RMK KLP 2 Kwu
RMK KLP 2 Kwu
RMK KLP 2 Kwu
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah atau paper yang berjudul
“Merintis Usaha Baru Dan Model Pengembangan” ini dapat dikerjakan dengan
baik dan selesai tepat waktu. Tidak lupa diucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.
I Gst. Ngr.Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M. Selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas paper ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, hal itu dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki. Besar harapan kami agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca walaupun kami menyadari bahwa apa yang di paparkan dalam
makalah ini masih belum sempurna. Maka dari itu kami sebagai penulis berharap
kiranya pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan fenomena penting dalam dunia bisnis dan ekonomi
global. Fenomena ini muncul sebagai hasil dari berbagai faktor, termasuk
perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan perubahan dalam cara orang
berpikir tentang pekerjaan dan karier. Kewirausahaan melibatkan penciptaan,
pengelolaan, dan pengembangan usaha bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan atau menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Untuk mencapai hal
ini dapat melalui Merintis usaha baru dan model pengembangan. Dengan merintis
usaha baru memungkinkan para pengusaha untuk menciptakan peluang bisnis baru,
menggerakkan inovasi, dan menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Inovasi ini dapat membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor ekonomi,
meningkatkan produktivitas, dan menciptakan nilai tambah. Selain itu, usaha baru
juga seringkali menjadi sumber penciptaan lapangan kerja. Mereka memberikan
peluang pekerjaan bagi individu-individu yang ingin berkontribusi dalam dunia
kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
model pengembangan bisnis yang tepat menjadi landasan bagi kesuksesan jangka
panjang sebuah usaha.
Penting untuk memberikan panduan dan pemahaman yang jelas kepada
individu yang ingin memasuki dunia kewirausahaan. untuk memulai sebuah usaha
baru, seseorang perlu memahami cara-cara praktisnya. Selanjutnya, pengetahuan
tentang bidang usaha yang dapat ditekuni adalah langkah penting dalam merintis
usaha baru. Setiap individu perlu memahami peluang bisnis yang sesuai dengan
keahlian, minat, dan pasar yang ada. Selain itu, penting juga untuk memahami
berbagai jenis badan usaha yang dapat dipilih, seperti perusahaan perseorangan,
perusahaan patungan, atau perusahaan terbatas. Selain itu, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi sukses usaha juga perlu dipahami dengan baik.
Papper ini bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai merintis
usaha baru dan model pengembangan. Kami akan membahas mengenai cara dalam
memulai usaha baru dalam bidang yang ingin ditekuni juga untuk memahami arti
1
dari badan usaha dan cara menentukan usaha serta jenis dan factor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi kegagalan suatu usaha.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana cara memulai sebuah usaha?
1.2.2. Bidang usaha apa saja yang dapat ditekuni ?
1.2.3. Bagaimana cara menentukan usaha?
1.2.4. Apakah pengertian dari badan usaha?
1.2.5. Apa saja jenis-jenis bidang usaha?
1.2.6. Apa saja faktor-faktor yang memepengaruhi kegagalan suatu usaha?
1.3.Tujuan
1.3.1. Agar dapat mengetahui cara memulai sebuah usaha
1.3.2. Agar dapat mengetahui bidang usaha apa saja yang dapat ditekuni
1.3.3. Agar dapat mengetahui cara menentukan usaha
1.3.4. Agar dapat mengetahui pengertian dari badan usaha
1.3.5. Agar dapat mengetahui jenis-jenis bidang usaha
1.3.6. Agar dapat mengetahui factor apa saja yang dapat mempengaruhi
kegagalan suatu usaha
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mitra yang berpengalaman dalam pemasaran untuk membantu memasarkan
produk Anda.
d) Membeli bisnis bila mempunyai modal.
Ini adalah opsi untuk memulai bisnis dengan cara mengakuisisi atau
membeli bisnis yang sudah ada. Ini dapat menghemat waktu dan upaya yang
diperlukan untuk membangun bisnis dari awal. Misalnya: Seorang investor
membeli sebuah restoran yang sudah mapan.
e) Meriset dan menemukan produk untuk segera dibisniskan.
Ini berarti melakukan penelitian pasar untuk mengidentifikasi peluang
bisnis yang ada dan menemukan produk atau layanan yang dapat Anda
tawarkan segera untuk memenuhi kebutuhan pasar. Misalnya: Anda
menemukan bahwa ada permintaan yang tinggi untuk makanan sehat di kota
Anda, jadi Anda meriset dan membuka toko makanan sehat.
f) Melakukan franchise
Franchising adalah cara untuk memulai bisnis dengan menggunakan model
yang sudah ada dan diakui. Dalam hal ini, Anda membeli hak untuk
menjalankan bisnis yang telah ada dengan menggunakan merek dagang dan
dukungan dari pemilik waralaba. Misalnya; Seseorang memutuskan untuk
membuka waralaba restoran terkenal di wilayah mereka.
4
atas perubahan atau kemajuan zaman. Contohnya; Web development,
Production house, Bisnis SEO consultant, Bisnis jasa desain grafis.
2. Bidang Kuliner dan Restoran
Ini melibatkan bisnis yang berhubungan dengan makanan dan minuman,
seperti; restoran, kafe, makanan cepat saji, atau bahkan usaha makanan
online. Kewirausahaan kuliner melibatkan aspek seperti pengembangan
menu, manajemen dapur, dan layanan pelanggan.
3. Bidang fashion
Kewirausahaan bidang fashion adalah kombinasi antara bakat kreatif,
pemahaman pasar, manajemen bisnis, dan pemahaman tren mode. Ini
adalah industri yang kompetitif, tetapi juga dapat sangat memuaskan bagi
mereka yang memiliki minat dan bakat dalam dunia fashion. kegiatan bisnis
yang berkaitan dengan industri mode dan desain. Contohnya; pakaian,
aksesoris dan produk fashion lainnya.
4. Bidang Pendidikan
Kewirausahaan dalam bidang pendidikan adalah kegiatan bisnis yang
terkait dengan penyediaan layanan pendidikan atau pelatihan. Ini mencakup
berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar dan
pengembangan individu. Misalnya seperti; pendirian sekolah, lembaga
pelatihan, kursus online, atau bisnis yang menyediakan produk dan layanan
pendidikan. Kewirausahaan pendidikan berkaitan dengan pengembangan
kurikulum, pengajaran, dan pemasaran program pendidikan.
