Bab Ii Kti Lisnayanti
Bab Ii Kti Lisnayanti
Bab Ii Kti Lisnayanti
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit ini secara umum terjadi pada masa peralihan yang disebabkan
oleh peredaran virus di udara yang juga menambah efek perubahan udara
dari panas ke dingin maka sistem kekebalan tubuh anak melemah. Hal
ini membuat anak lebih rentan terhadap infeksi karena penyakit infeksi
usia 5 tahun dan kelompok yang daya tahan tubuhnya masih rentan
terhadap berbagai penyakit. Penyakit ini diawali dengan suhu tubuh yang
hangat sekitar 380C disertai satu atau lebih gejala, sakit tenggorokan atau
sakit menelan, pilek, disertai batuk kering atau lendir (Lubis Ira,
dkk.2019).
anak balita sudah mulai kontak langsung dengan lingkungan luar, juga
5
termasuk kontak langsung dengan orang penderita penyakit ISPA,
2022).
bagian bawah. virus, jamur dan bakteri merupakan penyebab dari infeksi
ini. Secara garis besar, ISPA dibedakan menjadi common cold dimana
berbagai tipe. Penyakit ini biasanya akan muncul pada saat musim
Selain itu, perubahan udara dari panas ke dingin akan menyebabkan daya
tahan tubuh anak menjadi lemah. Sehingga, anak menjadi lebih mudah
2. Klasifikasi ISPA
(alveoli).
6
b. ISPA dikelompokkan berdasaran golongan umur yaitu :
b) Pneumonia berat yaitu frekuensi pernafasan sama atau lebih dari 60 kali
3. Etiologi ISPA
saluran pernapasan akut bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan
7
virus. Infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah yang disebabkan
2018)
berasal dari dalam diri pasien. Terdapat beberapa aspek yang dinilai
seperti statis gizi, status imunisasi dasar, dan berat lahir. Sedangkan
4. Patofisiologi ISPA
Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi
dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Penyakit ISPA pada balita
8
gejala ISPA seperti batuk, kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, pilek,
a) Batuk.
b) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (pada
2) Gejala Sedang
umur kurang dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih
3) Gejala Berat
e) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
9
f) Tenggorokan berwarna merah.
Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas hidung, faring, laring, dan
(Syamsi, 2018)
a. Hidung
Bagian ini terdiri atas nares anterior (saluran di dalam lubang hidung)
Proses oksigenasi diawali dari sini. Pada saat udara masuk melalui
hidung, udara akan disaring oleh bulu-bulu yang ada di dalam vestibulum
10
b. Faring
c. Laring
bagian tulang rawan yang diikat bersama ligamen dan membran, yang
d. Trakea
thorakalis kelima. Trakea tersebut tersusun atas enam belas sampai dua
puluh lingkaran tidak lengkap yang berupa cincin. Trakhea ini dilapisi
oleh selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia yang dapat
e. Bronkus
dua percabangan yaitu kanan dan kiri. Pada bagian kanan lebih pendek
dan lebar dari pada bagian kiri yang memiliki tiga lobus atas, tengah, dan
bawah; sedangkan bronkhus kiri lebih panjang dari bagian kanan yang
berjalan dalam lobus atas dan bawah. Kemudian saluran setelah bronkhus
11
7. Mekanisme terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
ISPA dapat menular bila agen penyakit ISPA, seperti virus, bakteri,
jamur, serta polutan yang ada di udara masuk dan mengendap di saluran
(hipersekresi). Bila hal itu terjadi pada anak- anak, kelebihan produksi
keluar dari hidung itu menandakan bahwa seseorang telah terkena ISPA
ditimbulkan dari percikan ludah penderita saat batuk dan bersin di depan
atau dekat dengan orang yang tidak menderita ISPA. Droplet tersebut
masuk melalui udara dan mengendap di mukosa mata, mulut, hidung, dan
(Noviantari, 2018).
12
8. Penatalaksanaan dan Pengobatan Penderita ISPA
kasus yang benar merupakan stategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan
penggunaan antibiotic dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan
penyakit ISPA.
atau obat batuk lain yang tidak ada zat yang merugikan seperti Kodein,
panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada
13
pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang
9. Komplikasi
a. Tonsilitis
b. Sinusitis
c. Faringitis
d. Pneumonia
14
10. Pathway
Invasi kuman
Hipotolamus kebagian
termogulator
Hipertermi
Merangsang mekanisme
Pertahanan tubuh terhadap
Adanya mikroorganisme
Ketidakefektifan bersihan
Obstruksi jalan napas
Jalan nafas
15
B. Asuhan Keperawatan Pasien Bersihan Jalan Napas
1. Pengkajian
catatan (catatan klinik, dokumen yang baru maupun yang lama) untuk
a. Pengumpulan Data
informasi atau identitas klien dari keluarga maupun rekam medis klien.
1) Identitas diri
Dalam identitas ini terdapat nama, alamat, jenis kelamin, golongan darah.
3) Keluhan utama
Gejala umum yang sering muncul pada anak penderita ISPA adalah,
16
5) Riwayat penyakit dahulu
Pernah mengalami batuk pilek dan sesak sebelumnya, status gizi, status
6) Riwayat imununisasi
a. Nutrisi
b. Eliminasi
Diisi dengan kualitas dan kuantitas istirahat tidur anak sejak sebelum
sakit sampai saat sakit, meliputi jumlah jam tidur siang dan malam,
17
9) Pemeriksaan Head To Toe
a. Keadaan Umum
b. Tanda-Tanda Vital
c. Pemeriksaan fisik
a) Kepala
kepala
b) Mata
baik
c) Telinga
d) Hidung
e) Mulut
f) Leher
18
g) Dada
h) Abdomen
2. Diagnosa Keperawatan
Subjektif :
Objektif :
3) Sputum berlebihan
4) Mengi
Subjektif :
1) Dispnea
2) Sulit bicara
3) Ortopnea
Objektif :
1) Gelisah
2) Sianosis
19
4) Frekuensi napas berubah
20
4. Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran,jika
perlu
4. Implementasi Keperawatan/Pelaksanaan
21
Kolaborasi :
1. Berkolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran,jika perlu
5. Evaluasi
keadaan kesehatan pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah
pada anak. Batuk efektif penting dilakukan pada anak yang mengalami
ISPA. Batuk efektif di setai dengan nafas dalam. Napas dalam adalah
22
menghilangkan gangguan pernapasan dan menjaga paru-paru agar tetap
bersih. Batuk efektif pada anak dilakukan setiap dua jam sekali yang
nafas bagian atas dan jalan nafas bagian bawah. Rangkaian normal
atau melewati benda asing lain. Kontraksi otot – otot ekspirasi melawan
tinggi. Aliran udara yang besar keluar dengan kecepatan tinggi saat glotis
bagian atas, tempat secret dapat di keluarkan (Potter & Perry, 2010).
23
anak secara maksimal maka anak perlu melakukan batuk efektif
jalan nafas. Tindakan ini di berikan pada anak usia 6-8 tahun dilakukan
24
e. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut
selam 5 detik
yang ke-3
kali
25