MuhamadFajar 240311220340
MuhamadFajar 240311220340
MuhamadFajar 240311220340
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Kelas : Agroteknologi A
NPM : 24031122040
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2023
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan produk hasil transformasi bahan mineral dan organic yang
ada di permukaan hingga pada kedalaman tertentu dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan dan genetis, seperti bahan induk, iklim, organisme hidup berupa mikro dan
makro, topografi, serta waktu selama proses terjadi. Tanah terbentuk melalui proses
pelapukan batuan dengan bantuan komponen organisme dan tanaman. proses
pembentukan tersebut dikenal sebagai pedogenesis. Tanah sebagai elemen dasar
pertanian harus dapat memenuhi syarat tumbuh bagi tanaman agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan optimal. Syarat tersebut mencangkup aspek-aspek
kebutuhan unsur hara, bahan organic, air, tingkat keasaman, dan zat yang terkandung
di dalam tanah tersebut.
Adanya hubungan komponen ketersediaan tersebut dapat memengaruhi
konsentrasi H tanah yang serta merta dipersulit karena adanya bahan tanah lain.
Penentuan pH tanah sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap syarat tumbuh
tanaman. Reaksi tanah terhadap pH dikategorikan menjadi tig akelas, yaitu masam, netral,
dan basa. Tanah pertanian yang memiliki tingkat masam akan jauh lebih besar bermasalah
dibanding tanah dengan sifat alkalinitas. Kemasaman terjadi akibat adanya tingkat
pelapukan secara berkelanjutan dan curah hujan yang tinggi serta bahan induk masam
pada tanah yang dapat berdampak langsung pada kesuburan tanah.
Zat kapur merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam tanah.
Pengapuran pada tanah beruhubungan langsung dnegan peningkatan pH tanah, dimana
pengapuran dapat meningkatkan pH tanah sehingga kapur pada tanah yang masam dapat
merangsang pembentukan struktur keremahan tanah, memengaruhi pelapukan bahan
organic, dan pembentukan humus. Berdasarkan uraian di atas, maka praktikum pada
kali ini membahas mengenai pengukuran tingkat kemasaman dan zat kapur pada tanah
yang sangat penting dilakukan sebelum melalukan kegiatan pertanian dan menentukan
bahwa sebuah lahan memiliki tanah dengan tingkat kesuburan yang baik ata
.
2.1 Metodologi
4.1.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal praktikum : Kamis, 2 Nomember 2023
Waktu pelaksanaan : 11.50-14.50
Tempat pelaksanaan : Laboratorium 1 Faperta
4.1.2 Alat dan Bahan
• Alat
Botol kocok 100 ml
Gelas ukur
Labu semprot 500 ml
pH meter 3.3
• Preaksi
Larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0
KCL 1 M
Larutan 74,5 g KCL p.a dengan air bebas ion hingga 1 l.
4.1.3 Prosedur Kerja
1. Timbang 10,00 g contoh tanah sebanyak dua kali.
2. Masukkan ke dalam botol kocok.
3. Tambahkan 50 ml air bebas ion ke botol yang satu (pH H20) dan 50 ml KCI 1
M ke dalam botol lainnya (pH KCI).
4. Kocok dengan mesin pengocok selama 30 menit.
5. Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan
larutan sangga pH 7,0 dan pH 4.0. Laporkan nilai pH dalam satu desimal.
4.1 Kesimpulan
1. pH adalah tingkat keasaman atau suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala
pH antara 0 hingga 14.
2. Pada tanah masam (pH rendah), tanah didominasi oleh ion Al, Fe.
Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni
tanaman.
3. Reaksi tanah dirumuskan dengan pH = - Log [H+].
4. Ketiga aspek ini dapat diketahui sama penting peranannya dalam menentukan
kesuburan tanah, apabila salah satu dari ketiga ini resdah, sementara yang lainnya
tinggi maka produktivitas tanah yang maksimum belum tercapai.(pairunan 2010) Nilai
pH menunjukkan konsentrasi ion H+dalam larutan tanah, yang dinyatakan sebagai
log[H+].
5. Peningkatan konsentrasi H+menaikkan potensial larutan yang diukur oleh alat dan
dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas merupakan elektrode selektif khusus H+,
hingga memungkinkan untuk hanya mengukur potensial yang disebabkan kenaikan
konsentrasi H+.
DAFTAR PUSTAKA
pH KCL