5. Bidang Kesehatan dan kesejahteraan
Usaha di bidang kesehatan dan kesejahteraan melibatkan berbagai jenis
bisnis yang berfokus pada menjaga, meningkatkan, atau mendukung
kesehatan fisik, mental, dan emosional individu. beberapa contoh bisnis
yang dapat Anda pertimbangkan dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan
seperti; Pusat kebugaran, Pelayanan Kesehatan alternatif, Pelayanan
Kesehatan mental, Pelayanan nutrisi, Pusat perawatan lansia
6. Bidang pariwisata dan perjalanan
Bidang pariwisata adalah usaha yang memanfaatkan alam, untuk menjadi
daya tarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Daya tarik tersebut
5
bisa dilihat dari tatanan sosial dan budaya masyarakatnya, karya seni, adat
istiadat, hingga hasil kreativitas suatu objek wisata. Contohnya; Tempat
penginapan, Tour guide, agen perjalanan dan layanan terkait lainnya.
7. Bidang Pertanian
Bidang pertanian adalah jenis bidang usaha dari sektor agraris. Pertanian ini
mungkin menjadi bidang usaha yang paling banyak dijumpai di Indonesia.
Bisnis pertanian adalah suatu kegiatan usaha yang memanfaatkan lahan
untuk bercocok tanam. Baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun
industri. Bisanya, lokasi usaha pertanian dilakukan di sawah, ladang, kebun,
ataupun tegalan (lahan kering). Contohnya; Perkebunan, Budidaya tanaman
hias, tanaman dan sayuran hidroponik.
8. Bidang Peternakan
Peternakan merupakan jenis bidang usaha yang membudidayakan hewan
ternak untuk dikonsumsi. Jika dilihat dari segi pengelolaannya, usaha
peternakan bisa digolongkan menjadi peternak hewan kecil, peternak hewan
besar, maupun peternak unggas.
9. Bidang Perikanan
Sektor perikanan termasuk jenis bidang usaha selanjutnya. Usaha perikanan
terbagi menjadi usaha perikanan air tawar dan perikanan air laut.
10. Bidang Perindustrian
Secara umum, aktivitas industri merupakan kegiatan untuk menghasilkan
barang. Baik itu dari pengolahan bahan baku, menjadi barang setengah jadi,
maupun menjadi barang jadi. Bisnis ini juga menjadi kegiatan untuk
menghasilkan nilai tambah atas barang untuk menghasilkan laba. Menurut
jenisnya, sektor industri digolongkan menjadi industri kecil, aneka industri,
industri kimia dasar, hingga industri mesin, dan logam dasar.
11. Bidang Pertambangan
Sektor pertambangan merupakan salah satu bidang usaha yang sangat
menguntungkan. Selain digunakan dalam negeri, hasil pertambangan juga
sering diekspor (jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi). Contohnya;
Penambangan batu bara, Penambangan minyak bumi, Penambangan gas
alam, Penambangan logam mulia seperti emas.
6
12. Bidang Transportasi
Transportasi menjadi jenis bidang usaha yang menyediakan jasa
pengangkutan maupun pemindahan barang ataupun manusia. Berdasarkan
jenisnya, ada jasa transportasi darat, jasa transportasi laut, serta jasa
transportasi udara. Contohnya; Ojek online, Kapal laut, Bisnis penerbangan
pesawat.
13. Bidang jasa
Sektor jasa adalah usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Usaha
jenis ini tidak menghasilkan barang, melainkan memberikan suatu layanan.
Contohnya; Salon, Bisnis event organizer, Bisnis photo studio, Bisnis
laundry
14. Bidang usaha formal
Usaha formal adalah sektor usaha yang mendapat izin dari pemerintah
maupun pihak berwenang. Perizinan itu bisa dalam bentuk akta pendirian
dari notaris, yang juga terdaftar di kantor pemerintahan. Contohnya;
BUMN, PT, CV, Firma, Koperasi.
15. Bidang Perdagangan
Perdagangan yaitu bidang usaha yang kegiatan utamanya melakukan
transaksi barang atau jasa. Tujuan perdagangan tentu saja untuk
memperoleh laba usaha. Menurut jumlah barang yang diperjual belikan,
contoh usaha sektor perdagangan digolongkan menjadi 3, yakni:
a. Pedagang kecil (warung atau toko kelontong, kios dan pedagang
kaki lima)
b. Pedagang menengah (agen dan distributor)
c. Pedagang besar (pedagang yang lingkup usahanya sudah melakukan
perdagangan ekspor dan impor)
7
Karena untuk menjadi seorang wirausahawan (enterpreneur) diawali dengan belajar
melihat sebuah peluang di sertai kemauan mengasah kreativitas, mau melakukan
inovasi dan terus berupaya meningkatkan kompetensi diri. Seiring sulitnya
mendapatkan lapangan pekerjaan, karena terdesak kebutuhan ekonomi pada
akhirnya banyak orang yang pada akhirnya melakukan wirausaha. Wirausaha
memiliki banyak jenis usaha yang dapat dipilih seperti usaha bidang kuliner,
fashion, dan beauty, bidang jasa dan lain sebagainya. Ketika memutuskan untuk
menjadi wirausaha, keputusan tersebut tentunya tidak semudah membalikan
telapak tangan. Banyak pertimbangan yang harus dipertimbangkan sebelumnya.
Namun memulai sebuah wirausaha dapat diawali dengan mencoba membuka usaha
kecil yang menjanjikan.
Hal penting yang harus diketahui ketika menentukan sebuah usaha adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan jenis bisnsis berdasarkan minat dan bakat untuk
memaksimalkan potensi bakat dan diri. Ketika akan memulai sebuah
usaha,usahakan membuat usaha pada bidang yang disuka sehingga nantinya
akan menikmati pengelolaan usaha tersebut.
2. Awali usaha dari apa yang ada, dalam memulai usaha apa pun yang dimiliki
dengan melihat sesuatu yang ada di sekitarnya kemudian dapat
mengkreasikannya menjadi sesuatu yang menghasilkan, kadang kala ide
usaha yang terinspirasi dari hobi atau kegemaran.
