Pedoman Penulisan Disertasi Prodi Kehutanan Program Doktor 2020
Pedoman Penulisan Disertasi Prodi Kehutanan Program Doktor 2020
Pedoman Penulisan Disertasi Prodi Kehutanan Program Doktor 2020
Buku ini disusun sebagai pedoman cara penulisan disertasi bagi para
mahasiswa Program Studi Kehutanan Program Doktor, Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman, dengan harapan setiap mahasiswa mampu menulis
karya ilmiah (disertasi) secara benar dan sesuai dengan format yang disyaratkan
oleh Program Studi Kehutanan program Doktor.
Cara menulis disertasi di masing-masing perguruan tinggi dan bahkan di
antara Program Studi satu dengan lainnya tidak selalu sama. Buku ini berlaku
khusus bagi peserta Program Studi Kehutanan Program Doktor agar tata fikir dan
format penulisan serta bentuknya lebih terarah dan seragam.
Secara keseluruhan, buku pedoman ini terdiri atas 4 bab, yaitu: I.
Pendahuluan, II. Usulan Penelitian (Proposal) Disertasi, III. Disertasi dan IV. Cara
Penulisan Usulan Penelitian (Proposal) dan Disertasi.
Istilah-istilah Bahasa Indonesia yang benar juga diberikan sebagian di buku
ini dengan mengutip dari buku “Pedoman Umum Pembentukan Istilah dan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” karangan Drs.
John S. Hartono (1995) agar pemakai dapat menggunakan bahasa Indonesia yang
benar. Cara penulisan kata Latin juga mengacu kepada buku “Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan” karangan Dr. Mien A. Rifai (1973) agar pemakai dapat
menulis nama-nama jenis tumbuhan dalam bahasa Latin dengan benar.
Diwajibkan kepada para mahasiswa untuk mempelajari dengan baik dan
menerapkan dengan benar dalam menulis usulan penelitian disertasi dan
disertasinya berdasarkan buku pedoman ini, bukan berdasarkan informasi/ide dari
orang lain yang kemungkinan menyimpang dari pedoman ini. Usulan penelitian
disertasi dan disertasi yang penulisannya tidak mengikuti buku pedoman
mengakibatkan bervariasinya format dan bentuk disertasi Doktor Ilmu Kehutanan
Unmul yang dapat menimbulkan bermacam-macam persepsi dari pembaca.
Pada edisi tahun 2020 ini telah dilakukan beberapa perbaikan seperti spasi
tulisan di disertasi yang dahulu 2 spasi, maka untuk penghematan, pada edisi ini
diubah menjadi 1,5 spasi. Namun demikian dirasa masih memerlukan
penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut, oleh karena itu kritik dan saran
sangat diperlukan demi penyempurnaannya.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukan.
Halaman
KATA PENGANTAR ….………..………………..............…………………...... ii
DAFTAR ISI …………....……………...…..........………...……..………………. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ………………………….......………………….………….. 1
II. USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) DISERTASI ……………............... 4
A. BAGIAN AWAL ….………..…………………………..............……………. 5
1. Halaman Sampul Depan ……………….........……..........………….. 5
2. Halaman Persetujuan ………………….……………......…..……….. 6
B. TUBUH UTAMA ……………….... ………......………………..……………. 6
1. Bab Pendahuluan ……...………………………..………..…………… 6
2. Bab Tinjauan Pustaka ……..…………………..………..……………. 7
3. Bab Metode Penelitian ………..………..……………….……………. 8
4. Daftar Pustaka ……………....…………………………...……………. 10
C. BAGIAN AKHIR …..….. ………………………………….…………………. 11
III. DISERTASI ………………………………........…………………………… 12
A. BAGIAN AWAL ….....……...………......……………………….…………… 12
1. Halaman Sampul Depan ………………………………………..…….. 12
2. Halaman Judul ……………………………………..……………..…… 13
3. Halaman Pengesahan ……………………………..…………...…..… 13
4. Riwayat Hidup …………………………………………………..……… 13
5. Kata Pengantar …………………….....………………………..……… 13
6. Daftar Isi …………………………………………………….…......…… 14
7. Daftar Tabel ………………………………………………......…...…… 14
8. Daftar Gambar ……………………………………………........……… 15
9. Abstract ………………………………………………….....…………. 15
B. TUBUH UTAMA ………………………………………...……..…………….. 16
C. BAGIAN AKHIR ………………………………………..…...………………. 18
IV. CARA PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN DISERTASI ………… 19
A. BAHAN DAN UKURAN KERTAS ………….…………………..…………….. 19
B. FORMAT DAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN DISERTASI …..…… 19
1. Jenis Huruf ……………………………………………………………. 19
2. Bilangan dan satuan ………………………………………………….. 19
3. Jarak baris ……………………………………………………………... 20
4. Batas tepi ……………………………………………………………… 20
5. Pengisian ruang ………………………………………………………. 21
6. Paragraf baru ………………………………………………………….. 21
7. Bab, sub bab dan seterusnya …………………………………..…… 21
iii
8. Tabel ………………………………………………………………….... 23
9. Gambar ………………………………………………………………… 27
10. Persamaan ……………………………………………………….…. 29
11. Catatan kaki dan istilah baru ………………………………..……… 29
iv
DAFTAR TABEL
Tubuh Utama
v
DAFTAR GAMBAR
Tubuh Utama
Materi di dalam buku ini terdiri atas bab Penulisan Usulan Penelitian
(Proposal) Disertasi dan Penulisan Disertasi, yang mana pada setiap bab
dijelaskan lagi mengenai hal-hal yang harus ditulis sehingga memenuhi syarat
untuk menjadi sebuah Proposal Penelitian dan Disertasi.
Disertasi adalah laporan hasil penelitian yang mandiri dalam rangka
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Doktor (Dr.) pada Program
Studi Kehutanan Program Doktor. Sebelum melaksanakan penelitian, mahasiswa
diwajibkan membuat Usulan Penelitian (Proposal) yang harus diseminarkan
(kolokium I) agar Usulan Penelitiannya lebih sempurna, lebih terarah dan mudah
dalam pelaksanaannya di lapangan. Usulan Penelitian tersebut sebelum disetujui
oleh Promotor diperiksa terlebih dahulu oleh pengelola Program Studi Kehutanan
Program Doktor mengenai judul, isi dan formatnya.
Usulan Penelitian Disertasi yang diserahkan ke Program Studi Kehutanan
Program Doktor sebaiknya sudah ada nama-nama calon Promotor Utama,
Promotor Pendamping I dan Promotor Pendamping II. Dasar pencantuman nama-
nama tersebut adalah bahwa bidang (materi) penelitian yang akan ditekuni oleh
mahasiswa yang bersangkutan sesuai atau dekat dengan kepakaran calon
Promotor Utama, Promotor Pendamping I dan Promotor Pendamping II atau
mahasiswa yang bersangkutan telah pernah berdiskusi kepada calon Promotor
Utama dan atau Promotor Pendamping I dan atau Promotor Pendamping II
tentang rencana penelitian disertasinya kemudian diberikan pengarahan siapa
calon Promotor Utama, Promotor Pendamping dan para Penguji yang sesuai. Jadi
urutan/alurnya adalah sebagai berikut:
1. Usulan Penelitian diajukan ke Program Studi Kehutanan Program Doktor.
2. Diperiksa oleh pengelola.
3. Dikembalikan kepada mahasiswa, mungkin ada perbaikan format penulisan
dan calon Promotor Utama, Promotor Pendamping serta para Penguji yang
diusulkan.
4. Dikembalikan ke Program Studi setelah diperbaiki.
5. Mahasiswa diberi surat pengantar ke calon Promotor Utama, Promotor dan
para Penguji, apakah mereka bersedia menjadi Promotor Utama, Promotor
Pendamping atau Penguji.
6. Diterbitkan surat keputusan (SK) menjadi Promotor Utama, Promotor
Pendamping dan para Penguji.
7. Usulan Penelitian diserahkan kepada Promotor dan didiskusikan secara
intensif (dapat dilakukan sebelum SK diterbitkan).
8. Promotor memeriksa dan membubuhkan tanda tangan pada Usulan Penelitian
di halaman pengesahan/persetujuan.
9. Promotor menyetujui Usulan Penelitian untuk diseminarkan dengan bukti
tanda tangan di halaman sampul depan Usulan Penelitiannya.
Promotor wajib memeriksa Usulan Penelitian Disertasi sebelum
diseminarkan sehingga dinilai layak untuk menjadi disertasi doktor.
Hal-hal yang diperiksa seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Usulan Penelitian (Proposal) Disertasi Program Studi
Kehutanan program Doktor
Kriteria yang dinilai Indikator
JUDUL ▪ orisinalitas judul
▪ kejelasan judul
▪ kesesuaian judul dengan program studi / konsentrasi studi /
bidang studi
▪ kelayakan judul proposal untuk menjadi judul disertasi S3
I. PENDAHULUAN : ▪ keilmiahan masalah yang akan diteliti
A. Latar Belakang ▪ kesesuaian dengan program studi / konsentrasi studi / bidang
B. Tujuan Penelitian studi
C. Hasil yang ▪ kejelasan masalah yang akan diteliti
Diharapkan ▪ kontribusi / manfaat terhadap keilmuan dan pembangunan
II. TINJAUAN PUSTAKA ▪ kesesuaian tinjauan pustaka dengan judul dan masalah yang
akan diteliti
III. METODE PENELITIAN ▪ kesesuaian lokasi dan waktu penelitian
▪ kesesuaian bahan dan peralatan
▪ ketepatan rancangan / pola penelitian
▪ ketepatan dan kejelasan metode / prosedur penelitian serta
kesesuaian metode dengan tujuan yang akan dicapai
▪ kecukupan sampel / responden
▪ ketepatan analisis data / rumus / uji statistik yang digunakan
▪ kelayakan substansi untuk menjadi disertasi S3
IV. DAFTAR PUSTAKA ▪ kesesuaian perbandingan jurnal dengan textbook (60 : 40%)
▪ kecukupan jumlah pustaka pendukung yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti
▪ ketepatan cara penulisan
Lain-lain ▪ kesesuaian promotor, promotor pendamping dan penguji yang
diusulkan dengan masalah yang akan diteliti
▪ kesesuaian mata kuliah pendukung
▪ ketepatan penggunaan tata bahasa
▪ konsistensi penggunaan kata-kata
▪ ketepatan penulisan kata-kata dan format penulisan
▪ kesesuaian jenis dan besar huruf yang berlaku di program studi
2
Setelah melaksanakan kolokium I, maka barulah mahasiswa boleh
mengadakan penelitian dan hasilnya kemudian disusun sehingga menjadi sebuah
laporan hasil penelitian yang disebut disertasi. Di dalam disertasi perlu
diperhatikan tata cara penulisannya yang bila tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, maka tidak jarang disertasi yang sudah dijilid disarankan untuk dibongkar
dan dilakukan perbaikan.
Untuk menunjang semua kegiatan tersebut, maka perlu pengetahuan
mengenai cara penulisan secara benar. Demi keseragaman penulisan, maka
diperlukan sebuah buku pedoman disertai dengan contoh-contoh cara
penulisannya yang diuraikan di dalam buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian
(Proposal) dan Disertasi ini.
3
II. USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) DISERTASI
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal dari Usulan Penelitian terdiri atas halaman sampul depan,
halaman persetujuan/pengesahan, Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Gambar.
A.1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini berisi judul Usulan Penelitian, maksud pembuatan Usulan
Penelitian, lambang Unmul, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju dan
tahun pembuatan Usulan Penelitian yang ditulis di kertas HVS kwarto (A4) warna
putih. Tulisan yang dicantumkan di halaman sampul depan seperti terlihat pada
Bab IV F nomor 1 (halaman 41) ialah:
5
a. Judul Usulan Penelitian, hendaknya singkat dan jelas yang menunjukkan
dengan tepat masalah yang akan diteliti serta menutup peluang penafsiran
yang beraneka ragam.
b. “Usulan Penelitian untuk Disertasi Program Studi Kehutanan Program Doktor”,
ditulis di bawah judul.
c. Lambang Universitas Mulawarman, berdiameter sekitar 5,5 cm.
d. “Diajukan oleh :”, nama mahasiswa ditulis lengkap, tanpa gelar kesarjanaan
dan di bawahnya ditulis nomor mahasiswa.
e. “Kepada Program Studi Kehutanan Program Doktor Program Pascasarjana
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda”, yaitu sebagai
instansi yang dituju.
f. Tahun penulisan Usulan Penelitian, dicantumkan di bawah kata “Samarinda”.
B. TUBUH UTAMA
Tubuh utama merupakan bagian dari Usulan Penelitian yang meliputi bab-
bab sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PENELITIAN
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. BAB PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas sub bab: 1.1. LATAR BELAKANG, 1.2. TUJUAN PENELITIAN
dan 1.3. HASIL YANG DIHARAPKAN. Pada halaman bab Pendahuluan tidak diberi
6
nomor halaman, begitu juga pada halaman bab-bab yang lain, melainkan pada
halaman lanjutannya yang ditulis di sebelah kanan atas.
1.1. LATAR BELAKANG, yaitu suatu uraian yang mengandung perumusan masalah
dan keaslian penelitian. Perumusan masalah memuat penjelasan mengenai alur
pikir atau alasan-alasan mengapa judul tersebut dipilih untuk diteliti dan dianggap
penting serta dijelaskan fokus masalah yang akan diteliti dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas. Agar uraian tidak melebar, maka kata-kata pada
judul penelitian disertasi digunakan sebagai kata kunci untuk penjelasan di latar
belakang. Keaslian penelitian dijelaskan dengan uraian yang membuktikan bahwa
masalah yang akan diteliti belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya pada
lokasi dan waktu yang sama. Perlu digunakan pustaka-pustaka atau hasil-hasil
penelitian terdahulu sebagai pembanding atau penunjang. Untuk menghindari
kesalahan kutip dari suatu pernyataan, maka perlu dibaca pustaka aslinya dan
tidak mengutip dari skripsi, tesis, disertasi atau dokumen lain yang dapat
menimbulkan keraguan dalam kebenaran kutipan. Jadi di dalam teks perlu
diminimalkan atau ditiadakan sama sekali tulisan “menurut si A (1999) dalam si B
(2001)” atau “si C (1999) yang dikutip si D (2001)”.
1.2. TUJUAN PENELITIAN, yaitu suatu penjelasan singkat, terarah dan tajam
mengenai maksud (tujuan) yang ingin dicapai melalui penelitian yang akan
dilakukan. Tujuan dapat dibagi menjadi tujuan penelitian secara umum dan
selanjutnya dirinci dalam bentuk tujuan-tujuan yang lebih khusus. Isi tujuan
penelitian harus sesuai dengan judul Usulan Penelitian dan latar belakang.
1.3. HASIL YANG DIHARAPKAN, yaitu suatu penjelasan singkat mengenai manfaat
hasil penelitian dan sumbangan dari hasil penelitian tersebut untuk ilmu
pengetahuan, pembangunan negara dan bangsa, khususnya dalam sektor
kehutanan.
7
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara
memuaskan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Bukti-bukti yang diajukan sebaiknya
diambil/dikutip dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan
dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbit. Isi Bab Tinjauan
Pustaka ini harus sesuai dengan judul penelitian yang akan dilakukan, sehingga
dengan demikian sangat bermanfaat untuk pembahasan hasil penelitian, bukan
hanya berisi rumus-rumus dan definisi saja, melainkan berupa data informasi atau
pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Halaman bab Tinjauan Pustaka tidak diberi nomor halaman.
Pada halaman Metode Penelitian tidak diberi nomor halaman seperti pada
halaman bab Pendahuluan dan Tinjauan Pustaka.
3.1. LOKASI DAN WAKTU. Yaitu penjelasan mengenai lokasi di mana, kapan dan
berapa lama penelitian akan dilakukan, baik di laboratorium maupun di lapangan
(persemaian, hutan, desa, industri dsb). Waktu penelitian harus diuraikan
mencakup keseluruhan rencana jangka waktu efektif yang akan digunakan untuk
keseluruhan tahap kegiatan penelitian mulai dari persiapan penelitian hingga
pengumpulan data, tidak termasuk waktu untuk studi pustaka, penulisan Usulan
Penelitian, konsultasi dengan promotor, analisis/pengolahan data dan penulisan
disertasi.
3.2. OBJEK PENELITIAN. Yaitu objek utama yang akan diteliti yang dapat berupa
benda mati (tanah, kayu dsb), benda hidup (binatang, tumbuhan atau manusia),
disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang ditentukan untuk diteliti, seperti tanah,
kayu, semai, pancang, tiang, pohon, nama binatang, sekelompok masyarakat dsb.
8
3.3. BAHAN DAN ALAT. Yaitu penjelasan mengenai bahan dan alat apa saja yang
akan digunakan dalam penelitian dan perlu disertai dengan gambar (foto) berikut
keterangannya bila perlu. Tally sheet (lembar untuk mengumpulkan data) dan
kuesioner juga termasuk alat untuk mengumpulkan data, sehingga perlu
dimasukkan dalam Usulan Penelitian. Bahan dan alat penelitian yang tertulis di
sub bab ini harus dijelaskan di sub bab lainnya yaitu di Prosedur Penelitian,
sehingga pembaca tahu untuk apa, bagaimana cara penggunaan dan kapan
digunakan bahan dan alat tersebut. Alat penelitian tidak termasuk alat tulis
menulis, kalkulator dan komputer, yang mana alat-alat ini adalah untuk mengolah
data, kecuali bila penelitiannya harus menggunakan komputer seperti untuk
menganalisis data dari peta dalam hubungannya dengan sistem informasi
geografi. Bila data diolah/dianalisis dengan menggunakan komputer, maka
program komputernya perlu ditulis.
3.4. ALUR PENELITIAN. Yaitu urutan pelaksanaan penelitian dari persiapan sampai
analisis data secara ringkas yang dibuat dalam bentuk bagan (kerangka) tahap-
tahap dilakukannya penelitian.
9
terlebih dahulu. Dalam hal ini juga dijelaskan pola penelitian yang akan
digunakan, seperti acak lengkap, acak lengkap berblok, faktorial dsb. Sketsa
peletakkan plot-plot penelitian perlu juga digambarkan dan diberi judul
gambar.
3.6. ANALISIS DATA. Yaitu berisi uraian cara menganalisis data yang telah
diperoleh untuk menjawab tujuan penelitian, seperti rumus-rumus, analisis
statistik, penggunaan program komputer dsb. untuk mengetahui pengaruh
perlakuan yang diberikan terhadap hasil yang diperoleh. Dalam menganalisis data
tidak harus menggunakan analisis statistik, melainkan bisa dalam bentuk analisis
lainnya yang sesuai untuk menjawab tujuan penelitian.
4. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisikan pustaka yang diambil sebagai bahan acuan dalam
menyusun Usulan Penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir
penulis pertama sehingga tidak dibedakan antara buku dengan majalah atau
acuan lainnya.
Jumlah pustaka yang terdaftar di Daftar Pustaka harus sama dengan yang
ada di dalam teks, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.
10
Di depan tulisan “DAFTAR PUSTAKA” tidak diberi nomor bab dan pada
halaman Daftar Pustaka tidak diberi nomor halaman
C. BAGIAN AKHIR
Bagian ini terdiri atas lampiran-lampiran berupa keterangan
pelengkap/tambahan dari tubuh utama yang dapat berupa tabel dan gambar
(bagan, grafik, foto, peta, sketsa tangan dan sebagainya). Suatu lampiran
hendaknya bukan berupa uraian lepas, melainkan uraian tersebut berada pada
suatu bentuk tabel atau gambar, karena di dalam bagian awal hanya ada Daftar
Tabel dan Daftar Gambar saja, tidak ada daftar lampiran tersendiri (lihat Bab IV F
nomor 7 dan 8 halaman 48 dan 49). Daftar kuesioner yang biasanya panjang
sampai beberapa halaman juga dimasukkan di dalam tabel (diberi kotak/frame)
dan diberi judul tabel (lihat cara penulisannya pada halaman 23).
Di bagian paling akhir dari lampiran-lampiran, setiap mahasiswa wajib
membuat pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
1. Pernyataan Orisinalitas Disertasi.
2. Pernyataan Berperilaku dan Bermoral Baik.
3. Pernyataan Penyerahan Disertasi.
Contoh-contohnya dapat dilihat pada halaman 50 sampai 52. Pernyataan-
pernyataan ini tidak perlu dimasukkan di daftar isi atau daftar tabel, sehingga tidak
perlu diberi bingkai (frame) dan tidak diberi judul tabel.
11
III. DISERTASI
Seperti pada Usulan Penelitian, disertasi juga terdiri atas tiga bagian, yaitu:
bagian awal, tubuh utama dan bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal dari disertasi terdiri atas halaman sampul depan, halaman
judul, halaman pengesahan, RIWAYAT HIDUP, KATA PENGANTAR, DAFTAR
ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR dan ABSTRACT.
3. Halaman Pengesahan
Pada halaman ini ditulis: “Disertasi”, judul disertasi, “Dipersiapkan dan
disusun oleh :”, nama dan nim mahasiswa, “Telah dipertahankan di depan
Dewan Penguji pada tanggal ……… dan dinyatakan telah memenuhi syarat”,
“Susunan Dewan Penguji”, “Promotor Utama”, “Promotor Pendamping I”,
“Promotor Pendamping II”, “Anggota Dewan Penguji”, “NIP” (nomor induk
pegawai) Dewan Penguji ditulis di bawah namanya masing-masing, “Samarinda
…....... “ (tanggal diserahkannya disertasi kepada pengelola S3), “Mengetahui
Ketua Program Studi Kehutanan program Doktor” dan “Dekan Fakultas
Kehutanan”, nama Ketua Program Studi dan NIP ditulis di bawahnya di sebelah
kanan sedangkan nama “Dekan Fakultas Kehutanan” dan NIP di sebelah kiri..
Contoh dapat dilihat pada Bab IV F nomor 5 (halaman 45).
4. Riwayat Hidup
Pada halaman ini ditulis riwayat hidup mahasiswa yang bersangkutan,
yaitu nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, pengalaman bekerja,
pengalaman organisasi dsb. serta sedikit riwayat keluarga bila telah menikah. Foto
berwarna dari mahasiswa yang bersangkutan ukuran 3x4 cm perlu ditempelkan di
sebelah kiri atas. Pada halaman Riwayat Hidup tidak diberi nomor halaman,
sedangkan lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditulis
di sebelah kanan atas.
5. Kata Pengantar
Pada halaman ini ditulis uraian singkat mengenai maksud penyusunan
disertasi, penjelasan-penjelasan singkat yang ada hubungannya dengan disertasi
dan ucapan terima kasih. Pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan
penelitian dan penulisan disertasi diletakkan paling awal. Uraian di dalam Kata
Pengantar tidak menyinggung hal-hal yang sifatnya ilmiah, tetapi bahasanya tetap
sopan dan sesuai dengan tata Bahasa Indonesia yang benar. Jenis hurufnya juga
harus sama dengan yang telah ditentukan. Penulisan gelar disingkat dan diakhiri
13
dengan titik. Contoh Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Djakadewa, M.Sc. Kata
Pengantar diakhiri dengan tempat, bulan dan tahun ditulisnya disertasi serta kata
“Penulis” ditulis di bawahnya. Pada halaman Kata Pengantar tidak diberi nomor
halaman, sedangkan lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi
kecil ditulis di sebelah kanan atas.
6. Daftar Isi
Daftar Isi ditulis untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dari isi
disertasi dan memudahkan pembaca yang ingin langsung membaca suatu bab
atau sub bab tertentu. Di sini ditulis urutan bab, sub bab dan sub-sub bab beserta
nomor halamannya. Isi di Daftar Isi harus sesuai dengan yang ada di teks tetapi
hurufnya tidak ditebalkan. Spasi tulisan 1 spasi dan jarak antar judul 1,5 spasi. Bila
tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan
menuliskan “DAFTAR ISI (Lanjutan)”.
Pada halaman Daftar Isi tidak diberi nomor halaman, sedangkan
lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditulis di sebelah
kanan atas.
Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Bab IV F nomor 6 (halaman 46).
7. Daftar Tabel
Bila di dalam disertasi terdapat tabel, maka perlu dibuat Daftar Tabel yang
memuat urutan judul tabel beserta nomor dan halamannya. Suatu tabel di dalam
disertasi dapat ditempatkan di tubuh utama dan dapat juga dilampirkan, sehingga
dalam penulisannya di Daftar Tabel harus dibagi tabel mana yang masuk di tubuh
utama dan mana yang dilampirkan. Spasi tulisan 1 spasi dan jarak antar judul tabel
1,5 spasi. Nomor tabel berurutan terus dari tubuh utama sampai yang dilampirkan.
Bila tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan
menuliskan “DAFTAR TABEL (Lanjutan)”.
Pada halaman Daftar Tabel tidak diberi nomor halaman, sedangkan
lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditulis di sebelah
kanan atas.
Contoh Daftar Tabel dapat dilihat pada Bab IV F nomor 7 (halaman 48).
14
8. Daftar Gambar
Bila di dalam disertasi terdapat gambar, baik berupa foto, sketsa tangan,
peta maupun grafik, maka perlu dibuat Daftar Gambar yang memuat urutan judul
gambar beserta nomornya. Suatu gambar di dalam disertasi dapat dimuat di tubuh
utama dan dapat juga dilampirkan, sehingga dalam penulisannya di Daftar
Gambar harus dibagi gambar mana yang masuk di tubuh utama dan mana yang
dilampirkan. Spasi tulisan 1 spasi dan jarak antar judul gambar 1,5 spasi. Nomor
gambar berurutan terus dari tubuh utama sampai yang dilampirkan. Bila tidak
cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan menuliskan
“DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)”.
Pada halaman Daftar Gambar tidak diberi nomor halaman, sedangkan
lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditulis di sebelah
kanan atas.
Contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada Bab IV F nomor 8 (halaman 49).
9. Abstract
Isi Abstract ditulis dalam Bahasa Inggris. Di dalam Abstract dimuat tujuan
penelitian, hasil penelitian yang diringkas dan saran, sehingga diupayakan tidak
melebihi satu halaman dengan jarak satu spasi. Pada awal baris ditulis
“ABSTRACT” kemudian di bawahnya ditulis nama mahasiswa dan judul disertasi
disambung dengan kata “(supervised by ……………………………..)”, tuliskan
nama Promotor Utama, Promotor Pendamping I dan Promotor Pendamping II
tanpa gelar pendidikan formal.
Pada halaman Abstract tidak diberi nomor halaman, sedangkan
lanjutannya diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ditulis di sebelah
kanan atas.
15
B. TUBUH UTAMA
Tubuh utama disertasi terdiri atas bab-bab sebagai berikut:
1. Pendahuluan yang terdiri atas: Latar Belakang, Tujuan Penelitian dan Hasil
yang Diharapkan. Pada umumnya isi dari Bab Pendahuluan sama seperti di
Usulan Penelitian. Pada awal baris ditulis “I. PENDAHULUAN”. Pada halaman
bab Pendahuluan tidak diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya diberi
nomor halaman ditulis di sebelah kanan atas.
2. Tinjauan Pustaka: sama seperti di Usulan Penelitian dan ditambahkan dari
hasil kolokium I dan II mengenai pustaka yang perlu ditambahkan. Pada awal
baris ditulis “II. TINJAUAN PUSTAKA”. Pada halaman bab Tinjauan Pustaka
tidak diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya diberi nomor halaman
ditulis di sebelah kanan atas.
