Manajemen Strategik, Muhalli Dhuha 19410049

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muhalli Dhuha

Nim : 19410049
Prodi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Kelas : 6 C
Mata Kuliah: Manajemen Strategik
Dosen Pengasuh : Muhammad Deni, SE., M.Si

BAB I
 
Dasar Manajemen Strategik

Manajemen Strategi didefinisikan sebagai ilmu dalam penyusunan,


penerapan dan pengevaluasian untuk keputusan fungsional yang bisa
memungkinkan perusahaan mencapai tujuannya
Fokus utama manajemen strategi adalah kepada proses penetapan tujuan
sebuah organisasi, membuat dan mengembangkan kebijakan serta
perencanaan untuk mencapai tujuan, serta mengalokasikan sumber
daya yang dimiliki untuk menerapkan kebijakan tersebut
• Pola Pikir Strategik

Manajemen strategic sebagai suatu konsep yang terkait dengan faktor waktu dan
melibatkan suatu proses yang continue dan interatif dalam mencapai tujuan organisasi
yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang dihadapinya. Oleh karena itu, manajemen
strategic dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan dan
berfokus pada sumber daya ( alam, manusia dan buatan ) untuk perkembangan jangka
panjang serta menguntungkan. Sebagai ilustrasi, dengan meningkatnya sumber daya
yang dialokasikasn ke suatu jaringan bisnis kekuatannya dapat ditunjukan dalam
bentuk superioritasteknologi biaya rendah, atau posisi pasar yang kuat.
Gambar di belakang menjelaskan bahwa organisasi hari ini selalu terkait dengan masa
lalunya, dan dengan pendekatan manajemen strataegik masa lalu dan masa kini
dipandang sebagai modal untuk pertumbuhan dimasa depan. Dalam, pendektan
strategi, masa lalu memberikan pengalaman pembelajaran ( learning experience dan
lesson learned ) yang berguna untuk menyiasati masa depan organisasi.
•  Konsep dan Penyusun Strategik
Keberadaan manajemen strategic sebagai suatu metode diagnosis untuk mengelola
perubahan linkungan turbulen (ketidakpastian) ditentukan oleh persepsi yang jelas dari
lingkungan mendatang yang bias dengan berbagai kesuksesan ( success story ),
identifikasi sistematik dan kreatif dari respons strategi ( cara menjawab institusi
terhadap tantangan linkungan mendatang ), desain proses instruktur inernal dan
dinamis dari institusi untuk merespon tantangan lingkungan mendatang efektifitas dari
jawaban strategi yang dipilih dan antisipasi daya tahan terhadap poerubahan
diskontinu.

• Konsep Strategi Klasik


Seorang ahli strategi dari Amerika bernama Lewit pada tahun 1960 mengemukakan
teorinya mengenia siklus hidup produk ( produk life cycle ) . Penekanan Lewit adalah
pada kebutuhan konsumen dan diferensi produk ( durable , mode , dan gadget )
untuk mendapatkan posisi produk ( potensial, sukses, dan gagal ) seusai dengan
keragaman faktor teknik, komersial, dan keuangan.
• Konsep Strategi Modern
Konsep strategi modern dapat dibedakan dalam kriteria sederhana ( 2 dimensi atau 2 x
2 ) yang berisi aspek marketing dan keuangan, serta kriteria multikriteria yang berisi
aspek marketing, keuangan dan teknologi
Contoh kriteria sederhana
 seperti yang telah dirumeskan Boston Consulting ( 1960 – 1970 – 1980 ) yang
meliaht daari sisi cashflow atau sectorial ( posisi produk atau pangsa/ laju pasar ).
Selain itu, SHELL, sebuah perusahaan minyak dunia juga menawar konsep
planifikasi kebijakan ( bentuk industry ).

• Konsep Strategi Alternatif


strategi alternative yang dapat digunakan organisasi untuk membangun daya saingnya.
Hubeis ( 1991 ) mengombinasi konsep klasik dan modern dengan merumuskan
metode PRECOME ( Pre-commersialition ). Metode PRECOM merupakan teknik
pendekatan diagnosis komprehensif, terpadu, dan dinamis dalam konteks industrialisasi
atau pendekatan produk (barang/ jasa) yang didukung oleh seperangkat analisis yang
sering mendukung dan melengkapi untuk mendapatkan beberapa refleksi dari hal yang
penting.
• Manfaat Manajemen Strategi
Manfaat utama manejemen strategic adalah utuk mempelajari mengapa banyak
perusahaan sukses dan mengapa banyak perusahaan lainnya gagal. Bagaimana
perusahaan mengelola kesuksesan ditengah situasi persaingan serta bagaimana
perusahaan menghadapi kegagalan dan bangkit dari kegagalannya untuk menjadi
perusahaan yang maju merupakan pokok bahasan utama dalam manajemen strategic.
 Fungsi, Tujuan dan Karakteristik Manajement Strategi
Fungsi Manajemen Strategi :
 Menghasilkan keputusan terbaik.
 Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang ada.
  Membuat perusahaan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
 Menjadikan perusahaan lebih profitable

Tujuan Manajemen Strategi :


 Untuk menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah dipilih secara efektif dan
efisien.
 Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman
(SWOT) bisnis yang ada.
 Untuk berinovasi atas produk agar sesuai dengan selera dari konsumen. 
 Untuk memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
Karakteristik Manajemen Strategi :
 Berorientasi masa depan.
 Berhubungan dengan unit bisnis yang kompleks.
 Batas-batas tugas tidak jelas.
 Membutuhkan perhatian manajemen puncak.
 Kebutuhan dan kejelasan tugas sangat tinggi seiring perubahan yang terjadi.
 Ada target waktu yang jelas.
BAB III
 
MANAJEMENT PUNCAK DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Bab ini akan menunjukan bagiamana hubungan antara ketiga pihak di atas
( good corporate govermence) dan membahas peran serta tanggunf jawab
komisaris dan direktur. Ini penting untuk mengantarkan kita pada proses
manajement strategi selanjutnya. Corporate govermance atau tata kelola
perusahaan adalah hubungan antara dewan komisaris, manajemen
puncak dan pemegang saham yang menentuka arah dan kinerja perusahaan.

• PERAN DEWAN KOMISARIS


Secara umum, dalam literatur manajemen strategi dan tata laksana perusahaan, tugas- tugas pokok
komisaris adalah sebagai berikut :

Memonitor, konisaris harus melihat perkembangan atau progres yang terjadi atas rencana
strategis perusahaan. Bila perlu, ia mendorong terjadinya percepatan untuk hal-hal tertentu. .
 
 Mengevaluasi dan Memengaruhi, komisaris mempelajari usulan, keputusan dan tindakan
manajemen, menyetujui atau tidak menyetujuinya, memberikan nasihat dan saran atau menyampaikan
tindakan alternatif.
• ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
 Pada sebagian perusahaan, anggota komisarisnya biasanya adalah pihak-
pihak yang memiliki hubungan dekat dengan pemegang saham. Pihak-
pihak seperti ini sering di sebut dengan komisaris internal, karena salah-
satu perannya adalah untuk menjaga kepentingan pemegng saham, tentulah
pertimbangan ini dapat di mengerti.

• KOMISARIS MEMANG BISA BERPERAN


 Penelitian Westephal, Freserickson (2001) misalnya, menggambarkan
pada dasarnya dewan komisaris punya peran yang tidak kecil. Dari sudut
penelitian manajenen puncak ini. Kalau organisasi di harapkan melalukan
perubahan yang mendasar maka pemilihan Direktur utama dari luar
organisasi dianggap akan lebih effektif ketimbang berharap Direktur
Utama ini berasal dari dalam perusahaan
• MANAJEMEN PUNCAK - DIRECTUR UTAMA/CEO
 Manajement puncak adalah orang yang berperan dominan dalam
perumusan strategi perusahaan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk
mengarahkan tindakan yang akan merealisasikan rencana strategis yang
sudah durumuskan.
• MANFAAT MANAJEMEN STRATEGI

 Manajemen strategi akan menghasilkan keputusan terbaik bagi organisasi.


 Kegiatan merumuskan strategi akan meningkatkan kemampuan organisasi
dalam menghadapi berbagai tantangan.
 Keterlibatan pegawai dalam merumuskan strategi akan membuat mereka
memahami dan menghargai produktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi kerja.
 Penyusunan strategi yang baik akan mencegah munculnya berbagai masalah
yangberasal dari dalam dan luar organisasi.

• MODEL MANAJEMEN STRATEGI


 Visi dan Misi
 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
 Analisis Pilihan Strategi
 Sasaran Jangka Panjang
 Strategi Fungsional
 Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
BAB V 
PROSEDUR ANALISIS LINGKUNGAN
Dalam menganalisis lingkungan organisasi, manajemen perusahaan perlu
memperhatikan beberapa hal yang mendukung terciptanya daya saing
secara efektif dan efisisen, seperti pemasok, serikat kerja, pemegang
saham, pemilik, pesaing, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat global.

• MENENTUKAN RELEVANSI TINGKATAN LINGKUNGAN


 Metode yang diusulkan adalah menentukan dan mempertimbangkan
besarnya perusahaan dan tingkat keterlibatannya dengan bisnis
internasional.
• MENENTUKAN RELEVANSI ISU STRATEGIK

 Isu-isu strategic adalah faktor lingkungan, baik faktor didalam maupun


diluar perusahaan yang berpengaruh pada kemampuan perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
• EVALUASI PROSES ANALISIS LINGKUNGAN

Kegiatan analisis lingkungan biasanya digunakan untuk membantu organisasi


mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
 Perumusan strategi
 Tingkatan strategi
 Strategi korporat
 Penetapan tujuan jangka panjang
BAB VII
TINGKATAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
• TIGA TINGKAT KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

 Tingkat ketiga dalam hierarki pengambilan keputusan adalah


tingkat fungsional, yang utamanya terdiri atas manajer produk,
manajer wilayah, dan manajer fungsional. Para manajer di tingkat
ini bertanggung jawab menyusun sasaran tahunan dan strategi
jangka pendek di bidang-bidang seperti produksi/operasi, riset dan
pengembangan, keuangan dan akunting, pemasaran, dan sumber
daya manusia. Tanggung jawab utama para manajer di tingkat ini
adalah mengimplementasikan rencana strategik perusahaan.
• Hierarki Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Multibisnis Struktur

 Grant (1995) menyatakan bahwa perusahaan atau organisasi


merupakan institusi atau sistem yang kompleks yang tidak mudah
didefinisikan, tetapi untuk kepentingan analisis, Grant
menyarankan untuk melihat organisasi atau perusahaan sebagai
entitas yang mengandung tiga karakteristik penting, yaitu, tujuan
dan nilai-nilai organisasi, sumber daya dan kapabilitas yang
dimiliki, dan struktur, sistem, serta gaya kepemimpinan
organisasi. Grant juga mengatakan bahwa lingkungan organisasi
bersifat kompleks
 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ORGANISASI BISNIS DAN
ORGANISASI NONBISNIS (NIRLABA)
 Ansoff (1980) dalam Salusu (2004) menyatakan bahwa baik organisasi
yang berorientasi pada pencarian keuntungan (organisasi bisnis) maupun
organisasi yang motif utamanya bukan keuntungan (organisasi nonbisnis
atau nirlaba) mempunyai tugas yang sama, yaitu “melayani lingkungan”.

a. Pengembangan Alternatif Srtagegi


• Tahap Masukan atau Input Stage
• Tahap Pencocokan atau Matching Stage
• . Tahap Keputusan atau Decision Stage

Anda mungkin juga menyukai