3. Mengenali lingkungan sekitar, mengenali lingkungan sekitar untuk
mengetahui kebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya, agar
mengetahui peluang usaha yang bisa dijalankan.
4. Fokus, dalam menjalankan suatu usaha harus dilakukan dengan fokus
artinya usaha yang dibangun hanya mengikuti tren atau ikut-ikutan. Hindari
berganti-ganti jenis usaha tetapi fokus dengan usaha yang dikerjakan dan
dikembangkan tanpa mengabaikan analisa pemasaran dan konsumennya.
5. Mulai belajar management waktu yang baik, kemampuan mengatur waktu
juga menjadi hal yang penting ,karena ketika menjadi pemilik dari suatu
usaha bidang apapun itu, pengaturan waktu mulai dari produksi hingga
sampai ke konsumen menjadi penting.
8
6. Menambah wawasan, menjadi seorang wirausaha, mau tidak mau harus
mulai belajar banyak hal baru, seperti bagaimana cara marketing,
manajemen keuangan, memimpin karyawan hingga melayani pelanggan.
7. Belajar keterampilan baru, selain menambah wawasan, untuk menjadi
wirausaha diperlukan banyak ketrampilan baru. Karena hal tersebut
diperlukan dalam mengelola usaha mulai dari produksi hingga sampai ke
konsumen. Semakin banyak hal yang dikerjakan dalam usaha akan banyak
keterampilan baru yang dipelajari.
8. Mencari relasi yang semakin luas, untuk dapat mengembangkan usaha,
memiliki banyak relasi usaha ataupun koneksi sangat bagi perkembangan
usaha. Dalam usaha tidak hanya bisa membuat produk atau jasa, mengatur
stok produk, marketing dan penjualan, hubungan antara penjual dengan
konsumen saja, tapi juga merencanakan bisnis ke depan, agar usaha dapat
survive dan berkembang sesuai tujuan awal, membentuk jaringan bisnis di
masa depan keperluan ekspansi usaha.
9
2. PT Kereta Api Indonesia
PT Kereta Api Indonesia adalah BUMN yang menyediakan jasa transportasi kereta
api. Layanan PT KAI mencakup layanan angkutan penumpang dan barang.
Didirikan sejak 28 September 1945, PT KAI terus mengembangkan performanya
dalam menyediakan transportasi aman dan murah bagi masyarakat.
10
3. Insentif Laba
Salah satu keunggulan utama bentuk perusahaan perseorangan adalah
bahwa segera setelah pemilik membayar semua beban perusahaan, dia dapat
mengambil sisanya yang berupa laba (tentu saja sudah dikurangi pajak).
Insentif laba adalah yang paling kuat, dan laba merupakan cara yang
sempurna untuk "mempertahankan nilai" dalam permainan usaha.
4. Kewenangan penuh untuk mengambil keputusan
Oleh karena pemilik perseorangan mengendalikan penuh jalannya
perusahaan, dia dapat dengan cepat merespons perubahan yang merupakan
modal untuk menyesuaikan dengan dengan perubahan pasar.
5. Tidak ada batasan hukum khusus
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk kepemilikan perusahaan yang
paling sedikit diatur. Sewaktu pemerintah meminta informasi yang
tampaknya terus menerus dan tiada henti, hal ini merupakan keistimewaan.
6. Mudah diberhentikan
Bila wirausahawan memutuskan untuk menghentikan kegiatannya, dia
dapat dengan cepat menutup perusahaan ini meskipun dia masih tetap
bertanggung jawab atas semua utang dan kewajiban yang tidak bisa
dibayar oleh bisnisnya
Kekurangan dari perusahaan perseorangan
1. Kewajiban pribadi tak terbatas
Mungkin kelemahan terbesar dari perusahaan perseorangan adalah
kewajiban pribadi yang tak terbatas (unlimited personal liability), terhadap
pemilik, yang artinya bahwa pemilik perusahaan perseorangan secara
pribadi bertanggung jawab atas semua utang perusahaan.
2. Keahlian dan kemampuan yang terbatas
Perusahaan perseorangan memiliki otoritas keputusan tunggal, tetapi bukan
berarti bahwa si pemilik memiliki berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan dengan baik usahanya. Pemilik cenderung
mengesampingkan masalah yang tidak mereka pahami dan merasa tidak
nyaman bila harus berhubungan dengan orang-orang yang mampu
memecahkan persoalan tersebut dengan lebih mudah. Sayangnya, masalah
11
yang dikesampingkan itu jarang dapat selesai dengan sendirinya. Pada
waktu pemilik memutuskan mencari bantuan untuk menyelesaikan masalah
ini, mungkin perusahaan sudah terlanjur bangkrut.
3. Perasaan Terisolasi
Menjalankan bisnis sendirian memungkinkan wirausahawan menjadi sangat
fleksibel, namun juga membuatnya merasa terisolasi tanpa ada yang dapat
didekati untuk membantu memecahkan masalah atau memberikan umpan
balik atas ide baru. Kebanyakan pemilik perusahaan perseorangan
mengakui bahwa ada saat-saat di mana mereka merasa sendirian serta
memikul tanggung jawab sepenuhnya sendirian untuk setiap keputusan
besar dalam bisnis.
4. Keterbatasan Akses ke Modal
Agar perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, pemilik perusahaan
perseorangan biasanya memerlukan tambahan sumber daya keuangan.
Akan tetapi, banyak pemilik perusahaan perseorangan telah
mempertaruhkan semua yang dimilikinya untuk menjalankan bisnis dan
telah menggunakan sumber-sumber daya pribadinya sebagai agunan untuk
pinjaman yang sudah diambil, sehingga sangat sukar baginya untuk
meminta tambahan dana lagi. Perusahaan perseorangan dibatasi sampai
seberapa besar modal yang dimiliki dan seberapa banyak pinjaman yang
dapat diperoleh.
5. Kurangnya Kesinambungan Bisnis
Kurangnya kesinambungan bisnis merupakan sifat yang melekat pada
perusahaan perseorangan. Bila pemilik meninggal, pensiun, atau sudah
tidak mampu lagi, perusahaan ini secara otomatis berakhir. Perusahaan
berada dalam bahaya, kecuali bila ada anggota keluarga atau karyawan
dapat mengambil alih (dalam hal in berarti orang tersebut kini menjadi
pemilik perusahaan). Oleh karena orang-orang mencari pekerjaan yang
aman dan memberikan peluang untuk berkembang. perusahaan
perseorangan, karena kecil, sulit memperoleh dan mempertahankan
karyawan yang baik.
