KONSEP MASYARAKAT ILMU SOSIAL DASAR Khilda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

KONSEP MASYARAKAT, BUDAYA, DAN SISTEM SOSIAL

MAKALAH

Makalah ini diajikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah

ILMU SOSIAL DASAR

Dosen Pengampu:
JAYADI S.Pd., M.Pd

Oleh:
Khilda Nur Fauziah
2186201001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SAMPIT


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Dasar yang berjudul
“Konsep Masyarakat, Budaya, dan Sistem Sosial” pada waktu yang tepat.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pengampu pada mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Secara garis besar, makalah ini
berisi tentang hal yang berhubungan dengan konsep yang ada pada masyarakat,
budaya, dan sistem soaial yang dapat bermanfaat untuk pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jayadi S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami pelajari.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Sampit, 22 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................3
A. Konsep Masyarakat..........................................................................3
B. Asal-Usul Masyarakat......................................................................4
C. Konsep Budaya ...............................................................................4
D. Konsep Sistem Sosial ......................................................................5
E. Dinamika Masyarakat .....................................................................6
F. Masalah Sosial di Masyarakat..........................................................8
G. Masalah Budaya di Masyarakat.......................................................10
BAB III PENUTUP........................................................................12
A. Kesimpulan .....................................................................................12
B. Saran ................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-terusan dan terikat oleh rasa
identitas yang sama.
Interaksi antara individu satu dengan individu yang lain dalam suatu masyarakat
memiliki keterkaitan. Interaksi tersebut terus terjadi hingga membentuk sebuah
budaya atau kebiasaan di sekitar masyarakat tersebut.
Pada lingkungakan masyarakat tersebut juga terdapat keberagaman budaya yang
bersal dari Beberapa individu. Keberagaman budaya yang ada pada masyarakat
tersebut membentuk sebuah sistem sosial.
Pada lingkungan masyarakat juga terjadi dinamika masyarakat, dimana adanya
perubahan pada budaya atau sistem sosial yang ada yang disebabkan oleh
Beberapa hal seperti perkembangan jaman.
Makalah ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan masyarakat,
budaya, dan sistem sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dari masyarakat?
2. Bagaimana asal-usul masayarakat?
3. Apa konsep budaya?
4. Apa konsep sistem sosial?
5. Bagaimana dinamika masyarakat?
6. Apa saja masalah sosial di masyarakat?
7. Apa saja masalah budaya di masyarakat?
2

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep masyarakat.
2. Untuk mengetahui asal-usul masyarakat.
3. Untuk mengetahui konsep budaya.
4. Untuk mengetahui konsep sistem sosial.
5. Untuk mengetahui dinamika masyarakat.
6. Untuk mengetahui masalah sosial di masyarakat.
7. Untuk mengetahui masalah budaya di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MASYARAKAT
Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-terusan
dan terikat oleh rasa identitas yang sama.
Menurut Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat adalah sistem hidup bersama yang
memunculkan kebudayaan dan keterikatan satu sama lain, di mana berbagai pola
tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan manusia dan bersifat
berkelanjutan.
Menurut Emile Durkheim, masyarakat adalah kenyataan objektif dari pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami
ketegangan organisasasi maupun perkembangan akibat adanya pertentangan antar
kelompok yang dibedakan kepentingannya secara ekonomi.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, masyarakat adalah kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama dalam waktu yang relatif lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama, serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok tersebut.
Menurut Ralph Linton, masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam waktu cukup lama dan mampu menciptakan keteraturan dalam
kehidupan bersama, serta mereka menganggap kelompoknya sebagai sebuah
kesatuan sosial.
Menurut MJ. Herskovits Masyarakat adalah kelompok individu yang
dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
Menurut JL. Jillin dan JP. Jillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang
terbesar mempunyai kebiasaan tradisi sikap dan perasaan persatuan yang sama.
4

B. ASAL-USUL MASYARAKAT
Masyarakat terbentuk karena ada interaksi sosial antar kelompok maupun
individu.Interaksi ini terjadi di suatu tempat yang lama-lama mengikat mereka
karena adanya persamaan kepentingan di antara mereka. Setelah itu, terbentuklah
suatu hubungan. Tentu saja, hubungan tersebut akan bersifat dinamis sehingga
dapat selalu berkembang atau malah menurun.Hubungan ini pun membuahkan
berbagai hasil, seperti dapat mempersatukan berbagai individu maupun
kelompok hingga terciptanya kebiasaan maupun kebudayaan. Kebiasaan dan
kebudayaan tersebut akan menghasilkan berbagai norma yang harus dipatuhi
oleh masyarakat di lingkungan tersebut.
C. KONSEP BUDAYA
Menurut E. B Taylor dalam Soekanto, arti budaya adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
lain kemampuan-kemampuan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, arti budaya diartikan sebagai segala daya dan
kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Linton berpendapat bahwa, arti budaya adalah keseluruhan sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan
dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Kemudian Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi mengungkapkan bahwa,
arti kebudayaan merupakan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Parsudi Suparian menjelaskan bahwa, arti budaya adalah seluruh pengetahuan
manusia yang dimanfaatkan untuk mengetahui serta memahami pengalaman dan
lingkungan yang mereka alami.
5

