi berbasis cloud, dan platform kolaborasi, telah memberikan banyak pilihan
untuk komunikasi bisnis di Indonesia. Meskipun ini memberikan fleksibilitas yang
luar biasa, terkadang perusahaan di Indonesia menghadapi dilema dalam memilih
platform yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan komunikasi mereka
(Wijaya, 2020).

Masalah keamanan dan privasi juga menjadi isu krusial dalam komunikasi bisnis
di Indonesia. Pertukaran informasi bisnis yang sensitif, seperti data pelanggan,
rincian keuangan, dan strategi bisnis, memerlukan langkah-langkah perlindungan
yang ketat. Ancaman kebocoran data dan serangan siber menjadi tantangan yang
nyata dalam konteks bisnis di Indonesia (Tanjung, 2019).

Sementara itu, banyak perusahaan di Indonesia yang beroperasi di tingkat global,


yang menghadirkan tantangan tambahan dalam komunikasi bisnis. Berkomunikasi
lintas budaya, berbicara dalam berbagai bahasa, dan memahami perbedaan regulasi

1
bisnis di berbagai negara adalah hal yang penting di Indonesia. Kesalahan dalam
komunikasi lintas budaya dapat mengakibatkan kesalahpahaman serius dan bahkan
kerugian finansial (Pratama, 2018).

Terakhir, efisiensi dan produktivitas dalam komunikasi bisnis di Indonesia


menjadi aspek yang tak terhindarkan. Dalam lingkungan bisnis yang sangat
kompetitif, setiap detik dan pengambilan keputusan yang cepat sangat berharga.
Ketika komunikasi bisnis tidak diatur dengan baik, hal ini dapat menghambat aliran
kerja, memperlambat proses pengambilan keputusan, dan menghambat pertumbuhan
perusahaan di Indonesia (Setiawan, 2020).

Dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan ini, penelitian lebih lanjut dan
pemahaman yang mendalam tentang komunikasi bisnis melalui bisnis di Indonesia
sangatlah penting. Dengan pemahaman yang kuat tentang berbagai tantangan yang
muncul dalam konteks komunikasi bisnis di Indonesia, perusahaan dapat mengambil
tindakan yang tepat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi komunikasi
mereka, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan keberhasilan mereka
di pasar yang terus berubah dan kompetitif (Sumber Rujukan: Sari, 2021; Wijaya,
2020; Tanjung, 2019; Pratama, 2018; Setiawan, 2020).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Komunikasi Bisnis Lewat surat?
2. Apa saja Fungsi Surat Bisnis?
3. Apa saja Macam-macam Surat Bisnis?
4. Bagaimana Penyusunan Pesan Bisnis?
5. Apa Pengertian Direct Request?
6. Bagaimana Pengorganisasian Direct Request?
7. Bagaimana cara menulis Permintaan Informasi Rutin?
8. Bagaimana cara Menulis Direct Request untuk Pengaduan?
9. Surat Undangan, Pesanan dan Reservasi?
10. Apa itu Permintaan Kredit ?
11. Bagaimana cara Menangani Permintaan Kredit Rutin?
12. Apa saja Pesan-Pesan Good News?
13. Bagaimana cara Menulis Jawaban Positif?

2
14. Bagaimana cara Pengorganisasian Pesan-pesan Bad News?
15. Bagaimana cara Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif?
16. Bagaimana cara Penyampaian Bad News ke Pelanggan?
17. Apa saja Bad News tentang Orang?
18. Apa itu Surat Rekomendasi dan Pemberitahuan?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mendeskripsikan Pengertian Komunikasi Bisnis Lewat surat.
2. Mendeskripsikan Fungsi Surat Bisnis.
3. Mendeskripsikan Macam-macam Surat Bisnis.
4. Menjelaskan Penyusunan Pesan Bisnis.
5. Mendeskripsikan Pengertian Direct Request.
6. Menjelaskan Pengorganisasian Direct Request.
7. Menjelaskan cara menulis Permintaan Informasi Rutin.
8. Menjelaskan cara Menulis Direct Request untuk Pengaduan.
9. Mendeskripsikan Surat Undangan, Pesanan dan Reservasi.
10. Mendeskripsikan Permintaan Kredit.
11. Menjelaskan cara Menangani Permintaan Kredit Rutin.
12. Mendeskripsikan Pesan-Pesan Good News.
13. Menjelaskan Menulis Jawaban Positif.
14. Menjelaskan Pengorganisasian Pesan-pesan Bad News.
15. Menjelaskan cara Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif.
16. Menjelaskan cara Penyampaian Bad News ke Pelanggan.
17. Mendeskripsikan Bad News tentang Orang.
18. Mendeskripsikan Surat Rekomendasi dan Pemberitahuan.

D. Manfaat Penulisan Makalah


Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan mengubah
pandangan generasi muda tentang betapa pentingnya komunikasi bisnis lewat surat.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Pengertian Komunikasi Bisnis Lewat surat.
Menurut Guffey dan Loewy (2019), komunikasi bisnis lewat surat adalah
bentuk komunikasi tertulis yang digunakan dalam dunia bisnis untuk
mengirimkan pesan, informasi, atau dokumen bisnis antara perusahaan atau
individu dengan pihak lain melalui media surat atau korespondensi tertulis.
Lesikar, Flatley, dan Rentz (2008) menggambarkan komunikasi bisnis lewat
surat sebagai proses pengiriman pesan tertulis dari satu pihak kepada pihak lain
dalam bentuk surat resmi atau korespondensi bisnis. Tujuannya adalah
memberikan informasi, mengonfirmasi kesepakatan, atau menjalankan transaksi
bisnis.
Rochmad, dkk (2017) menjelaskan komunikasi bisnis lewat surat sebagai
bentuk komunikasi tertulis yang digunakan oleh perusahaan atau individu untuk
menjalankan berbagai kegiatan bisnis, seperti mengirimkan penawaran, pesanan,
faktur, atau surat resmi lainnya kepada pihak lain dengan tujuan memfasilitasi
proses bisnis.
Maka, Komunikasi bisnis lewat surat adalah bentuk komunikasi tertulis dalam
dunia bisnis yang mencakup pengiriman pesan, informasi, atau dokumen bisnis
melalui media surat atau korespondensi tertulis. Tujuannya adalah untuk
memfasilitasi transaksi bisnis, memberikan informasi, atau mengonfirmasi
kesepakatan antara perusahaan atau individu dengan pihak lain dalam konteks
bisnis
2. Fungsi Surat Bisnis.
a. Surat bisnis memiliki berbagai fungsi dalam konteks bisnis. Fungsi-fungsi ini
meliputi:
b. Komunikasi Resmi: Surat bisnis digunakan sebagai alat komunikasi resmi
antara perusahaan atau individu dengan pihak lain dalam konteks bisnis. Ini
mencakup mengonfirmasi perjanjian, memberikan pemberitahuan resmi, atau
berkomunikasi secara formal.
c. Mendokumentasikan Transaksi: Surat bisnis digunakan untuk mencatat
transaksi bisnis, seperti faktur, kwitansi, dan konfirmasi pesanan. Ini

4
membantu dalam pembukuan dan menciptakan catatan yang dapat diakses
kembali.
d. Negosiasi: Surat bisnis sering digunakan dalam proses negosiasi bisnis. Ini
mencakup penawaran harga, proposal proyek, atau tawaran kerjasama.
Suratsurat ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk kesepakatan bisnis.
e. Pemberian Informasi: Surat bisnis juga digunakan untuk memberikan
informasi kepada mitra bisnis atau pelanggan. Ini termasuk informasi produk,
pembaruan bisnis, atau pengumuman penting.
f. Membangun Hubungan Bisnis: Surat bisnis dapat digunakan untuk menjaga
dan memperkuat hubungan bisnis dengan mengirimkan ucapan terima kasih,
kartu ucapan, atau undangan untuk pertemuan bisnis.
g. Konfirmasi dan Verifikasi: Surat bisnis digunakan untuk mengkonfirmasi
kesepakatan atau verifikasi berbagai informasi, seperti jadwal, harga, atau
persyaratan kontrak.
h. Menyelesaikan Sengketa: Dalam beberapa kasus, surat bisnis digunakan untuk
menyelesaikan sengketa atau masalah bisnis. Ini mencakup surat somasi, surat
pernyataan, atau surat permohonan penyelesaian.
3. Macam-macam Surat Bisnis.
a. Surat Penawaran (Quotation Letter): Digunakan untuk mengirimkan
penawaran harga atau biaya produk atau layanan kepada pelanggan atau mitra
bisnis.
b. Surat Pesanan (Purchase Order): Digunakan oleh pelanggan untuk memesan
produk atau layanan dari pemasok. Ini mencakup rincian pesanan seperti
jumlah, harga, dan tanggal pengiriman.
c. Surat Konfirmasi Pesanan (Order Confirmation Letter): Dikirim oleh pemasok
sebagai konfirmasi pesanan yang telah diterima. Ini mencakup detail pesanan
yang telah disepakati.
d. Surat Faktur (Invoice): Digunakan oleh pemasok untuk mengirimkan tagihan
kepada pelanggan sebagai permintaan pembayaran atas produk atau layanan
yang telah diberikan.

5
e. Surat Permintaan Pembayaran (Payment Request Letter): Digunakan untuk
mengingatkan pelanggan yang belum membayar faktur atau tagihan yang
jatuh tempo dan meminta pembayaran.
f. Surat Pemberitahuan (Notification Letter): Digunakan untuk memberikan
pemberitahuan resmi kepada pelanggan atau mitra bisnis tentang perubahan,
pemutusan kontrak, atau kejadian penting lainnya.
g. Surat Permohonan (Request Letter): Digunakan untuk meminta informasi
tambahan, bantuan, atau persetujuan dari pelanggan atau pihak lain.
h. Surat Izin (Authorization Letter): Dibuat untuk memberikan izin atau
wewenang tertulis kepada pihak lain untuk melakukan tindakan atau transaksi
tertentu.
i. Surat Penolakan (Rejection Letter): Digunakan untuk memberitahu pihak lain
bahwa suatu permintaan atau penawaran ditolak dengan alasan tertentu.
j. Surat Terima Kasih (Thank-You Letter): Digunakan untuk mengucapkan
terima kasih kepada pelanggan atau mitra bisnis atas kerjasama, pembelian,
atau dukungan yang diberikan.
4. Penyusunan Pesan Bisnis.
Penyusunan pesan bisnis adalah tahap penting dalam komunikasi bisnis yang
membutuhkan perencanaan dan perhatian khusus. Langkah-langkah berikut ini
membantu memastikan bahwa pesan bisnis yang dikirimkan efektif dan relevan
untuk mencapai tujuan bisnis yang ditentukan:
a. Identifikasi Tujuan Pesan
Pada tahap awal, tentukan dengan jelas tujuan pesan bisnis. Hal ini
mencakup pemahaman mengenai informasi yang ingin disampaikan, tujuan
pesan tersebut, dan hasil yang diharapkan dari penerima pesan.
b. Identifikasi Audiens
Mengenali siapa yang akan menerima pesan adalah langkah kunci dalam
penyusunan pesan bisnis yang sukses. Pahami karakteristik audiens, seperti
latar belakang, kebutuhan, dan preferensi, untuk mengadaptasi pesan sesuai
dengan kebutuhan mereka.
c. Pilih Gaya dan Tone yang Tepat

6
Gaya dan nada dalam pesan bisnis harus dipilih dengan hati-hati.
Pertimbangkan apakah pesan perlu bersifat formal atau informal, apakah harus
ramah atau tegas, dan sesuaikan dengan konteks dan audiens yang dituju.

d. Susun Struktur Pesan yang Jelas


Gunakan struktur yang jelas dalam penyusunan pesan, termasuk
pengenalan, isi pesan, dan penutup. Ini akan membantu pesan tetap terstruktur
dan mudah dipahami.
e. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Tepat
Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan tepat. Hindari penggunaan
istilah teknis yang mungkin tidak dimengerti oleh penerima pesan.
f. Sertakan Informasi yang Relevan
Pastikan bahwa pesan Anda hanya mengandung informasi yang relevan
dan penting. Jangan menyertakan detail yang tidak perlu.
g. Gunakan Contoh atau Ilustrasi
Jika memungkinkan, sertakan contoh atau ilustrasi yang memperjelas
pesan Anda. Ini dapat membantu penerima pesan lebih memahami informasi
yang disampaikan.
h. Gunakan Format yang Sesuai
Format pesan, seperti penggunaan bullet point, paragraf terstruktur, atau
tabel, harus sesuai dengan jenis pesan yang Anda kirimkan.
i. Sertakan Tindakan atau Langkah Selanjutnya
Jika pesan Anda memerlukan tindakan dari penerima, jelaskan dengan
jelas apa yang diharapkan dari mereka dan kapan tindakan tersebut harus
diambil.
j. Periksa Tata Bahasa dan Kesalahan
Sebelum mengirimkan pesan, periksa tata bahasa dan kesalahan
pengetikan untuk memastikan pesan Anda terlihat profesional dan dapat
dipercaya.
k. Uji Keseluruhan Pesan
Baca kembali pesan Anda secara keseluruhan dan pastikan bahwa pesan
tersebut mencapai tujuan Anda dan sesuai dengan tujuan bisnis yang Anda
tetapkan.

7
l. Kirim dan Pantau Respons
Setelah pesan dikirim, pantau respons dari penerima. Jika diperlukan,
siapkan tindak lanjut sesuai dengan respons yang Anda terima.
5. Pengertian Direct Request.
Menurut Bovee dan Thill (2013), direct request adalah jenis pesan bisnis yang
digunakan untuk meminta tindakan atau respons tertentu dari penerima dengan
jelas dan langsung. Pesan ini seringkali mencakup permintaan konkret, seperti
meminta informasi, persetujuan, atau pengiriman produk.
Lesikar, Flatley, dan Rentz (2008) menggambarkan direct request sebagai
pesan bisnis yang merinci tindakan yang diinginkan dari penerima pesan dan
meminta mereka untuk menindaklanjuti dengan tindakan tersebut, seringkali
dalam konteks permintaan atau kebutuhan bisnis.
Maka, direct request adalah jenis pesan bisnis yang secara jelas dan langsung
meminta tindakan atau respons tertentu dari penerima pesan. Pesan ini mencakup
permintaan konkret yang menuntut tindakan atau keputusan dari penerima pesan
6. Pengorganisasian Direct Request.
Pengorganisasian Direct Request adalah proses penyusunan pesan bisnis
dengan struktur yang jelas untuk meminta tindakan atau respons tertentu dari
penerima. Berikut adalah panduan umum untuk mengorganisasikan direct request:
a. Pengenalan: Mulailah dengan pengenalan yang singkat dan jelas.
Identifikasikan diri Anda, perusahaan, atau organisasi Anda. Jelaskan tujuan
pesan Anda secara langsung.
b. Isi Pesan: Jelaskan dengan rinci apa yang Anda minta atau butuhkan. Gunakan
bahasa yang jelas dan langsung. Sertakan informasi penting yang mendukung
permintaan Anda.
c. Alasan dan Manfaat: Jelaskan mengapa permintaan Anda penting atau
menguntungkan bagi penerima. Berikan argumen atau alasan yang
mendukung permintaan Anda.
d. Tindakan yang Diminta: Sertakan instruksi atau langkah-langkah yang harus
diambil oleh penerima untuk memenuhi permintaan Anda. Pastikan instruksi
ini mudah dipahami.

8
e. Tanggal Batas Waktu (Deadline): Tentukan batas waktu atau tanggal kapan
Anda membutuhkan respons atau tindakan dari penerima. Ini harus jelas dan
realistis.
f. Informasi Kontak: Sertakan informasi kontak Anda, seperti alamat email,
nomor telepon, atau alamat kantor, sehingga penerima dapat menghubungi
Anda jika perlu.
g. Penutup: Akhiri pesan dengan ucapan terima kasih atas perhatian dan
kerjasamanya. Jelaskan harapan Anda untuk respons positif.
h. Tanda Tangan: Tandatangani pesan dengan nama Anda dan, jika relevan,
jabatan atau posisi Anda dalam perusahaan atau organisasi.
i. Lampiran (Jika Diperlukan): Jika ada dokumen, data, atau informasi tambahan
yang mendukung permintaan Anda, sertakan sebagai lampiran dengan
mencantumkan referensi dalam pesan.
7. Permintaan Informasi Rutin.
Permintaan informasi rutin adalah jenis pesan bisnis yang digunakan untuk
meminta data atau informasi yang dibutuhkan secara berkala atau rutin dari
sumber yang sama. Biasanya, jenis pesan ini mencakup permintaan data bulanan,
laporan harian, atau informasi lain yang diperlukan secara teratur. Berikut adalah
panduan singkat tentang cara menyusun permintaan informasi rutin:
a. Pengenalan:
• Awali pesan dengan salam yang sopan.
• Identifikasikan diri Anda dan perusahaan atau departemen Anda.
• Jelaskan tujuan pesan Anda, yaitu untuk meminta informasi rutin.
b. Penyebutan Frekuensi:
• Jelaskan seberapa sering Anda membutuhkan informasi tersebut
(misalnya, bulanan, mingguan, harian).
• Pastikan penerima memahami jadwal permintaan informasi Anda.
c. Spesifikasi Informasi yang Dibutuhkan:
• Rinci jenis informasi atau data yang Anda perlukan.
• Jelaskan format atau template yang diinginkan, jika relevan.
d. Tanggal Batas Waktu (Deadline):

9
• Tentukan tanggal batas waktu kapan Anda membutuhkan informasi
tersebut.
• Pastikan tanggal tersebut realistis dan memadai untuk penerima.
e. Instruksi Pengiriman:
• Tunjukkan cara pengiriman informasi, seperti melalui email, file
terlampir, atau platform yang sesuai.
• Sertakan alamat atau kontak yang harus digunakan.
f. Tanda Tangan:
• Tandatangani pesan dengan nama, jabatan, dan kontak Anda.
• Sertakan ucapan terima kasih atas kerjasama.
g. Penutup:
• Akhiri pesan dengan kalimat penutup yang sopan.
• Berikan harapan Anda untuk respons positif dan tepat waktu.

Dalam kaitannya dengan direct request, permintaan dapat berasal dari dalam
maupun luar organisasi bisnis.
1. Permintaan di dalam Organisasi.

Beberapa pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk


tertulis, seperti memo. Memo dalam bentuk tertulis akan dapatxmenghemat
waktu dan membantu audiens mengetahui secara tepat apa yang diinginkan.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan karyawan, antara
pimpinan dengan karyawan, antara pimpinan dengan supervisor atau antara
supervisor dengan karyawan. Bentuk ini dimulai dengan pernyataan yang jelas
mengenai alasan penulisan, kemudian diikuti dengan penjelasan yang lebih
mendalam dan diakhiri dengan tindakan yang dikehendaki.

2. Permintaan ke Luar Organisasi.

Sebagai seorang pelaku bisnis, tentunya kita perlu berkomunikasi dengan


para pelanggan, pemasok dan perusahaan lain untuk berbagai keperluan bisnis
yang akan digunakan untuk memperoleh informasi.

Disamping itu, kita bisa memberi respons terhadap iklan yang dipasang disuatu
surat kabar. Dalam hal ini perlu kita perhatikan tiga hal, yaitu :

10
a. Dimana kita membaca iklan tersebut (nama surat kabar, halaman, tanggal, hari,
bulan, tahun.
b. Jelaskan apa yang kita inginkan atau maksudkan.

c. Cantumkan alamat kita yang jelas dan lengkap untuk balasan sirat kita tersebut.

8. Direct Request untuk Pengaduan.

Kapan saja merasa tidak puas terhadap produk, jasa atau kebijakan perusahaan,
kita perlu mengadukan masalah atau keluhan yang kita hadapi kepada orang-orang
yang sangat berkompeten sesegera mungkin. Surat Pengaduan (claim letter) dan
Surat Penyesuaian (Adjustment letter) yang berkaitan dengan ketidakpuasan
konsumen terhadap suatu produk atau jasa, bagi kebanyakan orang adalah katakata
yang kurang menyenangkan. Kedua istilah tersebut penting artinya bagi manajer
suatu organisasi perusahaan. Dengan kata lain, ia berkaitan erat dengan masalah
kepuasaan pelanggan (customer satisfaction).

Dalam surat direct request, kita mungkin dapat meminta salah satu dari berikut ini:
1. Pengembalian barang yang sudah dibeli (refund).

2. Meminta pengiriman barang yang baru sesuai yang dipesan.

3. Penggantian sebagian atau seluruh bagian yang rusak.

4. Perbaikan gratis.

5. Pengurangan harga kerna produknya ada yang cacat atau rusak.

6. Pembatalan atas suatu pesanan produk.

7. Pembutlan atas kelsalahan penagihan produk.

8. Koreksi atas kesalahan dalam nota pembayaran.

Kebanyakan organisasi perusahaan yang progresif ingin mengetahui apakah kita


merasa puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang mereka berikan.
Konsumen yang puas akan memberikan dampak positif bagi suatu organisasi,

11
sedangkan konsumen yang tidak puas akan berdampak negatif terhadap organisasi
tersebut. Dalam menulis surat pengaduan perlu diperhatikan beberapa hal ini:

1. Jelaskan masalah yang kita hadapi secara rinci.

2. Uraikan dengan jelas dan rinci masalah atau keluhan yang kita rasakan,
sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami apa masalah sebenarnya.

3. Lampirkan informasi pendukung, seperti faktur pembelian.

4. Untuk lebih memperkuat surat pengaduan, kita harus memberikan bukti-bukti


atau dokumen-dokumen pendukung. Sehingga dapat memperkuat surat
pengaduan yang kita buat
5. Usahakan nada surat kita tidak marah atau emosional.

6. Dalam membuat surat pengaduan, coba usahakan untuk bersifat rasional dan
tidak bersifat emosional.

7. Permintaan tindakan khusus.

8. Dalam surat pengaduan yang kita buat, perlu dukemukakan apa harapan atau
keinginan kita dikemudian hari terhadap adanya pengaduan tersebut. Jangan
lupa cantumkan nama, alamat, dan nomor telepon secara lengkap.

9. Surat Undangan, Pesanan dan Reservasi.


a. Surat Undangan (Invitation Letter): Surat undangan adalah pesan tertulis yang
digunakan untuk mengundang seseorang atau sekelompok orang untuk
menghadiri suatu acara atau pertemuan. Surat undangan biasanya berisi
informasi tentang tanggal, waktu, lokasi, dan tujuan acara, serta instruksi RSVP
(Répondez s'il vous plaît), yang mengharuskan penerima untuk mengonfirmasi
kehadirannya.
b. Surat Pesanan (Purchase Order): Surat pesanan adalah dokumen tertulis yang
digunakan oleh pelanggan atau pihak pembeli untuk memesan produk atau
layanan dari pemasok atau penjual. Surat pesanan mencakup rincian seperti
jumlah barang atau layanan yang dipesan, harga, tanggal pengiriman, dan
syarat-syarat lain yang berlaku.

12
c. Surat Reservasi (Reservation Letter): Surat reservasi adalah pesan tertulis yang
digunakan untuk membuat pemesanan atau reservasi untuk suatu layanan atau
tempat tertentu. Ini bisa berupa reservasi untuk hotel, restoran, tiket perjalanan,
atau layanan lainnya. Surat ini mencakup rincian seperti tanggal, waktu, nama
pemesan, dan persyaratan khusus lainnya terkait reservasi.
Masing-masing surat ini memiliki tujuan dan format yang berbeda tergantung
pada konteksnya. Surat undangan digunakan untuk mengundang orang ke suatu
acara, surat pesanan digunakan untuk memesan produk atau layanan, dan surat
reservasi digunakan untuk membuat pemesanan tempat atau layanan tertentu.
10. Permintaan Kredit.
Permintaan kredit adalah proses di mana seseorang atau entitas bisnis
mengajukan permohonan kepada lembaga keuangan atau pemberi pinjaman untuk
mendapatkan pinjaman uang. Permintaan ini umumnya diajukan untuk berbagai
keperluan, seperti pembiayaan bisnis, pendidikan, pembelian rumah atau mobil,
atau kebutuhan keuangan lainnya.
Berikut adalah beberapa langkah umum dalam mengajukan permintaan kredit:
a. Identifikasi Kebutuhan: Tentukan dengan jelas tujuan dan kebutuhan Anda
untuk meminjam uang. Ini dapat mencakup jumlah yang diperlukan, tujuan
penggunaan, dan jangka waktu yang diinginkan untuk pengembalian pinjaman.
b. Pilih Lembaga Keuangan: Pilih lembaga keuangan atau pemberi pinjaman yang
sesuai dengan kebutuhan Anda. Ini bisa menjadi bank, koperasi kredit, lembaga
keuangan non-bank, atau pemberi pinjaman online.
c. Persiapkan Dokumen: Siapkan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan
permintaan kredit. Dokumen ini bisa mencakup identifikasi pribadi, laporan
keuangan, dokumen pendukung seperti rencana bisnis (jika permintaan kredit
adalah untuk bisnis), dan bukti penghasilan.
d. Isi Aplikasi: Ajukan permohonan kredit sesuai dengan prosedur yang
ditentukan oleh lembaga keuangan yang Anda pilih. Biasanya, ini melibatkan
pengisian formulir aplikasi yang mencakup informasi pribadi, keuangan, dan
detail tentang penggunaan pinjaman.

13
e. Penilaian Kredit: Lembaga keuangan akan melakukan penilaian kredit untuk
menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk pinjaman. Ini melibatkan
pengecekan kredit, analisis keuangan, dan penilaian risiko.
f. Keputusan Kredit: Setelah penilaian kredit selesai, Anda akan diberitahu
apakah permohonan Anda disetujui, ditolak, atau mungkin memerlukan
pertimbangan lebih lanjut. Jika disetujui, Anda akan menerima penawaran
kredit yang mencakup detail suku bunga, jangka waktu, dan syarat-syarat
lainnya.
g. Penandatanganan Kontrak: Jika Anda menerima penawaran kredit, Anda perlu
menandatangani kontrak pinjaman yang mengikat, yang mencakup semua detail
dan kewajiban yang terkait dengan pinjaman tersebut.
h. Penggunaan Dana: Setelah pinjaman disetujui dan dana tersedia, Anda dapat
menggunakan dana tersebut sesuai dengan tujuan yang telah Anda tentukan.
i. Pengembalian Pinjaman: Pastikan untuk mengikuti jadwal pembayaran yang
telah ditentukan dalam kontrak pinjaman dan melunasi pinjaman sesuai dengan
syarat-syarat yang disepakati.
11. Menangani Permintaan Kredit Rutin.

Suatu negara yang sedang berkembang seperti negara kita tidak dapat
dilepaskan dari dana pinjaman alias kredit dari berbagai lembaga donor
internasional, seperti IMF, World Bank, ADB, mapun Islamic Development Bank
untuk melakukan pembangunan di berbagai bidang. Kredit pada dasarnya adalah
bentuk kepercayaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan bank maupun
nonbank kepada nasabah untuk berbagai kepentingan.

1. Persetujuan Kredit

Surat persetujuan kredit merupakan surat yang memberikan good news


kepada pihak lain. Pembuka surat persetujuan kredit berisi ide-ide pokok yang
berkaitan dengan persetujuan pemberian kredit kepada nasabah tersebut. Pada
bagian pertengahan surat mencakup beberapa hal antara lain : batas maksimal
jumlah kredit, potongan harga, beban bunga dan tanggal jatuh tempo.
2. Memberikan Referensi Kredit

14
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, sebagian besar
permohonan kredit diperiksa secara elektronik atau umumnya menggunakan
program komputer secara online. Terminal komputer dihubungkan secara
langsung ke beberapa kantor cabang yang mereka miliki.
12. Pesan-Pesan Good News.
a. Pesan Peningkatan Pendapatan:
Pesan ini digunakan untuk mengumumkan bahwa perusahaan telah
berhasil meningkatkan pendapatan atau keuntungan dalam periode tertentu,
seperti kuartal atau tahunan. Ini adalah berita positif yang menunjukkan
kinerja keuangan yang kuat dan pertumbuhan bisnis yang sehat.
b. Pesan Kesuksesan Proyek:
Pesan ini digunakan untuk merayakan penyelesaian proyek dengan sukses.
Biasanya, pesan ini dikirim setelah proyek selesai sesuai dengan jadwal yang
telah ditargetkan dan anggaran yang telah ditetapkan. Ini bisa menjadi proyek
internal atau proyek untuk klien eksternal.
c. Pesan Milestone Bisnis:
Pesan milestone bisnis digunakan untuk merayakan pencapaian tertentu
dalam bisnis. Misalnya, perusahaan bisa merayakan mencapai jumlah
pelanggan tertentu, meraih pendapatan tertentu, atau membuka cabang baru.
Ini adalah cara untuk membagikan berita positif dan merayakan keberhasilan.
d. Pesan Penghargaan atau Pengakuan:
Pesan penghargaan atau pengakuan digunakan untuk memberikan
penghargaan kepada perusahaan atau individu atas prestasi atau keunggulan
tertentu dalam bisnis. Ini bisa berupa penghargaan industri, pengakuan dari
mitra bisnis, atau prestasi dalam inovasi atau layanan pelanggan.
e. Pesan Kenaikan Pangsa Pasar:
Pesan ini digunakan untuk menyampaikan bahwa perusahaan telah
berhasil meningkatkan pangsa pasar atau penetrasi pasar. Ini bisa disebabkan
oleh strategi pemasaran yang efektif, peluncuran produk baru, atau ekspansi
ke wilayah pasar baru.
f. Pesan Penghargaan Karyawan:

15
Pesan ini digunakan untuk memberikan penghargaan kepada karyawan
atau tim kerja atas kontribusi luar biasa mereka dalam bisnis. Ini bisa
mencakup penghargaan karyawan bulan, pengakuan atas pencapaian individu,
atau apresiasi terhadap tim yang berhasil menyelesaikan proyek.
g. Pesan Peluncuran Produk Baru:
Pesan ini digunakan untuk mengumumkan peluncuran produk atau
layanan baru ke pasar. Ini adalah kesempatan untuk membagikan berita positif
kepada pelanggan dan pemangku kepentingan tentang produk atau layanan
yang inovatif atau meningkatkan portofolio perusahaan.
h. Pesan Kenaikan Dividen:
Pesan ini digunakan untuk mengumumkan kenaikan pembayaran dividen
kepada pemegang saham perusahaan. Ini adalah cara untuk memberikan
pengembalian investasi kepada pemegang saham dan menunjukkan kesehatan
keuangan perusahaan.
i. Pesan Kemitraan Strategis:
Pesan ini digunakan untuk mengumumkan kemitraan atau kerjasama
strategis dengan perusahaan atau organisasi lain yang dianggap penting. Ini
bisa berupa kemitraan teknologi, kerjasama pemasaran, atau kesepakatan
bisnis lainnya.
13. Menulis Jawaban Positif.
a. Memberikan Pujian:
Cara: Pujian dapat diberikan dengan menggunakan kata-kata yang positif dan
tulus untuk menghargai pencapaian atau usaha seseorang.
Contoh: "Anda telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam proyek ini.
Saya sangat menghargai dedikasi dan kerja keras Anda."
b. Menyatakan Pengakuan:
Cara: Akui pencapaian atau kontribusi dengan jelas dan spesifik.
Contoh: "Saya ingin mengakui bahwa Anda adalah kunci kesuksesan proyek
ini. Terima kasih atas dedikasi Anda yang luar biasa."
c. Menyatakan Kepuasan:

16
Cara: Ekspresikan kepuasan atau kebahagiaan Anda terkait berita baik tersebut.
Contoh: "Saya sangat senang mendengar bahwa proyek ini telah sukses. Ini
adalah berita yang sangat baik."
d. Menyatakan Dukungan:
Cara: Tawarkan dukungan Anda dalam bentuk kata-kata semangat atau
tindakan yang dapat membantu.
Contoh: "Jika Anda membutuhkan bantuan tambahan untuk mengembangkan
ide ini, saya siap membantu."
e. Berbicara Tentang Dampak Positif:
Cara: Jelaskan bagaimana berita baik tersebut akan memberikan dampak
positif.
Contoh: "Peningkatan ini akan memungkinkan kita untuk berinvestasi lebih
banyak dalam inovasi dan pertumbuhan."
f. Menggunakan Kata-kata Positif:
Cara: Gunakan kata-kata positif yang memberikan energi dan semangat.
Contoh: "Kami memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan lebih lanjut."
g. Mengungkapkan Keterbukaan untuk Berkolaborasi:
Cara: Tunjukkan bahwa Anda terbuka untuk bekerja sama dalam memanfaatkan
berita baik tersebut.
Contoh: "Mari kita diskusikan bagaimana kita dapat memaksimalkan manfaat
dari pencapaian ini bersama-sama."
h. Memberikan Tindak Lanjut (jika sesuai):
Cara: Jelaskan langkah-langkah selanjutnya atau rencana tindak lanjut yang
akan diambil.
Contoh: "Selanjutnya, kita akan merencanakan rapat tim untuk merinci strategi
pelaksanaan."
i. Menggunakan Ekspresi Terima Kasih:
Cara: Sampaikan terima kasih Anda dengan tulus untuk berita baik tersebut.
Contoh: "Terima kasih atas berita baik ini. Ini memberikan semangat baru
bagi kita semua."
j. Memberikan Motivasi:

17
Cara: Berikan motivasi kepada individu atau tim untuk terus bekerja keras dan
mencapai lebih banyak pencapaian.
Contoh: "Mari kita terus berjuang untuk mencapai tujuan-tujuan berikutnya
dengan semangat yang sama."
14. Pengorganisasian Pesan-pesan Bad News.

Ketika memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan mengomunikasikan


permasalahan tentang pesanan, atau memberitahukan perubahan kebijakan
perusahaan yang dapat memperngaruhi citra organisasi bisnis secara negatif, ada
tiga yang perlu diperhatikan yaitu: (1) Penyampaian bad-news, (2) Penerimaan
pesan tersebut, (3) Menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens.

1. Menciptakan Audience-Centered Tone

Nada atau intonasi dalam menyampaikan Bad-News mampu memberikan


kontribusi yang cukup penting bagi efektivitas penyampaian pesan-pesan bisnis
yang didukung dengan tiga tujuan secara spesifik :
a. Membantu audiens mengerti bahwa bad news menggambarkan suatu
keputusan yang tegas.

b. Membantu audiens mengerti bahwa keputusan itu adil.

c. Membantu audiens agar tetap memberikan goodwill bagi perusahaan

2. Memilih Pendekatan Organisasional

Ada dua pendekatan organisasional yang dapat diterapkan dalam


menyampaikan pesan-pesan yang kurang menyenangkan bagi audiens
(BadNews), yaitu Perencanaan Tak Langsung dan Perencanaan Langsung.

3. Perencanaan Tak Langsung


Merupakan pendekatan yang familiar atau lazim digunakan untuk penulisan
pesanpesan yang mempunyai dampak kurang menyenangkan kepada
audiensDalam pendekatan organisasional perencanaan tak langsung terdapat 4
bagian penting yaitu: a. Pembuka (Pernyataan netral).

b. Alasan ( Penjelasan logis ).

18
c. Bad news ( Nyatakan badnews ).

d. Penutup ( Positif, bersahabat, dan menyenangkan )

4. Perencanaan Langsung
Suatu pesan yang kurang menyenangkan yang di organisir melalui perencanaan
langsung akan diawali dengan suatu pernyataan bad news, selanjutnya diikuti
dengan berbagai alasan yang mendukungnya, dan diakhiri dengan penutup yang
bersahabat.
Suatu pendekatan dapat diterapkan jika:
a. Penerima pesan lebih menyukai pesan langsung ke poin yang dituju.

b. Pesan tersebut memunyai pengaruh yang kecil terhadap si penerima pesan.

c. Pesan disampaikan secara empati.

15. Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif.

1. Bad-News Tentang Produk


Ketika anda ingin menyampaikan Bad-News tentang produk, pertanyaannya
adalah pendekatan mana yang akan dipilih: Pendekatan langsung atau
Pendekatan tak langsung.

2. Penolakan Kerja Sama


Apabila seseorang meminta informasi atau partisipasi dalam suatu kegiatan
tertentu, sementara itu anda tidak dapat memenuhi permintaan, anda dapat
menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung.

3. Penolakan Undangan
Bila harus mengatakan “Tidak” atas suatu undangan teman bisnis, anda dapat
menggunakan pendekatan organisasional, pendekatan langsung dan
pendekatan tak langsung.

16. Penyampaian Bad News ke Pelanggan.


a. Penyampaian Keterlambatan Pengiriman:

19
Sampaikan berita buruk tentang keterlambatan pengiriman dengan
transparansi. Jelaskan alasan keterlambatan, berikan estimasi waktu yang
lebih akurat, dan tawarkan kompensasi atau alternatif jika memungkinkan.
Berikan informasi kontak untuk pertanyaan lebih lanjut.
b. Penyampaian Perubahan Harga:
Jelaskan dengan jelas alasan di balik perubahan harga. Jika perlu, sertakan
perbandingan dengan harga sebelumnya atau persentase kenaikan. Berikan
pilihan kepada pelanggan, seperti paket layanan yang berbeda atau diskon
untuk pelanggan setia.
c. Penyampaian Kelangkaan Produk:
Jika produk menjadi langka, beri tahu pelanggan secara dini. Berikan
informasi mengenai alasan kelangkaan, perkiraan kapan produk akan tersedia
kembali, dan tawarkan alternatif jika tersedia.
d. Penyampaian Pembatalan Pesanan:
Jelaskan alasan pembatalan pesanan dengan transparansi. Sampaikan
permohonan maaf dan tawarkan alternatif jika ada. Pastikan untuk
mengembalikan dana pelanggan jika mereka telah membayar di muka.
e. Penyampaian Kualitas Produk yang Kurang Memuaskan:
Jika produk atau layanan tidak memenuhi standar kualitas yang
diharapkan, beri tahu pelanggan dengan jujur. Jelaskan langkah-langkah yang
akan diambil untuk memperbaiki situasi, seperti perbaikan atau penggantian
produk.
f. Penyampaian Pemutusan Kontrak Layanan:
Jelaskan alasan pemutusan kontrak dengan jelas dan profesional. Berikan
pemberitahuan sesuai dengan ketentuan kontrak dan tawarkan panduan
mengenai langkah-langkah yang perlu diambil oleh pelanggan.
g. Penyampaian Hasil Penelitian Kepuasan Pelanggan yang Buruk:
Jika hasil penelitian menunjukkan kepuasan pelanggan yang buruk, beri
tahu pelanggan bahwa Anda mendengarkan masukan mereka. Jelaskan
langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki layanan.
h. Penyampaian Penutupan Bisnis:

20
Jika bisnis Anda harus ditutup, berikan pemberitahuan sebelumnya kepada
pelanggan. Sampaikan alasan penutupan dengan jujur, proses pengembalian
dana (jika diperlukan), dan tawarkan panduan tentang produk atau layanan
serupa dari penyedia lain jika mungkin.
17. Bad News tentang Orang.
a. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK):
Pemutusan hubungan kerja atau PHK adalah berita buruk yang umumnya
dialami individu dalam bisnis. Ini berarti individu kehilangan pekerjaan
mereka dan harus mencari peluang baru. PHK bisa disebabkan oleh berbagai
alasan, termasuk restrukturisasi perusahaan, penurunan kinerja, atau alasan
ekonomi lainnya.
b. Penurunan Gaji atau Tunjangan:
Informasi bahwa individu akan mengalami penurunan gaji atau tunjangan
adalah berita buruk yang memengaruhi stabilitas finansial mereka. Ini bisa
disebabkan oleh kondisi ekonomi perusahaan yang sulit atau perubahan
kebijakan internal.
c. Pemutusan Kontrak Usaha atau Klien:
Pemberitahuan bahwa kontrak bisnis atau klien yang signifikan telah
berakhir atau diputuskan. Hal ini dapat berdampak besar pada pendapatan
individu yang terkait dengan bisnis tersebut.
d. Perubahan yang Diharapkan dalam Manajemen atau Struktur Perusahaan:
Pengumuman perubahan dalam manajemen atau struktur perusahaan yang
dapat memengaruhi peran atau status individu. Ini bisa mencakup perubahan
kepemimpinan, restrukturisasi, atau penggabungan perusahaan.
e. Pengumuman Pemotongan Anggaran atau Sumber Daya:
Informasi tentang pemotongan anggaran atau sumber daya yang dapat
memengaruhi proyek individu, pengembangan produk, atau inisiatif lainnya
yang mereka tangani.
f. Pengumuman Pembatalan Proyek Pribadi atau Karir:
Pengumuman pembatalan proyek penting yang dimiliki atau dipimpin
oleh individu, yang dapat memengaruhi perkembangan karir mereka atau
pencapaian tujuan pribadi.

21
g. Kehilangan Kesempatan Bisnis atau Investasi:
Pemberitahuan bahwa peluang bisnis atau investasi yang diharapkan tidak
terwujud atau mengalami kerugian. Ini bisa berdampak pada tujuan keuangan
individu.
h. Krisis Keuangan Pribadi:
Berita buruk terkait krisis keuangan pribadi, seperti masalah utang,
kerugian investasi, atau kehilangan aset pribadi.
i. Pengumuman Penutupan Bisnis Pribadi:
Informasi bahwa bisnis pribadi yang dimiliki individu akan ditutup. Ini
bisa disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk kinerja bisnis yang buruk atau
perubahan dalam prioritas hidup.
j. Kehilangan Peluang Karir atau Promosi:
Pemberitahuan bahwa individu kehilangan peluang karir atau promosi
yang mereka harapkan. Ini bisa mempengaruhi perkembangan karir dan
pertumbuhan gaji mereka.
18. Surat Rekomendasi dan Pemberitahuan.
a. Surat Rekomendasi:
Surat rekomendasi adalah dokumen tertulis yang digunakan untuk
memberikan pendapat atau rekomendasi positif tentang seseorang, entitas,
atau produk kepada pihak lain. Biasanya, surat rekomendasi digunakan untuk
mendukung aplikasi pekerjaan, pendaftaran sekolah, atau kesempatan bisnis.
Isi surat rekomendasi dapat mencakup penilaian positif tentang kualifikasi,
keterampilan, kepribadian, atau kinerja subjek yang direkomendasikan. Surat
ini sering ditulis oleh seseorang yang memiliki hubungan profesional atau
pribadi dengan subjek rekomendasi dan memiliki pemahaman yang baik
tentang kemampuan atau karakter subjek tersebut.
b. Surat Pemberitahuan:
Surat Pemberitahuan adalah pesan tertulis atau lisan yang digunakan untuk
memberikan informasi atau kabar kepada pihak lain. Pemberitahuan bisa
bersifat formal atau informal dan dapat berkaitan dengan berbagai hal, seperti
perubahan dalam organisasi, jadwal acara, perubahan layanan, atau
pengumuman penting lainnya. Pemberitahuan sering kali digunakan untuk

22
menjaga komunikasi yang efektif antara individu, perusahaan, atau entitas
dalam konteks bisnis atau pribadi. Pemberitahuan harus jelas, akurat, dan
lengkap agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh
penerima.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi bisnis adalah fondasi utama yang mendukung hubungan,
pertumbuhan, dan keberhasilan perusahaan dalam dunia bisnis yang cepat berubah.
Dalam era di mana teknologi terus berkembang dan kompetisi semakin sengit,
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pemangku
kepentingan menjadi kunci untuk mencapai tujuan bisnis.

Perubahan paradigma bisnis telah menggeser fokus dari hubungan hanya dengan
pelanggan menjadi kemitraan dengan berbagai entitas dalam ekosistem bisnis.
Komunikasi bisnis saat ini semakin kompleks karena melibatkan kerja sama dengan
penyedia layanan, teknologi, dan mitra bisnis lainnya. Kemunculan berbagai
platform digital seperti email, media sosial, dan aplikasi berbasis cloud memberikan
fleksibilitas, tetapi juga menghadirkan tantangan dalam pemilihan platform yang
paling sesuai.

Masalah keamanan dan privasi menjadi prioritas utama dalam komunikasi bisnis.
Pertukaran informasi bisnis yang sensitif memerlukan perlindungan ketat terhadap
ancaman kebocoran data dan serangan siber. Beroperasi di tingkat global menambah
kompleksitas dengan perlunya komunikasi lintas budaya dan pemahaman perbedaan
regulasi bisnis di berbagai negara.

Efisiensi dan produktivitas dalam komunikasi bisnis menjadi penting di


lingkungan bisnis yang kompetitif. Setiap detik dan pengambilan keputusan yang
cepat sangat berharga, sehingga perencanaan dan manajemen komunikasi yang baik
menjadi kunci.

Bisnis dan individu perlu menginvestasikan waktu dan upaya dalam


pengembangan keterampilan komunikasi. Ini mencakup pemahaman platform

23
digital, kemampuan berkomunikasi lintas budaya, dan manajemen risiko keamanan
informasi.
B. Saran
a. Transparansi dan Kejujuran: Penting untuk menjaga transparansi dalam
komunikasi bisnis. Informasi harus disampaikan secara jujur dan akurat kepada
semua pemangku kepentingan.
b. Pelatihan Komunikasi: Pelatihan komunikasi bisnis dapat membantu individu dan
organisasi dalam mengatasi tantangan komunikasi dan meningkatkan efektivitas
komunikasi.
c. Manajemen Krisis: Organisasi perlu memiliki rencana manajemen krisis yang
efektif untuk mengatasi berita buruk atau situasi sulit dalam bisnis.
d. Pemahaman Global: Dalam bisnis yang semakin global, pemahaman tentang
perbedaan budaya dan regulasi bisnis di berbagai negara menjadi aset berharga.
e. Efisiensi dalam Komunikasi: Penting untuk merencanakan dan mengatur
komunikasi bisnis dengan efisien untuk menghindari hambatan dalam aliran kerja
dan pengambilan keputusan.

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jika ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada penulis.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tidak luput dari salah, khilaf, alfa dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta: Erlangga.

Sari, A. (2021). Transformasi Digital dan Komunikasi Bisnis B2B: Tantangan dan
Peluang dalam Bisnis Modern di Indonesia.

Wijaya, R. (2020). Platform Digital dalam Komunikasi Bisnis B2B: Studi Kasus
Implementasi di Perusahaan-perusahaan Indonesia.

24
Tanjung, I. (2019). Keamanan dan Privasi dalam Komunikasi Bisnis B2B: Tantangan dan
Strategi Perlindungan Data di Indonesia.

Pratama, D. (2018). Komunikasi Bisnis Lintas Budaya dan Regulasi Bisnis di Era
Globalisasi: Studi Kasus Perusahaan Indonesia yang Beroperasi
Internasional.

Setiawan, B. (2020). Efisiensi dan Produktivitas Komunikasi Bisnis B2B dalam Konteks
Bisnis yang Kompetitif di Indonesia.

Guffey, M. E., & Loewy, D. (2019). Business Communication: Process and Product.
Cengage Learning.

Lesikar, R. V., Flatley, M. E., & Rentz, K. (2008). Business Communication: Connecting
in a Digital World. McGraw-Hill/Irwin.

Rochmad, dkk. (2017). Komunikasi Bisnis: Prinsip dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.

25

Anda mungkin juga menyukai