Standar Kebutuhan Ruang Pantai
Standar Kebutuhan Ruang Pantai
Standar Kebutuhan Ruang Pantai
DI KOTA SEMARANG
Proyek Akhir
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
Oleh
NIM.5112412058
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR KEASLIAN
iv
Abstrak
Neyla Dalung Estety
v
KATA PENGANTAR
vi
Penulis berharap semoga LP3A ini dapat bermanfaat dan dapat diterima oleh
semua pembaca sebagai sumbangan ilmiah bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa penulisan LP3A ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penulisan, susunan kata, kalimat dan tanda baca. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dan menjadikan
pelajaran agar lebih baik di masa depan.
Semarang, 2017
5112412058
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN`............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Dan Sasaran ......................................................................... 3
1.3.1 Tujuan .................................................................................. 3
1.3.2 Sasaran ................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................ 4
1.5 Ruang Lingkup ................................................................................ 4
1.5.1 Ruang Lingkup Subtansial................................................... 4
1.5.2 Ruang Lingkup Spasial ........................................................ 4
1.6 Metode Pembahasan ........................................................................ 4
1.7 Sistematika Pembahasan ................................................................. 5
1.8 Alur Pikir ......................................................................................... 8
viii
2.3.2 Standar Sarana dan Prasarana Rekreasi Pantai .................... 18
2.3.3 Jenis Aktivitas Wisata Pantai............................................... 20
2.3.4 Pelaku Wisata Pantai ........................................................... 25
2. 4 Tinjauan Ekologi Arsitektur ............................................................ 28
2.4.1 Pengertian Ekologi Arsitektur ............................................. 28
2.4.2 Keselarasan Ekologi Arsitektur ........................................... 29
2.4.3 Kriteria-kriteria Bangunan Sehat dan Ekologis ................... 35
2.4.4 PenerapanEko-Arsitektur Pada Bangunan........................... 46
2. 5 Studi Banding .................................................................................. 48
2.6.1 The Sea Pantai Cahaya ........................................................ 48
ix
4.6.2 Sistem Transportasi ............................................................. 123
4.6.3 Sistem Jaringan Air Bersih .................................................. 125
4.6.4 Sistem Jaringan Air Kotor ................................................... 129
4.6.5 Sistem Pemadam Kebakaran ............................................... 130
4.6.6 Sistem Penangkal Petir ........................................................ 132
4. 7 Pendekatan Aspek Arsitektural ....................................................... 135
4.7.1 Tampilan Bangunan............................................................. 135
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 2.23 Taman Sunset Pantai Cahaya .............................................................. 57
xii
Gambar 4.2 Analisis Sirkulasi Pengunjung ............................................................... 95
xiii
Gambar 4.27 Peralatan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Aktif ........................... 131
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Kelompok Jenis Kegiatan, Aktivitas, dan Kebutuhan Ruang ......... 85
xv
BAB I
PENDAHULUAN
lautan yang luas, yaitu seluas 5,8 kilometer persegi. Dengan potensi wilayah
sumber daya alamnya, baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti
sumber daya perikanan, mangrove dan terumbu karang maupun sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Selain memiliki sumber daya alam
tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia juga memiliki bervagai fungsi
pariwisata. Salah satu dari wilayah pesisir Indonesia adalah Kota Semarang.
sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai salah satu kota
penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dari data Badan Pusat Statistik
1
2
menyimpan keindahan alam pantai yang indah dan eksotis. Walaupun tidak
Semarang juga cukup bagus untuk dinikmati. Selain Pantai Marina, Kota
Semarang memiliki pantai lain yang letaknya dekat dengan Bandara Ahmad
Pantai Maron letaknya hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kota
fasilitasnya kurang memadai. Pantai tidak terkelola dengan baik dan akses
yang sulit oleh karena itu, diperlukan suatu konsep desain yang tepat, agar
Pantai Maron tetap menjadi tempat rekreasi yang ramai dan menjadi tujuan
pengunjung.
