TM 1 Konsep Strategi Dan Proses Manajemen Stratejik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

F032100014
Manajemen
Stratejik
Konsep Strategi dan Proses
Manajemen Stratejik

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Manajemen strategis merupakan Sub-CPMK 1


satu set keputusan dan tindakan Mampu menjelaskan tentang pentingnya
yang menghasilkan formulasi dan manajemen stratejik dan ruang lingkup
implementasi rencana yang manajemen stratejik
dirancang untuk meraih tujuan
suatu perusahaan .

Manajemen Strategi
Pengertian Manajemen Strategi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Nurhasanah, S.E., M.Si
Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi
Definisi manajemen strategis merupakan satu set keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang diranang untuk meraih tujuan
suatu perusahaan (Pearce and Robinson, 2009).
Manajemen strategis terdiri atas 9 tugas penting:
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud,filosofi, dan sasaran perusahaan.
2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal
perusahaan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk factor persaingan dan factor
kontekstual umum lainnya.
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara
menyesuaikan sumberdayanya dengan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasikan pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi
setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan.
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utaman yang akan
menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumberdaya yang
dianggarkan, dimana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, teknologi,
dan system penghargaan ditekankan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan
keputusan di masa mendatang.
Sebagaimana diindikasikan oleh kesembilan tugas tersebut, manajemen strategi
mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas
keputusan dan tindakan terkait strategi perusahaan.
Menurut (Wheelen, 2008) manajemen strategi adalah serangkaian keputusan-
keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah kepada penyusunan
strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan analisa S.W.O.T.
Menurut (Pearce dan Robinson, 2008) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah
kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran sasaran
organisasi.

2023 Manajemen Stratejik


2 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Routledge Schuler. R.S. (2010) “titik temu yang dirumuskan suatu
organisasi antara sumber daya dan keahlian internalnya dan kesempatan serta resiko
yang terbentuk melalui lingkungan eksternalnya “.

Perkembangan Teori Manajemen Strategik

Manajemen Strategi yang dikenal saat ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, tetapi
ia mengalami tahapan yang sangat penting.
Tema utama pada awal dekade 1950 an masih berkisar disekitar anggaran dan
pengawasan keuangan (Budgeting and Financial Controlling). Manajemen perusahaan
pada saat itu menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian
melalui sasaran keuangan yang ditentukan. Menjelang akhir tahun 1950 an teori
manajemen strategi kemudian berkembang dengan menekankan pada integrasi
fungsional atau perpaduan fungsi produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Gordon Howell merekomendasikan
pendidikan bisnis atau mata kuliah business policy,merupakan mata kuliah wajib untuk
pendidikan bisnis.
Pada tahun 1960-an, tema dominan dalam strategi bergeser kearah Corporate
Planning yang merupakan sebuah rencana yang rumit dengan ramalan rinci tentang
keadaan ekonomi dan pasar-pasar khusus. Pandangan ini didukung oleh Alfred Sloan
dalam bukunya My Years with General Motors dan Albert Chandler dalam buku yang
berjudul Strategy and Structure.
Pada tahun 197an berkembanglah perencanaan strategik perusahaan (Corporate
Strategic Planning) yang mengaksentuasikan pada perpaduan fungsi manajemen yang
kemudian diformulasikan dalam perencanaan dan kebijakan strategi perusahaan.
Pada tahun 1980 an, muncullah konsep tentang Manajemen Strategi yang
mengaksentuasikan diri pada pengembangan keahlian internal perusahaan dengan
menggunakan kompetensi inti (core competence) dan reaktif terhadap perubahan
lingkungan eksternal.

Karakteristik Manajemen Strategis

Manajemen strategis ini sungguh berbeda dengan lainnya dimana manajemen strategi ini
senantiasa menyikapi dinamika terjadinya suatu perubahan lingkungan sehingga bisa
mempengaruhi terhadap implementasi manajemen itu sendiri serta berupaya untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan dengan sejalan pada hal tersebut maka
berikut ini akan ditunjukkan karakteristik manajemen strategik :

2023 Manajemen Stratejik


3 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Manajemen strategik bersifat jangka panjang,
2. Manajemen strategik bersifat dinamik,
3. Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional,
4. Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak,
5. Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
6. Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam pelaksanaannya
oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.

