Askep Bronkopnomonia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOSA

BRONKOPNEUMONIA
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 1
MISNA MAISARAH 22235101010
FIRDA AMELIA 22235101004
SAFIRA 22235101020
BAITUL MAKMUR 22235101001
DOSEN PENGAMPU :Ns.MINI HARIANTI M.kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JABAL GHAFUR

PRODI D-III KEPERAWATAN SIGLI


KABUPATEN PIDIE TAHUN AJARAN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkopneumonia adalah penyakit infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini dapat
menyerang anak-anak dan balita hampir diseluruh dunia. Bila penyakit ini tidak segera ditangani,
dapat menyebabkan beberapa komplikasi bahkan kematian.
Bronkopneumonia merupakan salah satu bagian dari penyakit Pneumonia.
Bronkopneumonia adalah peradangan yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang tersumbat
oleh eksudat mukosa purulen untuk membentuk bercak konsolidasi pada lobus-lobus yang
berbeda didekatnya, disebut juga pneumonia lobularis (Wong, 2008).
Menurut WHO (2008), insidens pneumonia anak-balita di negara berkembang adalah 151,8
juta kasus pneumonia/ tahun, 10% diantaranya merupakan pneumonia berat dan perlu perawatan
di rumah sakit. Di negara maju terdapat 4 juta kasus setiap tahun sehingga total insidens
pneumonia di seluruh dunia ada 156 juta kasus pneumonia anak-balita setiap tahun. Terdapat 15
negara dengan insidens pneumonia anak-balita paling tinggi, mencakup 74% (115,3 juta) dari 156
juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari 2 setengahnya terdapat di 6 negara, mencakup 44%
populasi anak-balita di dunia.
Berdasarkan Kemenkes (2009), jumlah pneumonia pada balita masih tetap tinggi.
Pneumonia pada balita bila tidak ditangani dengan benar maka dikhawatirkan dapat menghambat
upaya mencapai target MDGs menurunkan angka kematian pada bayi dan anak. Untuk itu perlu
dilakukan upaya pencegahan pneumonia pada bayi dan balita dengan perbaikan gizi dan imunisasi
dan meningkatkan upaya manajemen tatalaksana pneumonia. Penemuan kasus pneumonia pada
balita tahun 2010 sebesar 23% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 499.259 kasus.

B. Runusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar pneumonia?
2. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pneumonia?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Pneumonia merupakan peradangan akut parenkim paru-paru yang biasanya berasal dari
suatu infeksi. (Price, 1995)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang mempunyai
pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki dan
meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Pada bronkopneumonia terjadi
konsolidasi area berbercak. (Smeltzer,2001).

B. Klasifikasi Pneumonia
Klasifikasi menurut Zul Dahlan (2001) :
a. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas :
 Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris dengan opasitas lobus
atau lobularis.
 Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi yang meningkat lambat dengan
gambaran infiltrat paru bilateral yang difus.
b. Berdasarkan faktor lingkungan
 Pneumonia komunitas
 Pneumonia nosokomial
 Pneumonia rekurens
 Pneumonia aspirasi
 Pneumonia pada gangguan imun
 Pneumonia hipostatik
c. Berdasarkan sindrom klinis
 Pneumonia bakterial berupa : pneumonia bakterial tipe tipikal yang terutama mengenai
parenkim paru dalam bentuk bronkopneumonia dan pneumonia lobar serta pneumonia
bakterial tipe campuran atipikal yaitu perjalanan penyakit ringan dan jarang disertai
konsolidasi paru.
 Pneumonia non bakterial, dikenal pneumonia atipikal yang disebabkan Mycoplasma,
Chlamydia pneumoniae atau Legionella.

Klasifikasi berdasarkan Reeves (2001) :


a. Community Acquired Pneunomia dimulai sebagai penyakit pernafasan umum dan bisa
berkembang menjadi pneumonia. Pneumonia Streptococal merupakan organisme
penyebab umum. Tipe pneumonia ini biasanya menimpa kalangan anak-anak atau
kalangan orang tua.
b. Hospital Acquired Pneumonia dikenal sebagai pneumonia nosokomial. Organisme seperti
ini aeruginisa pseudomonas. Klibseilla atau aureus stapilococcus, merupakan bakteri
umum penyebab hospital acquired pneumonia.
c. Lobar dan Bronkopneumonia dikategorikan berdasarkan lokasi anatomi infeksi. Sekarang
ini pneumonia diklasifikasikan menurut organisme, bukan hanya menurut lokasi
anatominya saja.
d. Pneumonia viral, bakterial dan fungi dikategorikan berdasarkan pada agen penyebabnya,
kultur sensifitas dilakukan untuk mengidentifikasikan organisme perusak.

C. Etiologi
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti :
Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif
seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara
yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta
kompos.
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti
pasien yang mengalami immunosupresi. (Reeves, 2001)

D. Patofisiologi
Kuman penyebab bronchopneumonia masuk ke dalam jaringan paru-paru melaui saluran
pernafasan atas ke bronchiolus, kemudian kuman masuk ke dalam alveolus ke alveolus lainnya
melalui poros kohn, sehingga terjadi peradangan pada dinding bronchus atau bronchiolus dan
alveolus sekitarnya. Kemudian proses radang ini selalu dimulai pada hilus paru yang menyebar
secara progresif ke perifer sampai seluruh lobus. Dimana proses peradangan ini dapat dibagi
dalam empat (4) tahap, antara lain :
a. Stadium Kongesti (4 – 12 jam)
Dimana lobus yang meradang tampak warna kemerahan, membengkak, pada perabaan
banyak mengandung cairan, pada irisan keluar cairan kemerahan (eksudat masuk ke dalam alveoli
melalui pembuluh darah yang berdilatasi)
b. Stadium Hepatisasi (48 jam berikutnya)
Dimana lobus paru tampak lebih padat dan bergranuler karena sel darah merah fibrinosa,
lecocit polimorfomuklear mengisi alveoli (pleura yang berdekatan mengandung eksudat fibrinosa
kekuningan).
c. Stadium Hepatisasi Kelabu (3 – 8 hari)
Dimana paru-paru menjadi kelabu karena lecocit dan fibrinosa terjadi konsolidasi di dalam
alveolus yang terserang dan eksudat yang ada pada pleura masih ada bahkan dapat berubah
menjadi pus.
d. Stadium Resolusi (7 – 11 hari)
Dimana eksudat lisis dan reabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali pada
struktur semua (Sylvia Anderson Pearce, 1995 : 231- 232).
Bakteri dan virus penyebab terisap ke paru perifer melalui saluran napas menyebabkan
reaksi jaringan berupa edema, sehingga akan mempermudah proliferasi dan penyebaran kuman.
Bagian paru yang terkena mengalami konsolidasi yaitu terjadinya sel PMN (polimofonuklear)
fibrin eritrosit, cairan edema dan kuman alveoli. Kelanjutan proses infeksi berupa deposisi fibril
dan leukosit PMN di alveoli dan proses fagositosis yang cepat dilanjutkan stadium resolusi dengan
meningkatnya jumlah sel makrofag di alveoli, degenerasi sel dan menipisnya febrio serta
menghilangkan kuman dan debris (Mansjoer, 2000: 966).

E. Manifestasi Klinis
a. Pneumonia bakteri
Gejala awal :
a. Rinitis ringan
b. Anoreksia
c. Gelisah
Berlanjut sampai :
1. Demam
2. Malaise
3. Nafas cepat dan dangkal ( 50 – 80 )
4. Ekspirasi bebunyi
5. Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
6. Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
7. Leukositosis
8. Foto thorak pneumonia lobar
b. Pneumonia virus
Gejala awal :
1. Batuk
2. Rinitis
Berkembang sampai
1. Demam ringan, batuk ringan, dan malaise sampai demam tinggi, batuk hebat dan lesu
2. Emfisema obstruktif
3. Ronkhi basah
4. Penurunan leukosit
c. Pneumonia mikoplasma
Gejala awal :
a) Demam
b) Mengigil
c) Sakit kepala
d) Anoreksia
e) Mialgia
Berkembang menjadi :
a. Rinitis
b. Sakit tenggorokan
c. Batuk kering berdarah
d. Area konsolidasi pada pemeriksaan thorak