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Sasaran
Sasaran dari penyusunan LP3A ini adalah terciptanya program ruang dan
1.4 MANFAAT
Kota Semarang.
a. Studi literatur
b. Studi lapangan
pariwisata Provinsi Jawa Tengah serta daya dukung lokasi dan tapak
perencanaan.
c. Studi ekskursi
pantai yang sudah ada. Studi ekskursi untuk referensi wisata pantai ini,
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat,
Pada bab ini membahas mengenai literatur tentang tinjauan umum pariwisata,
PERANCANGAN
PERANCANGAN
Semarang.
8
AKTUALITA
• Kondisi Pantai Maron yang kuran g memadai.
• A kses yan g su lit d ilalu i
• P an tai Maron yan g tid ak d ik elola d en gan baik
URGENSI
Perlunya Pengembangan Wisata Pantai Maron dengan penambahan
fasilitas guna meningkatkan pelayanan pengunjung dengan
mengunggulkan potensi yang ada.
Tujuan :
Merencanakan dan merancang Pengembangan Wisata Pantai Maron di
Kota Semarang, agar dapat menunjang kegiatan pariwisata berbasis
konservasi, sesuai dengan perutukan lahan Pantai Maron.
Studi Pustaka :
Studi Lapangan Studi kasus
Landasan Teori Studi kasus pada kawasan
Standar perencanaan dan Tinjauan Kota Semarang wisata pantai yang sudah
ada seperti Pantai Cahaya
perancangan wisata Tinjauan Lokasi dan Tapak
di Kendal
F
E
Data lokasi site berada pada Kota Semarang, kecamatan Semarang Barat, Tepatnya
di desa Tambakharjo. D
B
Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak
studi banding dan masukan dari audience yang merupakan pengunjung pantai Maron.
A
C
Konsep Dasar dan Program Per encanaan dan Perancangan K
Pengembangan Wisata Pantai Maron Dengan Pendekatan Desain
Bertema Eko-Arsitektur
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua
suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti berulang-ulang atau berkali-kali,
tempat ketempat lain, yang bersifat sementara dan dilakukan perorangan atau
bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari pada perkembangan
10
pengangkutan.
Salah Wahab dalam Yoeti, 1983: 106 Pariwisata ialah suatu aktifitas
negara itu sendiri di luar negeri untuk sementara waktu dalam mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda- beda dengan apa yang dialaminya
seni dari lalu lintas orang, dalam mana manusia-manusia berdiam di suatu
dengan pekerjaan.
sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya.
kepentingan lain.
11
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu
sementara.
unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3)
wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-
suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, dari satu tempat ke
beraneka ragam.
potensi seni budaya bangsa untuk menimbulkan daya tarik dan minat
geografis, yaitu :
yang lingkupnya lebih besar dari local tourism tetapi lebih kecil
b. M e n u r u t U U P e m e r i n t a h N o 1 0 t a h u n 2 0 0 9 Wisata adalah
laut. Dalam lingkungan pantai terjadi jalur yang saling mempengaruhi antara
darat dan laut. Kawasan ini mempunyai ciri geosfer yang khusus, ke arah laut
dibatasi oleh pengaruh fisik laut dan sosial ekonomi bahri, sedangkan ke arah
darat dibatasi oleh pengaruh proses alami dan kegiatan manusia terhadap
Jadi, wisata pantai adalah segala jenis aktivitas yang terjadi di pantai
baik fisik maupun mental yang dilakukan pada waktu senggang untuk
hiburan.
harus melihat potensi dan daya tarik yang dimiliki oleh pantai tersebut, antara
lain; keindahan alam dan panorama yang dimilikinya. Beberapa hal yang
1. Vegetasi lingkungan
bamboo hias asam keranji, angsana, soka nusa indah, dan tanaman lain akan
3. Oceanografi
Pasang surut yang terlalu besar lebih dari 200 meter akan sangat tidak
ini tergantung dari ketinggian air laut dan dermaga sebagai pencapaian menuju
kapal.
4. Kemiringan pantai
Kemiringan pantai yang ideal untuk dijadikan rekreasi pantai adalah ± 0,5
yang terbentuk.
