Aseptik - Dispensing RSUD Parikesit - 230626 - 004125

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 85

Implementasi Aseptic Dispensing di RS

Sharing dengan RSUD Parikesit


Kutai Kartanegara, 13 Juni 2023

Oleh :
Iwan Wahyudin
NPC Dept PT Otsuka Indonesia
SHORT CV
Name : Iwan Wahyudin
Date of birth : Jakarta, November 29th 1973
Address : Jl Palem Kuning Blok i 25 No 17 Bulevar Hijau Harapan Indah Bekasi
Education : Bachelor of Pharmacy, university of Indonesia

Work Experience :
- Head of Pharmaceutical Installation MMC Hospital, Jakarta 2001 – 2014
- Visiting lecturer Pharmacy Prof HAMKA University, Jakarta 2001- 2011
- Pharmaceutical Care Manager PT Otsuka Indonesia, 2015-2017
- Product Manager BIV Group PT OI 2017-2021
- Nursing & Pharmacy Care Head Dept PT OI 2021-now

Organizational Experience :
- Board of member Indonesian Pharmacist Association DKI Jakarta 2000-2005.
- Board of member Indonesian Hospital Pharmacist Association DKI Jakarta 2005-2014.

Training & Seminar :


- WS Aseptic Dispensing from RS Kanker Dharmais (2011) & RSUPN CM (2008).
- Management & patient safety (PPM 2001, IMRK 2008).
1. Latar Belakang

2. Regulasi Aseptic Dispensing

3. Kerangka Konsep Aseptic Dispensing


“Outline” 4. Teknik Aseptik

5. Stabilitas & kompatibilitas

6. Take home message


1. Latar Belakang
Potret Penyiapan Obat Injeksi
• Main oplos saja tanpa membaca 9% penyiapan obat di 5 RS di USA terjadi kesalahan
petunjuk penyiapan obat yang (ISMP Guidelines for Safe preparation of CSPs 2016)
benar.
• SDM, Sarana & pra sarana :
Sudah sesuai standar?
• Resiko terhadap Pasien,
petugas & lingkungan ?
Medication Without Harm
• 4 Masalah mendasar :
• 1. Pasien & Masyarakat : budaya enggan bertanya & tingkat pengetahuan rendah.

• 2. Obat-obatan : penamaan yg rumit & informasi yg kurang memadai.

• 3. Profesional Tenaga Kesehatan : peresepan / pemberian obat yg tidak aman.

• 4. Sistem & praktek pelayanan Kesehatan : komplek & beresiko membahayakan


pasien.

• Key Action Area :


• High Risk Situation, polypharmacy & Transitions of care
FILM EDUKASI
2. Regulasi Aseptic Dispensing
Regulasi/Peraturan Perundang-Undangan
2009 2009 2016 2017

UU No. 36 Tahun 2009 UU No. 44 Tahun 2009 PMK No. 72 Tahun 2016 PMK No. 34 Tahun 2017
Pasal 54 Ayat 1 & Pasal Pasal 2, Pasal 3b Tentang Standar
55 Ayat 1 Pasal 3 & 4
Tentang Rumah Sakit Pelayanan Kefarmasian
Tentang Kesehatan di RS Tentang Akreditasi RS
“RS diselengarakan
“Pelayanan kesehatan berdasarkan etika, ”Dispensing Sediaan “ Setiap RS wajib
dilaksanakan secara profesionalitas & Steril” akreditasi secara berkala
bertanggung jawab, memberikan setiap 3 tahun sekali,
aman, bermutu”; perlindungan pada dilakukan oleh RS yang
“pemerintah wajib keselamatan pasien” sudah beroperasi paling
menetapkan standar lama selama 2 tahun,
mutu pelayanan” dilaksanakan oleh
lembaga independen
dalam (Menteri)/luar
negeri (ISQua)
SNARS
1 SDM yang terlatih

2 Ruang & Peralatan

3 Sistem : SOP & Kebijakan


3. Kerangka Konsep Aseptic Dispensing
Pengertian

• Dispensing Sediaan Steril : Rangkaian perubahan bentuk obat dari


kondisi semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau
penambahan bahan lain yang dilakukan secara aseptis (bebas
mikroorganisme) oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan.
Dispensing sediaan steril harus dilakukan di instalasi farmasi dengan
teknik aseptik.
• Teknik aseptik ➔ Prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan
mikroorganisme & dapat mengurangi resiko paparan terhadap
petugas.
Tujuan
Menjamin agar pasien menerima obat sesuai dengan dosis
yang dibutuhkan

