Kurikulum Merdeka memperkenalkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Namun, masih ada beberapa miskonsepsi mengenai P5, seperti P5 dianggap sebagai mata pelajaran baru atau hanya untuk SMA/SMK. Untuk mengurangi miskonsepsi, perlu sosialisasi luas tentang P5 melalui berbagai
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
438 tayangan1 halaman
Kurikulum Merdeka memperkenalkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Namun, masih ada beberapa miskonsepsi mengenai P5, seperti P5 dianggap sebagai mata pelajaran baru atau hanya untuk SMA/SMK. Untuk mengurangi miskonsepsi, perlu sosialisasi luas tentang P5 melalui berbagai
Kurikulum Merdeka memperkenalkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Namun, masih ada beberapa miskonsepsi mengenai P5, seperti P5 dianggap sebagai mata pelajaran baru atau hanya untuk SMA/SMK. Untuk mengurangi miskonsepsi, perlu sosialisasi luas tentang P5 melalui berbagai
Kurikulum Merdeka memperkenalkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Namun, masih ada beberapa miskonsepsi mengenai P5, seperti P5 dianggap sebagai mata pelajaran baru atau hanya untuk SMA/SMK. Untuk mengurangi miskonsepsi, perlu sosialisasi luas tentang P5 melalui berbagai
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
Miskonsepsi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang diluncurkan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan profil pelajar Pancasila.Profil pelajar Pancasila merupakan seperangkat kompetensi dan karakter yang diharapkan dimiliki oleh setiap pelajar Indonesia. Profil ini terdiri dari enam dimensi, yaitu Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Berakhlak mulia, dan Bergaya hidup sehat. Salah satu elemen penting dalam Kurikulum Merdeka adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini merupakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter dan kompetensi pelajar sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Namun, masih terdapat beberapa miskonsepsi tentang Proyek P5. Berikut ini adalah beberapa miskonsepsi tersebut: 1. Proyek P5 merupakan mata pelajaran baru. Proyek P5 bukanlah mata pelajaran baru. Proyek ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam mata pelajaran yang ada. 2. Proyek P5 hanya dilakukan oleh guru. Proyek P5 tidak hanya dilakukan oleh guru. Siswa juga dapat terlibat dalam pelaksanaan proyek ini. 3. Proyek P5 hanya dilakukan di sekolah. Proyek P5 dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah. 4. Proyek P5 hanya untuk siswa SMA/SMK. Proyek P5 dapat dilakukan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI hingga SMA/SMK. Untuk mengurangi miskonsepsi tentang Proyek P5, perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman yang lebih luas tentang kurikulum ini. Kemendikbudristek telah melakukan berbagai upaya untuk sosialisasi Proyek P5, di antaranya melalui webinar, pelatihan, dan media sosial. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengurangi miskonsepsi tentang Proyek P5: 1. Sosialisasikan Proyek P5 secara luas. Proyek P5 perlu disosialisasikan secara luas kepada berbagai pihak, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat umum. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti webinar, pelatihan, dan media sosial. 2. Fasilitasi pemahaman tentang Proyek P5. Kemendikbudristek telah menyediakan berbagai bahan ajar dan modul untuk membantu guru memahami Proyek P5. Bahan ajar dan modul ini dapat diakses melalui laman Kemendikbudristek. 3. Berdiskusi tentang Proyek P5. Diskusi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman tentang Proyek P5. Diskusi dapat dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, atau di media sosial. Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan miskonsepsi tentang Proyek P5 dapat diminimalisir. Sehingga, Proyek P5 dapat berjalan dengan optimal dan dapat mencapai tujuannya, yaitu untuk membentuk pelajar Pancasila.