Lindsae Scandens
Lindsae Scandens
Lindsae Scandens
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
Abstract
Ferns (Pteridophyta) have an important role in forest ecosystems, but the destruction of the forest decreased
the amount of ferns. The existences of ferns in the forest are in danger due to gold mining, logging and
forest fires. This study was conducted to investigate ferns diversity in Mandor Nature Reserve in Landak
Regency. The study was done for 4 months from July to November 2012. Cruise Method was used to
explore ferns within the nature reserve. The study found that there were 21 species consisting of 1 class and
14 families. Polypodiaceae family is the most commonly found, while Aspleniaceae, Blechnaceae,
Davalliaceae, Dennstaedtiaceae, Dryopteridaceae, Gleicheniacea, Lindsaeaceae, Lycopodiaceae,
Lygodiaceae, Nephrolepidaceae, Pteridaceae, Selaginellaceae and Woodsiaceae were not common in the
nature reserve.
155
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
156
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
Pertama spesimen yang terdiri atas akar, batang, rupa, yang terdiri dari sederet kalimat yang
daun dan spora dikoleksi dari lapangan. Kedua, memuat karakteristik tumbuhan dari yang bersifat
spesimen dimasukkan didalam kantong plastik umum hingga karakteristik yang bersifat khusus,
bening kemudian disemprot alkohol 70% dan seperti akar, batang, daun dan spora
label. Label berisi keterangan tentang nomor (Tjitrosoepomo, 1998).
spesies, nama lokal, lokasi pengumpulan dan
nama pengumpul / kolektor. Ketiga, setelah itu
spesimen dimasukkan kedalam kertas koran dan HASIL DAN PEMBAHASAN
disemprot dengan alkohol 70%, kemudian
memberikan label. Label berisi keterangan tentang Hasil
nomor spesies, nama lokal, lokasi pengumpulan Jenis Tumbuhan Paku di Kawasan Cagar Alam
dan nama pengumpul / kolektor. Kempat, Mandor
herbarium dikering anginkan dan disemprot Hasil pengamatan yang dilakukan di kawasan
kembali dengan alkohol 70%. Kelima, herbarium Cagar Alam Mandor, Kecamatan Mandor,
yang sudah kering dipindahkan ke atas karton Kabupaten Landak, ditemukan 21 jenis tumbuhan
tebal, kemudian diisolasi dan di jahit, serta diberi paku, yang terdiri atas 1 kelas
keterangan-keterangan yang diperlukan kemudian (Polypodiopsida) dan 14 famili. Jenis-jenis
diidentifikasi. tumbuhan paku yang terdapat di kawasan Cagar
Alam Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten
Pembuatan Kunci Identifikasi Landak, dapat dilihat pada Tabel 1.
Kunci identifikasi dibuat secara dikotom, dengan
cara menyusun ciri-ciri tumbuhan sedemikian
Tabel 1. Tumbuhan Paku di Kawasan Cagar Alam Mandor, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
157
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
Tabel 2. Habitat Tumbuhan Paku Yang Ditemukan di Kawasan Cagar Alam Mandor, Kecamatan Mandor,
Kabupaten Landak.
No Spesies Habitat
1 Adiantum latifolium Hutan kerangas
2 Asplenium nidus Hutan kerangas, rawa, gambut
3 Davallia denticulata Hutan kerangas, rawa
4 Diplazium esculentum Hutan kerangas, rawa
5 Drymoglossum piloselloides Hutan kerangas, rawa, gambut
6 Drynaria quercifolia Hutan kerangas, rawa
7 Drynaria sparsisora Hutan kerangas, rawa
8 Elaphoglossum callifolium Rawa
9 Gleichenia linearis Hutan kerangas, rawa, gambut
10 Histiopteris incisa Hutan kerangas, gambut
11 Lindsaea scandens Hutan kerangas, rawa
12 Lycopodium cernuum Hutan kerangas, rawa, gambut
13 Lygodium scandens Hutan kerangas
14 Lygodium circinatum Hutan kerangas
15 Nephrolepis biserrata Hutan kerangas, rawa, gambut
16 Pyrrosia nummularifolia Hutan kerangas, rawa
17 Selaginella intermidia Hutan kerangas
18 Selaginella willdenowii Hutan kerangas, gambut
19 Stenochlaena palustris Hutan kerangas, rawa, gambut
20 Taenitis blechnoides Hutan kerangas, rawa
21 Vittaria elongata Hutan kerangas, rawa
Kunci Identifikasi