Menjamin sterilitas & stabilitas produk

Melindungi petugas dari paparan zat berbahaya

Menghindari terjadi kesalahan pemberian obat


Sumber Kontaminasi

(Petugas) (Udara) (Lingkungan)


Kontaminasi Silang
Peralatan
Ruangan/ Lingkungan
Ruangan Kondisi Khusus

- Pilih ruangan yang paling bersih dan


dikhususkan untuk pengerjaan sediaan steril saja.
- Seluruh pintu dan jendela harus selaluditutup.
- Tidak ada bak pencuci.
- Tidak ada rak atau papan tulis.
- Lantai di desinfeksi setiap hari.
- Dinding mudah dibersihkan.
- Meja kerja harus jauh daripintu.
Hirarki Teknik Aseptik
Mutu Produk

Clean
Room
(3%)

LAF
(7%)

Teknik Aseptik
- Stabilitas
(40%) - Inkompatibilitas
- Teknik Aseptik
Pengetahuan Khusus - Suhu Penyimpanan
- Pelarut yang Digunakan
(50%) - Konsentrasi Obat dalam Pelarut
Tehnik Aseptik dalam penyiapan obat
Preparation: Hand Hygiene, APD, LAF

In process : Reconstitution / IV Admixture


Teknik Spesifik

warning in use Syringe, Needle, Ampul, obat


(Critical point)
Area Kritis (Critical Point)

Do Not Leher ampul & harus diswab dengan


alkohol swab sebelum digunakan
Plunger & Tip
Touch

Sepanjang jarum Karet vial & karet botol infus diswab dengan
(mulai dari hub sampai bevel tip) alkohol swab sebelum digunakan
Teknik Mengambil Sediaan Larutan Vial
Teknik Rekonstitusi Sediaan Serbuk Vial
1. Periksa nama obat, kandungan / isi vial yang ada serta tanggal
kadaluwarsa.

2. Buka penutup vial & seka bagian karet vial dengan alkohol swab
70%, biarkan mengering.

3. Siapkan jarum & syringe yang sudah berisi pelarut, masukkan /


tusukan jarum (non coring technique) ke dalam vial.

4. Perlahan-lahan masukkan pelarut masuk melalui dinding vial dengan


gerakan memutar untuk melarutkan obat.

5. Tarik plunger untuk mengambil udara yang sama dengan jumlah


volume cairan yang sudah dimasukkan ke dalam vial untuk menjaga
tekanan di dalam vial tidak berubah.
6. Lepaskan/Cabut jarum syringe dari vial, kocok dengan gerakan
memutar perlahan-lahan untuk memastikan semua serbuk terlarut
homogen dan atau agar terhindar terbentuknya buih/busa pada obat
tertentu.
Teknik Rekonstitusi Larutan Obat ke Sediaan Infus
Produk Akhir

• Yang harus diperhatikan setelah pengerjaan, cek/periksa :

- Kebocoran wadah

- Partikel dalam larutan

- Adanya perubahan fisik (warna & endapan)


Pelabelan
Pengemasan & Penyimpanan
5. Stabilitas & Kompatibilitas
Permasalahan Penyiapan Sediaan IV

Sterilitas
(Kontaminasi)
Stabilitas

Kompatibilitas
Stabilitas
Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas
Stabilitas
Obat terkait
Cahaya
Stabilitas obat terkait dengan temperatur
Stabilitas obat terkait kadar O2
• Direction & Precautions
1. Storage at controlled room temperature, protect from light.
2. Kemasan luar berfungsi melindungi produk di dalamnya dari
oksigen di udara untuk mencegah perubahan warna atau
pembentukan kristal.
3. Kristal yang mungkin dapat terbentuk dalam larutan diakibatkan
oleh perubahan temperatur. Jika terdapat kristal kocoklah larutan
pada temperatur 15 – 25 derajat C untuk melarutkan kristal
sebelum digunakan.
L Cystein → Cystin
4. Do not use the product if : kemasan luar rusak, ada kebocoran,
bila berubah warna atau keruh atau mengandung kristal yang
tidak larut setelah dikocok, bila segel tengah kantong telah
terbuka.
5. Campurkan larutan dari kedua kantong segera sebelum O2 absorber
digunakan.
6. Tusuk penutup karet secara vertikal dengan jarum pada tanda
lingkaran.
Contoh stabilitas terkait waktu Obat Injeksi (BUD)
STABILITAS OBAT SETELAH PENCAMPURAN
No Golongan Nama Obat Pelarut Konsent Stabilitas SP Penyimpanan

