Makalah Mengapa Di Perlukan Wawasan Nusantara Fiks
Makalah Mengapa Di Perlukan Wawasan Nusantara Fiks
Makalah Mengapa Di Perlukan Wawasan Nusantara Fiks
WAWASAN NUSANTARA
(SENGKETA BUDAYA INDONESIA DAN
MALAYSIA)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
makalah ini. Makalah yang berjudul “Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional”
ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Pendidikan
Kewarganegaraan kami yang diajarkan oleh Bapak Dr. Dahsan Hasan S.H, M.H.
pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tak lupa kami memohon maaf
atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada makalah yang kami
susun. Maka dari itu, kami mengharap kritik ataupun saran dari para pembaca
agar ke depannya makalah yang kami susun dapat lebih baik lagi.
Kelompok 3
ii
SAMPUL……………………………………………………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.1 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
2.1 Landasan Teori............................................................................................................. 4
1. Pengertian Wawasan Nusantara ................................................................................ 4
2. Fungsi Wawasan Nusantara........................................................................................ 8
3. Asas Wawasan Nusantara........................................................................................... 9
4. Implementasi Wawasan Nusantara……………………………………………………………………....11
2.2 Analisis Masalah.........................................................................................................12
1. Penyebab Terjadinya Sengketa Budaya Antara Indonesia dan Malaysia ................. 12
2. Solusi Kasus Sengketa Budaya Antara Indonesia dan Malaysia ................................ 18
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 26
2.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 26
2.2 SARAN ......................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
geografi yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam.
bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di
perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan
positif, karena dipengaruhi oleh faktor dalam negeri salah satunya seperti
perilaku.
tujuan bangsa. Tanpa adanya rasa tersebut maka tujuan dan penerapan
2
1.2 Rumusan Masalah
b) Apa solusi dari kasus sengketa budaya antara Indonesia dan Malaysia
dan Malaysia
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
tanah, laut, udara, dan ruang di atasnya, sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,
asas Pancasila dan UUD 1945 serta menjadi pedoman penyelenggaraan negara di
4
a) Secara Politis
b) Secara Etimologi
5
Berikut adalah pendapat para ahli tentang Wawasan Nusantara
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam
2. Munadjat Danusaputro
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang
nusantara.
3. Sumarsono
merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur, Wadah dari wawasan
nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI, wawasan nusantara adalah inspirasi
bangsa, tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia
6
4. Samsul Wahidin
menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku
5. M. Panggabean
serta UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan
dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai
7
2. Fungsi Wawasan Nusantara
nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah, dimana dengan
tersebut.
8
a) Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada
lain.
a. Asas Solidaritas
terhadap orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh
kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi
9
b. Asas Kejujuran
nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai
d. Asas Keadilan
kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan
Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan
10
4. Implementasi Wawasan Nusantara
dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air,
serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang
daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana
politik yakni:
keberagaman di Indonesia
11
c) Implementasi di Bidang Ekonomi
Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.
sorotan publik. Salah satunya adalah yang akan kita bahas dalam pengangkatan
kasus saat ini, yaitu “Sengketa Budaya Indonesia vs Malaysia”. Mengapa kita
mengangkat kasus ini? Karena kita pasti sudah tidak asing lagi dengan sengketa
12
budaya yang berhubungan dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Sengketa ini
sudah berlangsung sejak lama (tahun 1960) dan masih diperdebatkan hingga
sekarang.
teman saya ke museum, ini adalah batik Jogja, batik Solo. Ini bukanlah berasal
semua itu berasal dari negaranya sendiri yaitu Indonesia bukan milik Negara
Malaysia.
lebih akuntabel.
menerima pelajar Malaysia bagi tahun akademik 2009-10. Hal itu turut
14
dibatalkan dengan mendakwa "Kami tahu akan akibatnya. Kementerian
oleh Menteri Luar Negeri Malaysia untuk mencari kabar tentang orang
bilateral kedua negara. Duta Besar Indonesia telah dihubungi Menteri Luar
yang diawaki oleh militer, telah diperketat dan lembaga penegakan hukum
yang protes melewati pantai Malaysia. Hal ini dibuat karena dalam
15
sekitar pertengahan Juni 2012, Malaysia mengklaim Tortor dan
Pengklaiman budaya ini juga akhirnya menjadi pro kontra di mata publik
Sambilan merupakan seni budaya dari Mandailing, salah satu etnis besar
di Sumatera Utara.