Untuk menghadapi era globalisasi ekonomi maka kegiatan dalam berusaha bukan saja
dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan
serta dinamika yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin
perusahaan harus dapat menyikapinya dengan melakukan penyesuaian yang penuh
kebijakan. Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan
manajemen strategik bagi perusahaannya.
Disisi lain Isu global mempengaruhi hampir semua keputusan strategis. Batasan antar
negara tidak lagi tampak. Pondasi manajemen strategis terletak pada kemampuan
manajer dalam mengerti pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah,
kreditor, pemegang saham, dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan kualitas produk
harus kompetitif secara global, bukan hanya lokal.
Electronic Commerce (e-commerce) telah menjadi alat penting dalam manajemen
strategis. E-commerce meminimalkan pengeluaran dan waktu terbuang, jarak dan ruang
untuk menjalankan bisnis, sehingga menghasilkan pelayanan pelanggan yang lebih baik,
efisiensi, perbaikan produk, dan profitabilitas yang lebih tinggi.
Lingkungan hidup telah menjadi isu manajemen strategis yangpenting. Pemanasan
global, bioterorisme, dan meningkatnya polusi menyadarkan bahwa untuk bisnis dan
manusia mungkin tidak ada ancaman yang paling besar selain eksploitasi terus-menerus
dan menurunnya kualitas lingkungan alam kita

Manfaat Manajemen Strategis

Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam


membentuk masa depannya; memungkinkan perusahaan untuk memulai dan
memengaruhi (bukan hanya merespon terhadap) aktivitas – dengan demikian memiliki
control terhadap nasibnya.
Secara historis, manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi
memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih

2023 Manajemen Stratejik


4 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi. Semakin banyak institusi dan
korporasi yang menggunakan manajemen strategis untuk membuat keputusan yang
efektif. Tetapi manajemen strategis tidak menjamin keberhasilan, ia dapat menjadi
disfungsional jika digunakan secara kacau.
1. Manfaat Finansial
Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen
strategis lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak
menggunakannya. Bisnis yang menggunakan konsep manajemen trategis
menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan
produktifitas dibandingkan dengan Perusahaan tanpa aktivitas perencanaan yang
sistematis. Perusahaan dengan sistem perencanaan yang sangat mirip dengan teori
manajemen strategis menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik
dibanding industrinya.
2. Manfaat Nonfinansial
Manajemen strategis juga menawarkan manfaat yang nyata lainnya, seperti
meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas
strategi pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk
berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan
penghargaan. Manajemen strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk
menghindari masalah karena ia membantu interaksi antar manajer di semua divisi dan
fungsi. Manajemen strategis dapat memperbaiki kepercayaan atas strategi bisnis saat
ini atau menunjukkan dimana dibutuhkan tindakan korektif.

Posisi Strategis

Porter (2012) mendefinisikan strategi sebagai "penciptaan posisi unik dan


berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas.". Porter menjabarkan
tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan seringkali saling
bersinggungan.
Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah
produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning
karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi
konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha memenuhi sedikit kebutuhan dari
banyak orang.
Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari
sekelompok konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs based positioning.

2023 Manajemen Stratejik


5 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam
cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning.
Konsumen konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang
hampir sama dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi aktivitas yang
berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.

Pembentukan Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” (stratos =militer dan ag =
memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal
perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Definisi tersebut juga
ikemukakan oleh seorang ahli bernama Clauswitz. Maka tidak mengherankan apabila
istilah strategi sering digunakan dalam kancah peperangan. Apabila istilah strategi
digunakan pertama kali dalam dunia militer. Secara umum, kita mendefinisikan strategi
sebagai suatu cara mencapai tujuan.
Menurut (Clausewitz, 2013), strategi merupakan suatu seni menggunakan
pertempuran untuk memenangkan suatu perang. Strategi merupakan rencana jangka
panjang untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam upaya untuk mencapai tujuan didirikannya
perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan tersebut.
Jackson, (2013) dalam bukunya yang berjudul Human Resource Planning:
Challenges for Industrial/Organization Psychologists mengatakan bahwa kata strategi
dapat digunakan dalam berbagai cara atau situasi.
1. Strategy is a plan, a how, a means of getting from here to there.
2. Strategy is a pattern in actions over time.
3. Strategy is position; that is; reflects decisions to offer particular products or services in
particular markets.
4. Strategy is perspective, that is, vision and direction.

Porter (2012) dalam artikelnya yang berjudul Competitive Strategy dalam Harvard
Business Review, mengatakan bahwa strategi adalah sekumpulan tindakan atau aktivitas
yang Berbeda untuk menghantarkan nilai yang unik. Sedangkan Arthur A. J., (2007)
mengatakan strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas yang penuh daya saing serta
pendekatan-pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai target).

2023 Manajemen Stratejik


6 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar
organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi
Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk
membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat. Pembentukan
strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
1. Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun
eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro
2. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat
paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga
termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari
masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi
terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun
strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan
taktis.

Model Dasar dari Stratejik Manajemen

Manajemen strategis terdiri dari empat elemen dasar:


1. Pemindaian lingkungan
Pemindaian lingkungan adalah pemantauan, evaluasi, dan penyebaran informasi dari
lingkungan eksternal dan internal kepada orang-orang kunci yang berada di
perusahaan. Tujuannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor strategis—elemen
eksternal dan internal yang akan menentukan masa depan perusahaan. Cara paling
sederhana untuk melakukan pemindaian lingkungan adalah melalui analisis SWOT.
SWOT (Strong, Weaknes, Opportunity and Threats) adalah akronim yang digunakan
untuk menggambarkan Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang
merupakan faktor strategis bagi perusahaan tertentu. Lingkungan eksternal terdiri dari
variabel (Peluang dan Ancaman) yang berada di luar organisasi dan biasanya tidak
berada dalam kendali jangka pendek manajemen puncak. Variabel-variabel ini
membentuk konteks di mana perusahaan itu ada. Lingkungan internal Perusahaan
terdiri dari variabel (Kekuatan dan Kelemahan) yang ada di dalam organisasi itu sendiri
dan biasanya tidak berada dalam kendali jangka pendek manajemen puncak. Variabel-
variabel ini membentuk konteks di mana pekerjaan dilakukan diantaranya termasuk
struktur, budaya, dan sumber daya perusahaan. Kekuatan utama membentuk
seperangkat kompetensi inti yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan
keunggulan yang kompetitif

2023 Manajemen Stratejik


7 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen
yang efektif, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
(SWOT). Ini termasuk mendefinisikan misi perusahaan, menentukan tujuan yang dapat
dicapai, mengembangkan strategi, dan menetapkan pedoman kebijakan.
3. Implementasi strategi
Implementasi strategi adalah proses di mana strategi dan kebijakan diterapkan melalui
pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini mungkin melibatkan
perubahan dalam budaya, struktur, dan/atau sistem manajemen keseluruhan
organisasi secara keseluruhan. Kecuali ketika perubahan drastis di seluruh
perusahaan diperlukan, bagaimanapun, implementasi strategi biasanya dilakukan oleh
manajer tingkat menengah dan bawah, dengan di tinjau oleh manajemen puncak.
Kadang-kadang disebut sebagai perencanaan operasional, implementasi strategi
sering kali melibatkan keputusan sehari-hari dalam alokasi sumber daya.
4. Evaluasi dan control
Evaluasi dan pengendalian adalah proses di mana aktivitas perusahaan dan hasil
kinerja dipantau sehingga kinerja aktual dapat dibandingkan dengan kinerja yang
diinginkan. Manajer di semua tingkatan menggunakan informasi yang dihasilkan untuk
mengambil tindakan korektif dan menyelesaikan masalah. Meskipun evaluasi dan
pengendalian adalah elemen utama terakhir dari manajemen strategis, hal itu juga
dapat menunjukkan kelemahan dalam rencana strategis yang diimplementasikan
sebelumnya dan dengan demikian merangsang seluruh proses untuk memulai
kembali.