5. Posisi pantai
Besarnya arus air dan ombak mempengaruhi luas pantai, hamparan pantai
yang luas akan didapat daerah yang berombak relatif tenang dan dikelilingi oleh
17
karang.
a. Lokasi, harus sesuai dengan perencanaan tata ruang kota rencana induk
perundangan yang berlaku dan ciri gaya bangunan tersebut harus selaras dan
x Bumi perkemahan
x Fasilitas akomodasi
- Ruang pertemuan
- Gudang
- Telepon umum
- Mushollah
- Pos P3K/poliklinik
- Tempat sampah
- Kantor
- Mess karyawan
- Pemadan kebakaran
- Restoran
- Kedai
- Jalan
- Jembatan
- Areal parkir
- Dermaga
c. Perlindungan setempat
keinggian lebih.
e. Densitas bangunan
dalam tatanan unit lepas, dengan konfigurasi “ solitary atau linear lay-
olahraga dan berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain dimana
pergerakan yang terjadi berada di atas permukaan air laut. Selain sebagai
b. persyaratan ombak yang relatif tenang, arus kecil, dan tidak ada
36 gr/liter.
menikmati panorama laut dengan jalur khusus ataupun tidak. Aktivitas ini
dikenal dengan istilah racing motor boat. Flukturasi pasang surut air laut
e. Perahu layar, aktivitas dengan alat khusus berupa perahu layar dengan
dilaksanakan dengan syarat adanya hembusan angin antara 9-15 knot dan
f. Perahu dayung, menggunakan area bebas karang dan tumbuhan laut yang
i. Ski air, kegiatan olahraga yang menggunakan papan ski yang di tarik oleh
motor boat dengan beberapa jenis papan yang menjadi pilihan. Kegiatan
j. Jet ski, merupakan kegiatan dengan bantuan alat khusus berupa jet
papan selancar, bergerak karena adanya dorongan angin dan pola gerakan
23
angin minimal 9 knot dengan tinggi gelombang antara 0,5 – 1,5 meter.
m. Diving atau menyelam, jenis kegiatan dengan alat khusus yaitu alat
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan ini, yaitu:
a. Renang air tawar, kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan renang air
laut, hanya saja pada kegiatan ini dibutuhkan arena khusus berupa kolam
membutuhkan tenda sebagai rumah kemah dan area yang bebas genangan
air.
dilakukan dengan jalur khusus maupun tidak dan bisa dilakukan pada
dilakukan dengan berlari kecil baik dengan jalur khusus maupun tidak.
dengan alat bantu permainan dan lapangan yang datar sebagai syarat
utamanya.
pelaku wisata. Selain sebagai wahana pasif, rekreasi ini juga mampu
1. Pengunjung
masyarakat tingkat atas. Selain itu juga dari berbagai kelompok umur yang
a. Anak-anak (usia 0-9 tahun), karakteristik kelompok usia ini adalah serba
26
perjalanannya adalah:
sebenarnya.
2. Pengelola
dan lain-lain.
28
tangga atau cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah.
Haeckel, 1869)
ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun
bangunan. Oleh karena itu ekologi arsitektur adalah istilah holistik yang
sehari-hari.
penyedia air).
1. Penyelidikan kualitas
dengan alat sederhana seperti lebar dan panjang ruang dengan meter,
dalam suatu ruang tergantung secara immaterial dari kebudayaan dan kebiasaan
lain yang berhubungan, terutama kualitas bentuk yang tidak dapat diukur
ruang.
Bagian ruang yang tersinari dan yang dalam keadaan gelap akan
perabot, lukisan, dan hiasan lainnya). Cahaya matahari memberi kesan vital
dalam ruang, terutama jika cahaya tersebut masuk dari jendela yang
orientasinya ke timur..
sampingan dengan sinar panas, maka di daerah tropis tersebut manusia sering
31
menganggap ruang yang agak gelap sebagai sejuk dan nyaman. Akan tetapi,
untuk ruang kerja ketentuan tersebut melawan kebutuhan cahaya untuk mata
terang tanpa kesilauan dan tanpa sinar panas. Untuk memenuhi tuntutan yang
berlawanan ini, maka sebaiknya sinar matahari tidak diterima secara langsung,
dapat dipelajari pada alam sekitar dengan warna bunga. Oleh karena itu, warna
adalah salah satu cara untuk mempengaruhi ciri khas suatu ruang atau gedung.
Masing-masing warna memiliki tiga ciri khusus, yaitu sifat warna, sifat cahaya
warna). Makin jenuh dan kurang bercahayanya suatu warna, akan makin
32
cahaya.
kenyamanan. Misalnya :
Hlm.23 )
x Langit-langit yang agak rendah diberiwarna putih atau cerah, yang diikuti
oleh 20 cm dari dinding bagian paling atas juga diberi warna putih, yang
x Warna-warna yang aktif seperti merah atau oranye pada bidang yang luas
x Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi
x Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi
warna hangat pada dinding bagian muka, sedangkan dapat berkesan panjang
x Dinding tidak seharusnya dari lantai sampai langit-langit diberi warna yang
hubungannya dengan alam, seperti matahari, arah angina, aliran air dibawah
yang harus dilakukan didalam batas ruangan. Dengan sadar atau tidak sadar
pengaruh besar dari alam dan iklim tropis di lingkungan sekitarnya, yaitu sinar
matahari dan orientasi bangunan, angin, dan pengudaraan ruangan, suhu dan
lintasan matahari dan angin, serta bentuk denah yang terlindung adalah titik
utama dalam peningkatan mutu iklim-mikro yang sudah ada. Dalam hal ini
tidak hanya perlu diperhatikan sinar matahari yang mengakibatkan panas saja,
sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat dan yang
pada kulit manusia. Dengan demikian juga dapat digunakan angin untuk
warming dan juga sebagai view yang menarik bagi siapa saja yang
diterpakan:
perawatannya.
berkarakter ekologis
kesuburan tanah itu dapat dibuat tandus oleh gedung. Tannah yang
jalan.kedua
b. Hal kedua kedahan lahan yang ditumbuhi oleh tanaman yang sudah
transformasinya
Tabel 2.1
Penggolongan bahan bangunan
Penggolongan ekologis Contoh Bahan bangunan
transformasi
berikut :
alam.
penjelasan tentang kualitas dalam ruangan yang baik dan benar menurut
a. Penghawaan
udara horizontal
1996)
b. Pencahayaan
untuk menjalankan aktivitas. Sumber cahaya alami yang ada saat ini
2. Tersedia berlimpah
4. Terbarukan
hidup di bumi
41
6. Dinamis
c. Pewarnaan
1. Sifat warna
kesan pada suatu ruang, berikut adalah berbagai macam warna yang
kesadaran.
menguatkan.
menyelaraskan.
42
damai.
menggairahkan,melepaskan.
Berikut ini adalah beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk
a. Energi Surya
b. Energi Air
mengunakan turbin.
43
c. Energi Angin
27%)
untuk mengatur tata air, suhu, pencemaran udara dan juga unntuk
bernapas.
hidup disekitarnya
suara/bising.
lingkungan
Tetapi kita sebagai manusia yang bijak adan peduli akan lingkungan
b. Mendesain taman
disegala usia baik anak-anak mauapun orang tua , selain itu diguanakan
juga bagi orang yang cacat tubuh,orang sakit , maupun orang dewasa
kursi roda . Banyak hambatan bagi bangunan saat ini yang tidak
memperhatikan hal – hal tersebut antara lain perbedaan tinggi lantai yang
ruang kurang jelas, tidak ada kursi untuk beristirahat, dan masih banyak
lagi .
2006):
c. Lebar semua pintu harus memadai kebutuhan kursi roda (>80 cm)
46
lain.
h. Pintu sorong dapat dibuka lebih mudah oleh pengguna kursi roda
hal ini bertujuan agar ketika hujan turun, air tidak akan
teratur.
The Sea Pantai Cahaya adalah Sebuah Objek Wisata yang terletak di
dibawah naungan PT. Wersut Seguni Indonesia (WSI). PT. WSI merupakan
49
lembaga konservasi satwa dan tumbuhan yang berdiri sejak tahun 1999 dan
dibuka untuk umum sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah dan
Indonesia dengan keunikan dan perpaduan antara alam dan binatang supaya
terjaga keseimbangan.
lumba- lumba, karena lumba-lumba merupakan ikon utama wisata di The Sea
Pantai Cahaya.
