Aisyah Nur Fitriani - 10510372 - C.PJKR - Tugas Mandiri Wawasan Pendidikan
Aisyah Nur Fitriani - 10510372 - C.PJKR - Tugas Mandiri Wawasan Pendidikan
Aisyah Nur Fitriani - 10510372 - C.PJKR - Tugas Mandiri Wawasan Pendidikan
WAWASAN PENDIDIKAN
Petunjuk pengerjaan :
Kerjakan dengan baik, cari bahan pada buku wawasan pendidikan dan browsing internet.
Hasil dikirimkan via edlink masing-masing. Perhatikan batas waktu pengumpulan!
Soal:
1. Kemukakan 12 pendapat para ahli mengenai pengertian pendidikan!
2. Berikan penjelasan UU No. 2 Tahun 1989 secara detail menurut pendapat saudara!
3. Berikan penjelasan UU No. 20 Tahun 2003 secara detail sesuai dengan harapan
menurut pendapat saudara dan 1 pendapat ahli!
4. Menurut GBHN adakata “USAHA SADAR, TERENCANA, SISTEMATIS,
BERLANGSUNG TERUS MENERUS, ENUJU KEDEWASAAN.” Jelaskan satu
persatu secara detail!
5. Jelaskan menurut pendapat saudara makna “PENDIDIK DAN PENGAJAR”!
Jawaban:
1. Berikut adalah 12 pendapat para ahli mengenai pengertian pendidikan:
1.1 Pendidikan menurut Nabi Muhammad adalah suatu proses yang sangat penting dalam
Islam. Nabi Muhammad mengajarkan bahwa pendidikan harus dimulai sejak dini dan
dilakukan secara terus-menerus. Pendidikan menurut Nabi Muhammad meliputi
pengajaran tentang agama, moral, etika, dan keterampilan praktis. Nabi Muhammad
juga menekankan pentingnya pendidikan dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Dalam proses pendidikan, Nabi Muhammad menekankan pentingnya
kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan. Nabi Muhammad juga menekankan pentingnya
pendidikan sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan masyarakat. Dengan demikian,
pendidikan menurut Nabi Muhammad mencakup pengajaran tentang agama, moral,
etika, dan keterampilan praktis, serta pentingnya pendidikan dalam mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2.1 Menurut Aristoteles, pendidikan memiliki beberapa makna dan prinsip yang penting.
Berdasarkan pemikirannya, pendidikan dapat diartikan sebagai berikut:
a. Persiapan untuk Kehidupan yang Baik: Aristoteles berpendapat bahwa pendidikan
merupakan persiapan bagi individu untuk hidup yang baik. Pendidikan bukan
hanya tentang akal, tetapi juga tentang memberikan bimbingan dalam mencapai
kebaikan hidup.
b. Pengembangan Kemampuan Manusia secara Keseluruhan: Aristoteles
menekankan bahwa pendidikan harus mengembangkan kemampuan manusia
secara menyeluruh, termasuk aspek fisik, intelektual, dan moral
c. Pendidikan sebagai Proses Riset: Aristoteles memandang bahwa ilmu pendidikan
dibangun melalui riset pendidikan. Riset merupakan suatu gerak maju dan
kegiatan observasi menuju prinsip-prinsip umum yang menerangkan dan kembali
kepada observasi
d. Pendidikan sebagai Langkah Awal: Berdasarkan teori pendidikan yang dipaparkan
oleh Aristoteles, pendidikan diartikan sebagai langkah awal untuk menyiapkan
individu dalam mencapai kehidupan yang baik.
6.1 Pendidikan menurut Mahmud Yunus mencakup pembentukan insan paripurna, tujuan
pendidikan Islam, metode dan pendekatan, peran penting pendidik, dan kelembagaan.
Mahmud Yunus memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemikiran pendidikan
Islam, dan pandangannya telah menjadi landasan dalam pengembangan sistem
pendidikan di Indonesia.
8.1 Pendidikan menurut Driyarkara, seorang filsuf Indonesia, memiliki konsep yang
meliputi pemahaman yang mendalam tentang pendidikan yang memanusiakan
manusia melalui konsep hominisasi dan humanisasi. Driyarkara menekankan bahwa
pendidikan harus mampu memanusiakan manusia muda melalui konsep hominisasi
dan humanisasi. Hominisasi dan humanisasi merupakan konsep yang saling
berhubungan. Konsep pendidikan menurut Driyarkara adalah pendidikan yang
memanusiakan manusia melalui konsep hominisasi dan humanisasi. Manusia dapat
mencapai tingkat kemanusiawiannya melalui pendidikan. Pendidikan tidak hanya
dapat dilakukan dalam ruang lingkup keluarga, meskipun keluarga adalah tempat
utama berlangsungnya pendidikan anak, tetapi juga dapat dilaksanakan dalam ruang
lingkup sekolah dengan guru sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik.
Dengan demikian, pendidikan menurut Driyarkara mencakup konsep pendidikan yang
memanusiakan manusia melalui hominisasi dan humanisasi, serta pentingnya peran
pendidikan dalam membentuk kemanusiawian manusia.
9.1 Menurut Herman H. Horn, pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih
tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental. Lebih lanjut,
pendidikan juga merupakan suatu sistem dari bentuk penyesuaian yang lebih tinggi
untuk makhluk yang sudah mengalami perkembangan secara fisik juga mental yang
bebas dan sadar akan adanya Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar,
intelektual, emosional, serta tekad yang ada pada diri manusia. Dengan demikian,
Herman H. Horn menekankan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang
berkelanjutan untuk penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk yang telah
berkembang secara fisik dan mental, serta sebagai sistem penyesuaian yang
melibatkan aspek fisik, intelektual, emosional, dan tekad manusia.
10.1 Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama. Dalam pandangan Marimba, pendidikan
harus mampu membentuk kepribadian yang utama pada peserta didik melalui
bimbingan atau pimpinan yang sadar dari pendidik. Pendidikan juga harus
memperhatikan perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dengan demikian, pendidikan
menurut Ahmad D. Marimba mencakup bimbingan atau pimpinan secara sadar dari
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
11.1 Menurut Carter V. Good, pendidikan adalah keseluruhan proses di mana seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang
bernilai positif dalam masyarakat di mana dia hidup. Proses ini melibatkan pengaruh
lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga individu dapat
mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial. Pendidikan juga merupakan
usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Dengan demikian, pendidikan menurut Carter V. Good mencakup
proses pengembangan kemampuan, sikap, dan tingkah laku yang bernilai positif,
serta usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar yang mendukung
perkembangan holistik peserta didik.
12.1 Menurut Paulo Freire, pendidikan merupakan sarana untuk memanusiakan manusia.
Ia menekankan bahwa pendidikan harus membebaskan manusia dari penindasan dan
memungkinkan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Freire menentang
pendidikan yang bersifat otoriter dan menekankan pentingnya pendidikan yang
berorientasi pada kebebasan berpikir. Ia juga menyoroti model pendidikan "gaya
bank" yang memperlakukan siswa sebagai objek pasif yang hanya menerima
pengetahuan dari guru. Sebaliknya, Freire mempromosikan model pendidikan
dialogis di mana siswa dianggap sebagai subjek yang aktif dalam proses
pembelajaran. Pendekatan pendidikan Freire bertujuan untuk membangun kesadaran
kritis dan membebaskan individu dari kondisi ketidakadilan sosial. Dengan
demikian, pendidikan menurut Paulo Freire adalah tentang pembebasan, kesetaraan,
dan pemberdayaan individu untuk mencapai potensi penuh mereka.
2. Undang-Undang (UU) No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah
undang-undang yang mengatur tentang sistem pendidikan nasional di Indonesia. UU
ini terdiri dari 11 bab dan 59 pasal yang mencakup ketentuan umum, dasar, fungsi,
tujuan, dan pelaksanaan pendidikan nasional. Salah satu hal yang diatur didalamnya
merupakan pelaksanaan pendidikan nasional harus memperhatikan prinsip-prinsip
demokrasi, keadilan, dan kebenaran.
Dengan demikian, UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan undang-undang yang sangat penting dalam mengatur sistem pendidikan
nasional di Indonesia. UU ini memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan
nasional yang berkualitas dan berkeadilan bagi seluruh warga negara Indonesia.