Ilmu Pendidikan Ilmu
Ilmu Pendidikan Ilmu
Ilmu Pendidikan Ilmu
Setelah mengetahui definisi-definisi Pendidikan dari segi luas, sempit, dan alternatif.
Definisi yang paling tepat dalam system Pendidikan nasional ialah definisi alternatif.
Karena system Pendidikan nasional selaras dengan definisi alternatif, yaitu pendidikan
harus semestinya dilaksanakan secara adil, demokratis, serta tidak mendiskriminasi
sehingga peserta didik tidak tertekan dalam proses pendidikan. Pendidikan harus
menjunjung tinggi nilai budaya, nilai keagamaan, nilai HAM, dan kemajemikan
bangsa. Tak hanya itu, sistem pendidikan pemberdayaan dan pembudayaan manusia
juga wajib memberikan teladan yang baik, meningkatkan kreativitas, serta membangun
niat.
2. Pendidikan memiliki fungsi yang beragam sesuai dengan sudut pandang ilmu
pengetahuan.
A. Fungsi Personalisasi
Menurut pendekatan psikologi, pendidikan identik dengan personalisasi, yaitu upaya
membantu perubahan tingkah laku individu untuk mencapai perkembangan optimal
menjadi diri sendiri. Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran dan dapat membantu
seseorang untuk menggunakan pemikirannya yang kritis untuk menganalisis suatu
hal.
B. Fungsi Kultulirasi
Menurut pendekatan antropologi, pendidikan dipandang identik dengan kulturasi atau
pembudayaan, yaitu suatu proses dengan jalan mana seseorang menyesuaikan diri
kepada suatu kultur masyarakat dan mengasimilasikan nilai-nilainya. Pendidikan dan
kebudayaan saling terkait, yaitu dengan pendidikan bisa membentuk manusia atau
insan yang berbudaya, dan dengan budaya pula bisa menuntun manusia untuk hidup
yang sesuai dengan aturan atau norma yang dijadikan pedoman dalam menjalani
kehidupan.
C. Fungsi Civilisasi
Berdasarkan tinjauan politik pendidikan didefinisikan sebagai proses civilisasi, yaitu
"suatu upaya menyiapkan warga negara yang sesuai dengan aspirasi
bangsa dan negaranya”. Ilmu politik merupakan ilmu yang dipelajari tentang
ketatanegaraan. Dengan pendidikan, maka diharapkan dapat membangun bangsa
meuju masyarakat yang lebih maju.
D. Fungsi Profesionalisasi,
Pendidikan dengan fungsi profesionalisasi mengandung makna bahwa tanggung
jawab yang melekat pada pendidik, dapat direalisasikan untuk mengembangkan
keahlian dan dedikasinya di dunia pendidikan, dan mampu mengimplementasikan
secara ilmiah pada bidang profesinya.
E. Fungsi Investasi Manusia
Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan dipandang sebagai human investment
atau usaha penanaman modal pada diri manusia untuk mempertinggi mutu tenaga
kerja sehingga mempertinggi produksi barang dan/atau jasa. Pendidikan dapat
dipandang sebagai sarana investasi, akan memberikan implikasi
secara ekonomi, melalui upaya pendidikan akan melahirkan tenaga kerja terdidik
yang akan mengisiberbagai sektor pekerjaan, yang pada akhirnya dapat memberikan
kontribusi langsung terhadap pertumbuhan pendapatan negara melalui peningkatan
keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja
Dalam Islam terdapat Teori Fitrah yang memiliki titik tolak berfikir yang berbeda dengan
ketiga teori diatas. Teori ini memandang bahwa pribadi manusia ditentukan oleh faktor
internal yang baik dan factor eksternal. Sehingga teori fitrah ini dapat dikatakan paling
dekat dengan teori Konvergensi. Tetapi karena titik tolaknya berbeda sehingga teori
fitrah dapat menjadi sebuah aliran tersendiri dalam tataran konsep kepribadian manusia.
Dijelaskan dalam QS Al A’raf ayat 172 dan QS Al Rum ayat 30 bahwa manusia lahir
hanya mempunyai potensi dasar baik saja, tidak sebagaimana Nativisme dan konvergensi
yang mengakui adanya potensi dasar buruk (disamping potensi baik).
Sedangkan faktor eksternal teori Fitrah terutama berangkat dari hadits Nabi SAW:
Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tua
(lingkungan) lah yang menjadilan ia sebagai Yahudi, Majusi atau Nasrani. (HR Bukhari).
Dari teori fitrah ini dapat dipahami bahwa pada dasarnya manusia itu baik, adanya
keburukan pribadi disebabkan oleh aktivitas pribadi yang tidak sealur dengan potensi
baik yang dibawanya sejak lahir.