Pada wisata The Sea Pantai Cahaya terdapat denah lokasi wisata dan
strategis dan dengan desain yang menarik, sehingga pengunjung lebih mudah
Akses pada wisata The Sea Pantai Cahaya sudah diperhatiakan dengan
baik, karena jalan untuk kendaraan bermotor sudah beraspal dan untuk pejalan
The Sea Pantai Cahaya menyajikan potensi wisata alam yang dimiliki
sebagai daya tarik utama kawasan wisata ini. Sehingga semua sarana dan
Sarana dan prasarana yang terdapat pada The Sea Pantai Cahaya antara lain:
Area permainan anak pada The Sea Pantai Cahaya memiliki tempat
2. Water King
Water King adalah salah satu wahana air yang terdapat di The
Sea Pantai Cahaya. Pada Water King terdapat wahana air lainnya
dan ember tumpah. Selain itu, pada wahana ini diberikan warna yang
seperti pohon-pohon dan atapnya terbuat dari daun kelapa yang disusun.
4. Pentas Lumba-lumba
5. ATV
6. Perahu Kano
7. Saung
pantai. Saung ini juga memiliki desain yang tradisional. Pada saat
8. Taman Sunset
9. Panggung Hiburan
10. Restoran
11. Kantin
12. Mushola
13. Toilet
14. Parkir
BAB V
a. Pengunjung
b. Pengelola
c. Servis
Tabel 5.1
Aktivitas, Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
No Usia Karakteristik / sifat
banyak informasi
permainan
x Informal
kecil
cenderung rasional
x Suka bersaing
olahraga
tenaga
Tabel 5.2
Kelompok Jenis Kegiatan, aktivitas, dan kebutuhan ruang
No Kelompok Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang
140
1 x Menikmati x Gazebo
pemandangan alam
dengan berjalan-
jalan mengelilingi
kawasan (walking)
x Berkumpul di area
terbuka x Plasa
x Berwisata
kuliner(makan x Pujasera
x Bermain-main di x Playground
playground
berbelanja souvenir
dan barang-barang
gallery
x Kegiatan olahraga,
pantai, jogging,
Berenang x Pantai
x Menelusuri wisata
x Memancing
x Area Pancing
x Menerima x Loket
pengunjung
x Menyampaikan x R.Informasi
Kegiatan penerima
informasi yang
diperlukan
pengunjung
setelah bermain
dipantai
4 x Datang x Lobby
x Menangani masing-
masing bidang
· Mengepalai
pengelola
x R. Staff Pelayanan
Kegiatan pengelola
· Pelayanan umum Umum
x Staff ME
· ME x R. Staff Keuangan
· Keuangan x R. Rapat
x Melakukan kegiatan
penunjang : rapat
dan diskusi
x Ke toilet x Lavatory
memperbaiki genset
mamperbaiki x R. Panel
kelistrikan
143
x Menyimpan
Sumber : Analisis,2016
a. Kelompok Ruang
Tabel 5.2
Kebutuhan Ruang
Play Ground
Plasa
Restoran
Lap.Futsal
Lap. Basket
Pujasera
Jogging Area
Toko Souvenir
Mangrove
Area Pancing
R. Sekretaris
R. Staff Administrasi
144
R. Staff Keuangan
R. Staff ME
R. Rapat
Parkir Pengelola
Lobby
Lavatory
Pantry
Mushola
Loket
R.Informasi
Tempat Bilas
ATM Center
Mushola
Pos Jaga
Toilet
4 Servis R. Genset
R. Panel
Gudang
Sumber : Analisis,2016
145
c. Sirkulasi Ruang
1. Pengunjung
2. Pengelola
3. Servis
Tabel 5.3
Besaran Ruang Kegiatan Utama (Wisata)
NO Ruang Luas (M2)
1. Gazebo 36.0
2 Playground 300.0
3 Plasa 130.0
4 Restoran
R. Pengelola 15.0
Kasir 4.0
Dapur 45.0
R. Pendingin 9.0
Gudang 9.0
Lavatory 14.0
8 Pujasera 150.0
11 Mangrove 500.0
2.851,0
Sumber : Analisis,2016
Tabel 5.4
Besaran Ruang Pengelola
NO Ruang Luas (M2)
2 R. Sekretaris 7.0
9 R. Staff ME 20.0
10 R. Rapat 27.0
12 Lobby 30.0
13 Lavatory 14.0
14 Mushola 15.0
284.5
Total = 369,85
Sumber : Analisis,2016
150
Tabel 5.5
Besaran Ruang Fasilitas Pelayanan Umum
NO Ruang Luas (M2)
1 Parkir 185.0
2 R.Informasi 4.0
5 Mushola 36.0
7 Toilet 32.0
333.0
Total = 432,9
Sumber : Analisis,2016
Tabel 5.6
Besaran Ruang Area Servis
NO Ruang Luas (M2)
1 R. Genset 16.0
2 R. Panel 9.0
3 Gudang 16.0
41.0
Sirkulasi 30 % = 12,3
Total = 53,3
Sumber : Analisis,2016
151
Keterangan :
AS : Asumsi Sendiri (studi ruang)
NF : Neufert Architect Data
TSS : Times Saver Standart
Tabel 5.7
Jumlah luasan kawasan
Luasan Ruang kegiatan utama (wisata) 3706,3
Total 4.562,35
Sumber : Analisis,2016
5. 2 KONSEP KONSEKTUAL
Seamarang. Luas lahan 15.343 m2 (± 1.5 Ha) dengan KDB 60% dan KLB 0 –
3.0. Kondisi site kontur namun kontur site relatif datar. Letak site merupakan
dan rekreasi.
152
e. Zonning Akhir
5. 3 KONSEP STRUKTUR
pondasi tiang pancang, karena bangunan berada pada tanah yang basah dan
bangunan dibuat panggung, terdiri dari dua lantai. Sehingga pondasi tiang
Pada badan dari bangunan secara garis besar akan digunakan beton
sebagai struktur utama karna beton dirasa lebih memiliki kekuatan untuk
menahan sifat korosif dari air laut, untuk bagian bagian tertentu juga akan
digunakan kaca , namun pada badan bangunan akan dipadukan dengan material-
limasan.
5. 4 KONSEP UTILITAS
Sumber pasokan energi listrik digunakan pada Wisata Pantai yang akan di
Alternatif dalam pengadaan air bersih adalah air yang bersumber dari
Sistem jaringan air kotor pada Wisata Pantai ini dibagi menjadi dua,
yaitu pembuangan limbah air kotor (dari kloset dan urinoir) serta limbah air
bekas (dari floordrain,washtafel, bak cuci, dan bak dapur). Dalam sistem
pengolahan limbah airkotor dan air bekas, dibutuhkan sarana pengolahan limbah
Sistem transportasi yang digunakan pada Wisata Pantai Maron ini berupa
tangga dan ramp, karena bangunan hanya memiliki tinggi dua lantai. Sehingga
area luar dengan jarak antar hidran 200 m yang mudah dijangkau mobil
dalam bangunan diletakkan pada area dekat pintu – tangga – ramp darurat dan
dengan jarak antara tiang mencapai radius 50-100 m. Sistem penangkal petir
5. 5 KONSEP ARSITEKTURAL
Menggunakan
Eko - Arsitektur
ventilasi alam
Menciptakan
kawasan hijau
i. Penghawaan dan pencahayaan
pencahaya alami adalah cahaya yang didapat dari cahaya matahari. Sebagai
pada bangunan.
Penggunaan roster yang terbuat dari batu bata ekpos yang memiliki sisi estetis
Jenis pohon yang dipilih untuk pengembangan wisata Pantai Maron adalah
pohon ketapang, dimana pohon ini memiliki cabang pohon yang melebar
akan dibuat hanya untuk pejalan kaki. Karena untuk kendaraan aksesnya
DAFTAR PUSTAKA
A, Yoeti, Oka. Edisi Revisi 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa,
Bandung.
Frick, Heinz, dan Muliani, Tri Hesti. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta:
Kanisius.
Britain.
Reed, Robert H. Design for Natural Ventilation in Hot Humit Weather. Texas.
1953.
Tomm, Arwed. Oekologisch Planen und Baunen. Braunschweig. 1992. Hlm. 23.