12
CV
CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
yang kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau lebih.
Hal itu dilakukan ntuk menjalankan perusahaan tersebut sekaligus dipercaya untuk
memimpin perusahaan. Tujuannya agar tercapainya cita-cita bersama dengan
tingkat keterlibatan masing-masing anggotanya berbeda. Oleh karena itu, di dalam
CV terdapat dua sekutu yang berbeda.
Sementara itu ada beberapa ahli yang berpendapat bahwa CV terdiri dari sekutu
komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer (sekutu pasif) memiliki
tanggung jawab untuk memberikan modal CV kepada sekutu komplementer
(sekutu aktif) yang bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan CV.
Besarnya bagi hasil usaha disesuaikan dengan kesepakatan bersama. Untuk lebih
jelasnya, kita bisa menengok pasal 20 KUHD atau Kitab Undang-undang Hukum
Dagang yang membahas tentang sekutu pasif (komanditer) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Tidak ikut terlibat langsung terhadap jalannya perusahaan.
2. Setiap sekutu pasif (komanditer) disebut sebagai sekutu penanam modal
terbatas karena hanya menyetorkan uang atau asetnya sebagai modal agar
berhak mendapatkan keuntungan dari laba perusahaan.
3. Kerugian CV juga ditanggung oleh sekutu pasif namun hanya sebatas
besaran modal yang ditanamkan.
4. Sekutu pasif bisa juga disebut sebagai silent partner atau sleeping partner
karena namanya harus disembunyikan dan tidak boleh diketahui.
Ciri-ciri CV
1. Memiliki pendiri dua orang atau lebih.
2. Terdiri dari dua sekutu, yakni sekutu aktif (sekutu komplementer) dan
sekutu pasif (sekutu komanditer).
3. Sekutu aktif mengelola perusahaan.
4. Sekutu pasif menanamkan modal.
5. Hanya boleh didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI), sementara
warga negara asing tidak diperkenan mendirikan CV.
6. Modal pendiriannya tidak ada batasan minimal.
13
7. Syarat pendiriannya cenderung lebih mudah.
8. Diakui secara legal.
9. Mudah untuk melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga resmi.
Kelebihan CV
Adanya pilihan badan usaha CV yang disediakan hukum dan banyaknya
perusahaan yang memilih CV sebagai badan usahanya tentu mengisyaratkan CV
memiliki kelebihan. Di bawah ini merupakan kelebihan dari CV, yakni:
1. Proses pendirian relatif mudah. Tidak seperti perseroan terbatas (PT),
pendirian CV cenderung lebih mudah untuk dilakukan.
2. Lebih mudah untuk mendapatkan bantuan modal dari eksternal baik dari
investor, perbankan, atau koperasi. Karena adanya legalitas dari hukum, CV
mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dibanding tidak berbadan usaha
3. Lebih mudah mendapatkan modal dari internal. Kemudahan ini karena CV
didirikan oleh orang-orang yang terlibat dalam persekutuan.
CV memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik dibandingkan perusahaan
yang tidak berbadan usaha. Adapun kelebihan lain dari CV, yaitu:
1. Memiliki kepastian hukum sebagai badan usaha. Karena memiliki akta
perusahaan yang didaftarkan di notaris. CV juga memiliki dasar hukum
yang diakui oleh negara.
2. Meskipun modal dapat dikumpulkan dengan mudah, tidak ada batasan
minimal berapa modal yang harus dimiliki oleh CV. Tidak seperti PT yang
mensyaratkan modal awal 50 juta, CV tidak ada batasan minimal modal.
Oleh karena itu, CV seringkali menjadi pilihan bagi pelaku usaha yang
masih berskala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tetap bisa
beroperasi dan berkompetisi.
3. Lebih mudah berkembang karena dapat dikelola oleh siapapun yang
dikehendaki, pada umumnya dikelola oleh seseorang yang dianggap
memiliki kemampuan manajerial yang paling baik.
4. Risiko dan kendala menjadi tanggung jawab bersama semua sekutu.
5. Pengambilan keputusan yang lebih cepat. Tidak seperti PT, keputusan besar
harus diambil sesuai dengan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS).
14
CV dapat menentukan keputusan besar tanpa melakukan rapat dan dapat
melakukan tindakan eksekusi demi kebaikan perusahaan.
6. Perubahan akta yang lebih mudah. Pemilik dapat melakukan perubahan akta
tanpa harus mengadakan rapat terlabih dahulu dengan pengurus.
7. Sistem pajak yang lebih mudah. CV bukan termasuk bentuk badan usaha
yang disertai badan hukum. Di satu sisi, hal ini tampak sebagai kekurangan,
namun dari sudut pandang pengenaan pajak, hal ini merupakan keuntungan.
Laba yang diterima CV saat akhir tahun hanya dibebani satu kali pajak,
yakni pajak perusahaan. Pemilik yang menerima bagian laba CV tidak
dikenai pajak dan termasuk dalam non objek PPh.
8. Nama perusahaan bisa sesuai keinginan. Nama perusahaan mencerminkan
identitas perusahaan baik dari brand, berbisnis apa, asal daerah, pemilik,
atau lainnya. Perusahaan yang berbentuk PT tidak bisa memakai sembarang
nama karena adanya kemungkinan perusahaan lain telah menggunakannya.
Hal ini tidak berlaku untuk CV, nama perusahaan tidak dibatasi.
Kekurangan CV
Walaupun demikian, bukan berarti badan usaha yang berbentuk CV tidak memiliki
kekurangan. Badan usaha berbentuk CV juga memiliki kekurangan. Beberapa
kekurangan yang dihadapi jika Anda memilih badan usaha Anda berbentuk CV
adalah sebagai berikut:
1. Riskan terjadi konflik dan gesekan di antara anggota sekutu.
2. Sebagian sekutu memiliki tanggung jawab yang lebih besar, yakni sekutu
aktif atau komplementer yang berperan sebagai pelaku aktivitas perusahaan
CV, dibandingkan sekutu lainnya.
3. Kemajuan atau kemunduran CV bergantung pada sekutu aktif atau
komplementer sehingga kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
Jika sekutu aktif merupakan orang-orang yang kompeten hal ini tentu
menjadi nilai plus. Namun yang dikhawatirkan adalah perusahaan
dijalankan oleh orang-orang yang tidak kompeten, tentu hal ini memberikan
resiko yang besar terhadap keberlangsungan jalannya perusahaan.
4. Kerugian ditanggung secara bersama-sama. Hal ini bisa menjadi kelebihan,
bisa juga menjadi kekurangan CV. Bagi persekutuan pasif, hal ini tentu
15
menjadi kerugian karena dia harus merelakan modal yang ditanamkan pada
CV berkurang akibat kerugian yang ditanggung.
5. Tidak dapat dinyatakan pailit, sehingga apabila terjadi kerugian dan harta
perusahaan tidak cukup untuk menanggung kerugian, maka sekutu aktif
memiliki kewajiban untuk menanggung kerugian tersebut walaupun harus
menggunakan harta pribadinya. Sementara sekutu pasif hanya bertanggung
jawab sebesar modal yang ditanam di dalam CV.
6. Modal susah ditarik kembali. Modal yang telah disetorkan kepada CV
sangat susah untuk ditarik kembali, sehingga hal ini menjadi salah satu
kekurangan CV.
7. Pengawasan dan kekuasaan CV sangat kompleks.
8. Tanggung jawab sekutu komanditer (pasif) yang terbatas bisa
mengendorkan semangat mereka dalam memajukan perusahaan. Hal ini jika
dibandingkan dengan sekutu-sekutu yang terdapat pada firma.
Contoh - contoh CV
Makanan
CV Catur Pangan Indonesia, CV Suffa Jaya, CV Sumber Karya, CV
Catering Ibu Surabaya
Fabrikasi Mesin
CV Bintang Permata, CV JMIP, CV Industri Kreatif Madiun
Pertanian
CV Sadewa Agri Jaya, CV Ivong Farm and Food, CV Bumi Makmur
IT
CV Bahtera Buana, CV Global Solusindo Teknologi, CV adisatya IT
Consultant
Perdagangan
CV Galuh Candra Kirana, CV Malino Trading, CV Unicorn, CV Snandung
Ibu Pertiwi
Cara dan Prosedur Mendirikan CV
1. Menentukan dua pendiri CV.
2. Menyiapkan data-data yang diperlukan untuk pendirian CV.
3. Membuat akta pendirian dari notaris.
16
4. Membubuhkan tanda tangan sebagai pendiri CV.
5. Mengurus Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
6. Mengurus NPWP.
7. Mendaftar ke Pengadilan Negeri.
8. Mengurus izin usaha.
9. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
10. Pengumuman ikhtisar resmi.
11. Mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) di Online Single Submission
(OSS).
3. Firma
Kata firma berasal dari bahasa belanda yakni vennootschap onder firma atau
VOF yang dapat diartikan sebagai sebuah perserikatan dagang antara beberapa
perusahaan. Secara umum, firma sendiri biasa disebut sebuah bentuk persekutuan
antara dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan usaha dengan memakai
nama bersama. Dalam pembagian kepemilikan, sebuah firma dimiliki oleh
beberapa orang atau perusahaan yang bersekutu dengan ketentuan masing-masing
anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam
akta pendirian perusahaan.
Walaupun begitu, firma bukanlah badan usaha yang berbadan hukum.
Secara konsepnya, firma tidak mengenal istilah pemisahan harta kekayaan antara
anggota-anggotanya, setiap anggotanya bertanggung jawab secara pribadi untuk
keseluruhan dan keberlangsungan perusahaan. Selain itu, alasan firma tidak bisa
dikatakan sebagai badan hukum dikarenakan firma telah memenuhi syarat secara
materiil namun belum memiliki syarat formal berupa pengesahan atau pengakuan
dari negara dalam bentuk perundang-undangan.
Ciri-Ciri Firma
a. Anggota Firma umumnya sudah saling akrab dan mengenal satu sama
lain sehingga sudah saling mempercayai.
b. Perjanjian Firma dapat dilakukan dipercayakan kepada notaris ataupun
di bawah tangan.
c. Menggunakan satu nama bersama dalam kegiatan usaha.
d. Memiliki tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
17
e. Jika terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
f. Setiap anggota Firma mendapatkan tanggung jawab dan hak untuk
menjadi pemimpin.
g. Sebagai anggota Firma tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa
seizin anggota yang lainnya.
h. Keanggotaan Firma berlaku seumur hidup.
i. Anggota firma memiliki hak untuk membubarkan firma.
Kelebihan Firma
1) Sistem pengelolaan badan usaha firma terbukti lebih profesional
dikarenakan adanya koordinasi yang jelas mengenai pembagian tugas
untuk setiap struktur organisasinya.
2) Modal awal untuk membangun firma terhitung besar dikarenakan
sumber dana berasal dari hasil kerja sama setiap anggota yang
tergabung dalam firma.
3) Pemimpin dipilih berdasarkan keahlian, kecakapan, kemampuannya
dan keterampilan yang dimiliki, sehingga meminimalisasi adanya
pemilihan pemimpin karena kelebihan kekuasaan. Selain itu, ada
banyak firma yang memiliki lebih dari satu pemimpin pada badan usaha
firmanya.
4) Pembagian hasil keuntungan menjadi adil dikarenakan berdasarkan
modal awal yang disetor sehingga sistemnya menyerupai penanaman
saham. Perbedaannya, semua anggota yang memberikan modal di firma
berhak aktif untuk mengelola jalannya perusahaan.
5) Adanya akta notaris dapat memudahkan firma untuk mendapatkan
pinjaman modal jika memang membutuhkan tambahan modal yang
sangat besar.
6) Keputusan firma berangkat dari pertimbangan dan keputusan seluruh
anggota.
18
Kekurangan Firma
1) Ketika perusahaan mengalami kebangkrutan, alhasil kekayaan dan aset
pribadi dari pemilik perusahaan dapat dijadikan barang sitaan sebagai
jaminan untuk mengganti kerugian perusahaan.
2) Anggota firma tidak hanya bertanggung jawab terkait modal saja.
Anggota firma sebagai pemilik perusahaan bertanggung jawab juga
pada kekayaan atau harta pribadi yang dimiliki.