Lalu kasus sengketa budaya yang terjadi baru baru ini adalah lagu
kebudayaan. Lagu ini merupakan ciptaan Ismail Marzuki dan pertama kali
diumumkan pada tanggal 1 Mei 1946. Saat ini lagu tersebut telah tercatat
dan HAM. Lagu "Halo-Halo Bandung" dijiplak oleh kanal YouTube asal
Malaysia bernama Laku Kanak TV, yang diduga telah melanggar hak cipta
16
atas karya lagu "Halo-Halo Bandung" ciptaan Ismail Marzuki karena
kebudayaan-kebudayaan Indonesia.
17
Kedua, secara politik iklan pariwisata Malaysia selain dimaksudkan
klaim kebudayaan apa yang saja yang telah direbut oleh Malaysia.
yang mudah. Hal tersebut sama halnya seperti upaya membangkitkan kembali
18
dengan baik pada umumnya akan menjadi bangsa yang besar.
Sebuah contoh menarik adalah Jepang. Di saat mereka baru saja kalah
perang setelah berakhirnya Perang Dunia II dan semua orang sibuk berusaha
untuk bertahan hidup, Pemerintah Jepang pada tahun 1950 justru mengeluarkan
Mereka berkeyakinan bahwa jika WBT-nya hilang, maka bangsa Jepang tidak
akan pernah menjadi bangsa yang besar. Hari ini setelah 73 tahun lebih berlalu-
adalah tepat.
2003; dan, menyusun RUU tentang Perlindungan dan Pemanfaatan PT dan EBT.
Namun demikian, semua itu tidak akan memadai, karena perlindungan Warisan
bangsa Indonesia bahwa kebudayaan asli kita adalah sesuatu yang sangat luhur
dan membanggakan.
kepada upaya Pemerintah dengan anggaran yang terbatas untuk saat ini tidak
mungkin dapat dilakukan. Sebagai contoh, media massa elektronik televisi perlu
Warisan Budaya bangsa. Jika tidak, maka masyarakat Indonesia akan “dicuci
menyampaikan bahwa saat ini sudah terlalu banyak anak muda Indonesia yang
dimiliki oleh kebudayaan bangsa sendiri. Dalam jangka pendek, upaya untuk
melindungi Warisan Budaya bangsa dari klaim oleh pihak asing adalah
macam cara. Aktivitas tersebut harus dilakukan secara intensif dan berkelanjutan
hingga terbentuk citra (image) bahwa suatu mata budaya adalah identik dengan
Indonesia, seperti halnya baju Kimono dengan Jepang, atau bela diri Kungfu
dengan Cina. Sebagai contoh, jika kita hendak melindungi dan mempromosikan
mata budaya Tari Pendet, maka perlu dilakukan berbagai hal di bawah ini secara
berkelanjutan:
20
4. Menayangkan cerita tentang Tari Pendet di media TV internasional
seperti Discovery Travel and Living (Cina, India, Singapura dan Malaysia
Warisan Budayanya);
kesenian Tari Pendet, seperti suvenir, kaos, kemeja, CD musik, film, dan
sebagainya.
Namun demikian, semua upaya itu hanya berhenti dalam waktu yang
relatif pendek jika rasa memiliki terhadap Warisan Budaya itu sendiri tidak
tertanam secara mendalam di dalam diri masyarakat. Oleh karena itu, secara
bernegara.
para maestro atau human living treasure yang telah berjasa melestarikan
masyarakat;
21
4. Mengintegrasikan kearifan lokal di dalam berbagai perencanaan
kebanggaan kita terhadap Warisan Budaya milik bangsa sendiri? Satu hal yang
harus direnungkan adalah apakah reaksi masyarakat kita terhadap klaim oleh
dilindungi dari pengakuan oleh pihak manapun yang bukan pemiliknya, seperti
mencegah terjadinya sengketa budaya , upaya dari kedua belah pihak negara
22
2. Forum Budaya Bersama
23
penggunaan yang menghormati serta adil bagi kedua belah
pihak.
negara.
jika diperlukan.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
saling bertentangan telah memicu ketegangan antar kedua negara. Konflik ini
tidak hanya melibatkan aspek sejarah dan budaya, tetapi juga dipengaruhi
dialog intensif, dan komitmen dari kedua belah pihak untuk mencapai
3.2 SARAN
wilayah Nusantara
26
DAFTAR PUSTAKA
27