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan abses luas/infiltrat,
empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bakterial); atau
penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia mikoplasma sinar x dada
mungkin bersih.
2. GDA : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan
penyakit paru yang ada.
3. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum, aspirasi
transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme
penyebab.
4. JDL : leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus,
kondisi tekanan imun memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
5. Pemeriksaan serologi : titer virus atu legionella, aglutinin dingin.
6. LED : meningkat
7. Pemeriksaan fungsi paru : volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan
jalan nafas mungkin meningkat dan komplain menurun, hipoksemia.
8. Elektrolit : natrium dan klorida mungkin rendah
9. Bilirubin : mungkin meningkat
10. Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru terbuka :menyatakan intranuklear tipikal dan
keterlibatan sitoplasmik(CMV) (Doenges, 1999)

G. Penatalaksanaan
a. Terapi oksigen jika pasien mengalami pertukaran gas yang tidak adekuat. Ventilasi
mekanik mungkin diperlukan jika nilai normal GDA tidak dapat dipertahankan
b. Blok saraf interkostal untuk mengurangi nyeri
c. Pada pneumonia aspirasi bersihkan jalan nafas yang tersumbat
d. Perbaiki hipotensi pada pneumonia aspirasi dengan penggantian volume cairan
e. Terapi antimikrobial berdasarkan kultur dan sensitivitas
f. Supresan batuk jika batuk bersifat nonproduktif
g. Analgesik untuk mengurangi nyeri pleuritik
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKuAJIAN RUANG RAWAT ANAK

PRODI D-III KEPERAWATAN STIKES JABAL GHAFUR


Nama Mahasiswa :

NI M :

1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An. A

No.CM :22002345

TTL/Usia :Pante Kulu, 01 januari 2018

Alamat : Titeue

Jenis Kelamin : perempuan

Suku :aceh

Agama :islam

Nama ayah/ibu : Siti Zulaikha

Pendidikan ayah/ibu : SMA

Tanggal Masuk :22 -09-2023

Diagnosa Medik : Bronkopneumonia

Tanggal Pengkajian : 24-09-2023

Hari Rawatan : 20-09-2023

Jam Masuk : 06:10

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Ibu Pasien mengeluh anaknya sejak 2 hari yang lalu merasakan sesak napas dan batuk-batuk
Skala Nyeri

b. Alasan Masuk
Pasien dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya karena sejak 2 hari mengeluh sesak napas
dan batuk-batuk

Riwayat Penyakit Sekarang : pasien dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya karena sejak 2 hari
mengeluh sesak napas dan batuk-batuk
`

c. Riwayat Penyakit Yang Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami : keluarga mengatakan pasien tidak pernah menderita
suatu penyakit yang berat
2) Riwayat perawat di rumah sakit : tidak ada riwayat penyakit apapun
3) Riwayat operasi : keluarga mengatakan pasien tidak pernah menjalani
operasi apapun
4) Riwayat alergi : keluarga mengatakan pasien tidak memilki alergi
makanan atau obat-obatan apapun

5) Kecelakaan : keluarga mengatakan pasien tidak ada kecelakaan parah

d. Riwayat Kesehatan Keluarga : keluarga pasien mengatakan tidak ada yang menderita
penyakit yang berat dalam keluarganya

Genogram Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
: Perempuan : Perempuan Meninggal
:Tinggal serumah : Klien

e. Riwayat Imunisasi (dalam Bentuk Tabel)


no jenis imunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
1 BCG Umur 6 bulan Panas
2 DPT (I,II,III) Umur 5 bulan inter 5 mg Panas
3 POLIO Tidak ada -
4 CAMPAK Tidak ada Tidak ada
5 HEPATITIS Tidak ada Tidak ada
f. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
1) Prenatal : tidak sakit hanya minum obat selama hamil ,tidak mempunyai riwayat penyakit

2) Intranatal : persalinan lama dengan cara operasi ,tidak ada komplikasi pada saat anak lahir

3) Postnatal : pasien tidak mempunyai penyakit ,tidak ada masalah saat menyusui.

g. Riwayat Kelahiran Sekarang : Pasien lahir normal , dan baik-baik saja

h. Riwayat Tumbuh Kembang : Pasien tumbuh dengan sehat ,karena nutrisi terpenuhi dari orang
tuanya .

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari ( Sebelum dan Selama Sakit )

Kebiasaan/aktivitas Sebelum masuk RS Saat Sakit Ket


Pola Nutrisi
(  ) Oral ( ) Oral
a. Asupan ( ) Enternal ( ) Enternal
( ) TPN ( ) TPN
b. Frekuensi Makan 3x / hari 2x / hari
c. Nafsu Makan (  ) Baik ( ) Baik
(  ) Sedang
( ) Sedang
Alasanya
Alasanya
( ) Kurang
( ) Kurang
Alasanya
Alasanya

d. Diet MB MB
e. Makanan Tambahan Buah-buahan Buah-buahan
f. Makanan Alergi/ Tidak
Tidak ada Tidak ada
boleh
Pasien hanya
( ) Bertambah ( ) Bertambah menghabiskan ¼
Kg Kg porsi makanannya
g. Perubahan BB dalam 3
(  ) Tetap ( ) Tetap
bulan terakhir
( ) Berkurang (  ) Berkurang
Kg 2 Kg

Pola Cairan
(  ) Oral (  ) Oral
a. Asupan Cairan
( ) Parenteral ( ) Parenteral
b. Jenis Air mineral Air mineral
c. Frekuensi x / hari x / hari
d. Volume cc / hari cc / hari
Kebiasaan/aktivitas Sebelum masuk RS Saat Sakit Ket
Pola Eliminasi
BAK
a. Frekuensi 5 x / hari 4 x / hari
b. Jumlah output cc / hari cc / hari
c. Warna Kuning Kekuningan
d. Bau khas khas
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
d. Frekuensi x / hari x / hari
e. Warna Kecoklatan Kecoklatan
f. Bau Khas Khas
g. Konsistesi Keras Lembek
h. Keluhan Tidak ada Tidak ada
i. Penggunaan pencahar

Insensible Water Loss


cc / hari cc / hari

Pola Personal Hygiene


a. Mandi Hanya dibasuh oleh
3x / hari 1x / hari
keluarga saat mandi
b. Oral Hygiene
- Frekuensi 3x / hari O x / hari
- Waktu
c. Cuci Rambut 1 x / hari O x / hari
Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama waktu tidur 7 jam / hari
9 jam / hari

b. Waktu
- Siang 4 jam 3 jam
- Malam 7 jam 3 jam

Kebiasaan/aktivitas Sebelum masuk RS Saat Sakit Ket


c. Kebiasaan sebelum tidur Pasien tidak
- Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada menggunakan obat
- Kegiatan lain Tidak ada Tidak ada tidur saat hendak
tidur
d. Kesulitan dalam tidur
- Menjelang tidur Tidak ada Tidak ada
- Seringter bangun Tidak ada Tidak ada
- Merasa tidak nyaman Tidak ada Tidak ada
setelah bangun tidur
(Jelaskan alasanya) Tidak ada Tidak ada
-

4. Data Social : pasien aktif bermain dengan anak-anak lainnya dirumah dan masyarakat
5. Data Spiritual : pasien tidak melaksanakan ibadah

6. Patofisiologi Diagnosa Medik : penyebab anak mengalami

7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : sedang Denyut Nadi : 102 x/ M

Tingkat Kesadaran : composmentis Tekanan Darah : 110/80 Mmhg

Tinggi Badan : 120 cm Pernafasan : 28 x/M

Berat Badan : 16 kg Temperatur : 37,8 C

Pemeriksaan Fisik PerSystem


a. Sistem Penglihatan
1. Posisi mata : (  ) simetris ( ) asimetris
2. Kelopak mata : Dapat membuka kelopak mata
3. Pergerakan bola mata : Bergerak ke kanan dan ke kiri
4. Konjungtiva : anemis
5. Kornea : tidak terkaji
6. Sklera : ikterik
7. Pupil : isokor
a. Ukuran : 2 mm
b. Reaksi terhadap cahaya : pasien bereaksi terhadap cahaya
8. Lapang pandang : pasien dapat melihat lapang pandang
9. Ketajaman penglihatan : tajam
10. Tanda – tanda radang : tidak ada tanda peradangan
11. Pemakaian alat bantu : tidak menggunakan alat bantu
12. Keluhan lain nya : tidak ada
b. Sistem Pendengaran
13. Kesimetrisan : simetris
14. Serumen (warna konsistensi ,bau ) : tidak ada
15. Tanda radang : tidak ada peradangan
16. Cairan dari telinga : tidak ada
17. Fungsi pendengaran : sangat berfungsi
18. Pemakaian alat bantu :tidak ada
19. Hasil test garfu tala : sangat baik
c. Sistem Bicara
 kesulitan /gangguan bicara : tidak ada
d. System Pernafasan
1. Jalan nafas : lancar
2. RR : 28 x/M
3. Irama : trakheya
4. Kedalaman : (  ) dalam, ( ) dangkal
5. Suara nafas : wheezing
6. Batuk :(  ) ya, ( ) tidak
Jika ya,
o Warna sputum : kuning kehijauan
o Konsistensi : kental
o Terdapat darah : tidak ada
7. Penggunaan obat batuk nafas : tidak ada
8. Penggunaan alat bantu nafas : tidak ada
9. WSD (type, undulasi, karakteristik cairan, jumlah cairan, tanda infeksi dll)
e. Sistem Kardiovaskuler
1) Sirkulasi prifer
a) Nadi 102 x/menit
- Irama :(  ) teratur, ( ) tidak teratur
- Denyut :(  ) lemah, kuat( )
b) Distensi veni jugularis :
c) Temperature kulit :( ) hangat, dingin ( )
d) Warnakulit :( ) pucat, cyanosis ( ), kemerahan (  )
e) CTR : < 2 detik
f) Flebitis : tidak ada
g) Varises : tidak ada
h) Edema : tidak ada
2) Sirkulasi jantung
f) Kecepatan denyut apical : cepat
g) Irama : (  ) teratur, ( ) tidak teratur
h) Bunyi jantung normal : lub-dup
i) Kelainan bunyi jantung : tidak ada
j) Keluhan : tidak ada
( ) lemah, ( ) lelah
( ) palpitasi/ berdebar
(  ) keringat dingin
( ) metaran
( ) kesemutan
( ) kaki dan telinga dingin
k) Nyeri dada : (penyebaran, lokasi, intensitas, lama, skala)
l) Ictus cordis : tidak terkaji
m) Kardiomegali : tidak terkaji

f. Sistem Neurologi
1. Glascow Coma Scale : E 4 M 6 V 5= 15
2. Pemeriksaan reflek : berfungsi
- Patologis :
- Fisiologis :

3. Tanda iritasi meningen : tidak ada


4. Kekuatan otot : kuat
g. Sistem Pencernaan
1. Keadaan mulut : bersih
2. Kesulitan menelan : tidak
3. Muntah : tidak ada
- Frekuensi : tidak ada
- Karakteristik : tidak ada
- Jumlah) : tidak ada
4. Nyeri daerah perut : tidak ada
- Lokasi : tidak ada
- Frekuensi : tidak ada
- Penyebaran : tidak ada
- Lama : tidak ada
- Skala : tidak ada
5. Bising usus : 8 x/ menit
6. Massa pada abdomen : tidak ada benjolan / massa
7. Ukur lingkar perut : tidak ada
8. Asites : tidak ada
9. Palpasi hepar, gaster : tidak ada pembesaran hepar
10. Nyeri tekan : tidak ada
11. Nyeri lepas : tidak ada
12. Colostomy : tidak ada
13. Penggunaan NGT : tidak ada

h. Sistem Imunologi
- Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada

i. Sistem Endokrin
1. Nafas berbau keton :( ) ya,(  ) tidak
2. Luka :( ) ya,(  ) tidak
3. Kondisi luka :
4. Exopthalmus :( ) ya,(  ) tidak
5. Pemesaran kelenjar thyroid :( )ya,(  )tidak
6. Tanda peningkatan gula darah :( ) polidipsi, ( )poliuria, ( ) poligagia

J. Sistem Urogenital
1. Distensi kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih
2. Nyeri tekan : tidak ada
3. Nyeri perkusi : tidak ada
4. Urine : ( )disuria,( )noctoria, ( )oliguria,( )anuria,( )hematuria
5. Penggunaan kateter : tidak ada
6. Keadaan genital : tidak ada kelainan

k. Sistem Integument
1) Keadaan rambut
 Kedaan rambut :bersih
 Kekuatan : sangat kuat
 Warna :hitam
 Kebersihan : bersih
2) Keadaan kuku
 Kekuatan : kuat
 Warna : putih
 Kebersihan : bersih
 Tanda radang : tidak ada tanda radang
3) Keadaan kulit
 Turgor : baik
 Warna : kemerahan
 Kebersihan : bersih
 Luka : tidak ada
 Tanda radang : tidak ada tanda radang
 Dekubitus : tidak ada
 Priuritus : tidak ada
 Tanda pendarahan : tidak ada
 Diaforeis : -
 Luka bakar : role of line

l. Sistem Moskuloskeletal
5. Keterbatasan gerak, deformitas : jelaskan ! tidak ada
6. Rentang gerak : tidak ada
7. Sakit pada tulang dan sendi : tidak ada
8. Tanda-tanda fraktur : tidak ada
9. Lokasi : tidak ada
10. Kontraktur pada sendi eks : tidak ada
11. Tonus otos/kekuatan otot : 5
12. Kelainan bentuk tulang /otot: tidak ada
13. Tanda-tanda sendi : tidak ada
14. Penggunaan alat bantu : tidak ada

8. Pemeriksaan Penunjang
9. Terapi : TD :110/80 mmhg RR=28 x/m N=102 x/m T= 37,8 c
a. Jelaskan tindakan medis yang telah dilakukan (operasi, pemasangan alat infasif, dll)
b. Pemberian obat:

No Nama obat Dosis Cara/ rute Tujuan Ket


1 D5-1/4 NS 8 tts/M IV Mencukupi kebutuhan
cairan dalam tubuh
2 Mengatasi infeksi
CEFTRIAXONE 1x200 gr IV
3 Meredakan demam
PARACETAMOL
3X2 ml IV dan nyeri
4 Mengatasi masalah
AMOXILIN
infeksi bakteri
5 Meredakan batuk
AMBROXOL
3X 1/5 Tablet pada anak
6

10. DATA FOKUS (Kelompok data bermasalah hasil pengkajian)


1) Data subjektif
a) keluarga pasien mengatakan ps mengalami sesak napas
b) keluarga pasien mengatakan ps mengalami batuk
c) keluarga pasien mengatakan ps lemas
d) keluarga pasien mengatakan ps mengalami penurunan nafsu makan

2) Data Objektif :
a) Pasien tampak sesak napas
b) pasien tampak batuk
c) pasien tampak lemah
d) TD = 110/80 mmhg
e) RR = 28 x/ m
f) pasien tampak pucat
g) k/u lemah
h) konjungtiva= Anemis

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: - Sekret menumpuk Ketidakfektifan bersihan
- keluarga pasien pada bronkus jalan napas
mengatakan ps
Batuk ,sesak
mengalami sesak napas ,dispnea
napas
- keluarga
mengatakan ps
batuk

DO :
- ps tampak sesak
napas
- pasien batuk
- RR= 28 x/m
( Dapat dibuat lembaran lanjutannya pada kertas lain )

FORMAT PENGKAJIAN NEONATUS


DIRUANG PERINATOLOGI

A. BIODATA BAYI
Nama bayi :
Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :
BB/PB :
Apgar Score :
Anak Ke :
No CM :
Dx Medis :

B. DATA ORANG TUA


a. Nama Ibu :
Pekerjaaan :
Pendidikan :
Alamat :
b. Nama Ayah :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :

C. RIWAYAT KESEHATAN

a. Keluhan Utama :
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................
………..................................................................................................................

D. PENGKAJIAN FISIK NEONATUS


Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia dengan data sebagai berikut :
1. Reflek :
Morro ( ) Menggenggam ( ) Menghisap ( ) dll ( )
2. Tonus dan aktifitas
a. Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis Keras ( )
c. Sulit Menangis ( )
3. Kepala Leher
a. Fontanel anterior Lunak ( ) Tegas ( )
Datar ( ) Menonjol ( ) Cekung imetris ( )
b. Sutura Sagitalis Tepat ( ) Terpisah ( ) Menjauh ( )
c. Gambaran w ajah simetris ( ) Asimetris ( ) Menjauh ( )
d. Golding Caput succedaneum ( ) cephahematoma ( )
4. Mata
e. Bersi ( ) Sekresi ( )
5. THT
a. Telinga ( ) Normal ( ) abnormal ( )
b. Hidung ( ) Normal ( ) abnormal ( )
6. Abdomen
a. Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung ( )
b. Lingkar perut ........ cm
c. Liver Kurang 2 Cm ( ) Lebih 2 cm ( )
7. Thorak
a. Simetris ( ) Asimetris ( )
b. Retraksi Derajat 1 ( ) Retraksi Derajat 2 ( ) Retraksi Derajat 3 ( )
c. Klavikula Normal ( ) Abnormal ( )
8. Paru – paru
a. Suara nafas kanan dan kiri sama ( ) Tidak sama ( )
b. Bunyi nafas disemua lapang paru ( ) Terdengar ( )
Tidak terdengar ( )
Menurun ( )
Suara nafas bersih ( ) ronchi ( ) Rales ( )sekres ( )
Respirasi spontan ( ) Alat bantu ( )

9. Jantung
a. Bunyi normal sinus rhythem
b. Mumur ( ) PMI ( )
c. Kapilary reffil.

10. Ekstremitas Atas


a. Gerakan Bebas ( ) ROM terbatas ( ) Tidak terkaji ( )

Nadi perifer Keras Lemah Tidak ada


Brakial kanan
Brakial kiri
Femoral kanan
Femoral kiri

11. Umbilikus
a. Normal ( ) abnormal ( )
b. Inflamasi ( ) Drainase ( )
12. Ekstremitas:
Ekstremitas atas Normal ( ) Abnormal ( ) sebutkan :
Ekstremitas bawah Normal ( ) Abnormal ( ) sebutkan :
13. Panggul
b. Normal ( )
c. Abnormal ( )
d. Tidak dikaji ( )
14. Genetalia
a. Perempuan normal ( )
b. Laki- laki normal ( )
15. Anus ( ) paten ( ) informa ( )

16. Kulit
a. Warna pink ( ) PucaT ( ) Jaundice
b. Sianosis pada kuku ( )
c. Kemerahan ( rash ) ( )
d. Tanda Lahir ( )
17. Suhu
a. Lingkungan
Penghangat ( ) pengatur suhu ( )
Suhu kulit ;

E. RIWAYAT PRENATAL ( ANC )


1. Jumlah kunjungan :
2. Bidan / dokter :
3. Pend-kes yang didapat :
4. HPHT :
5. Kenaikan BB selama hamil :
6. Komplikasi hamil :
7. Komplikasi obat :
8. Obat-obatan yang didapat :
9. Pengobatan yang didapat :
10. Riwayat hospitalisasi :
11. Golongan darah ibu :
12. Kehamilan direncanakan/tidak :

F. PEMERIKSAAN KEHAMILAN ( MATERNAL SCREENING )


3. Rubella :
4. Hepatitis :
5. GO :
6. Herpes :
7. HIV :
8. Sebutkan :

G. RIWAYAT PERSALINAN ( INTRA NATAL )


1. Awal persalinan :
2. Lama persalinan :
3. Komplikasi persalinan :
4. Terapi yang diberikan :
* Jenis dan jumlah :
* Lama pemberian :
5. Lama antara ruptur vagina dan saat partus :
6. Jumlah cairan ketuban :
7. Anestesi yang diberikan :
8. Ada / tidak mekonium :

CATATAN MONITORING FETUS


1. Indikasi dilakukan monitoring :
2. Monitoring internal / eksternal :
3. Pola FHR (Fetal Heart Rate ) :
4. Analisa gas darah :

H. RIWAYAT KELAHIRAN
1. Lama kala II :
a. Cara melahirkan:
Pervaginam ( )
Bantuan forceps/ vacum ( )
Caesar ( )
b. Tempat melahirkan:
RS/ Rumah bersalin ( )
Rumah ( )
Tempat lain ( )
c. Anestesi yang didapat :
d. Obat-obatan :
e. Presentasi : distosia bahu ( ) compound ( )

I. RIWAYAT POSNATAL
9. Usaha nafas dengan bantuan ( ) tanpa bantuan ( )
10. Apgar score 5 menit pertama ( ) 5 menit kedua ( )
11. Kebutuhan resusitasi
a. Jenis :
b. Lama:
12. Adanya trauma lahir ( )
13. Adanya narcosis ( )
14. Keluarnya urine ( )
15. Prosedur yang dilakukan :
a. Aspirasi gaster ( )
b. Suction ( )
c. Lain-lain ( )

J. RIWAYAT SOSIAL
1. Genogram Keluarga

Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
: Perempuan : Perempuan Meninggal
:Tinggal serumah : Klien
2. Budaya : Suku……………… Agama……………… Bahasa utama…………….
3. Perencanaan makanan bayi :
4. Problem sosial yang penting :
a. Perbedaan bahasa Ya ( ) Tidak ( )
b. Kurangnya sistem pendukung social Ya ( ) Tidak ( )
c. Riwayat penyalahgunaan zat adiktif Ya ( ) Tidak ( )
d. Lingkungan rumah kurang memadai Ya ( ) Tidak ( )
e. Keuangan Ya ( ) Tidak ( )
f. Lain-lain Ya ( ) Tidak ( )

5. Hubungan orang tua dan bayi:


Ibu Tingkah laku Ayah
Menyentuh
Memeluk
Berbicara
Berkunjung
Memanggil nama
Kontak mata

a. Orang terdekat yang dapat dihubungi :


b. Orang tua berespon terhadap penyakit : ya ( ) tidak ( )
Respon:
c. Orangtua berespon terhadap hospitalisasi : ya ( ) tidak ( )
Respon:
d. Anak yang lain :

No. Nama anak Jenis kelamin Riwayat Jenis imunisasi


persalinan
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bronkopneumonia adalah merupakan peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah,
dispnea, napas cepat dan dangkal, muntah, diare, serta batuk kering dan produktif. Timbulnya
bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan
riketsia.

Pada kasus asuhan kebidanan pada pada bayi “E” usia 4 bulan di ruang anak RSUD kota
Tanjungpinang maka dapat dinyatakan bahwa bayi “E” menderita bronkopneumonia. Ibu pasien
mengeluh anaknya demam tinggi disertai batuk. Diberi terapi Infus D5-1/4NS 8 tetes/menit,
Injeksi cefoferazone 1x 200 mg, Injeksi Ceftriaxone 1x 200mg, Paracetamol syrup 3x 2ml,
Ambroxol 3x 1/5 tablet jika ada batuk.
4.2 Saran
Dengan adanya laporan tentang bronkopneumonia ini diharapkan pada tenaga kesehatan
dapat menyesuaikan tindakan berdasarkan prinsip pengelolaan bronkopneumonia. Pada keluarga
pasien setelah pulang ke rumah dapat memantau perkembangan bayinya, terutama penambahan
berat badan bayinya.

Anda mungkin juga menyukai