1. a. Tumbuhan paku berdaun kecil. Spora berbentuk strobilus yang terletak pada ujung batang ................ 2
b. Tumbuhan paku berdaun kecil. Spora berbentuk strobilus atau tidak .................................................... 4
2. a. Batang tegak, daun tersusun dalam bentuk spiral ................................................. Lycopodium cernuum
b. Batang merayap dan sebagian tegak. Daun pada batang tersusun berhadapan.................. 3 (Selaginella)
3. a. Batang merayap, daun tersusun berhadapan ........................................................ Selaginella intermedia
b. Batang tegak, daun tersusun berhadapan ............................................................ Selaginella willdenowii
4. a. Daun memanjat. Sporangium tersusun dalam dua baris pada tepi daun ............................ 5 (Lygodium)
b. Daun tidak memanjat. Sporangium tidak tersusun dalam dua baris pada tepi daun................................ 7
5. a. Cabang ranting pertama mengalami perpanjangan .................................................. Lygodium scandens
b. Cabang ranting pertama tidak mengalami perpanjangan ........................................................................ 6
6. a. Daun tersusun menyirip.......................................................................................... Lygodium circinatum
b. Daun tersusun tunggal atau menyirip....................................................................................................... 8
7. a. Batang bercabang dua atau tiga ................................................................................. Gleichenia linearis
b. Batang dikotom ....................................................................................................................................... 9
158
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
159
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
berbagai faktor lingkungan dan perilaku terutama mengkilat. Daun bagian bawah warnanya lebih
kemampuan beradaptasi suatu vegetasi akan pucat dengan garis-garis coklat sepanjang anak
mempengaruhi tulang daun.
jumlah suatu jenis yang ditemukan pada suatu
kawasan. Davallia denticulata (Brum) Mett.
D. denticulata termasuk famili Davalliaceae dan
Deskripsi Tumbuhan Paku dikenal dengan nama daerah paku tertutup.
Tumbuhan paku ini ditemukan di hutan kerangas
Adiantum latifolium Lam. dan rawa, menempel atau menumpang pada
A. latifolium termasuk famili Pteridaceae dan batang-batang pohon di tempat yang lembab dan
dikenal dengan nama daerah paku tali. Tumbuhan teduh dengan pencahayaan matahari yang kurang.
paku ini ditemukan dihutan kerangas dan tumbuh Tumbuhan ini mempunyai rimpang kuat,
di tempat-tempat terbuka yang mendapat sinar berdaging dan menjalar yang berwarna coklat, di
matahari langsung. A. latifolium mempunyai akar bagian bawah rimpang terdapat akar-akar halus
serabut yang berwarna coklat. Paku ini yang menempel. Batangnya bulat dengan
mempunyai batang yang bulat dengan permukaan permukaan licin dan berkayu berwarna coklat
licin dan berwarna coklat. Berdaun majemuk kehijauan. Daun tumbuhan ini berwarna hijau
dengan pina (anak daun) kecil. Daun berwarna terang dengan permukaan daun licin mengkilat
hijau muda dengan tekstur daun tipis dan keras. dan mempunyai tekstur daun seperti kertas.
LBN-LIPI (1980), menyatakan bahwa A. Tumbuhan ini mempunyai tepi daun yang
latifolium mempunyai akar serabut tumbuh dari bergerigi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
rizoma yang berwarna coklat. Sunarmi dan Sarwono (2004), D. denticulate
Batangnya bulat panjang dengan permukaan memiliki rimpang kuat dan batang yang berwarna
halus. Daun berwarna hijau kecoklatan. Tepi daun coklat. Daun kaku dan kuat dengan permukaan
pada bagian bawah rata, dibagian atasnya daun licin dan mengkilat sehingga mudah terlihat.
berlekuk-lekuk dengan tekstur daun tipis dan
keras. Diplazium esculentum Swartz.
D. esculentum dikenal dengan nama daerah paku
Asplenium nidus L. sayur karena jenis tumbuhan paku ini dapat
A. nidus termasuk famili Aspleniaceae dan dikonsumsi. Tumbuhan ini mempunyai sinonim
dikenal dengan nama daerah sarang burung. Anisogonium esculentum Presl, D. malabaricum
Tumbuhan ini mempunyai sinonim Neopttopteris Spreng dan Athyrium esculentum Copel. Dalam
nidus (L) J. Smith, Thamnopteris nidus (L) Presl., penelitian ini D. esculentum ditemukan di hutan
dan A. musifolium J. Smith ex Mett (Hartini, kerangas dan rawa. Umumnya hidup di tempat
2006). Dalam penelitian ini A. nidus ditemukan di terbuka yang mendapat sinar matahari langsung
kawasan hutan kerangas, rawa dan gambut. Hidup dan teduh dengan pencahayaan matahari yang
menempel atau menumpang pada batang-batang kurang. Tumbuhan ini mempunyai akar berwarna
pohon yang tinggi. Tumbuhan ini memiliki akar hitam dan berserabut banyak. Batangnya
rimpang tegak, bagian ujung mendukung daun- berbentuk bulat, bagian depannya beralur dalam,
daun yang tersusun roset, di bagian bawahnya semakin ke atas alur semakin dangkal. Batangnya
terdapat kumpulan akar yang berwarna coklat. berwarna kuning. Tepi daun bergerigi dan
Jenis ini mempunyai daun yang tunggal dan berwarna hijau tua. Pina (anak daun) yang paling
mempunyai ukuran yang bervariasi. Ujung atas mempunyai ujung yang runcing. Kedua
daunnya meruncing, tepinya rata dengan permukaan daun licin. Sporangium tersusun di
permukaan yang licin mengkilat dengan tekstur bagian abaksial daun. Tumbuhan ini mempunyai
daun seperti kertas. Daun berwarna hijau, daun muda yang berwarna hijau. LBN-LIPI
dibagian bawah lebih pucat. Sporangium berada (1980) D. esculentum mempunyai akar yang
dibagian bawah daun yang berbentuk garis-garis berwarna hitam dengan batang yang beralur. Daun
coklat yang terletak di sepanjang tulang daun. berwarna hijau tua dan bertekstur tipis.
Menurut Darma dan Peneng (2007) A. nidus Sporangium berwarna coklat terletak dibagian
memiliki daun tunggal yang tersusun pada batang abaksial daun.
sangat pendek melingkar membentuk keranjang.
Daun yang kecil berukuran panjang 7 - 150 cm, Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.
lebar 3 - 30 cm. Ujung meruncing atau membulat, D. piloselloides termasuk famili Polypodiaceae
tepi rata dengan permukaan yang berombak dan dan dikenal dengan nama daerah sisik naga
karena bentuk daunnya seperti sisik. D.
160
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
berbentuk bulat, mengkilap dan ditutupi rambut disepanjang batang dan cabang. Daun tersusun
halus disepanjang batang. Daun mempunyai rapat, sedangkan daun yang terdapat pada batang
bentuk, ukuran dan susunan yang berbeda-beda. biasanya berukuran lebih panjang, tersusun lebih
Umumnya daun tersusun majemuk menyirip jarang. Daun-daun subur tersusun dalam bulir
ganda tiga (tripinnatus). Daun berwarna hijau tua, yang disebut strobilus. Strobilus tumbuh pada
bertekstur kasar dan kaku. Pina berhadapan dan akhir percabangan. Strobilus yang masih muda
mempunyai jarak yang sama. Sporangium terletak berwarna putih dan ujungnya berwarna hujau
pada bagian abaksial daun. Tumbuhan muda yang muda, sedangkan strobilus yang sudah tua
menggulung dapat keluar dari akar atau berada berwarna putih kekuningan. Menurut Suryana
pada ujung batang dari tumbuhan dewasa. Daun (2009) L. cernuum dikenal dengan sebutan paku
muda yang menggulung berwarna hijau muda kawat karena batangnya kecil menjalar, kaku
keputihan dan ditutupi oleh rambut-rambut halus seperti kawat berwarna hijau kekuningan. Bagian
berwarna putih. LBN-LIPI (1980) menyatakan ujung cabangnya sering mengeluarkan akar dan
bahwa H. Incisa mempunyai rimpang yang besar membentuk tumbuhan. Daunnya halus seperti
dan melekat kuat dalam tanah. Batang tegak jarum, tumbuh tegak dan tersebar merata
berwarna kuning. Daun tripinnatus dengan disepanjang batang dan cabang.
sporangium yang terletak tak beraturan.
Lygodium scandens (L.) Sw.
Lindsaea scandens Hook var terrestris Holtt L. scandens dikenal dengan nama daerah ribu-
L. scandens dikenal dengan nama daerah paku ribu garege. Dalam penelitian ini L. scandens
bening. Dalam penelitian ini L. scandens ditemukan di hutan kerangas yang hidup di
ditemukan di hutan kerangas dan rawa. tempat-tempat terbuka yang mendapat sinar
Mempunyai rimpang yang pendek dengan serabut matahari langsung. Berakar di tanah namun
akar. Batangnya berwarna hitam dan ditutupi oleh daunnya membelit tumbuhan lain yang berada
rambut-rambut halus berwarna coklat yang didekatnya. Mempunyai batang bulat, kecil dan
tersebar jarang. Pada bagian atas batang, rambut licin namun kuat. Cabang berwarna coklat
tersebar lebih banyak dan lebih merata. Daun kehijauan. Daun majemuk tersusun menyirip
bertangkai pendek, dengan tekstur tipis dan berseling dengan 4-6 anak daun pada setiap
letaknya yang berselang seling, bagian adaksial sisinya. Daun berwarna hijau muda, tipis dan
berwarna hijau tua sedangkan di bagian abaksial kedua permukaannya licin. Daun berbentuk
berwarna hijau muda. Tepi daun menggulung ke segitiga seperti jantung. Ujung daun tumpul
bawah membentuk gulungan yang terputus-putus. dengan tepi daun bergerigi. Daun fertil berukuran
Sporangium terdapat di bagian abaksial daun, lebih kecil dari daun steril, namun lebih lebar
terletak di dalam gulungan di sepanjang marginal sehingga bentuknya hampir membulat. Daun fertil
daun sehingga bentuknya mengikuti bentuk memiliki gerigi yang lebih dalam. Sporangium
gulungan daun tersebut. Sastrapradja, dkk (1980) berwarna hijau muda tersusun dalam dua baris
menyatakan L. scandens berupa herba yang pada tepi daun fertil. Sastrapradja, dkk (1980)
mempunyai rimpang dengan serabut akar yang mengatakan bahwa L. scandens tumbuh
tidak terlalu banyak. Daun menggulung merambat pada tanaman lain. Mempunyai daun
kebelakang membentuk garis putus-putus dan kecil, bergerigi, berwarna hijau pucat dengan
sebagai tempat melekatnya sporangium. basalnya yang melebar sehingga mempunyai
bentuk segitiga. Sporangium terletak di ujung-
Lycopodium cernuum L. ujung gerigi daun fertil.
L. cernuum dikenal dengan nama daerah paku
kawat. Tumbuhan ini ditemukan di hutan Lygodium circinatum (L.) Sw.
kerangas, rawa dan gambut. Mempunyai akar L. circinatum termasuk dalam famili Lygodiaceae
berwarna putih ke abu-abuan. Batang kecil dan dan dikenal dengan nama daerah paku ribu-ribu.
kaku seperti kawat. Batang tersebut bercabang- Tumbuhan ini ditemukan di hutan kerangas yang
cabang tidak beraturan, daunnya kecil dan tumbuh hidup di tempat-tempat terbuka yang mendapat
rapat menutupi batang. Batang bercabang dikotom sinar matahari langsung. Paku ini berakar di
dan tubuh tegak. Bagian pangkal batang lurus dalam tanah berwarna coklat. L. circinatum
tidak bercabang, sedangkan bagian atas batang tumbuh menjalar atau merambat pada tumbuhan
bercabang banyak. Daun tidak bertangkai, lain yang berada di dekatnya. Batangnya berwarna
tersusun mengelilingi batang dalam bentuk spiral coklat muda, berbentuk bulat, berukuran kecil dan
atau tersusun rapat tak beraturan. Daunnya kecil sangat kuat. Tumbuhan ini mempunyai daun yang
seperti jarum, tumbuh tegak dan tersebar merata berwarna hijau. Daunnya bertekstur tipis dan kuat,
162
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
oleh serabut berwarna coklat. Batang licin, keras Vittaria elongata Sw.
dan kuat. Bagian depan batang berwarna hijau V. elongata termasuk dalam famili Pteridaceae
kehitaman dan beralur dalam, sedangkan bagian dan dikenal dengan nama daerah paku panjang.
belakangnya tidak beralur dan berwarna hijau Dalam penelitian ini V. elongata ditemukan di
kecoklatan. Daun steril majemuk tersusun hutan kerangas dan rawa. Paku inimenumpang
menyirip tunggal genap. Daun bertangkai sangat pada pohon-pohon yang tinggi dan menyukai
pendek. Daun yang masih muda berwarna merah, tempat yang lembab dan teduh dengan
bertekstur lembut dan tipis, semakin dewasa daun pencahayaan matahari yang kurang. paku ini
mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan mempunyai akar dan tumbuh menjalar. Akarnya
dan pada akhirnya menjadi hijau tua, tekstur yang tumbuh daun-daun yang jaraknya saling
tebal, keras dan kaku. Bagian abaksial daun berdekatan sehingga membentuk sesuatu
berwarna lebih muda. Pina berbentuk lanset, kelompok atau bergerombol. Serabut pada
ujungnya meruncing, basalnya membulat dan akarnya tumbuh rapat dan ujung serabut tersebut
tepinya bergerigi tajam. Daun fertil berbentuk seperti rambut yang warnanya coklat kehitaman.