Proses Manajemen Strategis

Manajemen stratejik menurut Wheelen & Hunger (2008) adalah rangkaian langkah,
keputusan dan tindakan perusahaan yang menentukan kinerja jangka Panjang
perusahaan. Manajemen stratejik yang baik akan dapat membawa organisasi untuk dapat
mengimplementasikan strateginya melalui perencanaan progam, proses budgeting,
sistem manajemen kinerja, perubahan pada struktur organisasi, serta manajemen
program dan proyek. Hunger (2009) juga menuliskan bahwa seiring dengan berjalannya
waktu, manajemen stratejik berevolusi sebagai berikut:

2023 Manajemen Stratejik


8 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tahap 1: Basic financial planning, yaitu perencanaan perusahaan yang didasarkan
pada perencanaan keuangan. Secara umum disebut sebagai sistem manajemen
berdasarkan budget. Sistem ini merupakan sistem yang paling tradisional, dan sangat
berorientasi pada jangka pendek, yaitu satu tahun.
Tahap 2: Forecast-based planning, yaitu pengembangan dari sistem di atas, karena
digunakan untuk perencanaan jangka panjang, akibat kelemahan sistem budget yang
terbatas pada jangka pendek. Di sini mulai diperhitungkan kondisi eksternal dengan porsi
lebih besar. Basisnya adalah proyeksi perusahaan di masa mendatang.
Tahap 3: Strategic Planning, yaitu pengembangan dari forecast-based planning, dengan
mempertimbangkan kondisi pasar dan persaingan. Di sini perusahaan sudah
mempertimbangkan bagaimana caranya (strateginya) untuk dapat memenangkan pasar.
Proses formulasi strategi dilakukan pada jajaran manajemen, sementara implementasi
dan pelaksanaan dilakukan oleh jajaran pelaksana. Prosesnya dilakukan secara top-
down.
Tahap 4: Strategic Management, yang merupakan pengembangan dari strategic
planning. Di sini masukan dari level bawah juga dipertimbangkan. Prosesnya tidak hanya
berkonsentrasi pada formulasi strategi, namun juga diperhatikan secara seksama proses
implementasinya. Karena berdasarkan pengalaman dengan menggunakan strategic
planning, perusahaan sering kali tidak mencapai tujuannya karena ternyata strategi yang
diformulasikan tersebut tidak diimplementasikan secara efektif.
Menurut penelitian Routledge (2010), ternyata kurang dari 10% strategi yang
diformulasikan dapat diimplementasikan secara efektif. Ini berarti lebih dari 90%
perusahaan secara konsisten gagal mengeksekusi strateginya secara efektif. (Routledge
2010)menunjukkan bahwa setidaknya 70% perusahaan yang menghadapi masalah,
ternyata permasalahan sesungguhnya bukanlah strategi yang buruk, melainkan eksekusi
(implementasi) yang buruk.
Padahal, ada penelitian lain yang dilakukan oleh Peter (2012) menyebutkan
bahwa perusahaan dapat mengeluarkan kurang lebih US$ 100 milyar untuk konsultasi
dan pelatihan manajemen yang ditujukan untuk menciptakan strategi yang brilian. Dengan
demikian, manajemen stratejik tidak hanya mencakup proses formulasi saja, namun juga
proses implementasinya.
Menurut Riva’i (2004), bagan yang menunjukkan proses manajemen stratejik
seperti pada gambar 1 berikut. Pada bagan tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses
manajemen stratejik secara umum dapat dibagi menjadi 3 langkah pokok, yakni:
a. Perumusan strategi (Formulating strategy)
b. Penerapan strategi (implementing strategy)

2023 Manajemen Stratejik


9 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Evaluasi (evaluating)

Gambar 1. Proses Manajemen Stratejik


Dari beberapa penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa proses manajemen
strategis terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih
strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang
dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya,
apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki
dasar internasional, apakah harus merger atau membentuk joint venture dan bagaimana
menghindari pengambilalihan secara paksa. Karena tidak ada organisasi yang memiliki
sumber daya tak terbatas, penyusunan strategi harus memutuskan alternatif strategi
mana yang akan memberikan keuntungan terbanyak. Strategi menentukan keunggulan
kompetitif jangka panjang.
Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Suksesnya
implementasi strategi terletak pada kemampuan manajeruntuk memotivasi karyawan.
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi
adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat berjalan. Semua
strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara
konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah (1) Meninjau ulang factor
eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini; (2) Mengukur kinerja; (3)