1 Amino glikosida Amikacin D5, NS, RL 0,25-5 mg/ml 1 hari, 2 T kamar, Lemari es
hari L es

2 Carbapenem Meropenem WFI, NS,D5 0,5g/10ml 1 g/ 2 jam , 12 Lemari Es 2-8 oC


20ml jam L es

3 Makrolida Azitromisin WFI, NS,D5 WFI :0,5g/4,8 1 hari, 7


ml, 1-2 mg/L 0
hari L es 5 C

4 Sefalosporin Ceftazidim WFI, NS 100 mg/ml 12 jam, 3


generasi III Hari L es

5 Sefalosporin Sefepim NS, D5 40 mg/ ml 1 hari, 7 hari L


generasi IV es

6 Quinolon Levofloxacin Original 5mg/ml 72 jam, 14 Hari Hindari cahaya


L es langsung

7 Lain-lain Fosfomycin WFI, NS, D5 1 g/ 10 ml 24 jam suhu


kamar
Sterilitas
Kontaminasi

(Petugas) (Udara) (Lingkungan)


Bagaimana Stabilitas sediaan infus setelah digunakan?
Mengapa infus harus sekali pakai?
Mengacu :
1. PI infus : The composition without any added substances.
2. USP 38 p.35 & Farmakope indonesia edisi V : (p.1839-1844)
“Bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah
pertumbuhan mikroba harus ditambahkan dalam injeksi yang
dikemas dalam wadah dosis ganda”.
(Sediaan injeksi dosis ganda harus mengandung bahan pengawet).
Plastic Ampoule Family

WFI 25 ml NS 25 ml MgSO4 40% 25 ml WFI & NS 10 ml

D40 25 ml KCl 25 ml MgSO4 20% 25 ml Meylon 25 ml


As a solvent for :
1. powder injection drugs (WI).
Usage of ampoules 2. nebulizer drugs (NS).
10 ml (WI & NS). 3. Flushing the line before & after drug administration (NS).
BUD
Kompatibilitas
Faktor- Faktor yang
Mempengaruhi
Inkompatibilitas
Inkompatibilitas Fisika
Inkompatibilitas Kimia
Inkompatibilitas Terapetik
• Apabila dua atau lebih obat diberikan bersama-sama/ dikombinasikan menyebabkan
terjadinya peningkatan respon terapi atau penurunan respon terapi.
Contoh Inkompatibilitas
Kompatibiltas Ceftriaxon dng larutan
mengandung Kalsium
Flushing Guidance from NIVAS UK
Benefit Plastic Ampoule 10 ml
Answering customer needs :
1. Easy to use and safety.
2. Single use preparation.
3. Prevent contamination.
4. Prevent nosocomial infections.
Yang Harus diwaspadai saat pemberian obat Injeksi :
Obat mOsm/L PH
Acyclovir 11

Aminophyllin 8.8-10

Amiodarone 3,4-4,5

Dobutamin 3,5-4

Furosemide 8,7-9,3

Morphine 2,3-4,5

Omeprazole 9-10

Phenitoin Na 12

Vancomycin 2,8-4,5

Diazepam 7.775

KCl 20 mmol/10ml 4.000 5,5-7,5

BicNat (Meylon) 8,4% 2.008


WORKSHOP Peran Tenaga Teknis
Kefarmasian dalam Menunjang
Penerapan MEDICATION SAFETY 53
6. Take Home Message
1. Terapkan teknik aseptik selama bekerja.

2. Perhatian pada bagian “critical point” obat dan alat Kesehatan yang
digunakan.

3. Cermati Stabilitas & kompatibilitas obat sebelum menyiapkan dan


memberikan obat injeksi kepada pasien dengan membaca petunjuk
penyiapan dan pemberian obat yang ada pada brosurnya.

4. Lakukan pemeriksaan / pengecekan pada produk akhir.

5. Perhatikan pelabelan obat apakah sudah diisi dengan lengkap dan akurat.
Kesimpulan

• Penanganan obat injeksi yang aman


memerlukan pengetahuan akan karakter
obat.....untuk itu :
• Baca petunjuk penggunaan obat sebelum
memberikan obat kepada pasien.
• Perlakukan obat sesuai karakter zatnya.
Sertifikat pelatihan Aseptic Dispensing
Sertifikat Pelatihan Patient Safety

Anda mungkin juga menyukai