3) Apabila ada satu anggota firma yang mengalami kerugian, semua
anggota yang tergabung dalam firma berkewajiban untuk ikut
menanggung kerugiannya. Singkatnya, kerugian firma ditanggung
bersama oleh semua pemilik perusahaan, termasuk jika memerlukan
penggunaan kekayaan pribadi untuk menutupi kerugian.
4) Firma tidak mengenal istilah pemisahan antara kekayaan pribadi dan
aset perusahaan.
5) Ancaman perselisihan biasanya akan muncul apabila ada pembagian
keuntungannya yang kurang adil.
Prosedur Mendirikan Firma
Peraturan dan prosedur tentang badan usaha firma sudah tercantum
dalam pasal 22 KUHD. Pasal 22 KUHD menerangkan bahwasannya
pendirian firma harus berlandaskan akta otentik tanpa ada kemungkinan
untuk disangkalkan pihak ketiga.
Sesuai pasal 23 dan 28 KUHD juga menjelaskan bahwa akta harus
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri. Hal itu berarti akta tersebut
dibuat dan selanjutnya akta wajib untuk diumumkan dalam Berita NKRI.
Akta dapat mengandung segala hal tentang firma seperti perjanjian
usaha, jenis usahanya, kapan usaha didirikan, beserta kapan usaha tersebut
akan berakhir. Alhasil, dalam mendirikan sebuah badan usaha firma erat
kaitannya dengan proses pengadilan hukum untuk mendaftarkan akta firma.
Jika Anda mendirikan firma namun belum memiliki akta otentik dari
pengadilan, maka firma Anda dianggap telah menjalankan berbagai usaha
dan dalam jangka waktu tidak terbatas.
19
4. Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah badan usaha yang memiliki kekuatan hukum yang modalnya
berasal dari saham milik satu orang atau lebih. Persentase kepemilikan dari investor
sendiri dapat berbeda-beda untuk tiap PT. Karena merupakan usaha yang berada di
bawah payung hukum, pembuatan PT wajib mendapatkan pengesahan dari
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki dasar hukum, PT memiliki ciri-
ciri khusus yang membedakannya dengan badan usaha lainnya. Adapun ciri-ciri PT,
antara lain:
a. Berbadan Hukum
Ciri pertama Perseroan Terbatas adalah berbadan hukum.
Artinya, pemilik perusahaan harus memisahkan antara harta pribadi
dengan pendapatan perusahaan. Bila ingin mengetahui lebih lanjut
terkait hukum yang mengatur pendirian PT, Anda bisa melihat Undang-
Undang No.40 tahun 2007.
20
para investor harus mengeluarkan modal sendiri. Dengan kata lain, PT
adalah badan usaha yang harus bisa berkembang secara mandiri.
e. Wajib Membagikan Dividen pada Investor
Karena dibangun menggunakan dana dari investor yang
berbentuk saham, maka sebuah PT wajib memberikan dividen pada
setiap pemegang saham. Semakin besar saham yang diinvestasikan,
maka akan semakin besar pula dividen yang akan didapat oleh investor.
21
Sesuai dengan pasal 6 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, sebuah PT bisa didirikan untuk jangka
waktu terbatas dan tidak terbatas, tergantung dengan anggaran dasar
yang ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, pendiri perusahaan
bisa menentukan sendiri apakah PT yang akan didirikan bersifat
sementara atau tetap hingga PT dibubarkan. Selain itu, apabila salah
satu petinggi PT meninggal dunia, tidak berarti operasional PT berhenti
begitu saja. Pendiri perusahaan bisa melakukan pergantian pimpinan
atau mengambil alih pimpinan sementara agar PT tetap berjalan seperti
biasanya.
4) Mudah Mendapat Pendanaan dan Kesempatan Bertumbuh Lebih
Luas
Dengan memiliki bentuk PT, sebuah perusahaan akan memiliki
kredibilitas yang lebih dipercaya oleh pihak lain, termasuk para
pemberi dana. Saat pendiri perusahaan mencari dana melalui bank,
maka akan lebih mudah untuk mendapatkannya apabila perusahaan
yang didirikan berbentuk PT. Hal itu dikarenakan PT merupakan entitas
yang berdasarkan pada hukum, sehingga bank lebih mudah
mempercayainya. Selain itu, pemilik perusahaan juga bisa mencari
suntikan dana melalui investor dengan menjual saham kepemilikan PT.
Dengan demikian, pemilik perusahaan akan semakin mudah
mendapatkan pendanaan dan peluang perusahaan untuk terus
bertumbuh semakin luas. Pasalnya, dengan memiliki bentuk PT,
perusahaan juga akan lebih mudah dalam mengikuti berbagai
kesempatan untuk mendapat proyek, seperti lelang tender dan
selainnya.
Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)
1) Butuh Biaya Besar dan Proses yang Lama
Pembuatan PT dipercaya masih membutuhkan biaya serta
modal yang besar serta membutuhkan proses yang lama. Hal itu tidak
terlepas dari berbagai biaya yang harus dikeluarkan untuk mengurus
berbagai persyaratan, mulai dari perizinan hingga akta notaris. Selain
22
itu, proses pengurusan izin dan akta notaris tersebut memakan waktu
cukup lama mencapai berminggu-minggu. Hal itulah yang membuat
sebagian orang masih enggan mendirikan PT sebagai opsi badan
usaha mereka.
2) Peran Investor seperti “Pisau Bermata Dua”
Peran investor juga memiliki pisau bermata dua dalam sebuah
PT. Semakin banyak seorang investor memiliki saham sebuah
perusahaan, maka semakin berwenang dan berkuasa ia dalam PT
tersebut. Dengan demikian, segala keputusan dan kebijakan yang
hendak diambil harus melalui persetujuan para investor. Selain itu,
ada juga peluang munculnya para investor yang tidak peduli dengan
perkembangan perusahaan. Hal tersebut jelas merugikan pemilik
perusahaan dalam mengambil kebijakan dan keputusan strategis.
Tidak hanya itu, harga saham biasanya cukup fluktuatif dan dinamis.
Apabila harga saham perusahaan anjlok, bisa jadi investor ragu untuk
membelinya. Kondisi itu bisa membuat perusahaan semakin merugi
dan menuju kebangkrutan. Rahasia perusahaan pun berpeluang untuk
tidak bisa terjamin keamanannya. Pasalnya, segala aktivitas PT harus
dilaporkan kepada investor. Apabila ada investor yang nakal, maka
bukan tidak mungkin berbagai informasi strategis perusahaan akan
dibocorkan kepada pihak kompetitor.
