Makalah MP-1
Makalah MP-1
Makalah MP-1
VARIABEL PENELITIAN
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang membahas mengenai “Variabel Penelitian”. Makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian. Penulis mencoba
memberikan suatu pemahaman yang berguna untuk pembaca agar dapat
melaksanakan pengarahan dengan baik dalam memahami materi terkait Variabel-
variabel yang akan digunakan sebelum menentukan topik penelitian. Serta
mengembangkan minat untuk mempelajarinya.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Munculnya penelitian adalah dari sifat dasar manusia, yaitu ‘rasa ingin
tahu’, bermula dari hal tersebut ketika manusia dihadapkan pada situasi yang
menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan maka akan muncul suatu
penyelidikan, hasil dari penyelidikan tersebut maka akan diperoleh suatu
informasi atau pengetahuan baru dan pemahaman penuh terkait permasalahan
yang dihadapi.
Penelitian berasal dari kata Bahasa inggris Research. Research berasal dari
dua kata, yaitu ‘Re’ yang berarti kembali dan ‘to search’ yang berarti mencari.
Jadi pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan.
Sedangkan pengertian penelitian pada umumnya diketahui sebagai pencarian
untuk mendapatkan suatu informasi (data) dengan maksud dan tujuan tertentu.
Selain itu penelitian juga dapat diartikan sebagai pencarian ilmiah yang
dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan informasi terkait dengan topik
tertentu, sehingga definisi penelitian berdasarkan hal tersebut ialah upaya yang
dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan pengetahuan terbaru.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
f) Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi.
g) Menurut Sugiyono (2012), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian secara terminologi adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapula yang
mendefinisikan variabel sebagai semua objek atau gejala-gejala yang menjadi
sasaran penelitian yang menunjukkan variasi, baik pada jenis maupun pada
tingkatannya.
Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, sederhananya
variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek penelitian, fenomena atau konsep
yang memiliki variasi atau ragam nilai baik dari segi bentuk, kualitas, kuantitas,
mutu standar dan lainnya
2.2 Jenis-Jenis Variabel
Ada beberapa jenis variabel meurut jenis dan kegunaannya, sebagai berikut:
a) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel independen atau variabel yang
mempengaruhi variabel lain, variabel bebas merupakan penyebab
perubahan variabel lain. Dalam model struktural variabel bebas juga
disebut variabel endogen.
Contoh: “pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kerja
karyawan” maka variabel bebasnya adalah “motivasi kerja”, disebut
variabel bebas karena variabel ini tidak bergantung pada variabel lain.
b) Variabel terikat
adalah variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, variabel terikat merupakan akibat dari variabel bebas.
Contoh variabel terikat: “pengaruh lingkungan kerja terhadap stres
kerja karyawan”, dari pernyataan tersebut yang menjadi variabel terikat
yaitu “stres kerja”, variabel ini dinamakan variabel terikat karena tinggi
5
rendahya stres kerja itu diakibatkan oleh lingkungan kerja sebagai variabel
independen.
c) Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibatasi pengaruhnya yaitu
dampak dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel
kontrol penting dalam penelitian untuk mengendalikan kerumitan dari
permasalahan dalam penelitian. Biasanya digunakan dalam penelitian
eksperimental atau penelitian yang bersifat membandingkan.
Contohnya, pengaruh metode kerja terhadap prestasi kerja
karyawan dengan pelatihan sebagai kontrol. Variabel bebas dalam variabel
ini adalah metode kerja, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi
kerja karyawan dan Variabel pelatihan. Dengan adanya penetapan variabel
kontrol tersebut maka dampak besarnya pengaruh metode kerja terhadap
prestasi kerja karyawan bisa diketahui lebih pasti.
d) Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi kekuatan
atau arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Dalam konteks ini, variabel moderator menjelaskan kondisi di mana
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen lebih kuat
atau lebih lemah.
Contohnya, disaat melakukan penelitian tentang hubungan antara
jumlah pelatihan (variabel independen) dan kinerja karyawan (variabel
dependen). Faktor usia (variabel moderator) dapat mempengaruhi sejauh
mana pelatihan memengaruhi kinerja. Mungkin kinerja karyawan yang
lebih muda dipengaruhi lebih banyak oleh pelatihan daripada kinerja
karyawan yang lebih tua.
e) Variabel Intervening
Variabel intervening, atau mediator, adalah variabel yang
menjelaskan bagaimana atau mengapa variabel independen memengaruhi
variabel dependen. Dalam hal ini, variabel intervening berada di antara
variabel independen dan variabel dependen dalam rantai penyebab-akibat.
6
Contohnya, disaat melakukan penelitian tentang hubungan antara
latihan fisik (variabel independen) dan kesehatan jantung (variabel
dependen). Tingkat kebugaran fisik (variabel intervening) dapat bertindak
sebagai mediator yang menjelaskan bahwa latihan fisik meningkatkan
kesehatan jantung melalui peningkatan tingkat kebugaran.
2.3 Sifat-Sifat Variabel
Berdasarkan sifatnya variabel mempunyai sifat yang dinamis dan statis, sebagai
berikut:
1. Dinamis
Variabel mempunyai sifat yang dinamis yaitu sifat yang bisa diganti secara
karakter, sehingga dapat dimanipulasi atau diganti sesuai dengan arah
tujuan penelitian. Misalnya seperti prestasi kerja, lingkungan kerja,
produktivitas, dan lain sebagainya
2. Statis
Variabel mempunyai sifat yang statis yaitu sifat yang tidak dapat diubah.
Misalnya seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan lain sebagainya.
2.4 Bentuk-Bentuk Variabel
Selain berdasarkan sifatnya variabel juga dilihat dari bentuknya yaitu sebagai
berikut:
a) Variabel Konseptual
Variabel konseptual adalah bentuk variabel yang hanya bisa dilihat dari
indikator tampak. Misalkan variabel kinerja karyawan, kompensasi,
kompetensi dan lain lain.
b) Variabel Faktual
Variabel faktual adalah bentuk variabel yang ada berdasarkan fakta.
Misalkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal dan lain sebagainya.
2.5 Skala Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel diukur berdasarkan skala yang sudah ditentukan
sebelumnya yang diperkuat dengan teori.
a) Skala Nominal
7
Skala nominal adalah skala dengan bentuk kategori atau juga disebut
dengan variabel diskrit. Skala nominal biasanya ditentukan oleh simbol
untuk membedakan dengan variabel lainnya. Contoh:
”1” = Normal
”2” = Perempuan
”1”+”1” = ”2” ------------------------ > Persamaan Matematika
”Laki-Laki + ”Laki-Laki” = ”Perempuan” ----- > ???
Dari contoh di atas telah terbukti bahwa angka hanya sebuah simbol saja
Laki-Laki tidak lebih tinggi dari Perempuan namun setara yaitu samasama
tergolong dalam kategori Gender.
b) Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala dengan hampir sama dengan nominal. Angka
sebagai simbol, tetapi yang membedakan angka tersebut, yaitu memiliki
tingkatan dan tidak dapat dimasukan ke dalam bentuk persamaan
matematika. Contoh:
”1” = S1
”2” = S2
”3” = S3
“1”+”2” = “3” ----- > Persamaan Matematika
“S1” + “S2” = “S3” ------------------------- > ???
Dari pengertian contoh di atas telah terbukti bahwa angka hanya sebuah
simbol saja. Dari tingkatan atau jenjang terlihat adalah S1 menduduki
tingkat terendah, S3 sebagai tingkatan tertinggi (S3>S2>S1) Contoh lain
yang mengarah kepada penelitian tampak pada pengukuran skala likert.
Misalnya:
“5” = Sangat baik
“4” = Baik
“3” = Ragu-ragu
“2” = Tidak baik
”1” = Sangat tidak baik
c) Skala Interval
8
Skala interval merupakan skala yang dapat dimasukan dalam bentuk
persamaan matematika. Angka nol yang digunakan tidak memiliki arti
sesungguhnya, memiliki jarak data yang sama Contoh: Temperatur Suhu:
0℃ Bukan berarti 0 di sini tidak memiliki arti, 0 di sini memiliki arti suhu
dingin (membeku). Namun pada jenis temperatur lain tidak sama
pengertian membeku atau suhu dingin terjadi pada suhu 32℉.
0℃ > 32℉
d) Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran paling tinggi. Secara umum memiliki
ciri hampir sama dengan Interval. Hanya perbedaannya adalah angka nol
di sini memiliki arti yang sebenarnya. Contoh: berat badan, gaji karyawan
atau pada data keuangan perusahaan.
Pemasukan / bulan = Rp 2 juta. Pengeluaran /bulan = Rp 2 juta
(Tabungan / Simpanan) = Rp 0 (Hasil selisih Pemasukan dengan
Pengeluaran).
2.6 Waktu Pengukuran
Variabel juga bisa dilihat berdasarkan waktu pengukuran yaitu variabel dengan
waktu pengukuran maksimalis dan waktu pengukuran tipikalis.
a) Variabel Maksimalis
Variabel maksimalis adalah variabel dengan waktu pengukuran data yang
ditujukkan terhadap subjek penelitian agar menunjukkan penampilan yang
maksimal.
b) Variabel Tipikalis
Variabel tipikalis adlah variabel dengan waktu pengukuran data
berdasarkan alat ukur yang telah ditentukan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat diartikan secara umum bahwa variabel adalah suatu besaran yang
dapat diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil
penelitian. Dengan penggunaan variabel, peneliti dapat dengan mudah
memperoleh dan memahami permasalahan. Kegunaan Variabel, yakni:
10
DAFTAR PUSTAKA
Sari, A., Dahlan, D., Tuhumury, R. A., Prayitno, Y., Willem H, S., Supiyanto, S.,
& Werdhani, A. S. (2023). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian.
11