PDF Haccp Soto Ayam Erik Kurniawan Compress
PDF Haccp Soto Ayam Erik Kurniawan Compress
PDF Haccp Soto Ayam Erik Kurniawan Compress
DISUSUN OLEH:
Erik Kurniawan
(10031281722026)
DOSEN PENGAMPU
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2018
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) pada Soto Ayam Kuah Bening
Soto ayam merupakan satu dari ratusan ribu kuliner yang ada di Indonesia. Pada
dasarnya soto ayam merupakan makanan yang berkuah kuning dengan suwiran ayam di
dalamnya. Cita rasa soto ayam tidak perlu diragukan lagi, maka tidak heran jika banyak
sekali variasi dari soto ayam seperti soto ayam bening, soto ayam santan, soto ayam
lamongan, soto ayam betawi dan masih banyak lagi. Seakan-akan setiap kota memiliki
soto yang khas dan berbeda dari yang lainnya. Cita rasa dan cara memasak soto ayam
memang berbeda tiap daerah, namun ada beberapa bahan dasar yang sama. Banyaknya
minat masyarakat terhadap kuliner yang satu ini membuat penjual soto menjamur
diberbagai daerah. Oleh sebab itu, HACCP perlu dilakukan dalam pengolahan soto
ayam agar nutrisi yang terkandung dapat terjaga dengan baik dan dapat mengetahui
faktor resiko terhadap pencemar yang mungkin terjadi sehingga dapat melakukan
pencegahan. Dengan demikian, dapat melindungi konsumen, keluarga maupun diri
sendiri dari bahaya keracunan yang disebabkan oleh soto ayam. Jenis soto ayam yang
akan di analisis CCP-nya adalah soto ayam kuah bening.
Soto ayam merupakan kuliner yang sangat diminati oleh anak-anak hingga orang
dewasa. Oleh sebab itu, soto ayam bersifat universal karena hampir semua kalangan
suka dan bisa mengonsumsi soto ayam. Bahkan kelompok rentan pun bisa
mengonsumsi soto ayam seperti balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Semakin
banyaknya penggemar suatu kuliner maka semakin besar pula kemungkinan orang-
orang beresiko tinggi terhadap bahaya pencemar yang dapat menimbulkan keracunan
dan gangguan kesehatan, salah satunya yang disebabkan oleh soto ayam. Oleh karena
itu, pentingnya dilakukan HACCP untuk mengetahui tingkat resiko yang dapat
ditimbulkan pada bahan, proses pengolahan, sampai penyajian soto ayam sehingga
bahaya tersebut dapat dicegah dan diminimalisir.
Cara penyimpanan:
Banyaknya bahan yang digunakan untuk membuat soto ayam maka proses
penyimpanannya juga berbeda pada tiap-tiap bahan. Untuk bahan yang rentan terhadap
pencemar biologi karena kadar airnya yang tinggi dapat disimpan dilemari pendingin
atau freezer seperti daging ayam dan sayuran, namun sebelum di simpan dilemari
pendingin bahan-bahan tersebut sebaiknya di masukan ke dalam wadah terpisah untuk
mencegah terjadinya kontaminasi silang. Untuk bahan kering dapat disimpan pada
wadah tertutup dan ruangan dengan suhu yang baik.
Jika soto telah matang maka penyimpanan kuah dan bahan pelengkap harus
terpisah. Kuah harus disimpan di panci yang tahan panas dan tertutup, dan bahan
pelengkap dapat dimasukan ke dalam wadah tertutup. Sosto ayam harus disimpan
ditempat kering dan sejuk pada ruangan tertutup.
Cara distribusi:
Banyaknya penggemar soto ayam menyebabkan kedai soto ayam menjamur di
setiap daerah. Selain penyajian dengan mangkuk, biasanya para pembeli minta
dbungkus dengan plastik untuk dibawa pulang. Dengan demikian, kuah dan bahan
pelengkap atau sayuran sebaiknya di masukan ke dalam plastik yang berbeda. Untuk
mencegah terjadinya penyusutan kuah soto yang dapat menyebabkan soto cepat basi
karena kontaminasi bakteri.