D. KONSEP SISTEM SOSIAL


Salah satu ahli sosiologi yang merumuskan definisi tentang sistem sosial
adalah Talcott Parsons. Parson mendeskripsikan sistem sosial sebagai
berikut”Sistem sosial terdiri dari keragaman aktor individual yang berinteraksi
satu sama lain dalam situasi sosial yang setidaknya berada dalam lingkungan atau
ruang fisik, dimana aktor tersebut memiliki motivasi untuk cenderung
mengoptimalkan gratifikasi, dan relasinya terhadap situasi dan aktor lain
berlangsung dalam sebuah sistem yang melibatkan simbol-simbol yang secara
kultural terstruktur”.
Ahli sosiologi, Ogbum dan Nimkoff memiliki definisi yang lebih simpel
tentang sistem sosial. Menurutnya”Sistem sosial bisa didefinisikan sebagai
keragaman individu yang berinteraksi satu sama lain menurut makna dan norma
kultural yang disepakati bersama”.
Pada sistem sosial terdapat proses-proses yaitu:
1. Komunikasi.
2. Memelihara tapal batas.
3. Penjalinan sistem.
4. Sosialisasi.
5. Pengawasan sosial.
6. Pelembagaan.
7. Perubahan sosial.
Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu
suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu
kesatuan.
Menurut Alvin L. Bertrand, dalam suatu sistem sosial terdapat:
1. Dua orang atau lebih.
2. Terjadi interaksi antara mereka.
3. Bertujuan.
6

4. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.

E. DINAMIKA MASYARAKAT
Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang terdiri
dari dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki hubungan
psikologis secara jelas antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan
berlangsung dalam situasi yang dialami.
Dinamika masyarakat merupakan salah satu unsur dalam sistem sosial. Secara
definitif, dinamika masyarakat dapat dimaknai sebagai perubahan yang terjadi di
dalam unsur-unsur masyarakat seperti kelompok sosial, kategori sosial, struktur
sosial, dan perubahan sosial.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dalam dinamika
masyarakat dan budaya sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser
diperlukan beberapa konsep.
Diantara konsep-konsep yang terpenting ada yang mengenai proses belajar
kebudayaan oleh warga masyarakat yang bersangkutan, meliputi
(Koentjaraningrat. 2009).:
1. Internalisasi (Internalization)
Proses belajar kebudayaan sendiri disebut proses internalisasi.
Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gennya untuk mengembangkan
berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya.
2. Sosialisasi (Socialization)
Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar
kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang
individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan
dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yang
menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Enkulturasi (Enculturation)
7

Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari


dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem
norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
4. Evolusi Kebudayaan (Cultural Evolution).
Proses evolusi Sosial yang mengamati perkembangan kebudayaan
manusia dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama
semakin kompleks. Proses ini mengenai suatu aktivitas dalam sebuah
lingkungan atau suatu adat dimana aktivitas yang dilakukan terus
berulang. Dan aktivitas yang dimaksud biasanya aktivitas yang menyimpang
atau diluar kehendak prilaku.
Namun pada suatu ketika dan sering terjadi aktivitas tersebut selalu
berulang (recurent) dalam kehidupan sehari-hari disetiap
masyarakat. Sampai akhirnya masyarakat tidak bisa mempertahankan
adatnya lagi, karena terbiasa dengan penyimpangan-penyimpangan tersebut.
5. Difusi (Diffusion)
Proses difusi yaiu penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa
oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses Difusi dapat
dikatakan Penyebaran Manusia.
Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi di
daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah
menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini.
6. Proses Belajar Unsur-unsur Kebudayaan Asing (Akulturasi dan Asimilasi).
Akulturasi yaitu Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing
tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Sedangkan Asimilasi merupakan Proses sosial yang timbul bila ada
golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda.
8

Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama,
sehingga kebudayaan golongan-golongan tersebut masing-masing berubah
sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah
wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.
7. Proses Pembaharuan atau Inovasi (Innovation)
Pembaruan atau Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari
penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari
tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan
adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru.
Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi.
Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang
panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang
baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu
atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang
bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah
mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.
Pendorong penemuan baru:
a) Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
b) Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.
c) Sistem perangsang bagi aktivitas pencipta dalam masyarakat.

F. MASALAH SOSIAL DI MASYARAKAT


1. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah masalah sosial yang akan banyak memiliki
dampak negatif. Kesenjangan sosial adalah suatu kondisi dimana tidak
adanya keseimbangan antara masyarakat. Kesenjangan sosial sering sekali
dikaitkan dengan adanya perbedaan yang sangat jelas terlihat di antara
masyarakat.
9

Dalam hal ini, kesenjangan sosial yang sangat banyak terjadi adalah
dalam bidang ekonomi. “Si miskin semakin miskin, si kaya semakin kaya”.
Ungkapan itu sangat tepat, untuk menjelaskan bagaimana kondisi
kesenjangan sosial dalam bidang ekonomi di masyarakat.
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
Faktor-faktor tersebut meliputi kebijakan pemerintah, pengaruh dari adanya
globalisasi, perbedaan dari sumber daya alam yang ada di daerah-daerah
tersebut, letak dan kondisi geografis, dan karena faktor demografis.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah masalah sosial yang sudah ada sejak lama di
Indonesia. Bukan hal yang bisa ditutupi, bahwa angka kemiskinan masih
besar di Indonesia. Bahkan dari tahun ke tahun, kemiskinan selalu terjadi.
Seseorang yang masuk dalam kategori miskin bisa karena dua faktor.
Faktor internal, karena orang yang masuk dalam kategori miskin ini tidak
berusaha. Ia tidak berusaha untuk mengubah hidupnya dan keluar dari
lingkaran kemiskinan.Faktor kedua yaitu faktor eksternal, kemiskinan yang
disebabkan oleh faktor internal biasakan karena adanya masalah. Contohnya
seperti adanya perubahan iklim, perubahan struktur sosial, kebijakan dari
program pemerintah, kerusakan alam dan bisa terjadi karena hal-hal lainya.
3. Pengangguran
Pengangguran juga termasuk ke dalam masalah sosial yang sangat
besar di Indonesia. Pengangguran terjadi karena berbagai faktor. Salah
satunya adalah karena persaingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini
terjadi dalam hal mencari lapangan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak
memiliki pendidikan yang cukup akan kalah dengan orang yang memiliki
pendidikan tinggi. Banyak para pencari kerja menjadikan Pendidikan sebagai
syarat utama dalam membuka lowongan pekerjaan.
Salah satu solusi yang tepat dalam menghadapi pengangguran adalah
dengan menciptakan pelatihan kerja. Hal lain yang dapat dilakukan adalah
10

dengan membuka banyak lowongan pekerjaan. Akan tetapi, lowongan yang


tersedia tidak hanya mengandalkan Pendidikan yang tinggi dan banyak
pengalaman. Maka itu tidak akan memecahkan masalah pengangguran ini.
4. Kriminalitas
Kriminalitas adalah masalah sosial yang timbul karena masalah yang
belum bisa terselesaikan sebelumnya. Contohnya seperti masalah
pengangguran. Jika pengangguran terus dibiarkan, tetapi tidak ada solusinya
maka akan menciptakan banyak tindakan kriminalitas. Orang-orang yang
terlibat dalam tindak kriminalitas biasanya tidak memiliki tempat yang
membantunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Penyakit yang menular
Contoh masalah sosial lainnya yaitu penyakit yang menular. Penyakit
yang menular akan sangat berdampak dalam berbagai sektor. Contohnya
seperti penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona. Penyakit
menular mematikan ini berdampak pada segala bidang di Indonesia.Bidang
ekonomi juga terpengaruh akibat adanya penyakit menular ini. Ekonomi
menjadi lumpuh, sebab pelaku ekonomi banyak yang terjangkit virus
penyakit menular tersebut. Sama halnya dengan bidang pendidikan,
pendidikan berjalan tidak lancar seperti biasanya akibat penyakit menular
ini.

G. MASALAH BUDAYA DI MASYARAKAT


1. Kurangya Regenerasi
Jarang sekali generasi muda yang mau "nguri-uri" budaya sehingga
dikhawatirkan bila tidak diadakan regenerasi maka kedepannya generasi muda
tidak mengenal lagi kebudayaan bangsa sendiri
2. Kurangnya Rasa Memiliki
Masih ingat peristiwa Malaysia yang ingin mematenkan reog, tari tor -
tor, batik, dll? Bagaimana reaksi kita saat itu? marah, emosi, geram? mengapa
11

perasaan seperti itu baru muncul setelah negara tetangga tersebut ingin
mengklaim budaya yang selama ini menjadi milik kita? Karena kurangnya
rasa memiliki sehingga kita cenderung menyepelekan budaya yang telah kita
miliki
3. Kurangya Penghargaan dari Pemerintah
Harus diakui bahwa pemerintah kita kurang memperhatikan budaya
Indonesia. Para pelaku serta pemerhati dunia budaya masih kurang
mendapatkan apresiasi dari pemerintah sehingga bisa dikatakan bahwa budaya
masih menjadi prioritas kesekian dari jumlah daftar prioritas bagi pemerintah.
Ini terlihat dari minimnya anggaran yang disediakan pemerintah untuk
program-program budaya Indonesia.
4. Konsep Pelestarian Budaya yang Kurang Tepat
Melestarikan budaya tidak berarti hanya melakukan sesuatu demi tetap
adanya sebuah budaya tersebut, tetapi lebih dari itu. Pelestarian budaya sangat
berhubungan dengan regenerasi dan sikap memiliki. Karena tanpa kedua hal
tersebut, mustahil pelestarian budaya bisa dilakukan dengan maksimal
5. Masyarakat yang Terlalu Mudah Menyerap Budaya Luar
Bisa dibilang generasi muda sekarang lebih menyukai film box office
bila dibanding dengan menonton wayang semalam suntuk. Remaja sekarang
lebih senang mengenakan baju model Korea bila dibanding mengenakan batik
ataupun kebaya. Ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa keren = luar
negeri sehingga budaya - budaya dari luar negeri lebih mudah diserap oleh
masyarakat Indonesia
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus-
terusan dan terikat oleh rasa identitas yang sama.
Linton berpendapat bahwa, arti budaya adalah keseluruhan sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan
dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Ahli sosiologi, Ogbum dan Nimkoff memiliki definisi yang lebih simpel
tentang sistem sosial. Menurutnya”Sistem sosial bisa didefinisikan sebagai
keragaman individu yang berinteraksi satu sama lain menurut makna dan norma
kultural yang disepakati bersama”.
Dinamika Masyarakat merupakan suatu kehidupan masyarakat yang
terdiri dari dua atau lebih individu dalam suatu wilayah yang memiliki
hubungan psikologis secara jelas antara masyarakat yang satu dengan yang lain
dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
Masalah sosial yang ada di Masyarakat yaitu, Kesenjangan sosial,
Kemiskinan, Pengangguran, Kriminalitas, dan Penyakit yang menular.
Sedangkan masalah budaya yang ada di masyarakat diantaranya yaitu,
Kurangya Regenerasi, Kurangnya Rasa Memiliki, Kurangya Penghargaan dari
Pemerintah, Konsep Pelestarian Budaya yang Kurang Tepat, dan Masyarakat
yang Terlalu Mudah Menyerap Budaya Luar.
14

B. SARAN
Berikut beberapa saran agar dapat menjadi bahan masukan dan acuan yang
bermanfaat, yaitu:
1. untuk pembaca
Untuk pembaca agar dapat mengetahui konsep layanan BK Karir dalam
pendidikan guru pada pembelajaran Praktek BK Karir
2. Saran untuk guru
Untuk guru agar selalu meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan
materi sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
3. Saran untuk penulis lain
Untuk penulis lainnya agar dapat mengkaji dan mempelajari konsep layanan
BK Karir, supaya lebih menguasai dan mengembangkan serta mendalami
secara terperinci mengenai pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gandasari, Dyah, dkk. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Kemendikbud. 2017. Modul Pengembangan Keprofesioan Berkelanjutan:
Antropologi
SMA. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang PKn dan IPS.
Syafrudin. 2009. Sosial Budaya Dasar. Jakarta: TIM
Amira, D.2022.Arti Budaya: Pengertian Secara Umum - Menurut Ahli, Beserta
Fungsi
dan Cirinya. Diakses pada 22 Oktober 2023 dari,
https://plus.kapanlagi.com/arti-budaya-pengertian-secara-umum-dan-menurut-
ahli-beserta-fungsi-ciri-dan-unsur-di-dalamnya-ad8313.html
Asal Usul Budaya dan Perkembangan Antropologi.2016. Diakses pada 22 Oktober
2023dari,Kompasiana.comhttps://www.kompasiana.com/mujahaeril/56fe75c3
0ab0bd9e0a9e0af0/asal-usul-budaya-dan-perkembangan antropologi?
page=1&page_images=1
Kurniasih, W. 2022. 13 Contoh Masalah Sosial di Indonesia. Diakses pada 22 Oktober
2023 dari, https://www.gramedia.com/literasi/contoh-masalah-sosial-di-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai