Tugas 2 Manajemen Perubahan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2

Nama : Tri Novi Irawan


NIM : 049607239
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Strata 1 Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4565 / Manajemen Perubahan

Soal manajemen perubahan:


Buatlah gambaran proses pengembangan organisasi, silahkan mengambil studi kasus pada
perusahaan nasional atau internasional!

Jawab:
Berdasarkan hasil penelusuran, berikut adalah gambaran umum dari proses pengembangan
organisasi, menggunakan studi kasus dari perusahaan nasional atau internasional:

a. Diagnosis
Mengidentifikasi masalah dan peluang dalam organisasi dengan mengumpulkan data
dan informasi dari berbagai sumber, seperti survei, wawancara, dan observasi. Tujuan
utama dari inisiasi dan pengembangan program Organizational Development (OD)
adalah untuk melakukan identifikasi serta analisis mendalam terkait dengan perubahan
yang diperlukan dalam suatu organisasi. Dalam upaya ini, program OD akan merancang
dan merinci langkah-langkah konkret yang akan ditempuh untuk meningkatkan
efisiensi dan kinerja keseluruhan perusahaan. Program ini juga akan mencantumkan
secara terperinci bagaimana perubahan-perubahan yang diusulkan akan berdampak
pada berbagai aspek operasional organisasi, serta bagaimana para anggota staf tertentu
akan terlibat dan dipengaruhi oleh perubahan tersebut. Dengan demikian, program OD
akan berfungsi sebagai panduan strategis yang komprehensif untuk mencapai perbaikan
dan peningkatan yang diperlukan dalam organisasi.

b. Perencanaan
Mengembangkan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi
dan memanfaatkan peluang yang ada adalah tahap penting dalam proses pengembangan
organisasi. Dalam konteks ini, intervensi merujuk pada tindakan atau strategi yang
perlu diimplementasikan untuk membawa perubahan positif dalam organisasi. Pilihan
intervensi bisa sangat bervariasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada pelatihan dan
pengembangan karyawan, perbaikan sistem dan proses operasional, atau bahkan
transformasi budaya organisasi. Penting untuk dicatat bahwa pemilihan intervensi harus
sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi oleh organisasi. Misalnya, jika masalahnya
terkait dengan kurangnya keterampilan karyawan, maka intervensi yang relevan
mungkin melibatkan program pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan
kompetensi mereka. Di sisi lain, jika organisasi menghadapi tantangan dalam hal
kinerja sistem yang kurang efisien, intervensi dapat mencakup revolusi dalam
pengembangan dan perbaikan sistem yang lebih baik. Selain itu, jika perubahan budaya
diperlukan, intervensi dapat berfokus pada mempromosikan nilai-nilai dan norma yang
diinginkan dalam organisasi dan mengubah pola perilaku yang tidak diinginkan. Dalam
semua kasus, pengembangan intervensi yang sesuai memerlukan pemahaman
mendalam tentang situasi organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Ini adalah langkah
kunci untuk memastikan bahwa upaya perubahan organisasi berjalan dengan efektif dan
berdampak positif.

c. Implementasi
Tahap implementasi dalam proses pengembangan organisasi merupakan langkah kritis
dalam mewujudkan intervensi yang telah direncanakan. Ini melibatkan pelaksanaan
tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan melibatkan seluruh pihak yang
memiliki kepentingan dalam organisasi, termasuk manajemen, karyawan, dan
pemangku kepentingan lainnya. Selama tahap ini, penting untuk memastikan bahwa
rencana intervensi dijalankan dengan cermat dan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Keterlibatan manajemen adalah kunci, karena mereka memiliki peran
penting dalam memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan, dukungan, dan arahan
diberikan kepada karyawan untuk melaksanakan intervensi dengan efektif. Selain itu,
keterlibatan karyawan juga sangat penting. Mereka perlu memahami tujuan intervensi,
peran mereka dalam proses ini, dan bagaimana perubahan yang diusulkan akan
memengaruhi pekerjaan mereka. Komunikasi yang efektif dan pelatihan mungkin
diperlukan agar karyawan merasa nyaman dengan perubahan tersebut. Proses
implementasi juga harus dilakukan secara terus-menerus dan dapat melibatkan
pemantauan, penyesuaian, dan evaluasi sepanjang waktu. Ini memungkinkan organisasi
untuk mengidentifikasi hambatan atau masalah yang mungkin muncul selama proses
implementasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi mereka.
Dengan kata lain, tahap implementasi adalah saat teori dan rencana pengembangan
organisasi diubah menjadi tindakan nyata yang melibatkan seluruh organisasi. Dalam
hal ini, kolaborasi, komunikasi, dan pemantauan yang efektif sangat penting untuk
mencapai tujuan perubahan yang diinginkan.

d. Evaluasi
Proses evaluasi merupakan langkah penting dalam siklus pengembangan organisasi
yang berguna untuk mengevaluasi dan mengukur keberhasilan intervensi yang telah
diimplementasikan. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa
intervensi tersebut telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan juga
untuk mengidentifikasi apakah ada perbaikan yang mungkin diperlukan. Evaluasi
melibatkan pengumpulan data, analisis hasil, dan perbandingan dengan target yang
telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk menilai
sejauh mana intervensi telah berhasil dan memberikan manfaat yang diharapkan kepada
organisasi. Dalam konteks ini, "efektivitas" mencakup sejauh mana intervensi telah
mengatasi masalah yang diidentifikasi atau memanfaatkan peluang yang ada. Selain
mengukur hasil, evaluasi juga dapat membantu dalam mengidentifikasi kendala atau
hambatan yang mungkin muncul selama implementasi. Hal ini memungkinkan
organisasi untuk mengambil tindakan perbaikan atau perubahan jika diperlukan.
Penting untuk dicatat bahwa evaluasi adalah proses berkelanjutan. Itu tidak hanya
dilakukan setelah intervensi selesai, tetapi juga dapat dilakukan secara berkala untuk
memantau perkembangan jangka panjang. Evaluasi yang baik adalah alat yang sangat
berharga dalam membantu organisasi belajar dari pengalaman mereka, membuat
perbaikan berkelanjutan, dan mengukur dampak perubahan dalam jangka panjang.
Dengan demikian, tahap evaluasi adalah tahap terakhir dalam siklus pengembangan
organisasi yang memberikan wawasan penting untuk pengambilan keputusan di masa
depan dan peningkatan berkelanjutan.
Salah satu contoh perusahaan yang telah menjalani pengembangan organisasi yang sukses
adalah Google. Google dikenal karena budaya inovatif dan fleksibelnya, namun di balik ini
terdapat proses pengembangan organisasi yang terstruktur dan dapat diukur yang dilakukan
secara berkelanjutan. Proses Google dari segi perencanaan, Google memiliki visi dan misi yang
jelas, dan menetapkan tujuan dan objektif khusus untuk setiap departemen. Kemudian dari segi
implementasi, Google mendorong kreativitas dan inovasi dengan memberikan lingkungan
kerja yang mendukung dan sumber daya kepada karyawan untuk mengembangkan ide-ide
mereka. Google memiliki sistem evaluasi yang komprehensif yang mencakup aspek teknis,
kinerja karyawan, dan dampak dari strategi dan kebijakan yang telah diimplementasikan.
Melalui studi kasus ini, kita dapat melihat bahwa proses pengembangan organisasi bukan hanya
konsep teoritis, tetapi kenyataan yang dihadapi oleh setiap perusahaan, baik nasional maupun
internasional. Dengan perencanaan yang baik, melibatkan semua pemangku kepentingan dalam
implementasi, dan melakukan evaluasi komprehensif, sebuah perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang dengan efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai