Teknik Persidangan
Teknik Persidangan
Teknik Persidangan
Sidang Paripurna merupakan salah satu jenis persidangan dalam organisasi Pramuka yang
pelaksanaannya dipimpin oleh Presidium agar berjalan tertib. Lalu bagaimana syarat dan tata tertib
sidang dalam sebuah persidangan Gerakan Pramuka? Simak uraian selengkapnya dalam teknik
persidangan berikut ini.
Dalam sebuah organisasi persidangan sudah menjadi kebutuhan. Karena sebuah organisasi harus terus
berjalan dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan dan masalah yang ada.
Maka untuk menyesuaikan dan menyelesaikan permasalahan sebuah organisasi akan menggelar
persidangan untuk menampung berbagai usulan dari anggota – anggotanya. Dari usulan – usulan yang
ada kemudian terolah menjadi sebuah rumusan untuk menjawab permasalahan.
Untuk menghasilkan sidang Pramuka yang sesuai dengan tujuan, maka dalam pelaksanaannya harus
berjalan dengan syarat dan tata tertib yang terumuskan sebelumnya.
Baca Juga:
Daftar Isi
Skorsing
Jenis persidangan
Tujuan utama dari adanya mekanisme persidangan merupakan bagian dari syarat agar kegiatan sidang
dapat terlaksana dengan tertib dan sesuai tujuan.
Persidangan yang terlaksana dengan tertib sesuai mekanismenya akan mendapatkan output yang tepat
pula. Yakni untuk menari jawaban yang tepat dalam memecahkan suatu permasalahan.
Kegiatan persidangan dalam sebuah Gerakan Pramuka termasuk dalam salah satu pertemuan yang
sifatnya formal.
Oleh karena itu, dalam teknik persidangan tempat penyelenggaraan menjadi hal yang harus
diperhatikan. Agar sidang berjalan dengan lancar dan tertib, serta tujuan yang terkehendaki dapat
tercapai.
Karena itu, syarat tempat atau ruang sidang dalam Gerakan Pramuka perlu memperhatikan hal – hal
seperti:
Ruangan sidang yang luas dan bersih
Waktu sidang
Disiplin waktu pada pelaksanaan persidangan menjadi salah satu teknik untuk keberhasilan sidang yang
sesuai dengan tujuan. Peran dari semua pihak (majelis sidang) untuk disiplin waktu dalam persidangan
menjadi hal yang penting.
Oleh karena itu, menentukan waktu sebaik mungkin sebelum pelaksanaan sidang menjadi hal yang
patut di perhatikan.
Sehingga pelaksanaan sidang tidak memberatkan dan menjenuhkan para peserta, seperti lamanya
sidang, waktu istirahat, waktu sholat, dan lain sebagainya.
Perlengkapan sidang
Agar pelaksanaan sidang dapat lancar dan nyaman. Perlengkapan sidang menjadi kebutuhan utama.
Beberapa perlengkapan sidang yang harus tersedia yakni sebagai berikut:
Podium
Palu sidang
Baca Juga:
Peralatan Berkemah Bagi Anggota Pramuka
Berlangsung dengan durasi yang cukup lama dan memerlukan tenaga serta konsentrasi ekstra. Sidang
agar berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan membutuhkan kerjasama dari majelis sidang. Salah
satunya untuk tertib dalam pelaksanaannya.
Sukses dan tidaknya sebuah persidangan dalam Gerakan Pramuka sangat tergantung oleh pimpinan atau
presidium sidang. Karena tugas utama dari presidium sidang adalah untuk memimpin jalannya
persidangan agar terlaksana sesuai tujuan dan tertib.
Memberikan kesempatan kepeda para peserta untuk menyampaikan pendapat atau gagasan serta
menyalurkan aspirasinya
Peka terhadap masalah yang berkembang
Dalam teknik persidangan, ada beberapa syarat, sikap, dan sebab menjadi seorang presidium sidang.
Bersikap leadership
Peka terhadap situasi dan cepat untuk mengambil inisiatif dalam situasi kritis
Disiplin
Selama memimpin keberjalanan sidang, presidum di dampingi oleh sekretasi atau notulensi. Tugas
utamanya yakni mencatat segala bentuk usulan dan berbagai hal yang menyangkut dalam persidangan.
Baca Juga:
Skorsing
Merupakan salah satu teknik persidangan untuk pengambilan waktu rehat karena ada keperluan
tertentu. Misalkan terjadi dead lock (kebuntuan) dalam persidangan dan untuk mencairkan suasana.
Maka langkah skorsing menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan konsentrasi seluruh majelis sidang.
Sedangkan lamanya skorsing tergantung oleh pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang dengan
ketentuan sebagai berikut :
Skorsing terbatas
Contohnya 2×2,5 menit, 2×5, 2×10 menit, dan seterusnya tergantung kebutuhannya. Untuk skorsing
terbatas ini lazimnya terawali dengan perkataan “skorsing 2x…menit dibuka”.
Terjadi karena terdapat suatu hal darurat dalam persidangan, sehingga menyebabkan lamanya waktu
skorsing tidak dapat tertentukan. Lazimnya terawali dengan perkataan “skorsing untuk waktu yang tidak
terbatas dibuka”.
Pembekuan sidang
Tindakan yang terlaksana apabila sidang, terdapat suatu hal yang mengakibatkan kebuntuan (dead lock
terus-menerus). Dan setelah melalui jalan skorsing tak terbataspun tetap saja mengalami kebuntuan.
Maka pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang berhak membekukan sidang. Dengan catatan ini
adalah langkah terakhir yang terpilih setelah semua usaha sudah terlaksana namun tetap tidak
membuahkan hasil.
Apabila tindakan ini terjadi (sidang dibekukan) dalam sebuah teknik persidangan, maka secara otomatis
organisasi yang bersangkutan pun akan ikut membeku.
Setelah menampung usulan dan memformulasikan dalam sebuah kebijakan. Kemudian majelis sidang
dapat menyepakati bersama atas hasil dari serangkaian proses pelaksanaan persidangan yang dipimpin
oleh presidium.
Jenis persidangan
Selain Sidang Paripurna dalam Gerakan Pramuka kita dapat menjumpai dua jenis sidang lainnya seperti
Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
Sidang Pleno
Sidang Paripurna Pramuka mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
Sidang Komisi
Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang terpetakan dalam Sidang Pleno
Memiliki seorang pimpinan dan Sekretaris Sidang Komisi untuk kelancaran rapat
Pimpinan Sidang Komisi terpilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan
Dalam teknik persidangan pengambilan keputusan dan keberjalanan sidang Pramuka dapat
terkategorikan syah/quorum jika memenuhi syarat seperti.
Terlaksana dengan dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia
(OC)
Segala bentuk keputusan harus terproses dengan jalan musyawarah dan mufakat
Saat kegiatan pesidangan berlangsung, umumnya sering terjadi pemotongan pembicaraan dari majelis
sidang. Pemotongan pembicaraan pada persidangan pada hakekatnya untuk meminta waktu berbicara
atau menyampaikan pendapat.
Dalam persidangan interuspi terbagi dalam empat istilah yang terdiri dari:
Istilah yang tergunakan oleh peserta sidang manakala yang di intrupsi, baik peserta atau pimpinan
sidang, ternilai melakukan pembicaraan yang menyimpang dari pembahasan.
Pemotongan yang sering terjadi ketika peserta terhadap peserta lain atau pimpinan sidang, untuk
memberikan informasi pelengkap dari apa yang telah tersampaikan.
Jenis interupsi untuk meminta memperjelas masalah, agar tidak terjadi perdebatan pendapat yang
menajam dalam persidangan.
Penggunaan interupsi terjadi apabila ada ketersinggungan terhadap seseorang ataupun sesuatu hal.
Interupsi ini memiliki tingkatan yang tertinggi, dengan kata lain siapapun yang mengajukan interupsi ini
harus lebih diperhatikan.
Baca Juga:
Palu sidang merupakan alat penting dalam sebuah persidangan. Perannya pun sangatlah besar untuk
menentukan kelancaran kegiatan sidang organisasi termasuk dalam Gerakan Pramuka.
Oleh karena itu, palu sidang perlu mendapatkan perhatian yang lebih mulai dari penempatan,
pemegangan dan penggunaannya.
Pada penggunaannya palu sidang memiliki etika ketukan tersendiri. Apabila salah menggunakan atau
mengetukan palu sidang bisa mengakibatkan ketegangan-ketegangan terhadap majelis persidangan.
Dalam penggunaannya atau ketukan palu sidang terdiri dari beberapa aturan sebagai berikut:
Fungsi ketukan palu sebanyak satu kali dalam persidangan adalah sebagai berikut:
Adapun fungsi ketukan palu sebanyak dua kali dalam persidangan adalah sebagai berikut:
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing
Adapun fungsi ketukan palu sebanyak tiga kali dalam persidangan adalah sebagai berikut: