Surat Perjanjian Borongan Pekerjaan Land Clearing

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN BORONGAN PEKERJAAN LAND CLEARING

Nomor: 01/SPK/BBJ-NTS/XII/2021

Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Land clearing ini (untuk selanjutnya disebut "Perjanjian")
dibuat pada hari ini Senin, 15 November 2021, oleh dan antara :

I. Tuan Bayu Tri Admojo pemegang kartu tanda penduduk (KTP) NIK 6271031605880006
Tempat tanggal lahir Palangkaraya 16-05-1988,Jenis kelamin Laki-Laki,Alamat Jln Cilik
riwut Km 10,5 Rt/Rw 007/014 Kel Bukit tunggal,Kec Jekan Raya,Kota Palangkaraya,untuk
selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama", dan

II. Tuan Irwandi , Pemegang kartu tanda penduduk (KTP)NIK 6101162303790002,Tempat


tanggal lahir Sui Bertam Jambi 23-03-1979,Jenis kelamin Laki-Laki,Alamat Dsn Semakuan
Rt/Rw 004/001 Ds Semanga,Kec Sejangkung,Kab Sambas-Kalbar,untuk selanjutnya disebut
sebagai "Pihak Kedua".
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak" dan masing-masing
disebut sebagai "Pihak".

Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:


A. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan besar atas dasar balas
jasa atau kontrak yang telah memenuhi perijinan dan/atau persyaratan yang ditentukan oleh
pemerintah pusat maupun daerah untuk menjalankan kegiatannya.
B. Pihak Pertama memiliki Surat Perintah Kerja resmi sebagai kontraktor utama di Estate PT. Global
Bara Mandiri yang memiliki izin dengan nomor SK. 119/MENLHK/SETJEN/PLA.0/2/2019, dimana
Pihak Pertama memiliki wewenang untuk menggunakan jasa sub-kontraktor dalam melakukan
pekerjaannya.
C. Pihak Kedua menyatakan kepada Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua adalah perusahaan yang
memiliki kemampuan dan perijinan dan/atau persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah pusat
maupun daerah untuk melakukan pekerjaan dalam Perjanjian ini.
D. Atas dasar pernyataan yang dibuat oleh Pihak Kedua sebagaimana dimaksud di atas, maka Pihak
Pertama bermaksud untuk menggunakan jasa yang disediakan oleh Pihak Kedua sebagaimana tertera
di atas.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Paraf : Halaman. 1 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
Lingkup Perjanjian

1. Pihak Pertama dengan ini memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua sebagai sub-kontraktor Pihak
Pertama, dan Pihak Kedua dengan ini menerima dan menyanggupi pekerjaan yang diberikan oleh
Pihak Pertama untuk melaksanakan rangkaian pekerjaan Borongan Land clearing (untuk selanjutnya
disebut sebagai "Pekerjaan"), pada lokasi kerja Pihak Pertama, di Estate PT Global Bara Mandiri,
di wilayah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (untuk selanjutnya disebut sebagai
"Lokasi Kerja").

2. Pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua meliputi sebagai berikut:
a. Land clearimg bersih
3. Setiap Pekerjaan yang dicadangkan Pihak Pertama untuk dikerjakan Pihak Kedua akan ditentukan
dalam Surat Perintah Kerja (Work Order) yang diterbitkan oleh Pihak Pertama dan ditandatangani
oleh Para Pihak sebelum dimulainya Pekerjaan.

4. Pihak Pertama memberikan Down Payment kepada Pihak Kedua sebesar Rp 500.000.000,- (Lima
Ratus Juta Rupiah, dimana akan dilakukan pemotongan di akhir tagihan pekerjaan.

5. Pihak kedua bertanggung jawab atas seluruh biaya mobilisasi alat Pihak Kedua hingga sampai
kedalam Estate PT Global Bara Mandiri.
Pasal 2
Jangka Waktu

1. Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal 01 januari 2022 sampai dengan selesainya
Pekerjaan (Masa Pekerjaan 30 Hari untuk selanjutnya disebut sebagai "Jangka Waktu")

2. Kehendak salah satu Pihak untuk memperpanjang atau tidaknya Jangka Waktu Perjanjian ini wajib
diberitahukan kepada Pihak yang lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum berakhirnya
Jangka Waktu Perjanjian ini.

3. Apabila Para Pihak sepakat untuk memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian ini, maka Perjanjian ini
akan diperpanjang dengan mempergunakan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan diatur
kemudian.

4. Dalam hal syarat dan ketentuan mengenai perpanjangan Perjanjian ini belum disepakati, maka segala
ketentuan dan syarat dalam Perjanjian yang sebelumnya tetap berlaku.

5. Apabila tidak ada pemberitahuan apapun dari Para Pihak dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
sebelum berakhirnya Perjanjian, maka Perjanjian ini secara otomatis berakhir.

Paraf : Halaman. 2 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
Pasal 3
Harga Pekerjaan

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah saling setuju dan mufakat bahwa harga Pekerjaan dalam
pelaksaan Pekerjaan ini sesuai dengan ketentuan yang sebagaimana terlampir dalam Perjanjian ini
dan/atau mengikuti rate sebagai berikut (untuk selanjutnya disebut sebagai "Harga Pekerjaan").

a. Land clearimg bersih harga Rp 22,000,000/Ha

Pasal 4
Pajak dan Retribusi

1. Pajak dan/atau retribusi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini termasuk tapi
tidak terbatas pada Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai wajib ditanggung dan dibayar atau
disetor oleh Pihak yang dibebankan kewajiban tersebut menurut peraturan perpajakan yang berlaku
secara nasional di wilayah Republik Indonesia dan atau peraturan daerah yang mengatur mengatur
mengenai retribusi daerah.

2. Atas pembayaran pajak tersebut, Pihak Pertama menyerahkan bukti pemotongan PPh kepada pihak
Kedua dan Pihak Kedua menyerahkan bukti faktur Pajak kepada Pihak Pertama.

3. Terhadap kelalaian salah satu pihak untuk membayarkan pajak dan atau retribusi tersebut maka pihak
yang lain dibebaskan dari seluruh tuntutan hukum yang akan timbul, dan pihak yang melakukan
kelalaian tersebut wajib untuk mengganti kerugian terhadap pihak lainnya.

Pasal 5
Cara Pembayaran

1. Pihak Pertama akan melakukan pembayaran atas hasil Pekerjaan Pihak Kedua setelah bagian
keuangan Pihak Pertama menerima Nota Tagihan (Invoice) secara benar, dimana Pihak Kedua telah
menyelesaikan Pekerjaan berdasarkan Berita Acara Pengukuran yang ditandatangani oleh Para
Pihak, yang menunjukkan hasil Pekerjaan Pihak Kedua.

2. Pembayaran atas hasil Pekerjaan Pihak Kedua akan dilakukan Pihak Pertama dengan cara
pemindahbukuan ke rekening bank yang ditunjuk Pihak Kedua, berdasarkan Surat Konfirmasi yang
ditandatangani oleh Pihak Kedua, yaitu:

Nama Bank : Bank Mandiri


Nomor Rekening : 031-000-888811-0
Atas Nama : Anthony yu

Paraf : Halaman. 3 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
Pasal 6
Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan Perjanjian ini, Pihak Kedua wajib dan tenaga kerja Pihak Kedua wajib memenuhi
syarat umum pelaksanaan pekerjaan yang meliputi sebagai berikut:

1. Seluruh Pekerjaan harus dilakukan Pihak Kedua sesuai dengan Petunjuk Teknis dan/atau petunjuk/
perintah tertulis Pihak Pertama

2. Memenuhi Standart Operating Procedure (SOP), Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO
14001:2015 mengenai Lingkungan, Sistem Manajemen K3 (SMK3), Pengolalaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Program Penilaian Kerja (PROPER) dibidang lingkungan.

3. Memenuhi ketentuan umum Fire & Safety yang berlaku di perusahaan Pihak Pertama dan ketentuan
khusus mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di Lokasi Kerja sebagaimana
yang terlampir dalam Perjanjian ini.

4. Memenuhi seluruh peraturan, baik yang berlaku nasional maupun yang berlaku di daerah dalam
bidang kehutanan, kelalaian Pihak Kedua dalam mematuhi peraturan kehutanan yang berlaku
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, dan Pihak Pertama dibebaskan dari seluruh
permasalahan, termasuk namun tidak terbatas pada permasalahan hukum yang mungkin timbul dari
kelalaian tersebut.

5. Memenuhi Contractor Safety Management System Pihak Pertama dan menjalankan Peraturan
Pemerintahan No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

6. Dilarang mengalihkan Pekerjaan yang diberikan Pihak Pertama baik sebagian maupun seluruh
Pekerjaan yang diberikan dalam Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis Pihak
Pertama sebelumnya.

7. Dalam hal Pihak Kedua mengalihkan sebagian dan/atau seluruh Pekerjaan maka Pihak Kedua wajib
memastikan bahwa pihak yang menerima Pekerjaan tersebut memiliki kualifikasi dan persyaratan
yang ditentukan peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan Pekerjaan tersebut. Kelalaian
Pihak Kedua dalam memenuhi hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pihak Kedua,
termasuk tapi tidak terbatas pada kerugian materi Pihak Pertama dan timbulnya masalah hukum.

8. Dalam hal sebagian atau seluruh Pekerjaan dialihkan oleh Pihak Kedua kepada pihak lain maka Pihak
Pertama dengan ini dibebaskan dari segala tuntutan termasuk namun tidak terbatas pada tuntutan
hukum yang timbul karena pengalihan Pekerjaan oleh Pihak Kedua.

Paraf : Halaman. 4 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
9. Dalam hal Pihak Kedua mengalihkan sebagian atau seluruh Pekerjaan kepada pihak lain tanpa
sepersetujuan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas segala resiko,
termasuk namun tidak terbatas pada kerugian finansial yang dialami Pihak Pertama yang timbul di
lokasi kerja. Dan Pihak Pertama dibebaskan dari segala permasalahan yang mungkin timbul karena
pengalihan tanpa persetujuan tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada timbulnya masalah hukum
dan biaya hukum yang menyertai.

10. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang berupa sepatu safety, sarung tangan, helm, chainsaw
cup, kacamata safety, dan masker untuk pelaksanaan Pekerjaan di lapangan, serta perlengkapan sesuai
dengan spesifikasi Pekerjaan dan standar yang ditetapkan Pihak Pertama.

11. Tenaga kerja Pihak Kedua harus mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di Lokasi Kerja
Pihak Pertama.

12. Mematuhi segala ketentuan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia terhadap tenaga
kerja Pihak Kedua.

13. Areal kerja ditentukan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua tidak diperbolehkan untuk memilih areal
kerja.

14. Pengukuran Hasil Produksi Kayu dilakukan oleh petugas Scaller/Pengukur kayu Pihak Pertama dan
harus diverifikasi oleh Satuan Pengawas Internal Pihak Pertama atau wakil Pihak Pertama di
lapangan yang diberi wewenang dan kuasa serta diserahi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
lingkup Perjanjian ini.

15. Dalam pelaksanaan Pekerjaan di lapangan, tenaga kerja Pihak Kedua harus mematuhi arahan atau
instruksi Pihak Pertama. Apabila menurut penilaian tenaga kerja Pihak Kedua, arahan atau instruksi
Pihak Pertama dapat menimbulkan bahaya baik bagi tenaga kerja dan/atau alat Pihak Kedua, maka
tenaga kerja Pihak Kedua berhak menolak arahan atau instruksi Pihak Pertama tersebut. Dalam hal
terjadi kelalaian tenaga kerja Pihak Kedua sehubungan dengan hak menolak arahan atau instruksi
tersebut, maka segala resiko yang timbul terhadap tenaga kerja dan/atau alat Pihak Kedua menjadi
beban tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.

16. Pihak Pertama terlebih dahulu akan menilai hasil Pekerjaan Pihak Kedua dan menentukan selesai
tidaknya areal kerja yang dikerjakan Pihak Kedua sebelum diperbolehkan untuk mengerjakan areal
kerja yang baru.

17. Dengan disaksikan Pihak Kedua, Pihak Pertama akan melakukan pemeriksaan dan/atau pengukuran
atas hasil Pekerjaan yang dilaksanakan Pihak Kedua. Dari hasil pemeriksaan dan/atau pengukuran
tersebut akan dibuat Berita Acara Pengukuran, yang ditandatangani oleh Para Pihak yang
menunjukkan hasil Pekerjaan Pihak Kedua.

Paraf : Halaman. 5 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
18. Sebelum Pihak Kedua meninggalkan lokasi kerja Pihak Pertama, Pihak Kedua harus mendapatkan
surat keterangan dari Pihak Pertama di Lokasi Kerja, yang menyatakan Lokasi Kerja yang diberikan
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua telah selesai dikerjakan seluruhnya oleh Pihak Kedua.

19. Pihak Kedua diwajibkan menggunakan jalan standar seefektif mungkin untuk menghindari kerusakan
tanah atau diwajibkan mengupayakan terjadinya kerusakan seminimal mungkin.

20. Pihak Kedua diharuskan tidak menumpuk sampah di pinggir alur sewaktu penarikan kayu .

21. Untuk kayu-kayu yang berada di Lokasi Kerja yang merupakan kayu yang dilindungi secara Undang
undang, tidak dibenarkan untuk ditebang oleh Pihak Kedua.

22. Mematuhi dan mengikuti ketentuan yang diberikan oleh Pihak Pertama, dalam penentuan tempat dan
lamanya waktu yang harus dilaksanakan.

23. Khusus di alur yang basah dan rendah serta areal yang rawan tergenang air maka Pihak Kedua harus
melaksanakan Pekerjaan sesuai pertimbangan Pihak Pertama.

Pasal 7
Kewajiban dan Hak Para Pihak

1. Kewajiban dan Hak Pihak Pertama:


a. Berkewajiban untuk melaksanakan pembayaran atas hasil Pekerjaan Pihak Kedua sesuai dengan
kesepakatan sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian ini.
b. Berkewajiban membebaskan Pihak Kedua dari gugatan dalam bentuk apapun baik di dalam
maupun di luar pengadilan, apabila di kemudian hari Perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya, terbatas hanya yang diakibatkan oleh karena adanya konflik lahan dengan
masyarakat setempat, instansi pemerintah dan non pemerintah dan/atau pihak lain yang memang
menjadi kewajiban Pihak Pertama untuk menyelesaikannya.
c. Berhak untuk menunda pembayaran atas hasil Pekerjaan Pihak Kedua, apabila diantaranya namun
tidak terbatas yang disebabkan oleh karena tidak adanya Nota Tagihan dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan Perjanjian ini.

2. Kewajiban dan Hak Pihak Kedua :


a. Berkewajiban menyelesaikan seluruh Pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Perjanjian ini,
sesuai dengan target yang telah diketahui dan disepakati.
b. Berkewajiban menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman dan memiliki keterampilan untuk
dapat melaksanakan Pekerjaan selama 6 (enam) hari dalam seminggu.
c. Berkewajiban menanggung biaya transportasi dan akomodasi tenaga kerja Pihak Kedua selama di
Lokasi Keria
d. Berkewajiban mengganti tenaga kerja atas permintaan Pihak Pertama dalam hal tenaga kerja
Pihak Kedua tidak memenuhi tata tertib Pihak Pertama (indisipliner), berbuat tindak pidana,
ataupun alasan lain dari Pihak Pertama.

Paraf : Halaman. 6 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
e. Berkewajiban menanggung atau menyediakan APD, peralatan dan perlengkapan kerja untuk
tenaga kerja Pihak Kedua yang mencukupi untuk pelaksanaan Pekerjaan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditetapkan.
f. Berkewajiban menjaga keamanan peralatan dan perlengkapan kerja Pihak Kedua, dan
membebaskan Pihak Pertama dari gugatan dalam bentuk apapun dari Pihak Kedua dan/atau pihak
lain baik di dalam di luar pengadilan yang diakibatkan oleh kelalaian Pihak Kedua dalarn
menjaga keamanan tersebut.
g. Menyediakan tenaga kerja (operator, worker, penjaga camp, dan penjaga malam) dalam jumlah
yang cukup (minimal 2 shift) dan berpengalaman serta memiliki ketrampilan untuk pelaksanaan
Pekerjaan.
h. Berkewajiban melaksanakan program pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara rutin
bagi semua karyawan atau tenaga kerjanya dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pihak Kedua.
i. Berkewajiban membayar ganti kerugian atas segala tindakan yang dilaksanakan Pihak Kedua
dan/atau keria tenaga kerja Pihak Kedua, baik karena disengaja ataupun karena kelalaian yang
merugikan Pihak Pertama dan/atau pihak lain.
j. Berkewajiban menyelesaikan segala masalah yang timbul dan diakibatkan oleh tenaga kerja
Pihak Kedua dan membebaskan Pihak Pertama dari gugatan dalam bentuk apapun dari Pihak
Kedua, tenaga kerja Pihak Kedua dan/atau pihak lain baik dalam maupun di luar pengadilan,
termasuk akan tetapi tidak terbatas pada penyelesaian hingga tuntas masalah tenaga kerja Pihak
Kedua yang mengalami kecelakaan kerja sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian ini.
k. Berkewajiban menanggung segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan Pekerjaan, termasuk
akan tetapi tidak terbatas pada biaya oli, biaya service, biaya perbaikan dan penggantian suku
cadang peralatan kerja Pihak Kedua dalam pelaksanaan kegiatan Pekerjaan berupa persiapan
penanaman, penanaman dan pemeliharaan tanaman
l. Berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sesuai
arahan dan Pihak Pertama serta melakukan pengelolaan terhadap bahan dan limbah B3 sesuai
dengan aturan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama sebagaimana yang terlampir dalam Perjanjian
ini.
m. Berkewajiban bekerja sama dengan Pihak yang memiliki kompetensi dan perijinan pengelolaan
limbah B3 apabila Pihak Kedua tidak memiliki kompetensi pengelolaan limbah B3. Pihak
Pertama berhak untuk meminta copy perjanjian pengelolaan limbah B3 antara Pihak Kedua dan
Pihak lainnya untuk dilampirkan dalam perjanjian ini apabila diperlukan.
n. Berkewajiban untuk mendatangani dan mematuhi segala lampiran yang terlampir dalam
Perjanjian ini.
o. Berhak menunjuk wakil Pihak Kedua yang berwewenang mewakili Pihak Kedua dalam
pelaksanaan.
p. Berhak menerima pembayaran dari Pihak Pertama atas hasil Pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Pekerjaan di lapangan.

Pasal 8
Larangan dan Pembatasan

Dalam melaksanakan Perjanjian ini, Pihak Kedua tidak dibenarkan untuk:


1. Melakukan penebangan kayu-kayu yang terdapat di tepi sungai dan di tepi mata air dengan jarak
sebagai berikut:
a. Kayu-kayu di tepi sungai kecil (lebar sungai kurang dari 30 meter) dengan jarak dari tepi sungai
adalah 25M (dua puluh lima meter) kiri dan kanan sungai;

Paraf : Halaman. 7 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
b. Kayu-kayu di tepi sungai besar (lebar sungai lebih dari 30 meter) dengan jarak dari tepi sungai
adalah 50M (lima puluh meter) kiri dan kanan sungai;
c. Kayu-kayu di tepi mata air dengan radius 100M (seratus meter) di sekeliling mata air.
2. Menebang jenis-jenis pohon yang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dilarang
untuk ditebang atau dirusak; termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk menebang pohon-pohon ulin,
meranti, dan bangkirai.
3. Menebang pohon-pohon yang diberi tanda oleh pejabat kehutanan untuk dipelihara sebagai pohon
induk, pohon yang dilindungi, atau pohon-pohon sebagai penanda tata batas.
4. Menebang pohon-pohon yang berdasarkan pertimbangan silvikultur tidak boleh ditebang.
5. Merusak tempat-tempat yang bersejarah dan/atau dianggap keramat/dikeramatkan oleh masyarakat
dan kuburan-kuburan yang terletak dalam Lokasi Kerja.
6. Apabila dalam melaksanakan Pekerjaan Pihak Kedua menemukan benda dan atau lokasi yang patut
diduga memiliki nilai sejarah/ benda purbakala, Pihak Kedua wajib untuk menghentikan Pekerjaan
dan melaporkannya kepada Pihak Pertama. Kelanjutan Pekerjaan di lokasi tersebut akan diputuskan
oleh Pihak Pertama setelah berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait.
7. Melewati batas-batas Lokasi Kerja dan bagian-bagian di dalam areal penebangan dan/atau zona
penyanggah yang dikecualikan dari kegiatan HTI sebagaimana yang telah diberi tanda-tanda batas
tersendiri.
8. Melakukan penebangan liar (illegal logging) di kawasan hutan di luar dari Lokasi Kerja.
9. Merusak kelestarian hutan dan karya perusahaan menurut rencana kerja dan/atau bagan kerja yang
ada.

Pasal 9
Pengakhiran Perjanjian

1. Para Pihak sepakat bahwa pengakhiran atas Perjanjian ini dapat dilakukan dikarenakan hal-hal
sebagal berikut:
a. Jika pernyataan dan/atau jaminan yang diberikan oleh Pihak Kedua dalam Perjanjian ini tidak
benar atau tidak sesuai dengan kenyataannya; atau
b. Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini;
atau
c. Diakhiri secara sepihak tanpa keberatan apapun dari Pihak Kedua dalam hal Pihak Kedua
mengalihkan sebagian atau seluruh pelaksanaan Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama.
Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini apabila Pihak Kedua tidak memenuhi salah satu sebab
sebagaimana tersebut di atas, dengan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada
Pihak Kedua paling lambat 14 (empat belas) hari setelah Surat Pemberitahuan pengakhiran Perjanjian
diterima oleh Pihak Kedua.
2. Hak Pihak Pertama untuk secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini tidak mengurangi hak Pihak
Pertama untuk mendapatkan penggantian dari Pihak Kedua atas kelalaian dan/atau tindakan-tindakan
lain yang merugikan Pihak Pertama.
3. Untuk kepentingan pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan dan
menyatakan tidak berlaku ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Indonesia.

Paraf : Halaman. 8 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
Pasal 10
Keadaan Memaksa

1. Keadaan memaksa adalah suatu peristiwa atau keadaan yang terjadi diluar kekuasaan Para Pihak yang
dapat menyebabkan salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.
Yang tercakup dalam pengertian keadaan memaksa antara lain tetapi tidak terbatas pada gempa bumi,
topan, banjir, tanah longsor dan bencana alam lain serta peristiwa atau kondisi lain diluar kekuasaan
Para Pihak untuk mengendalikannya. Keadaan Memaksa juga termasuk peristiwa dan/atau kejadian
yang oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dinyatakan sebagai keadaan luar biasa yang
berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan perjanjian.
2. Pihak yang mengalami keadaan memaksa wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak terjadinya keadaan memaksa mengenai terjadinya
keadaan memaksa. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari tidak ada pemeberitahuan apapun dari pihak
yang terkena keadaan memaksa, maka keadaan memaksa tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
3. Pihak yang mengalami peristiwa atau keadaan memaksa akan berusaha sebaik mungkin mengatasi
atau memperbaiki akibat-akibat yang timbul dari adanya peristiwa keadaan memaksa untuk
meminimalkan kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh keadaan tersebut.
4. Dalam hal salah satu Pihak gagal melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini yang
disebabkan karena keadaan memaksa, maka Pihak yang bersangkutan tidak dapat dipersalahkan
namun bukan berarti menjadi hilang kewajibannya dan akan tetap dilaksanakan sesudah keadaan
memaksa berakhir.
5. Apabila akibat dari keadaan memaksa ini, berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 45
(empat puluh lima) hari, maka Pihak yang tidak mengalami keadaan memaksa tersebut dapat
mengakhiri Perjanjian ini dengan terlebih dahulu mengadakan pembebasan dan perhitungan selesai
(acquit et de charge).

Pasal 11
Hukum Yang Berlaku dan Penyelesaian Perselisihan

1. Perjanjian ini tunduk dan diartikan menurut hukum Negara Republik Indonesia.

2. Segala perselisihan yang mungkin timbul antara Para Pihak sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini akan diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

Paraf : Halaman. 9 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:
3. Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat ini tidak tercapai, Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Balikpapan.

4. Selama berlangsungnya penyelesaian perselisihan tidak menghentikan Para Pihak untuk


melaksanakan kewajibannya dalam Perjanjian ini.

Pasal 12
Lain-Lain

1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dan ditetapkan kemudian atas
persetujuan bersama Para Pihak yang berlaku sebagai addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini maka Perjanjian yang telah ada sebelumnya baik lisan
maupun tertulis menjadi tidak berlaku dan Perjanjian ini merupakan satu-satunya Perjanjian yang
berlaku dan mengikat bagi Para Pihak.
Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua), masing-
masing bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh Para
Pihak.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

BAYU TRI ADMOJO IRWANDI

Paraf : Halaman. 10 dari 16 Halaman


Pihak Pertama : Pihak Kedua:

Anda mungkin juga menyukai