3. Metode Penelitian: sama seperti di Usulan Penelitian. Pada bab ini perlu
dicantumkan gambar berupa foto-foto yang paling penting yang ada
hubungannya dengan persiapan penelitian seperti foto-foto plot penelitian,
objek yang diteliti, bahan atau alat yang digunakan, peneliti yang sedang
mengerjakan penelitian dsb. Foto-foto menunjukkan bukti bahwa peneliti
benar-benar datang ke lokasi dan mengerjakan penelitian. Pada awal baris
ditulis “III. METODE PENELITIAN”. Pada halaman bab Metode Penelitian tidak
diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya diberi nomor halaman ditulis di
sebelah kanan atas.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan: memuat data yang telah diperoleh dari
penelitian. Data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar/grafik atau
bentuk lain. Uraian mengenai isi tabel atau gambar ditulis berdekatan dengan
tabel atau gambarnya dan langsung dibahas dengan memperhatikan hasil uji
statistik (bila ada). Semua data yang dimuat di dalam disertasi dalam bentuk
tabel, gambar/grafik atau bentuk lain tersebut harus disebut minimal satu kali
di dalam teks. Yang dimaksud dengan gambar ialah bagan, grafik, foto,
gambar tangan (sketsa) dan peta. Penampilan data di tubuh utama dipilih salah
satu, dalam bentuk tabel atau grafik dan tidak kedua-duanya bila datanya
sama, jadi grafik dapat ditampilkan di Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan,
sedangkan datanya bisa dilampirkan. Tetapi di belakang judul grafik ditulis
demikian “…………………………(data dari Tabel …, lampiran)”, demikian juga
tabel di tubuh utama yang datanya direkapitulasi dari lampiran.
16
Gambar berupa foto-foto hasil penelitian diperlukan untuk membuktikan bahwa
penelitian benar-benar dilakukan dan dicantumkan di bab ini bila tidak terlalu
banyak. Gambar berupa foto, sketsa tangan dan peta harus ada pembanding,
skala atau perbesarannya agar dapat diketahui ukuran sebenarnya, misalnya
orang yang berdiri di samping pohon yang difoto, skala pada peta atau ukuran
perbesaran bila menggunakan mikroskop dsb.
Pembahasan hasil penelitian adalah merupakan penjelasan teoritis, baik
secara kuantitatif, kualitatif maupun statistik dengan membandingkan hasil
penelitian yang bersangkutan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis bila ada. Pada awal baris ditulis “IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN”. Pada halaman bab Hasil Penelitian dan Pembahasan tidak
diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya diberi nomor halaman ditulis di
sebelah kanan atas.
5. Kesimpulan dan Saran: Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan
pembahasan serta saran yang bisa diberikan yang masing-masing dibuat
secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang
dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis, jadi tidak lagi mengulang menulis seperti yang ada di
hasil penelitian. Tujuan penelitian yang tertulis di Bab Pendahuluan harus
terjawab di Kesimpulan.
Saran ditulis berdasarkan hasil penelitian yang menjawab Hasil yang
Diharapkan di Bab Pendahuluan, sehingga penelitian yang telah dilakukan
tampak manfaatnya bagi pembangunan negara atau bagi dunia ilmu
pengetahuan atau bagi para peneliti yang akan melanjutkan penelitian
sebelumnya. Jadi di dalam saran tidak ditulis hal-hal di luar penelitian yang
bersangkutan dan yang tidak disinggung di Bab Hasil dan Pembahasan.
Menyarankan penelitian lanjutan juga perlu dihindari, karena di sinilah letak
kelemahan penulis, mengapa tidak diteliti sendiri. Pada halaman bab
Kesimpulan dan Saran tidak diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya
diberi nomor halaman ditulis di sebelah kanan atas.
6. Daftar Pustaka: cara penulisannya sama seperti di Usulan Penelitian dan
ditambah dengan pustaka-pustaka yang disarankan dari hasil kolokium I dan
II. Di awal baris ditulis dengan huruf tebal (bold) “DAFTAR PUSTAKA”. Jarak
spasi adalah satu spasi dan 1,5 spasi bila ganti pengarang. Pada halaman bab
Daftar Pustaka tidak diberi nomor halaman, sedangkan lanjutannya diberi
nomor halaman ditulis di sebelah kanan atas.
17
C. BAGIAN AKHIR
Bagian ini terdiri atas lampiran berupa keterangan pelengkap/tambahan
dari tubuh utama yang dapat berupa tabel dan gambar (bagan, grafik, foto, sketsa
tangan, peta). Tabel analisis statistik sebaiknya dilampirkan bila banyak. Semua
data yang dilampirkan harus disebut di dalam teks di tubuh utama minimal satu
kali dengan menuliskan nomor tabel atau nomor gambar. Contoh: “…..……….
(Tabel 12)” atau “…..….…… (Gambar 15)”. Di halaman sebelumnya ditulis
“LAMPIRAN” tanpa nomor halaman dan tidak diperhitungkan dalam jumlah
halaman. Kemudian di halaman berikutnya berisi data penelitian, perhitungan-
perhitungan, gambar-gambar dsb. dan diberi nomor halaman lanjutan dari Daftar
Pustaka. Ukuran huruf di dalam bagian akhir ini disuaikan dengan halaman yang
tersedia, jadi tidak harus 12 pt, tetapi jenis hurufnya tetap sama seperti yang telah
ditentukan, yaitu Arial. Daftar pertanyaan (kuesioner) yang biasanya panjang
sampai beberapa halaman juga dimasukkan di dalam tabel (diberi kotak/frame)
dan diberi judul tabel (lihat cara penulisan tabel).
18
IV. CARA PENULISAN
USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) DAN DISERTASI
1. Jenis huruf
a. Huruf yang dipakai dalam proposal disertasi dan disertasi adalah Arial 12 pt.
Bila di dalam tabel ternyata ukuran huruf tersebut memakan tempat sehingga
melebihi ukuran format halaman, maka dapat menggunakan Arial Narrow 12
pt atau dikecilkan menjadi kurang dari 12 pt.
b. Lambang-lambang yang tidak ada di dalam komputer dapat ditulis tangan
dengan tinta hitam.
3. Jarak baris
a. Jarak antara dua baris (kalimat) adalah 1,5 spasi, kecuali daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, abstract, judul tabel, judul gambar dan daftar pustaka ditulis
satu spasi, tetapi jarak antar judul adalah 1,5 spasi.
b. Jarak antara kalimat akhir dengan judul tabel atau gambar dan tabel dengan
gambar, adalah 1,5 spasi, begitu juga jarak antara tabel atau gambar dengan
paragraf baru.
4. Batas tepi
Batas-batas penulisan terhadap tepi kertas diatur sebagai berikut: tepi atas 4 cm,
tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3 cm bila kertas dalam posisi portrait,
tetapi bila dalam posisi landscape, maka tepi atas 4 cm, tepi bawah, tepi kanan
dan kiri masing-masing 3 cm. Batas-batas tersebut tidak termasuk nomor
halaman, yang mana nomor halaman diletakkan di kanan atas pada posisi
tersebut.
5. Pengisian ruang
Halaman kertas harus diisi penuh, mulai dari batas tepi kiri, kanan, atas dan
bawah, sehingga jangan sampai ada ruang kosong, kecuali ganti bab baru atau
ada hal-hal khusus yang tidak bisa dihindari. Sebelum dicetak, ukuran kertas pada
20
printer perlu diatur terlebih dahulu. Klik “File”, “Print”, pilih merk printer yang akan
digunakan, misal “HP DeskJet”, klik “Properties” cari “Paper Size” yang biasanya
tertulis “Letter”, ganti dengan “A4”.
6. Paragraf baru
a. Huruf pertama paragraf baru dimulai pada ketukan keenam dari batas tepi kiri.
Pada komputer dapat diatur dengan ukuran Default tab stops 1 cm pada menu
Format, Tabs. Pastikan bahwa pada menu Format, Paragraph, Indents and
Spacing, Special: dipilih “(none)”.
b. Jarak antar dua baris pada paragraf satu dengan lainnya tetap 1,5 spasi, jadi
dimulainya ketukan keenam pada kalimat baru sudah menunjukkan bahwa
kalimat tersebut adalah paragraf baru, sehingga tidak perlu dilebarkan lagi
selain 1,5 spasi. Pada Abstract jarak antar baris tetap 1 spasi.
21
dari sub bab tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama setelah sub-sub bab
dimulai dengan paragraf baru (Default tab stops 1 cm).
d. Nomor sub-sub-sub bab ditulis dengan angka 1, 2, 3 dst., diletakkan di tepi kiri,
judulnya tidak ditebalkan dan tidak diakhiri dengan titik. Huruf kapital hanya
pada huruf pertama dari kata pertama saja.
Contoh: 4.2.1.1. Faktor biotik, 4.2.1.2. Faktor abiotik dst. Kalimat pertama
setelah sub-sub-sub bab dimulai dengan paragraf baru (Default tab stops 1
cm).
e. Bila masih ada lagi sub-bab lainnya, tetap ditulis dengan angka dan tidak
ditebalkan. Huruf kapital hanya pada huruf pertama dari kata pertama saja dan
diberi tanda baca titik dua. Kalimat pertama dimulai dengan menyambungnya
setelah titik dua tersebut.
Contoh: 4.2.1.1.1. Tinggi semai: Untuk mengukur tinggi semai dilakukan
dengan cara ……………...............…….dst. 4.2.1.1.2. Diameter semai: Untuk
mengukur tinggi semai dilakukan dengan cara ……………...............…….dst.
4.2.1.1.3. Berat basah semai: Untuk mengukur berat basah semai dilakukan
dengan cara ……………...............…….dst.
Kalimat selanjutnya pada tepi kiri disejajarkan dengan huruf awal setelah
nomor angka yang diberi tanda kurung tersebut.
II. BAB
3 spasi
----------------------------------------------------------------------------------------------------.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--
-------------------------.
1,5 spasi dari kalimat terakhir
22
2.1.1.1. Sub-sub-sub bab
1,5 spasi
1 cm --------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--
----------------------------------------------.
1,5 spasi dari kalimat terakhir
2.1.1.1.1. Sub-sub-sub-sub bab: ----------------------------------------------------------------
1,5 spasi
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
8. Tabel
a. Tabel diletakkan simetris dengan halaman / kertas dan diberi nomor dengan
angka berurutan terus dari tubuh utama sampai lampiran.
b. Huruf-huruf pertama dari setiap kata pada judul tabel ditulis dengan huruf
kapital kecuali nama jenis dari bahasa Latin dan kata sambung. Judul tabel
tidak ditebalkan dan diakhiri tanpa titik.
Contoh:
Tabel 1. Potensi dan Pertumbuhan Acacia mangium Willd. dari Umur yang
Berbeda di Sabah.
Pada contoh ini Acacia adalah nama marga (genus) dan mangium adalah
nama jenis (species).
c. Judul tabel ditulis di atas tabelnya dengan jarak 1,5 spasi dari teks di atasnya
dan dikosongkan satu spasi dari garis tabel di bawahnya. Jarak antar baris di
dalam judul itu sendiri adalah satu spasi. Besar huruf judul tabel adalah 12 pt.
Di bawah tabel tidak perlu ditulis “Sumber: data primer yang diolah”. “Sumber:”
hanya ditulis bila datanya berasal dari data sekunder. Bila data di dalam tabel
berasal dari tabel lain atau rekapitulasi dari tabel lain yang ada di dalam
disertasi itu juga, misal dari tabel yang ada di lampiran, maka di judul tabel
23
harus ditulis asal datanya dengan menuliskan “……………………. (data dari
Tabel …, lampiran)” sehingga antara tabel satu dengan lainnya tampak
kesinambungannya dan datanya bisa dilacak asal usulnya.
d. Tabel tidak boleh dipotong, kecuali jika terlalu panjang sehingga tidak
memungkinkan ditulis pada satu halaman. Tabel lanjutan pada halaman
selanjutnya tidak perlu ditulis judulnya melainkan nomornya dan kata “lanjutan”
di dalam tanda kurung dan tanpa titik. Contoh: Tabel 2 (lanjutan).
e. Kolom-kolom diberi judul tanpa nomor kolom dan dibuat agar pemisahan
antara satu dengan lainnya cukup jelas. Judul-judul kolom tidak perlu
ditebalkan dan hanya huruf pertama dari kata pertama saja yang dibesarkan
(kapital), kecuali nama tempat seperti kota, kabupaten, propinsi, desa,
kelurahan dsb. Judul-judul kolom harus ditulis kembali pada tabel lanjutan dan
jangan menggunakan nomor kolom. Bila kolomnya banyak dan memakan
tempat sehingga melebihi ukuran halaman kertas, maka dapat digunakan
huruf Arial Narrow kurang dari 12 pt. Bila masih belum cukup, maka dapat
diatur antara jarak tulisan dengan garis kolomnya sebagai berikut:
1). Blok tabel dengan menggunakan kursor.
2). Klik Format, Paragraph, pada Left dan Right diturunkan angkanya menjadi
minus, misalnya: –0,1 atau –0,2 dst. Jarak antar baris (Line spacing) dipilih
“Single”.
f. Baris-baris diberi judul dan tidak perlu diberi garis pemisah kata, kecuali bila
terlihat sulit dibaca. Judul-judul baris tidak perlu ditebalkan dan hanya huruf
pertama dari kata pertama saja yang dibesarkan, kecuali nama tempat seperti
kota, kabupaten, propinsi, desa, kelurahan dsb.
g. Judul-judul pada baris-baris tidak perlu diberi nomor urut, kecuali bila nomor-
nomor urut itu ada artinya, misalnya menunjukkan jumlah jenis flora atau fauna
yang diinventarisir atau nomor urut itu menunjukkan rangking dominasi suatu
jenis flora atau fauna yang diteliti.
h. Judul-judul kolom dan baris ditulis sesuai keperluan misalnya dengan huruf
Latin, angka, satuan-satuan dsb.
i. Bila tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi portrait, maka
dapat dibuat memanjang (landscape) dan posisi judul tabel ditempatkan di
sebelah kiri kertas.
24
j. Tabel yang menempati lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat
ditempatkan di lampiran.
k. Bila menulis suatu tabel untuk disebut di teks (tubuh utama), maka huruf
pertama dari kata “tabel” harus dibesarkan bila disertai dengan nomornya,
tetapi bila tidak, maka ditulis dengan huruf kecil. Contoh:
1). Pada Tabel 1 diperlihatkan data sifat mekanik dan fisik papan partikel kayu
karet, sengon dan akasia.
2). Data sifat mekanika dan fisika papan partikel kayu karet, sengon dan akasia
dicantumkan pada tabel berikut.
l. Tabel yang diletakkan di tubuh utama dan yang dilampirkan adalah sama
bentuk, cara penulisan dan namanya. Tabel yang dilampirkan bukan
dinamakan lampiran, melainkan tabel juga dan nomornya berurutan terus dari
tabel di tubuh utama. Jarak isi tabel adalah satu spasi, kecuali bila sulit dibaca
sehingga harus lebih lebar.
m. Contoh bentuk tabel dan cara penulisannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Sifat Mekanika dan Fisika Papan Partikel Kayu Karet (Hevea
brasiliensis), Kayu Sengon (Falcataria moluccana) dan Kayu
Akasia (Acacia mangium) (data dari Tabel 10, lampiran)
25
Bila huruf pertama nama-nama kayu sejak awal memakai huruf kecil, maka
untuk seterusnya di dalam tabel harus memakai huruf kecil juga, tetapi bila
sejak awal menggunakan huruf besar, maka untuk seterusnya di dalam tabel
memakai huruf besar.
Contoh tabel berikut ini menggunakan nomor urut yang menunjukkan ranking
(tingkat) dominasi jenis tumbuhan dari yang tertinggi sampai terendah dilihat
dari Nilai Penting Jenis (NPJ).
Tabel 4. Komposisi Floristik dan Nilai Penting Jenis (NPJ) Tingkat Semai di
Hutan Rawa Pimping PT Inhutani I Kabupaten Bulungan (data dari
Tabel 16, lampiran)
26
Tabel 5. Daftar Pertanyaan yang Berkaitan dengan Perburuan Babi Hutan di
Malinau
n. Bila kolom atau baris diberi bayangan (shading), maka diupayakan tidak terlalu
tebal, sehingga judul-judul tersebut dapat terbaca dengan jelas. Semua bentuk
tabel di dalam proposal disertasi atau disertasi harus sama (konsisten).
9. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, foto, sketsa tangan dan
peta.
b. Gambar dapat diletakkan di tubuh utama atau dilampirkan di lampiran.
c. Gambar diletakkan simetris dengan halaman/kertas dan dinomori dengan
angka berurutan terus dari tubuh utama sampai yang dilampirkan.
27
d. Huruf-huruf pertama dari setiap kata pada judul gambar ditulis dengan huruf
kapital kecuali nama jenis dari bahasa Latin dan kata sambung.
e. Judul gambar ditulis di bawah gambarnya dengan jarak 1 spasi dan diakhiri
tanpa titik. Jarak antar baris di dalam judul itu sendiri adalah satu spasi.
f. Bila gambar lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi portrait, maka
dapat dibuat memanjang (landscape) dan posisi judul gambar ditempatkan di
sebelah kiri bawah kertas.
g. Gambar tidak boleh dipotong dan penjelasannya diletakkan berdekatan
dengan gambarnya, sehingga pembaca tidak harus membalik-balik halaman
sebelum atau sesudahnya.
h. Gambar yang menempati lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat
ditempatkan di lampiran.
i. Suatu gambar harus ada skala atau pembandingnya atau perbesarannya agar
supaya besar gambar sesungguhnya dapat diketahui.
j. Bila menerangkan isi suatu gambar untuk ditulis di teks, maka huruf pertama
dari kata “gambar” harus dibesarkan (kapital) bila disertai dengan nomornya,
tetapi bila tidak, maka ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
1). Pada Gambar 1 di bawah ini dapat dilihat benih Shorea leprosula yang telah
berkecambah.
2). Benih Shorea leprosula yang telah berkecambah dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
k. Gambar yang berbentuk grafik bila dibuat tiga dimensi, maka perlu
dicantumkan angka/datanya untuk memudahkan membacanya.
Contoh: grafik dua dimensi (atas) dan grafik tiga dimensi (bawah).
28
30
Intensitas serangan (%) Lembah
25
20 Puncak
15
10
5
0
3 4 5 6
30 Lembah
24 25
Intensitas serangan (%)
25 Puncak
17 18
20
15
13
15
10
5 4
5
0
3 4 5 6
Data kedua grafik di atas adalah sama. Pilar-pilar pada grafik atas terlihat tepat
pada angka menurut sumbu y, sedangkan pada grafik bawah kelihatannya
tidak tepat padahal datanya sama. Hal ini disebabkan oleh pengaturan angka
elevasi, semakin besar angkanya, maka semakin tampak tidak tepatnya. Oleh
karena itu datanya perlu dimunculkan bila dibuat tiga dimensi.
10. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia dsb.
ditulis dengan angka di dalam tanda kurung dan diletakkan di sebelah kanan
persamaan. Angka di dalam tanda kurung tersebut digunakan bila rumus
29
tersebut akan disebutkan lagi di dalam kalimat lainnya, sehingga tidak perlu
rumusnya ditulis ulang.
