Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal masyarakat Sunda, termasuk etos budaya Sunda seperti sikap sehat, baik, jujur, rendah hati, dan cerdas serta nilai-nilai budaya seperti sopan santun, saling menghormati, dan gotong royong. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai kesenian budaya Sunda seperti sisingaan, tari tradisional, wayang golek, pakaian adat, dan alat mus
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal masyarakat Sunda, termasuk etos budaya Sunda seperti sikap sehat, baik, jujur, rendah hati, dan cerdas serta nilai-nilai budaya seperti sopan santun, saling menghormati, dan gotong royong. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai kesenian budaya Sunda seperti sisingaan, tari tradisional, wayang golek, pakaian adat, dan alat mus
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal masyarakat Sunda, termasuk etos budaya Sunda seperti sikap sehat, baik, jujur, rendah hati, dan cerdas serta nilai-nilai budaya seperti sopan santun, saling menghormati, dan gotong royong. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai kesenian budaya Sunda seperti sisingaan, tari tradisional, wayang golek, pakaian adat, dan alat mus
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal masyarakat Sunda, termasuk etos budaya Sunda seperti sikap sehat, baik, jujur, rendah hati, dan cerdas serta nilai-nilai budaya seperti sopan santun, saling menghormati, dan gotong royong. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai kesenian budaya Sunda seperti sisingaan, tari tradisional, wayang golek, pakaian adat, dan alat mus
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUNDA
Budaya Sunda adalah budaya yang memang berkembang
dan menetap di dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal sebagai budaya yang menjunjung tinggi sopan dan santun. Lazimnya, karakteristik dan kepribadian masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang ramah-tamah, murah senyum, lemah dan lembut, periang, serta sangat hormat kepada orang tua. Suku sunda memiliki slogan sekaligus menjadi filosofi hidup masyarakatnya, yaitu ‘Soméah Hade ka Sémah’ berarti ramah, bersikap baik, menjaga, melayani dan menjamu, serta menyenangkan semua orang. Hal itu yang menjadikan bentuk pengaplikasian masyarakatnya pada setiap perilaku dan tindakan interaksi atau komunikasi, baik di lingkungan setempat maupun luar. Ciri khas masyarakat Sunda dalam melakukan interaksi dan komunikasi antar sesama sering kali menggunakan bahasa punten dan mangga. Istilah punten sendiri memiliki arti kerendahan hati, sementara istilah mangga merujuk pada bentuk mempersilakan, penawaran, ajakan, serta permohonan. BUDAYA SUNDA ● ETOS BUDAYA SUNDA Etos dan watak budaya Sunda telah diterapkan sejak zaman Salakanagara. Dalam bahasa Sunda sendiri, Salakanagara adalah Kerajaan Perak, kerajaan Sunda tertua di Nusantara. Melalui etos dan watak yang telah berlangsung lama itu, masyarakat Sunda menjadi sejahtera dan makmur selama kurang lebih seribu tahun lamanya. Etos dan watak budaya Sunda yang telah diterapkan sejak lama, di antaranya. a. Cageur berarti sehat yang mana dalam hal ini ialah sehat, baik secara jasmani maupun rohani, sehat moralnya, sehat pikirannya, sehat dan memiliki pendirian, sehat dalam bertutur, berbahasa, serta bekerja. b. Bageur berarti baik yang mana baik antar sesama, andil dalam memberikan bantuan, seperti bantuan dalam moral baik, pikiran, dan materi, tidak pelit pada sesama, tidak tinggi emosional, penolong, ikhlas dalam melaksanakan serta mengamalkannya (tidak hanya diucapkan saja). c. Bener berarti benar atau tidak berbohong yang mana dalam hal ini tidak sembarangan dalam melakukan pekerjaan, suatu amanat, lurus dan baik dalam menjalankan agama, melatih dan memimpin dengan baik, serta tak merusak lingkungan alam. d. Singer berarti wawas diri, teliti atau cermat dalam bekerja, memprioritaskan orang lain terlebih dahulu sebelum diri sendiri, menghormati pendapat atau gagasan orang lain, penuh dengan rasa kasih sayang, tidak tersinggung dan marah apabila dikritik, akan tetapi menerima dengan lapang dada. e. Pinter berarti pintar, pandai, atau cerdas. Hal ini berarti mengerti dalam hal ilmu agama hingga ke akar-akarnya, dapat beradaptasi antar sesama, mampu menyelesaikan permasalahan dengan cakap dan bijaksana, serta tak meletakkan kecurigaan pada orang lain. Etos budaya Sunda dapat menjadi contoh baik oleh masyarakat di lingkungan lainnya. Melalui etos dan watak yang telah dijabarkan di atas, masyarakat Sunda terbimbing untuk menjadi individu yang sesuai dengan etos serta watak tersebut, meskipun tak dapat sempurna dijalankan dan diterapkan pada pribadi masing-masing masyarakat Sunda. ● NILAI BUDAYA SUNDA Budaya Sunda mempunyai karakteristik dan nilai-nilai tersendiri yang membedakannya dari ragam budaya daerah lain. Umumnya, masyarakat Sunda memang diketahui dan dikenal luas dengan kepribadian yang lembut, religius, dan spiritual. Hal itu tampak selaras dengan pameo silih asih, silih asah, dan silih asuh yang berarti masyarakat Sunda harus memiliki sikap saling mengasihi (silih asih), saling memperbaiki dan membenahi diri (silih asah), serta saling melindungi atau menjaga pula (silih asuh). Tak hanya itu, masyarakat Sunda pun mempunyai nilai-nilai budaya lain, seperti sopan santun, rendah hati antar sesama, hormat pada orang tua, dan saling menyayangi. Kemudian, beberapa masyarakat Sunda juga ada yang masih mempertahankan upacara-upacara adat guna menjaga keseimbangan dalam hal spiritual. Sementara, kegiatan gotong royong diterapkan guna terjaganya keseimbangan sosial dan terjalinnya kebersamaan antar masyarakat Sunda setempat. Nilai saling mengasihi yang diterapkan oleh masyarakat Sunda bisa dikembangkan guna keperluan dan kepentingan masyarakat luas. Setiap orang tentunya perlu untuk saling introspeksi, membenahi, dan memperbaiki diri dengan pendidikan serta membagikan ilmu yang dimilikinya itu. Tak hanya itu, masyarakat Sunda juga harus memiliki sikap saling menjaga dan melindungi kesejahteraan antar masyarakatnya. Dengan demikian, nilai budaya sunda seperti yang sudah dijelaskan menampilkan segi kebersamaan yang erat sebab tak hanya berguna untuk satu orang saja, melainkan pula untuk tujuan bersama. ● KESENIAN BUDAYA SUNDA
Masyarakat Sunda tak hanya mempunyai etos dan nilai
budaya tersendiri, akan tetapi mereka pun memiliki kesenian budaya Sunda yang bisa dibilang cukup dikenal oleh masyarakat di luar Jawa Barat. Adapun kesenian budaya Sunda yang dimaksud, di antaranya kesenian sisingaan, tarian khas tradisional Sunda, wayang golek, alat musik dan musik tradisional Sunda yang lazimnya diselenggarakan di pertunjukan kesenian. a. Kesenian Sisingaan b. Tarian Tradisional Khas Sunda : Tari Jaipong, Tari Rampak Gendang, dsb c. Wayang Golek d. Pakaian Adat Sunda e. Alat Musik Tradisional Khas Sunda : Angklung, dsb
AKTIFITAS Peserta didik membuat mind mapping secara mandiri terkait dengan ragam budaya sunda.