Konsep Eksplorasi Dan Eksperimentasi Karya Seni Rupa
Konsep Eksplorasi Dan Eksperimentasi Karya Seni Rupa
Konsep Eksplorasi Dan Eksperimentasi Karya Seni Rupa
2. Cat Lukis
Cat air adalah media seni lukis berbasis air dengan pengaplikasiannya di atas kertas.
Warna yang dihasilkan bersifat transpaan dan mudah larut walaupun sudah mengering. Cat
Lukis saat ini memang banyak dijual di toko-toko alat lukis, tetapi kita bisa bereksperimen
membuat cat lukis dari tumbuhan-tumbuhan di sekitar.
a. Umbi kunyit (kuning), tanaman kunyit memiliki pigmen bernama kurkumin yang dapat
memberikan warna kuning atau kuning kecokelatan. Gunakan bagian rimpangnya sebagai
bahan dasar pembuatan cat air alami. Bersihkan dan tumbuk rimpang kunyit kemudian saring
ekstraknya. Tambahkan sedikit air dan cat air berwarna kuning siap dipakai.
b. Bunga kertas (merah/ungu), bunga ini memiliki warna kelopak yang beragam mulai dari
jingga, merah, ungu, hingga putih. Namun, untuk cat air alami sebaiknya gunakan bunga
kertas berwarna merah atau ungu karena zat warnanya lebih pekat dan mudah larut. Ambil
beberapa bunga kertas, kemudian tumbuk dan saring ekstraknya sama seperti membuat cat
dari kunyit.
c. Ubi jalar (ungu), ubi jalar mengandung pigmen antosianin yang dapat memberikan pengaruh
warna ungu, merah, dan biru. Agar menghasilkan warna ungu lakukan penghalusan ubi jalar
dengan cara diblender. Kemudian campurkan sedikit air lalu rebus hingga menghasilkan
warna ungu yang pekat.
d. Bonsai (oranye), selain mudah ditemukan, tanaman bonsai memiliki buah kecil berwarna
oranye. Buah inilah yang mengandung pigmen warna oranye yang disebut karotenoid. Warna
oranye yang dihasilkan dari buah bonsai akan tampak halus.
e. Singkong dan daunnya (hijaú dan putih). daun singkong yang mengandung klorofil dapat
memberikan warna hijau yang pekat. Caranya tumbuk daun hingga halus lalu campurkan air
secukupnya. Buah singkong juga dapat kita gunakan untuk menghasilkan warna putih.
Haluskan buahnya hingga seperti tepung kemudian campur dengan air.
3. Kuas Lukis
Kuas adalah alat lukis yang paling sering digunakan. Karena alat lukis ini telah terbukti dari
zaman ke zaman efektif untuk digunakan melukis. Alat lukis ini terdiri atas beberapa komponen
yang membentuknya.
Keterbatasan alat dan bahan bukan menjadi penghalang untuk berkarya seni. Bahkan
ketidaktersediaan kuas sekalipun. Beberapa kisah inspiratif di bawah ini dapat dijadikan
inspirasi dalam berkarya seni.
a. Lukisan yang Memanfaatkan Hukum Gravitasi
Seniman lukisan abstrak, Callen Schaub, sepertinya menyukai gravitasi, di mana ada
gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa. Tanpa kuas
dan memanfaatkan gravitasi, Callen bisa menghasilkan lukisan abstrak yang luar biasa indah.
Pertama-tama, dia akan meneteskan cat-cat warna ke setiap sisi kanvas. Lalu ia
menggunakan teknik berputar dan menetes milik Damien Hirst dan Jackson Pollock. Sesuai
dengan teori gravitasi bahwa benda akan jatuh dari atas ke bawah, iamembiarkan cat bekerja
dengan ke sana kemari di atas kanvas dan jatuh ke bawah. Jika ada yang kurang, Callen akan
menyiapkan perangkat buatan seperti kaleng yang berputar di atas dan gerakan tangannya.
b. Melukis dengan Jari Tangan
Umumnya melukis itu menggunakan kuas. Di Cirebon ada seorang pelukis
menggunakan jarinya untuk melukis. Meski menggunakan jari, hasil lukisannya sangat
menakjubkan. Wong Artha namanya, ia melukis menggunakan jari yang diasah sejak empat
tahun silam. Sebelumnya, Wong melukis seperti seniman pada umumnya. Wong
menjelaskan perbedaan antara melukis menggunakan kuas dengan jari. Menurutnya,
melukis menggunakan jari memiliki ruang yang bebas. Berbeda dengan menggunakan kuas,
harus menggunakan beberapa teknik.
4. Teknik Kolase
Teknik kolase adalah penyusunan komposisi karya seni rupa yang dilakukan dengan cara
menempelkan berbagai bahan, seperti kain perca, bulu, potongan koran, dan bahan lainnya
pada media karya. Penyusunan tersebut tentunya dilakukan seindah mungkin hingga
menghasilkan estetika visual yang berbeda dari teknik gambar atau lukis yang. lebih umum
digunakan dalam penciptaan karya dua dimensi. Penggunaan teknik kolase ini dapat dijadikan
alternatif pengganti pada karya seni lukisan. Bahan-bahan yang digunakan untuk menempel
kolase dengan berbagai jenis dan sifatnya dapat menimbulkan efek hidup" sebuah karya seni.
Kebanyakan para perupa hanya menggunakan teknik kolase sebagai aksentuasi tambahan
dalam karya. Namun tak jarang pula seniman yang secara khusus menggunakan teknik ini
sebagai teknik inti dalam penggarapan mahakaryanya.