164-Article Text-570-3-10-20220822
164-Article Text-570-3-10-20220822
164-Article Text-570-3-10-20220822
p-ISSN : 2720-9121
Abstrak
Masa remaja adalah periode kritis kedua untuk pertumbuhan fisik setelah tahun pertama
kehidupan. Indonesia merupakan rumah bagi sekitar 45 juta remaja laki- laki dan perempuan atau
setara dengan 18% dari total penduduk . Indonesia menderita kekurangan gizi yang cukup tinggi
yang diiringi dengan meningkatnya prevalensi obesitas- yang disebut sebagai Beban Ganda
Masalah Gizi. Pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik
sesuai gender sehingga kebutuhan nutrisi pun menjadi berlainan. Remaja semakin dianggap
penting sebagai agen perubahan gizi yang potensial di Indonesia karena berperan dalam memotong
rantai kemiskinan dan malnutrisi antargenerasi. Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Tanjung
merupakan salah satu institusi swasta yang mengelola dan menaungi remaja putri yatim dan yatim
piatu. Dalam panti asuhan tersebut terdapat sekitar 34 remaja putri yang bersekolah dari tingkat
sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah umum. Setiap harinya anak- anak dalam panti
asuhan ini mendapatkan jatah makanan dari dapur panti dengan menu standar.Data sementara yg
diperoleh sebagian besar anak remaja di panti ini mengalami anemia ringan yang kemungkinan
salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang.Tujuan pemberian
penyuluhan kepada remaja di panti ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang kebutuhan dan pemenuhan nutrisi khususnya untuk remaja putri sebagai salah satu upaya
mencegah anemia defisiensi besi pada remaja.
Abstract
Adolescence is the second critical period for physical growth after the first year of life. Indonesia
is home to about45 million adolescent boys and girls or equivalent to 18% of the total population.
Indonesia suffers from a fairly high nutritional deficiency accompanied by an increasing
prevalence of obesity – which is known as the Double Burden of Nutrition Problems. During
adolescence, there are specific biological and physiological changes in the body according to
gender so that nutritional needs become different. Adolescents are increasingly considered
important as potential agents of nutritional change in Indonesia because they play a role in cutting
the intergenerational chain of poverty and malnutrition. The Tanjung Muhammadiyah Women's
Orphanage is one of the private institutions that manages and protects young orphaned and
orphaned girls. In the orphanage there are about 34 young women who attend school from
elementary school to high school. Every day the children in this orphanage get food rations from
the orphanage's kitchen with a standard menu. Temporary data obtained that most of the teenagers
in this orphanage suffer from mild anemia, one of the possible causes is a lack of knowledge about
balanced nutrition. The purpose of providing counseling to adolescents in this orphanage is to
provide knowledge and understanding of nutritional needs and fulfillment, especially for young
women as an effort to prevent iron deficiency anemia in adolescents
22
23