Sop Identifikasi Emergancy

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI PASIEN

EMERGENSI
No. SOP/ BKMM/
Dokumen UKP/ / III/2023
No.Revisi 0
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman 1/4

UPT BALAI
Ttd Kepala UPT BKMM dr. Wirawan A, Sp. M
KESEHATAN MATA
NIP.198106032009021002
MASYARAKAT

1. Pengertian Suatu prosedur dalam melakukan identifikasi dan pengkajian


populasi pasien risiko tinggi pada pasien emergensi sebagai
upaya mencegah kejadian yang tidak diharapkan.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan identifikasi pasien emergancy


3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Balai Kesehatan Mata
Masyarakat Nomor Tahun 2023 tentang Pelayanan risiko
tinggi.
4. Referensi 1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9 tahun 2014 tentang Klinik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/425/2020 tentang Standar
Profesi Perawat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan

1/4
Masyarakat, Klinik, Laboratorium, Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

5. Prosedur / 1. Petugas melakukan identifikasi terhadap pasien


langkah- emergensi, yaitu orang yang berada dalam ancaman
langkah kematian dan kecacatan yang memerlukan tindakan
medis segera.
2. Petugas kemudian melakukan pengkajian primer untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang mengancam
hidup pasien. Pengkajian primer dilakukan secara
sekuensial sesuai dengan prioritas dan dilakukan dalam
waktu yang singkat. Pengkajian primer tersebut meliputi :
Airway : mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga
jalan nafas disertai control servikal
Breathing : mengecek pernafasan dengan tujuan
mengelola pernafasan agar oksigenasi adekuat
Circulation : mengecek sistem sirkulasi disertai control
perdarahan
Disability : mengecek status neurologis
Exposure, environmental control : membuka baju pasien
namun tetap mencegah terjadinya hipotermia
3. Setelah pengkajian primer selesai dilakukan dan pasien
dalam kondisi stabil, maka dilakukan pengkajian
sekunder. Pengkajian ini meliputi pemeriksaan tanda-
tanda vital, menilai kebutuhan psikologis pasien dan
keluarga, mengukur tingkat nyeri, anamnesis data medis
bila pasien sadar, pemeriksaan dari kepala ke kaki dan
bagian belakang tubuh.
4. Petugas Medis memberikan pertolongan pertama/
menstabilkan kondisi pasien gawat darurat yang bisa
ditangani di klinik
5. Petugas Medis merujuk pasien gawat darurat setelah
pasien dalam keadaan stabil.

2/4
6. Diagram Alir
Petugas melakukan
identifikasi terhadap pasien
emergensi,

7. Hal yang perlu Pastikan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi


diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang tindakan

9. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Lembar Pengkajian awal
3. Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintergrasi

10. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


diberlakukan

3/4
4/4

Anda mungkin juga menyukai