Contoh: CO2 + H2O → CH2O + O2 ................. (1)
C. NOMOR HALAMAN
a. Halaman-halaman yang perlu dinomori adalah semua halaman yang ada di
proposal disertasi dan disertasi, kecuali halaman sampul depan, halaman
judul, “HALAMAN PENGESAHAN”, halaman-halaman awal bab seperti
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan
Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka dan halaman
“LAMPIRAN”, tetapi jumlah halaman tetap dihitung, kecuali halaman
“LAMPIRAN”.
b. Bagian awal yaitu RIWAYAT HIDUP, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI,
DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR dan ABSTRACT ditulis dengan angka
Romawi kecil i, ii, iii dst. Halaman judul dihitung sebagai halaman i.
c. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas pada halaman-halaman
yang tidak ada judul babnya.
d. Nomor halaman berjarak 2,5 cm dari tepi kanan atas (Header 2,5 cm dari menu
File, Page set up). Untuk memeriksa apakah sudah benar pemberian dan letak
nomor halaman, diatur dulu printernya sebagai berikut: File, Print, tentukan
merk printer yang akan digunakan dan dicari Paper size yang biasanya tertulis
Letter harus diganti dengan A4, kemudian klik Close. Periksa dengan
menggunakan menu File, Print preview atau menu View, Print layout, maka
letak dan nomor halaman akan terlihat.
30
D. BAHASA DAN TANDA BACA
Bahasa yang diperkenankan dalam proposal disertasi dan disertasi adalah
bahasa Indonesia dengan susunan kata dan kalimat yang mudah dimengerti.
Kata-kata yang dipakai di dalam proposal disertasi dan disertasi sering terdapat
kesalahan dalam pemakaian dan penempatannya. Berikut ini diberikan beberapa
contoh cara pemakaian bahasa dan tanda baca.
a. Khusus pada judul proposal disertasi dan disertasi, huruf yang digunakan
adalah kapital semua. Kata-kata dalam bahasa Latin pada judul proposal
disertasi dan disertasi harus dibedakan dengan kata-kata yang dipakai untuk
judul tersebut, yaitu dengan cara dimiringkan, sedangkan nama penemunya
tidak boleh dibedakan. Contoh: PENGARUH PERBEDAAN TEMPAT
TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN ACACIA MANGIUM WILLD. DAN
GMELINA ARBOREA ROXB. DI KALIMANTAN TIMUR.
b. Bila menggunakan istilah asing, harus disertai dengan terjemahan bahasa
Indonesianya dengan memberi tanda kurung pada istilah asingnya. Istilah
asing tidak dibedakan cara penulisannya kecuali nama marga (genus) dan
jenis (species) dari bahasa Latin, cara penulisannya boleh ditulis miring atau
digaris bawah. Contoh: serap (absorb), jerap (adsorb).
c. Penulisan bahasa Latin untuk sp. dan spp. dan nama penemu tidak dibedakan
dengan tulisan/bahasa yang dipakai. Contoh: Shorea sp., Eucalyptus spp.
Pinus merkusii Jung et de Vriese.
d. Huruf kapital dipakai pada kata pertama gelar kehormatan yang diikuti nama
orang seperti: Haji Abdul Kadir; nama jabatan yang diikuti nama orang seperti:
Gubernur Basofi Soedirman; nama bangsa, suku dan bahasa seperti: bangsa
Indonesia, suku Jawa, bahasa Inggris; hari raya dan peristiwa sejarah seperti:
Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan; nama geografi dan nama badan seperti:
Sungai Mahakam, Universitas Mulawarman dsb. Tetapi bila dipakai sebagai
kata kerja atau kata sifat, maka huruf pertama tidak dikapitalkan, contoh:
mengindonesiakan tenaga kerja, kebelanda-belandaan dsb.
e. Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama dari istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri seperti: sebelah utara, Samarinda bagian selatan,
mandi di sungai, menyeberangi selat dsb. dan istilah geografi yang digunakan
sebagai nama jenis seperti: pisang ambon, gula jawa, garam inggris dsb.
31
f. Di dalam proposal disertasi dan disertasi tidak diperkenankan memakai kata
ganti untuk orang pertama dan kedua, baik tunggal maupun jamak seperti:
saya, aku, kami, kita, engkau, kalian. Untuk menghindari kata-kata ini dapat
dibuat kalimat pasif. Di kata pengantar dapat ditulis penulis untuk
menggantikan saya. Kata ganti untuk orang ketiga tunggal dan jamak: dia,
mereka dan akhiran nya untuk menyatakan kepunyaan boleh digunakan.
g. Kata penghubung dan, maka, sehingga, sedangkan tidak boleh dipakai
untuk memulai suatu kalimat. Sebelum kata “dan” tidak didahului dengan
koma. Kata “maka” adalah untuk menghubungkan kalimat satu dengan
lainnya, yang mana kalimat kedua adalah merupakan alternatif penyelesaian
dari kalimat pertama dan dipakai setelah tanda koma. Kata “sehingga” adalah
untuk menghubungkan kalimat satu dengan lainnya, yang mana kalimat kedua
adalah akibat dari kalimat pertama dan dipakai setelah tanda koma. Kata
“sedangkan” adalah untuk menghubungkan kalimat satu dengan lainnya yang
saling berlawanan dan dipakai setelah tanda koma.
h. Kata di mana, yang mana dan dari mana adalah kata penghubung yang
harus dibedakan pemakaiannya.
Contoh:
1). Plot penelitian dibuat di lembah, lereng dan puncak bukit, di mana di
masing-masing lokasi itu dibuat sebanyak 3 plot.
2). Sembilan plot penelitian dibuat di lembah, lereng dan puncak bukit, yang
mana masing-masing plot itu luasnya 2500 m2.
3). Plot-plot dari mana data diambil terletak di lembah, lereng dan puncak bukit.
i. Awalan di + kata kerja harus disambung, contoh: diambil, dicatat dsb.
Awalan di + kata tempat dan waktu dipisah, contoh: di sini, di antaranya, di
kota, di pagi hari, di masa yang akan datang dsb.
Awalan di atau me + kata kerja majemuk yang ada akhirannya disambung
semua, contoh: dikembangbiakkan, mengembangbiakkan, dicampuradukkan,
mencampuradukkan, dipertanggungjawabkan, mempertanggungjawabkan,
dilatarbelakangi, melatarbelakangi, ditandatangani, menandatangani dsb.
Awalan per + kata kerja majemuk yang ada akhirannya disambung, contoh:
perkembangbiakkan, pertanggungjawaban, Awalan ke + kata tempat dipisah,
contoh: ke sana, ke bawah dsb. Awalan ke + kata bilangan disambung, contoh:
kedua, kesepuluh dsb.
32
j. Kata “daripada” merupakan satu kata untuk menunjukkan suatu perbandingan.
Contoh: Pertumbuhan pohon Shorea leprosula lebih cepat daripada pohon
Eusideroxylon zwageri. Contoh salah: Pertumbuhan daripada pohon Shorea
leprosula lebih cepat dibandingkan dengan pohon Eusideroxylon zwageri.
k. Kata-kata yang baku dari dominansi, effektif, efektifitas, ijasah, jaman, lembab,
nampak, obyek, provinsi, prosentase, sistim, tolak ukur dan tradisionil adalah
dominasi, efektif, efektivitas, ijazah, zaman, lembap, tampak, objek, propinsi,
persentase, sistem, tolok ukur dan tradisional.
l. Kata-kata yang berakhiran sa pada analisa, diagnosa, fotosintesa dan
simbiosa menjadi berakhiran sis, yaitu analisis, diagnosis, fotosintesis dan
simbiosis.
m. Kata pun dipisah dari kata yang mendahuluinya, contoh: apa pun, anakan pun,
pohon besar pun dsb, kecuali: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun,
biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun.
n. Gelar Doktor disingkat Dr. (bukan DR.), sedangkan dokter disingkat dr.
(sekarang S. Ked. = Sarjana Kedokteran).
o. Kata bilangan tingkat ditulis demikian: perlakuan II, perlakuan ke-2, perlakuan
kedua, abad XXI, abad ke-21, abad kedua puluh satu dsb.
p. Suatu angka tidak boleh ditulis memulai suatu kalimat, melainkan ditulis
dengan huruf, contoh: Sepuluh plot penelitian dibuat di hutan alam.
q. Tanda baca harus tepat penggunaannya di dalam kalimat. Tanda koma, titik,
titik koma dan titik dua statusnya sama di dalam kalimat, sehingga dalam
penggunaannya juga sama, yaitu langsung diletakkan setelah huruf terakhir
tanpa antara.
Contoh:
1). Pada Tabel 10 dapat dilihat, bahwa sebagian besar contoh uji kayu
rasamala, baik yang berasal dari hutan tanaman maupun hutan alam,
rusak karena serangan rayap.
2). Kayu rasamala perlu diawetkan sebelum dipakai untuk kayu konstruksi;
umur tanaman yang relatif muda mengakibatkan zat ekstraktif di dalam
kayu teras belum terbentuk dengan sempurna.
3). Data hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:
Pengecualian terjadi bila pada suatu deretan tulisan harus diluruskan dari atas
ke bawah. Contoh:
33
Nama (L/P) : ........................
Tempat dan tanggal lahir : ........................
Pekerjaan : ........................
Tempat tinggal : ........................
r. Cara menulis “kisaran” atau “sampai” yang dinyatakan dengan tanda “−” ditulis
rapat dengan angkanya. Contoh: 11701’–11707’ BT, 10–15 m, 25–30C,
75,5–95,0%, 10–25 dsb.
E. PENULISAN PUSTAKA
1. Penulisan pustaka di dalam teks
a. Penulis yang karyanya dikutip, dalam teks hanya disebutkan nama akhirnya
saja. Contoh:
1). Menurut Silitonga (1987), Acacia mangium mempunyai sifat yang baik
untuk energi. Nama penulis adalah Edi Silitonga.
2). Jenis-jenis jamur Penicillium spp. adalah yang paling banyak ditemukan di
antara 28 jenis jamur lainnya di perakaran tanaman strawberry (Watanabe
dan Inoue, 1980). Nama penulis adalah Tsuneo Watanabe dan Shoji
Inoue.
b. Bila lebih dari dua orang, maka hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan ditambah dengan dkk. Untuk keseragaman, et al. bisa diganti
dengan dkk. Dalam hal ini terdapat perbedaan dalam penulisan dkk. Bila hanya
tahun saja yang diberi tanda kurung, maka dkk ditulis diikuti dengan tanda titik
dan bila nama dan tahun yang diberi tanda kurung, maka dkk diikuti dengan
tanda titik dan koma.
Contoh:
1). Silverio dkk. (1981) menyatakan, bahwa nitrogen adalah salah satu nutrisi
yang diperlukan organisme untuk merombak material kompos.
2). Nitrogen adalah salah satu nutrisi yang diperlukan organisme untuk
merombak material kompos (Silverio dkk., 1981).
Pada dua contoh di atas penulisnya lebih dari 2 orang. Perhatikan penggunaan
titik dan koma setelah dkk.
c. Bila suatu uraian diambil dari banyak penulis yang tahunnya berbeda, maka
ditulis mulai tahun yang paling tua.
34
Contoh bila ditulis di awal kalimat:
1). Menurut Nichols dan Pryde (1958), Momose (1978), Halle dan Kamil
(1981), Srivastava dan Manggil (1981), Smits (1987), sejumlah percobaan
telah dilakukan untuk mengembangkan jenis-jenis dipterokarpa dari stek
batang dan daun.
Contoh bila ditulis di akhir kalimat:
2). Sejumlah percobaan telah dilakukan untuk mengembangkan jenis-jenis
dipterokarpa dari stek batang dan daun (Nichols dan Pryde, 1958;
Momose, 1978; Halle dan Kamil, 1981; Srivastava dan Manggil, 1981;
Smits, 1987).
d. Bila suatu uraian diambil dari suatu tulisan, yang mana penulisnya mengutip
dari tulisan orang lain, maka dalam penulisannya perlu ditambahkan kata “yang
mengutip dari” atau “yang dikutip oleh" atau “dalam”. Contoh:
1). Menurut Mulyono (1999) yang mengutip dari Riyanto (1988), produktivitas
adalah perbandingan antara output dengan input.
2). Menurut Riyanto (1988) yang dikutip oleh Mulyono (1999), produktivitas
adalah perbandingan antara output dengan input.
3). Menurut Riyanto (1988) dalam Mulyono (1999), produktivitas adalah
perbandingan antara output dengan input.
Tetapi untuk menghindari salah kutip yang mungkin maksud atau isinya tidak
sesuai dengan aslinya, maka cara ini sebaiknya ditiadakan dan diusahakan
membaca sendiri tulisan aslinya. Hal ini selain terhindar dari kutipan yang
salah, juga dapat menulis di daftar pustaka dengan benar dari nama
pengarang sampai jumlah halaman tulisannya.
e. Nama-nama penulis, baik di dalam teks maupun di daftar pustaka tidak perlu
ditebalkan.
f. Di dalam teks tidak perlu ada kata yang menunjukkan dukungan, penegasan
atau tambahan oleh pengarang satu kepada pengarang lainnya, seperti
“didukung”, “dipertegas”, “ditambahkan” dan yang sejenisnya, karena antara
penulis/penemu satu dengan penulis/penemu lainnya tidak saling
berhubungan dalam hal penulisan atau penelitian yang mereka buat masing-
masing. Apalagi kalau tahunnya terbalik, yaitu hasil penelitian yang
“dipertegas” atau “didukung” atau “ditambahkan” lebih muda tahunnya
35
daripada yang “mempertegas” atau yang “mendukung” atau yang
“menambahkan”.
Contoh salah: Menurut Yepin (2000), kandungan lignin kayu Pendu dan Katiau
terbesar adalah pada bagian pangkal gubal. Hasil ini didukung oleh Fengel
dan Wegener (1995), bahwa secara umum kayu gubal mengandung lignin
yang lebih besar dibandingkan kayu teras, karena sel-sel kayu gubal masih
aktif untuk bermetabolisme dan juga dinding selnya terus mengalami proses
lignifikasi.
Sebaiknya dapat dipakai kata “sesuai dengan”.
Contoh: Menurut Yepin (2000), kandungan lignin kayu Pendu dan Katiau
terbesar adalah pada bagian pangkal-gubal. Hasil ini sesuai dengan
penemuan Fengel dan Wegener (1995), bahwa secara umum ................. dst.
g. Tulisan-tulisan tanpa nama pengarang ditulis Anonim disusul dengan tahun
penerbitan. Jadi bukan nama penerbit atau lembaga yang dicantumkan
sebagai nama pengarang. Kata “Anonim” dan tahunnya diletakkan di akhir
kalimat.
Contoh: Di antara jenis-jenis dipterokarpa, yang paling cepat pertumbuhannya
adalah Shorea leprosula (Anonim, 2008).
Contoh salah: Menurut Balai Besar Diterokarpa (2009), di antara jenis-jenis
dipterokarpa, yang paling cepat pertumbuhannya adalah Shorea leprosula.
2. Penulisan pustaka di dalam daftar pustaka
Daftar pustaka di proposal disertasi maupun disertasi hendaknya ditulis
dengan benar dan lengkap. Untuk menghindari kesalahan, maka perlu dibaca
pustaka aslinya. Kesalahan dapat terjadi misalnya dalam penulisan nama, tahun,
judul, penerbit, kota penerbit dan jumlah halaman. Cara penulisan pustaka di
daftar pustaka adalah sebagai berikut.
a. Buku (textbook): nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan (edisi
ke…), nama penerbit/lembaga, kota penerbit dan jumlah halaman buku
seluruhnya. Bila kota penerbit tertulis lebih dari satu kota, maka dipilih hanya
satu kota saja dengan cara melihat halaman di mana terdapat tulisan “printed
in ………”, karena ada suatu percetakan yang mempunyai cabang di lebih dari
satu kota dan bahkan negara. Misal ada buku yang kota penerbitnya tertulis
“New York, Toronto, London, Tokyo”, sedangkan di halaman berikutnya tertulis
36
“printed in Great Britain”, maka di dalam daftar pustaka yang ditulis hanya
“London”.
Contoh:
Gomez, K.A. and A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural
Research. 2nd ed. John Wiley & Sons, Singapore. 680 h.
Pada contoh di atas, kota penerbit yang tertulis di bukunya adalah New York,
Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore.
b. Buku yang berisi lebih dari satu judul: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan,
dalam buku apa (judul di sampul depan), nama editor, ed. (kalau satu) dan eds.
(kalau lebih dari satu orang) atau ditulis “penyunting” yang diletakkan di dalam
tanda kurung, jumlah halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan,
penerbit/lembaga dan kota penerbit.
Contoh:
Tama, K. and A.A. El-Swaify. 1978. Charge, Colloidal and Structural Stability
Interrelationships for Oxidic Soils. Dalam: Modification of Soil Structure (W.W.
Emerson; R.D. Bond and A.R. Dexter (eds.), h 41−49. John Wiley & Sons,
Chichester.
c. Buku terjemahan: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, edisi ke…,
terjemahan oleh … penerbit, kota penerbit, jumlah halaman.
Contoh:
Borror, D.J.; D.M. Delong dan C.A. Triplehorn. 1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Edisi ke-6 (Terjemahan oleh Partosujono S). Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta. 1083 h.
d. Buku yang berupa prosiding hasil seminar, diskusi, lokakarya, symposium atau
sejenisnya: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan/makalah, nama prosiding
(judul di sampul depan), nama editor, ed. (kalau satu orang) dan eds. (kalau
lebih dari satu orang) atau ditulis “penyunting” yang diletakkan di dalam tanda
kurung, halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan,
penerbit/lembaga dan kota penerbit.
Contoh:
Karnasudirdja, S. dan K. Kadir. 1993. Suatu Kajian Mengenai Kegunaan Jenis
Kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk Pertukangan. Proceedings Diskusi
Sifat & Kegunaan Jenis Kayu HTI (Buharman; K. Purba; S. Sutopo; M. Muslich
37
dan Riharto (penyunting), h 117−126. Badan Litbang Kehutanan Departemen
Kehutanan, Jakarta.
e. Disertasi / tesis / skripsi: nama penulis, tahun terbit, judul, jenis dokumen,
Fakultas, Universitas, kota dan jumlah halaman seluruhnya.
Contoh:
Syahfari, H. 1999. Kelimpahan Jamur Tanah Perombak Bahan Organik Kelas
Phycomycetes dan Deuteromycetes pada Lima Tipe Vegetasi Penutup Tanah
di Hutan Pendidikan Bukit Soeharto. Tesis Magister Program Studi Ilmu
Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda. 124 h.
f. Laporan penelitian individu: nama penulis, tahun terbit, judul, jenis dokumen,
lembaga, kota dan jumlah halaman seluruhnya.
Contoh:
Okochi, I. and Fathiah. 1994. Insects and Amphibians in Bukit Soeharto
Experiment Forest. Research Report Pusrehut Unmul, Samarinda. 26 h.
g. Laporan penelitian kolektif / buletin / jurnal / review: nama penulis, tahun terbit,
judul, nama laporan, volume (kalau ada), nomor terbitan dan halaman yang
ditulis oleh penulis yang bersangkutan.
Contoh:
Diehle, D.A. and D.J. Royse. 1986. Shiitake Cultivation on Sawdust: Evaluation
of Selected Genotypes for Biological Efficiency and Mushroom Size. Mycologia
78(6): 929−933.
h. Pustaka yang diambil dari internet: pengarang, tahun, judul, website.
Contoh: Suriawiria, U. 2005. Cara Menghindari Kematian Karena Makan
Jamur Liar. http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005.
i. Bila nama penulis lebih dari dua kata, maka cara penulisannya adalah nama
akhir diikuti koma dan singkatan nama depan, tengah dst. yang semuanya
diberi titik.
Contoh: Marlon Ivanhoe Aipassa ditulis Aipassa, M.I. Bila ada garis
penghubung seperti Hans−Joachim Weidelt ditulis Weidelt, H.−J.; Joachim
Schneider−Christians ditulis Schneider-Christians, J.
j. Bila nama penulis lebih dari dua kata yang diikuti dengan nama tengah da, de,
van, von, van der dsb., maka cara penulisannya adalah nama tengah dan akhir
diikuti koma dan singkatan nama depan. Huruf pertama nama-nama tengah itu
tidak dibuat kapital.
38
Contoh: E.W.B. da Costa ditulis da Costa, E.W.B. dan di dalam teks ditulis da
Costa; Antonio de Bary ditulis de Bary, A. dan di dalam teks ditulis de Bary;
Ludwig van Beethoven ditulis van Beethoven, L. dan di dalam teks ditulis van
Beethoven; Sabine von Tiedemann ditulis von Tiedemann, S. dan di dalam
teks ditulis von Tiedemann; Akkermans Julius van der Plaats-Niterink ditulis
van der Plaats−Niterink, A.J. dan di dalam teks ditulis van der Plaats−Niterink
masing-masing disusul dengan tahun.
k. Bila nama penulis terdapat kata Jr. (Junior) seperti George Walker Bush Jr.,
maka penulisannya adalah Bush, G.W., Jr. dan di dalam teks ditulis Bush
disusul dengan tahun.
l. Semua naskah atau dokumen yang tidak tercantum nama penulis atau
pengarangnya ditulis Anonim, tahun terbit, judul naskah / dokumen, penerbit,
kota, jumlah halaman seluruhnya.
Contoh:
Anonim. 1981. ASTM Standards on Wood, Wood Preservatives and Related
Materials. American Society of Testing and Materials, Philadelphia. 100 h.
Tidak benar bila ditulis nama lembaga atau penerbit atau sejenisnya, seperti
FAO, WHO, ASTM, BAPEDALDA dsb. sebagai nama pengarang.
m. Bila penulis yang sama menulis buku atau dokumen dengan judul yang
berbeda tetapi tahunnya sama, maka harus diberi abjad huruf Latin kecil
setelah tahun, baik di dalam teks maupun di daftar pustaka.
Contoh: Anonim. 1999a; Anonim. 1999b. dst.
n. Naskah yang ditulis oleh lebih dari dua orang, di dalam teks ditulis nama akhir
penulis pertama ditambah dkk., sedangkan di dalam daftar pustaka, nama
penulis harus ditulis semua, tidak boleh menggunakan kata dkk.
Contoh: Wulandari, A.S.; S. Hadi; Y. Fakuara and I. Anas. 2001. Peroxidase
Activity in Paraserianthes falcataria Seedlings Infected by Rhizoctonia sp.
Dalam: “Patologi Hutan. Perkembangannya di Indonesia” (S. Hadi, ed.).
Fakultas Kehutanan IPB. h 229−234.
Perhatikan: antara penulis satu dengan lainya dipisahkan dengan tanda baca
titik koma (;).
39
F. PENULISAN BAGIAN AWAL
Pada halaman-halaman berikut ini diberikan contoh-contoh cara penulisan
bagian awal proposal disertasi dan disertasi, yaitu:
1. Halaman sampul depan proposal disertasi (halaman 41)
2. Halaman persetujuan proposal disertasi (halaman 42)
3. Halaman sampul depan disertasi (halaman 43)
4. Halaman judul disertasi (halaman 44)
5. Halaman pengesahan disertasi (halaman 45)
6. Daftar isi disertasi (halaman 46)
7. Daftar tabel pada proposal disertasi dan disertasi (halaman 48)
8. Daftar gambar pada proposal disertasi dan disertasi (halaman 49)
40
1. Contoh halaman sampul depan pada Proposal Disertasi
Diajukan oleh :
Siti Balkis
05030101
Kepada
41
2. Contoh halaman persetujuan pada Proposal Disertasi
USULAN PENELITIAN
Diajukan oleh :
Siti Balkis
05030101
Promotor Utama
42
3. Contoh halaman sampul depan pada Disertasi
Disertasi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Doktor pada
Program Studi Kehutanan program Doktor
Diajukan oleh
Siti Balkis
05030101
Kepada
43
4. Contoh halaman judul pada Disertasi
Disertasi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Doktor pada
Program Studi Kehutanan Program Doktor
Diajukan oleh
Siti Balkis
05030101
Kepada
44
5. Contoh halaman pengesahan pada Disertasi
DISERTASI
…………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.
…………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.
…………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.
Mengetahui :
Dr. Rudianto Amirta, S.Hut., M.P. Dr. Wiwin Suwinarti, S.Hut., M.P.
NIP. 197304121997021001 NIP. 196902151994032003
45
6. Contoh daftar isi pada Disertasi
DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN PENELITIAN
1.3. HASIL YANG DIHARAPKAN
46
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. DESKRIPSI WILAYAH
4.2. PERTUMBUHAN POHON JATI BERDASARKAN JARAK TANAM,
KOMBINASI DAN PENENTUAN JUMLAH POHON PADA AKHIR DAUR
4.2.1. Kombinasi Jati Super, Jagung dan Lada
4.2.2. Kombinasi Jati Super dengan Rumput
4.2.3. Kombinasi Jati Super dengan Nenas
4.2.4. Kombinasi Jati Lokal dengan Nenas
4.2.5. Kombinasi Jati Lokal dengan Pepaya
4.2.6. Jati Lokal Monokultur
4.2.7. Jati Super Monokultur
4.3. KELAYAKAN FINANSIAL DAN SKALA USAHA REVITALISASI
LAHAN KERING DENGAN SISTEM AGROFORESTRI
4.3.1. Analisis Finansial dan Skala Usaha Kombinasi
Jati Super dengan Jagung dan Lada
4.3.2. Analisis Finansial dan Skala Usaha Kombinasi
Jati Super dengan Rumput
4.3.3. Analisis Finansial dan Skala Usaha Kombinasi
Jati Super dengan Nenas
4.3.4. Analisis Finansial dan Skala Usaha Kombinasi
Jati Lokal dengan Nenas
4.3.5. Analisis Finansial dan Skala Usaha Kombinasi
Jati Lokal dengan Pepaya
4.3.6. Analisis Finansial dan Skala Usaha
Jati Lokal Monokultur
4.3.7. Analisis Finansial dan Skala Usaha
Jati Super Monokultur
4.4. ANALSIS SENSITIVITAS REVITALISASI PENGELOLAAN
LAHAN KERING DENGAN SISTEM AGROFORESTRI
4.5. ANALISIS KEBIJAKAN MONETER USAHA REVITALISASI
PENGELOLAAN LAHAN KERING DENGAN SISTEM AGROFORESTRI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
47
7. Contoh format daftar tabel pada Proposal Disertasi dan Disertasi
DAFTAR TABEL
Tubuh Utama
2. ………….………………………………………………….. ..
3. …….……………………………………………………….. ..
4. ……………………………………………………………… ..
5. ……………………………….…………………………….. ..
Lampiran
6. …………………….………………………………………….. ..
7. ………………………….…………………………………….. ..
8. ………………………………………………………………... ..
9. …………………………………………..……………………. ..
48
8. Contoh format daftar gambar pada Proposal Disertasi dan Disertasi
DAFTAR GAMBAR
Tubuh Utama
2. ………………………………….………………………….. ..
3. ……………………………………….…………………….. ..
4. …………………………………………….……………….. ..
5. ………………………………………………….………….. ..
Lampiran
6. ……………………………………….....……………….…… ..
7. ………………………………….……….……………………. ..
8. …………………………….………………………………….. ..
9. ………………………………………………………………... ..
49
PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI
Samarinda, ……………….
Yang membuat pernyataan,
________________________________
NIM
50
PERNYATAAN BERPERILAKU DAN BERMORAL BAIK
Samarinda, ……………….
Yang membuat pernyataan,
________________________________
NIM
51
PERNYATAAN PENYERAHAN DISERTASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan, bahwa disertasi saya
yang berjudul "……………………………………………………………" telah
diujikan pada hari ………… tanggal ……………………… (tulis dengan huruf)
bulan ………………………. tahun …….……………… (tulis dengan huruf) dan
saya telah dinyatakan LULUS.
Bila sampai pada tanggal tersebut saya tidak menyerahkan disertasi, maka
saya bersedia untuk tidak mendapatkan hak-hak saya sebagai lulusan
Program Studi Kehutanan Program Doktor. Hak-hak saya tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Mengikuti yudisium, yaitu penganugerahan gelar/sebutan Doktor.
2. Mengikuti wisuda, yaitu penerimaan ijazah Doktor.
3. Mendapat Transkrip Akademik, yaitu daftar nilai mata kuliah yang
ditempuh selama mengikuti program.
4. Menggunakan gelar Doktor di depan nama saya.
Surat Pernyataan ini saya buat rangkap lima asli yaitu masing-masing untuk
Promotor Utama, Promotor Pendamping I, Promotor Pendamping II,
Program Studi Kehutanan program Doktor dan untuk saya sendiri.
Mengetahui
Promotor Utama Promotor Pendamping I Promotor Pendamping II
52