Cara konsumsi:
Soto ayam disajikan ke dalam mangkuk karena sifatnya berkuah. Biasanya
penyajiannya ditaburi dengan bawang goreng dan sedikit perasan jeruk nipis yang dapat
menambah cita rasa kelezatan kuah soto.
Proses pengolahan soto ayam:
1. Potong-potong ayam menjadi beberapa bagian.
2. Siang bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, lengkuas, dan serai.
3. Pilah kol dan pilih bagian yang bersih dan segar. Kemudian, bersihkan bagian akar-
akar touge dan seledri.
4. Bersihkan dan cuci dengan air mengalir semua bahan-bahan yang diperlukan seperti
ayam, kol, tauge, tomat, seledri, lengkuas, kunyit, kemiri, jahe, bawang merah,
bawang putih, serai, daun salam, daun jeruk, dan daun bawang.
5. Rendam soun dengan air panas dan diamkan, setelah itu rebus telur sampai matang
dan angkat, selanjutnya iris telur menjadi 4 bagian.
6. Setelah itu, serap kol dan tauge dengan air panas agar sedikit layu.
7. Iris semua bahan pelengkap seperti kol, tomat, dan seledri serta geprek serai.
8. Kemudian haluskan kunyit, kemiri, jahe, bawang merah, dan bawang putih lalu
tambahkan merica dan garam.
9. Siapkan penggorengan dengan api sedang.
10. Lalu tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Kemudian masukan daun jeruk, daun
salam, dan lengkuas. Tunggu sampai harum.
11. Siapkan panci untu merebus air, rebus hingga mendidih .
12. Selanjutnya masukan bumbu yang telah ditumis ke dalam panci.
13. Masukan ayam yang sudah dibersihkan kedalam kuah soto yang se dang direbus.
14. Rebus kuah hingga mendidih dan ayam hingga matang.
15. Keluarkan ayam dari dalam kuah dan pisahkan daging ayam dengan tulangnya.
16. Sisihkan daging ayam dan masukan kembali tulang ayam ke dalam kuah.
17. Setelah itu, masukan penyedap rasa kaldu ayam dan daun bawang yang sudah diiris
halus ke dalam kuah. Tunggu beberapa saat dan cicip kuah, jika dirasa sudah sedap
maka matikan kompor.
18. Ayam yang telah direbus kemudian goreng hingga berwarna kecoklatan, setelah itu
suwir ayam kecil-kecil.
19. Siapkan wadah berupa mangkuk untuk menyajikan soto.
20. Letakan soun beserta bahan yang telah diiris sebelumnya seperti kol, tauge, tomat,
telur, dan daging ayam.
21. Tuangkan kuah soto secukupnya kedalam manguk
22. Taburkan bawang goreng dan irisan jeruk nipis di atasnya.
23. Soto ayam siap dihidangkan dan dinikmati.
Formulir 1
Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan
Bahan
Bahaya
No Mentah/ Jenis Bahaya Cara pencegahan
B(M)/K/F
Ingredients
1 Ayam B dan K Biologi: Vibrio 1. Cermat memilih ayam segar dengan
Potong cholera, E.coli, cara:
Salmonella, dan a. Gosok kulit ayam jika
H5N1. ditemukan tekstur seperti tepung
Kimia: hormon maka patut diwaspadai karena
yang merupakan itu merupakan efek dari
zat kimia alami penggunaan bahan kimia.
yang disuntikan. b. Cermati apakah ada lalat yang
Dan diberi mendekat atau hinggap, jika
bahan pengawet tidak maka kemungkinan
agar ayam mengandung boraks.
terlihat segar c. Dari segi warna yang baik
dalam jangka adalah yang berwarna putih
waktu yang kream sedikit kemerahan.
lama. d. Dan jangan terpengaruh dengan
harga yang murah.
2. Selain itu sebelum dimasak harus
dipotong dengan benar dan dicuci
sampai bersih dengan air yang
mengalir.
Flour.
Fisik: keruh,
bau, dan berasa.
Fisik: personal
Menumis higiene (bersin
Ya Ya Tidak Tidak CCP
bumbu dan tidak
menutup rambut)
Mengeluarkan Biologi:
kembali Salmonella
daging ayam
dari kuah soto Shigella Ya Ya Ya Ya CCP
dan pemisahan V. cholerae
daging dan
tulang ayam L.monocytogenes
Biologi:
Salmonella
Shigella
V. cholerae
Menggoreng
dan suwir L.monocytogenes Ya Ya Ya Ya CCP
ayam
Fisik: personal
higiene (tangan
yang kotor dan
tidak menutup
rambut)
Formulir 3
Penerapan HACCP
Hasil HACCP pada soto ayam kuah bening ada 11 tahap pengolahan yang
termasuk CCP dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Setiap bahan yang menjadi komponen dalam pembuatan soto harus diperhatikan
dengan sebaik mungkin, untuk produk dengan kadar air yang tinggi harus disimpan
didalam lemari pendingin, dan untuk produk kemasan harus diperhatikan apakah
sudah terdaftar di BPOM dan tidak kadaluwarsa. Dengan demikian, dapat
mengurangi dan mencegah terjadinya bahaya pada CCP bahan yang telah dianalisa.
2. Saat membeli ayam di pasar, konsumen harus memperhatikan tekstur, warna, dan
bau sebagai indikator kesegaran ayam yang dibeli.
3. Saat membeli dan memilih sayur, pembeli harus memperhatikan kualitas dan
kesegarannya untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
4. Kontaminasi dapat terjadi pada saat memotong dan membersihkan ayam. Oleh
sebab itu, penjamah harus cermat dalam memotong dan mencuci ayam agar tidak
ada kotoran yang tertinggal.
5. Pada saat membersihkan bumbu soto seperti bawang merah, bawang putih, jahe,
kunyit, kemiri, lengkuas dan serai harus memperhatikan hingga ke celah-celah
karena berada pada media tanam yang kontak langsung dengan tanah.
6. Memilih sayuran yang masih segar dan membersihkannya dengan air yang
mengalir.
7. Untuk merebus telur perhatikan panci yang digunakan dan pastikan telur direbus
pada air mendidih selam 12-15 untuk membunuh baktei yang ada pada telur.
8. Kontaminasi silang dapat terjadi pada sayuran kol, tomat, dan seledri yang akan
diiris oleh karenanya, kebersihan pisau dan talenan harus dipastikan bersih. Selain
itu, pisau yang digunakan untuk memotong ayam dan sayuran harus berbeda.
9. Pada saat menghaluskan bumbu soto, penjamah harus menggunakan APD untuk
menghindari rambut dan sejenisnya jatuh ke bumbu.
10. Pada saat menumis bumbu, penjamah juga harus menggunakan APD dan
menghindari perilaku buruk seperti bersin dan garuk-garuk.
11. Kontaminasi sangat mungkin terjadi saat mengeluarkan kembali daging ayam dari
kuah soto untuk memisahkan daging dan tulangnya. Oleh sebab itu, kebersihan alat
dan penjamah harus diperhatikan.
12. Menggoreng dan suwir ayam juga harus diperhatikan, gunakan minyak goreng
dengan sekali pakai atau yang masih bagus kualitasnya untuk mencegah akumulasi
zat karsinogenik yang dapat menjadi sumber pencemar pada ayam. Selain tu,
kebersihan tangan penjamah harus diperhatikan saat melakukan suwir ayam.
13. Pada saat meracik bahan ke dalam mangkuk, pastikan sayuran sudah dibersihkan
dan menggunakan alat saji yang higienis.
14. Penaburan bawang goreng harus memperhatikan kualitasnya. Selain itu, pisau yang
digunakan dalam memotong jeruk harus dibersihkan terlebih dahulu.