2023 Manajemen Stratejik


10 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Mengambil tindakan korektif. (Drucker, 2008) mengatakan pekerjaan utama dalam
manajemen strategis adalah berpikir melalui keseluruhan misi perusahaan

Mengapa beberapa perusahaan tidak melakukan perencanaan strategis

Beberapa perusahaan tidak melakukan perencanaan strategis, dan beberapa perusahaan


melakukan perencanaan strategis namun tidak ada dukungan dari manajer dan
karyawan. Beberapa alasan buruknya atau tidak adanya perencanaan strategis adalah :
 Kurangnya pengetahuan atau pengalaman dalam perencanaan strategis – tidak
ada pelatihan perencanaan strategis
 Struktur penghargaan yang buruk - Ketika sebuah organisasi mencapai
kesuksesan, sering kali memberikan penghargaan yang kurang sesuai. Bila terjadi
kegagalan, mungkin perusahaan akan menghukum. Kondisi seperti ni, membuat
individu tidak tertarik berbuat apa-apa daripada mengambil resiko.
 Dalam usaha untuk bertahan- Suatu organisasi bisa jadi begitu terpuruk dalam
manajemen dan berjuang keras mengatasinya, sehingga tidak ada waktu untuk
menyusun rencana.
 Menyia-nyiakan waktu - Beberapa perusahaan melihat perencanaan
membuangbuang waktu karena tidak ada produk pasar yang dihasilkan, padahal
waktu yang diluangkan untuk perencanaan adalah investasi.
 Terlalu mahal - Beberapa organisasi melihat perencanaan terlalu mahal karena
mengerahkan sumber daya.
 Kemalasan - Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan
rencana.
 Puas dengan keberhasilan - Terutama jika perusahaan berhasil , individu mungkin
merasa tidak perlu membuat rencana karena mereka merasa akan baik-baik saja
dengan keadaan saat ini. Tetapi keberhasilan saat ini tidak menjamin keberhasilan
besok.
 Takut gagal - Dengan tidak mengambil tindakan , hanya ada sedikit risiko
kegagalan kecuali masalah tersebut sangat mendesak dan penting. Jika ada
sesuatu yang layak diperjuangkan, selalu ada risiko kegagalan.
 Terlalu percaya diri – Semakin banyak pengalaman, orang cenderung tidak
mengandalkan lagi rencana formal. Terlalu percaya diri atau terlalu mengandalkan
pengalaman dapat membawa kehancuran. Pemikiran ke depan tidak akan sia-si
dan cenderung menunjukkan profesionalisme

2023 Manajemen Stratejik


11 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Pengalaman buruk masa lalu - Orang mungkin sebelumnya pernah memiliki
pengalaman buruk dengan perencanaan ,terutama kasus-kasus di mana
perencanaan tersebut terlalu panjang , rumit , tidak praktis ,dan tidak fleksibel
 pribadi - Ketika seseorang telah nyaman dengan sistem perencannan yang lalma
atau keyakinan diri menggunakan sistem lama dirasa sudah efektif, rencana baru
bisa sebagai ancaman .
 Takut akan sesuatu yang belum jelas - orang kadang merasa tidak yakin akan
kemampuan mereka untuk belajar keterampilan-keterampilan baru,akan
kemampuan beradaptasi mereka dengan sistem baru , atau akan kemampuan
mereka untukmengambil peran baru
 Perbedaan pendapat – Beberapa orang mungkin percaya bahwa rencana
itersebut salah karena kemungkinan mereka melihat situasi dari sudut pandang
yang berbeda . Orang yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda pula atas
situasi yang terjadi.
 Kecurigaan - Karyawan bukan tak mungkin tidak percaya management

Pedoman untuk manajemen strategis yang efektif

Kegagalan mengikuti panduan khusus dalam menjalankan manajemen strategi


dapat memunculkan kritik terhadap proses tersebut dan memunculkan masalah bagi
organisasi. Isu-isu seperti "Apakah strategis manajemen dalam perusahaan kami
merupakan proses manusia atau proses kertas ?" harus dijawab. Manajemen strategis
tidak boleh menjadi sebuah mekanisme birokrasi untuk memperjuangkan dan
melanggengkan kepentingan pribadi. Manajemen strategis harus menjadi sebuah proses
yang membuat manajer dan karyawan di dalam organisasi lebih familiar dengan isu-isu
strategis dan solusi alternatif yang masuk akal untuk menyelesaikan beragam persoalan
tersebut. Manajemen strategis tidak boleh menjadi ritualistic, tak terjangkau, terpaku,
terlalu formal, dapat diprediksi, dan kaku. Sebuah pedoman penting untuk manajemen
strategis yang efektif adalah keterbukaan. Kemauan dan keinginan untuk
mempertimbangkan informasi baru, sudut pandang baru , ide-ide baru , dan gagasan baru
adalah hal yang penting. Semua anggota organisasi harus memiliki semangat untuk
mencari dan belajar.
 Para penyusun strategi seperti chief executive officer (CEO), presiden, pemilik bisnis
kecil, dan kepala lembaga pemerintah harus bersedia mendengarkan dan memahami
posisi manajer untuk dapat menata kembali posisi-posisi yang ada sesuai yang
diinginkan manajer.

2023 Manajemen Stratejik


12 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Manajer dan karyawan di seluruh perusahaan harus dapat menggambarkan posisi
para penyusun strategi sesuai yang mereka harapkan.
Keputusan strategis harus memilih, seperti memilih antara pertimbangan jangka
panjang dibandingkan dengan pertimbangan jangka pendek atau
memaksimalkankeuntungan dibandingkan dengan meningkatkan kekayaan pemegang
saham. Pemilihan strategi semacam ini melibatkan penilaian dan preferensi subjektif.
Dalam banyak kasus, kurangnya objektivitas dalam merumuskan strategi
dmengakibatkan hilangnya keunggulan kompetitif dan profitabilitas . Saat ini, kebanyakan
organisasi mengakui bahwa konsep-konsep strategis manajemen dan teknik dapat
meningkatkan efektivitas. Faktor-faktor subyektif seperti sikap terhadap risiko , perhatian
terhadap tanggung jawab sosial , dan budaya organisasi akan selalu mempengaruhi
keputusan perumusan strategi, tetapi organisasi harus seobjektif mungkin dalam
mempertimbangkan faktor kualitatif.
Pedoman untuk Manajemen Strategis yang Efektif, yaitu :
1) Lebih mengarah ke People process daripada paper process.
2) Menjadi sebuah proses pembelajaran bagi semua manajer dan karyawan.
3) Cenderung menggunakan kata-kata yang didukung angka.
4) Sederhana dan tidak rutin.
5) Bervariasi tugas, anggota tim, format pertemuan, dan bahkan kalender
6) perencanaan.
7) Menantang asumsi yang mendasari strategi perusahaan saat ini.
8) Terbuka pada berita buruk.
9) Keterbukaan dan semangat mencari serta belajar.
10) Tidak menjadi mekanisme birokrasi.
11) Tdak menjadi ritualistis atau diatur.
12) Tidak terlalu formal, dapat diprediksi, atau kaku.
13) Tidak mengandung jargon atau bahasa misterius.
13) Tidak menjadi sistem formal untuk dikontrol.
14) Tidak mengabaikan informasi kualitatif.
15) Tidak dikendalikan oleh "teknisi."
16) Jangan terlalu banyak mengejar strategi sekaligus.
17) Menggunakan Pemahaman "etika yang baik adalah bisnis yang baik"

2023 Manajemen Stratejik


13 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management, Formulation, Implementation
and Control, Irwin Mc Graw- Hill Inc., Singapore, 2013
Wheelen, L. T& Hunger I.D, Concepts in Strategic Management and Business Policy,
Prentice Hall, 2015
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management,’ Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management,’ Concepts and Cases,
11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
Porter, M. E. Competitive Advantage ; Creating and Sustaining Superior Performance, the
Free Press, New York, 1985
Fred R. David, Strategic Manajement, Concept And Cases, Prentice Hall, South
Carolina.Thirteenth Edition.
Fred R.David & Forest R David, Manajemen Strategik, Konsep Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing, Pearson, Salemba Empat, 2016
Fred R.David, Strategic Management , Manajemen Strategi Kasus, Buku2-Edisi 12,
Pearson, Salemba Empat, 2011
Jan Hoesada, Taksonomi Ilmu Manajemen, Andy Yogyakarta, 2013

2023 Manajemen Stratejik


14 Nurhasanah, S.E., M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai