Makala Sosial Kimron

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR SOSIOLOGI

“Masalah Sosial dan Perubahan Sosial”

OLEH:
KIMRON IMANUEL Z
2370201025

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rosmala, S.Sos, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK PERSADA BUNDA
2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah- Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah
Sosial dan Perubahan Sosial” tepar waktu.

Makalah Masalah Sosial dan Perubahan Sosial disusun guna memenuhi tugas
pada mata kuliah ini, Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Masalah Sosial dan Perubahan Sosial

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya keada dosen pengampu


mata kuliah Sosiologi. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

November, 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULIAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. 3


A. Pengertian Masalah Sosial................................................................ 3
B. Faktor Penyebab Masalah Sosial ...................................................... 4
C. Upaya Penyebab Masalah Sosial ...................................................... 5
D. Perubahan Sosial .............................................................................. 7
E. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial............. 10
F. Dampak Akibat Perubahan Sosial ..................................................... 10

BAB III. PENUTUP...................................................................................... 12


A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan
antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial.
Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama.
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat
berlangsung dengan baik.
Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan
untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses
sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang muncul
adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan masalah social dan perubahan sosial ?

1
2. Jelaskan karakteristik masalah social dan perubahan sosial
3. Apa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial dan
perubahan sosial

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang masalah social dan perubahan sosial
2. Mendeskripsikan karakteristik masalah social dan perubahan sosial
3. Menyebutkan faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial. Dan
perubahan sosial
4. Menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah sosial dan perubahan
sosial secara umum

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Sosial


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan anatara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat seorang individu
merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala
sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku
manusia yang menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering
disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat dimanapun.
Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam
kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan kelompok,
serta hubungna manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial
merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan
dengan nilai-nilai sosial dan lembagalembaga kemasyarakatan. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan. Masalah sosial berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu
kedamaian didalam suatu kelompok masyarakat
Masalah sosial memiliki beberapa karakter, antara lain :
a. Kondisi yang dirasakan banyak orang Suatu masalah dapat disebut sebagai
masalah sosial jika kondisinya dirasakan oleh banyak orang, namun tidak ada
batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus merasakan masalah
tersebut. Jika suatu masalah mendapatkan perhatian dari beberapa orang,
maka masalah tersebut merupakan masalah sosial.
b. Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan Menurut paham hedonisme, orang
cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu

3
yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa menghindari masalah, karena
masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian masyarakat sangat menentukan
suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial.
c. Kondisi yang menuntut permecahan. Suatu kondisi yang tidak menyenangkan
senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya, suatu kondisi dianggap perlu
dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah tersebut perlu dipecahkan.
d. Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat
diatasi secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui
rekayasa sosial seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial,
karena penyebab dan akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut
banyak orang.

B. Faktor Penyebab Masalah Sosial


Menurut Daldjoeni dalam Abulsyani (1994:187) bahwa, masalah social dapat
bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka secara menyeluruh
ada beberapa sumber penyebab timbulnya masalah social, yaitu antara lain:
a) Faktor alam (ekologis-geografis)
Ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam. Penyebabnya dapat
berupa tindakan eksploitasi berlebihan atasnya oleh manusia dengan
teknologinya yang makin maju, sehingga kurang diperhatikan perlunya
pelestarian lingkungan. Dapat pula karena semakin banyaknya jumlah
penduduk yang secara otomatis cepat menipiskan persediaan sumber daya
meskipun sudah dilakukan penghematan.
b) Faktor biologis (dalam arti kependudukan)
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan
secara nasional, regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik)
yang dapat dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan
masyarakat umum serta kualitas masalah pemukiman baik dipedesaan maupun
diperkotaan

4
c) Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka
penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi
(komunikasi dan transportasi) dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi
hokum, pendidikan, keagamaan, serta pemakaian waktu senggang.
d) Faktor sosial
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan
untuk masyarakat.

C. Upaya Pengendalian Masalah Sosial


Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan pengendalian
masalah sosial yakni :
a. Peran Orangtua.
Ini adalah pintu pertama dalam menangani masalah sosial. Selain karena
orang tua adalah merupakan bagian dari tatanan sosial masyarakat, orang tua juga
menjadi penentu baik tidaknya kehidupan keluarga yang ujung-ujungnya akan
bersinggungan dengan kehidupan masyarakat disekitarnya. Peran orang tua dalam hal
ini di antaranya :
 Dengan bekerja sebaik mungkin memenuhi kebutuhan keluarga agar dengan
perekonomian keluarga yang sehat tidak akan berdampak pada terjadinya
persoalan ekonomi keluarga yang akan meyerempet kehidupan masayrakat di
sekitarnya.
 Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan
hanya sekedar menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi
nasehat saat di rumah.
 Dengan memberi tambahan ilmu agama pada anak-anaknya merupakan
langkah tepat dalam mengatasi dan menghindari masalah sosial. Sebab agama
akan menuntun mereka berprilaku lebih baik sehingga kehidupan berbudaya
dapat berjalan dengan baik.

5
 Dengan memberi contoh yang baik pada anak merupakan kunci dari semua
yang kita ajarkan. Tak ada artinya anda menasehati tiap hari kalau anda
sendiri tidak melakukan apa yang anda katakan.
 Dengan menjadi orang tua angkat. Untuk keluarga yang mampu peran ini
seyogyanya dijalankan sebab jika sekiranya saja setiap satu keluarga
melakukan ini maka akan sangat banyak anak terlantar yang akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik dan tentunya diharapkan mampu
mengurangi dampak masalah sosial masyarakat nantinya.
b. Peran Golongan Tertentu.
Yang dimaksud di sini adalah seperti pengusaha, tokoh agama, lembaga-
lembaga sosial, maupun pribadi yang masuk kategori mapan atau mampu memberi
sumbangsi dalam mengatasi masalah sosial di daerahnya. Bagi seorang pengusaha
misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda yang ingin berbisnis
atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. Untuk tokoh agama tentutunya
banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat yang mengena di hati orang-
orang agar mudah diterima. Sedang untuk lembaga sosial, misalnya organisasi
kemasyarakatan, sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan sosial di
daerahnya dan kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan banyak
orang dan lain sebagainya.
c. Peran Pemerintah.
Peran inilah sebenarnya yang sangat berpengaruh dan dapat membantu
peranperan lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka mempunyai
wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi punishment bagi
yang tidak mengikuti aturannya. Diantara yang dapat dilakukan pemerintah adalah
dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani persoal-persolan tertentu,
misalnya penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan lain sebagainya.
Atau misalnya menciptakan program-program yang berdampak pada pemeliharaan
tatanan sosial, misalnya memberkan Bantuan Tunai pada masyarakat kurang mampu,
memfasilitasi kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya. Selain itu

6
menciptakan aturan yang tegas pada semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah
juga menjadi senjata ampuh dalam menjaga kelansungan program-program tersebut.

D. Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-
lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruhnya pada sistem-sistem
sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, pola-pola perilaku ataupun sikap-sikap
dalam masyarakat itu yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Masih banyak faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang dapat disebutkan,
ataupun mempengaruhi proses suatu perubahan sosial. Kontak-kontak dengan
kebudayaan lain yang kemudian memberikan pengaruhnya, perubahan pendidikan,
ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, penduduk
yang heterogen, tolerasi terhadap perbuatan-perbuatan yang semula dianggap
menyimpang dan melanggar tetapi yang lambat laun menjadi norma-norma, bahkan
peraturan-peraturan atau hukum-hukum yang bersifat formal.
Perubahan itu dapat mengenai lingkungan hidup dalam arti lebih luas lagi,
mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola keperilakuan,
strukturstruktur, organisasi, lembaga-lembaga, lapisan-lapisan masyarakat, relasi-
relasi sosial, sistem-sistem komunikasi itu sendiri. Juga perihal kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial, kemajuan teknologi dan seterusnya.
Ada pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial itu merupakan
suatu respons ataupun jawaban dialami terhadap perubahan-perubahan tiga unsur
utama :
1. Faktor alam
2. Faktor teknologi
3. Faktor kebudayaan
Jika terdapat perubahan daripada salah satu faktor tadi, ataupun kombinasi
dua diantaranya, atau bersama-sama, maka terjadilah perubahan sosial. Faktor alam
apabila yang dimaksudkan adalah perubahan jasmaniah, kurang sekali menentukan

7
perubahan sosial. Hubungan korelatif antara perubahan slam dan perubahan sosial
atau masyarakat tidak begitu kelihatan, karena jarang sekali alam mengalami
perubahan yang menentukan, kalaupun ada maka prosesnya itu adalah lambat.
Dengan demikian masyarakat jauh lebih cepat berubahnya daripada perubahan alam.
Praktis tak ada hubungan langsung antara kedua perubahan tersebut.
Tetapi kalau faktor alam ini diartikan juga faktor biologis, hubungan itu bisa
di lihat nyata. Misalnya saja pertambahan penduduk yang demikian pesat, yang
mengubah dan memerlukan pola relasi ataupun sistem komunikasi lain yang baru.
Dalam masyarakat modern, faktor teknologi dapat mengubah sistem komunikasi
ataupun relasi sosial. Apalagi teknologi komunikasi yang demikian pesat majunya
sudah pasti sangat menentukan dalam perubahan sosial itu.
Proses Perubahan Sosial
Proses perubahan sosial terdiri dari tiga tahap barurutan :
(1) invensi yaitu proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan,
(2) difusi, ialah proses di mans ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam
Sistem sosial, dan
(3) konsekwensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem social
sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi
jika penggunaan atau penolakan ide baru itu mempunysi akibat. Karena
itu perubahan sosial adalah akibat komunikasi sosial.
Beberapa pengamat terutama ahli anthropologi memerinci dua tahap
tambahan dalam urutan proses di atas. Salah satunya ialah pengembangan inovasi
yang terjadi telah invensi sebelum terjadi difusi. Yang dimaksud ialah proses
terbentuknya ide baru dari suatu bentuk hingga menjadi suatu bentuk yang memenuhi
kebutuhan audiens penerima yang menghendaki. Kami tidak memaaukkan tahap ini
karena ia tidak selalu ada. Misalnya, jika inovasi itu dalam bentuk yang siap pakai.
Tahap terakhir yang terjadi setelah konsekwensi, adalah menyusutnya inovasi, ini
menjadi bagian dari konsekwensi.

8
Penyebab Perubahan Sosial
a. Dari Dalam Masyarakat
 Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk ini meliputi bukan hanya perpindahan penduduk dari desa
ke kota atau sebaiiknya, tetapi juga bertambah dan berkurangnya penduduk
 Penemuan-penemuan baru (inovasi)
Adanya penemuan teknologi baru, misalnya teknologi plastik. Jika dulu
daun jati, daun pisang dan biting (lidi) dapat diperdagangkan secara besar-
besaran maka sekarang tidak lagi.
 Pertentangan masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antara individu dengan kelompok atau antara
kelompok dengan kelompok.
 Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan dari para mahasiswa, menurunkan rezim Suharto pada
jaman orde baru. Munculah perubahan yang sangat besar pada Negara
dimana sistem pemerintahan yang militerisme berubah menjadi demokrasi
pada jaman refiormasi. Sistem komunikasi antara birokrat dan rakyat
menjadi berubah (menunggu apa yang dikatakan pemimpin berubah
sebagai abdi masyarakat).
b. Dari Luar Masyarakat
 Peperangan
Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai
sosial dan kebudayaannya.

 Lingkungan
Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dll yang mengakibatkan
penduduk di wilayah tersebut harus pindah ke wilayah lain. Jika wilayah
baru keadaan alamnya tidak sama dengan wilayah asal mereka, maka
mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan di wilayah yang baru
guna kelangsungan kehidupannya.

9
 Kebudayaan Lain
Masuknya kebudayaan Barat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia
menyebabkan terjadinya perubahan.

E. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial


Salah satu faktor yang mendorong perubahan sosial dan menghambat
perubahan sosial itu sendiri yakni :
1. Faktor-faktor Pendorong
 Intensitas hubungan/kontak dengan kebudayaan lain
 Tingkat Pendidikan yang maju
 Sikap terbuka dari masyarakat
 Sikap ingin berkembang dan maju dari masyarakat
2. Faktor-faktor Penghambat
 Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
 Perkembangan pendidikan yang lambat
 Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
 Rasa takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)
 Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

F. Dampak Akibat Perubahan Sosial


Arah perubahan meliputi beberapa orientasi, antara lain
1) perubahan dengan orientasi pada upaya meninggalkan faktor-faktor atau
unsur-unsur kehidupan sosial yang mesti ditinggalkan atau diubah,
2) perubahan dengan orientasi pada suatu bentuk atau unsur yang memang
bentuk atau unsur baru,
3) suatu perubahan yang berorientasi pada bentuk, unsur, atau nilai yang
telah eksis atau ada pada masa lampau.
Tidaklah jarang suatu masyarakat atau bangsa yang selain berupaya
mengadakan proses modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek
ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek; namun demikian,

1
tidaklah luput perhatian masyarakat atau bangsa yang bersangkutan untuk berupaya
menyelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur atau nilai-
nilai kepribadian atau jatidiri sebagai bangsa yang bermartabat.
Dalam memantapkan orientasi suatu proses perubahan, ada beberapa faktor
yang memberikan kekuatan pada gerak perubahan tersebut, yang antara lain adalah
sebagai berikut,
(1) suatu sikap, baik skala individu maupun skala kelompok, yang mampu
menghargai karya pihak lain, tanpa dilihat dari skala besar atau kecilnya
produktivitas kerja itu sendiri,
(2) adanya kemampuan untuk mentolerir adanya sejumlah penyimpangan
dari bentuk-bentuk atau unsur-unsur rutinitas, sebab pada hakekatnya
salah satu pendorong perubahan adanya individu-individu yang
menyimpang dari hal-hal yang rutin. Memang salah satu ciri yang hakiki
dari makhluk yang disebut manusia itu adalah sebagai makhluk yang
disebut homo deviant, makhluk yang suka menyimpang dari unsur-unsur
rutinitas,
(3) mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang mampu
memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual,
kelompok) yang berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial,
ekonomi, dan iptek,
(4) adanya atau tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan dan pelatihan
yang memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis, dan
terbuka bagi semua fihak yang membutuhkannya.

1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama


masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial
yang baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan
masalah sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan
mencegah terjadinya perselisihan antar masyarakat. Masalah sosial dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga
memiliki karakteristik khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah
sosial. Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk
timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat
kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka
menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masingmasing.

B. Saran
Untuk mempelajari tentang kehidupan masyarakat, kita bisa mempelajarinya
melalui ilmu-ilmu sosial, salah satunya sosiologi. Oleh karena itu kita tidak boleh
memandang sebelah mata adanya ilmu-ilmu sosial.

1
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2006. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Gunadarma. . Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Bab 1 Ruang Lingkup.

Kornblum, William and Carolyn D. Smith. (2000). Sociology in A Changing World.


Fifth edition. Orlando: Harcourt College Publishers.

Harsojo (1984). Pengantar Antropologi. Bandung: Binacipta.

Anda mungkin juga menyukai