3) Tingginya Tanggungan Pajak dan Proses Pembubaran yang
Rumit
Sebagai sebuah entitas hukum tersendiri, PT berkewajiban
untuk membayar pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang ada. Masalahnya, masih banyak yang beranggapan bahwa pajak
terutang bagi sebuah PT sangat tinggi. Tidak heran masih banyak PT
yang menjadi pengemplang pajak agar tidak merugi. Selain itu, proses
pembubaran PT relatif rumit dan berbeda dibandingkan dengan badan
usaha lain. Sebelum PT dibubarkan, Anda harus memastikan bahwa
seluruh kewajiban PT telah terbayarkan, termasuk jumlah pajak
terutang yang ditanggung oleh PT. Jika masih banyak kewajiban yang
23
belum diselesaikan, maka Anda mau tidak mau harus mengurus
semuanya terlebih dulu sebelum secara resmi membubarkan PT.
Proses Pendirian PT
1) Pengajuan Nama Perusahaan
2) Pembuatan Akta Pendirian PT dengan persetujuan Kemenkumham
3) Pembuatan SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan)
4) Pembuatan NPWP
5) Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan yang diajukan ke
Kemenkumham
6) Pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar
Perusahaan yang permohonannya ditujukan pada Kepala Suku Dinas
Perindustrian dan Perdagangan atau Koperasi Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Perdagangan sesuai domisili
PT harus diumumkan di Berita Acara Negara Republik Indonesia. Bila
sudah diumumkan di BNRI, maka artinya PT sah menyandang status
sebagai badan hukum.
5. Koperasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas
kekeluargaan. Koperasi merupakan sebuah badan usaha (organisasi ekonomi) yang
dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi kepentingan
bersama di bidang ekonomi.
Koperasi memiliki ciri-ciri umum, diantaranya:
a. Pemilik dapat berupa perorangan atau badan hukum koperasi
b. Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan melalui rapat anggota
c. Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi adalah rapat anggota
d. Pengurus bertanggung jawab terhadap pengelolaan koperasi
e. Anggota bertanggung jawab terhadap semua kewajiban dan resiko yang
terjadi
f. Adanya perangkat organisasi
g. Merupakan lembaga ekonomi
24
h. Berperan sebagai tulang punggung perekonomian negaraBerperan
sebagai dinamisator perekonomian masyarakat dan negara
i. Berfungsi memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
j. Berfungsi meningkatkan SDM dalam masyarakat
k. Berfungsi ebagai mitra kerja pemerintah dalam mencapai tujuan
pembangunan
l. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Kelebihan Koperasi
1) Mengutamakan kepentingan anggota
2) Anggota koperasi berperan sebagai produsen dan konsumen
3) Dasar sukarela dan terbuka
4) Prinsip pengelolaan dalam koperasi bertujuan untuk menumpuk laba
guna kepentingan anggota
5) Badan usaha yang sesuai dengan sikap bangsa Indonesia
6) Pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki
pendapatan atau penghasilan yang rendah
7) Setiap anggota memiliki hak suara yang sama
8) Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha
9) Besarnya simpanan wajib dan simpanan pokok tidak memberatkan
anggota
10) Meningkatkan kesejahteraan anggota bukan untuk mencari
keuntungan
Kekurangan Koperasi
1) Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota
2) Memiliki daya saing yang lemah
3) Terbatasnya modal dan sulit untuk mendapatkan modal
4) Kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan
koperasi
5) Terdapat konflik kepentingan
25
Proses Pendirian Koperasi
1. Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat pendirian
yang dihadiri para pendiri dan dihadiri oleh pejabat (Kementerian
Koperasi dan UKM dan/atau Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota
sesuai wilayah keanggotaannya) untuk melakukan penyuluhan terkait
koperasi. Untuk koperasi primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian
koperasi primer dan untuk koperasi sekunder dihadiri paling sedikit
tiga koperasi yang diwakili oleh pengurus atau anggotanya.
2. Setelah rapat pendirian selesai maka Notaris Pembuat Akta Koperasi
(NPAK) dapat membuat akta pendirian koperasi.
3. Setelah dibuat akta pendirian koperasi maka para pendiri atau kuasa
pendiri dapat mengajukan akta pendirian koperasi kepada Menteri
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah koperasi mendapat
persetujuan nama koperasi dari sistem administrasi layanan badan
hukum koperasi (Sisminbhkop).
26
keterampilan untuk mengelola orang-orang dalam organisasi serta
memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
3. Lemahnya Kendali Keuangan
Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali keuangan
yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua
kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahan dalam
kebijakan kredit terhadap pelanggan.
27
Setelah berdiri dan berkembang, biasanya diperlukan adanya
perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda (Zimmerer,
2009).
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjadi seorang wirausahawan memerlukan pemahaman tentang minat,
bakat, dan lingkungan sekitar. Ada berbagai cara untuk memulai usaha, seperti
menggali potensi diri, mempelajari bisnis orang lain, mencari mitra bisnis,
membeli bisnis yang sudah ada, meriset pasar, atau memilih model bisnis
waralaba.
Bidang-bidang usaha yang dapat dikejar juga sangat beragam, seperti
teknologi, kuliner, fashion, pendidikan, kesehatan, pariwisata, pertanian,
peternakan, perikanan, industri, transportasi, jasa, perdagangan, dan lainnya.
Penting untuk memilih bidang yang sesuai dengan minat dan bakat Anda.
Dalam menentukan usaha, faktor-faktor seperti minat, kreativitas,
pemahaman tentang lingkungan, fokus, manajemen waktu, peningkatan
keterampilan, serta pengembangan relasi bisnis sangat penting. Keberhasilan
dalam berwirausaha tidak hanya bergantung pada ide usaha, tetapi juga pada
kemampuan mengelola dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Badan usaha adalah entitas hukum dan ekonomi yang mencari keuntungan
melalui penggunaan modal dan tenaga kerja. Beberapa elemen penting dalam
mendirikan badan usaha termasuk produk/jasa, pemasaran, harga, tenaga kerja,
organisasi, dan pembiayaan. Contoh badan usaha termasuk PT Kimia Farma
Tbk dan PT Kereta Api Indonesia. Terdapat beberapa jenis bidang usaha yaitu
Perusahaan Perseorangan, CV (Commanditaire Vennootschap), Firma, PT
(Perseroan Terbatas), dan Koperasi.
Faktor-faktor penyebab kegagalan usaha meliputi kurangnya kemampuan
manajemen, pengalaman yang kurang, kendali keuangan yang lemah,
kurangnya perencanaan strategis, pertumbuhan yang tidak terkendali,
pemilihan lokasi yang buruk, pengendalian persediaan yang kurang baik, dan
kesulitan dalam melakukan transisi manajemen.
29
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca agar dapat
memahami seluruh materi terkait “Merintis Usaha Baru dan Model
Pengembangan”. Harapan kami, dengan terselesaikannya paper ini dapat
menambah wawasan pembaca dalam teori Kewirausahaan khususnya
mengenai topik yang kami bahas ini, sehingga dapat bermanfaat kedepannya
bagi para pembaca. Kami sebagai penulis tentunya menyadari bahwa dalam
penyusunan paper ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi kami kedepannya.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
STUDI KASUS
"EcoFresh Mart"
Latar Belakang:
EcoFresh Mart adalah usaha baru yang didirikan pada tahun 2022 oleh
seorang wirausaha bernama Maya. EcoFresh Mart adalah toko kelontong yang
berfokus pada penjualan produk-produk organik dan ramah lingkungan. Maya
memiliki visi untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan berkelanjutan di
komunitas lokalnya dan sekitarnya. Dia ingin menjalankan bisnis yang tidak hanya
menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan.
Tahap 1: Merintis Usaha Baru
1. Ide Awal:
Maya memiliki latar belakang dalam bidang pertanian organik dan
berkeinginan untuk memanfaatkan pengetahuannya untuk menciptakan
toko kelontong yang mengutamakan produk-produk organik dan ramah
lingkungan. Ide ini muncul karena dia melihat adanya peluang di pasar lokal
yang belum terpenuhi untuk produk-produk berkualitas tinggi dan ramah
lingkungan.
2. Penelitian Pasar:
Maya melakukan penelitian pasar yang komprehensif untuk memahami
kebutuhan konsumen lokal, tren pasar, dan pesaing potensial. Dia juga
mengidentifikasi penyedia produk organik yang dapat menjadi mitra.
3. Perencanaan Bisnis:
Maya mengembangkan rencana bisnis yang mencakup strategi pemasaran,
analisis keuangan, sumber daya manusia, dan rencana operasional. Dia juga
membuat perhitungan untuk modal awal yang diperlukan.
4. Pendanaan:
Untuk mendapatkan modal awal, Maya mengajukan proposal bisnis kepada
beberapa investor lokal yang tertarik dengan konsep EcoFresh Mart. Dia
berhasil mengumpulkan modal yang cukup untuk membuka toko
pertamanya.
5. Peluncuran:
32
EcoFresh Mart dibuka dengan sukses pada tahun 2022. Toko ini
menawarkan berbagai produk organik seperti sayuran, buah-buahan, produk
susu, makanan olahan, dan barang-barang rumah tangga ramah lingkungan.
Tahap 2: Model Pengembangan
1. Penilaian Kinerja Awal:
Setelah toko pertama dibuka, Maya terus memantau kinerja toko, penjualan
produk, dan umpan balik pelanggan. Dia menggunakan data ini untuk
mengevaluasi keberhasilan bisnisnya.
2. Ekspansi Lokasi:
Setelah sukses dengan toko pertama, Maya memutuskan untuk
mengembangkan bisnisnya dengan membuka beberapa cabang lainnya di
kota yang berbeda. Ini melibatkan mencari lokasi yang strategis dan
mengatur operasional untuk cabang-cabang baru.
3. Penambahan Produk dan Layanan:
Maya juga memutuskan untuk menambahkan produk dan layanan baru ke
dalam bisnisnya. Ini termasuk menyediakan kelas memasak sehat,
menyediakan produk-produk rumah tangga lebih ramah lingkungan, dan
menyediakan layanan pengiriman.
4. Kemitraan dengan Produsen Lokal:
Untuk mendukung ekspansi dan meningkatkan kualitas produk, Maya
menjalin kemitraan dengan produsen lokal organik. Ini membantu
mendukung komunitas lokal dan memberikan produk yang lebih segar
kepada pelanggan.
5. Kesinambungan Lingkungan:
EcoFresh Mart terus berkomitmen untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Mereka menggunakan paket ramah lingkungan, mengurangi limbah plastik,
dan mendukung kampanye penghijauan di komunitas lokal.
Kesimpulan
EcoFresh Mart telah menjadi sukses dalam mengembangkan bisnis mereka.
Mereka telah mendapatkan pengakuan dalam komunitas dan berkembang dengan
cepat. Model pengembangan yang terencana dengan baik telah membantu mereka
memperluas bisnis mereka dan terus berkomitmen pada nilai-nilai lingkungan yang
33
mereka anut. Maya dan timnya terus berinovasi untuk menjaga pertumbuhan yang
berkelanjutan dan berdampak positif pada komunitas lokal mereka.
34
SOAL – SOAL LATIHAN
3. Apa jenis badan usaha yang memungkinkan untuk berbagi tanggung jawab
dengan mitra bisnis dalam pengambilan keputusan?
A. Perusahaan Perseorangan
B. CV (Commanditaire Vennootschap)
C. PT (Perseroan Terbatas)
D. Koperasi
4. Apa yang dapat menjadi penyebab kegagalan usaha menurut teks di atas?
A. Ide usaha yang tidak unik
B. Pemilihan lokasi yang baik
C. Peningkatan keterampilan yang cukup
D. Pengendalian persediaan yang baik
5. Mengapa penting untuk memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat
dan bakat Anda?
A. Karena minat dan bakat hanya mempengaruhi aspek pribadi, bukan
kesuksesan bisnis.
35
B. Karena minat dan bakat dapat meningkatkan kemampuan manajemen
waktu.
C. Karena minat dan bakat dapat memotivasi dan memungkinkan Anda
untuk berkembang lebih cepat dalam bisnis tersebut.
D. Karena minat dan bakat tidak memiliki pengaruh nyata dalam
keberhasilan berwirausaha.
36