Bab 2 Tinjauan Teori (4-20)
Bab 2 Tinjauan Teori (4-20)
Bab 2 Tinjauan Teori (4-20)
tiga komponen yang biasanya disebut “fasa” (minyak, air & gas), dan
2.2 Separator
Pemisahan fluida sumur dalam fasa cairan dan gas pada separator
sehingga didapat hasil yang maksimum pada saat fluida dari sumur
alamiah. Kemudian dimana air memiliki berat jenis lebih besar daripada
5
minyak, akan mengendap dibawah, sedangkan minyak yang berat
jenisnya
5
lebih ringan daripada air, akan berada ditengah. Gas, fluida yang paling
Secara garis besar, separator dapat dibagi menjadi empat bagian umum,
yaitu :
kemudian terpisah antara liquid dengan gas yang masih berupa tetes
separator.
liquid dengan ukuran yang lebih kecil. Bagian kedua tersebut juga
6
3. Bagian Pengumpul Cairan
terpisah dari gas. Bagian tersebut harus lebih besar karena untuk
dengan gas.
tetes liquid yang berukuran kecil agar pada saat gas tersebut akan
keluar melalui outlet gas dapat terpisah dari liquid, sehingga liquid
tidak terbawa keluar bersama dengan gas. Tetes liquid yang berupa
kabut yang terbawa oleh gas pada saat terjadi penyerapan semakin
lama semakin banyak yang kemudian tetes tersebut menjadi berat dan
7
Pengembunan dari pada uap tersebut, disebabkan oleh penurunan
7
terbentuk kabut dengan gas, dipengaruhi beberapa hal sebagai
gas.
GOR (gas oil ratio) rendah sampai menengah, cairan yang datang
8
fasa. Separator vertical memiliki vessel dalam bentuk silinder dapat
dilihat
8
pada Gambar 2, aliran masuk ke separator lalu aliran tersebut akan
terpisah, gas akan terangkat ke atas dan akan melewati mist extractor
air minyak. Dari titik inilah minyak dan air berpisah, Ketika minyak
naik ke atas downcomer air bebas yang ada pada fase minyak akan
vertical, control level tidak terlalu penting, di mana level cairan dapat
9
Gambar 2 Separator Vertical 3 fasa
(Sumber : Saeid et al, 2006)
2 Mudah dibersihkan.
Lebih mahal.
sulit.
10
10
b. Separator Horisontal (Horizontal Separator )
mempunyai GOR (Gas Oil Ratio) yang tinggi, untuk aliran sumur
yang memiliki rasio gas terhadap cairan yang lebih tinggi untuk arus
yang berbuih. Fluida akan masuk ke separator melalui inlet lalu akan
11
minyak-air. Leave control valve akan mengirimkan sinyal ke water
11
memungkinkan air dalam jumlah tertentu akan keluar dari separator,
sehingga gas dengan tekanan dan jumlah tertentu akan keluar. Tingkat
4 Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih
besar.
12
Kekurangan Separator Horizontal
vertical.
13
Gambar 4 Spherical Separator
(Sumber : Arnold K, 2008 : 158)
14
2.2.4 Problem Pada Separator
b. Paraffin
suhu fluida agar harus berada diatas titik kabut minyak mentah.
c. Sand
Sand atau pasir adalah masalah yang terjadi pada reservoir yang tidak
Carry over dan gas blowby adalah masalah yang sering terjadi
dalam operasi operator. Carry over adalah cairan yang terbawa keluar
oleh fasa gas, hal ini menunjukkan adanya kenaikan tinggi permukaan
15
cairan, kerusakan bagian dalam separator, buih atau lubang
e. Emulsi
16
Tabel 1 Retention Time untuk Separator 3 fasa
separator antara inlet diverter dan mist extractor dengan aliran merata
adalah leff yang dihitung dari persamaan. Dengan kata lain panjang
efektif adalah panjang dimana liquid dan gas memisah. Saat diameter
17
Gambar 5 Panjang Efektif Separator Horizontal
(Sumber : Stewart, 2008:116)
18
3. Vortex Breaker
Vortex Breaker adalah peralatan yang dipasang pada liquid outlet
yang berujuan untuk mencegah timbulnya pusaran-pusaran minyak
yang nantinya akan membebaskan gas di dalam minyak.
4. Weir
Weir adalah sebuah dinding yang dipasang didalam separator.
Dinding ini memiliki fungsi untuk menahan cairan sebelum
meninggalkan separator, sehingga membantu meningkatkan
residence time dan pemisahan oil dan water terjadi disini.
5. Demister Pad
Demister Pad adalah peralatan yang dipasang pada outlet gas untuk
keluar dari separator. Bentuk dari peralatan ini berupa rajutan kawat
yang disisipkan.
1. Drain Valve
Drain Valve dipasang pada bagian bawah separator, gunanya untuk
memisahkan endapan lumpur/pasir yang terkumpul pada bagian
bawah separator. Biasanya harus di drain minimal satu kali per hari.
Apabila terjadi pengumpulan endapan yang jumlahnya cukup banyak
maka akan mengurangi volume ruang pengumpulan cairan, dan
dapat mengganggu kerja separator.
2. Oil Dump Valve
Oil Dump Valve atau juga sering disebut DMV (Dump Motor Valve),
berfungsi untuk mengeluarkan atau menutup aliran cairan dari oil
chamber section dari separator. ODV dibuka atau ditutup secara
otomatis setelah mendapat signal dari LLC pilot.
19
3. Gauge Glass (Sight Glass)
Berfungsi untuk melihat tinggi permukaan cairan di dalam liquid
collecting section. Agar supaya alat ini dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya maka perlu dibersihkan agar selalu bersih. Untuk
memudahkan pemeliharaan, sight glass dilengkapi dengan dua valve
di bagian atas dan bawah sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat
dilakukan walaupun separator dalam kondiri operasi.
4. Safety Relief Valve
Safety Relief Valve berfungsi untuk merelieve tekanan bila terjadi
kenaikan tekanan dan melebihi tekanan operasi maksimum separator
yang telah ditentukan.
5. Safety Head
Safety Head adalah alat safety yang dilengkapi rupture disk,
berfungsi bila relief valve tidak mampu membuang tekanan lebih di
dalam separator sehingga melebihi tekanan operasi maksimum yang
ditentukan, maka rupture disk akan pecah sebelum tekanan separator
melebihi tekanan kerja separator maksimum yang diizinkan.
6. Manometer Separator
Manometer Separator dipasang pada vessel bagian atas berfungsi
untuk mengetahui tekanan operasi separator.
7. Gas Outlet Pipe
Gas Outlet adalah pipa bagian dari separator yang berfungsi sebagai
saluran untuk pengeluaran gas.
8. Liquid Outlet Pipe
Liquid outlet pipe adalah pipa yang berfungsi sebagai saluran untuk
pengeluaran cairan oil dan water.
20
2.2.9 Formula Perhitungan
1. Specific Gravity
141 ,5
SG=
131, 5+ API
Keterangan:
SG = Specific gravity
[ ] [( ) ]
1
2 TZ Qg ρg C 2
d =5040 × × × D
P ρl−ρ g Dm
Keterangan:
T = Operating temperature, oR
Qg = Gas flow rate, MMscfd (std m3/h)
2
d =6690 ×
[ Qo × μ
( ∆ SG ) × d 2m ]
21
Keterangan:
2
d =6690 ×
[ Qo × μ
( ∆ SG ) × d 2m ]
Keterangan:
h o + hw =
[ ( t r ) o ×Q o +( t r )w ×Qw ]
2
0 , 12 ×d
Keterangan:
22
(t r)o = Oil retention time, min
22
Qo = Oil flow rate, BPD (m3/h)
6. Seam-to-Seam Length
ho + hw +76 (For diameters ≤ 36 in)
Lss =
12
ho + hw +d +40
Lss = (For diameters ≥ 36 in)
12
Keterangan:
Keterangan:
23