seperti garis dan seluruh permukaannya dipenuhi Jenis ini mempunyai daun panjang, tunggal dan
oleh sporangium. Daun fertil tersusun menyirip berdaging berwarna hijau tua. Hal ini sesuai
seperti daun steril dengan spora serbuk berbentuk dengan pernyataan Sunarmi dan Sarwono (2004)
bubuk halus berwarna coklat muda dan mudah bahwa V. elongata mempunyai rimpang panjang
lepas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hartini menjalar. Daun memanjang tunggal dan
(2011) bahwa S. palustris merupakan jenis berdaging. Hidup sebagai epifit.
tumbuhan memanjat atau merayap. Daun
menyirip tunggal. Daun steril berbentuk jorong.
Daun fertil berbentuk garis dan daun yang sangat DAFTAR PUSTAKA
muda berwarna merah. Darma, IDP & Peneng, I,N., 2007, Inventarisasi
Tumbuhan Paku di Kawasan Taman Nasional
Taenitis blechnoides (Willd.) Sw. Laiwangi-Wanggameti Sumba Timur,
T. blechnoides dikenal dengan nama daerah paku Waingapu, Nusa Tenggara Timur,
ringin dan mempunyai sinonim Pteris blechnodes Biodiversitas, vol 8, no 3, hal. 242-248.
Willd., T. pteroides Skhkuhr dan T. chinensis Departemen Kehutanan Republik Indonesia, 2008,
Desv ( Rosenburgh, 1908 dalam Hartini, 2006). Informasi Kawasan Konservasi Kalimantan
Tumbuhan ini ditemukan di hutan kerangas dan Barat, Balai Konservasi Sumber Daya Alam
rawa. Jenis ini mempunyai rimpang yang tumbuh Kalimantan Barat.
menjalar pendek, berwarna coklat dengan ujung
Ekoyani, N., 2007, Keanekaragaman Jenis Paku-
ditutupi oleh serabut akar berwarna coklat gelap
Pakuan (Pteridophyta) dalam Kawasan Hutan
mengkilap. Batang berbentuk bulat dan berkayu.
Lindung Gunung Bawang Kabupaten
Bagian depan batang beralur dan semakin ke atas
Bengkayang, Skripsi, Universitas Tanjungpura,
alur semakin dalam. Bagian depan batang
berwarna coklat kehijauan sedangkan bagian Pontianak.
belakangnya berwarna coklat. Batang ditutupi Hartini, S., 2006, Tumbuhan Paku di Cagar Alam Sago
oleh rambut-rambut halus berwarna coklat muda Malintang, Sumatra Barat dan Aklimatisasinya
yang tersebar jarang atau ada dalam jumlah yang Di kebun Raya Bogor, Biodiversitas, vol 7, no
sangat sedikit. Daunnya tersusun berhadapan 3, hal. 230-236.
dengan tekstur daun kaku dan agak tebal, Hartini, S., 2011, Tumbuhan Paku di Beberapa
berwarna hijau tua. Ujung pina meruncing, Kawasan Hutan di Taman Nasional Kepulauan
basalnya runcing dan tepinya rata. Sporangium Togean dan Upaya Konservasinya di Kebun
berwarna coklat muda, terletak dibagian abaksial Raya Bogor, Berk. Penelitian. Hayati Edisi
daun. Sporangium memanjang membentuk 2 baris Khusus: vol. 7A, hal. 35–40.
yang terdapat di kanan kiri costa yang tidak Hetti, D., 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70%
terputus. Hartini (2006) menyatakan bahwa T. Herba Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides
Blechnoides mempunyai akar rimpang yang Presl.) Terhadap Sel T47D, Skripsi, Universitas
bagian ujungnya ditutupi oleh serabut yang Muhamadiyah, Surakarta.
berwarna hitam. Bentuk helaian anak daun lanset Holtum, R.E., 1967, Flora of Malaya Vol II (Fern of
bagian ujung runcing. Tekstur daun kaku dan Malaya), Authority Government Printing
tebal. Sporangium terdapat di kanan kiri ibu Office, Singapore.
tulang daun.
164
Protobiont
2014
Vol 3 (2): 155 - 165
165